• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONDISI JARINGAN JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Kecamatan Depok, Sleman)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONDISI JARINGAN JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Kecamatan Depok, Sleman)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONDISI JARINGAN JALAN DAN

JEMBATAN (Studi Kasus : Kecamatan Depok, Sleman)

Naskah Publikasi

diajukan oleh:

Anggita Ratna

06.11.1019

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

“AMIKOM” YOGYAKARTA

(2)

ii

(3)

iii

Geographic Information System Network Conditions of Roads and Bridges (Depok District Case Studies, Sleman)

Sistem Informasi Geografis Kondisi Jaringan Jalan dan Jembatan (Studi Kasus : Kecamatan Depok, Sleman)

Anggita Ratna Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In this modern-paced world of information plays a very important.Depok District Office Road North Ringroad Gandok Condongcatur Village. Location Depok subdistrict capital are in 7.75715 'latitude and 110.39625' E. Depok district is a region with the most rapid growth in the province of Yogyakarta Special Region. Being in the Northern Regions of Agglomeration of Yogyakarta, Depok feel special by the presence of various universities, vital facilities, and new residential areas. The area is consisting of 3 villages and 58 of this Hamlet is so fused with the city of Yogyakarta, which limits no longer visible.

The problems examined in this study were: lack of information about the condition of roads and bridges located in District of Depok and preparation of databases that are less well termanajemen because existing data is in each sector is in control so that data can not be obtained easily and quickly . This study aims: (1) Create and compile a database of roads and bridges in Depok district with an appropriate view, method used in this study include documentation and observation. Variables used in this study include: (1) Names of roads and bridges, (2) The length of roads and bridges, (3) The condition of roads and bridges.

From the results of research with the development of a database can know the condition of roads in Depok district can be displayed in accordance with the needs and demands.

(4)

4 1. Pendahuluan

Dalam dunia yang serba modern ini informasi memegang peranan yang sangat penting. Kantor Kecamatan Depok Jalan RingRoad Utara Gandok Desa Condongcatur. Lokasi ibu kota kecamatan Depok berada di 7.75715‘ LS dan 110.39625‘ BT. Kecamatan Depok merupakan wilayah dengan pertumbuhan paling pesat di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berada di Kawasan Utara Aglomerasi Kota Yogyakarta, Depok terasa istimewa dengan keberadaan berbagai perguruan tinggi, obyek vital, dan kawasan pemukiman baru. Kawasan yang terdiri dari 3 Desa dan 58 Dusun ini sudah sedemikian menyatu dengan kota Yogyakarta, sehingga batasnya tak kelihatan lagi.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: kurangnya informasi mengenai kondisi jalan dan jembatan yang berada di Kecamatan Depok dan penyusunan basisdata yang kurang termanajemen dengan baik karena data yang ada berada pada masing-masing sektor yang memegang kendali sehingga data tidak bisa diperoleh dengan mudah dan cepat. Penelitian ini bertujuan: Membuat dan menyusun database tentang jalan dan jembatan di Kecamatan Depok dengan tampilan yang sesuai, Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumentasi dan observasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Nama jalan dan jembatan , Panjang jalan dan jembatan , Kondisi jalan dan jembatan.

Dari hasil penelitian dengan pembuatan database dapat diketahui kondisi jalan di Kecamatan Depok dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan.

2. Landasan Teori

Sebelum menjelaskan pengertian sistem informasi geografis maka akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai sistem informasi dan geogafi. Sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersama-sama dalam mengelola: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, serta pendistribusian informasi1

1 Eddy Prahasta,”Konsep – konsep Dasar Sistem Informasi Geografis”,Informatika,Bandung.

. Selain itu sistem informasi berarti entity (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik maupun logika. Komponen sistem informasi

(5)

5 adalah hardware, software, manusia dan prosedur. Sedangkan fungsi utama sistem informasi ada tiga yaitu:

2.1.1 Mengambil, mengolah, mentransformasikan dan mengkonversi data menjadi informasi.

2.1.2 Menyediakan distribusi informasi kepada para pemakai.

Salah satu ciri yang membedakan antara data dan informasi adalah makna yang dikandungnya. Makna ini sangat berkaitan dengan kualitas informasi yang dicirikan oleh atribut-atribut sebagai berikut :

2.1.2.1 Aksebilitas, atribut ini berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi. Informasi akan lebih berarti bagi pemakai, kalau informasi tersebut mudah didapat, karena akan berkaitan dengan aktualitas dari nilai informasinya

2.1.2.2 Kelengkapan, atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi. Dalam hal ini isi tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan pemakai. Oleh karena itu, seringkali kelengkapan ini diukur secara kuantitatif.

2.1.2.3 Ketelitian, atribut ini berkaitan dengan tingkat kesalahan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pengolahan data menjadi informasi untuk melaksanakan pengolahan data dalam jumlah besar, dua tipe kesalahan yang sering terjadi yaitu berkaitan dengan transkripsi dan perhitungan.

2.1.3 Ketepatan makna, atribut ini berkaitan dengan kesesuaian antara informasi yang dihasilkan dengan kebutuhan pemakai. Atribut ini sulit diukur secara kuantitatif. Kesesuaian antara informasi yang dihasilkan dengan kebutuhan pemakai sering ditentukan tidak Memetakan Letak.

Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari dimana letak suatu daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunakan seperti untuk mencari lokasi rumah, mencari rute jalan, mencari tempat-tempat penting dan lainnya yang ada di peta.

2.2 Format Data Dalam SIG

Data dalam SIG dibagi dalam dua bentuk, yakni data geographical atau data spasial dan data atribut atau data a-spasial. Data geografik adalah semua

(6)

6 objek atau unsur geografik (geographic features) baik yang di atas dan di bawah permukaan bumi. Data geografik terdiri dari :

2.2.1 Titik (untuk obyek yang memperlihatkan suatu lokasi dalam ruang seperti titik kontrol geodesi, titik tinggi, kota, dan sebagainya).

2.2.2 Garis (untuk obyek yang bentuknya linier seperti sungai, jalan, batas administrasi dan sebagianya).

2.2.3 Luasan (untuk objek yang bentuknya tertutup seperti persil, kecamatan, kabupaten dan sebagainya) .

2.2.4 Permukaan atau surface (untuk objek yang berbentuk tiga dimensi).

Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diset dalam bentuk koordinat. Data atribut adalah gambaran data yang terdiri atas data yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian dan lokasi penjualan. Data-data dapat dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk memberikan identifikasi, alamat, kode pin, dan lain-lain.

2.3 Data grafis ArcView

Secara garis besar, data grafis dibedakan menjadi tiga macam yaitu data titik (point), garis (line/polyline), dan area (region/polygon). Data point untuk mewakili kota, stasiun, curah hujan dan lainnya. Data garis untuk jalan, jaringan listrik dan lainnya, Data area untuk penggunaan lahan, desa, batas administrasi dan lainnya. Sedangkan untuk struktur data GIS ada dua macam yaitu vector dan raster. Pada vector, posisi objek dicatat pada system koordinat. Untuk data raster disimpan pada grid 2 dimensi, yaitu baris dan kolom. Bahasa Script Avenue

2.4 Data grafis ArcView

Avenue merupakan bahasa pemograman yang ada bersama dengan ArcView

(terintegrasi). Bahasa pemograman script ini merupakan sarana atau tool yang efektif dan efisien yang dapat digunakan untuk meng-customize dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibuat dengan perangkat SIG ArcView. Dengan avenue secara umum para pengguna dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

2.4.1 Meng-customizeArcView (menyembunyikan atau memunculkan). 2.4.2 Memodifikasi menu dan tool standart ArcView

2.4.3 Membuat menu dan tools baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

(7)

7 2.4.4 Mengotomatisasi proses integrasi aplikasi-aplikasi ArcView

dengan aplikasi lain.

2.4.5 Mengembangkan fungsi dan prosedur yang diperlukan di dalam aplikasi

2.4.6 Mengembangkan dan mendistribusikan keseluruhan aplikasi-aplikasi pengguna.

Dengan kemampuan yang dimiliki oleh ArcView tersebut maka kebanyakan orang lebih memilih software ini dibandingkan dengan software-software SIG yang lainnya. ArcView ini biasanya digunakan oleh Pemerintah, Bank, Institusi Negeri dan Swasta, Militer, Marketing profetional, Konstruktor bangunan, Pemadam Kebakaran dan lainnya .

3. Analisa dan Perancangan Sistem

Dalam beberapa waktu terakhir ini informasi mengenai geografi semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya untuk mengetahui jarak antara satu daerah dengan daerah lain, memberikan alternatif jalan dari satu daerah ke daerah lain, memberi informasi seputar daerah yang diinginkan, menemukan daerah yang memiliki sumber daya alam yang dicari, menemukan lokasi kecelakaan dengan cepat, mencari tempat perlindungan yang terdekat, dan masih banyak lagi informasi yang bisa didapatkan dari informasi yang bisa didapatkan dari informasi mengenai geografi tersebut. Informasi-informasi seperti ini tentu saja sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi, transportasi, dan masih banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang lain yang membutuhkan informasi tersebut. Selain itu, informasi-informasi tersebut juga berguna bagi siapa saja yang hendak melakukan perjalanan.

3.1 Admin memasukkan data jalan, jembatan, dan peta kecamatan depok. 3.2 SIG Kondisi Jalan dan Kecamatan Depok di proses.

3.2.1 Admin mengolah data jalan. 3.2.2 Admin mengolah data jembatan

3.3 Membuat laporan data jalan dan jembatan dan kemudian diserahkan ke dalam DPU.

(8)

8 Gambar. 1 Flowchat Proses Data

4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas mengenai sistem aplikasi yang sudah dibuat beserta cara penggunaan aplikasi tersebut, dengan menggunakan studi kasus peta kecamatan depok, sleman, yogyakarta. Adapun yang akan penulis sampaikan adalah mengenai kondisi jaringan jalan dan jembatan yang ada di Kecamatan Depok.

(9)

9 5 Kesimpulan

5.1 Sistem mampu memberikan informasi geografi seperti keadaan suatu jalan dan jembatan kemampuan untuk mengubah data yng telah ada yang dapat di akses oleh pegawai DPU (Dinas Pekerjaan Umum).. 5.2

Sistem dapat membantu mempermudah pekerjaan Pegawai DPU

(Dinas Pekerjaan Umum) dalam melakukan survey ke lapangan

dengan menggunakan data yang dihasilkan oleh SIG tersebut.

5.3

Sistem bisa memberikan informasi kepada pegawai DPU(Dinas

Pekerjaan Umum) sehingga bisa menentukan langkah yang akan

dilakukan berikutnya mengenai kondisi jalan dan jembatan

kecamatan depok.

Daftar Pustaka

I Wayan Nuarsa. 2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data Spasial dengan Arcview GIS

3.3 untuk Pemula. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Eddy Prahasta. 2009. Tutorial ArcView. Bandung : Informatika.

Denny Charter, Irma Agtrisari. 2003. Desain dan Aplikasi Geographics Information

System. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Eddy Prahasta. 2004. Sistem Informasi Geografis : ArcView lanjut Pemprograman

Bahasa Script Avenue. Bandung : Informatika.

.Jogiyanto. 2004. Analisis dan Sistem Informasi. Bandung : Informatika.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kualitas penyelenggaraan suatu TPA adalah dengan melihat keselarasan antara proses pelayanan dengan ketetapan yang sudah dibuat oleh pemerintah

Perusahaan yang memiliki total aset dan net seles yang besar memiliki akses yang lebih banyak dari pada perusahaan kecil terkait dengan sumber pendanaan dan lebih dipercaya oleh

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran Matematika dengan Assesmen Autentik lebih baik

Sastra tidak lagi dipandang hanya sebagai gejala kedua yang tergantung dan ditentukan oleh masyarakat kelas sebagai infrastrukturnya, melainkan dipahami sebagai sebuah kekuatan

Saya akan menganalisis SWOT dan menggunakan matching tools dari dua produsen otomotif terbesar di Amerika Serikat yang bergerak di bidang mobil yaitu Chevrolet (bagian dari

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

Profil memanjang.. Pemompaan harus dilakukan di sepanjang pelat yang mengalami penurunan, agar pada setiap lokasi tidak terjadi regangan yang besar. Jika pemompaan dimulai pada

Kepada petani bawang merah baik pada sistem pompa dengan sistem tadah hujan usahataninya untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi agar dapat memperoleh