• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEMENTERIAN AGAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KEMENTERIAN AGAMA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Jl. Gajah Mada, No. 33, SoE-85512, Telp/Fax. (0388) 21102

email : kabtimortengahselatan@kemenag.go.id

(2)

GAMBARAN UMUM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Kondisi Objektif Kabupaten Timor Tengah Selatan

1. Letak Geografis

Secara Astronomi Posisi Kabupaten Timor Tengah Selatan terletak pada 124,4◦ - 124,49◦ Bujur Timur dan 9,24◦ - 10,00◦ Lintang Selatan, serta berada pada ketinggian 0-500m diatas permukaan laut.

2. Batas wilayah

Batas-batas wilayah Administratif Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kupang Bagian Selatan berbatasan dengan Laut Timor

3. Topografi

Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki luas wilayah ± 29,681,44M² dan memiliki struktur tanah yang bergulung-gulung, di mana lebih banyak penampang daratan yang memiliki tingkat kemiringan hingga 40°. Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki tekstur perbukitan. Wilayah daratan di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang memiliki kemiringan dari batas ambang 0° hingga 3° berjumlah sekitar 7,74% dari total luas wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, sedangkan areal dengan tingkat kemiringan 3° hingga 40° di dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah sekitar ± 57,86% sedangkan sisanya yang berjumlah 34,40% dari total wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah yang memiliki tingkat kemiringan di atas 40°.

Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan digambarkan dalam bentuk peta ketinggian dengan peta interval kontus 100 m dalam skala 1:150.000, data luas ketinggian sabagai berikut :

1. 0-100 m dari permukaan laut dengan luas 5.386 HA (13,16%) 2. 100-500 m dari permukaan laut dengan luas 149.398 HA (36,7%) 3. 500-1000 m dari ketinggian laut dengan luas 190.069 HA (48,2%) 4. Lebih dari 1000 m dari permukaan laut dengan luas 5.830 HA (1,5%)

4. Iklim

Udara yang sejuk adalah ciri yang bisa ditemukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Posisi wilayah yang memiliki ketinggian lebih dari 500Mdpl berjumlah ± 51%, sedangkan sisanya berada di ketinggian kurang dari 500Mdpl hingga ke wilayah garis pantainya adalah berjumlah 49%. Iklim di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak jauh berbeda dengan iklim dikabupaten tetangga Timor Tengah Utara iklim tropis yang kental dengan warna iklim yang ada di wilayah Nusa Tenggara Timur yang masih juga mendapat pengaruh dari perubahan iklim yang terjadi di Negara Kangguru. Rentang waktu yang lebih pendek dalam musim penghujan sekitar 4 bulan (Desember-April) adalah akibat

(3)

nyata dari elemen-elemen yang mempengaruhi iklim di wilayah Timor Tengah Selatan, bulan Desember-Maret adalah rentang waktu efektif dikatakan sebagai musim penghujan sedangkan bulan April-November dapat dikatakan sebagai musim kemarau karena tidak adanya curah hujan.

5. Penduduk

Populasi penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan dari tahun ke tahun semakin meningkat karena bartambahnya angka kelahiran dan mobilats perpindahan penduduk yang semakin meningkat, jumlah penduduk di Kabupaten Timor Tengah Selatan sesuai data Badan Pusat Statistik Kabupaten Timor Tengah Selatan bisa dilihat pada tabel berikut :

Jumlah Penduduk Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2012 No Kecamatan Jumlah Penduduk 1. Mollo Utara 24.045 2. Fatumnasi 7.096 3. Tobu 1.729 4. Nunbena 5.482 5. Mollo Selatan 15.724 6. Pollen 14.242 7. Mollo Barat 7.944 8. Mollo Tengah 7.572 9. Kota SoE 42.123 10. Amanuban Barat 22.486 11. Batu Putih 12.773 12. Kuatnana 15.499 13. Amanuban Selatan 24.829 14. Noebeba 11.887 15. Kunfatu 19.656 16. Kualin 21.611 17. Amanuban Tengah 15.775 18. Kolbano 19.145 19. Oenino 11.044 20. Amanuban Timur 17.255 21. Fautmolo 7.603 22. Fatukopa 5.461 23. KiE 21.842 24. Kot’olin 11.583 25. Amanuban Selatan 18.485 26. Boking 10.389 27. Nunkolo 14.281 28. Noebana 4.993 29. Santian 7.596 30. Amanatun Utara 16.909 31. Toianas 12.864

(4)

32. Kokbaun 3.463

Jumlah 453.386

6. Ekonomi

Kehidupan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan sangat berpengaruh dengan luas wilayah daratan dan pegunungan sehinga sangat cocok untuk bercocok tanam (bertani), tetapi karena kurangnya tenaga ahli sehingga bercocok tanam masih dilakukan dengan cara tradisional sehingga perputaran ekonomi di Timor Tengah Selatan masih di bawah rata-rata.

7. Sosial Budaya

Kabupaten Timor Tengah Selatan mempunyai budaya yang beragam karena terdiri dari 3 suku (3 swapraja) yaitu Kerajaan Oenam (Mollo), Kerajaan Banam (Amantun), Kerajaan Onam (Amanuban) dan memiliki satu bahasa daerah (Uab Meto) serta tarian daerah masing-masing.

8. Kelompok Etnis

Kabupaten Timor Tengah Selatan masih kental dengan budaya (adat istiadat) karena terdiri dari 3 swapraja kebanyakan masyarakat di Timor Tengah Selatan telah memeluk Agama dan kepercayaan masing-masing, suku-suku yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah suku Timor, Sabu, Rote, Flores, Sumba, Alor, Jawa, Bali, Cina, Bugis, dan lain sebagainya hanya pada Kecamatan Kie masih terdapat satu suku yakni suku Boti dan suku tersebut masih menganut kepercayaan Agama suku dan suku Boti sering dilirik oleh masyarakat di wilayah Timor Tengah Selatan dan Manca Negara sebagai Objek Wisata.

9. Komposisi Umat Beragama

Komposisi umat beragama di Kabupaten Timor Tengah Selatan dari tahun ke tahun semakin meningkat karena populasi penduduk yang semakin meningkat pula. Penduduk di Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan pada umumnya telah memeluk Agama dan Kepercayaan masing-masing. Agama yang di anut oleh penduduk diwilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan bisa dilihat pada tabel berikut :

Komposisi Umat Beragama Tahun 2012

NO AGAMA JUMLAH 1. Kristen 394.260 2. Katolik 47.237 3. Islam 11.308 4. Hindu 186 5. Budha 1 6. Lain-lain 394

(5)

10. Sebaran Agama

Sebaran Agama di Kabupaten Timor Tengah Selatan mencakup semua wilayah yang ada di Timor Tengah Selatan yakni 32 kecamatan, Agama yang dianut oleh masyarakat Timor Tengah Selatan adalah Agama Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, dan lain-lain. Sebaran Agama pada Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kabupaten Timor Tengah Selatan No Kecamatan Kristen Katolik Islam Hindu Budha Lainnya Jumlah

1. Mollo Utara 22.738 1.025 270 12 - - 24.045 2. Fatumnasi 6.389 624 83 - - - 7.096 3. Tobu 1.076 584 69 - - - 1.729 4. Nunbena 5.225 182 75 - - - 5.482 5. Mollo Selatan 13.966 1.529 222 7 - - 15.724 6. Pollen 12.240 1.914 86 2 - - 14.242 7. Mollo Barat 6.694 1.174 76 - - - 7.944 8. Mollo Tengah 7.106 394 72 - - - 7.572 9. Kota SoE 31.908 5.801 4.251 153 - 10 42.123 10. Amanuban Barat 20.363 1.818 302 3 - - 22.486 11. Batu Putih 9.998 2.610 160 5 - - 12.773 12. Kuatnana 14.063 1.354 82 - - - 15.499 13. Amanuban Selatan 22.836 1.751 235 - - 7 24.829 14. Noebeba 10.918 869 100 - - - 11.887 15. Kunfatu 18.178 1.326 152 - - - 19.656 16 Kualin 20.332 799 478 2 - - 21.611 17. Amanuban Tengah 13.542 1.487 738 1 1 6 15.775 18. Kolbano 18.743 202 200 - - - 19.145 19. Oenino 10.377 600 67 - - - 11.044 20. Amanuban Timur 12.888 2.149 2.218 - - - 17.255 21. Fautmolo 6.071 999 533 - - - 7.603 22. Fatukopa 4.339 1.010 112 - - - 5.461 23. KiE 20.344 777 426 - - 295 21.842 24. Kot’olin 11.336 213 - - - 34 11.583 25. Amanuban Selatan 13.718 4.573 152 - - 42 18.485 26. Boking 9.697 614 77 1 - - 10.389 27. Nunkolo 13.137 1.107 37 - - - 14.281 28. Noebana 4.073 920 - - - - 4.993 29. Santian 6.689 872 35 - - - 7.596 30. Amanatun Utara 13.394 3.515 - - - - 16.909 31. Toianas 9.777 3.087 - - - - 12.864

(6)

32. Kokbaun 2.105 1.358 - - - - 3.463

Jumlah 394.260 47.237 11.308 186 1 394 453.386

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Kabupaten Timor Tengah Selatan dibentuk pada tahun 1958 dengan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Wilayah Kabupaten Timur Tengah Selatan meliputi wilayah bekas Onder of Deeling Zuid Midden Timor yang membawahi 3 swapraja yaitu :

1. Swapraja Mollo (Oenam) meliputi 6 Kefetoran yaitu: a. Kefetoran Mutis b. Kefetoran Nunbena c. Kefetoran Paeneno d. Kefetoran Netpala e. Kefetoran Bijeli f. Kefetoran Besana

2. Swapraja Amanuban (Banam) meliputi 7 Kefetoran yaitu: a. Kefetoran Noebunu

b. Kefetoran Noe Hombet c. Kefetoran Noeliu d. Kefetoran Noemuke e. Kefetoran Noebeba f. Kefetoran Noemeto

3. Swapraja Amanatun (Onam) meliputi 4 Kefetoran yaitu: a. Kefetoran Noebone

b. Kefetoran Noebana c. Kefetoran Noemanumuti d. Kefetoran Noebokong

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor Pem.66/1/2 tanggal 28 Pebruari 1962 tentang Pembentukan Kecamatan di Daerah Swantantra Tingkat I Nusa Tenggara Timur yang kemudian di ubah dengan SK Gubernur KDH Tk I Nusa Tenggara Timur Nomor Pem.66/1/33 tanggal 9 Juni 1962, maka terbentuklah 64 buah Kecamatan diseluruh Propinsi Nusa Tenggara Timur dan secara de facto swapraja-swapraja dihapuskan.

Kemudian untuk menindaklanjuti surat Menteri Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah Nomor Pem.20/1/7 tanggal 9 Januari 1963 tentang penambahan 26 Kecamatan di Propinsi Nusa Tenggara Timur, maka dikeluarkan SK KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur Nomor Pem.66/1/32 tanggal 20 Juli 1963 yang meninjau kembali SK Gubernur Nomor Pem.66/1/2 tanggal 28 Pebruari 1962 dan SK Gubernur Nomor Pem.66/1/33 tanggal 9 Juni 1962 serta membagi ke 12 Daerah Swantantra Tingkat II dalam daerah Swantantra Tk.I Nusa Tenggara Timur menjadi 90 Kecamatan.

Berdasarkan SK Gubernur Nomor Pem.66/1/32 maka daerah Swantantra Tk.II Timor Tengah Selatan dibagi menjadi 8 kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Mollo Utara dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran Gunung Mutis dan sebagian wilayah Kefetoran Nunbena, Paeneno dan Netpala

(7)

2. Kecamatan Mollo Selatan dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran Bijeli, Besana dan sebagian wilayah bekas Kefetoran Nunbena, Paeneno dan Netpala

3. Kecamatan Amanuban Timur dengan wilayah meliputi : bekas wilayah Kefetoran Noebunu dan Noehambet

4. Kecamatan Amanuban Selatan dengan wilayah meliputi : bekas wilayah Kefetoran Noeliu dn Noesiu

5. Kecamatan Amanuban Selatan dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran Noemke dan Noebeba

6. Kecamatan Amanuban Barat dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran Noemeto 7. Kecamatan Amanatun Selatan dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran

Noebone dan Noebana

8. Kecamatan Amanatun Selatan dengan wilayahnya meliputi : bekas wilayah Kefetoran Noe Manumuti dan Noe Bakang

Berdasarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 15 Tahun 1967 tanggal 13 Juni 1967 tentang Pembentukan Perwakilan Kecamatan, maka dikeluarkan SK Gubernur KDH Tk. I Nusa Tenggara Timur Nomor 67 Tahun 1970 tanggal 4 Nopember 1970 tentang Pembentukan Perwakilan Kecamatan dalam Kabupaten Timur Tengah Selatan sehingga terhitung mulai tanggal 1 September 1971 secara resmi terbentuklah 6 Perwakilan Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan yaitu: Perwakilan Kecamatan Mollo Utara ( Lilana), Mollo Selatan (Polen), Amanuban Barat (Batu Putih), Amanuban Selatan (Kuanfatu),Amanuban Timur (KiE), Amanatun Selatan (Boking).

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Nusa Tenggara Timur Nomor 20 Tahun 1970 tanggal 25 Pebruari 1970 tentang pembentukan Kopeta SoE Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan wilayah meliputi sebagian Kecamatan Amanuban Barat, dan sebagian wilayah kecamatan Mollo Selatan.

Wilayah Kabupaten Dati II Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Ende, Sikka dan Sumba Barat dalam wilayah Propinsi Dati I Nusa Tenggara Timur maka Kopeta SoE ditingkatkan statusnya menjadi Kecamatan Kota SoE sehingga jumlah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi 9 Kecamatan.

Berdasarkan PP Nomor 30 Tahun 1996 tanggal 24 April 1996 tentang pembentukan 8 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Timor Tengah Selatan, Flores Timur dan Manggarai dalam Wilayah Propinsi Dati I Nusa Tenggara Timur maka Perwakilan Kecamatan Amanuban Timur dan Amanuban Selatan ditingkatkan menjadi Kecamatan penuh yaitu Kecamatan KiE dan Kecamatan Kuanfatu sehingga jumlah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi 11 Kecamatan.

Berdasarkan Perda Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 5 Tahun 2001 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja 15 Kecamatan dalam Kabupaten Timor Tengah Selatan, maka selain 11 kecamatan yang sudah terbentuk, 4 Perwakilan Kecamatan di tingkatkan statusnya menjadi Kecamatan penuh yaitu Perwakilan Kecamatan Mollo Utara menjadi Kecamatan Fatumnasi, Perwakilan Kecamatan Mollo Selatan menjadi Kecamatan Polen, Perwakilan Kecamatan Amanatun Selatan menjadi Kecamatan Boking.

Berdasarkan Perda Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 5 Tahun 2002 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja 6 kecamatan dalam Kabupaten Timor Tengah Selatan, maka terbentuklah 6 kecamatan baru yaitu:

1. Kecamatan Toianas emekaran dari Kecamatan Amanatun Utara 2. Kecamatan Oenino pemekaran di kecamatan Amanatun Tengah 3. Kecamatan Nunkolo pemekaran dari Kecamatan Amanatun Selatan

(8)

4. Kecamatan Kualin pemekaran dari kecamatan Amanuban Selatan dan Kuanfatu 5. Kecamatan Kotolin pemekaran dari kecamatan KiE

6. Kecamatan Kolbano Pemekaran dari Kecamatan Amanuban Tengah

Dengan demikian pada Tahun 2002 jumlah kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi 21 Kecamatan.

Berdasarkan Perda Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 2 Tahun 2006 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Kecamatan Mollo Barat dan Kecamatan Kokbaun maka terbentukilah 2 Kecamatan baru yaitu: Kecamatan Mollo Barat pemekaran dari Kecamatan Mollo Selatan dan Kecamatan Kokbaun Pemekaran dari Kecamatan Amanatun Utara. Sehinga jumlah kecamatan sampai dengan tahun 2006 yaitu 23 kecamatan.

Berdasarkan Perda Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 29 Tahun 2007 tentang pembentukan Kecamatan Noebana, Kecamatan Santian, Kecamatan Fatukopa, Kecamatan Fautmolo, Kecamatan Nunbena, Kecamatan Tobu, Kecamatan Kuatnana, Kecamatan Noebeba, dan Kecamatan Mollo utara. Pada tahun 2007 bertambah 9 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan sehingga jumlah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi 32 kecamatan.

(9)

GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

1. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan

Peranan Departemen Agama sejak awal masa Orde Baru mengalami pasang surut, begitu pula keberadaan Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bertolak dari Kepres RI Nomor 170 Tahun 1966 Departemen Agama Pusat yang mengalami Reorganisasi dan Konsolidasi dengan dibentuknya Dirjen-dirjen yakni :

Bimas Islam

Bimas Kristen Protestan Bimas Katolik

Hindu/Budha serta Urusan Haji

Berdasarkan Kepres RI Nomor 170 Tahun 1966 maka melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 91 Tahun 1967 dinstruksikan kepada setiap Dirjen untuk membentuk aparatur tingkat daerah, jawatan-jawatan tingkat Propinsi dan dinas-dinas tingkat Kabupaten. Peluang inilah yang dipakai Kepala Departemen Agama Propinsi NTT dengan mengajukan usul pembentukan Dinas Urusan Agama Kristen Protestan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan surat tertanggal 25 Januari 1968, Nomor : 17/Perw/Depag/68-NTT, mengingat jumlah penduduk umat beragama di Kabupaten Timor Tengah Selatan mayoritas beragama Kristen Protestan dan telah memenuhi syarat-syarat untuk dibentuk satu Kantor Dinas, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 30 keputusan Menteri Agama RI Nomor : 97 tahun 1967. Usulan tersebut lebih dikuatkan lagi dengan surat keterangan/dispensasi dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Timor Tengah Selatan dan pada tahun yang sama pula disetujui dengan terbitnya SK Menteri Agama RI Nomor : 261 Tahun 1968 tentang pembentukan Dinas Agama Kristen Protestan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dinas Agama Kristen Protestan di Kabupaten Timor Tengah Selatan baru diresmikan pembentukannya pada tanggal 01 Agustus 1970 dengan menggunakan gedung milik rakyat

(Losmen Cinta Damai) di Jln. Diponegoro Kampung Amanatun 1 SoE karena terbentur dengan sarana prasrana yang belum tersedia.

Personalia Organisasi pada saat pembentukan Dinas Agama Kristen Protestan sebagai berikut : 1) Jack Kefi

Pjs. Kepala Dinas Agama Kristen Protestan, merangkap Kepala Perwakilan Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan.

2) P. Timo

Pjs. Sekretaris Kepala Dinas Agama Kristen Protestan Kabupaten Timor Tengah Selatan. 3) J. A. M. Seo

Kepala Urusan Agama Kristen Protestan pada Dinas Agama Kristen Protestan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

(10)

PERKEMBANGAN KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KAB.TTS

01 AGUSTUS 1970-TAHUN 2013

Berdasarkan keputusan Presiden RI No 45 tahun 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen, maka melalui SK Menteri agama RI Nomor 18 tahun 1975 Aparatur Tingkat Daerah mengalami simplifikasi/perubahan nama yakni dari Perwakilan Departemen Agama Tingkat Propinsi dan Kabupaten berubah menjadi Kantor wilayah Departemen Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten.

1. Sesuai dengan penataan kembali Tata Susunan Organisasi maka Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 45 tahun 1981 khusus untuk Kantor Departemen agama Kabupaten Timor Tengah Selatan digolongkan menjadi Tipologi X dengan sususna organisasi sebagai berikut :

a. Sub Bagian tata Usaha b. Seksi Bimas Islam

c. Seksi Kelembagaan Agama Islam d. Seksi Bimas Kristen Protestan e. Seksi Bimas Katolik

f. Penyelenggara Urusan Haji, ditambah 8 (delapan) KUA yang tersebar diwilayah kerja Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah selatan.

2. Sesuai KMA Nomor 373 tahun 2002 Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan digolongkan dalam Tipologi II Q dengan Stuktur Organisasi sebagai berikut :

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Bimas Islam dan Kependais c. Seksi Urusan Agama Kristen d. Seksi Pendididkan Agama Kristen e. Seksi Bimas Katoik

f. Penyelenggara Zakat dan Wakaf g. Kantor Urusan Agama Kecamatan

3. Kemudian pada tahun 2010 peralihan nama dari Departemen Agama menjadi Kementerian Agama sesuai dengan PMA RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang perubahan Nomenklatur Departemen Agama menjadi Kementerian Agama.

4. Sesuai PMA Nomor 13 Tahun 2012 Susunan Organisasi Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai berikut :

a. Sub Bagian Tata Usaha

b. Seksi Pendidikan dan Bimas Islam c. Seksi Urusan Agama Kristen d. Seksi Pendidikan Agama Kristen e. Seksi Bimbingan Masyarakat Katolik f. Penyelenggara Haji dan Umrah g. Kelompok Jabatan Fungsional

(11)

Dalam kurun waktu tahun 1970-2014 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami 8 (delapan) kali pergantian pimpinan yakni

1. Jack Kefi

Kepala Dinas Agama Kristen Protestan merangkap Kepala Perwakilan Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan (Periode 1970-1980)

2. Melkias Ballo

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan sesuai SK Menteri Agama RI Nomor B.II/3/8031 tanggal 11 Oktober 1980 (Periode 1980-1988)

3. Thimotius Talan, BA

Plh Kepala Kantor merangkap Kasi Bimas Kristen Protestan sesuai SK Kakanwil Departemen Agama Prop. NTT, tanggal 26 April 1988 No. W.Y/1-b/19/1988

(Periode 1988-1992) 4. Ds. D. J. Mengga, S.Th

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tenagh Selatan sesuai SK Menteri Agama RI tanggal 15 Juli 1991 Nomor : B.II/3/6813/1991 (Periode 1992 – 1995)

5. Thimotius Talan, BA, S.Th.

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan sesuai SK Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/9245/1998 RI tanggal 21 Agustus 1998 (Periode 1999 – 2008) 6. Marthen Luter Nenobais, S. Pd.

Kepala Seksi Urusan Agama Kristen pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan Sesuai Keputusan Menteri Agama RI

Nomor : KW.20.1/2/KP.07.6/2895/2008 tanggal 12 Desember 2008. (Periode 2008 - 23 Maret 2009)

7. Drs. Jusak Taneo, S. Th

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2009 sampai 2013 sesuai Keputusan Menteri Agama RI Nomor : B.II/3/0278/2009

8. Hermina Leba,BA

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTS sejak tanggal 06 Juli 2013 sampai kini.

Visi Misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan

Visi :

Terwujudnya Kecerdasan Berkarya Beriman Rukun dan Harmonis Misi :

1)Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama 2) Meningkatkan Kualitas Kerukunan Umat Beragama

3) Meningkatkan Raudatul, Athfal, Madrasah Perguruan Tinggi Agama, Pendidikan Agama dan Keagamaan

4) Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji

(12)

Wilayah Pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan

Pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan mencakup semua wilayah yang ada yakni 32 Kecamatan yang ada di Timor Tengah Selatan.

(13)

PROFIL

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Jl. Gajah Mada, No. 33, SoE-85512, Telp/Fax. (0388) 21102

Email : kemenagtts@yahoo.com

(14)

ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

KEPALA Drs. Jusak Taneo, S.Th NIP.195806071989031001 KASUBAG TU HERMINA LEBA, BA NIP.195801041984022002 KEPALA SEKSI PENDIDIKAN & BIMAS ISLAM HASAN AL-MAS’UD RMI, S.Ag NIP. 1972100420033121004

KEPALA SEKSI URUSAN AGAMA KRISTEN WASTI A. FALLO, S.Pd NIP. 197904012001122003

KEPALA SEKSI PENDA KRISTEN ABNELA FOBIA, SE, S.PdK NIP. 196508151998031005

KEPALA SEKSI BIMAS KATOLIK ARNOLDUS BRIA SAE, S. Ag NIP. 197312312000031011

PENYELENGGARA HAJI & UMRAH KASMIN LUKMAN, S.Sos NIP. 19690810200701069

Referensi

Dokumen terkait

Dalam agama Kristen Protestan dan Katolik, mereka memandang bahwa perbedaan agama tidak menghalangi seorang anak untuk mendapatkan harta waris dari orang tuanya, karena

Bertitik tolak atas sejarah Departemen Agama Kota Medan, menurut beberapa sumber sebenarnya pada tahun 1980 sebahagian urusan keagamaan yakni Bagian Urusan Pendidikan telah pindah

Kemudian pada tahun 1967 Kantor Urusan Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kantor Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara mendapat gedung baru bantuan dari

URUSAN AGAMA KECAMATAN, yang menempatkan kedudukan Kantor Urusan Agama Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung sebagai unit pelaksana teknis pada Kementerian Agama,

Karena pada prinsipnya kelima agama tersebut yakni; agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu dan Budha, menentang keras tentang adanya perkawinan beda agama

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI nomor 18 tahun 1975 (disempurnakan) tanggal 16 April 1975, susunan organisasi dan tata kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk