• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN. A. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN. A. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kota Medan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN

A. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kota Medan

Pada saat berdirinya Departemen Agama tahun 1946, Sumatera masih merupakan satu Provinsi dengan Gubernur pada waktu itu Mr.Tengku Moch.Hasan. Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera mengangkat H.Muchtar Yahya sebagai kepala “Jawatan Agama Sumatera” yang kedudukannya berada di bawah Gubernur. Setelah wilayah Sumatera dibagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yakni Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan, diketiga wilayah Provinsi ini dihunjuklah H.Mukhtar Yahya manjadi koordinator Jawatan-Jawatan Agama yang berkedudukan di Bukit Tinggi. Atas nama Presiden Gubernur Sumatera M.Tengku Moch.Hasan mengangkat Kepala-Kepala Jawatan Agama yang tugas pokoknya mengurus pemerintahan khususnya agama di wilayah masing-masing yakni Teuku Moch.Daud Beureuh di wilayah Provinsi Sumatera Utara, Nazaruddin Thoha di Sumatera Tengah dan K. Azhari di Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam sejarahnya sesudah kantor Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara ada hubungan dengan Kementrian Agama yang berkedudukan di Yogyakarta, H.Muchtar Yahya dipindahkan ke pusat untuk menduduki jabatan baru sebagai Kepala Urusan Keagamaan Wilayah Sumatera. Provinsi

(2)

9

Sumatera Utara yang merupakan gabungan dari daerah Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli pada tahun 1953 Jawatan Agama Sumatera Utara diserahterimakan kepada Tengku Abdul Wahab Silimeun, Jawatan Agama yang awalnya berkedudukan di Bukit Tinggi berpindah ke Kota Raja di Banda Aceh, sedangkan Koordinator untuk Keresidenan Sumatera Utara dipinpin oleh H.M.Bustami Ibrahim.

Pada tahun 1956 struktur pemerintahan berubah lagi, Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang merupakan gabungan dari keresidenanan Sumatera Timur dan Tapanuli dan berkedudukan di Medan sementara itu akibat faktor politik dan kepentingan nasional Daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di Kota Raja Banda Aceh. Oleh karena itu dihunjuklah K.H. Muslich sebagai pemimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dan pimpinan Jawatan Agama Daerah Istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab Silimeun.Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi ini berdiri sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Kementerian Pusat. Perlu diketahui situasi keagamaan keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara, bahwa yang menjadi pimpinan Keagamaan Keresidenan Sumatera Timur pada waktu itu dipegang oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dengan wilayah sesuai taklukannya dan perturan yang dibuat sesuai daerah setempat.

Setelah Indonesia merdeka, Komite Nasional membentuk Badan-badan Agama di setiap keresidenan sebagai cikal bakal Dewan Agama. Adalah

(3)

10

Partai Masyumi yang mempunyai inisiatif sangat kuat membentuk badan yang akan mengurus soal-soal keagamaan. Ide tersebut diusulkan pada sidang Komite Nasional Indinesia Pusat (KNIP) dan berkat perjuangan Masyumi secara aklamasi usul tersebut diterima oleh anggota KNIP, akhirnya berdirilah Dewan Agama Keresidenan Sumatera Timur yang awal mulanya berada ditingkat Kewedanan Mandailing Tapanuli Selatan.

Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, masalah-masalah yang berhubungan dengan agama di tangani oleh KUA bersama Kadhi, merekalah pelaksana tugas berbagai hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan seperti pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid, ibadah sosial dan lain sebagainya. Dengan kelahiran Dewan Agama di daerah Sumatera Timur dan berakhirnya masa penjajahan masyarakat mendesak agar dibentuk jawatan yang mengurusi masalah agama dan keagamaan.

Sejalan dengan itu pada tahun 1946 diadakan pelaksanaan Konfrensi Masyumi di Mandailing Tapanuli Selatan salah satu kesepakatannya adalah memutuskan untuk mendesak pemerintah (keresidenan) agar membentuk “Jawatan Agama” yang akan mengelola masalah-masalah agama mulai pada tingkat keresidenan, kewedanaan dan kecamatan yang selama ini pelaksananya adalah seorang Kadhi. Dalam komperensi tersebut disepakati secara bulat, membentuk jawatan Agama yang mereka beri nama “Dewan Agama”. Sementara itu anggota konfrensi belum mengetahui berita tentang berdirinya Kementerian Agama di pusat. Usul tersebut oleh Residen Tapanuli mendapat tanggapan yang cukup positif dan kemudian menjadi agenda

(4)

11

penting dan pokok pembahasan KNIP sebagai lembaga yang berwenang ketika itu dan akhirnya desakan untuk pembentukan Dewan Agama disetujui secara bulat dalam sidang KNIP.

Melihat kondisi di atas, Kota Medan tidak mau berlengah-lengah memanfaatkan kesempatan tersebut, maka pada tahun 1946 berdirilah Kantor Departemen Agama Kota Medan, di tengah hiruk pikuk desakan penggayangan Gerakan 30 S/PKI kala itu. Seorang tokoh KAPPI Sumatera Utara bernama AR. Tarub Daulay mengambil alih sebuah rumah lantai dua di Jalan Bintang yang sebelumnya rumah ini adalah milik seorang dokter cina yang menyelamatkan diri dari hiruk-pikuknya penggayangan G 30 S/PKI karena keterlibatannya dengan Partai terlarang tersebut, ia berusaha melarikan diri.

Sebagai tokoh organisasi AR. Tarup tidak mendapatkan kesulitan untuk menguasai rumah itu. Sungguh suatu kebetulan ditunjuknya Kepala Kementrian Agama pertama Kota Medan yakni H. Abir Juhdi Daulay merupakan ayah kandung AR. Tarup Daulay, dengan demikian sangat bijak saat itu H. Abir Juhdi Daulay merehab dan membangun rumah tersebut serta menjadikannya sebagai kantor, lantai dua beliau jadikan untuk tempat tinggal keluarganya dan lantai satu sebagai ruang kerja Kantor Departemen Agama Kota Medan hingga tahun 1984, sampai sekarang gedung tersebut masih berdiri walau tidak diketahui bagaimana status kepemilikan asset bekas kantor dimaksud.

(5)

12

Bertitik tolak atas sejarah Departemen Agama Kota Medan, menurut beberapa sumber sebenarnya pada tahun 1980 sebahagian urusan keagamaan yakni Bagian Urusan Pendidikan telah pindah ke Jalan Sei Batu Gingging No.12 yang pada saat itu merupakan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera Utara, akan tetapi Kepala Kantor Departeneb Agama Kota Medan bersama Seksi lainnya masih tetap berkantor di Jalan Bintang sampai tahun 1984.

Sebagai catatan akhir, secara yuridis pada tahun 1984 dengan dibangunnya Kantor Departemen Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara di Jalan Gatot Subroto dilaksanakanlah serah terima pemakaian dan kepemilikan Kantor oleh pihak Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera utara kepada pihak Kantor Departemen Agama Kota Medan dan ditempati hingga saat ini.

Adapun gambaran organisasasi Departemen Agama berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 1971 (Tentang Pembentukan Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Depatemen Agama Kabupaten dan Inspektoran Perwakilan), susunan kedudukan Departemen Agama adalah sebagai berikut:

1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi. 2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten. 3. Kantor Urusan Agama Kecamatan.

(6)

13

Pada Tahun 2002 Menteri Agama memutuskan bahwa Kantor Departemen Agama Kota Medan termasuk pada Typologi I.J. dengan Susunan Organisasi dan tata kerja Kementerian Agama Medan seperti di bawah :

1. Struktur Typologi Departemen Agama Medan Provisi Sumatera Utara. 2. Bagian Tata Usaha.

3. Bidang Urusan Agama Islam.

4. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf.

5. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum. 6. Bidang pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren, pendidikan Agama

Islam pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid. 7. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen.

8. Pembimbing Masyarakat Khatolik. 9. Pembimbing Masyarakat Hindu. 10. Pembimbing Masyarakat Budha. 11. Kelompok jabatan fungsional.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kementerian Agama Medan yaitu berbentuk garis dan staf yang disusun berdasarkan atas pertimbangan untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek.Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun struktur adalah rentang

(7)

14 KEPALA KUA 21 KECAMAT PLT.BIMAS KATOLIK TULOZOMASI HULU,S.Ag NIP.150316270 Penata 12 KEPALA MIN 3 KEPALA MTsN KASI PENMAD Drs.IMPUN SIREGAR,MA NIP.19700608 199603 1 002 Penata Tk.I KASI BIMAS KRISTEN HENDY JOHAN SIMANJUNTAK, M. PDK NIP.19601114 199303 1 001 KASI PAKIS DRS. H. KASMAN NIP. Pembina

KASI PENY.HAJI & UMROH H. AHMAD QOSBI MM NIP.196809121997031 001 PB.ZAKAT & WAKAF BONGGAL RITONGA KASI BIMAS ISLAM

USMAN NIP.196011151984011001 Pembina KEPALA KANTOR H.IWAN ZULHAMI, SH.,M.AP NIP.19600731 1983 03 1 002 KA.SUBBAG TATA USAHA NEGARA POHAN, SE, MA NIP. 19720504 199303 1 002 PENJAB HUMAS HADI SAHPUTRA PENJAB ORPEG SAFRIAL ALAM,S.KOM NIP.19780113200 9011003

PENJAB IKN & KEUANGAN MUKHTAR ALI SIREGAR NIP.19720504 199303 1 002 PENJAB RUMGA ASLEN, MA NIP.1503377005 Penata Tk.I

pengawasan yaitu jumlah orang yang diawasi oleh atasan tertentu.Gambar struktur organisasi Kementerian Agama Medan dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kota Medan

(8)

15

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 53 Tahun 1971 Tentang Pembentukan Perwakilan Departemen Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunan Departemen Agama adalah sebagai berikut :

I. Perwakilan Departemen Agama Provinsi II. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten III. Kantor Urusan Agama Kecamatan

IV. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat Perwakilan

Sementara itu sesuai dengan keputusan Menteri Agama No 18 tahun 1975 tentang susunan organisasi dan tata kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara, Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

a. Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya c. Kantor Urusan Agama Kecamatan

Pada masa inilah Departemen Agama Kotamadya Medan memasuki masa persiapan untuk berdiri sendiri, yang pada awalnya berkantor di Jalan Bintang hingga tahun 1980, sebelum pindah ke Jalan Sei Batu Gingging yang pada waktu itu merupakan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara.

- Visi dan Misi Kementerian Agama Kota Medan

Dalam menjalankan programnya, Kementerian Agama Kota Medan memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

(9)

16

Visi “Terwujudnya masyarakat agamis, intlektual dan berkualitas menuju

masyarakat Kota Medan yang madani, religius dan bermartabat”.

Misi :

1. Meningkatkan penghayatan moral ke dalam spiritual dinamika keagamaan.

2. Meningkatkan dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada madrasah dan sekolah

umum.

4. Meningkatkan pemberdayaan lembaga keagamaan. 5. Meningkatkan kualitas pelayanan haji.

Di samping Visi dan Misi Kode Etik menjadi landasan pokok bagi seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Medan, dengan Ikrar: “ Kami pegawai Kementerian Agama yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan ”

1. Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan Bangsa. 2. Menggunakan dan pelayanan kepada Masyarakat. 3. Bekerja dengan jujur, Adil dan Amanah.

4. Melaksanakan tugas dengan disiplin, professional dan inovatif. 5. Kesetiakawanan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan korps.

(10)

17

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan”. Ungkapan demikian rasanya tidaklah terlalu berlebihan kita tempatkan dalam catatan ini untuk mengetahui dan mengenang mereka-mereka yang pernah menjadi peminpin atau sebagai kepala pada Kantor Kementerian Agama Kota Medan.

Dengan pergulirnya waktu dan perjalanan sejarah, Kantor Kementerian Agama Kota Medan mengalami beberapa kali pergantian pejabat, yang masing-masing pejabat memiliki andil mengembangkan serta memajukan Kantor Kementrian Agama Kota Medan, mereka itu adalah :

1. H. ABIR ZUHDI DAULAY

Pada tahun 1946 berdirilah Kantor Departemen Agama Medan betempat di Jalan Bintang dengan kepala Urusan Agama Islam (Ka.Kandepag)nya H. Abir Juhdi Daulay. Sebuah rumah lantai dua yang beralih kepemilikannya dari seorang dokter cina yang melarikan diri karena terlibat gerakan 30/ S PKI. Rumah tersebut ditinggal lalu diambil alih oleh anak H. Abir Zuhdi Daulay bernama AR.Tarup Daulay ketua KAPPI saat itu. Beliau merehab rumah tersebut lalu menempati lantai dua untuk rumah tinggal keluarganya sementara lantai satu dijadikan sebagai Kantor. Beliaulah sebagai orang pertama yang sangat besar jasanya untuk Kementerian Agama Kota Medan dalam mendirikan kantor di tengah situasi politik yang tidak menentu waktu itu.

(11)

18

2. H.B. MARALUDIN RANGKUTI (MASA BAKTI 1976-1977)

Kepala Kantor Kementrian Agama masa bakti tahun 1976-1977 ini merupakan pejabat kedua yang diamanahkan untuk meminpin Kantor Kementerian Agama Kota Medan (masa itu masih dengan sebutan Departemen Agama) Beliau orang yang sangat keras, berani, tegas dan sangat disiplin. Masa itu beliau telah menjalin hubungan yang harmonis dengan Walikota Medan waktu itu dijabat oleh A.S. Rangkuti. Walaupun dari segi waktu kepemimpinan beliau relative singkat namun lembaga Departemen Agama cukup maju dan harum di tengah masyarakat saat itu.

3. DRS. H.A. MANAF IBRAHIM (MASA BAKTI 1977-1978)

Aktifis PSII (Partai Serikat Islam Indonesia) berasal dari Kementerian Agama RI, Jakarta) Beliau adalah pejabat karateker masa itu, meneruskan kebijakan pinpinan terdahulu, Drs. H.A. Manaf Ibrahim dikenal cukup idealis, disiplin, tegas dan sangat sederhana dan bersahaja. Dalam kesederhanaan beliau hingga pensiun konon ceritanya belum memiliki rumah tinggal. Sebagai karateker tak terlalu banyak yang bisa beliau perbuat untuk kemajuan baru Kementerian Agama Kota Medan masa itu.

4. DRS. HAMZAH HARAHAP, SH. (MASA BAKTI 1978-1980)

Drs. Marahamzah Harahap adalak aktifis organisasi Nahdhatul Ulama. Ia diutus dari Kementerian Agama pusat menjadi kepala Kantor di Kantor

(12)

19

Kementrian Agama Kota Medan. Menurut beberapa sumber imformasi beliau memimpin dengan sangat keras, merasa super dan tahu segalanya karena berasal dari pusat (Jakarta), membuat kekurang kondusifan dalam intern Kementerian Agama Kota Medan masa itu. Hubungan dengan Pemerintah Daerahpun kurang terjalin dengan baik, di intern kantor sendiri beliau pernah dipukul oleh bawahannya disebabkan sifat kepemimpinannya.

5. DRS. H. NUKMAN DASOPANG (MASA BAKTI 1980-1983)

Pada masa Drs. H. Nukman Dasopang menjadi kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan Tahun 1978-1980, selalu berusaha membuat kesibukan para pegawai adalah type kepemimpinan beliau, mulai dari mengkonsep surat, tata persuratan Departemen Agama serta pengarsipan adalah sesuatu yang dikenang dari beliau. Beliau menginginkan agar seluruh pegawai memahami administrasi perkantoran dan tata persuratan, karena hal tersebut membuat para pegawai selalu memiliki kesibukan.

6. DRS. H. ZULKARNAEN DAULAY (MASA BAKTI -1983-1986)

Meneruskan kebijakan yang dirintis pendahulunya Drs. H. Zulkarnaen Daulay menata sistem kearsipan pada Kantor Kementerian Agama Kota Medan, apalagi ketika itu back ground pendidikan pegawai rata-rata lulusan sekolah pendidikan keagamaan, maka beliau berusaha untuk menciptakan sistem administrasi dan kearsipan kantor yang lebih baik. Beliau juga dikenal aktif dalam pembinaan keagamaan, sering beliau di undang untuk meresmikan rumah ibadah (mesjid) di

(13)

20

Kota Medan, beliau dikenal dekat dengan para ulama dan tokoh agama kota Medan di masa itu.

7. DRS. H. A. MUIN ISMA NASUTION (MASA BAKTI 1986-1990)

Al-washliyah adalah organisasi keagamaan yang digelutinya. Sebagai seorang Aktifis dan Pengurus organisasi Al-Washliyah beliau berusaha menerapkan ilmu dan pengalaman ber organisasi pada lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Medan yang ia pinpin. Ia mulai dengan menerapkan disiplin masuk/ apel bagi pegawai. Sebagaimana kebijakan peminpin terdahulu, Drs. H.A. Muin Isma Nasution menerapkan sistem birokrasi dan administrasi perkantoran yang lebih baik, pengarsipan pun menjadi perhatiannya, sebagai pengurus organisasi Keagamaan ia berusaha menghimpun ulama ulama medan dan dikenal beliau dekat dengan ulama. Ia dibantu oleh Sairun Siregar sebagai KTU dan Bendahara Bahrum Hasibuan.

8. DRS. H. NURDIN NASUTION (MASA BAKTI 1990-1994)

Sebagaimana peminpin sebelumnya, Drs. H. Nurdin Nasution juga merupakan Pengurus Organisasi Keagamaan Islam Nahdhatul Ulama, ia dipercayakan meminmpin Kementerian Agama Kota Medan dengan meninggalkan banyak torehan sejarah. Ia menginginkan agar para pegawai sehat jasmani dan rohaninya. Mengaktifkan senam, olah raga sepak bola, serta melaksanakan program jum’at bersih di lingkungan kantor, beliau di kenal cukup disiplin, serta bijaksana.

(14)

21

Sebagai seorang aktifis organisasi, beliau menjalin kerjasama dengan organisasi organisasi kemasyarakatan terutama dengan Nahdhatul Ulama, ia peminpin Kementerian Agama Kota Medan cukup sukses dan namanya makin harum di tengah masyarakat Kota Medan. Belia dibantu oleh H.Ali Mulkan Siregar sebagai KTU serta Bahrum Hasibuan menjadi Bendahara Kantor.

9. DRS. H. AHMAD IDRIS SIREGAR (MASA BAKTI 1994-1999)

Drs. H. Ahmad Idris Siregar adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan masa bakti tahun 1994-1999. Ia adalah sosok yang idealis dan hoby olah raga. Beliau telah berjasa dengan mendirikan Kopda (Koperasi Departemen Agama) masa itu. Ia sering mengadakan rotasi pegawai, pejabat di seluruh lini Kementerian Agama Kota Medan. Karena sifatnya yang idealis, beliau kurang disenangi oleh para Pemimpin SKPD/ Pemerintah Kota Medan. Pemerintah Kementerian Agama yang sentralistik / Intansi Vertikal membuatnya tidak begitu mau tunduk dan menjalin Kerjasama dengan pemerintah Kota Medan. Ia dibantu oleh Drs. H Maulana Siregar sebagai KTU dan H. Murat Siregar sebagai Bendahara.

10. H. SYAHRIAL , AMS. SH, M.Hum (MASA BAKTI 1999-2001)

“Lain lubuk lain ikannya” adalah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan H. Syahrial AMS. Anak Medan Sekitarnya /AMS adalah julukan yang tepat yang beliau sandang, sosok yang satu ini adalah pencinta Seni, sangat

(15)

22

dekat dengan Tokoh Masyarakat, tokoh Agama , bahkan para Preman Kota Medan. Beliau memimpin dengan gaya preman namun terarah, orangnya cukup tegas, tanggap akan masalah, serta cepat dalam bertindak dan terarah mengambil keputusan, tidak ada masalah yang tidak bisa ia selesaikan, tidak ada perkara yang tidak dapat ia tuntaskan, orang

yang dengan type kepemimpinan yang agak keras/ kasar juga dikenal kalau beliau seorang yang toleran terhadap para bawahannya. Untuk mensukseskan kepemimpinannya ia mempercayakan Drs. H. Arifin Harahap menjadi KTU, dengan didampingi Bahrum Hasibuan sebagai Bendahara.

11. DRS. H.M. ADLIN DAMANIK (MASA BAKTI 2001-2007)

Sosok Drs.Adlin Damanik merupakan KakanKemenag paling pupuler dan banyak jasanya mengangkat nama Kementerian Agama di Kota Medan. Beda dengan pimpinan sebelumnya,ia sangat piawai menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kota medan, ia merupakan Kakankemenag yang paling disukai Wali Kota masa itu,karenanya kepiawaiannya merangkul pemerintah Kota Medan, mobil dinaspun Ia peroleh, bak air mengalir kucuran dana APBD Kota Medan mengalir melalui beliau, Nazir Mesjid, Bilal Mayit, Penggali Kubur jadi saksi bahwa pada masa beliau mereka mendapatkan perhatian dan honor dari APBD. Bukan hanya sampai di situ, pertama kalinya para calon haji yang akan berangkat ke tanah suci mendapat uang saku dari bantuan Walikota adalah berkat trobosan beliau. Kerukanan antar, intern, antara umat beragama terjalin dengan baik berkat kedekatannya dengan FKUB. Di intern Kementerian Agama Kota medan ia

(16)

23

dikenal cukup tegas, selogan “staf yang agak bandel tapi pintar lebih ia sukai dari pada staf yang rajin tapi bodoh” mendorong para staf untuk membenahi diri masing-masing. Beliau Dibantu KTU Ibu Dahliana Hrp. Dan Bapak H. Syafii S. MA, Bendahara Hasanuddin Batu Bara.

12. DRS. H. ABD. RAHIM, M. Hum (MASA BAKTI 2007-2011)

Meneruskan keberhasilan pinpinan sebelumnya sosok Drs. H. Abd Rahim, M.Hum cukup dikenang di lingkungan Kantor Kementerian Agama yang Kota Medan. Mudah senyum, ramah saat bersua kepada siapa saja, mudah menyelesaikan urusan staf, tidak berbelit-belit, dan sifat kebapakan senantiasa terpancar dalam pribadi beliau. Sehingga orang tidak segan dan takut untuk berurusan langsung dengan beliau. Urusan kepentingan pegawai selama bisa ia bantu selalu ia permudah. Beliaulah pemimpin pemula penataan gedung Kantor Kementerian Agama Kota Medan, ruangan kantor ditata ulang, musholla dibangun, taman, grasi/ kanofi mobil semuanya tertata baik berkat perjuangannya. Sosoknya yang penyabar, tolerasni tinggi adalah sifat yang patuh dicontoh dari beliau, ia juga sering melakukan monitoring ke ruangan-ruangan masing-masing seksi, sekedar menyapa dan cengkrama ringan dengan para bawahannya. Sebagai mantan Dosen ia layak menjadi guru dan teladan para bawahannya, hal inilah yang membawa keberhasilan beliau memimpin Kantor Kementerian Agama Kota Medan hingga beliau dipercayakan untuk memimpin lembaga Kementerian

(17)

24

Agama Wilayah Sumatera Utara. Beliau didampingi KTU Bapak H. Syafii S. MA dan H. Al Ahyu, MA, serta Bendahara: Abdurrahim Tanjung.

13. H. IWAN ZULHAMI, SH., M.AP

Penampilannya yang tenang dan bersahaja Nampak jelas dari raut wajah Bapak H. Iwan Zulhami, SH.,M.AP. Kehadirannya di Lingkungan Kantor Kementrian Agama Kota Medan membawa angin segar dan nuansa baru. Dalam hitungan hari setelah pelantikannya, beliau langsung observasi seluruh kantor, dengan langkah cepat dan orientasi jauh ke depan, beliau melakukan pembenahan/ renofasi kantor seraca radikal. Tata ruang dan kearsipan ia perbaiki, gedung koperasi, kantin, perparkiran dibenahi. Belum sampai sebulan bertugas, beliau telah begitu dekat dengan Wali Kota Medan beserta pinpinan SKPD Plus. Pertama kali dalam sejarah Kementrian Agama Kota Medan seorang walikota menjadi inspektur upacara pada waktu apel rutin yang sekaligus peletakan batu pertama Masjid Ikhwanul Ikhlas Kementerian Agama Kota Medan biayanya diperkirakan Rp. 500.000.000,-. Dengan pendekatan yang baik, akhirnya walikota medan berjajanji akan membantu menyelesaikannya. Bukan sampai disitu saja, Wali Kota juga dalam arahannya akan menganggarkan biaya APBD sejumlah 8 Milyard guna membantu pemberian makan bagi jemaah haji asal medan selama + 20 hari di Arab Saudi tahun 2012. Bapak H.Iwan Zulhami belum merasa puas dengan gebrakannya, beliau merencanakan pembangunan Gedung Pusat Pelayanan dan Informasi Haji Terpadu (System Pelayanan Haji Satu Atap) Kota Medan. Ia jugalah yang mengidekan penerbitan Buku Profil Kementerian Agama

(18)

25

Kota Medan ini guna bahan sejarah di masa akan datang, selain itu untuk mendukung program Walikota Medan “Hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih cerah dari hari ini”, dengan melakukan motto Kemenag Medan “Ramah dalam pelayanan, Tepat waktu dalam urusan, Profesional dalam tugas, dan Ikhlas dalam berbuat.

C. Job Description

1. Sekretaris Pimpinan

Denni Arifin Dongoran ,SE menjabat sebagai sekretaris pimpinan.Adapun tugas dari sekretaris pimpinan adalah:

1. Mencatat Undangan dari Instansi lain untuk Kepala Kantor. 2. Mencatat Surat dari Instansi Lain untuk Kepala Kantor.

3. Meneruskan Undangan yang sudah di Disposisi Oleh Kepala Kantor ke Unit Pelaksana.

4. Meneruskan Surat yang sudah di Disposisi Oleh Kepala Kantor ke Unit Pelaksana.

5. Mengagendakan Jadwal Kepala Kantor.

6. Menerima Surat yang akan ditanda Tangani Kepala Kantor. 7. Memeriksa Surat yang akan ditanda Tangani Oleh Kepala Kantor. 8. Mendistribusikan Surat yang sudah ditanda Tangani Oleh Kepala

(19)

26

9. Menerima dan Mengagendakan Tamu yang akan Beraudensi dengan Kepala Kantor.

10. Mempersiapkan dan Membawa Bahan-bahan Keperluan Kepala Kantor dalam Acara Rapat Koordinasi Lintas Instansi.

11. Mengarsipkan Undangan dan Surat Untuk Kepala Kantor. 12. Mengarsipkan Jadwal Kepala Kantor.

13. Membuat Absensi Kepala Kantor. 14. Menyiapkan Buku Tamu Kepala Kantor

2. Penyusun Bahan Kerumahtanggaan

Aslen,S.Th.I menjabat sebagai penyusun bahan kerumahtanggaan.Adapun tugas dari penyusun bahan kerumahtanggaan adalah:

1. Menyusun Rencana dan Program Kerja Bagian Umum.

2. Menghimpun dan Mengkaji Peraturan-peraturan di Bidang Kerumahtanggaan.

3. Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

4. Menyusun Laporan Kebutuhan Perawatan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung.

5. Mengkoordinir Perawatan dan Pemeliharaan Instalasi Listrik.

6. Mengkoordinir Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung.

7. Memeriksa dan Mengarsipkan Kelengkapan Berkas dan Berita Acara BMN Mobiler.

(20)

27

8. Mengkoordinir dan Melaksanakan Penghapusan Barang Milik Negara (BMN).

9. Mengkoordinir Penyimpanan Dokumen Aset dan Barang Milik Negara (BMN).

10. Melaksanakan Pembinaan Barang Milik Negara (BMN) yang tertuang dalam DIPA.

11. Menyusun dan Mendata Kebutuhan ATK pada setiap Ruangan Seksi. 12. Mengkoordinir Pendistribusian ATK Keseluruh Ruangan.

13. Memeriksa dan Memperbaiki Fasilitas Kantor yang Rusak.

14. Melakukan Pertemuan dalam Rangka Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan Keamanan dan Kebersihan..

15. Mengkoordinir Penataan Parkir Kantor.

16. Mengkoor Kebersihan dan Keindahan Seluruh Ruangan Kantor. 17. Mengkoordinir Keamanan dan Ketertiban Seluruh Ruangan Kantor. 18. Memeriksa Penyeragaman Konsep Surat Statuter dan Non Statuter

Berdasarkan PMA No. 16 Tahun 2006 dan Permenpan RB RI Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Pedoman Naskah Dinas Istansi Pemerintah. 19. Mengkonsep Do’a Pimpinan pada Acara Lintas Instansi Pemerintah. 20. Mewakili Pimpinan Membawa Do’a dalam Acara Keprotokolan Pada

Pemerintah Kota Medan.

(21)

28

Erwinsyah Putra Batubara,SE menjabat sebagai pengelola BMN.Adapun tugas dari pengelola BMN adalah:

1. Melaksanakan Pencatatan Aset / Barang Milik Negara dan setiap ada kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa setelah adanya penyerahan / laporan dari KPA dan telah adanya SP2D dan SPM dilakukan Pencatatan / Pengimputan Kedalam Aplikasi SIMAK BMN.

2. Mendata dan Membuat Daftar Barang Ruangan (DBR) Pada Setiap Ruangan Kantor yang berlaku selama 1 Tahun.

3. Melakukan Pendataan dan Pengecekan BMN Pada Setiap Ruangan Kantor.

4. Membuat Label BMN dan Penomoran (Barcod) Pada Setiap Ruangan Kantor.

5. Membuat Surat dan Berita Acara yang berkaitan dengan Barang Milik Negara (BMN).

6. Melakukan Rekonsiliasi Internal Antara Operator SIMAK BMN dengan Operator SAKPA.

7. Melakukan Rekonsiliasi Data Aplikasi SIMAK BMN dengan KPKNL Medan Pada Setiap Semester.

8. Melakukan Rekonsiliasi Data Aplikasi SIMAK BMN dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara di Medan Pada Setiap Semester.

9. Melakukan Pendaftaran Barang Inventaris yang telah rusak dan sudah tidak bisa dipakai untuk diusulkan Penghapusan.

(22)

29

10. Mencatat / Merekam Barang Persediaan ke Dalam Aplikasi Persediaan.

11. Membuat Konsep Surat Keluar.

12. Melaksankan Pengetikan Surat Keluar.

13. Membuat Data Kendaraan Dinas Roda 2 (Dua) dan Roda 4 (Empat). 14. Melakukan Penistribusian ATK Ke Seluruh Ruangan Kantor sesuai

kebetuhan.

15. Memeliharakan Arsip Dokumen Kepemilikan Kendaraan Dinas Roda 2 dan Roda 4 Milik Kantor Kementerian Agama Kota Medan.

16. Melakukan Pengurusan Perpanjangan Pajak Kendaraan Dinas Roda 2 (Dua) & Roda 4 (Empat) Milik Kantor Kementerian Agama Kota Medan Ke Kantor SAMSAT.

17. Pembuatan Laporan Neraca (SIMAK BMN) dan dilaporkan setiap akhir bulan ke subagian Keuangan.

18. Pembuatan Kartu Identitas Barang (KIB) Gedung/Bangunan dan Alat Angkutan (Kendaraan Dinas).

19. Pemberian Nomor Urut Pendaftaran (NUP) BMN. 20. Melakukan Ofname Fisik Barang Setiap Triwulan.

4. Pengelola Administrasi dan Dokumentasi

Maria Ulfa,SP menjabat sebagai pengelola administrasi dan dokumentasi.Adapun tugas dari pengelola administrasi dan dokumentasi adalah:

(23)

30

1. Membuat Penomoran dan Membubuhkan Stempel Pada Surat-Surat Keluar : Surat Tugas, Rekomendasi. Undangan Rapat, Pensiun, dan Surat Keluar Lainnya.

2. Membuat Penomoran dan Membubuhkan Stempel Pada Kenaikan Gaji Berkala (KGB).

3. Membuat Penomoran dan pada SK-SK sekaligus Membubuhkan Stempel : pada SK GTT, SK Izin Operasional.

4. Melakukan Pengarsipan pada Surat-Surat Keluar yang sudah diproses ke Dalam Filing.

5. Melakukan Pengarsipan pada Kenaikan Gaji Berkala (KBG) yang sudah diproses kedalam Filing.

6. Mengarsipkan SK-SK yang sudah diproses ke dalam Filing.

7. Melakukan Pengarsipan Kartu Identitas Barang (KIB) Bangunan Kantor Kemenag Kota Medan dan Gedung KUA Kecamatan.

8. Memeriksa Surat-surat / Berkas-berkas yang sudah ditanda tangani Kepala Kantor dan sudah di disposisi serta mendistribusikannya. 9. Menyusun dan Menyiapkan Nama-nama Petugas / Daftar petugas

pada Apel Pagi setiap senin, setiap tanggal 17 dan Hari-hari Besar. 10. Mendistribusikan ke masing-masing petugas Daftar Petugas Apel Pagi

setiap senin, setiap tanggal 17 dan Hari-hari Besar Nasional.

11. Membuat surat tugas pada upacara Kesadaran Nasional (setiap tanggal 17) dan juga Hari Besar Nasional.

(24)

31

12. Menyiapkan kelengkapan Apel Pagi setiap senin, Upacara setiap tanggal 17 dan Upacara Hari Besar Nasional.

13. Menditribusikan surat tugas kepada petugas pada upacara hari Kesadaran Nasional (setiap tanggal 17) dan juga hari Besar Nasional. 14. Mengarsipkan Surat Tugas untuk Upacara Hari Kesadaran Nasional

(tanggal 17) dan Hari Besar Nasional.

15. Menerima surat dari Lintas Instansi mengenai kegiatan Hari-hari Besar Nasional yang sudah ditanda tangani / Paraf oleh Kepala

5. Pengelola Barang Persediaan

Syafrini Rahmayani,SE menjabat sebagai pengelola barang persediaan.Adapun tugas dari pengelola barang persediaan adalah:

1. Mendata Kebutuhan ATK Pada Setiap Ruangan Seksi.

2. Mengkordinir Pendistribusian ATK Keseluruh Ruangan Unit Sekretariat.

3. Mendistribusikan ATK (Barang Persedian) dan Barang Inventaris Kantor Ke Unit Sekretariat serta Membukukannya.

4. Menyimpan Kebutuhan Perlengkapan Kantor. 5. Mengarsipkan Dokumen Barang Persediaan.

6. Membuat Penomoran Pada Surat Keluar Pernyataan Persetujuan Pindah Tugas, Surat Cuti, Izin Operasional, Piagam dan Dibubuhi dengan CAP Stempel.

(25)

32

7. Mengarsipkan Surat Keluar Pernyataan Persetujuan Pindah Tugas, Surat Cuti, Izin Operasional, Piagam yang sudah diproses dan Memasukan Kedalam Filing.

8. Melakukan Penomoran Surat Pernyataan Melaksankan Tugas dan Membubuhi CAP Stempel.

9. Mengarsipkan Surat Pemja Pemtu..

10. Melakukan Penomoran Surat Keluar SK-SK Tentang Kepanitiaan / SK-SK Pangkat ke semua seksi.

11. Mengarsipkan SK-SK Tentang Kepanitiaan dan SK-SK Pangkat. 12. Menggandakan Surat-surat / Berkas.

13. Membubuhi CAP Stempel pada Piagam Izin Operasional dari Seksi Pakis.

14. Penomoran Surat Keluar untuk Pelantikan dan dibubuhi CAP Stempel.

15. Mengarsipkan Surat Keluar Pelantikan. 16. Penomoran Surat Keluar Usul Naik Pangkat. 17. Mengarsipkan Surat Usul Pangkat.

6. Pengelola Bagian Umum

Zainab,BA menjabat sebagai pengelola bagian umum.Adapun tugas dari pengelola bagian umum adalah:

1. Menerima Semua Surat-surat Masuk dari Luar. 2. Menomori Surat Masuk.

(26)

33

3. Mengagendakan Surat Masuk ke Dalam Lembaran Disposisi.

4. Memasukkan Surat dari Seksi yang akan diparaf atau ditanda Tangani oleh Ka. Subbag Tata Usaha..

5. Menyusun Arsip Kartu Kendali Kedalam File.

6. Menyiapkan Pelegesan SK-SK dan Penomoran / Membubuhi Stempel.

7. Membawa Usul Pensiun / Pangkat yang ditanda Tangani Oleh Kepala Kantor.

8. Menerima dan Mengirim Surat Via Fax.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Kantor Kementerian Agama Kota Medan menyelenggarakan kegiatan : 1) Teknis Pengadaan Barang dan Jasa

2) Pembinaan Penghapusan

3) Pembinaan Laporan Keuangan dan BMN

E. Kinerja Usaha Terkini

Kantor Kementerian Agama Kota Medan Melaksanakan ajang kompetisi seni dan olah raga (AKSIOMA) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke 2 tingkat kota medan yang dilaksanakan Pada tangal 25-28 mei 2015. Serta diikuti Madrasah tingkat MI, MTs dan MA seKota Medan.

(27)

34

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Medan adalah :

Subbagian Tata Usaha :

a) Pembinaan Penyusunan rencana kerja dilingkungan kantor

kementerian agama kota medan

b) Strategi pemahaman aplikasi RKA-K/L untuk penyusunan

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kota  Medan

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan mampu membuat para calon jamaah haji mempercayai mereka... Persepsi Terhadap Kinerja ( Perceived

BAB III: SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN ... Aktiva

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:. Bagi Kantor Kementerian Agama

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bidang Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Medan Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh. Ahmad

Kemudian pada tahun 1967 Kantor Urusan Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kantor Pendidikan Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara mendapat gedung baru bantuan dari

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI nomor 18 tahun 1975 (disempurnakan) tanggal 16 April 1975, susunan organisasi dan tata kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk