2.1. Sejarah Singkat Instansi
Sejarah Kementerian Agama Kota Medan
Pada saat berdirinya Departemen Agama tahun 1946, Sumatera masih
merupakan satu Provinsi dengan Gubernur pada waktu itu Mr.Tengku
Moch.Hasan. Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera mengangkat H.Muchtar
Yahya sebagai kepala “Jawatan Agama Sumatera” yang kedudukannya berada di
bawah Gubernur. Setelah wilayah Sumatera dibagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yakni
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan,
diketiga wilayah Provinsi ini dihunjuklah H.Mukhtar Yahya manjadi koordinator
Jawatan-Jawatan Agama yang berkedudukan di Bukit Tinggi. Atas nama Presiden
Gubernur Sumatera M.Tengku Moch.Hasan mengangkat Kepala-Kepala Jawatan
Agama yang tugas pokoknya mengurus pemerintahan khususnya agama di wilayah
masing-masing yakni Teuku Moch.Daud Beureuh di wilayah Provinsi Sumatera
Utara, Nazaruddin Thoha di Sumatera Tengah dan K. Azhari di Provinsi Sumatera
Selatan.
Dalam sejarahnya sesudah kantor Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara
ada hubungan dengan Kementrian Agama yang berkedudukan di Yogyakarta,
H.Muchtar Yahya dipindahkan ke pusat untuk menduduki jabatan baru sebagai
Kepala Urusan Keagamaan Wilayah Sumatera. Provinsi Sumatera Utara yang
1953 Jawatan Agama Sumatera Utara diserahterimakan kepada Tengku Abdul
Wahab Silimeun, Jawatan Agama yang awalnya berkedudukan di Bukit Tinggi
berpindah ke Kota Raja di Banda Aceh, sedangkan Koordinator untuk Keresidenan
Sumatera Utara dipimpin oleh H.M.Bustami Ibrahim.
Pada tahun 1956 struktur pemerintahan berubah lagi, Pemerintahan
Provinsi Sumatera Utara yang merupakan gabungan dari keresidenanan Sumatera
Timur dan Tapanuli dan berkedudukan di Medan sementara itu akibat faktor politik
dan kepentingan nasional Daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh
berkedudukan di Kota Raja Banda Aceh. Oleh karena itu dihunjuklah K.H. Muslich
sebagai pemimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dan pimpinan Jawatan
Agama Daerah Istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab Silimeun. Sejak saat
itulah Jawatan Agama kedua Provinsi ini berdiri sendiri-sendiri dan untuk
perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan
Kementerian Pusat. Perlu diketahui situasi keagamaan keresidenan Sumatera
Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu jawatan Agama Provinsi
Sumatera Utara, bahwa yang menjadi pimpinan Keagamaan Keresidenan Sumatera
Timur pada waktu itu dipegang oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dengan
wilayah sesuai taklukannya dan perturan yang dibuat sesuai daerah setempat.
Setelah Indonesia merdeka, Komite Nasional membentuk Badan-badan
Agama di setiap keresidenan sebagai cikal bakal Dewan Agama. Adalah Partai
Masyumi yang mempunyai inisiatif sangat kuat membentuk badan yang akan
mengurus soal-soal keagamaan. Ide tersebut diusulkan pada sidang Komite
usul tersebut diterima oleh anggota KNIP, akhirnya berdirilah Dewan Agama
Keresidenan Sumatera Timur yang awal mulanya berada ditingkat Kewedanan
Mandailing Tapanuli Selatan.
Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, masalah-masalah yang
berhubungan dengan agama di tangani oleh KUA bersama Kadhi, merekalah
pelaksana tugas berbagai hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan seperti
pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid, ibadah sosial dan lain sebagainya.
Dengan kelahiran Dewan Agama di daerah Sumatera Timur dan berakhirnya masa
penjajahan masyarakat mendesak agar dibentuk jawatan yang mengurusi masalah
agama dan keagamaan.
Sejalan dengan itu pada tahun 1946 diadakan pelaksanaan Konfrensi
Masyumi di Mandailing Tapanuli Selatan salah satu kesepakatannya adalah
memutuskan untuk mendesak pemerintah (keresidenan) agar membentuk “Jawatan
Agama” yang akan mengelola masalah-masalah agama mulai pada tingkat
keresidenan, kewedanaan dan kecamatan yang selama ini pelaksananya adalah
seorang Kadhi. Dalam komperensi tersebut disepakati secara bulat, membentuk
jawatan Agama yang mereka beri nama “Dewan Agama”. Sementara itu anggota
konfrensi belum mengetahui berita tentang berdirinya Kementerian Agama di
pusat. Usul tersebut oleh Residen Tapanuli mendapat tanggapan yang cukup positif
dan kemudian menjadi agenda penting dan pokok pembahasan KNIP sebagai
lembaga yang berwenang ketika itu dan akhirnya desakan untuk pembentukan
Melihat kondisi di atas, Kota Medan tidak mau berlengah-lengah
memanfaatkan kesempatan tersebut, maka pada tahun 1946 berdirilah Kantor
Departemen Agama Kota Medan, di tengah hiruk pikuk desakan penggayangan
Gerakan 30 S/PKI kala itu. Seorang tokoh KAPPI Sumatera Utara bernama AR.
Tarub Daulay mengambil alih sebuah rumah lantai dua di Jalan Bintang yang
sebelumnya rumah ini adalah milik seorang dokter cina yang menyelamatkan diri
dari hiruk-pikuknya penggayangan G 30 S/PKI karena keterlibatannya dengan
Partai terlarang tersebut, ia berusaha melarikan diri.
Sebagai tokoh organisasi AR. Tarup tidak mendapatkan kesulitan untuk
menguasai rumah itu. Sungguh suatu kebetulan ditunjuknya Kepala Kementerian
Agama pertama Kota Medan yakni H. Abir Juhdi Daulay merupakan ayah kandung
AR. Tarup Daulay, dengan demikian sangat bijak saat itu H. Abir Juhdi Daulay
merehab dan membangun rumah tersebut serta menjadikannya sebagai kantor,
lantai dua beliau jadikan untuk tempat tinggal keluarganya dan lantai satu sebagai
ruang kerja Kantor Departemen Agama Kota Medan hingga tahun 1984, sampai
sekarang gedung tersebut masih berdiri walau tidak diketahui bagaimana status
kepemilikan asset bekas kantor dimaksud.
Bertitik tolak atas sejarah Departemen Agama Kota Medan, menurut
beberapa sumber sebenarnya pada tahun 1980 sebahagian urusan keagamaan yakni
Bagian Urusan Pendidikan telah pindah ke Jalan Sei Batu Gingging No.12 yang
pada saat itu merupakan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera
Utara, akan tetapi Kepala Kantor Departemen Agama Kota Medan bersama Seksi
Sebagai catatan akhir, secara yuridis pada tahun 1984 dengan dibangunnya
Kantor Departemen Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara di Jalan Gatot
Subroto dilaksanakanlah serah terima pemakaian dan kepemilikan Kantor oleh
pihak Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera utara kepada pihak
Kantor Departemen Agama Kota Medan dan ditempati hingga saat ini.
Adapun gambaran organisasasi Departemen Agama berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 1971 (Tentang Pembentukan
Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Depatemen Agama
Kabupaten dan Inspektoran Perwakilan), susunan kedudukan Departemen Agama
adalah sebagai berikut:
1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi.
2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten.
3. Kantor Urusan Agama Kecamatan.
4. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat perwakilan.
Pada Tahun 2002 Menteri Agama memutuskan bahwa Kantor Departemen
Agama Kota Medan termasuk pada Typologi I.J. dengan Susunan Organisasi dan
tata kerja Kementerian Agama Medan seperti di bawah :
1. Struktur Typologi Departemen Agama Medan Provisi Sumatera Utara.
2. Bagian Tata Usaha.
3. Bidang Urusan Agama Islam.
4. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf.
6. Bidang pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren, pendidikan Agama Islam
pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid.
7. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen.
8. Pembimbing Masyarakat Khatolik.
9. Pembimbing Masyarakat Hindu.
10. Pembimbing Masyarakat Budha.
11. Kelompok jabatan fungsional.
(Kementerian Agama Kota Medan, 2012)
Makna Logo Kantor Kementerian Agama
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki logo atau lambang yang
memiliki makna tersendiri yang biasanya menunjukkan cita-cita pendirian, visi dan
misi dari perusahaan tersebut, demikian halnya dengan Kantor Wilayah
Kementrian Agama mempunyai logo, yang mempunyai makna antara lain:
Sumbe
Gambar 2.1 Logo Kantor Wilayah Kementrian Agama
1. Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama selalu
tugas Pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi
bermakna Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Kementerian
Agama untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia
yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Butiran Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa
Karyawan Kementerian mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, adil, makmur dan merata.
4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi
antara kebahagiaan duniawi danukhrawi, materil dan spirituil dengan ridha
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus
ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis
dari Kitab Suci.
6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa Karyawan Kementerian Agama
dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah
dengan tulus dan ikhlas.
7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan
hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi
sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan Iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan
Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, karyawan Kementerian Agama bertekad bahwa
mengabdi kepada Negara adalah ibadah.
Visi – Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Kantor Kementerian Agama Kota Medan telah menentukan Visi dan Misi
sebagai berikut:
Visi
“Terwujudnya Masyarakat Agamis, Intlektual Dan Berkualitas
Menuju Masyarakat Kota Medan Yang Madani, Religius Dan Bermartabat”.
Misi :
Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan penghayatan moral ke dalam spiritual dinamika keagamaan.
2. Meningkatkan dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada madrasah dan sekolah
umum.
4. Meningkatkan pemberdayaan lembaga keagamaan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan haji.
2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kementerian Agama Kota Medan yaitu berbentuk garis
dan staf yang disusun berdasarkan atas pertimbangan untuk pencapaian
tujuan-tujuan organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Bila suatu
Akan tetapi bila organisasi itu berkembang dengan semakin luas, akan timbul
berbagai kesulitan dan masalah, sehingga perlu bantuan kepada tenaga ahli yang
dianggap lebih mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 53 Tahun 1971 Tentang
Pembentukan Perwakilan Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunan Kementerian Agama
adalah sebagai berikut :
I. Perwakilan Kementerian Agama Provinsi
II. Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten
III. Kantor Urusan Agama Kecamatan
IV. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat Perwakilan
Sementara itu sesuai dengan keputusan Menteri Agama No 18 tahun 1975
tentang susunan organisasi dan tata kerja Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Utara, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :
a. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kotamadya
c. Kantor Urusan Agama Kecamatan
Pada masa inilah Kementerian Agama Kotamadya Medan memasuki masa
persiapan untuk berdiri sendiri, yang pada awalnya berkantor di Jalan Bintang
hingga tahun 1980, sebelum pindah ke Jalan Sei Batu Gingging yang pada waktu
itu merupakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
Gambar struktur organisasi Kementerian Agama Kota Medan dapat dilihat di
KEPALA KUA NIP.19700608 199603 1 002
Penata Tk.I
KASI BIMAS KRISTEN HENDY JOHAN SIMANJUNTAK, M.
PDK NIP.19601114 199303 1 001
Penata Tk.I
KASI PAKIS
DRS. H. KASMAN
NIP. Pembina KASI PENY.HAJI & UMROH
H. AHMAD QOSBI MM NIP.196809121997031001
Penata Tk.I
PB.ZAKAT & WAKAF BONGGAL RITONGA KASI BIMAS ISLAM
USMAN NIP.196011151984011001
Pembina
KEPALA KANTOR H.IWAN ZULHAMI, SH.,M.AP
NIP.19600731 1983 03 1 002 Pembina Tk.I
KA.SUBBAG TATA USAHA
NEGARA POHAN, SE, MA NIP. 19720504 199303 1 002
Penata Tk.I, III/d
PENJAB HUMAS HADI SAHPUTRA PENJAB ORPEG
SAFRIAL ALAM,S.KOM NIP.197801132009011003
PENJAB IKN & KEUANGAN MUKHTAR ALI SIREGAR
NIP.19720504 199303 1 002 Penata
PENJAB RUMGA ASLEN, MA NIP.1503377005
Penata Tk.I
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG HAJI DAN UMROH KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kota Medan (2015)
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bidang Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Medan Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh
H. Ahmad Qosbi, S.Ag. MM Nip. 196809121997031001
Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan
Haji
Pranata Komputer Ahli Muda
Penyusunan Dokumen Haji
Drs. H. Darwin Pasaribu Nip. 1960082119931001
Tarmuji, Se Nip 197001212003 12
1003
Akhirul Ansor Siregar , SE Nip. 196709231998031002
Hj. Ratna, S.Ag Nip. 195812311990032003
Cut Izzotun Nasyi’in, S.H Nip 196902051994 03
2003
Penyusunan Rencana Program dan Anggaran
Khairul Anwar, SH Nip. 19800921 200501 1
002
Syam’s Noor’l Mega Nip. 197006292000122
002003
2.3. Uraian Tugas
1. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : H. Ahmad Qosbi, S.Ag. MM
NIP : 196809121997031001
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Kasi Penyelenggara Haji Dan Umrah
Satuan Kerja : Kemenag Kota Medan
Uraian tugas:
a. Mengkoordinir Administrasi Pada Seksi Penyelenggara Haji Dan Umrah .
b. Mengkoordinir Pemakaian Ruangan Dan Pralatan Siskohat Online.
c. Membuat Program Dan Mengkoordinir Pelaksanaannya.
d. Mengkoordinir pelayanan Pembinaan Calon Jamaah Haji Serta
Menyampaikan Peraturan UU Informasi Tentang Perhajian
2. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Drs. H. Darwin Pasaribu
Nip : 1960082119931001
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Mendata memeriksa laporan KBIH dan melaporkannya Ke Kanwil
Kementerian Agama Propinsi Sumatera Utara
b. Memantau nomor-nomor SPPH dan nomor porsi
Medan Tembung
d. Mendistribusikan surat penjemputan jamaah ke asrama haji
3. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Akhirul Ansor Siregar , SE
Nip : 196709231998031002
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
4. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Hj. Ratna, S.Ag
Nip : 19581231 199003 2 003
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu tugas-tugas koordinator bidang dokumen dan perjalanan haji
b. Membuat laporan bulanan dan tahunan
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Helvetia, Medan Marelan Dan
d. Memproses surat-surat pembatalan, mutasi dan klaim asuransi
5. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Syam’s Noor’l Mega
Nip : 19700629 200012 2 002
Pangkat/ Gol : Penata, III/c
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu mengendalikan ruangan dan peralatan Siskohat Online.
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji Siskohat
Online
c. Melaksanakan pendaftaran petugas haji untuk Kec. Medan Amplas, Medan
kota Dan Medan Area
d. Membuat proposal kegiatan
6. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Nurainun Nasution, SE
Nip : 196404211998032001
Pangkat/ Gol : Penata Muda Tk.I, III/b
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Menkoordinir penggunaan stempel Kan.Kemenag kota Medan .
b. Membantu tugas tugas penyuluhan haji dan umrah
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Timur, Medan Selayang Dan
d. Memilih menyusun tanda setor BPIH dan pasphoto untuk kelengkapan
paspor dan penerbangan
7. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : H. Nasrullah, S.AG
Nip : 196907022006041002
Pangkat/ Gol : Tk. III/c
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
8. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Rusliansyah
Nip : 196411281987031003
Pangkat/ Gol : Tk.I, III/b
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu tugas-tugas koordinator bidang dokumen dan perjalanan haji
b. Membuat laporan bulanan dan tahunan
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Helvetia, Medan Marelan Dan
d. Memproses surat-surat pembatalan, mutasi dan klaim asuransi
9. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : DRA. Sunarti
Nip : 196411041993032002
Pangkat/ Gol : Tk. III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
10. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Tarmuji, SE
NIP : 197001212003121003
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda III/d
Jabatan : Pranata Komputer Ahli Muda
Uraian tugas:
a. Penataan dan pengendalian dokumen internal, arsip-arsip dan SPPH serta
pengendalian buku-buku haji.
b. Pengawasan pengendalian kebersihan ruangan.
c. Melaksanakan pendaftaran calon jamaah haji Kec. Medan Maimun, Medan
d. Membantu pembuatan laporan pertanggung jawaban Seksi Penyelenggara
Haji Dan Umrah.
11. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Cut Izzotun Nasyi’in, S.H
NIP : 196902051994032003
Pangkat/Gol.Ruang : Tk I, III/d
Jabatan : Penyusun Dokumen Haji
Uraian tugas:
a. Mengoperasikan peralatan Siskohat Online.
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji.
c. Memproses passport.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala
12. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Khairul Anwar, SH
Nip : 19800921 200501 1 002
Pangkat/ Gol : Penata Muda Tk I, III/b
Jabatan : Staf Peny. Haji Dan Umrah
Uraian Tugas:
a. Mengoperasikan peralatan Siskohat Online
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji
c. Memproses passport