IDENTITAS DIRI
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah setiap nomor pernyataan sesuai dengan keadaan, perasaan, dan pikiran Anda.
Jawaban yang Anda berikan tidak mempengaruhi hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, juga tidak ada penilaian baik dan buruk, juga tidak ada jawaban yang benar dan salah karena tidak ada pilihan yang dianggap salah. Jawablah sesuai dengan keadaan Anda sendiri karena setiap orang dapat mempunyai pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, Saya sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan Anda.
Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda silang (X) pada :
1 = bila pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SETUJU dengan keadaan Anda
2 = bila pernyataan tersebut TIDAK SETUJU dengan keadaan Anda 3 = bila pernyataan tersebut KURANGSETUJU dengan keadaan Anda 4 = bila pernyataan tersebut NETRAL dengan keadaan Anda
5 = bila pernyataan tersebut AGAK SETUJU dengan keadaan Anda 6 = bila pertanyaan tersebut SETUJU dengan keadaan Anda
7 = bila pertanyaan tersebut SANGAT SETUJU dengan keadaan Anda
Semua jawaban dapat diterima sepanjang jawaban tersebut diberikan secara jujur dan sungguh – sungguh. Jawablah semua pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan atau dikosongkan
Satu pernyataan hanya boleh memilih satu jawaban saja
Contoh
NO PERNYATAAN JAWABAN
1 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki
peralatan yang berpenampilan modern 1 2 3 4 5 6 7
A. Ekspektasi (Expectations)
NO PERNYATAAN JAWABAN
1 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki
peralatan yang berpenampilan modern. 1 2 3 4 5 6 7
2 Fasilitas fisik di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
berdaya tarik visual. 1 2 3 4 5 6 7
3 Karyawan di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
berpenampilan rapi. 1 2 3 4 5 6 7
4
Materi-materi berkaitan dengan layanan Karyawan di Kantor Kementerian Agama Kota Medan (seperti pamflet atau laporan) berdaya tarik visual.
1 2 3 4 5 6 7
5
Bila Kantor Kementerian Agama Kota Medan berjanji untuk melakukan sesuatu pada waktu yang ditentukan, mereka akan menepatinya.
1 2 3 4 5 6 7
6
Jika calon jamaah haji memiliki masalah, Kantor Kementerian Agama Kota Medan, akan bersungguh-sungguh membantu memecahkannya.
1 2 3 4 5 6 7
7 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
memberikan layanan secara tepat sejak awal. 1 2 3 4 5 6 7
8
Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
menyediakan layanannya sesuai dengan waktu yang mereka janjikan.
1 2 3 4 5 6 7
9
Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan selalu
mengupayakan catatan (records) yang bebas dari
kesalahan.
1 2 3 4 5 6 7
10
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memberitahu calon jamaah haji kapan persisnya layanan akan diberikan.
1 2 3 4 5 6 7
11 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
melayani para calon jamaah haji dengan segera. 1 2 3 4 5 6 7
12 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
selalu bersedia membantu para calon jamaah haji. 1 2 3 4 5 6 7
13
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan tidak akan pernah terlalu sibuk untuk merespon permintaan pelanggan.
14
Perilaku para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan mampu membuat para calon jamaah haji mempercayai mereka.
1 2 3 4 5 6 7
15 Calon jamaah haji merasa aman dalam bertransaksi di
Kantor Kementerian Agama Kota Medan. 1 2 3 4 5 6 7
16
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan secara konsisten bersikap sopan terhadap para calon jamaah haji.
1 2 3 4 5 6 7
17
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan mampu menjawab pertanyaan–pertanyaan calon jamaah haji.
1 2 3 4 5 6 7
18
Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
memberikan perhatian individual kepada para
pelanggannya.
1 2 3 4 5 6 7
19
Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memiliki jam beroperasi yang nyaman bagi semua calon jamaah haji.
1 2 3 4 5 6 7
20
Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki karyawan yang memberikan perhatian personal kepada para calon jamaah haji.
1 2 3 4 5 6 7
21 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan selalu
mengutamakan kepentingan para calon jamaah haji. 1 2 3 4 5 6 7
22 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
B. Persepsi Terhadap Kinerja (Perceived Performance)
NO PERNYATAAN JAWABAN
1 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki
peralatan yang berpenampilan modern. 1 2 3 4 5 6 7
2 Fasilitas fisik Kantor Kementerian Agama Kota Medan
berdaya tarik visual. 1 2 3 4 5 6 7
3 Karyawan Kementerian Agama Kota Medan berpenampilan
rapi. 1 2 3 4 5 6 7
4
Materi-materi berkaitan dengan layanan Kantor Kementerian Agama Kota Medan (seperti pamflet atau laporan) berdaya tarik visual.
1 2 3 4 5 6 7
5
Ketika Kantor Kementerian Agama Kota Medan berjanji untuk melakukan sesuatu pada waktu tertentu, mereka menepatinya.
1 2 3 4 5 6 7
6
Sewaktu Anda memiliki masalah Kantor Kementerian Agama Kota Medan sungguh-sungguh berusaha membantu memecahkan masalah.
1 2 3 4 5 6 7
7 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberikan
layanan secara tepat sejak awal. 1 2 3 4 5 6 7
8 Kantor Kementerian Agama Kota Medan menyediakan
layanan sesuai dengan waktu yang mereka janjikan. 1 2 3 4 5 6 7
9 Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu
mengupayakan catatan (records) yang bebas dari kesalahan. 1 2 3 4 5 6 7
10
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberi tahu Anda kapan persisnya layanan akan diberikan.
1 2 3 4 5 6 7
11 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan
melayani Anda dengan cepat. 1 2 3 4 5 6 7
12 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu
bersedia membantu Anda. 1 2 3 4 5 6 7
13 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan tidak
pernah terlalu sibuk untuk merespon permintaan Anda. 1 2 3 4 5 6 7
14 Perilaku para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota
Medan mampu membuat Anda mempercayai mereka. 1 2 3 4 5 6 7
15 Anda merasa aman dalam berinteraksi dengan Kantor
Kementerian Agama Kota Medan. 1 2 3 4 5 6 7
secara konsisten bersikap sopan terhadap Anda.
17 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. 1 2 3 4 5 6 7
18 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberikan
perhatian individual kepada Anda. 1 2 3 4 5 6 7
19 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki jam
beroperasi yang nyaman bagi semua calon jamaah haji. 1 2 3 4 5 6 7
20
Kantor Kementerian Agama Kota Medan memilki karyawan yang memberikan perhatian personal kepada Anda.
1 2 3 4 5 6 7
21 Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu
mengutamakan kepentingan Anda. 1 2 3 4 5 6 7
22 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, Nur Siti. 2008. Strategi pelayanan Prima Kantor Departemen Agama
Jakarta Barat Terhadap Calon Jamaah Haji . Skripsi. Jurusan
Manajemen Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayahtullah.
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Urusan Haji, Petunjuk Perjalanan dan Kesehatan Haji. Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia,h.895
Direktotar Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Penyelenggaraan Ibadah
Haji Indonesia, Jakarta, 2011
Hermanto, Dadang. 2010, Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kebidanan di RSUD Dr.H
Soemarno Sosroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur. Tesis. Program
Studi Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
diakses pada 10 Agustus, jam 20.00 WIB
Irene, 2010, Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta: Muhamedika
Kamil, Taufik, Media Indonesia, Edisi selasa, 9 juli 2002
Kasmir, Etika Coustomer Service, Jakarta: PT. Raja Gravindo, 2005
Kotler, Philip. 2000, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Millenium,
Prenhallindo, Jakarta: Teguh, Hendra & Molan, Benyamin.
Moenir, AS, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara,
Oliver, R.L. 2008, Service Management: Mewujudkan Layanan Prima,
Yogyakarta: Tjiptono, Fandy ,Andi
Zeithhaml,et al. 2008, Service Management: Mewujudkan Layanan Prima,
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Pelayanan Prima
3.1.1 Pengertian Pelayanan
Menurut Moenir (2000), “Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain yang langsung diterima. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar
masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapat kepuasan.
Sedangkan Prima dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: 1.Pertama,
2.sangat baik; utama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.895). Jadi dapat dikatakan
bahwa pelayanan prima adalah bantuan utama dalam kebaikan yang bermanfaat
dan saling menghasilkan satu sama lain atau dapat dikatakan sebagai manfaat dari
hasil karya yang bukan merupakan komoditi yang nyata, artinya tidak dapat dilihat
secara langsung.
Ada dua konsep pelayanan berkualitas yang dikemukakan oleh Karl albert,
yaitu Service Triangle dan Total Quality Service (Soetjipto, 2010).
a. Service Triangle
Yaitu suatu model interaktif manajemen pelayanan yang menghubungkan
antara perusahaan dengan pelanggan/jamaah. Model tersebut terdiri dari 3 elemen
1) Strategi Pelayanan
Adalah strategi untuk memberikan pelayanan kepada pelaggan/jamaah dengan
kualitas sebaik mungkin sesuai dengan standar yang oleh perusahaan atau lembaga
pemerintah.
2) Sumber Daya Manusia yang Memberikan Pelayanan
Orang yang berinteraktif secara langsung maupun tidak langsung dengan
pelanggan/jamaah harus memberikan pelayanan secara tulus, responsive, ramah,
fokus dan menyadari bahwa keputusan dan kenyamanan pelanggan/jamaah adalah
segalanya.
3) Sistem Pelayanan
Adalah dengan prosedur pelayanan kepada pelanggan/jamaah yang melibatkan
seluruh fasilitas fisik termasuk sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan
atau lembaga pemerintah lainnya.
b. Total Quality Service
Pelayanan mutu terpadu adalah kemampuan perusahaan atau lembaga
pemerintah untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada orang yang
berkepentingan dengan pelayanan yaitu pelanggan, pegawai dan pemilik.
Pelayanan mutu terpadu memiliki 4 elemen penting yang saling terkait,yaitu:
1) Strategi Formulation
Adalah petunjuk arah dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada
pelanggan/jamaah sehingga perusahaan atau lembaga pemerintah dapat
2) Education, Training and Communication
Adalah tindakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar
mampu memberikan pelayanan berkualitas, mampu memahami keinginan dan
harapan pelanggan/jamaah.
3) Process Improvement
Adalahdesain ulang berkelanjutan untuk menyempurnakan proses pelayanan.
4) Assessment Measurement and Feedback
Adalah penilaian dan pengukuran kinerja yang telah dicapai oleh karyawan atas
pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan/jamaah.
3.1.2 Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan atau jasa (service quality) merupakan salah satu faktor
penting dalam usaha mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage),
untuk mencapai pelayanan atau jasa yang diinginkan, pengelola jasa memerlukan
upaya pemenuhan keinginan konsumen serta penyampaian yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Pengertian kualitas pelayanan menurut Tjiptono,
(2007) adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen
(http://skripsi-manajemen.blogspot.com). Pemberian pelayanan atau jasa yang baik
pada jamaah akan memberikan kepuasan kepada para jamaah yang pada akhirnya
akan menciptakan loyalitas jamaah kepada mereka yang bersangkutan. Bila
pelayanan atau jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
Kualitas pada dasarnya terkait dengan pelayanan yang terbaik, yaitu suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani jamaah secara memuaskan. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan adalah dengan
pengelolahnya.
3.2. Kepuasan
3.2.1 Pengertian Kepuasan
Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setelah dia
mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya.
Menurut Oliver , kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima
dan dirasakan) dengan yang diharapkannya (Irene, 2010).
Menurut Kotler (2000), kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
harapannya.
3.2.2 Tipe Kepuasan
Hingga saat ini definisi kepuasan pelanggan masih banyak diperdebatkan,
setidaknya ada dua tipe yang domain. Disatu pihak, kepuasan pelanggan dipandang
sebagai outcome atau hasil yang didapatkan dari pengalaman konsumsi barang atau
jasa spesifik (outcome-oriented approach). Di lain pihak, kepuasan pelanggan juga
kerapkali dipandang sebagai proses (processoriented approach).
Kendati demikian, belakangan ini prosess-oriented approach lebih
dominan. Penyebabnya, orientasi program dipandang lebih mampu mengungkap
proses menekankan perseptual, evaluatif, dan psikologis yang berkontribusi
terhadap terwujudnya kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan, sehingga
masing-masing komponen signifikan dapat ditelaah secara lebih spesifik
(Hermanto,2010, p.38).
3.2.3 Manfaat Kepuasan
Beberapa manfaat kepuasan menurut (Irine, 2010,p.61) adalah:
a. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi di
masa yang akan datang.
b. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik.
c. Kepuasan pelanggan merupakan asset perusahaan terpenting.
d. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan.
e. Pelanggan makin kritis dalam memilih produk.
f. Pelanggan puas akan kembali.
g. Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.
3.3 Calon Jamah Haji
Ibadah haji adalah berkunjung ke Bitullah (ka’bah) untuk melakukan
beberapa amalan, antara lain : wukuf, thawaf, sa’i dan amalan lainnya pada masa
tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya. Haji
merupakan rukun Islam yang ke lima yang pelaksanaannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu antara lain tanggal 8 sampai dengan 13 Dzulhijjah setiap tahun.
Melakukan ibadah haji dan umroh, tiap orang mempunyai pengalaman
dalam menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Masing-masing mempunyai
realita yang tidak sama bagi setiap manusia. Istittha’ah ini antara lain mampu
secara materi, fisik dan mental.
Ketika seseorang mengawali keinginannya menjawab penggilan Ilahi untuk
beribadah haji dan umroh, ia terlebih dahulu memasang niatnya dengan ikhlas
lillahi ta’ala. Ia akan pergi berziarah ke Baitullah, menghadap dan bersujud
keharibaan-nya, atas dasar kerinduan dan kesadaran yang tinggi dengan hati yang
suci. Seraya melafazdkan Talbiyah dalam hatinya.
3.3.1 Pengertian Calon Haji
Secara individual seorang calon haji adalah seorang yang memiliki niat
menunaikan ibadah haji dan memiliki kemampuan untuk melakukan pembiayaan.
Seorang costumer yang menginginkan pelayanan prima dan mempunyai kebebasan
untuk menentukan apa yang akan dipilihnya sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pelayanan yang dikehendaki. Semua itu mutlak tidak dapat dipenuhi sendiri, karena
adanya keterkaitan dengan faktor-faktor lain yang hanya dapat
disediakan oleh lingkungannya. (Petunjuk Perjalanan dan Kesehatan haji, 2008)
3.3.2 Pendaftaran Haji
1. Waktu dan tempat. Pendaftaran haji dilakukan di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota tempat domisili setiap hari kerja.
2. Syarat-syarat untuk mendaftar haji:
a. Sehat jasmani dan rohani.
c. Memiliki tabungan minimal Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah). (Terhitung tanggal 3 Mei 2010).
3. Cara mendaftar:
a. Memeriksa diri ke Puskesmas setempat.
b. Membuka tabungan pada BPS BPIH dengan saldo minimal 25 juta.
c. Datang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisili
dengan membawa Surat keterangan Sehat, KTP, Buku Tabungan dan
pas foto terbaru ukuran 3x4 sebanyak 20 buah; Bagi kankemenag
Kab/Kota yang sudah online dengan SISKOHAT pembuatan pas foto
Datang ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisili
dengan membawa Surat keterangan Sehat, KTP, Buku Tabungan dan
pas dilakukan di tempat mendaftar.
d. Mengisi Surat Permohonan Pergi Haji (SPPH) dan disahkan oleh
petugas Kantor Kementerian Agama Kab/Kota.
e. Membayar setoran awal sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah) ke rekening Menteri agama pada Bank Penerima Setoran BPIH
(BPS BPIH) yang online dengan SISKOHAT, yaitu: Bank Negara
Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank Bukopin, Bank Muamalat
Indonesia, BPD Aceh, BPD Kalses, BPD Sumut, BPD DIY, BPD DKI,
BPD Jabar, BPD Jatim, BPD Kaltim, BPD Nagari, BPD NTB, BPD
f. Menerima Bukti Setoran Awal BPIH yang didalamnya tercantum
Nomor Porsi Sebagai bukti telah terdaftar sebagai jamaah haji.
g. Melaporkan diri ke Kankmenag Kab/Kota tempat mendaftar paling
lambat 7 (tujuh) hari dan menyerahkan Bukti Setoran Awal warna
kuning.
h. Pendaftaran jamaah haji khusus dilakukan di Kantor Wilayak Kemenag
Provinsi atau Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah melalui
penyelenggara ibadah haji khusus yang telah mendapat izin dari
Menteri Agama.(penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia, 2011)
3.3.3 Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
1. Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat
persetujuan DPR yang digunakan untuk keperluan biaya penyelenggaraan
ibadah haji.
2. Prioritas pemberangkatan jamaah haji diberikan kepada calon jamaah haji
diberikan kepada calon jamaah haji yang nomor porsinya masuk dalam
alokasi porsi provinsi dan telah melunasi BPIH tahun berjalan, belum
pernah haji dan berusia 18 tahun ke atas dan atau sudah menikah.
3. Waktu dan tempat pelunasan. Waktu pelunasan BPIH tahun berjalan
dilaksanakan setelah ditetapkan Peraturan Presiden tentang Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji. Tempat pelunasan BPIH dilakukan pada BPS
4. Syarat-syarat untuk melunasi BPIH. Memiliki nomor porsi yang masuk
dalam alokasi porsi provinsi dengan ketentuan belum pernah haji, berusia
18 tahun ke atas dan atau sudah menikah.
(penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia, 2011)
3.4. Pelayanan Prima Di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Kementerian Agama merupakan lembaga yang paling dekat dengan
masyarakat. Oleh karenanya karyawan dan karyawati di lingkungan Kantor
Kementerian Agama selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat maupun calon jamaah haji. Pemberian pelayanan atau jasa yang baik
pada jamaah akan memberikan kepuasan kepada para jamaah yang pada akhirnya
menciptakan loyalitas terhadap karyawan (staf haji) yang bersangkutan. Bila
pelayanan atau jasa itu akan di persepsikan baik dan memuaskan, sebaliknya bila
pelayanan atau jasa yang diterima lebih rendah dari yan diharapkan maka kualitas
pelayanan atau jasa itu akan di persepsikan buruk.
Kasmir (2005,p.39) mengungkapkan ciri pelayanan yang baik dan dapat
memberikan kepuasan pelanggan atau jamaah adalah:
1. Memiliki karyawan yang profesional
2. Tersedia sarana dan prasarana yang baik
3. Tersedia ragam produk yang diinginkan
4. Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan dari awal hingga selesai
5. Mampu melayani secara cepat dan tepat
6. Mampu berkomunikasi secara jelas
8. Memiliki pengetahuan umum lainnya
9. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah
Adanya pelatihan manasik haji di Kantor Kementerian Agama adalah
dengan tujuan agar para calon jamaah haji dapat mengenal para petugas maupun
karyawan haji agar mereka mengenal dan mendapatkan pelayanan yang baik dari
para petugas haji Kantor Kementerian Agama Kota Medan yang berjumlah 12
orang. karyawan-karyawan tersebut dapat di lihat berdasarkan jenis kelamin, usia
dan tingkat pendidikan.
Tabel 3.1
Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan 2015-2016
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
Laki-Laki 7 58,3 %
Perempuan 5 41,7 %
Jumlah 12 100 %
Sumber : Kementerian Agama Kota Medan, 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah karyawan/karyawati yang melayani
jamaah haji/calon haji yang membantu dan mengurusi prosedur pendaftaran dalam
menyelesaikan pendaftaran untuk perjalanan ibadah haji. Jamaahpun jika datang ke
Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan mengetahui bagian atau staff haji
berjumlah 12 orang tersebut, sehingga tidak bingung dan bertanya kepada bagian
Tabel 3.2
Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan 2015-2016
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
S1 11 91,7 %
S2 1 8,3 %
Jumlah 12 100 %
Sumber : Kementerian Agama Kota Medan, 2015
Sementara dari segi pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan/karyawati bervariatif dari yang mengenyam pendidikan S1 sampai pada
tingkat pendidikan jenjang S2, dan karyawan tersebut di usahakan dapat
memberikan pelayanan yang bermutu.
Tabel 3.3
Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan 2015-2016
Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
35 – 48 7 58,3 %
51 -57 5 41,7 %
Jumlah 12 100 %
Sumber : Kementerian Agama Kota Medan, 2015
Dari segi usiapun dalam memberikan pelayanan terhadap calon jamaah haji,
diupayakan agar bisa saling membantu dan tolong menolong serta saling
3.5 Hasil Analisis
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.4
Jenis Kelamin Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
Laki-Laki 5 50%
Perempuan 5 50%
Jumlah 10 100%
Sumber : Hasil Kuesioner 2015, (Data Diolah)
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin memiliki jumlah yang sama yaitu yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
5 orang sebesar (50%) dan perempuan sebanyak 5 orang sebesar (50%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.5
Tingkat Pendidikan Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
SLTA / SMA 3 30%
D3 2 20%
S1 5 50%
Jumlah 10 100%
Sumber : Hasil Kuesioner 2015, (Data Diolah)
Sementara karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada tabel 3.5, dimana tingkat pendidikan yang dimiliki dari masing-masing
jamaah haji/calon jamaah haji inipun berbeda-beda. Jadi sebisa mungkin mereka
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 3.6
Usia Jumlah Dalam Angka Persentase (%)
28 – 40 3 30%
41 – 58 5 50%
59 – 68 2 20%
Jumlah 10 100%
Sumber : Hasil Kuesioner 2015, (Data Diolah)
Bila dilihat dari segi umur, dapat dilihat lebih banyak responden pada usia
41 tahun ke atas , dimana pada usia tersebut memang merupakan tanggung jawab
yang besar bagi karyawan/karyawati dalam mengupayakan pemberian pelayanan
yang sangat prima terhadap mereka, apalai usia tersebut rentan dengan fisik yang
lemah yang memerlukan perhatian intensif.
Untuk mengetahui Analisa Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama
Kota Medan peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan salah satu model kualitas layanan yang paling populer yang menjadi
acuan dalam riset yaitu model SERVQUAL (singkatan dari service quality). Model
yang dikenal pula dengan istilah Gap Analysis Model ini berkaitan erat dengan
model kepuasan pelanggan yang disasarkan pada ancangan diskonfirmasi (Oliver,
2008). Ancangan ini menegaskan bahwa bila kinerja pada sebuah atribut (attribute
performance) lebih besar daripada ekspektasi (expectations) atas atribut
bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas layanan akan positif dan sebaliknya.
skala multi-item yang dirancang untuk mengukur ekspektasi dan persepsi
pelanggan, serta gap antara keduanya pada lima dimensi utama kualitas layanan
(reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik). Kelima dimensi utama
tersebut dijabarkan ke dalam masing-masing 22 atribut rinci untuk variabel
ekspektasi dan variabel persepsi, yang disusun dalam pernyataan-pernyataan
berdasarkan skala Likert, dari 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai 7 (Sangat Setuju).
Evaluasi kualitas layanan menggunakan model SERVQUAL mencakup perhitungan
perbedaan di antara nilai yang diberikan para pelanggan untuk setiap pasang
pernyataan berkaitan dengan ekspektasi dan persepsi (Zeithaml, et al.,2008).
Dalam hal mengetahui Analisa Pelayanan Prima, peneliti mengambil
beberapa sampel untuk dapat diketahui pembaca tentang bagaimana Analisa
Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan. Hal tersebut
didukung dengan jawaban dari penelitian yang peneliti lakukan dengan
menyebarkan pertanyaan (kuesioner) dengan mengambil sampel 10 orang calon
jamaah haji (data lebih jelas dapat dilihat dari Tabel 3.7 dan 3.8). Setelah peneliti
mendapatakan hasil dari analisis per item di setiap jawaban dari pernyataan yang
diberikan oleh responden maka seterusnya peneliti melakukan survei menggunakan
Analisa Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Persepsi Terhadap Kinerja (Perceived Pervormance)
NO PERNYATAAN
Materi-materi berkaitan dengan layanan Kantor Kementerian Agama Kota Medan (seperti
pamflet atau laporan) berdaya tarik visual. 6 6 6 7 7 5 6 7 6 7 6,3
5
Ketika Kantor Kementerian Agama Kota Medan berjanji untuk melakukan sesuatu pada waktu
tertentu, mereka menepatinya. 7 7 6 4 7 5 6 7 6 7 6,2
6
Sewaktu Anda memiliki masalah Kantor Kementerian Agama Kota Medan sungguh-sungguh
berusaha membantu memecahkan masalah. 6 7 5 4 7 4 6 7 7 7 6
7 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberikan layanan secara tepat sejak awal. 7 7 5 7 4 4 6 7 7 7 6,1
8
Kantor Kementerian Agama Kota Medan menyediakan layanan sesuai dengan waktu yang
dijanjikan. 6 7 6 7 7 4 6 7 7 7 6,4
9
Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu mengupayakan catatan (records) yang bebas dari
kesalahan. 6 6 5 4 7 4 6 7 7 7 5,9
10
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberitahu pelanggan kapan persisnya
12
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu bersedia membantu pelanggan 7 7 6 7 7 5 7 7 7 7 6,7
13
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan tidak pernah terlalu sibuk untuk merespon
permintaan pelanggan 2 7 5 7 4 4 5 7 6 7 5,4
14
Perilaku para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan mampu membuat pelanggan
percaya 6 7 6 7 7 6 6 7 7 7 6,6
15
Pelanggan merasa aman dalam berinteraksi dengan Kantor Kementerian Agama Kota Medan. 6 7 6 7 4 1 6 7 7 7 5,8
16
Para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan secara konsisten bersikap sopan
terhadap pelanggan 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6,8
17
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
pelanggan 6 7 6 7 7 4 6 7 7 7 6,4
18
Kantor Kementerian Agama Kota Medan memberikan perhatian individual kepada pelanggan 6 6 5 7 7 4 6 7 7 7 6,2
19
Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki jam beroperasi yang nyaman bagi semua
calon jamaah haji. 6 7 5 7 7 5 6 7 7 7 6,4
20
Kantor Kementerian Agama Kota Medan memilki karyawan yang memberikan perhatian
personal kepada pelanggan 7 7 6 7 7 4 7 7 7 7 6,6
21 Kantor Kementerian Agama Kota Medan selalu mengutamakan kepentingan pelanggan 7 7 6 7 7 4 6 7 7 7 6,5
22
Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan memahami kebutuhan spesifik pelanggan 6 7 5 7 7 4 6 7 7 7 6,3
Analisa Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Ekspektasi (Expectations)
NO PERNYATAAN
PENILAIAN RESPONDEN 1,2,3,4,5,6,7 Total Skor
Jumlah R= Rata-rata Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki peralatan yang
berpenampilan modern. 6 6 4 4 4 5 5 7 5 7 5,3
2 Fasilitas fisik di Kantor Kementerian Agama Kota Medan berdaya tarik
visual. 5 6 6 4 7 4 6 7 5 7 5,7
3 Karyawan di Kantor Kementerian Agama Kota Medan berpenampilan
rapi. 6 6 6 4 7 7 7 7 7 7 6,4
4
Materi-materi berkaitan dengan layanan Karyawan di Kantor Kementerian Agama Kota Medan (seperti pamflet atau laporan) berdaya tarik visual.
6 6 6 7 7 5 6 7 6 7 6,3
5 Bila Kantor Kementerian Agama Kota Medan berjanji untuk melakukan
sesuatu pada waktu yang ditentukan maka akan ditepati 7 6 6 4 7 5 6 7 6 7 6,1
6 Jika calon jamaah haji memiliki masalah, Kantor Kementerian Agama
Kota Medan, akan bersungguh-sungguh membantu memecahkannya. 6 7 6 4 7 4 6 7 7 7 6,1
7 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memberikan layanan
secara tepat sejak awal. 6 7 5 4 7 4 6 6 7 7 5,9
8 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan menyediakan layanannya
sesuai dengan waktu yang dijanjikan. 7 7 5 7 7 4 6 6 7 7 6,3
9 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan selalu mengupayakan
11 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan melayani para
calon jamaah haji dengan segera. 6 7 6 7 4 6 6 7 7 7 6,3
12 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan selalu bersedia
membantu para calon jamaah haji. 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6,9
13 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan tidak akan pernah
terlalu sibuk untuk merespon permintaan pelanggan. 6 6 5 4 4 4 5 6 6 7 5,3
14 Perilaku para karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan
mampu membuat para calon jamaah haji mempercayai mereka. 6 7 6 4 7 6 6 7 7 7 6,3
15 Calon jamaah haji merasa aman dalam bertransaksi di Kantor
Kementerian Agama Kota Medan. 6 7 6 7 7 1 7 7 7 7 6,2
16 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan secara
konsisten bersikap sopan terhadap para calon jamaah haji. 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6,9
17 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan mampu menjawab
pertanyaan–pertanyaan calon jamaah haji. 7 7 6 7 7 4 7 7 7 7 6,6
18 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memberikan perhatian
individual kepada para pelanggannya. 7 7 5 7 7 4 6 7 7 7 6,4
19 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memiliki jam beroperasi
yang nyaman bagi semua calon jamaah haji. 7 7 5 4 4 5 6 7 7 7 5,9
20 Kantor Kementerian Agama Kota Medan memiliki karyawan yang
memberikan perhatian personal kepada para calon jamaah haji. 7 6 5 7 4 4 7 7 7 7 6,1
21 Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan selalu mengutamakan
kepentingan para calon jamaah haji. 7 6 6 7 4 4 6 7 7 7 6,1
22 Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan akan memahami
kebutuhan spesifik para calon jamaah haji. 6 6 6 7 7 4 6 7 7 7 6,3
Tabel 3.9
Analisa Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Analisis GapSERVQUAL
Sumber: Hasil Kuesioner 2015, (Data Diolah)
NO ITEM
RATA - RATA PER ITEM PERSEPSI-
EKSPEKTASI DIMENSI RATA - RATA PER DIMENSI
SKOR SERVQUAL
PERSEPSI EKSPEKTASI PERSEPSI EKSPEKTASI
1. Setelah melakukan survei maka dapatlah hasil sebagaimana tersaji pada kolom
2 (Persepsi) dan kolom 3 (Ekpektasi) di Tabel 3.9. nilai tersebut adalah nilai
rata-rata skor total responden untuk masing-masing item kuesioner. Rata-rata
tersebut diperoleh dengan jalan menjumlahkan skor semua responden untuk
semua item, kemudian dibagi dengan jumlah responden (Tabel 3.7 dan Tabel
3.8)
2. Analisis Per item
a. Berdasarkan analisis per item, kinerja terbaik Kantor Kementerian Agama
Kota Medan adalah pada item 6 (skor rata-rata 6) , item 12 dan item 16
(keduanya memiliki skor rata-rata 6,9). Dapat dilihat dari data tersebut
bahwa responden sudah merasakan pelayanan yang diberikan karyawan
Kantor Kementerian Agama Kota Medan saat membantu calon jamaah haji
dalam menghadapi masalah dan kesopanan karyawan Kantor Kementerian
Agama Kota Medan terhadap calon jamaah haji sudah sangat baik.
b. Sementara kinerja terburuk yang memerlukan perhatian khusus adalah item
13 (skor rata-rata 5,4) dan item 1 (skor rata-rata 5,6). Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa respon karyawan Kantor Kementerian Agama Kota
Medan terhadap calon jamaah haji yang dinilai kurang cepat dan dapat
dilihat bahwa responden menilai Kantor Kementerian Agama Kota Medan
kurang memiliki peralatan yang berpenampilan modern.
c. Aspek yang paling diharapkan oleh calon jamaah haji adalah item 16 (skor
rata-rata 6,8) dan item 17 (skor rata-rata 6,6). Dapat dilihat dari data
meningkatkan konsistennya bersikap sopan terhadap calon jamaah haji dan
harus terus mampu menjawab pertanyaan-perntanyaan calon jamaah haji.
d. Sedangkan aspek yang tidak terlalu diharapkan pelanggan adalah item 1 dan
13 (keduanya memiliki skor rata-rata 5,3). Responden tidak terlalu
mengharapkan peralatan yang berpenampilan modern dan respon tidak
terlalu sibuk untuk merepon permintaan calon jamaah haji.
3. Selanjutnya setelah dilakukan item-by-item gap analysis yaitu menghitung
selisih antara skor rata-rata Persepsi dan skor rata-rata Ekspektasi untuk
masing-masing item (lihat kolom 4 di Tabel 3.9). Di sini tampak bahwa gap
negatif dijumpai pada sejumlah item, yakni item 6,12,15,16,17, dan 18. Upaya
perbaikan layanan perlu difokuskan pada aspek-aspek spesifik ini agar bisa
memberikan dampak signifikan.
4. Kemudian dilakukan dimension-by-dimension gap analysis. Pertama-tama,
rata-rata skor setiap dimensi untuk variabel Persepsi dan Ekspektasi harus
dihitung (lihat kolom 6 dan 7 di Tabel 3.9). Dimensi Bukti Fisik terdiri atas
item (1-4), Reliabilias (5-9), Daya Tanggap (10-13), Jaminan (14-17), dan
Empati (18-22).
5. Berdasarkan skor rata-rata per dimensi, urutan Persepsi pelanggan terhadap
layanan yang diterimanya adalah Empati (6,4), jaminan (6,4), Daya Tanggap
(6,15), Reliabilitas (6,12), dan Bukti Fisik (6,075). Dapat dilihat dari data
tersebut bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Medan sebaiknya
mempertahankan sikap empatik terhadap pelanggan yang dianggap sudah baik.
(6,5), Empati (6,16), Daya Tanggap (6,15), Reliabilitas (5,96), dan Bukti Fisik
(5,925). Kelihatan Calon Jamaah Haji tidak berharap banyak pada dimensi
Bukti Fisik, karena skor rata-rata pada keempat item dimensi tersebut (item
1-4) hanya berkisar antar 5,3 - 6,3. Sebaliknya, faktor Jaminan sangat
diharapkan ada pada para calon jamaah haji (skor rata-rata 6,5).
6. Perhitungan selanjutnya adalah menentukan selisih antara skor rata-rata per
dimensi untuk variabel Persepsi dan skor rata-rata setiap dimensi pada variabel
Ekspektasi (lihat kolom 8 di Tabel 3.9). Analisis gap ini menunjukkan bahwa
terdapat gap negatif pada dimensi jaminan (-0,1) dan terdapat gap yang
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penelitian pada Kantor Kementeriaan Agama Kota
Medan, maka ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka
peneliti dapat mengambil kesimpulan yang berkaitan dengan Analisa Pelayanan
Prima di Kantor Kementrian Agama Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Kantor
Kementerian Agama Kota Medan memiliki gap negatif pada dimensi Jaminan.
Sehingga dapat diartikan bahwa responden merasakan jaminan yang diberikan
oleh Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan kurang memuaskan.
2. Pada Kantor Kementerian Agama Kota Medan terdapat gap tertinggi yaitu
pada dimensi Empati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden
merasakan empati karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan yang
sangat baik dan memuaskan.
3. Dari 12 orang karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan dapat dilihat
bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Medan didominasi oleh karyawan
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar (58,3%). Berdasarkan tingkat
pendidikan karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan lebih banyak
karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan lebih banyak yang berusia
35-48 tahun yaitu sebesar (58,3%).
4. Dari penelitian 10 orang responden calon jamaah haji, karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin memiliki komponen yang sama besar antara
laki-laki dan perempuan yaitu masing-masing sebesar (50%). Karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh responden yang
berpendidikan S1 yaitu sebesar (50%). Berdasarkan usia karakteristik
responden didominasi usia 41-58 tahun yaitu sebesar (50%).
4.2 Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan diatas, dibuat saran-saran sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan dimensi jaminan, Kantor Kementerian Agama Kota
Medan sebaiknya dapat membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri
konsumen dengan cara meningkatkan kompetensi karyawan yang meliputi
keterampilan dan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk
melakukan pelayanan.
2. Untuk mempertahankan dimensi empati yang sudah dinilai baik oleh calon
jamaah haji, maka Kantor Kementerian Agama Kota Medan sebaiknya dapat
memberikan perhatian lebih kepada konsumen secara individu, termasuk juga
kepekaan akan kebutuhan konsumen.
3. Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan sebaiknya mampu lebih
konsumen karena sudah didominasi oleh pendidikan S1 dan memiliki usia
yang produktif.
4. Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Medan sebaiknya tidak
membedakan pelayanan kepada konsumennya beradasarkan karakteristik
2.1. Sejarah Singkat Instansi
Sejarah Kementerian Agama Kota Medan
Pada saat berdirinya Departemen Agama tahun 1946, Sumatera masih
merupakan satu Provinsi dengan Gubernur pada waktu itu Mr.Tengku
Moch.Hasan. Sejalan dengan itu Gubernur Sumatera mengangkat H.Muchtar
Yahya sebagai kepala “Jawatan Agama Sumatera” yang kedudukannya berada di
bawah Gubernur. Setelah wilayah Sumatera dibagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yakni
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan,
diketiga wilayah Provinsi ini dihunjuklah H.Mukhtar Yahya manjadi koordinator
Jawatan-Jawatan Agama yang berkedudukan di Bukit Tinggi. Atas nama Presiden
Gubernur Sumatera M.Tengku Moch.Hasan mengangkat Kepala-Kepala Jawatan
Agama yang tugas pokoknya mengurus pemerintahan khususnya agama di wilayah
masing-masing yakni Teuku Moch.Daud Beureuh di wilayah Provinsi Sumatera
Utara, Nazaruddin Thoha di Sumatera Tengah dan K. Azhari di Provinsi Sumatera
Selatan.
Dalam sejarahnya sesudah kantor Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara
ada hubungan dengan Kementrian Agama yang berkedudukan di Yogyakarta,
H.Muchtar Yahya dipindahkan ke pusat untuk menduduki jabatan baru sebagai
Kepala Urusan Keagamaan Wilayah Sumatera. Provinsi Sumatera Utara yang
1953 Jawatan Agama Sumatera Utara diserahterimakan kepada Tengku Abdul
Wahab Silimeun, Jawatan Agama yang awalnya berkedudukan di Bukit Tinggi
berpindah ke Kota Raja di Banda Aceh, sedangkan Koordinator untuk Keresidenan
Sumatera Utara dipimpin oleh H.M.Bustami Ibrahim.
Pada tahun 1956 struktur pemerintahan berubah lagi, Pemerintahan
Provinsi Sumatera Utara yang merupakan gabungan dari keresidenanan Sumatera
Timur dan Tapanuli dan berkedudukan di Medan sementara itu akibat faktor politik
dan kepentingan nasional Daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh
berkedudukan di Kota Raja Banda Aceh. Oleh karena itu dihunjuklah K.H. Muslich
sebagai pemimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dan pimpinan Jawatan
Agama Daerah Istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab Silimeun. Sejak saat
itulah Jawatan Agama kedua Provinsi ini berdiri sendiri-sendiri dan untuk
perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan
Kementerian Pusat. Perlu diketahui situasi keagamaan keresidenan Sumatera
Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu jawatan Agama Provinsi
Sumatera Utara, bahwa yang menjadi pimpinan Keagamaan Keresidenan Sumatera
Timur pada waktu itu dipegang oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dengan
wilayah sesuai taklukannya dan perturan yang dibuat sesuai daerah setempat.
Setelah Indonesia merdeka, Komite Nasional membentuk Badan-badan
Agama di setiap keresidenan sebagai cikal bakal Dewan Agama. Adalah Partai
Masyumi yang mempunyai inisiatif sangat kuat membentuk badan yang akan
mengurus soal-soal keagamaan. Ide tersebut diusulkan pada sidang Komite
usul tersebut diterima oleh anggota KNIP, akhirnya berdirilah Dewan Agama
Keresidenan Sumatera Timur yang awal mulanya berada ditingkat Kewedanan
Mandailing Tapanuli Selatan.
Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, masalah-masalah yang
berhubungan dengan agama di tangani oleh KUA bersama Kadhi, merekalah
pelaksana tugas berbagai hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan seperti
pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid, ibadah sosial dan lain sebagainya.
Dengan kelahiran Dewan Agama di daerah Sumatera Timur dan berakhirnya masa
penjajahan masyarakat mendesak agar dibentuk jawatan yang mengurusi masalah
agama dan keagamaan.
Sejalan dengan itu pada tahun 1946 diadakan pelaksanaan Konfrensi
Masyumi di Mandailing Tapanuli Selatan salah satu kesepakatannya adalah
memutuskan untuk mendesak pemerintah (keresidenan) agar membentuk “Jawatan
Agama” yang akan mengelola masalah-masalah agama mulai pada tingkat
keresidenan, kewedanaan dan kecamatan yang selama ini pelaksananya adalah
seorang Kadhi. Dalam komperensi tersebut disepakati secara bulat, membentuk
jawatan Agama yang mereka beri nama “Dewan Agama”. Sementara itu anggota
konfrensi belum mengetahui berita tentang berdirinya Kementerian Agama di
pusat. Usul tersebut oleh Residen Tapanuli mendapat tanggapan yang cukup positif
dan kemudian menjadi agenda penting dan pokok pembahasan KNIP sebagai
lembaga yang berwenang ketika itu dan akhirnya desakan untuk pembentukan
Melihat kondisi di atas, Kota Medan tidak mau berlengah-lengah
memanfaatkan kesempatan tersebut, maka pada tahun 1946 berdirilah Kantor
Departemen Agama Kota Medan, di tengah hiruk pikuk desakan penggayangan
Gerakan 30 S/PKI kala itu. Seorang tokoh KAPPI Sumatera Utara bernama AR.
Tarub Daulay mengambil alih sebuah rumah lantai dua di Jalan Bintang yang
sebelumnya rumah ini adalah milik seorang dokter cina yang menyelamatkan diri
dari hiruk-pikuknya penggayangan G 30 S/PKI karena keterlibatannya dengan
Partai terlarang tersebut, ia berusaha melarikan diri.
Sebagai tokoh organisasi AR. Tarup tidak mendapatkan kesulitan untuk
menguasai rumah itu. Sungguh suatu kebetulan ditunjuknya Kepala Kementerian
Agama pertama Kota Medan yakni H. Abir Juhdi Daulay merupakan ayah kandung
AR. Tarup Daulay, dengan demikian sangat bijak saat itu H. Abir Juhdi Daulay
merehab dan membangun rumah tersebut serta menjadikannya sebagai kantor,
lantai dua beliau jadikan untuk tempat tinggal keluarganya dan lantai satu sebagai
ruang kerja Kantor Departemen Agama Kota Medan hingga tahun 1984, sampai
sekarang gedung tersebut masih berdiri walau tidak diketahui bagaimana status
kepemilikan asset bekas kantor dimaksud.
Bertitik tolak atas sejarah Departemen Agama Kota Medan, menurut
beberapa sumber sebenarnya pada tahun 1980 sebahagian urusan keagamaan yakni
Bagian Urusan Pendidikan telah pindah ke Jalan Sei Batu Gingging No.12 yang
pada saat itu merupakan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera
Utara, akan tetapi Kepala Kantor Departemen Agama Kota Medan bersama Seksi
Sebagai catatan akhir, secara yuridis pada tahun 1984 dengan dibangunnya
Kantor Departemen Agama Wilayah Provinsi Sumatera Utara di Jalan Gatot
Subroto dilaksanakanlah serah terima pemakaian dan kepemilikan Kantor oleh
pihak Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera utara kepada pihak
Kantor Departemen Agama Kota Medan dan ditempati hingga saat ini.
Adapun gambaran organisasasi Departemen Agama berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 1971 (Tentang Pembentukan
Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Depatemen Agama
Kabupaten dan Inspektoran Perwakilan), susunan kedudukan Departemen Agama
adalah sebagai berikut:
1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi.
2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten.
3. Kantor Urusan Agama Kecamatan.
4. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat perwakilan.
Pada Tahun 2002 Menteri Agama memutuskan bahwa Kantor Departemen
Agama Kota Medan termasuk pada Typologi I.J. dengan Susunan Organisasi dan
tata kerja Kementerian Agama Medan seperti di bawah :
1. Struktur Typologi Departemen Agama Medan Provisi Sumatera Utara.
2. Bagian Tata Usaha.
3. Bidang Urusan Agama Islam.
4. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf.
6. Bidang pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren, pendidikan Agama Islam
pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid.
7. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen.
8. Pembimbing Masyarakat Khatolik.
9. Pembimbing Masyarakat Hindu.
10. Pembimbing Masyarakat Budha.
11. Kelompok jabatan fungsional.
(Kementerian Agama Kota Medan, 2012)
Makna Logo Kantor Kementerian Agama
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki logo atau lambang yang
memiliki makna tersendiri yang biasanya menunjukkan cita-cita pendirian, visi dan
misi dari perusahaan tersebut, demikian halnya dengan Kantor Wilayah
Kementrian Agama mempunyai logo, yang mempunyai makna antara lain:
Sumbe
Gambar 2.1 Logo Kantor Wilayah Kementrian Agama
1. Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama selalu
tugas Pemerintahan dalam Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi
bermakna Proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, menunjukkan kebulatan tekad para Karyawan Kementerian
Agama untuk membela Kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia
yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Butiran Padi dan Kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa
Karyawan Kementerian mengemban tugas untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, adil, makmur dan merata.
4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi
antara kebahagiaan duniawi danukhrawi, materil dan spirituil dengan ridha
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus
ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis
dari Kitab Suci.
6. Kalimat Ikhlas Beramal bermakna bahwa Karyawan Kementerian Agama
dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah
dengan tulus dan ikhlas.
7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan
hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi
sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan Iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan mengamalkan
Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, karyawan Kementerian Agama bertekad bahwa
mengabdi kepada Negara adalah ibadah.
Visi – Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan
Kantor Kementerian Agama Kota Medan telah menentukan Visi dan Misi
sebagai berikut:
Visi
“Terwujudnya Masyarakat Agamis, Intlektual Dan Berkualitas
Menuju Masyarakat Kota Medan Yang Madani, Religius Dan Bermartabat”.
Misi :
Misi Kantor Kementerian Agama Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan penghayatan moral ke dalam spiritual dinamika keagamaan.
2. Meningkatkan dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada madrasah dan sekolah
umum.
4. Meningkatkan pemberdayaan lembaga keagamaan.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan haji.
2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kementerian Agama Kota Medan yaitu berbentuk garis
dan staf yang disusun berdasarkan atas pertimbangan untuk pencapaian
tujuan-tujuan organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Bila suatu
Akan tetapi bila organisasi itu berkembang dengan semakin luas, akan timbul
berbagai kesulitan dan masalah, sehingga perlu bantuan kepada tenaga ahli yang
dianggap lebih mampu memberikan solusi dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 53 Tahun 1971 Tentang
Pembentukan Perwakilan Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementerian
Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunan Kementerian Agama
adalah sebagai berikut :
I. Perwakilan Kementerian Agama Provinsi
II. Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten
III. Kantor Urusan Agama Kecamatan
IV. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat Perwakilan
Sementara itu sesuai dengan keputusan Menteri Agama No 18 tahun 1975
tentang susunan organisasi dan tata kerja Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Utara, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :
a. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kotamadya
c. Kantor Urusan Agama Kecamatan
Pada masa inilah Kementerian Agama Kotamadya Medan memasuki masa
persiapan untuk berdiri sendiri, yang pada awalnya berkantor di Jalan Bintang
hingga tahun 1980, sebelum pindah ke Jalan Sei Batu Gingging yang pada waktu
itu merupakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
Gambar struktur organisasi Kementerian Agama Kota Medan dapat dilihat di
KEPALA KUA NIP.19700608 199603 1 002
Penata Tk.I
KASI BIMAS KRISTEN HENDY JOHAN SIMANJUNTAK, M.
PDK NIP.19601114 199303 1 001
Penata Tk.I
KASI PAKIS DRS. H. KASMAN
NIP. Pembina KASI PENY.HAJI & UMROH
H. AHMAD QOSBI MM NIP.19600731 1983 03 1 002
Pembina Tk.I
KA.SUBBAG TATA USAHA NEGARA POHAN, SE, MA NIP. 19720504 199303 1 002
Penata Tk.I, III/d
PENJAB IKN & KEUANGAN MUKHTAR ALI SIREGAR
NIP.19720504 199303 1 002 Penata
PENJAB RUMGA ASLEN, MA NIP.1503377005
Penata Tk.I STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kota Medan (2015)
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bidang Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Medan Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh
H. Ahmad Qosbi, S.Ag. MM
Drs. H. Darwin Pasaribu Nip. 1960082119931001
Tarmuji, Se Nip 197001212003 12
1003
Akhirul Ansor Siregar , SE Nip. 196709231998031002
Hj. Ratna, S.Ag Nip. 195812311990032003
Cut Izzotun Nasyi’in, S.H Nip 196902051994 03
2003
Penyusunan Rencana Program dan Anggaran
Khairul Anwar, SH Nip. 19800921 200501 1
2.3. Uraian Tugas
1. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : H. Ahmad Qosbi, S.Ag. MM
NIP : 196809121997031001
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Kasi Penyelenggara Haji Dan Umrah
Satuan Kerja : Kemenag Kota Medan
Uraian tugas:
a. Mengkoordinir Administrasi Pada Seksi Penyelenggara Haji Dan Umrah .
b. Mengkoordinir Pemakaian Ruangan Dan Pralatan Siskohat Online.
c. Membuat Program Dan Mengkoordinir Pelaksanaannya.
d. Mengkoordinir pelayanan Pembinaan Calon Jamaah Haji Serta
Menyampaikan Peraturan UU Informasi Tentang Perhajian
2. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Drs. H. Darwin Pasaribu
Nip : 1960082119931001
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Mendata memeriksa laporan KBIH dan melaporkannya Ke Kanwil
Kementerian Agama Propinsi Sumatera Utara
b. Memantau nomor-nomor SPPH dan nomor porsi
Medan Tembung
d. Mendistribusikan surat penjemputan jamaah ke asrama haji
3. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Akhirul Ansor Siregar , SE
Nip : 196709231998031002
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
4. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Hj. Ratna, S.Ag
Nip : 19581231 199003 2 003
Pangkat/ Gol : Penata Tk.I, III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu tugas-tugas koordinator bidang dokumen dan perjalanan haji
b. Membuat laporan bulanan dan tahunan
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Helvetia, Medan Marelan Dan
d. Memproses surat-surat pembatalan, mutasi dan klaim asuransi
5. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Syam’s Noor’l Mega
Nip : 19700629 200012 2 002
Pangkat/ Gol : Penata, III/c
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu mengendalikan ruangan dan peralatan Siskohat Online.
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji Siskohat
Online
c. Melaksanakan pendaftaran petugas haji untuk Kec. Medan Amplas, Medan
kota Dan Medan Area
d. Membuat proposal kegiatan
6. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Nurainun Nasution, SE
Nip : 196404211998032001
Pangkat/ Gol : Penata Muda Tk.I, III/b
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Menkoordinir penggunaan stempel Kan.Kemenag kota Medan .
b. Membantu tugas tugas penyuluhan haji dan umrah
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Timur, Medan Selayang Dan
d. Memilih menyusun tanda setor BPIH dan pasphoto untuk kelengkapan
paspor dan penerbangan
7. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : H. Nasrullah, S.AG
Nip : 196907022006041002
Pangkat/ Gol : Tk. III/c
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
8. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Rusliansyah
Nip : 196411281987031003
Pangkat/ Gol : Tk.I, III/b
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Membantu tugas-tugas koordinator bidang dokumen dan perjalanan haji
b. Membuat laporan bulanan dan tahunan
c. Melaksanakan Pendaftaran Kec. Medan Helvetia, Medan Marelan Dan
d. Memproses surat-surat pembatalan, mutasi dan klaim asuransi
9. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : DRA. Sunarti
Nip : 196411041993032002
Pangkat/ Gol : Tk. III/d
Jabatan : Penyusun Bahan Pendaftaran/ Pembatalan Haji
Uraian Tugas :
a. Merencanakan program kegiatan tahunan Seksi Haji Dan Umrah
b. Membuat Rencana Anggaran Seksi Haji Dan Umrah Tahunan
c. Melaksanakan pendaftaran jamaah haji untuk Kec. Medan Sunggal , Medan
Deli dan Medan Petisah
d. Memproses Pengurusan Paspor Haji Dan Mendistribusikan SPMA
10. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Tarmuji, SE
NIP : 197001212003121003
Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda III/d
Jabatan : Pranata Komputer Ahli Muda
Uraian tugas:
a. Penataan dan pengendalian dokumen internal, arsip-arsip dan SPPH serta
pengendalian buku-buku haji.
b. Pengawasan pengendalian kebersihan ruangan.
c. Melaksanakan pendaftaran calon jamaah haji Kec. Medan Maimun, Medan
d. Membantu pembuatan laporan pertanggung jawaban Seksi Penyelenggara
Haji Dan Umrah.
11. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Cut Izzotun Nasyi’in, S.H
NIP : 196902051994032003
Pangkat/Gol.Ruang : Tk I, III/d
Jabatan : Penyusun Dokumen Haji
Uraian tugas:
a. Mengoperasikan peralatan Siskohat Online.
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji.
c. Memproses passport.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala
12. Staf Penyelenggara Haji dan Umroh
Nama : Khairul Anwar, SH
Nip : 19800921 200501 1 002
Pangkat/ Gol : Penata Muda Tk I, III/b
Jabatan : Staf Peny. Haji Dan Umrah
Uraian Tugas:
a. Mengoperasikan peralatan Siskohat Online
b. Melaksanakan pengambilan photo dan sidik jari calon jamaah haji
c. Memproses passport
1.1. Latar Belakang
Penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung
jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis
pelaksanaannya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah. Sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya, pemerintah secara
terus menerus berupaya melakukan perbaikan penyelenggaraan haji, utamanya
melalui pembenahan sistem dalam berbagai aspek, termasuk aspek pembinaan
petugas. Mengingat petugas haji merupakan unsur penting yang mempunyai
peranan strategis dan turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam konteks Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama
Islam, dari tahun ke tahun terlihat antusias masyarakat untuk menunaikan rukun
Islam ke lima semakin besar. Ini dapat difahami mengingat haji bukan saja ibadah
yang mengandung kebiasaan secara sosio religius, namun juga menjadi tradisi yang
sudah semakin lama berakar di kalangan masyarakat muslim Indonesia terhadap
ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota ibadah haji paling besar
terhadap Indonesia. Oleh karena itu, manajemen pengelolaan ibadah haji harus
dilakukan secara baik dan professional. Memang tidak diketahui kapan umat Islam
Indonesia mulai melakukan perjalanan ibadah haji, namun perhatian terhadap
pelaksanaan ibadah haji telah terdapat sejak awal masuknya Islam ke negeri ini.
ke Makkah sejak abad 12 Masehi dan sejak itu setiap tahunnya selalu ada jamaah
yang berangkat ke tanah suci (Media Indonesia,2002).
Ibadah haji adalah ibadah fisik yang memerlukan baik kesehatan atau
ketahanan stamina yang prima maupun kekuatan mentalitas. Kekuatan tersebut
diperlukan dalam seluruh prosesi ibadah haji semenjak dari tanah air, menuju Arab
Saudi, berada di Arab Saudi maupun kembali lagi di tanah air. Dalam pelaksanaan
ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam dari seluruh dunia setiap tahunnya
mengandung makna dan nilai-nilai moral yang tinggi yang diperlukan dalam
rangka membangun sumber daya manusia yang ideal dan unggul. Hal ini
tergantung kepada orang yang melaksanakannya dan manusia yang mampu
menangkap makna yang subtansial dan seluruh rangkaian ibadah haji dari mulai
mengenakan pakaian ihram, wukuf, melontar jumroh, tahalul, thawaf, sa’i dan lain
sebagainya (UIN-Jakarta, 2008).
Dalam undang-undang No 17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan ibadah
haji diisyaratkan tiga hal yang harus diupayakan secara konsisten dan terus
menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Agama sebagai leading
sector penyelenggaraan ibadah haji, yaitu:
1) Pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan
2) Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi, akomodasi
dan lain sebagainya
3) Perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi
perlindungan dari pihak lain yang merugikan jamaah (Media Indonesia,
Peningkatan, pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah haji
diupayakan melalui penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan haji.
Penyempurnaan sistem dan manajemen tersebut dimaksudkan agar calon jamaah
haji/jamaah haji lebih siap dan mandiri dalam menunaikan ibadah haji sesuai
dengan tuntunan agama sehingga diperoleh haji mabrur. Upaya peningkatan dan
penyempurnaan tersebut dilaksanakan agar tidak terulang kembali kesalahan dan
kekurangan yang terjadi pada masa-masa sebelumnya.
Untuk tercapainya maksud tersebut, diperlukan suasana yang kondusif bagi
warga Negara yang akan melaksanakan ibadah haji. Suasana kondusif tersebut
dapat dicapai apabila pihak penyelenggara ibadah haji mampu memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada calon jamaah haji dan jamaah haji
(Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,
2002).
Mengingat penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan
menyangkut martabat dan nama baik bangsa, kegiatan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan ibadah haji merupakan tanggung jawab pemerintah. Keikut
sertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji.
Kantor Kementerian Agama Kota Medan merupakan salah satu instansi
yang berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk calon jamaah haji. Untuk itu
penulis akan mengkaji tentang : “Analisa Pelayanan Prima di Kantor Kementerian
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana Pelayanan
Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan?”
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan prima di Kantor
Kementerian Agama Kota Medan.
b. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Kantor Kementerian Agama Kota Medan.
Sebagai bahan masukan (input) dalam pemberian pelayanan prima
terhadap calon jamaah haji dan dapat memberikan sebuah kontribusi di
bidang haji melalui sebuah service quality yang baik.
b. Bagi Penulis.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Manajemen
Pelayanan Prima di Kantor Kementerian Agama Kota Medan.
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain atau rekan-rekan
mahasiswa yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau
1.4. Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bidang Haji dan Umroh Kantor Kementerian
Agama Kota Medan yang berlokasi di Jln. Sei Batu Ginging No. 12, Medan.
1.5. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat
sistematika pembahasan yang terdiri dari beberapa bab dan masing-masing bab
terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah atau alasan mengapa
penulis ingin menulis judul, serta menjelaskan mengenai perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal penelitian, dan
sistematika pembahasan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini penulis akan menguraikan sejarah Kantor Kementerian
Agama Kota Medan, struktur organisasi, dan uraian tugas.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang penelitian yang
dilakukan penulis mengenai Analisa Pelayanan Prima di Kantor
Kementerian Agama Kota Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan menyeluruh sesuai
dengan topik penelitian dan kemudian menguraikan saran yang relevan
TUGAS AKHIR
ANALISA PELAYANAN PRIMA DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN
OLEH:
WIDIA PANGESTIKA
122103147
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
PROGRAM STUDI DIII KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NAMA : WIDIA PANGESTIKA
NIM : 122103147
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : ANALISA PELAYANAN PRIMA DI KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KOTA MEDAN
Tanggal: Agustus 2015 Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan
NIP. 19741012 200003 2 003
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)
Tanggal: Agustus 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 1950407 1988002 1 001