Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
16
PENERAPAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MEDIA
KARTU SOAL PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA DI KELAS VII
MTS AL-WASLIYAH SUMBER MULYO KABUPATEN
LABUHANBATU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Marlina Siregar
Program Studi Pendidikan PKn, STKIP Labuhan Batu E-mail: siregarmarlina447@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar dengan penerapan menggunakan media pembelajraan media kartu soal pada maa pelajraan PKn Siswa di kelas VIII MTs AL-Wasaliyah sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajran 2013/2014. Penalitian ini merupakan penelitian tindkan kelas pengamtan langsung terhadap guru (peneliti) dan siswa, observer pelaksanaan penelitian dilakukan oleh dua orang rekan peneliti. Pengamtan dilakukan terhadap 50 orang siswa. Indikator keberhasilan penelitian meliputi: presentase penilaian hasil ketuntasan belajar, dan hasil observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes siswa sebelum dilaksanakan proses pembelajraan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan media kartu soal (flow card ) adalah 38,9 sedangkan rata-rata pada pretes I adalah 65,24 dan terdapat 26 orang siswa yang termasuk kriteria tuntas dalam belajar. Presentase ketuntasan belajar siswa pada pada siklus I sebesar 52% hal ini belum mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal karena belum mencapai ≥ 85%. Pada siklus Iidiperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 83,18 serta terdapat 46 siswa yang termasuk criteria tuntas dalam belajar. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 92% dan mencapai kriteria ketuntasan klasikal. Berdasarkan persentase rata-rata siswa yang aktif pada siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan aktif pada siklus I rata-rata tingkat persentase keaktifan siswa yaitu 51,26% dan pada siklus II meningkat menjadi 76,5%. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Media Kartu Soal, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Berdasarkan batasan-batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: Bagaimana hasil belajar PKn siswa setelah menggunakan media pembelajarn kartu soal pada materi pembelelajaran dikelas VIII MTs AL-Washliyah Sumber Mulyo Kabupaten
Labuhanbatu Utara tahun pelajaran
2013/2014? Baagimana peningkatan hasil belajar PKn siswa dengan menggunakan media pembelajaran kartu soal pada mata pelajaran dikelas VIII MTs AL-Washliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun pelajaran 203/2014?
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
17 Pengertian Media
Menurut Romizousky(2001:76),media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumer pesan(dapat beruapa orang atau benda) kepada penerima pesan.siswa dirangsang oleh media untuk menggunakan panca inderanya untuk menerima informaasi.
Suradjat,(2003:9)mendefinisikan tidak kurang dari delapan fungsi media dalam pendidikan yaitu : (1) Penyampaian media dapat diseragamkan, (2) Proses Instruksional menjadi lebih menarik, (3) Proses belajar menjadi lebih interaktif, (4) Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (5) Kualitas belajar siswa dapat di tingkatkan,(6) Proses belajar
dapat terjadi dimana saja dan kapan
saja,(7)Siakp positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan, (8)Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif.
Media Pembelajaran Krtu Sosial
Media Kartu Sosial adalah penyajian bentuk grarik atau semua penggerakan operasinya berurutan, menyajikan langkah suatu proses untuk menganalisis langkah suatu proses untuk menganalisis, mengidentifikasi masalah, dan ruang lingkup aktivitas dari suatu proses (Hansen 2005:69). Fungsi flow card antara lain seabgai berikut:
1. Pemrosesan dokumen dan hubungan timbal balik dari setiap langkah proses.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terkini dan ideal, yang prosesnya mengalir
3. Dapat mengidentifikasi problem dan
kemajuan yang potensial.
4. Dapat dilengkapi dan melalui bagan proses
perakitan dengan semua komponen,
seseorang atau komponen (
Kawentar,2006:97)
Media katu soal memiliki batasan yang sangat fleksial dalam pengorganisasiannnya, tidak ada aturan baku yang sangat mengikat sehingga media ini mengajak siswa untuk senang, aktif dan kreatif. Bahan baku
mediannya dapat dari kertas karton ataupun kertas bekas permainan remi atau lainnya. Kartu tersebut berisi kata, kalimat atau gambar, memuat informasi dan pemerintah yang relavan dengan materi pelajaran saat itu untuk didiskusikan dan ditampilkan.
Kelebihan Kartu soal :
Mudah dibawa: dengan ukuran yang kecil flow card dapat disimpan ditas bahkan disaku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan dimana saja, dikelas aatupun diluar kelas.
Praktis : dilihat dari cara pembuatannya dan penggunaan, media flow card sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu, memiliki keahlian khusus, media ini tidak memerlukan listrik. Jika ingin menggunakan kita tinggal menyusun urutan gambar sesui dengan keinginan kita, pastikan posisi gambar tepat dan tidak terbalik, dan sesudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan khusus supaya tidak tercecer.
Gampang diingat : karakteristik media adalah penyajian pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Kombinasi antara gambar dengan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep sesuatu, untuk mengetahui nama dari suatu benda dapat dibantu dengan gambar, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui wujud suatu benda atau konsep dengan melihat hueuf atau teksnya.
Menyenangkan : media kartu soal dalam penggunaannya bisa melalui permainan.
Misalnya secara berlomba-lomba siswa
mencari satu benda atau nama tertentu dari flow card yang disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan fisik.
Pengertian belajar
Dalam dunia pendidikan hasil ini dikenal dengan prestasi belajar. Sejalan dengan uraian diatas, Poerwadarminta(2006:6)
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
18 mengemukakan: Hasil belajar ialah telah
dicapai dari kegiatan belajar. Hasil belajar diukur berdasarkan penilaian yang dilakukan disekolah, nilai-nilai yang diperoleh atau yang diberikan oleh guru kepada siswa berdasarkan kemampuan dan kecakapan dalam suatu bidang studi. Hasil belajar yang merupakan prestsi yang di capai oleh anak didik akan lebih jelas terlihat pada terlihat pada raport siswa setiap semester atau pada akhir tahun pelajaran yang menentukan apakah siswa naik kelas atau tidak naik kelas.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di
MTs AL-Washliyah Sumber Mulyo
Kabupaten LabuhanbatuTahun pelajaran
2013/2014. Waktu penelitian dilaksamnakan pada bulan Mei-Juni 2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 50 siswa. Menurut Arikunto (2009:54) apabila
jumlah populasi <100 maka sampel
penelitiaanya sebaiknya diambil secara total. Merujuk dari pendapat ahli tersebut sampel penelitian ini adalah sampel penelitian ini adalah sampel total yaitu siswa kelas VIII yang berjumlah 50 siswa.
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian tindakan kelas. Rancangan
penelitian yang digunakan sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan kelas yang disuaikan dengan kondisi spesifik subjek
penelitian dan kebutuhan pengukuran
parameter penelitian. Empat tahapan yaitu: Perencanaan, pelaksanakan pegamatan dan refleksi. Tindakan ini dilaksanakan dalam 2 tahapan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus pertama dirancang dengan
dasar hasil pratindakan dengan
mengidentifikasi permasalahan yang ada, siklus kedua didasarkan atas haasil reflesi siklus pertama (Arikunto,2009:76).
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah tahap-tahap dan kegiatan tindakan yg dilakukan dalam proses penelitian sesuia dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tahap-tahap dalam penelitian meliputi:
1. Melakukan tes awal bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Melakukan analisa kondisi, bertujuan untuk mengetahui kesediaan alat dan bahan belajar.
3. Mengidentifikasi permasalahan yang akan dianalisis berdasarkan tes awal dan hasil analisis.
4. Membuat rencana pembelajaran
berdasarkan pendekatan konteksual dengan media kartu soal yang diterapkan selama proses pembelajaran belangsung.
5. Membuat lembar observasi(catatan kelas), bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi kondisi belajar siswa selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung dikelas
selama pembelajaran dilaksanakan.
6. Memberikan materi pembelajaran melalaui kombinasi pendekatan konteksual dengan media kartu soal dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dalam pembelajaan dengan media kartu yang berisi kata, kalimat atau gambar yang berkaitan dengan materi.
7. Setelah pembelajaran yang menggunakan pendektan kontekstual, dilanjutkan dengan pemberian pos test untk menegetahui ersentase pemahaman siswa pada materi pemahaman siswa.
8. Mereflesikaan hasil temuan data penelitian untuk menjadikan dasra pelaksanaan pada siklus berikutnya.
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
19
Setelah data yang diperlukan
terkumpul semuanya, keselurandata akan diolah dan dianalisis dengan mengunakan analisis deskriptif. Data yang terkumpul terdiridari data kualitatif (hasil observasi) dan kualitatif (nilai ulangan semester). Dalam pengumpulandata yang diperoleh dari hasil
observasi ditulis dalam bentuk data
dikumpulkan, dan dirangkumkan. Data yang dikumpulkan akan dideskripsikan kedalam bentuk kata-kata untuk melihat gambaran dan maksud keseluruhan data.
Siswa tuntas belajar apabila mencapai nilai KKM dan kelas dikatakan tuntas belajar apabila didalam kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap atau tingkat penguasaan 65%.
Ketuntasan hasil Siswa
Aktivitas siswa diamati oleh dua
pengamat, hasil pengamatan ditabulasi
berdasarkan kategori. Dari data tersebut terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap atau tingkat penguasaan 65%.
3.6.2.
Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa diamati oleh dua
pengamat, hasil pengamatan ditabulasi
berdasarkan kategori. Dari data tersebut kemudian dihitung presentasi aktivitas siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Kategori =∑n/N
HASIL PENELITIAN
Pada tahap pra siklus ini, peneliti menganalisis kondisi yang bertujuan untuk melihat persiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan pretes kepada siswa. Dari hasil didapatkan, rata-rata nilai pretes siswa adalah 38,9 nilai yang diperoleh dari hasil pretes ini sangatlah rendah dan hal ini menunjukkan bahwa tidak mempersiapkan diri untuk pelajaran berikutnya. Pada tahap pra siklus ini
kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan pembelajaran kontekstual dengan media kartu soal (flow card) kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memberi gambaran kepada siswa
bagaimana tahap-tahap pembelajaran
pendekatan kontesktual dengan media kartu soal.
Proses penelitian tindakan kelas pada siklus I, dilaksanakan sesuai dengan RPP yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan kontekstual dengan media kartu soal. Pada saat penelti masuk kelas bersama pengamat, perhatian siswa belum berpusat
pada pelajaran, tetapi setelah guru
mengeluarkan media kartu soal (flow card),
serentak para siswa mulai terpusat
perhatiannya.
Pada siklus I peneliti
mengkombinaikan pendekatan kontekstual dengan media kartu soal. Siswa termotivasi dalam belajar, hal ini terlihat dari aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. Siswa menunjukkan sikap aktif, efektif dan menyenangkan dalam hal bertanya, membagi
informasi kepada teman, mendengarkan
penjelasan guru dan siswa membuat rangkuman pembelajaran dan sikap siswa pada saat proses belajar mengajar. Akan tetapi sebagian siswa tidak memiliki buku referensi pkn.
Menurut (Djamarah, 2002:75), buku pegangan anak didik harus lengkap, sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan pemilikan buku sendiri anak didik dapat membaca sendiri panduan dimanapun ada kesempatan, di sekolah, di rumah, dibawah pohon dan sebagainya.
Tingkat keberhasilan siswa pada siklus I masih dibawah kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu ≥ 85% dari jumlah siswa yang memiliki nilai ≥65. Dari hasil post test pada siklus I, terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata siswa dari 38,9 sebelum siklus menjadi 65,24 sesudah siklus I. Dengan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 26 orang (52%) dan
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
20 yang belum mencapai nilai KKM adalah 24
orang (48%), maka kelas yaitu 85% sehinnga
peneliti mengadakan perencanaan untuk
memperbaiki siklus I.
Menurut (Djamarah, 2002:102),
apabila 85% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (dibawah taraf maksimal), proses belajar mengajar hendaknya bersifat perbaikan (sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II).
Pada siklus II peneliti menggunakan nilai post-test siklus I sebagai acuan pengetahuan awal siswa. Hasil pengamatan pada siklus II rata-rata hasil belajar sisa mengalami peningkatan dari 65,24 dengan persentase ketuntasan 52%pada siklus I menjadi 38,18 dengan persentase ketuntasan 925 sesudah siklus II dan telah tuntas secara klasikal. Peningkatan ini terjadi karena pada siklus II peneliti melakukan perencanaan
sebagai upaya perbaikan pada siklus
sebelumnya.
Peneliti berupaya lebih memotivasi siwa untuk belajar yaitu dengan memberikan pekerjaan rumah untuk membuat media kartu soal yang dikerjakan setiap anggota kelompok sehingga dengan sendirinya sisa akan aktif, menyengkan, maandiri dalam memperoleh pelajaran dan berkreasi. Sagala (2009) mengungkapkan bahwa konsep pendekatan
kontekstual yaitu menekankan kepada
keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi, proses belajar dalam pendekatan kontekstual tidak mengharapkan agar peserta didik untuk menemukan materi, proses belajar
dalam pendekatan kontekstual tidak
mengharapkan agar peserta didik hanya menerima pelajaran tetapi proses mencari serta menemukan sendiri materi pelajaran.
Pada siklus II aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar meningkat.
Peningkatan persentase aktivitas belajar siswa terlihat setelah peneliti memberikan motivasi, membimbing siswa untuk membuat media
kartu soal dan mengaitkannya dengan
kehidupan nyata siswa.hal ini merupakan tugas
setiap anggota kelompok dan
mempersentasekan didepan kelas. Guru juga memberikan referensi sumber dari internet
untuk memebantu mereka menemukan
informasi.
Sadirman (2009:60) mengungkapkan bahwa hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan berhasil pula pengajaran itu. Motivasi pembelajaran melalui pendekatan kontektual dengan media kartu soal cukup baik dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn terutama pada materi demokras yang dimiliki dikelas VIII MTs AL-Washliyah Sumber Mulyo. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pendekatan kontekstual dengan media kartu soal siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan,aktivitas belajar PKn siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan yang optium. Dari hasil observasi oleh observer I dan observer II ternyata untuk semua aspek aktivitas belajar yang harus dilakukan oleh siswa dapat dilihat dari nilai dari aktivitas belajar yaitu: untuk aktivitas
belajar siswa dalam aspek(1)
mendengarkan/memperhatikan penjelasan
guru 46 siswa (92%) (2)membaca bukudan sumber-sumber belajar lainnya sebesar 45
siswa (90%).(3)menanggapi
pertanyaan/pendapat guru 30 siswa (60%). (4)menanggapi pertanyaan/pendapat siswa lain sebesar 32 siswa (64%). (5) mengajukan
pertanyaan sebesar36 siswa (72%).
(6)mendengarkan/memperhatikan penjelasan siswa lain sebesar 34 siswa (68%).(7)menulis yang relavan dengan kegiatan belajar mengajar 38 siswa (76%).(8) siswa yang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar sebesar (45%). Persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas pada siklus I yaitu 51,25% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 76,5%.
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
21 Dari deskripsi hasil diatas didapatkan
bahwa inovasi pembelajaran PKn melalui pendekatan kontekstual dengan media kartu alir dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan mampu merangsang siswa untuk beraktivitas, dimana antara siswa terjadi interaksi langsung yaitu setiap siswa memiliki peran dan bertanggungjawab atas kartu alir yang dimilikinya. Selain itu, siswa juga mulai terlatih diskusi kelompok sekaligus membuat laporan hasil diskusi dan lebih berani
mengemukakan pendapat serta
mempresentasikan hasil diskusi antara siswa juga terjalin komunikasi dan interaksi yang baik serta saling berbagai pendapat.
Berdasarkan analisis hasil penelitian pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi pendekatan kontekstual dengan media kartu soal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi demokrasi dikelas VIII MTs AL-washliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara.
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Inovasi pembelajaran PKn melalui
pendekatan kontekstual dengan media kartu
soal pada materi demokrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa kelas VIII MTs AL-Washliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara peningkatkan rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan media kartu soal(flow card) adalah 65,24 dengan persentase ketuntasan kelas 52% siklus I meningkat menjadi 83,18 dengan persentase ketuntasan kelas 92% siklus II dan telah telah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 85%.
2. Persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas pada siklus I yaitu 51,25%
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 76,5%. Aktivitas belajar siswa
menunjukkan sikap aktif,efektif dan
menyenangkan dalam hal bertanya,
membgikan informasi kepada teman,
mendengarkan penjelasan guru dan siswa, meninggapi penjelasan guru dan siswa, membuat rangkuman pembelajaran, dan perilaku siswa selama KBM.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Bagi para guru PKn yang ingin
menerapkan pembelajaran melalui
pendekatan kontekstual pembelajaran
dengan media kartu soal (flow card) sebaikknya memperhatikan kondisi siswa didalam kelas, alokasi waktu yang telah direncanakan dengan baik agar diperoleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2. Penggunaan media kartu soal (flow card)
menjadikan belajar lebih bermakna, untuk itu peneliti ini bisa ditindak lanjuti oleh guru-guru semua mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S,,(2009),Prosedur Penelitian. Edisi Revisi VI, Bumi Askara, Jakarta.
Arsyad, (2009). Media Belajar.Alfa Beta Bandung.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widia, Bandung
Djamarah, A (2001) . Yrama Widia, Bandung Farida, W (2001), Kurikulum Pendidikan, Alfa
Beta Bandung
Indrawati (2001). Media Pembelajaran
Kontekstual, Yrama Widia, Bandung
Hamid, A (2010, Efektivitas Media
Pembelajaran Dalam Menunjang
Profensionalisme Guru, LPMP Sumatera Utara, Medan
Penerapan Menggunakan Media Pembelajaran Media Kartu Soal Pada Mata Pelajaran PKn Siswa Di Kelas VII MTs Al-Wasliyah Sumber Mulyo Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Pelajaran 2013/2014 I Marlina Siregar
22 Kawentar (2006) Kurikulum Pendidikan,
Jakarta. Ciputat Press
Mudjiono (2006).Strategi belajar Mengajar, Medan FMIPA Unimed
Purwanto (2000),Divisu Inovasi,