• Tidak ada hasil yang ditemukan

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Wulandari, Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B 1

PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP

KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

KELOMPOK B

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Jalan Teratai No. 4 Surabaya 60136. (Email:rednoww.laand23@gmail.com)(rachmahasibuan@yahoo.com)

Abstract: The purpose of this research was to find out whether singing metod has influence on studends’ cognitive competence of group Bof Pertiwi Kindergarten Sukomoro Nganjuk. This research use pre-experimental design, using one-group pre-test and test design by comparing score of pre-tes and post-test. The sampling technique used was purposive sampling technique. The samples of this research were 23 students of group B of Pertiwi Kindergarten Sukomoro Nganjuk. The result of wilcoxon match pair test was ) and 23, means 𝑇𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑 <𝑇𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒, that was 0<23 ( α=0,01), therefore Null hipothesisi (Ho) was rejected and alternative hypothesis (Ha) was accepted. It can be stated that there is significant influence of singing on students’ cognitive competence of group B of Pertiwi Kindergarten Sukomoro Nganjuk.

Keyword: Singing method, Cognitive competence, Group B students

Abstrak : Tujuannya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode bernyanyi itu berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs dengan jenis One-Grup Pretest-Posttest Design. Sampel dari penelitian ini adalah 23 anak dari seluruh kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk. Hasil uji jenjang bertanda wilcoxon juga menunjukkan adalah 0 dan adalah 23. Dimana Thitung <Ttabelyaitu 0<23 ( α=0,01), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh signifikan bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk.

Kata kunci: Metode bernyanyi, Kemampuan kognitif, Anak kelompok B.

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka yang penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan. Pengalaman yang diperoleh anak dari lingkungan, termasuk stimulasi yang diberikan oleh orang dewasa, akan mempengaruhi kehidupan anak di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun 2009 pasal 1 angka 14 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia empat tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmanipp dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang ada di jalur pendidikan formal. Dunia TK adalah dunia peralihan dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama didirikannya TK adalah membentuk kemandirian anak sehingga siap untuk memasuki dunia sekolah yang sesungguhnya. TK merupakan jalur pendidikan formal yang menangani anak usia 4-6 tahun. Secara terminologi, usia anak 4-6 tahun disebut sebagai masa usia dini. Peningkatan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Pada masa ini, anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya, sehingga akan menjadi masa yang cukup penting dalam mengembangkan

(2)

kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional. Oleh sebab itu, agar pertumbuhan dan perkembangan potensi anak berlangsung secara optimal, maka dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010b:1).

Pada dunia TK anak-anak cenderung masih sulit diatur belajar dengan serius. Oleh karena itu, pembelajaran dilakukan salah satunya dengan bermain. Belajar dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang dan menemukan sendiri serta bereksplorasi dan mempraktekkan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam konsep serta pengertian yang tidak terhitung banyaknya(Amstrong, 2003).

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah adakah pengaruh penerapanmetode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi, Sukomoro, Nganjuk.

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anakkelompok B di TK TK Pertiwi, Sukomoro, Nganjuk.

Rasyid (2010 : 148) menyatakan bahwa medium musik pertama yang dimiliki manusia adalah bernyanyi. Suara manusia di perkirakan medium musikal yang medasari medium musik lainnya. Musik vokal atau bernyanyi memiliki ekspresi yang paling natural, komunikasi yang paling langsung dan merupakan kehalusan dari gambaran perasaan atau emosi serta kualitas kemanusiaan secara umum. Sebab vokal itu berasal dari tubuh si penyanyi itu sendiri. Bernyanyi merupakan suatu bagian penting dari pengembangan diri anak. Dalam bernyanyi, anak – anak dapat mengekspresikan apa yang dirasakan, dipikirkan, diimpikan secara pribadi.

Pada tahap ”perkembangan kognitif” Piaget mengelompokkan menjadi 4 tahap perkembangan kognitif. Tahap sensorimotor usia (0-2 tahun) lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan tindakan inderawinya. Tahap praoperasional usia (2-7

tahun) diwarnai dengan mulai digunakannya simbol-simbol untuk menghadirkan suatu benda atau pemikiran, khususnya penggunaan bahasa. Tahap operasi konkret usia (8-11 tahun) ditandai dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Tahap operasi formal usia (11 tahun keatas) dicirikan dengan pemikiran abstrak, hipotetis, deduktif, serta induktif. Tahap-tahap diatas saling berkaitan, urutan tahap-tahap tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahap sesudahnya mengandalkan terbentuknya tahap sebelumnya (Suparno, 2001:24).

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan keadaan obyek penelitian setelah diberikan perlakuan. Jadi penelitian ini bersifat menggali informasi setelah memberi perlakuan terhadap obyek penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Experimental Design yaitu dengan bentuk model One Group Pretest – Posttest Design. Penelitian ini terdapat tahap sebelum diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok tanpa ada kelompok pembanding (Sugiyono,2010).

Populasi merupakan sesuatu yang seharusnya diteliti. Arikunto (2010:173) berpendapat bahwa “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Pada penelitian ini, anggota populasi adalah seluruh subyek kelompok B TK Pertiwi, Sukomoro, Nganjuk yang berjumlah 23 anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh pada kelompok B yang berjumlah sebanyak 23 anak. Menurut Sugiyono (2009:124-125) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah metode

(3)

Wulandari, Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B 3

bernyanyi, sedangkan yang merupakan variabel terikat adalah kemampuan kognitif anak. Metode bernyanyi merupakan variabel bebas karena metode bernyanyimenjadi sebab perubahan dari variabel terikat. Sementara kemampuan kognitif merupakan variabel terikat karena menjadi akibat dari variabel bebas.

Penelitian ini menggunakan teknik observasi, karena teknik observasi mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain” ( Sugiyono, 2011:203 )

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologi. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data peneliti menggunakan non participant observation (observasi non partisipan) yaitu peneliti tidak ikut langsung, tidak terlibat langsung dan tidak merasakan suka duka dalam kegitan yang dialami oleh anak-anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro,Nganjuk, akan tetapi peneliti hanya mengamati saja kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut( Sugiyono, 2011:204 )

Penelitian ini menggunakan analisis data Uji Tanda / sign-test, karena dilihat data skalanya menggunakan ordinal ( Sugiyono, 2011:212 ) untuk melihat perbedaan pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif antara sebelum perlakuan dan setelah perlakuan.

Rumus Uji Tanda:

X2hitung = ( ǀn1-n2ǀ - 1 ) n1+n2 Keterangan : n1 = jumlah tanda + n2 = jumlah tanda - HASIL Berdasarkan pengambilandata sebelum perlakuan pada kelompok B dengan subyek 23 anak. Selanjutnya 23 subyek penelitian tersebut diberi perlakuan dengan menggunakan metode bernyanyi. Data ini

diperoleh setelah melakukan pengambilandata sebelum perlakuan tentang kemampuan kognitif pada anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk pada tanggal 07 Desember 2013.

Setelahsubyek penelitian mendapatkan perlakuan berupa perlakuan menggunakan metode bernyanyi, maka selanjutnya dilakukan pengukuran akhir kepada 23 anak / subyek.

Setelah diperoleh hasil kegiatan sebelum perlakuan dan kegiatan sesudah perlakuan, maka peneliti membandingkan hasil kegiatan sebelum perlakuan dan kegiatan sesudah perlakuan. Kemudian mengadakan analisis data agar diketahui hasil penelitian dengan cermat dan teliti serta untuk mengetahui benar atau tidaknya hipotesis yang digunakan. Analisis data yang digunakan adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon.

Sesuai dengan judul penelitian dan teori yang ada, maka hipotesis statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

Ho = Penggunaan metode bernyanyi

tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi, Sukomoro Nganjuk.

Ha = Penggunaan metode bernyanyi

berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi, Sukomoro Nganjuk.

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai Thitung yang diperoleh

adalah 0, karena jumlah Signed Rank terkecil (positif atau negatif) dinyatakan sebagai nilai Thitung. KemudianThitung dibandingkan dengan Ttabel dengan taraf signifikan 1% dan N=23. Dari tabel nilai kritis untuk uji jenjang bertanda Wilcoxon bahwa nilai Ttabel adalah

23.Jika Thitung <Ttabel berarti 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Dan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa Thitung <Ttabel (0<23) maka hipotesis penelitian di terima.

PEMBAHASAN

Hasil analisis data diketahui bahwa Thitung<Ttabel (0<23) maka hipotesis penelitian di terima. Maka dinyatakan ada

(4)

Wulandari, Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B 4

hasil yang signifikan penggunaan metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian berupa penilaian pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (sesudah perlakuan), diperoleh hasil yang signifikan penggunaan metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anak. Sehingga dapat diartikan bahwa metodebernyanyi dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak kelompok B.

Hal ini senada dengan teori yang diungkapkan Rasyid (2010 : 159) mengatakan bahwa bernyanyi dapat mengembangkan bakat seni dan apresiasi anak terhadap musik. Padakenyataannya di lapangan aktivitas bernyanyi dapat merupakan suatu metodepembelajaran terhadap materi yang akan disampaikan, bahkan dengan bernyanyi anakakan lebih mudah ingat terhadap suatu materi. Tentunya lagu-lagu yang dinyanyikan olehanak adalah lagu-lagu yang sesuai dengan perkembangan anak serta tetap berada dalamkoridor nilai-nilai keagamanan.

Penelitian ini juga didukung teori A. T. Mahmud (1996:59), Bernyanyi adalah salah satu kegiatan yang paling digemari oleh anak-anak. Kata-kata yang mengalun diringi oleh iringan musik mampu memberikan semangat tersendiri bagi mereka. Bahkan tidak jarang sang guru mengajarkan atau menghafal sesuatu dengan bernyanyi. Dengan lirik yang sedemikian rupa adanya, mampu membantu daya ingat dan cara bicara anak.

Pembelajaran dengan metode bernyanyi dapat membantu pendidik dalam meningkatkan kemampuan kognitif terutama dalam hal mengelompokkan peralatan makan, mengelompokkan alat komunikasi, mengelompokkan peralatan mandi, menunjukkan dan mencari 10 peralatan memasak, menunjukkan dan mencari 10 perlengkapan sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi yang dilakukan di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka pada sub bab ini dapat disampaikan simpulan yang menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Simpulan tersebut adalah:

Penerapan metode bernyanyi ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk. Kemampuan kognitif yang dimaksud adalah mengelompokkan peralatan makan, mengelompokkan alat komunikasi, mengelompokkan peralatan mandi, mencari 10 peralatan memasak dan mencari 10 peralatan sekolah. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan uji tanda berjenjang wilcoxon diperoleh Thitung<Ttabel (0<23), sehingga 𝐻0 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Dengan demikian, hipotesis

penelitian yang berbunyi “pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganjuk” telah terbukti.

Dengan demikian, hipotesis penelitian yang berbunyi “Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B di TK Pertiwi Sukomoro Nganju” telah terbukti. Pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan kognitif juga ditunjukkan berdasarkan grafik.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran yang dapat diberikan adalahdiharapkan guru TK dapat mempergunakanmetode bernyanyi ini sebagaialat untuk menunjang dalam proses belajar mengajar di TK yang tidak membosankan dan dapat mengatasi masalah anak saat disuruh mengelompokkan

(5)

Wulandari, Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B 5

macam-macam benda, pemberian perlakuan menggunakan metode bernyanyi yang dilakukan hanya sebanyak 5 kali pertemuan dengan pengulangan materi sebanyak 2 kali. Seyogyanya dibutuhkan jumlah perlakuan yang lebih banyak dalam melaksanakanperlakuan menggunakan metode bernyanyi sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara maksimal.

DAFTAR RUJUKAN

Armstrong, Thomas. 2003. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Kementerian Pendidikan Nasional. 2010b.

Tingkat Pencapaian PerkembanganAnak di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK danSD.

Mahmud, AT. 1995. Musik dan Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Jogjakarta: DIVA press

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif danKuantitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:Kanisius.91

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group.

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubiar. 2011. Penilaian Perkembangan Anak UsiaDini.Bandung: Refika Aditama.

Referensi

Dokumen terkait

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Penyalahgunaan (menghirup / menelan), penggunaan yang keliru (misalnya sebagai pelarut, sebagai bahan pencuci) dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan efek

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Pada kunjungan pertama di bagian Penyakit Mulut RSCM, berdasarkan pemeriksaan subjektif aloanamnesis dan autoanamnesis, terdapat luka di mulut yang sangat sakit sehingga

pembuatan kapal ikan masih kurang dikuasai. 3) Belum ada informasi (data-data) prototipe kapal ikan yang dikaitkan dengan alat tangkap, wilayah penangkapan dan kondisi perairan bagi