Disampaikan pada acara rapat konsolidasi Program BLI, Yogyakarta, 25 September 2015
Oleh:
A
PA YANG INGIN DISELESAIKAN?
Hasil pembangunan secara
administratif (SAKIP, Opini BPK, Reformasi Birokrasi)
Hasil pembangunan di tingkat tapak (banjir, tanah longsor, laju
penurunan keanekaragaman hayati)
Meningkatkan
capaian
administratif,
seiring
perbaikan di
tingkat tapak
Perbaikan
administrasi
, belum
diikuti
perbaikan
tapak
Tahun
Kinerja
PELAYANAN : SEKRETARIAT JENDERAL PELAYANAN : INSPEKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN
PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
PENGENDALIAN KERUSAKAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KONSERVASI SDA DAN EKOSISTEM
PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
SEMI PELAYANAN : PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PE N YUL UH AN D AN PE M B ERD A YAAN M AS YARAKA T PE N EGAKAN H UK UM PE RENCAN AAN INT ERNA LIS ASI, EFISIEN SI, EFE KT IF D AN B ERKE AD ILAN LINGKUNGAN YANG BAIK DAN SEHAT SDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBANGUNAN BERKELANJUT-AN PE RH UT AN AN SOSIAL D AN KEM ITRAAN LINGK UNGAN MENJAGA KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat
MEMANFAATKAN POTENSI SUMBERDAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN HUTAN secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan
RANTAI NILAI
MELESTARIKAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
MENJAGA KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,
ketahanan air dan kesehatan masyarakat
SASARAN
STRATEGIS
2015
-2019
MEMANFAATKAN POTENSI
SUMBERDAYA HUTAN DAN
LINGKUNGAN HUTAN
secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailanMELESTARIKAN
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Indeks kualitas
lingkungan hidup
berada pada kisaran
66,5 – 68,5
Peningkatan kontribusi
sumberdaya hutan dan
lingkungan hidup
terhadap penerimaan
devisa dan PNBP
sebagai masukan
terhadap PDB nasional
Derajat
keseimbangan
ekosistem
meningkat setiap
tahun
TN. Komodo, NTT• Prinsip dasar yaitu mendekatkan
kesenjangan antara kinerja secara
administrasi dengan kinerja di tingkat
tapak harus dimulai dari penyusunan
rencana (Renstra & Renja).
• Renstra BLI 2015-2019 belum
merumuskan unit kegiatan, sasaran unit
kegiatan & indikator unit kegiatan.
• Renstra BLI 2015-2019 baru membagi
target sasaran pada setiap tahun.
KEMENTERIAN
UNIT KERJA
ESELON I
UNIT KERJA
ESELON II/UPT
●SASARAN KERJA
PEGAWAI
• Sasaran Strategis • Sasaran Program • Sasaran Kegiatan • Sasaran Program • Sasaran Kegiatan • Sasaran Unit Kegiatan• Sasaran Kegiatan • Sasaran Unit Kegiatan • Sasaran Elemen Kegiatan
Sasaran di setiap tingkatan perlu diturunkan untuk memastikan
sasaran di atasnya dapat dicapai
BAGAIMANA MENURUNKAN
SASARAN
DARI
Program 8. Penelitian dan Pengembangan LHK
Tersedianya Iptek
bidang Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
yang mendukung
Pencapaian Sasaran
Strategis Kementerian
LHK
1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% termanfaatkan)
2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem)
3. Jumlah Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (1 unit Laboratorium Rujukan dan 15 Laboratorium Lingkungan di Daerah)
4. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK
Program 8. Penelitian dan Pengembangan LHK
Kegiatan
Jumlah IKKPenelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (K1) Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (K2)
Penelitian dan Pengembangan
Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (K3)
Penelitian dan Pengembangan Sosekjak dan Perubahan Iklim (K4) Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (K5)
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (K6)
1
2
3
4
5
6
Jumlah Sasaran Kegiatan3
3
2
3
2
1
1
2
4
3
3
1
12
16
KEGIATAN A. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan
INDIKATOR KEGIATAN :
SASARAN KEGIATAN A.1: Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Konservasi
Sumber Daya Alam; Produktivitas hutan; Hasil Hutan sebagai alternatif sumber
pangan, energi dan obat-obatan
IKK A.1.1. Jumah rancangan & pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK 2015 2016 2017 2018 2019 3 TN-4 KHDTK TARGET KUMULATIF 6 TN-4 KHDTK 8 TN-4 KHDTK 10 TN-4 KHDTK 12 TN-4 KHDTK
Hal 40-41
IKK A.1.2. Jumlah capaian paket IPTEK
dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati;
Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan HHBK); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obat-obatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian
termanfaatkan) 6 Sintesa IPTEK; 20% 6 Sintesa IPTEK; 40% 6 Sintesa IPTEK; 50% 6 Sintesa IPTEK; 60% 6 Sintesa IPTEK; 70%
Penelitian dan Pengembangan
Pengelolaan Hutan (K1)
Sasaran Kegiatan:
Tersedianya Sintesa Hasil
Penelitian Konservasi Sumber
Daya Alam; Produktivitas
hutan; Hasil Hutan sebagai
alternatif sumber pangan,
energi dan obat-obatan
(S3.P8.K1.1)
Jumlah rancangan dan pengelolaan
stasiun riset Kehati terintegrasi pada
12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK
(S3.P8.K1.1.IKK.a)
?
?
?
?
Unit Kegiatan :
Sasaran Unit Kegiatan :
Indikator Unit Kegiatan :
1 2
2015 2016 2017 2018
2019
80%
85%
90%
95%
100%
3√
?
?
20
20
20
20
20
Penyiaran & Penyebarluasan Informasi
Pembangunan LHK (K1)
Sasaran Kegiatan:
Tercapainya penyiaran dan
penyebarluasan informasi
pembangunan lingkungan
hidup dan kehutanan
(S3.P13.K1.1)
Jumlah media massa yang bekerja sama dengan Kementerian LHK dalam rangka Awareness
Campaign sebanyak 20 media massa
(S3.P13.K1.1.IKK.a)
Jumlah publikasi proses perencanaan anggaran Kementerian LHK kepada masyarakat (S3.P13.K1.1.IKK.b)
Jumlah publikasi penggunaan anggaran Kementerian LHK (S3.P13.K1.1.IKK.c)
Pemberitaan &
publikasi LHK
yang efektif
Meningkatnya
kualitas hubungan
antar lembaga
Pelayanan penyajian
& informasi publik
bidang LHK yang
prima
Jumlah pemberitaan positif bidang LHK di media massa sebanyak 3.000 pemberitaan setiap tahun (S3.P13.K1.1.IKK.d)
Layanan PPID berdasarkan penilaian KIP (Komisi Informasi Publik) meningkat 200 poin atau 40 poin setiap tahun
atau(baseline tahun 2013 untuk eks KLH 650)(S3.P13.K1.1.IKK.e)
Koordinasi Pemberitaan & Publikasi LHK
Pemberitaan & publikasi LHK yang efektif
Website yang interaktif
Unit Kegiatan :
Sasaran Unit Kegiatan :
Indikator Unit Kegiatan :
1 2
2015 2016 2017 2018
2019
0.8
0.9
1.0
1.5
2
3√
Meningkatnya nilai rasio jumlah
pemberitaan positip dibanding
jumlah pemberitaan negatif
Jumlah media massa yang
berkerjasama dalam
rangka Awareness
Campaign
Pelayanan Penyajian & Informasi Publikasi
bidang LHK
Pelayanan penyajian & informasi publik bidang
LHK yang prima
Unit Kegiatan :
Sasaran Unit Kegiatan :
Indikator Unit Kegiatan :
1
2015 2016 2017 2018
2019
690
730
770
810
850
Layanan Pejabat Pengelola
Informasi & Dokumentasi (PPID) berdasarkan penilaian KIP (Komisi Informasi Publik) meningkat 200 poin atau 40 poin setiap tahun atau(baseline tahun 2013 untuk eks KLH 650)
Festival Dayak, Malino, Kaltara
3. PROGRAM PEMBANGUNAN
DAN KINERJA 2015-2019,
TANTANGAN DAN STRATEGI
IMPLEMENTASI
Sungai Serayu yang melintas di Kabupaten Banyumas. Foto oleh Sandi Kusuma, Biro Perencanaan
PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA
Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem
Memastikan instrumen dan memberi intervensi langsung di 50 TN dan 100 KPHK untuk
mendukung: (i) penilaian keefektifan pengelolaan kawasan konservasi; (ii) peningkatan jumlah wisatawan, populasi tumbuhan dan satwa, serta sumbangan PNBP dan devisa negara dari hutan konservasi; (iv) pengelolaan dan operasionalisasi KPHK
1,52 T
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS dan 182 KPHL untuk
mendukung: (i) ketahanan air utamanya di melalui rehabilitasi (sipil teknis dan vegetatif), peningkatan kualitas air di 15 Danau; (ii) pengelolaan dan
operasionalisasi KPHL dalam peningkatan devisa dan PNBP dari hutan lindung; (iii) pengelolaan hutan rakyat
1,17 T
Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Pengelolaan Hutan Lestari dan Usaha Kehutanan
Memperkuat instrumen dan memberi intervensi langsung di 347 KPHP untuk mendukung: (i) produksi kayu bulat dari hutan alam dan hutan tanaman, HHBK serta eksport; (ii) perbaikan
perijinan, PHPL dan SVLK; (iii) penataan industri dan cluster industries; (iv) pengelolaan dan
operasionalisasi KPHP dan peningkatan sumbangan devisa dan PNBP dari hutan produksi
0,43 T
Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA
Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH untuk meningkatkan modal
sosial dalam mendukung : (i) penyelesaian konflik dan hutan adat, serta peningkatan akses masyarakat terhadap
pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha; (ii) pengembangan unit usaha kelompok tani dan menghubungkannya dengan kemitraan termasuk komitmen CSR dan mekanisme pasar. Upaya-upaya ini dilakukan seluruhnya untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan energi, pengentasan
kemiskinan dan pengurangan pengangguran
0,20 T Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Peningkatan Penyuluhan dan Pengembanga n Sumberdaya Manusia
Menyiapkan dan membangun modal sosial di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dalam pelaksanaan peningkatan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat, peningkatan kualitas DAS, pembangunan HHBK dan pembangunan hutan rakyat
0,41 T Badan Penyuluhan dan Pengembanga n Sumber Daya Manusia Pengendalian Perubahan Iklim
Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan lahan di luar kawasan hutan untuk mendukung : (i) pengurangan jumlah hotspot
dan luas areal yang terbakar; (ii) koordinasi dan
pelaporan hasil inventarisasi dan pemantauan efek gas
rumah kaca, serta penanganan isu-isu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; (iii) pengembangan
insentif dan kerjasama penanganan perubahan iklim.
0,19 T Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan areal yang telah diberikan ijin lingkungan dan kehutanan untuk
mendukung : (i) pembentukan lembaga P3H; (ii) pengembangan laboratorium forensik lingkungan hidup dan kehutanan untuk peningkatan penyelesaian kasus perambahan hutan, penebangan liar, peredaran TSL, kebakaran hutan dan lahan, serta kasus-kasus lingkungan lainnya; (iii) Percepatan penanganan
pengaduan perkara lingkungan hidup dan kehutanan
0,22 T Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Menyiapkan instrumen pengambilan kebijakan berdasarkan hasil penelitian untuk percepatan
penyelesaian masalah-masalah lingkungan hidup dan kehutanan, peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan lingkungan untuk perekonomian nasional (tidak terbatas pada ketahanan pangan, energi, air, obat-oabatan dan pariwisata), dan peningkatan keseimbangan ekosistem.
0,35 T Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Planologi dan Tata Lingkungan
Membangun instrumen percepatan penetapan kawasan
hutan dan penataan lingkungan sesuai daya dukung
dan daya tampung untuk memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional 0,40 T Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Membangun instrumen dan memberi intervensi
langsung untuk mendukung : (i) peningkatan kualitas
air, udara dan tutupan lahan; (ii) pengendalian
bahan-bahan pencemar dan pembinaan kinerja dan tanggung jawab perusahaan pemegang ijin dalam pengelolaan lingkungan hidup; (iii) pengelolaan kesatuan hydrologi gambut
0,14 T Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya
Membangun instrumen dan memberi intervensi
langsung untuk mendukung pengurangan timbulan
sampah, pengendalian limbah bahan beracun dan
berbahaya.
0,11 T
Direktorat Jenderal Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya
Pulau Tinabo, TN. Taka Bonerate. Foto oleh Sandi Kusuma, Biro Perencanaan.
PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Meningkatkan instrumen dan memberi intervensi langsung untuk mendukung pemantauan dan
peningkatan kinerja Kementerian di 15 DAS, 50
TN dan 429 KPH , yang tidak hanya terbatas pada : (i) perbaikan administrasi seiring perbaikan
lingkungan dan kehutanan di tingkat tapak; (ii) perbaikan budaya dalam mendorong reformasi birokrasi 0,07 T Inspektorat Jenderal Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian LHK
Meningkatkan instrumen dan memberi intervensi langsung untuk mendukung pencapaian kinerja Kementerian dalam mendukung pembangunan nasional di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH,
diantaranya dengan : (i) penataan kelembagaan dan personil; (ii) peningkatan transparansi
perencanaan dan pengambilan kebijakan serta perijinan; (iii) peningkatan administrasi dan perbaikan birokrasi; (iv) penataan peraturan perundangan
1,04 T
KINERJA KEMENTERIAN
SASARAN PROGRAM
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,
ketahanan air dan kesehatan
masyarakat (S1)
Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,5
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2)
Meningkatnya tutupan hutan di hutan lindung dan lahan (S1.P2.1)
Meningkatnya kesehatan DAS prioritas (S1.P2.2)
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan (P3) Meningkatnya tutupan hutan di hutan produksi (S1.P3)
Pengendalian Perubahan Iklim (P6)
Meningkatnya efektifitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (S1.P6) Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P7)
Meningkatnya penanganan pengaduan, penyelesaian sengketa dan penegakan hukum (S1.P7)
Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)
Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup (S1.P8.1)
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P10) Meningkatnya kualitas udara (S1.P10.1)
Meningkatnya kualitas air (S1.P10.2)
Meningkatnya kualitas tutupan lahan (S1.P10.3) Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (P11)
Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah (S1.P11)
KINERJA KEMENTERIAN SASARAN PROGRAM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hidup secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
(S2)
Peningkatan kontribusi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP sebagai masukan terhadap PDB Nasional
Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (P1) Meningkatnya penerimaan devisa dan PNBP dari pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati (S2.P1)
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2) Meningkatnya sumbangan hutan lindung (dan
industri) pada devisa dan penerimaan negara (S2.P2) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha
Kehutanan (P3)
Meningkatnya sumbangan hutan produksi (termasuk industri) pada devisa dan penerimaan negara (S2.P3) Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia (P5)
Meningkatnya daya saing SDM lingkungan hidup dan kehutanan untuk mendukung peningkatan devisa dan penerimaan negara (S2.P5)
Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)
Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan
kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara (S2.P8)
KINERJA KEMENTERIAN SASARAN PROGRAM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (S3) Derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun
Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (P1)
Meningkatnya efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati (S3.P1)
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2)
Meningkatnya pengelolaan hutan lindung di tingkat tapak dan hutan rakyat (S3.P2.2) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan (P3)
Meningkatnya pengelolaan hutan Produksi di tingkat tapak secara lestari (S3.P3) Perhutanan sosial dan Kemitraan Lingkungan (P4)
Meningkatnya akses pengelolaan hutan oleh masyarakat (S3.P4.1)
Meningkatnya upaya penyelesaian konflik dan tenurial di kawasan hutan (S3.P4.2) Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (P5)
Meningkatnya daya saing SDM lingkungan hidup dan kehutanan mendukung peningkatan keseimbangan ekosistem (S3.P5)
Pengendalian perubahan iklim (P6)
Menurunnya luas areal kebakaran hutan (S3.P6.1)
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P7) Meningkatnya pencegahan dan pengamanan hutan (S3.P7)
Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)
Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem (S3.P8)
Planologi dan Tata Lingkungan (P9)
Seluruh kawasan hutan diakui secara legal dan aktual (S3.P9.1) Tersedianya data dan informasi SDH (S3.P9.2)
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P10)
Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (S3.P10.1) Meningkatnya kualitas pengelolaan lahan gambut (S3.P10.2)
Apa yang dilakukan K/L dalam
Trilateral Meeting?
Melakukan evaluasi
terhadap kebijakan yang
berjalan yang terdapat
dalam Renstra K/L, dengan
memberikan perhatian
utama terhadap
keberlanjutan kebijakan
yang telah diambil pada
tahun lalu dan akan
dilanjutkan untuk
dilaksanakan pada tahun
berikutnya;
Mempersiapkan seluruh Informasi yang
diperlukan terkait dengan
Program/Kegiatan/Output Prioritas
beserta target dan besaran anggarannya,
Pemenuhan Biaya Operasional,
Penuangan Sumber Dana, Penelaahan
dokumen pendukung (TOR dan RAB)
khususnya untuk Inisiatif Baru dan
merupakan Kegiatan/Output Prioritas
Nasional, Identikasi Tematik APBN,
Pengalihan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan, Usulan Inisiatif Baru dan
Tambahan Rupiah Murni, dan kebijakan
berupa kerangka regulasi yang akan
dibahas dalam Pertemuan Tiga Pihak;
Menyusun rancangan Renja K/L.
Perubahan pagu antar program dan antar kegiatan dalam Pagu Indikatif
masih dimungkinkan, sepanjang sesuai dengan pencapaian Prioritas
Pembangunan Nasional.
Penambahan dan pengurangan Kegiatan Prioritas dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional atau
Kementerian/Lembaga.
Penambahan dan pengurangan keluaran Kegiatan Prioritas dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian Prioritas
Pembangunan Nasional atau Kementerian/Lembaga dan alokasi pagu
anggaran yang tersedia.
Kebutuhan belanja pegawai dan operasional harus dipenuhi dan
menjadi prioritas utama.
Apa yang dilakukan K/L dalam
Trilateral Meeting?
Usulan penambahan pagu Kementerian/Lembaga serta
penggunaannya dapat disampaikan dalam Matriks Pembahasan
pada dokumen kesepakatan pembahasan Pertemuan Tiga Pihak.
Kementerian/Lembaga menyampaikan Renja K/L yang telah disusun
berdasarkan dokumen kesepakatan kepada Kementerian
PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan.
Pengalokasian anggaran pada program dan kegiatan harus
mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan dan penyerapan
anggaran.
Apa yang dilakukan K/L dalam
Trilateral Meeting?
Perumusan Indikator Renstra
• Beberapa prinsip perumusan indikator
Renstra
• Hasil cascading dari indikator dalam
RPJMN/Renstra diatasnya
• Berorientasi Outcome
• Dalam lingkup TUPOKSI
• Memenuhi kriteria SMART (Specific,
Output dan Outcome
• Setiap output dan outcome harus memenuhi
kriteria SMART
Kriteria
Makna
Specific
Jelas, Tidak bias
Measurable
Dapat diukur (terdapat metode
untuk pengukuran, data dapat
diakses)
Achievable
diwujudkan/dicapai
Relevant
Menrupakan tolok ukur dari
sasaran
Timely
Pengukuran dan evaluasi
indikator dapat dilakukan dalam
rentang waktu yang ditentukan
Curriculum vitae
Nama
:
Dr. Edi Sulistyo H.S, S.Hut, M.Si
Tempat, Tgl Lahir
:
Blora, 6 Desember 1971
Alamat Rumah
:
Vila Bogor Indah 2 Blok DD 5 No. 26 Bogor
Alamat Kantor
:
Gd. Manggala Wanabakti Blok 7 Lt.2
Pendidikan
:
S3 Konservasi Biodiverstas Tropika, IPB, 2014
S2 Magister Ekonomika Pembangunan, UGM, 2005
S1 Manajemen Hutan, IPB, 1996
SASARAN
STRATEGIS
S
ASARAN
P
ROGRAM
PROGRAM
Me
njaga
kual
itas l
ingku
ngan
hidu
p
untuk me
ningkatkan
daya
dukung
lingkungan, ke
tahanan
air
dan
ke
se
hatan
masyarakat
PROGRAM
Me
manfaat
ka
n
po
te
nsi
su
mbe
rd
ay
a
hutan
da
n
ling
ku
ngan
hidu
p
se
cara
le
star
i
untuk
me
nin
gkatka
n
eko
nomi
da
n
ke
sejahter
aan
masyaraka
t
yang
be
rk
eadilan
(S2)
Meningkatnya penerimaan devisa
dan PNBP dari pemanfaatan jasa
lingkungan kawasan konservasi
dan keanekaragaman hayati
Meningkatnya sumbangan hutan
produksi (termasuk industri) pada
devisa dan penerimaan negara
(S2.P3)
Meningkatnya sumbangan hutan
lindung (dan industri) pada
devisa dan penerimaan negara
(S2.P2)
SASARAN PROGRAM PROGRAM