• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: KEPALA BIRO PERENCANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: KEPALA BIRO PERENCANAAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan pada acara rapat konsolidasi Program BLI, Yogyakarta, 25 September 2015

Oleh:

(2)
(3)

A

PA YANG INGIN DISELESAIKAN?

Hasil pembangunan secara

administratif (SAKIP, Opini BPK, Reformasi Birokrasi)

Hasil pembangunan di tingkat tapak (banjir, tanah longsor, laju

penurunan keanekaragaman hayati)

Meningkatkan

capaian

administratif,

seiring

perbaikan di

tingkat tapak

Perbaikan

administrasi

, belum

diikuti

perbaikan

tapak

Tahun

Kinerja

(4)
(5)

PELAYANAN : SEKRETARIAT JENDERAL PELAYANAN : INSPEKTORAT JENDERAL

PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN

PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KONSERVASI SDA DAN EKOSISTEM

PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

SEMI PELAYANAN : PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI PE N YUL UH AN D AN PE M B ERD A YAAN M AS YARAKA T PE N EGAKAN H UK UM PE RENCAN AAN INT ERNA LIS ASI, EFISIEN SI, EFE KT IF D AN B ERKE AD ILAN LINGKUNGAN YANG BAIK DAN SEHAT SDA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMBANGUNAN BERKELANJUT-AN PE RH UT AN AN SOSIAL D AN KEM ITRAAN LINGK UNGAN MENJAGA KUALITAS

LINGKUNGAN HIDUP untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat

MEMANFAATKAN POTENSI SUMBERDAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN HUTAN secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan

RANTAI NILAI

MELESTARIKAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

(6)

MENJAGA KUALITAS

LINGKUNGAN HIDUP

untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,

ketahanan air dan kesehatan masyarakat

SASARAN

STRATEGIS

2015

-2019

MEMANFAATKAN POTENSI

SUMBERDAYA HUTAN DAN

LINGKUNGAN HUTAN

secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan

MELESTARIKAN

KESEIMBANGAN EKOSISTEM

dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

Indeks kualitas

lingkungan hidup

berada pada kisaran

66,5 – 68,5

Peningkatan kontribusi

sumberdaya hutan dan

lingkungan hidup

terhadap penerimaan

devisa dan PNBP

sebagai masukan

terhadap PDB nasional

Derajat

keseimbangan

ekosistem

meningkat setiap

tahun

TN. Komodo, NTT

(7)

• Prinsip dasar yaitu mendekatkan

kesenjangan antara kinerja secara

administrasi dengan kinerja di tingkat

tapak harus dimulai dari penyusunan

rencana (Renstra & Renja).

• Renstra BLI 2015-2019 belum

merumuskan unit kegiatan, sasaran unit

kegiatan & indikator unit kegiatan.

• Renstra BLI 2015-2019 baru membagi

target sasaran pada setiap tahun.

(8)

KEMENTERIAN

UNIT KERJA

ESELON I

UNIT KERJA

ESELON II/UPT

●SASARAN KERJA

PEGAWAI

• Sasaran Strategis • Sasaran Program • Sasaran Kegiatan • Sasaran Program • Sasaran Kegiatan • Sasaran Unit Kegiatan

• Sasaran Kegiatan • Sasaran Unit Kegiatan • Sasaran Elemen Kegiatan

Sasaran di setiap tingkatan perlu diturunkan untuk memastikan

sasaran di atasnya dapat dicapai

BAGAIMANA MENURUNKAN

SASARAN

DARI

(9)
(10)
(11)

Program 8. Penelitian dan Pengembangan LHK

Tersedianya Iptek

bidang Lingkungan

Hidup dan Kehutanan

yang mendukung

Pencapaian Sasaran

Strategis Kementerian

LHK

1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% termanfaatkan)

2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem)

3. Jumlah Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (1 unit Laboratorium Rujukan dan 15 Laboratorium Lingkungan di Daerah)

4. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK

(12)

Program 8. Penelitian dan Pengembangan LHK

Kegiatan

Jumlah IKK

Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (K1) Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (K2)

Penelitian dan Pengembangan

Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (K3)

Penelitian dan Pengembangan Sosekjak dan Perubahan Iklim (K4) Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (K5)

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (K6)

1

2

3

4

5

6

Jumlah Sasaran Kegiatan

3

3

2

3

2

1

1

2

4

3

3

1

12

16

(13)

KEGIATAN A. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan

INDIKATOR KEGIATAN :

SASARAN KEGIATAN A.1: Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Konservasi

Sumber Daya Alam; Produktivitas hutan; Hasil Hutan sebagai alternatif sumber

pangan, energi dan obat-obatan

IKK A.1.1. Jumah rancangan & pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK 2015 2016 2017 2018 2019 3 TN-4 KHDTK TARGET KUMULATIF 6 TN-4 KHDTK 8 TN-4 KHDTK 10 TN-4 KHDTK 12 TN-4 KHDTK

Hal 40-41

IKK A.1.2. Jumlah capaian paket IPTEK

dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati;

Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan HHBK); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obat-obatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan) 6 Sintesa IPTEK; 20% 6 Sintesa IPTEK; 40% 6 Sintesa IPTEK; 50% 6 Sintesa IPTEK; 60% 6 Sintesa IPTEK; 70%

(14)

Penelitian dan Pengembangan

Pengelolaan Hutan (K1)

Sasaran Kegiatan:

Tersedianya Sintesa Hasil

Penelitian Konservasi Sumber

Daya Alam; Produktivitas

hutan; Hasil Hutan sebagai

alternatif sumber pangan,

energi dan obat-obatan

(S3.P8.K1.1)

Jumlah rancangan dan pengelolaan

stasiun riset Kehati terintegrasi pada

12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK

(S3.P8.K1.1.IKK.a)

?

(15)

?

?

?

Unit Kegiatan :

Sasaran Unit Kegiatan :

Indikator Unit Kegiatan :

1 2

2015 2016 2017 2018

2019

80%

85%

90%

95%

100%

3

?

?

20

20

20

20

20

(16)

Penyiaran & Penyebarluasan Informasi

Pembangunan LHK (K1)

Sasaran Kegiatan:

Tercapainya penyiaran dan

penyebarluasan informasi

pembangunan lingkungan

hidup dan kehutanan

(S3.P13.K1.1)

Jumlah media massa yang bekerja sama dengan Kementerian LHK dalam rangka Awareness

Campaign sebanyak 20 media massa

(S3.P13.K1.1.IKK.a)

Jumlah publikasi proses perencanaan anggaran Kementerian LHK kepada masyarakat (S3.P13.K1.1.IKK.b)

Jumlah publikasi penggunaan anggaran Kementerian LHK (S3.P13.K1.1.IKK.c)

Pemberitaan &

publikasi LHK

yang efektif

Meningkatnya

kualitas hubungan

antar lembaga

Pelayanan penyajian

& informasi publik

bidang LHK yang

prima

Jumlah pemberitaan positif bidang LHK di media massa sebanyak 3.000 pemberitaan setiap tahun (S3.P13.K1.1.IKK.d)

Layanan PPID berdasarkan penilaian KIP (Komisi Informasi Publik) meningkat 200 poin atau 40 poin setiap tahun

atau(baseline tahun 2013 untuk eks KLH 650)(S3.P13.K1.1.IKK.e)

(17)

Koordinasi Pemberitaan & Publikasi LHK

Pemberitaan & publikasi LHK yang efektif

Website yang interaktif

Unit Kegiatan :

Sasaran Unit Kegiatan :

Indikator Unit Kegiatan :

1 2

2015 2016 2017 2018

2019

0.8

0.9

1.0

1.5

2

3

Meningkatnya nilai rasio jumlah

pemberitaan positip dibanding

jumlah pemberitaan negatif

Jumlah media massa yang

berkerjasama dalam

rangka Awareness

Campaign

(18)

Pelayanan Penyajian & Informasi Publikasi

bidang LHK

Pelayanan penyajian & informasi publik bidang

LHK yang prima

Unit Kegiatan :

Sasaran Unit Kegiatan :

Indikator Unit Kegiatan :

1

2015 2016 2017 2018

2019

690

730

770

810

850

Layanan Pejabat Pengelola

Informasi & Dokumentasi (PPID) berdasarkan penilaian KIP (Komisi Informasi Publik) meningkat 200 poin atau 40 poin setiap tahun atau(baseline tahun 2013 untuk eks KLH 650)

(19)

Festival Dayak, Malino, Kaltara

(20)

3. PROGRAM PEMBANGUNAN

DAN KINERJA 2015-2019,

TANTANGAN DAN STRATEGI

IMPLEMENTASI

Sungai Serayu yang melintas di Kabupaten Banyumas. Foto oleh Sandi Kusuma, Biro Perencanaan

(21)

PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA

Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem

Memastikan instrumen dan memberi intervensi langsung di 50 TN dan 100 KPHK untuk

mendukung: (i) penilaian keefektifan pengelolaan kawasan konservasi; (ii) peningkatan jumlah wisatawan, populasi tumbuhan dan satwa, serta sumbangan PNBP dan devisa negara dari hutan konservasi; (iv) pengelolaan dan operasionalisasi KPHK

1,52 T

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Pengendalian DAS dan Hutan Lindung

Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS dan 182 KPHL untuk

mendukung: (i) ketahanan air utamanya di melalui rehabilitasi (sipil teknis dan vegetatif), peningkatan kualitas air di 15 Danau; (ii) pengelolaan dan

operasionalisasi KPHL dalam peningkatan devisa dan PNBP dari hutan lindung; (iii) pengelolaan hutan rakyat

1,17 T

Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung

Pengelolaan Hutan Lestari dan Usaha Kehutanan

Memperkuat instrumen dan memberi intervensi langsung di 347 KPHP untuk mendukung: (i) produksi kayu bulat dari hutan alam dan hutan tanaman, HHBK serta eksport; (ii) perbaikan

perijinan, PHPL dan SVLK; (iii) penataan industri dan cluster industries; (iv) pengelolaan dan

operasionalisasi KPHP dan peningkatan sumbangan devisa dan PNBP dari hutan produksi

0,43 T

Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

(22)

PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA

Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan

Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH untuk meningkatkan modal

sosial dalam mendukung : (i) penyelesaian konflik dan hutan adat, serta peningkatan akses masyarakat terhadap

pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha; (ii) pengembangan unit usaha kelompok tani dan menghubungkannya dengan kemitraan termasuk komitmen CSR dan mekanisme pasar. Upaya-upaya ini dilakukan seluruhnya untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan energi, pengentasan

kemiskinan dan pengurangan pengangguran

0,20 T Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Peningkatan Penyuluhan dan Pengembanga n Sumberdaya Manusia

Menyiapkan dan membangun modal sosial di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dalam pelaksanaan peningkatan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat, peningkatan kualitas DAS, pembangunan HHBK dan pembangunan hutan rakyat

0,41 T Badan Penyuluhan dan Pengembanga n Sumber Daya Manusia Pengendalian Perubahan Iklim

Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan lahan di luar kawasan hutan untuk mendukung : (i) pengurangan jumlah hotspot

dan luas areal yang terbakar; (ii) koordinasi dan

pelaporan hasil inventarisasi dan pemantauan efek gas

rumah kaca, serta penanganan isu-isu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; (iii) pengembangan

insentif dan kerjasama penanganan perubahan iklim.

0,19 T Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

(23)

PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Menyiapkan instrumen dan memberi intervensi langsung di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan areal yang telah diberikan ijin lingkungan dan kehutanan untuk

mendukung : (i) pembentukan lembaga P3H; (ii) pengembangan laboratorium forensik lingkungan hidup dan kehutanan untuk peningkatan penyelesaian kasus perambahan hutan, penebangan liar, peredaran TSL, kebakaran hutan dan lahan, serta kasus-kasus lingkungan lainnya; (iii) Percepatan penanganan

pengaduan perkara lingkungan hidup dan kehutanan

0,22 T Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Menyiapkan instrumen pengambilan kebijakan berdasarkan hasil penelitian untuk percepatan

penyelesaian masalah-masalah lingkungan hidup dan kehutanan, peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan lingkungan untuk perekonomian nasional (tidak terbatas pada ketahanan pangan, energi, air, obat-oabatan dan pariwisata), dan peningkatan keseimbangan ekosistem.

0,35 T Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Planologi dan Tata Lingkungan

Membangun instrumen percepatan penetapan kawasan

hutan dan penataan lingkungan sesuai daya dukung

dan daya tampung untuk memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional 0,40 T Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

(24)

PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Membangun instrumen dan memberi intervensi

langsung untuk mendukung : (i) peningkatan kualitas

air, udara dan tutupan lahan; (ii) pengendalian

bahan-bahan pencemar dan pembinaan kinerja dan tanggung jawab perusahaan pemegang ijin dalam pengelolaan lingkungan hidup; (iii) pengelolaan kesatuan hydrologi gambut

0,14 T Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya

Membangun instrumen dan memberi intervensi

langsung untuk mendukung pengurangan timbulan

sampah, pengendalian limbah bahan beracun dan

berbahaya.

0,11 T

Direktorat Jenderal Pengelolaan

Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya

Pulau Tinabo, TN. Taka Bonerate. Foto oleh Sandi Kusuma, Biro Perencanaan.

(25)

PROGRAM KINERJA 2015-2019 ALOKASI 2016 UNIT KERJA PELAKSANA Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Meningkatkan instrumen dan memberi intervensi langsung untuk mendukung pemantauan dan

peningkatan kinerja Kementerian di 15 DAS, 50

TN dan 429 KPH , yang tidak hanya terbatas pada : (i) perbaikan administrasi seiring perbaikan

lingkungan dan kehutanan di tingkat tapak; (ii) perbaikan budaya dalam mendorong reformasi birokrasi 0,07 T Inspektorat Jenderal Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian LHK

Meningkatkan instrumen dan memberi intervensi langsung untuk mendukung pencapaian kinerja Kementerian dalam mendukung pembangunan nasional di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH,

diantaranya dengan : (i) penataan kelembagaan dan personil; (ii) peningkatan transparansi

perencanaan dan pengambilan kebijakan serta perijinan; (iii) peningkatan administrasi dan perbaikan birokrasi; (iv) penataan peraturan perundangan

1,04 T

(26)

KINERJA KEMENTERIAN

SASARAN PROGRAM

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,

ketahanan air dan kesehatan

masyarakat (S1)

Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66,5 – 68,5

Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2)

Meningkatnya tutupan hutan di hutan lindung dan lahan (S1.P2.1)

Meningkatnya kesehatan DAS prioritas (S1.P2.2)

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan (P3) Meningkatnya tutupan hutan di hutan produksi (S1.P3)

Pengendalian Perubahan Iklim (P6)

Meningkatnya efektifitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (S1.P6) Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P7)

Meningkatnya penanganan pengaduan, penyelesaian sengketa dan penegakan hukum (S1.P7)

Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)

Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung pencapaian kualitas lingkungan hidup (S1.P8.1)

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P10) Meningkatnya kualitas udara (S1.P10.1)

Meningkatnya kualitas air (S1.P10.2)

Meningkatnya kualitas tutupan lahan (S1.P10.3) Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (P11)

Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah (S1.P11)

(27)

KINERJA KEMENTERIAN SASARAN PROGRAM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hidup secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan

(S2)

Peningkatan kontribusi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP sebagai masukan terhadap PDB Nasional

Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (P1) Meningkatnya penerimaan devisa dan PNBP dari pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati (S2.P1)

Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2) Meningkatnya sumbangan hutan lindung (dan

industri) pada devisa dan penerimaan negara (S2.P2) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha

Kehutanan (P3)

Meningkatnya sumbangan hutan produksi (termasuk industri) pada devisa dan penerimaan negara (S2.P3) Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan

Sumberdaya Manusia (P5)

Meningkatnya daya saing SDM lingkungan hidup dan kehutanan untuk mendukung peningkatan devisa dan penerimaan negara (S2.P5)

Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)

Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan

kehutanan yang mendukung pencapaian pada devisa dan penerimaan negara (S2.P8)

(28)

KINERJA KEMENTERIAN SASARAN PROGRAM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (S3) Derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun

Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (P1)

Meningkatnya efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati (S3.P1)

Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (P2)

Meningkatnya pengelolaan hutan lindung di tingkat tapak dan hutan rakyat (S3.P2.2) Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan (P3)

Meningkatnya pengelolaan hutan Produksi di tingkat tapak secara lestari (S3.P3) Perhutanan sosial dan Kemitraan Lingkungan (P4)

Meningkatnya akses pengelolaan hutan oleh masyarakat (S3.P4.1)

Meningkatnya upaya penyelesaian konflik dan tenurial di kawasan hutan (S3.P4.2) Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (P5)

Meningkatnya daya saing SDM lingkungan hidup dan kehutanan mendukung peningkatan keseimbangan ekosistem (S3.P5)

Pengendalian perubahan iklim (P6)

Menurunnya luas areal kebakaran hutan (S3.P6.1)

Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P7) Meningkatnya pencegahan dan pengamanan hutan (S3.P7)

Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P8)

Tersedianya iptek bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang mendukung keseimbangan ekosistem (S3.P8)

Planologi dan Tata Lingkungan (P9)

Seluruh kawasan hutan diakui secara legal dan aktual (S3.P9.1) Tersedianya data dan informasi SDH (S3.P9.2)

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P10)

Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut (S3.P10.1) Meningkatnya kualitas pengelolaan lahan gambut (S3.P10.2)

(29)
(30)

Apa yang dilakukan K/L dalam

Trilateral Meeting?

Melakukan evaluasi

terhadap kebijakan yang

berjalan yang terdapat

dalam Renstra K/L, dengan

memberikan perhatian

utama terhadap

keberlanjutan kebijakan

yang telah diambil pada

tahun lalu dan akan

dilanjutkan untuk

dilaksanakan pada tahun

berikutnya;

Mempersiapkan seluruh Informasi yang

diperlukan terkait dengan

Program/Kegiatan/Output Prioritas

beserta target dan besaran anggarannya,

Pemenuhan Biaya Operasional,

Penuangan Sumber Dana, Penelaahan

dokumen pendukung (TOR dan RAB)

khususnya untuk Inisiatif Baru dan

merupakan Kegiatan/Output Prioritas

Nasional, Identikasi Tematik APBN,

Pengalihan Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan, Usulan Inisiatif Baru dan

Tambahan Rupiah Murni, dan kebijakan

berupa kerangka regulasi yang akan

dibahas dalam Pertemuan Tiga Pihak;

Menyusun rancangan Renja K/L.

(31)

Perubahan pagu antar program dan antar kegiatan dalam Pagu Indikatif

masih dimungkinkan, sepanjang sesuai dengan pencapaian Prioritas

Pembangunan Nasional.

Penambahan dan pengurangan Kegiatan Prioritas dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional atau

Kementerian/Lembaga.

Penambahan dan pengurangan keluaran Kegiatan Prioritas dapat

dilakukan dengan mempertimbangkan pencapaian Prioritas

Pembangunan Nasional atau Kementerian/Lembaga dan alokasi pagu

anggaran yang tersedia.

Kebutuhan belanja pegawai dan operasional harus dipenuhi dan

menjadi prioritas utama.

Apa yang dilakukan K/L dalam

Trilateral Meeting?

(32)

Usulan penambahan pagu Kementerian/Lembaga serta

penggunaannya dapat disampaikan dalam Matriks Pembahasan

pada dokumen kesepakatan pembahasan Pertemuan Tiga Pihak.

Kementerian/Lembaga menyampaikan Renja K/L yang telah disusun

berdasarkan dokumen kesepakatan kepada Kementerian

PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan.

Pengalokasian anggaran pada program dan kegiatan harus

mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan dan penyerapan

anggaran.

Apa yang dilakukan K/L dalam

Trilateral Meeting?

(33)

Perumusan Indikator Renstra

• Beberapa prinsip perumusan indikator

Renstra

• Hasil cascading dari indikator dalam

RPJMN/Renstra diatasnya

• Berorientasi Outcome

• Dalam lingkup TUPOKSI

• Memenuhi kriteria SMART (Specific,

(34)

Output dan Outcome

• Setiap output dan outcome harus memenuhi

kriteria SMART

Kriteria

Makna

Specific

Jelas, Tidak bias

Measurable

Dapat diukur (terdapat metode

untuk pengukuran, data dapat

diakses)

Achievable

diwujudkan/dicapai

Relevant

Menrupakan tolok ukur dari

sasaran

Timely

Pengukuran dan evaluasi

indikator dapat dilakukan dalam

rentang waktu yang ditentukan

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Curriculum vitae

Nama

:

Dr. Edi Sulistyo H.S, S.Hut, M.Si

Tempat, Tgl Lahir

:

Blora, 6 Desember 1971

Alamat Rumah

:

Vila Bogor Indah 2 Blok DD 5 No. 26 Bogor

Alamat Kantor

:

Gd. Manggala Wanabakti Blok 7 Lt.2

Pendidikan

:

S3 Konservasi Biodiverstas Tropika, IPB, 2014

S2 Magister Ekonomika Pembangunan, UGM, 2005

S1 Manajemen Hutan, IPB, 1996

(40)

SASARAN

STRATEGIS

S

ASARAN

P

ROGRAM

PROGRAM

Me

njaga

kual

itas l

ingku

ngan

hidu

p

untuk me

ningkatkan

daya

dukung

lingkungan, ke

tahanan

air

dan

ke

se

hatan

masyarakat

(41)

PROGRAM

Me

manfaat

ka

n

po

te

nsi

su

mbe

rd

ay

a

hutan

da

n

ling

ku

ngan

hidu

p

se

cara

le

star

i

untuk

me

nin

gkatka

n

eko

nomi

da

n

ke

sejahter

aan

masyaraka

t

yang

be

rk

eadilan

(S2)

Meningkatnya penerimaan devisa

dan PNBP dari pemanfaatan jasa

lingkungan kawasan konservasi

dan keanekaragaman hayati

Meningkatnya sumbangan hutan

produksi (termasuk industri) pada

devisa dan penerimaan negara

(S2.P3)

Meningkatnya sumbangan hutan

lindung (dan industri) pada

devisa dan penerimaan negara

(S2.P2)

(42)

SASARAN PROGRAM PROGRAM

Me

le

starikan

ke

se

imbangan

ekosiste

m

dan

ke

ane

karagaman hayati

se

rta

ke

be

radaan

sumbe

rdaya

alam

se

bagai

siste

m

pe

nyangga

ke

hidupan

untuk

me

ndukung

pe

mbangunan

be

rke

lanju

tan

(S3)

Gambar

Foto oleh Sandi Kusuma, Biro Perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka peningkatan pelayanan prima dan peningkatan mutu hasil kerja, terlebih dengan meningkatnya jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Amuntai Kelas

Kendala dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Fakultas Hukum USU, Pelaksanaan Perda KTR di Kota Medan

Bila aplikasi pengendali komputer jarak jauh (pengganti mouse dan keyboard, serta navigasi presentasi) ditambahkan dengan fitur kolaboratif (pembagian / sharing file kepada

Dengan demikian, hasil penelitian etnobotani tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Suku Using ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk mengungkap tentang

Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang kepada setiap

Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pergantian gigi yang mengenai sebagian dari lengkung gigi dan jaringan sekitarnya, dapat terjadi pada rahang atas maupun

Dari hasil Regresi Data Panel dengan metode Random Effect Model disimpulkan bahwa konsentrasi spasial industri kecil menengah secara signifikan dipengaruhi oleh variabel

Manfaat yang didapatkan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah adanya sistem terjangkau yang dapat memantau getaran yang terjadi pada jembatan, hasil pemantauan