HAS IL D AN PEMBAHAS AN
4.1 Deskripsi Data Penelitian
Data Kurs, Indeks Dow Jones, IHSG dan data Harga Saham dari Januari 2010 sampai dengan November 2010. Data-data lengkap ini dapat dilihat dalam lampiran. Dalam penelitian ini keseluruhan data yang akan dipakai untuk menganalisa pergerakan harga saham adalah data historis, sehingga tidak ada suatu kepastian yang dapat mengatakan bahwa kinerja harga saham yang baik dimasa lalu akan menjamin hal yang sama untuk masa berikutnya. Namun kinerja yang dihasilkan oleh masing-masing saham dapat dijadikan sebagai gambaran/petunjuk dalam melihat potensi pergerakan harga saham tersebut di masa yang akan datang.
Data yang diambil untuk perhitungan analisis peramalan pergerakan harga saham antara lain:
1. Kurs (X1)
Kurs adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, kurs merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain, dalam hal ini kurs yang dipakai adalah dollar amerika.
Source Bank Indonesia
Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Kurs USD-IDR
Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari kurs IDR-USD. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November 2010.
2. Indeks Dow Jones (X2)
Indeks Dow Jones adalah indeks perdagangan saham yang terdapat di Amerika. Indeks ini menjadi indikator perekonomian dunia.
Gambar 4.2 Grafik pergerakan Indeks Dow Jones
Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari Indeks Dow Jones. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November 2010.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IH SG) (X3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IH SG) atau bisa disebut juga dengan Jakarta Composite Index (JCI) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) IH SG diperkenalkan sebagai indikator pergerakan saham di BEI.
Source Yahoo Finance
Gambar 4.3 Grafik Pergerakan IHSG
Dalam gambar ini terlihat pola grafik yang terbentuk dari IH SG. Data ini dimulai dari awal Januari 2010 sampai dengan akhir November 2010. 4. Astra International Tbk. (ASII) (Y)
Alasan dipilihnya saham PT. Astra International Tbk. (ASII) dalam analisis adalah karena saham ASII memiliki kapitalisasi terbesar dengan porsi
kapitalisasinya 6.94% dari total kapitalisasi IHSG. (www.galerisaham.com).
Source Yahoo Finance
Gambar 4.4 Grafik Pergerakan Harga Saham ASII
Berikut grafik perbandingan pergerakan Kurs, Dow Jones, IHSG dan ASII.
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Pergerakan Kurs dan Indeks Dow Jones dengan ASII
Dari grafik dapat dilihat perbandingan pergerakan Kurs dan Indeks Dow Jones terhadap saham ASII. ASII memiliki pergerakan menyerupai Indeks Dow Jones, hal ini dikarenakan Indeks Dow Jones merupakan indikator perekonomian dunia.
Source Yahoo Finance
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Pergerakan IHSG dengan ASII
Dari grafik dapat dilihat perbandingan pergerakan IHSG terhadap saham ASII. ASII memiliki pergerakan menyerupai IHSG, hal ini dikarenakan IHSG merupakan indikator perdagangan saham di Indonesia.
Kurs, Indeks Dow Jones dan Indeks Harga Saham Gabungan dapat dipakai dalam metode regresi linier berganda untuk menentukan estimasi harga saham. Korelasi Kurs dengan Indeks Dow Jones adalah -0.24 (tanpa korelasi) yang berarti bahwa kurs
dan Indeks Dow Jones tidak saling bergantung satu sama lain. Korelasi Kurs dan IHSG adalah -0.39 (tanpa korelasi) yang berarti bahwa Kurs dan IHSG tidak saling bergantung satu sama lain. Korelasi Indeks Dow Jones dan IH SG adalah 0.2(tanpa korelasi) yang berarti bahwa Indeks Dow Jones dan IHSG tidak saling bergantung satu sama lain. Karena tanpa korelasi antara Kurs, Indeks Dow Jones, dan IHSG, ketiga variabel dapat dipakai untuk mengestimasikan harga saham PT. Astra International Tbk.
Koefisien korelasi
Korelasi
tinggi Tinggi Rendah Rendah Tanpa korelasi
Tak ada korelasi (acak)
Tanpa
korelasi Rendah Rendah Tinggi Korelasi tinggi
−1 < −0.9 > −0.9 < −0.4 > −0.4 0 < +0.4 > +0.4 < +0.9 > +0.9 +1
Tabel 4.1 Koefisien Korelasi
4.2 Contoh Perhitungan Menentukan Model
Untuk mengetahui tingkat pengembalian, data yang dianalisis adalah data pengembaliannya menggunakan fungsi Logaritma Normal (LN) dalam M icrosoft Excel, seperti yang telah dikemukakan dalam metode. Data LN yang memiliki nilai negatif berarti tingkat pengembaliannya menurun atau rugi bila dibandingkan dengan nilai penutupan sebelumnya. Perhitungan LN dalam persentase, tetapi ketika data dimasukkan kedalam aplikasi regresi linier berganda, lambang persentasenya diabaikan. Data yang dipakai adalah data harian selama 5 hari (1 minggu perdagangan).
Tabel 4.2 Return X1, X2, X3 dan Y
Gambar 4.7 Tampilan Error
Setelah dihitung menggunakan M icrosoft Excel, data LN dimasukkan kedalam aplikasi regresi linier berganda dan akan didapat hasil regresinya. Pertama-tama masukkan jumlah hari perdagangan bursa saham selama satu minggunya. M aximum hari yang bisa
dimasukkan adalah 5 hari, bila lebih dari 5 hari maka akan muncul pesan warning seperti pada gambar 4.7.
Setelah dimasukkan jumlah harinya, sebagai contoh kita masukkan 5, maka akan muncul jumlah data yang dapat kita masukkan adalah sebanyak 5 data. Kemudian masukkan nilai X1, X2, X3 dan Y nya dengan mengabaikan lambang persentase yang ada seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.8
Gambar 4.8 M asukkan Data
Setelah memasukkan data, maka ada 2 pilihan yang dapat dilakukan user yaitu : 1. Clear : berfungsi untuk menghapus semua nilai yang
2. Y=a+bx1+cx2+dx3 : berfungsi untuk melakukan eksekusi proses perhitungan yang menghasilkan persamaan regresinya dan juga hasil regresinya.
Gambar 4.9 Proses dan Hasil Perhitungan
Setelah didapat hasil regresinya (1.02) dan jika hasil regresinya bernilai negative, maka dianggap absolute dengan menghilangkan nilai negative tersebut. Lalu hasil regresi dimasukkan ke Excel untuk menghitung upper dan lower untuk meramalkan pergerakan harga saham ASII.
Nilai Lower
Nilai
Upper Persamaan Regresi Ŷ
32600 38300 Ŷ= 0.007+(-1.039)X1+(-1.690)X2+0.703X3 1.02% 32600 38300 32600 38300 32600 38300 32600 38300
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan
Upper dan lower dari saham ASII dihitung menggunakan rumus 2.6 dan 2.7, setelah didapat nilainya, kemudian dibuatlah secara grafik untuk melihat tingkat keberhasilannya.
Gambar 4.10 Grafik Estimasi Pergerakan Harga Saham Per-5 Hari
Dari gambar 4.10 dapat dilihat bahwa harga penutupan sebenarnya (actual close) masih berada didalam garis upper dan lower berdasarkan hasil peramalan yang berarti bernilai Benar bila masih berada di dalam garis upper dan lower dan bernilai Salah bila berada diluar garis upper dan lower. Jika nilai close sebenarnya masih berada digaris
upper dan lower maka tingkat keberhasilannya 1. Jika nila close sebenarnya berada diluar gari upper dan lower maka tingkat keberhasilannya 0.
4.3 Hasil Estimasi
Hasil estimasi yang dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan November 2010 antara lain (hasil perhitungan lengkap beserta grafik terdapat pada lampiran) :
• Minggu ke-2 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.002)+1.823X1+(-2.665)X2+ 0.817X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 37800, nilai lower 32100 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-2 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-3 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.007+(-1.039)X1+(-1.690)X2+ 0.703X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.02 %, nilai upper 38300, nilai lower 32600 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-3 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-4 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.009)+(-6.902)X1+(-0.906)X2+ 1.090X3, hasil estimasi harga sahamnya -1.37%, nilai upper 38200, nilai lower 32600 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-4 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-5 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.010+2.531X1+(-1.821)X2+ 0.343X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.23%, nilai upper 37450, nilai lower 31950 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-5 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-6 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014)+(-7.404)X1+0.658X2+ (-1.344)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.91%, nilai upper 38100, nilai lower 32600 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-6 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-7 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.004+(-1.641)X1+(-0.834)X2+ 1.710X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.55%, nilai upper 37150, nilai lower 31550 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-7 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-8 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.006+0.843X1+(-0.597)X2+ 1.661X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.48%, nilai upper 38600, nilai lower 33000 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-8 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-9 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.001+(-0.724)X1+(-0.128)X2+ -1.287X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.06%, nilai upper 39350, nilai lower 33750 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-9 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-10 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.006)+1.108X1+2.685X2+ (-0.882)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.30%, nilai upper 39200, nilai lower 33600 dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-10 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-11 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.011)+(-1.109)X1+(-0.815)X2+ 3.177X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.16%, nilai upper 42350, nilai lower
36750 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-11 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-12 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.005)+0.542X1+0.422X2+ 1.804X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.56%, nilai upper 42250, nilai lower 36650 dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-12 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-13 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.012+6.920X1+(-0.320)X2+ 0.303X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.47%, nilai upper 44650, nilai lower 38950 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke13 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-14 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.002+9.470X1+10.646X2+ 1.677X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.62%, nilai upper 37800, nilai lower 32100 dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-14 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-15 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.006)+6.108X1+1.336X2+ 3.218X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.48%, nilai upper 47750, nilai lower 42150 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-15 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-16 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.008)+(-3.154)X1+(-0.937)X2+ 1.439X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.25%, nilai upper 46450, nilai lower 40850 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu kedua dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-17 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.023+(-3.932)X1+(-2.611)X2+ (-0.542)X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.31%, nilai upper 47550, nilai lower 41850 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-17 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-18 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.004)+(-11.273)X1+0.227X2+ 0.583X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.58%, nilai upper 49200, nilai lower 43600 dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu kedua dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-19 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.015)+(-0.373)X1+(0.174)X2+ 0.777X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 46250, nilai lower 40750 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke19 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-20 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.0004)+(-1.716)X1+0.289X2+ 0.384X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.52%, nilai upper 45400, nilai lower 37150 dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-20 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-21 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.010)+1.648X1+0.319X2+ 1.092X3, hasil estimasi harga sahamnya -2.29%, nilai upper 42650, nilai lower 37150 dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-21 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-22 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.008+(-0.168)X1+0.606X2+ 1.298X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.76%, nilai upper 42200, nilai lower 36700 dengan tingkat keberhasilan 0% pada minggu ke-22 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-23 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.006+(-0.295)X1+(-0.417)X2+ 0.842X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.60%, nilai upper 46150, nilai lower 40850 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-23 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-24 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.012)+(-5.877)X1+0.049X2+ (-1.662)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.89%, nilai upper 45850, nilai lower 40550 dengan tingkat keberhasilan 20% pada minggu ke-24 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-25 diperoleh persamaan regresi Ŷ= 0.013+(-7.977)X1+1.030X2+ (-0.536)X3, hasil estimasi harga sahamnya 2.43%, nilai upper 49100, nilai lower 43700 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-25 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-26 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.011)+0.060X1+(-1.472)X2+ 1.305X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.06%, nilai upper 50750, nilai lower 45550 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-26 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-27 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.010)+2.932X1+(-0.624)X2+ 0.845X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.89%, nilai upper 50100, nilai lower 45000 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-27 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-28 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.013)+(-2.595)X1+(-0.896)X2+ 0.388X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.45%, nilai upper 49400, nilai lower
44300 dengan tingkat keberhasilan 40% pada minggu ke-28 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-29 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.004+10.367X1+0.679X2+ 3.440X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.99%, nilai upper 51500, nilai lower 46300 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-29 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-30 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.002+(-4.574)X1+0.193X2+ (-0.362)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.14%, nilai upper 52350, nilai lower 47150 dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-30 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-31 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.001+2.511X1+1.550X2+ 3.025X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.24%, nilai upper 52600, nilai lower 48400 dengan tingkat keberhasilan 60% pada minggu ke-31 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-32 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.005)+1.805X1+(-0.331)X2+ 1.851X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.76%, nilai upper 50950, nilai lower 45650 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-32 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-33 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.016)+9.369X1+(-0.894)X2+ 4.743X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.21%, nilai upper 50400, nilai lower 45200 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-33 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-34 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.0003+7.752X1+0.503X2+ 1.660X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.21%, nilai upper 51050, nilai lower 45950 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-34 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-35 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014)+16.032X1+(-0.450)X2+ 0.562X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.54%, nilai upper 51150, nilai lower 46150 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-35 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-36 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.0008+(-2.538)X1+0.330X2+ 0.332X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.03%, nilai upper 51450, nilai lower 46450 dengan tingkat keberhasilan 0% pada minggu ke-36 dari 5 hari percobaan. • Minggu ke-37 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0+1.999X1+(-0.247)X2+3.136X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.35%, nilai upper 55800, nilai lower 50800 dengan tingkat keberhasilan 80% pada minggu ke-37 dari 5 hari percobaan. • Minggu ke-38 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.019)+(-6.756)X1+(-2.100)X2+
2.918X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.44%, nilai upper 57500, nilai lower 52400 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-38 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-39 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.001+(-5.487)X1+(-0.167)X2+ 1.513X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.47%, nilai upper 57650, nilai lower 52550 dengan tingkat keberhasilan 60% pada minggu ke-39 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-40 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.065)+(-48.727)X1+9.300X2+ 4.957X3, hasil estimasi harga sahamnya 1.25%, nilai upper 60050, nilai lower 54950 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-40 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-41 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.006)+1.102)X1+ (-0.915)X2+1.259X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.95%, nilai upper 61150, nilai lower 56150 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-41 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-42 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.001)+(-24.906)X1+22.197X2+ (-8.348)X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.25%, nilai upper 59550, nilai lower 54450 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-42 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-43 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.002)+4.472X1+0.197X2+ 0.899X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.04%, nilai upper 58700, nilai lower 53600 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-40 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-44 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.019+15.924X1+20.974X2+ (-3.601)X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.30%, nilai upper 59450, nilai lower 54350 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-44 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-45 diperoleh persamaan regresi Ŷ=0.008+4.984X1+(-1.648)X2+ 3.478X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.11%, nilai upper 58900, nilai lower
53700 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-45 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-46 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.016)+5.779X1+(-2.939)X2+ 1.130X3, hasil estimasi harga sahamnya 0.04%, nilai upper 59850, nilai lower 54650 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-46 dari 5 hari percobaan.
• Minggu ke-47 diperoleh persamaan regresi Ŷ=(-0.014)+3.102X1+0.441X2+ 1.803X3, hasil estimasi harga sahamnya -0.64%, nilai upper 52950, nilai lower 58050 dengan tingkat keberhasilan 100% pada minggu ke-47 dari 5 hari percobaan.
Gambar 4.11 Grafik Hasil Estimasi Pergerakan Harga Saham dengan Nilai Sebenarnya
Dari hasil diatas, maka dapat diketahui tingkat keberhasilan dari model regresi linier berganda. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di saham ASII akan menguntungkan untuk jangka panjang.
Dengan metode regresi linier berganda, dan dengan bantuan perangkat lunak (software) dari bahasa pemograman C# dari paket Visual Studio 2008, aplikasi ini dapat menghitung hasil estimasi harga saham atu hasil regresi linier berganda dengan lebih cepat.