• Tidak ada hasil yang ditemukan

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT Volume 18, No. 1 (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Januari Juni 2020 Halaman 1-10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT Volume 18, No. 1 (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Januari Juni 2020 Halaman 1-10"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

THE EFFECT OF PERCEIVED QUALITY AND BRAND IMAGE ON BRAND TRUST AND BRAND LOYALTY YAMAHA MIO IN SURABAYA

Yustinus Hadinata 2016210389

E-mail: 2016210389@students.perbanas.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this study is to analysis how the effect of perceived quality and brand image on brand trust and brand loyalty yamaha mio in surabaya. Data collection techniques used questionners with a number of 130 valid responses collected. The population used in this study is the people of surabaya and sidoarjo. The data analyis technique used is the Structural Equation Modeling with the Partial Least Square and the Warp PLS 6.0 Program tool. The analysis result show that perceived quality has a positive significant effect on brand image, perceived quality has a positive significant effect on brand trust, brand image has a positive significant effect on brand trust, brand trust has a positive significant effect on brand loyalty, Perceived quality has a positive significant effect on brand loyalty mediated on brand trust, brand image has a positive significant effect on brand loyalty mediated on brand trust.

Keywords: perceived quality,brand image, brand trust, brand loyalty. PENDAHULUAN

Saat ini tranportasi yang ada di indonesia khususnya dikuasai oleh transportasi roda dua. Hal ini dikarenakan transportasi roda dua dinilai cukup mudah untuk dibeli bagi semua kalangan, harga yang murah menjadi alasan utama untuk membeli dan menggunakan sepeda motor ini. Tidak heran jika diseluruh wilayah indonesia hampir setiap rumah memiliki sepeda motor, karena masyarakat indonesia sendiri menggunakan sepeda motor untuk mobilisasi kegiatannya setiap hari. Hal tersebut medorong setiap perusahaan yang bergerak dibidang otomotif khususya untuk sepeda motor bersaing untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia ini. Yamaha Motor Kencana Indonesia merupakan salah satu perusahaan otomotif yang menjadi produsen motor merek yamaha. Yamaha ini memiliki produk motor matic yaituYamaha Mio yang menjadi produk unggulan yang dimiliki oleh Yamaha. Yamaha mio diperkenalkan pertama kali di tahun 2003 dan langsung menjadi produk nomor satu di segmen sepeda motor matic di pasar tanah air. Desain Yamaha Mio ini sangat ramping dan ringan cocok untuk memenuhi kebutuhan berkedara para wanita Sampai saat ini Yamaha Mio sudah memiliki banyak variasi seperti Mio J, Mio Soul GT, Mio Fino. Setiap tahunnya Yamaha membuat inovasi terbaru untuk produk ini mulai dari desain yang semakin elegan dan kapasitas mesin yang awalnya 115 cc dan saat ini sudah mencapai 125 cc.

Tabel 1

TOP BRAND INDEX SEPEDA MOTOR MATIC 2018 & 2019

Peringkat Brand TBI 2018 Brand TBI 2019

1 Honda Beat 28.6% Honda Beat 36.3%

2 Honda Vario 27.2% Honda Vario 18.5%

3 Yamaha Mio 22.2% Yamaha Mio 12.9%

4 Honda Scoopy 7.6% Honda Scoopy 9.1%

5 Yamaha N Max 1.9% Honda PCX 4.4%

Sumber : https://www.topbrand-award.com/top-brand-index/?tbi_find=yamaha%20mio

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 bahwa pada tahun 2018 Yamaha Mio menempati posisi Top Brand Index peringkat ketiga dengan presentase 22.2% mengungguli Honda scoopy dan Yamaha N Max. Namun diatasnya masih ada Honda Vario di urutan kedua dengan presentase

(2)

2

27.2%, dan di peringkat pertama ada Honda Beat dengan presentase 28.6%. Bisa dibandingkan di Tahun 2019 Yamaha Mio mengalami penurunan yang cukup drastis namun tetap menempati posisi ketiga dengan presentase 12.9%. dibawahnya ada Honda Scoopy dan juga pendatang baru yaitu Hoda PCX yang langsung merangsak naik ke posisi lima yang sebelumnya ditempati Yamaha Nmax. Pada peringkat satu masih ditempati Honda Vario dengan presentase 18,5%, dan diperingkat pertama masih ditempati Honda Beat yang mengalami peningkatan presentase sebesar 36.5%. Yamaha Mio mengalami penurunan dikarenakan menurunnya kepercayaan terhadap produk tersebut

RERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Perceived Quality (persepsi kualitas)

Perceived qualitya adalah persepsi yang timbul dari pelanggan tentang keunggulan merek tersebut dalam berkinerja dibanding merek produk lain. Kinerja yang dirasakan dapat terkait erat dengan persepsi kualitas. Akibatnya, pengalaman dengan produk tersebut bisa mempengaruhi penilaian kualitas keseluruhan (El Naggar & Bendary, 2017). Dari perspektif konsumen, kualitas adalah manfaat utilitarrian terkait dengan pembelian suatu produk (Montaner, 20016). Menurut (Konuk, 2018) Persepsi atau kualitas dapat didefinisikan sebagai penilaian pelanggan tentang keunggulan suatu produk

Brand Image (citra merek)

Brand image telah didefinisikan sebagai gambaran mental konsumen tentang penawaran produk termasuk makna simbolis yang diasosiasikan oleh konsumen sebagai atribut spesifik produk atau layanan(Martínez Salinas & Pina Pérez, 2009). Seorang pemasar biasanya menganalisa Brand image sebagai dasar bagaimana konsumen menilai kualitas produk atau layanan(Chinomona, 2016). Dengan demikian maksud dari citra merek adalah jiwa dari produk atau layanan. Di pasar bisnis, Brand image diharapkan dapat memainkan peran penting, terutama saat sulit membedakanproduk atau layanan berdasarkan kualitas yang nyata(Mudambi et al., 1997), hal itu biasanya diterapakan ke konsumen agar mereka dapat mempercayai produk tersebut dan selanjutya mereka dapat membuat keputusan pembelian(Chinomona, 2016). Brand image dapat didefinisikan sebagai “mencerminkan asosiasi merek yang dianut oleh ingatan konsumen untuk merek tertentu”. Kepribadian merek merupakan konsep yang secara aktif dibahas dalam penelitian tentang citra merek (Kato, 2018). Brand Trust (kepercayaan merek)

Kepercayaan dapat didefinisikan seberapa jauh konsumen percaya bahwa merek tertentu memiliki keyakinan yang dapat memenuhi keinginannya (Ramadhani & Widodo, 2019). Menurut (Rahmawati & Aji, 2015) kunci utama menentukan efektivitas kekuatan hubungan antara pembeli dan penjualan adalah Brand trust. Pelanggan dapat merasa aman ketika sudah mempercayai merek tersebut. biasanya didefinisikan dalam dua cara, definisi pertama mengacu pada keinginan konsumen untuk bergantung pada merek Yang kedua mengacu pada alasan seperti ketergantungan merek sebagai kapasitas& niat dalam memenuhi janjinya kepada konsumen(El Naggar & Bendary, 2017). Brand trust merupakan kemauan dari konsumen dalam mengandalkan kemampuan merek untuk melakukan fungsi yang diharapkan (Chinomona, 2016). Menurut (Adam, Ofori, Okoe, & Boateng, 2018) mendefinisikan kepercayan sebagai jaminan yang mungkin dimiliki para konsumen dalam hal kejujuran atau kebaikan sebuah merek.

(3)

3 Brand Loyalty (loyalitas merek)

Loyalitas merupakan kondisi yang berkaitan dengan sikap terhadap produk, konsumen akan mencoba menetapkan rasa suka atau tidak suka serta memutuskan apakah mereka ingin membeli produk itu kembali atau tidak (Ramadhani & Widodo, 2019). brand loyaltydapat juga menjadi idikator yang signifikan dari kesuksesan pemasaran suatu perusahaan (Rahmawati & Aji, 2015). Loyalitas timbul karena adanya peran utama pengalaman pelanggan saat mengkonsumsi layanan dari perusahaan tersebut (So, 2014). Setiap perusahaan memiliki impian terhadap mereknya agar konsumen loyal terhadap mereknya. Dengan demikian brand loyalty sangat dipertimbangkan dalam literatur pemasaran sebagai salah satu cara agar konsumen mengekspresikannya kepuasan dari kinerja produkatau layanan yang diterimanya (Chinomona, 2016). Menurut (Senić, 2014) mengatakan bahwa loyalitas biasanya didefinisikan sebagai “niat pelanggan untuk membrikan perlindungan eksklusif untuk produk tertentu atau layanan selama periode waktu jangka panjang.

Pengaruh Perceived quality Terhadap Brand image

Penelitian terdahulu menurut (Malik, 2011)menyimpulkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara Perceived quality dan Brand image. Ada tiga dari lima dimensi service quality yaitu tangibility, reability, dan empathy yang memiliki dampak tidak langsung signifikan terhadap Brand image (Mollá-Descals, 2016). Dalam penelitian lain ada temuan bahwa ada hubungan positif antara kualitas yang dirasakan dengan Brand image dan brand loyaltydengan Brand image (Gilaninia S., 2012 )

H1 : Perceived quality berpengaruh positif signifikan terhadap Brand image Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Trust

Perceived quality merupakan antaseden dari Brand trust(El Naggar & Bendary, 2017). Berdasarkan bukti berikut, dapat diperkirakan bahwa konsumen yang mengevaluasi produk makanan sebagai kualitas tinggi lebih cenderung merasakan emosi dan perasaan terhadap merek makanan ini. Demikian ula dengan Perceived qualitykonsumen terhadap merek makanan tersebut untuk meningkatkan kepercayaan terhadap merek makanan ini. Dapat diprediksi juga bahwa Perceived qualityjuga cenderung berkontribusi terhadap Brand trustmakanan (Konuk, 2018). Peneliti (Aurier, 2012) menunjukan hubungan langsung antara kualitas yang dirasakan dan kepercayaan dan hubungan tidak langsung dengan loyalitas. H2 : Perceived quality berpengaruh positif signifikan terhadap Brand trust

Pengaruh Brand Image Terhadap Brand Trust

Semakin Brand image memberikan keuntungan, semakin positif ketegasan atau kepercayaan terhadap produk merek dan atribut yang dimiliki pelanggan (Chinomona, 2016). Dengan demikian Brand image dapat berfungsi sebagai faktor penting pengganti informasi atribut produk intrinsik, yang pada gilirannya membuat pelanggan percaya pada suatu merek (Pavlou, 2007).

H3 : Brand image berpengaruh positif signifikan terhadap Brand trust Pengaruh Brand Trust Terhadap Brand Loyalty

Menurut penelitian (Rahmawati & Aji, 2015)Brand trust adalah anteseden dari brand loyalty, seperti konsep one-to-one (antara pelanggan dengan perusahaan) dalam suatu hubungan pemasaran. Kualitas dari penyedia layanan sangat mempengaruhi sifat loyalitas emosional konsumen (El Naggar & Bendary, 2017). Brand trust telah ditemukan sebagai predikator penting dari loyalitas merek (Adam et al., 2018).

(4)

4

Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

Sampel

Sampel yang dibutuhkan berjumlah 82, tetapi oleh peneliti akan dibulatkan menjadi 100 sampel yaitu masyarakat yang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio di Surabaya dan sekitarnya. Peneliti mengguakaan 30 sampel kecil yang digunakan untuk melihat hasil uji validiats dan reliabilitas. Teknik penggunaan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sehingga total sampel pada penelitian ini sebanyak 130 sampel. (1) Kriteria sampel pada penelitian ini adalah Berusia 20 tahun keatas. (2) Menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Tipe Mio Soul GT 2012-2014; Mio J 2012-2104; Mio Fino 2012-2014 dan Mio M 2017 minimal 12 bulan pemakaian. (3) Berdomisili di surabaya dan sekitarnya

Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang nantinya akan disebarkan secara online melalui media sosial, yaitu dengan berbagi link google form kepada calon responden.

Variabel penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Perceived Quality dan Brand Image. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Brand Loyalty. Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah Brand Trust.

Alat Analisis

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini dalah Structural Equation Modelling dengan WarpPLS 6.0 sebagai alat bantu. Evaluasi yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan menilai outer model dan inner model.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Perceived Quality

Perceived quality adalah pendapat responden tentang kualitas yang dirasakan pada sepeda motor Yamaha Mio.

(5)

5 Brand Image

Brand image adalah pendapat responden tentang merek dan informasi serta pengalaman terhadap merek Yamaha Mio.

Brand Trust

Brand trust adalah pendapat responden terhadap rasa percaya terhadap merek Yamaha Mio. Brand Loyalty

Brand loyalty adalah pendapat responden tentang kesediaan mereka untuk setia pada merek Yamaha Mio.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Pembahasan

Penelitian ini menggunakan alat bantu berupa aplikasi WarpPLS 6.0 dengan hasil pengujian:

Gambar 2 Output WarpPls 6.0

Tabel 2 Output WarpPls 6.0

Hubungan Variabel Nilai p-value Nilai β Keterangan

PQ-BI <0.01 0,62 Signifikan

PQ-BT <0.01 0,29 Signifikan

BI-BT <0.01 0,46 Signifikan

BT-BL <0.01 0,66 Signifikan

Pada gambar 2 dan tabel 2 dapat dilihat bahwa perceived quality berpengaruh signifikan positif terhadap brand image pada sepeda motor Yamaha Mio. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari perhitungan persamaan struktural yang menunjukal bahwa Perceived Quality berpengaruh sebesar 0.625 terhadap Brand Image dan didukung dengan tingkat signifikansi P<0,001. yang artinya bahwa ketika konsumen merasakan kualitas sepeda yamaha Mio setelah menggunakannya maka dapat menciptakan citra merek yang positif bagi merek yamaha mio.

Perceived Quality berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Trust sepeda motor Yamaha Mio. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari perhitungan persamaan struktural yang menunjukal bahwa Perceived Quality berpengaruh sebesar 0,290 terhadap brand trust dan didukung dengan signifikansi P<0,001. Hal ini menunjukan bahwa persepsi kuaitas yang timbul dari benak responden akan membuat responden percaya terhadap merek tersebut. Selain

(6)

6

itu dapat dikatakan bahwa persepsi kualitas tidak selalu menjadi faktor utama bagi responden untuk menaruh kepercayaan terhadap merek.

Brand Image berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Trust sepeda motor Yamaha Mio terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitugan persamaan struktural yang menunjukan bahwa Brand Image berpengaruh sebesar 0,461 terhadap Brand Trust dan didukung tingkat signifikansi sebesar P<0,0001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik citra merek sepeda motor yamaha mio dibenak responden maka semakin percaya responden terhadap merek Yamaha Mio.

Brand Trust berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Loyalty terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari perhitungan persamaan Struktural yang menunjukan bahwa Brand Trust berpengaruh sebesar 0,659 terhadap Brand Loyalty dan didukung tingkat signifikansi sebesar P < 0,001. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik kepercayaan merek sepeda motor Yamaha Mio maka semakin tinggi loyalitas merek sepeda motor Yamaha Mio.

Tabel 3

Perhitungan Variabel Mediasi

Hubungan variabel Nilai VAF Keterangan

PQ-BT-BL 0,3055 Mediasi Parsial

BI-BT-BL 0,4116 Mediasi Parsial

Berdasarkam Tabel 3 diatas perhitungan VAF di atas dapat disimpulkan bahwa Perceived quality terhadap Brand Loyalty yang dimediasi oleh Brand Trust mampu memediasi secara parsial. Karena hasil VAF sebesar 0,3055 atau 31% yang masuk dalam ketentuan mediasi parsial yaitu 20%-80%

Berdasarkan perhitungan VAF di atas dapat disimpulkan bahwa Brand Image terhadap Brand Loyalty yang dimediasi oleh Brand Trust mampu memediasi secara parsial. Karena hasil VAF sebesar 0,4116 atau 41% yang masuk dalam ketentuan mediasi parsial yaitu 20%-80% Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Image Pada Sepeda Motor Yamaha Mio

Hasil ini menunjukan bahwa Perceived quality berpengaruh positif terhadap Brand Image bagi pengguna sepeda motor yamaha mio. Hal ini karena konsumen mempersepsikan kualitas dan citra yang baik untuk Yamaha Mio karena menciptakan produk yang berbeda dari para pesaingnya

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan (Mollá-Descals, 2016) bahwa persepsi kualitas secara signifikan memprediksi citra merek yang baik. Persepsi kualitas dapat membantu dalam mengembangkan citra tentang merek atau produk yang positif kepada konsumen. Persepsi kualitas juga dapat membantu untuk menciptakan pemikiran yang kognitif pada suatu merek.

Pengaruh Perceived Quality Terhadap Brand Trust

Hasil ini menunjukan bahwa Perceived quality berpengaruh signifikan terhadap Brnd Trust bagi pengguna sepeda motor Yamaha Mio. Dengan begitu menunjukan bahwa responden merasa aman ketika menggunakan sepeda motor yamaha mio akan kualitasnya, hal ini dapat menciptakan persepsi tentang kualitas merek Yamaha Mio yang baik dan tidak khawatir saat menggunakan sepeda motor Yamaha Mio sehingga responden percaya terhadap merek tersebut.

Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (El Naggar & Bendary, 2017) menunjukan bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif signifikan

(7)

7

terhadap kepercayaan merek. Hal ini menunjukan bahwa kualitas yang dirasakan merupakan efek pada kepercayaan oleh beberapa studi dalam literatur layanan di afrika. Karena kepercayaan tidak dapat dibangun kecuali jika dilihat dan dirasakan langsung oleh pelanggan. Pengaruh Brand Image terhadap Brand Trust

Hasil ini menunjukan bahwa Brand image berpengaruh signifikan terhadap Brand trust bagi pengguna sepeda motor Yamaha Mio. Ciri khas berbeda dari merek lain yang diciptakan Yamaha Mio berhasil menarik konsumen untuk membeli produknya, hasilnya dengan ciri khas yang unik dan beda membuat responden percaya bahwa Yamaha Mio bukan hanya sekedar sepeda motor matic yang banyak tersebar di pasaran dengan desaign yang mainstream.

Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ramadhani & Widodo, 2019) yang menujukan bahwa citra merek berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kepercayaan merek smartphone lenovo.

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty

Hasil ini menunjukan bahwa Brand Trust berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty bagi pengguna sepeda motor Yamaha Mio. Ketika sebuah merek jujur dalam mempromosikan produknya maka responden akan menaruh rasa percaya kepada merek tersebut dan setelahnya akan mendapatkan hasil yang positif yaitu responden akan lebih loyal kepada merek Yamaha Mio.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil pada penelitian terdahulu yang dilakukan (Chinomona, 2016) yang menunjukan bahwa hasil analisis yang diakukan terhadap Brand Trust mendapatkan hasil signifikan positif terhadap Brand Loyalty. Hal ini mendukung proposisi bahwa kepercayaan merek diakui sebagai antaseden yang signifikan untuk mendapatkan atau mempertahankan Loyalitas merek.

Pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty melalui Brand Trust

Hipotesis ke lima mengacu pada perhitungan VAF pada Perceived Quallity terhadap Brand Loyalty yang dimediasi Brand Trust menunjukan hasil bahwa Brand Trust memediasi. Karena hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 31%. Hasil yang diperoleh ini menunjukan nilainya berada pada kriteria nilai 20%-80% yang artinya memediasi secara parsial.

Hasil pada penelitian ini sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (El Naggar & Bendary, 2017)yang menyatakan bahwa kepercayaan merek memediasi persepsi kualitas terhadap loyalitas merek. Hal tersebut dikarenakan hubungan antara ketiga variabel terebut berpengaruh signifikan satu sama lain. Ketika konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap merek tersebut maka akan percaya terhadap merek tersebut, seseorang yang sudah percaya terhadap suatu merek maka akan loyal juga terhadap merek tersebut.

Pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty melalui Brand Trust

Hipotesis yang terakhir mengacu pada perhitungan VAF pada Brand Image terhadap Brand Loyalty yang dimediasi Brand Trust menunjukan hasil bahwa Brand Trust memediasi. Karena hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 41%. Hasil yang diperoleh ini menunjukan nilainya berada pada kriteria nilai 20%-80% yang artinya memediasi secara parsial. Hal tersebut dikarenakan hubungan antara ketiga variabel yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Suatu merek yang sudah memiliki citra yang baik di konsumen maka konsumen akan percaya dan tidak meragukan merek tersebut, ketika konsumen sudah percaya terhadap merek maka konsumen akan loyal

Hasil penelitian ini sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ramadhan, Saroh, & Machfudz, 2019) yang menyatakan bahwa kepercayaan mampu memediasi pengaruh

(8)

8

citra merek terhadap loyalitas merek, dimana citra merek akan mempengaruhi loyalitas pelanggan apabila pelanggan percaya terhadap gojek.

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan hasil dalam penelitian ini sebagai berikut : (1)Perceived Quaility (PQ) berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Image (BI). Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Perceived Quality berpengaruh signifikan positif terhadap Brand Imagedapat diterima dan terbukti kebenarannya. (2)Perceived Quality (PQ) berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Trust (BT). Hipotesis yang kedua (H2) yang menyatakan Perceived Quality berpengaruh signifikan positif terhadap Brand Trust dapat diterima dan terbukti kebenarannya. (3)Brand Image (BI) berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Trust (BT). Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan Brand Image berpengaruh signifikan positif terhadap Brand Trust dapat diterima dan terbukti kebenarannya. (4)Brand Trust (BT) berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Loyalty (BL). Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan Brand Trust berpengaruh signifikan positif terhadap Brand Loyalty dapat diterima dan terbukti kebenarannya. (5)Brand Trust (BT) memediasi secara parsial antara Perceived Quality (PQ) terhadap Brand Loyalty (BL). Hipotesis kelima (H5) Perceived quality berpengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty dengan dimediasi oleh Brand trustdapat diterima dan terbukti kebenarannya. (6)Brand Trust (BT) memediasi secara parsial Perceived Quality (PQ) terhadap Brand Loyalty (BL). Hipotesis keenam (H6)Brand imageberpengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty dengan dimediasi oleh Brand trustdapat diterima dan terbukti kebenarannya.

Berdasarkan uraian kesimpulan yang telah dijelaskan, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu dan bermanfaat untuk perusahaan maupun pihak lainnya. Berikut adalah saran yang diberikan pada penelitian ini :

(1) Bagi Yamaha Mio (a) Pada tanggapan responden terhadap variabel Brand Loyalty Menjelaskan responden belum bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk merek Yamaha Mio daripada merek lain Hal ini harus dapat perhatian khusus dari Yamaha untuk meningkatkan kualitas Yamaha Mio agar konsumen bersedia untuk membeli kembali dan juga agar meningkatkan Loyalitas Merek sepeda motor Yamaha Mio. (b) Pada hasil tanggapan responden terhadap variabel Brand Image Menjelaskan bahwa merek Yamaha Mio belum menjadi yang terbaik disektornya. Hal ini karena pada saat ini Yamaha Mio kalah bersaing dengan pesaingnya disektor sepeda motor tipe Matic. Kekurangan Yamaha Mio berada pada desain dan kualitas produk yang kurang tahan lama. Dengan adanya kelemahan ini diharapkan Yamaha Mio dapat memahami apa yang dirasakan konsumen untuk lebih meningkatkan kualitas Yamaha Mio. (c) Yamaha Mio sebaiknya fokus terhadap segmen dan target pasar. Jika segmen dan target pasar sudah jelas maka konsumen akan dengan mudah mengingat nama dan produk suatu perusahaan, dengan begitu Yamaha dapat memberikan citra yang menarik dan bermakna pada merek agar konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap Yamaha Mio dan meningkatkan Citra merek yang berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap merek Yamaha Mio. Yamaha Mio sebaiknya melakukan inovasi ketika menciptakan sebuah produk sepeda motor terutama pada teknologi. Inovasi pembuatan produk akan menarik dalam jangka panjang akan meningkatkan ciitra merek dari Yamaha Mio dan akan berdampak pada Loyalitas merek yamaha Mio. (2) Bagi peneliti selanjutnya (a) Peneliti diharapkan dapat memperluas penelitian ini dengan menambahkan variabel lain yang mendukung loyalitas merek. (b) Peneliti selanjutnya dapat memperluas wilayah penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. (c) Peneliti selanjutnya diharapkan pada saat penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung agar responden yang dipilih benar-benar sesuai dengan kriteria penelitian

(9)

9 DAFTAR RUJUKAN

Adam, D. R., Ofori, K. S., Okoe, A. F., & Boateng, H. (2018). Effects of structural and bonding-based attachment on brand loyalty. African Journal of Economic and Management Studies, 9(3), 305–318. https://doi.org/10.1108/AJEMS-10-2017-0252 Aurier, P. &. (2012). Impacts of perceived brand relationship orientation on attitudinal loyalty:

An application to strong brands in the packaged goods sector. European Journal Of Maarketing, 1602-1627.

Chinomona, R. (2016). Brand communication, brand image and brand trust as antecedents of brand loyalty in Gauteng Province of South Africa. African Journal of Economic and Management Studies, 7(1), 124–139. https://doi.org/10.1108/AJEMS-03-2013-0031 El Naggar, R. A., & Bendary, N. (2017). The Impact of Experience and Brand trust on Brand

loyalty, while considering the mediating effect of brand Equity dimensions, an empirical study on mobile operator subscribers in Egypt. The Business and Management Review, Volume 9 N(2), 16–25. Retrieved from

http://www.abrmr.com/myfile/conference_proceedings/Con_Pro_73986/conference_39 354.pdf

Gilaninia S., G. H. (2012 ). The differential roles of brand credibility and brand prestige the customers' purchase intention. Journal of Business and management review.

Konuk, F. A. (2018). The role of risk aversion and brand-related factors in predicting

consumers’ willingness to buy expiration date-based priced perishable food products. Food Research International, 112(2017), 312–318.

https://doi.org/10.1016/j.foodres.2018.06.009

Malik, M. a. (2011). Interrelationship between customer based brand equity contrucs:

Empirical evidance from hotel industry of Pakistan. Journal of Contemporary Research in Business,, 795-804.

Martínez Salinas, E., & Pina Pérez, J. M. (2009). Modeling the brand extensions’ influence on brand image. Journal of Business Research, 62(1), 50–60.

https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2008.01.006

Mollá-Descals, M. Š.-S. (2016). Can advanced technology affect customer-based brand equity in service firms? An empirical study in. Journal of Service Theory and Practice. Montaner, M. d. (20016). The effect of consumer's psychographic variables upon

deal-proneness. Journal of Retailing and Consumer Services.

Mudambi, S. M., Wong, V., Mcdowell, S., Peter, M., Wong, D. V., & Mudambi, S. (1997). Exploration of branding in industrial markets B2B Branding View project An

Exploration of Branding in Industrial Markets. Industrial Marketing Management, 26, 433–446. https://doi.org/10.1016/S0019-8501(96)00151-4

Pavlou, P. A. (2007). Understanding and mitigating uncertainty in online exchange relationships: A principal-agent perspective”,. MIS Quarterly,, 105-136.

Senić, V. a. (2014). “Examining the effect of different components of customer value on attitudinal loyalty and behavioral intentions”. International Journal of Quality and Service, 134-142.

So, K. K. (2014). The Role Of Customer Engagement in bulding consumer loyalty to tourism brands. journal of travel research , 1-15.

Rahmawati, E., & Aji, S. (2015). Pengaruh Customer Engagement Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Kepercayaan Merek Serta Dampaknya Pada Loyalitas Merek. Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen, 15(2), 246.

https://doi.org/10.17970/jrem.15.150204.id

Ramadhan, M. A. F., Saroh, S., & Machfudz, M. (2019). Pengaruh Citra Merek , Kepercayaan , dan Komitmen Terhadap Loyalitas Pelanggan Aplikasi Transportasi Online GOJEK di

(10)

10

Kota Malang. Jimmu, IV(September), 153–169.

Ramadhani, Z. S., & Widodo, T. (2019). ( Kasus Pada Mahasiswa Telkom University di Bandung) The Effect Of Brand Image and Brand Trust on Brand Loyalty Of Lenovo Smartphone (The case Of Telkom University Student In Bandung). 6(3), 5619–5626

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Gambar 2  Output WarpPls 6.0

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam

Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Aljabar Linier pada materi Matrik Transformasi bagi mahasiswa Program Studi

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

rancangan penelitian ini bersifat pre dan post test two group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan core stability pada latihan zig-zag run

Pada Tabel 1 terlihat bahwa penambahan kombinasi bahan penstabil yaitu CMC dan karagenan menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (t &gt; 0,05) terhadap parameter

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

Yaitu, bahwa pengembangan ilmu pengetahuan di negara-negara Muslim adalah mutlak, baik ditinjau dari segi ajaran Islam, dari fakta bahwa Muslim sempat menjadi pelopor pengembangan

Pemeriksaan pada mayat, atau dalam istilah kedokteran forensik dikenal dengan Otopsi Mediko-Legal (bedah mayat) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada mayat yang