DOI: Kosongin saja (AvantGarde Bk BT, Reguler, 8) p-ISSN 1411-710X http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jpw e-ISSN 2620-388X
PENGARUH KEMAMPUAN KREATIVITAS, INOVASI DAN
MOTIVASI TERHADAP MINAT USAHA PADA MAHASISWA
JURUSAN MANAJEMEN ANGKATAN 2017 UNIVERSITAS PELITA
BANGSA DI ERA NEW NORMAL
Oleh: Tjut Dara Naida
Author
Universitas Pelita Bangsa [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Dunia bisnis lima tahun terakhir mulai diminati oleh generasi muda remaja juga masyarakat luas. Namun keterbatasan pandemi dan kurangnya informasi yang menyentuh remaja, banyak yang masih belum jelas tentang aspek-aspek apa saja yang melingkupi dunia tentang wirausaha untuk membekali generasi muda remaja dengan soft skill dan pengetahuan business untuk bekal dasar masa. Idealnya setelah mahasiswa lulus mereka bisa menemukan lahan tepat untuk produktif dan berpenghasilan baik. Kesadaran mahasiswa untuk mengenal dan mengerti serta mau terjun menjadi wirausaha haruslah dimulai dan dilandasi dari fakta bahwa ketatnya persaingan mendapatkan formasi pekerjaan formal seperti profesi PNS/ASN dan pegawai kantor ataupun karyawan swasta.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kreatifitas, inovasi dan motivasi terhadap minat usaha pada mahasiswa angkatan 2017 di Universitas Pelita Bangsa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu metode sampling jenuh dengan semua populasi dijadikan sebagai sampel, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 mahasiswa angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dan observasi yang kemudian hasilnya akan di uji menggunakan SPSS 26 melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi regresi linear dan uji hipotesis. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel kreativitas, inovasi dan motivasi secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat usaha mahasiswa angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa di era New Normal.
Kata kunci:
Kreatifitas, Inovasi, Motivasi, Minat Usaha
THE INFLUENCE OF CREATIVITY, INNOVATION AND
MOTIVATION ABILITIES ON BUSINESS INTEREST IN STUDENTS
OF 2017 FORCE MANAGEMENT PELITA BANGSA UNIVERSITY IN
NEW NORMAL ERA
ABSTRACT
This research is motivated by the business world in the last five years starting to be in demand by the younger generation of teenagers as well as the wider community. However, the limitations of the pandemic and the lack of information that touches teenagers, many are still unclear about what aspects surround the world of entrepreneurship to equip the younger generation of teenagers with soft skills and business knowledge for the basic provisions of the times. Ideally after students graduate they can find the right land to be productive and earn a good income. Awareness of students to know and understand and want to enter into entrepreneurship must be started and based on the fact that there is intense competition for formal job formations such as civil servants / civil servants and office employees or private employees.
This study aims to examine the effect of creativity, innovation and motivation on business interest in 2017 students at Pelita Bangsa University. This research is a quantitative research. Sources of data in this study are primary data and secondary data.
The sampling method used is non-probability sampling, which is a saturated sampling method with all populations used as samples. The sample used in this study was 50 students of the 2017 class of Pelita Bangsa University. The data collection method in this study uses a questionnaire (questionnaire) and observation, the results of which will then be tested using SPSS 26 through validity testing, reliability testing, classical assumption testing, linear regression analysis and hypothesis testing. The results of the research conducted indicate that the variables of creativity, innovation and motivation partially have a positive and significant influence on the business interests of 2017 Pelita Bangsa University students in the New Normal era.
Keywords:
Creativity, Innovation, Motivation, Business Interest
PENDAHULUAN
Istilah New Normal mungkin saja sudah dari dulu digunakan untuk menjelaskan fenomena perubahan di dunia. LaBarre tahun 2003 mengulas pendapat Roger McNamee, bahwa New Normal selalu akan terjadi di sepanjang kehidupan manusia. Oleh karenanya manusia harus secara sabar belajar dan terus beradaptasi untuk mengembangkan respon yang tepat dalam menghadapi tuntutan perubahan yang terjadi. McNamee menambahkan, pengertian “normal” dari new normal berkaitan dengan skala waktu, dimana manusia akan berupaya mengembangkan perilaku yang sesuai untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Sedangkan pengertian “new” dari new normal erat kaitannya dengan perkembangan teknologi. Hal ini misalnya terlihat dari buku yang ditulis Peter Hinssen, The New Normal, yang menggambarkan dampak teknologi digital terhadap perubahan proses dan perilaku bisnis. Rich Miller dan Matthew Benjamin juga menyinggung tentang new normal untuk menjelaskan dampak krisis ekonomi dunia 2007-2008 dan kemudian menjadi populer untuk menjelaskan dampak resesi global dan wabah COVID-19. Di dalam new normal hal-hal yang terkesan tidak normal atau belum menjadi kebiasaan menjadi kenormalan baru akibat situasi-situasi tersebut. Terlepas dari makna dan asal usul istilah new normal, atau kenormalan baru, merupakan keniscayaan bahwa kita sedang mempraktekkan perilaku yang tidak biasa kita lakukan sebelum era COVID-19. Perilaku yang kita praktekkan tersebut tidak hanya berupa respon jangka pendek terhadap wabah COVID-19 tetapi lebih luas lagi merupakan respon adaptif yang berjangka panjang. Apabila mengacu pada konsep new normalnya McNamee, Miller dan Matthew Benjamin, dan Hinssen, konsep new normal yang dirancang pemerintah lebih banyak mencakup perubahan perilaku jangka pendek sebagai respon kedaruratan terhadap wabah COVID-19. Perilaku tersebut berkaitan dengan menjaga jarak fisik, menggunakan
masker, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga daya tahan tubuh. (Henndy Ginting, 2020)
Menjadi seorang wirausaha yang handal dipelukan motivasi berwirausaha yang tinggi. Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan, dan kemauan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasar pada kemampuan, kekuatan, dan keterampilan yang dimiliki. Motivasi berwirausaha inilah yang akan mengarahkan dan mendorong individu untuk menjalankan dan membangun usahanya sendiri. Dengan motivasi berwirausaha yang tinggi, individu tidak hanya fokus pada keuntungan yang diperoleh melainkan juga pada kepuasan dalam berwirausaha. Namun demikian hal ini masih sangat kurang ditemukan dan diedukasikan pada generasi muda. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan beberapa orang generasi muda remaja (gen z), dimana mereka jika ditanya lebih memilih untuk bekerja sebagai staf di kantor atau perusahaan. Disisi lain mereka menyadari pendapatan sebagai pegawai tidak mencukupi untuk membiayai kehidupan mereka di masa yang akan datang. Apalagi di masa pandemi dan new normal. Hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan edukasi, memiliki pengetahuan, dan dorongan untuk memulai suatu usaha. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi seseorang yang masih belia adalah melalui pelatihan kewirausahaan muda remaja adalah dengan pendekatan pelatihan atau edukasi melalui kegiatan seminar di kampus. Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur). Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya sejak muda remaja. Pelatihan kewirausahaan yang disesuaikan dengan karakteristik individu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi mereka menjadi seorang wirausahawan.
Jumlah Pengusaha Di Dunia Berdasarkan Target Pencapaian Perkapita
Negara Target (%) dari total
populasi 2020 Indonesia 2.5 1.65 Singapura 2.5 7 Malaysia 2.5 5 Thailand 2.5 3 Amerika Serikat 2.5 10 Jepang 2.5 10
New normal bukan dalam artian back to normal, namun pemerintah akan menentukan kebijakan yang tepat di waktu yang tepat juga agar bisa kembali beraktivitas lagi meskipun virus ini masih belum berakhir dan diprediksi ada dalam jangka waktu yang panjang, sehingga konsep new normal itu dapat berlaku pada saat dan pasca pandemi berlalu. Penyelesaian PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pun diharapkan cepat direalisasikan di setiap daerah agar selaras dengan implementasi new normal yang sudah dinanti-nantikan oleh banyak orang (Ningrum, 2020).
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pemerintah republik indonesia, mendorong generasi milenial untuk menekuni dunia wirausaha. Bagi pemerintah, berani mengambil risiko dengan menjadi wirausahawan merupakan langkah tepat bagi pemuda yang ingin sukses. Kiprah kaum milenial saat ini akan menentukan wajah Indonesia ke depan, termasuk tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik, pada 2020, sekitar 83 juta atau 34 persen dari total penduduk Indonesia adalah milenial, pemerintah juga mengingatkan, dari Gambar1.1 BPS juga mencatat, proporsi anak-anak muda yang menganggur paling banyak lulusan SMA dan perguruan tinggi, masing-masing mencapai 17,4 persen dan 13,1 persen. Ini muncul fenomena pengangguran terdidik di kalangan anak muda harus diantisipasi, salah satunya dengan memperbanyak wirausahawan baru, Agar kita bisa memperoleh benefit yang maksimal dari bonus demografi, langkah yang harus kita lakukan adalah kita menjadi Wirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Bonus demogafi harus diisi dengan kekuatan jumlah wirausaha (BPS, 2020). Pada Gambar 1.1
Sumber : Data Badan Pusat Statistik 2020-www.bps.go.id
Pemerintah juga menjelaskan, dari tabel 1.1 dijelaskan saat ini tingkat kewirausahaan Indonesia dinilai masih sangat rendah. Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen dari jumlah penduduk. Rasio tersebut jauh tertinggal dibanding dengan jumlah pengusaha yang ada di negeri jiran seperti Singapura (7 persen), Malaysia(5 persen), maupun Thailand (3 persen). Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang bahkan memiliki pengusaha lebih dari 10 persen dari jumlah populasi. Sambungnya, Idealnya jumlah pengusaha adalah 2 persen dari total populasi, tetapi untuk mencapai target pendapatan perkapita yang baik diperlukan 6,13 juta pengusaha atau sekitar 2,5 persen dari populasi (Kemenkopukm, 2020).
Sumber : https://kemenkopukm.go.id/
Pada era new normal saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Hal ini menuntut generasi muda agar bisa lebih terdorong memotivasikan diri untuk berfikir secara kreatif dan inovatif, agar mampu bersaing di pasar dan bisa membantu pemerintah menghadapi bonus demografi saat ini. Oleh karena itu, generasi muda khususnya mahasiswa harus bisa merancang strategi agar bisa memajukan bangsa dengan membuka lapangan pekerjaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi minat berwirausaha dan self efficacy terhadap kesiapan berwirausaha di era new normal. Seiring dengan perubahan waktu, teknologi yang ada telah semakin berkembang
secara pesat hingga saat ini. Teknologi baru seperti internet menjadi titik strategis dalam proses revolusi industri terutama dalam berwirausaha saat ini atau sering disebut sebagai revolusi bisnis secara elektronik atau Electronic-Business. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat berwirausaha dan self efficacy berkontribusi terhadap kesiapan berwirausaha di era new normal.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian karya Ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh dari kemampuan kreatifitas, pengembangan inovasi dan dorongan motivasi yang di miliki mahasiswa apakah memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha secara parsial
TELAAH LITERATUR DAN
PENGEMBANGAN [PROPOSISI ATAU HIPOTESIS]
Kreatifitas
Kreatifitas telah ditentukan dalam beberapa cara, setiap orang kreatif namun hanya sedikit yang mampu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Untuk menentukan kreatifitas seseorang, sangat jelas bahwa kecerdasan dan kreatifitas tidak identik, walaupun banyak orang pintar yang juga kreatif (Rudi hermawan, 2015).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas wirausaha (Rudi Hermawan,2015) memiliki enam faktor yaitu rasa ingin tahu, optimis, fleksibel, mencari solusi, berimajinasi, dan berani mengambil resiko.
Inovasi
Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik yang mirip dengan gagasan murni dan memegang peranan penting dan pikiran kreatif mengembangkannya menjadi gagasaan berharga. Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari
spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi (Sri Porwani 2016).
Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi (Sri Porwani 2016). memiliki tiga faktor yaitu inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pasar.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.Motivasi sangat penting karena dapat memberi kekuatan dan energy untuk melakukan beberapa hal yang ingin kita kerjakan, salah satu diantaranya adalah mendorong tumbuhnya minat untuk berwirausaha. Seseorang yang berminat untuk berwirausaha akan dipengaruhi oleh motif untuk berprestasi,yaitu keinginan untuk mencapai yang terbaik guna memperoleh kepuasan pribadi, didasari oleh adanya kebutuhan yang harus dipenuhi seperti keinginan untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar, memperoleh kebebasan, keinginan untuk bisa membantu masyarakat (alasan sosial), meraih impian pribadinya, dan mandiri (Asti Iswandari, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi (Asti Iswandari, 2013) memiliki tiga faktor yaitu material, rasional intelektual dan emosional social.
Minat Usaha
Minat berwirausaha dapat timbul karena adanya pengaruh dari luar atau factor ekstrinsik diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan (sifa farida,2016).
Faktor – faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha (Sifa Farida, 2016) memiliki
enam faktor yaitu Sikap umum, Kesadaran spesifik, senang, individu, intrinsik dan partisipasi.
Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka terdapat tiga hipotesis utama yang diuji dalam penelitian ini, yaitu:
H1: diduga bahwa kreatifitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa.
H2: diduga bahwa inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa.
H3: diduga bahwa motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa.
Kerangka Penelitian
Gambar 2.Kerangka Penelitian
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 responden, pemilihan responden menggunakan teknik sampel jenuh dengan menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel, pengolahan dan analisis data yang bersumber dari kuesioner dilakukan melalui program SPSS 26 guna mengetahui pengaruh variabel independen yang digunakan dalam model terhadap variabel dependennya.
Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 sampel mahasiswa angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa dengan kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian menggunakan sampel jenuh yang membuat seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
Desain Penelitian
Gambar 3. berikut ini menjelaskan tentang desain penelitian.
Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel penelitian dapat dituangkan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2. Operasionalisasi Variabel
No Variabel Cronbach’s
Alpha Kriteria Keterangan
1 Kreatifitas 0,853 0,600 Reliabel
2 Inovasi 0,800 0,600 Reliabel
3 Motivasi 0,854 0,600 Reliabel
4 Minat Usaha 0.866 0,600 Reliabel
NO
VARIABEL
KONSEP
INDIKATOR
SKALA
1
Kreatifitas
Rasa senang
Likert
Perhatian
Likert
Kesadaran
Likert
Kemauan
Likert
2
Inovasi
Penemuan
Likert
Pengembangan
Likert
Duplikasi
Likert
3
Motivasi
Keuangan
Likert
Kebebasan
Likert
Sosial
Likert
Pelayanan
Likert
4
Minat Usaha
Berani
mengambil
resiko
Likert
Dapat
menerima
tantangan
Likert
Percaya diri
Likert
Keterampilan
Likert
Berani
menghadapi
ketidak pastian
Likert
Metode AnalisisTahapan pengumpulan dari data primer kuisioner kepada 50 mahasiswa angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa dilakukan dengan pengisian kuesioner menggunakan teknik skala likert berupa lima skala dengan pilihan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju,
dan sangat setuju. Pengolahan data kuesioner dengan program SPSS. Pengujian diawali oleh uji validitas dan uji reliabilitas. Data dinyatakan valid jika skor masing-masing indikator berkorelasi dengan skor total sedangkan data digolongkan reliabel jika besarnya Cronbach Alpha (a) bernilai lebih besar dari 0,6 pada setiap variabel. Terdapat pada tabel 3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Responden
Responden mahasiswa terbanyak yaitu mahasiswa berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 28 orang atau 56% dan sisanya berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 22 orang atau 44%. Selanjutnya diikuti dengan mayoritas responden berumur berdasarkan usia dijelaskan bahwa dari 50 responden, 0 responden yang berusia lebih dari 40 tahun atau 0%, yang berusia 17-25 tahun ada 38 responden atau 76%, yang berusia 26-35 tahun ada 10 responden atau 20%, dan yang berusia 36-40 tahun ada 2 responden atau 4%. Mayoritas mahasiswa universitas pelita bangsa angkatan 2017 manajemen mayoritas berusia kisaran 17-25 tahun. Selanjutnya dari 50 responden yang memiliki status belum menikah berjumlah 38 orang atau 76%, dan responden yang sudah menikah berjumlah 12 orang atau 24%. Jika dilihat dari pendidikan terakhir 50 responden, 49 responden berpendidikan D3 atau 2%, 49 responden berpendidikan SMA/SMK atau 98%. Mayoritas pendidikan terakhir para mahasiswa universitas pelita bangsa angkatan 2017 manajemen dengan pendidikan terakhir adalah SMA/SMK. Kemudian dapat dijelaskan bahwa dari 50 responden, 22 responden berprofesi
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan 1 0,597 0.2787 Valid 2 0,554 0.2787 Valid 3 0,381 0.2787 Valid 4 0,603 0.2787 Valid 5 0,718 0.2787 Valid 6 0,698 0.2787 Valid 7 0,614 0.2787 Valid 8 0,677 0.2787 Valid
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,672 0.2787 Valid 2 0,733 0.2787 Valid 3 0,655 0.2787 Valid 4 0,629 0.2787 Valid 5 0,291 0.2787 Valid 6 0,463 0.2787 Valid
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,521 0.2787 Valid 2 0,599 0.2787 Valid 3 0,728 0.2787 Valid 4 0,670 0.2787 Valid 5 0,423 0.2787 Valid 6 0,616 0.2787 Valid 7 0,645 0.2787 Valid 8 0,631 0.2787 Valid
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,583 0.2787 Valid 2 0,656 0.2787 Valid 3 0,452 0.2787 Valid 4 0,496 0.2787 Valid 5 0,631 0.2787 Valid 6 0,702 0.2787 Valid 7 0,602 0.2787 Valid 8 0,532 0.2787 Valid 9 0,596 0.2787 Valid 10 0,670 0.2787 Valid hanya sebagai mahasiswa atau 44%, 3 responden
berprofesi sebagai wirausaha atau 6%, dan 25 responden berprofesi sebagai karyawan swasta atau 50% Mayoritas pekerjaan para mahasiswa universitas pelita bangsa angkatan 2017 manajemen mayoritas berprofesi sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan.
Uji Instrumen Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n- 2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Nilai r tabel ditentukan dengan menggunakan rumus df (degree of freedom) = n(jumlah responden)-2, dengan tingkat signifikansi uji dua arah pada nilai signifikan 0,05. Maka dari itu, nilai df = 50- 2 = 48, sehingga didapatkanlah nilai r tabel sebesar 0,2787. Berdasarkan pada hal tersebut, kuesioner dapat dikatakan valid apabila hasil uji validitas kuesioner memiliki nilai r hitung yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r tabel, untuk mengetahui hasil uji validitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : Tabel 4
Hasil Uji Validitas Pernyataan Kreatifitas (X1)
Hasil Uji Validitas Pernyataan Inovasi (X2)
Hasil Uji Validitas Pernyataan Motivasi (X3)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .35547334
Most Extreme Differences Absolute .122
Positive .065
Negative -.122
Test Statistic .122
Asymp. Sig. (2-tailed) .062c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontrukkontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Seperti pada tabel 5. berikut ini.
nilai Cronbach’s Alpha atas variabel kreatifitas (X1) sebesar 0,853, Inovasi (X2) sebesar 0,800, motivasi (X3) sebesar 0,854 dan minat usaha (Y) sebesar 0,866. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,600.
Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Kurva Histogram
Pada Gambar 4. kurva histogram, model memenuhi asumsi normalitas jika bentuk kurva simetris atau tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan kurva histogram. Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan program SPSS versi 26.
Grafik Normal P-P Plot
Berdasarkan Gambar 5 diatas kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titik–titik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal.
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 KREATIFITAS (X1) .405 2.472 INOVASI (X2) .405 2.470 MOTIVASI (X3) .999 1.001 a. Dependent Variable: MINAT USAHA (Y)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .465 .260 1.789 .080 KREATIFITAS -.196 .102 -.499 -1.926 .060 INOVASI .170 .095 .466 1.792 .080 MOTIVASI -.014 .094 -.033 -.145 .886
a. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .351 .150 .582 .006 INOVASI (X2) .287 .138 .302 2.078 .043
a. Dependent Variable: MINAT USAHA (Y)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .702 .301 1.165 .012 KREATIFITAS (X1) -.415 .144 -.418 -2.881 .006
a. Dependent Variable: MINAT USAHA (Y)
Berdasarkan tabel 6. untuk test statistic Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,065 sedangkan nilai signifikasi residualnya sebesar 0,062. Hal tersebut menandakan data sampel pada penelitian ini menunjukan bahwa berdistribusi normal karena nilai signifikasi residualnya lebih dari 0,05.
Hasil Uji Multikolinieritas
Pada tabel 7 dapat diketahui nilai tolerance yang diperoleh masing- masing : 1. Diketahu nilai tolerance Kreatifitas (X1) sebesar 0,405. Inovasi (X2) sebesar 0,405. Motivasi (X3) 0,999. Maka ketiga nilai variable tersebut lebih besar dari Tolerence > 0,10. 2. Diketahui nilai VIF variable Kreatifitas sebesar 2,472. Inovasi sebesar 2,470. Dan Motivasi sebesar 1,001. Maka ketiga nilai variable tersebut lebih kecil dari nilai VIF < 10,00.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa ketiga variable tersebut tidak terjadi multikolinearitas atau bebas multikolinearitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 8. diatas dapat diketahui bahwa :
A. Nilai Sig. X1 Kreatifitas 0,060 > 0,05 maka tidak ada Heterokedastisitas
B. Nilai Sig. X2 Inovasi 0,080 > 0,05 maka tidak ada Heterokedastisitas
C. Nilai Sig. X3 Motivasi 0,886 > 0,05 maka tidak ada Heterokedastisitas.
Pada Gambar 6. tersebut menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar dengan baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dan titik-titiknya tersebar secara acak tanpa membentuk pola tertentu, berarti tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi berganda. Sehingga model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi minat usaha berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kreativitas, inovasi dan motivasi.
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .351 .150 .582 .006 MOTIVASI (X3) .769 .098 .726 7.855 .000
a. Dependent Variable: MINAT USAHA (Y)
Pengujian dilakukan dengan melakukan pengolahan data menggunakan program SPSS 26 pada tabel 9. sebagai berikut:
Jawaban kuesioner atas variabel (X1) Kreatifitas terhadap variabel (Y) Nilai koefisien regresi Kreatifitas X1 sebesar -0.415 diperoleh nilai t-hitung sebesar -2,881 < 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,006 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu H0 diterima atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial kreatifitas (X1) berpengaruh negatif terhadap minat usaha (Y).
Jawaban kuesioner atas variabel (X2) Inovasi terhadap variabel (Y) Nilai koefisien regresi Inovasi X2 sebesar 0.287 diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,078 > 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,043 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial inovasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat usaha (Y).
Jawaban kuesioner atas variabel (X3) Inovasi terhadap variabel (Y) Nilai koefisien regresi Motivasi X3 sebesar 0.769 diperoleh t-hitung sebesar 7,855 > 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,000 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial motivasi (X3) berpengaruh siginifikan terhadap minat usaha (Y).
Rumus regresi linier : Y=α+β_1 X_(1 )
Hasil Uji t
Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan suatu variasi variabel dependen.untuk menguji engaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat signifikansi 0,05 (Gozali, 2018). Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. 1. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas
a. Jika signifikan < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima.
b. Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai t-hitung.
a. Jika t Hitung > t Tabel, maka Ho ditolak. b. Jika t Hitung < t Tabel, maka Ho diterima.
Pembahasan
Kesimpulan dari hasil analisa data antara variabel (X1) kreatifitas terhadap variabel (Y) minat usaha, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui untuk variabel kreatifitas (X1) diperoleh nilai thitung sebesar -2,881 > 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,006 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu H0 diterima atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial kreatifitas (X1) berpengaruh negatif terhadap minat usaha (Y). Berdasarkan penelitian terdahulu “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Kreativitas, Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi’ kesimpulan Berdasarkan penguji secara parsial menunjukkan bahwa variabel kreatifitas berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi, 1(2) Vol. 1 No. 2 (2015): Oktober. (Rudi Hermawan, 2015). Penulis menguji kembali dengan objek mahasiswa yakni hasil penelitian menunjukan bahwa kreatifitas berpengaruh negatif terhadap minat usaha. Sehingga dapat disimpulkan jika variable kreatifitas tidak memiliki pengaruh terhadap minat usaha hal ini didukung semakin banyak berbagai jenis usaha semakin rendah pula minat berwirausaha untuk mahasiswa.
Kesimpulan dari hasil analisa data antara variabel (X2) inovasi terhadap variabel (Y) minat usaha, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui untuk variabel inovasi (X2) diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,078 > 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,043 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dari itu H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial inovasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat usaha (Y). penelitian terdahulu yang dilakukan (Sri Porwani, 2016) “Kreativitas dan Inovasi Wirausaha terhadap kualitas Produk Big Art Project Palembang. Jurnal Admika Vol 2 No 2, Juli –
Desember 2016. Menyatakan bahwa pengaruh positif dan signifikan secara parsial inovatif terhadap kewirausahaan pada usaha kecil. Sehingga dapat disimpulkan jika variable inovasi yang dimiliki para mahasiswa ditingkatkan maka akan semakin tinggi pula minat usaha untuk mahasiwa.
Kesimpulan dari hasil analisa data antara variabel (X3) motivasi terhadap variabel (Y) minat usaha, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui untuk variabel motivasi (X3) diperoleh t-hitung sebesar 7,855 > 2,01063 (t tabel) dengan sig. 0,000 < 0,05 (ɑ) atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti bahwa secara parsial motivasi (X3) berpengaruh siginifikan terhadap minat usaha (Y). Penelitian terdahulu yang dilakukan (Asti Iswandari, 2013) “Pengaruh motivasi intrinsik, pengetahuan kewirausahaan, dan kepribadian terhadap minat berwirausaha pada siswa smkn 12 surabaya”. Berdasarkan penguji secara parsial menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik dan kepribadian berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha, sedangkan pengetahuan kewirausahaan secara parsial menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. JURNAL EKONOMI PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 1, No. 2 Tahun 2013. Menyatakan bahwa motivasi berwirausaha (X3) berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha (Y). Sehingga dapat disimpulkan jika motivasi ditingkatkan oleh para mahasiswa maka akan meningkan minat usaha untuk mahasiswa.
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Kemampuan Kreativitas, Inovasi Dan Motivasi Terhadap Minat Usaha Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa Di Era New Normal” secara parsial dengan hasil yang diperoleh berdasarakan penelitian melalui penyebaran kuesioner dan software pengolahan data SPSS 26 menyatakan kesimpulan sebagai berikut:
a. Minat Usaha atas kreatifitas berpengaruh secara negatif terhadap minat usaha pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa. Hal ini dapat disimpulkan jika variable kreatifitas tidak memiliki pengaruh terhadap minat usaha hal ini didukung semakin banyak berbagai jenis usaha semakin rendah pula minat berwirausaha untuk mahasiswa.
b.Minat Usaha atas inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat usaha pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa. Hal ini berarti semakin banyak inovasi yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin besar tingkat untuk minat dalam berwirausaha.
c. Minat Usaha atas motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat usaha pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2017 Universitas Pelita Bangsa. Hal ini berarti semakin besar motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin besar tingkat untuk minat dalam berwirausaha.
SARAN
Saran hasil penelitian ini menjadi referensi bagi pembaca terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
1. Bagi para mahasiswa agar lebih meningkatkan inovasi dan motivasi sehingga akan muncul ide kreatif pengembangan dalam berwirausaha agar dapat menciptakan sesuatu yang baru.
2. Bagi para pembaca lain seperti mahasiswa dan penulis lain, semoga hasil penelitian ini menjadi referensi yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulnasser A, Randy PEASE, Robert ZİMMERMAN, Faisal Y.ALAMİRİ (2015) Jurnal University of Arizona, Tucson, AZ, USA Tahun 2015, Volume 5, Edisi 2. Adi purwanto, Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan
Terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha. Jurnal aplikasi pelayaran dan kepelabuhan Vol.6 No.2 maret 2016 ISSN 2087-2607 Asti iswandari, 2013 pengaruh motivasi intrinsik,
pengetahuan kewirausahaan, dan kepribadian terhadap minat berwirausaha pada siswa smkn 12 surabaya. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan Vol.1 No. 2.
Bintarti, S. (2015). METODOLOGI PENELITIAN Ekonomi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
BPS, (2020). Data tingkat pengangguran menurut pendidikan. Indonesia : www.bps.go.id Ernani Hadiyati. 2012. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship VOL 1, NO 03 (2012). Yogyakarta
Ghozali I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Edisi Ketujuh.
Semarang:Penerbit Universitas Diponegoro Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistic in
Psychology and Education. 3rd Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Henndy Ginting. 2020. Perubahan Perilaku
Sebagai Respon Terhadap Wabah Covid-19, Artikel Himpunan Psikologi Indonesia
Hermawan, R. (2015). HUBUNGAN
LINGKUNGAN KELUARGA DAN
INFORMASI KERJA DDENGAN
MINAT BERWIRAUSAHASISWA SMK JURUSAB TEKNIK. Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, 3(1), 19-24. José M. Ortiz-Villajos, Sonia Sotoca (2018)
Jurnal Complutense University of Madrid, Fakultas Ekonomi, Departemen Ekonomi & Sejarah Terapan dan Struktural, Campus de Somosaguas, 28223-Pozuelo de Alarcón, Madrid, Spanyol Volume 47, Edisi 8 , Oktober 2018 , Halaman 1418-1436.
Kasmir. (2006). KEWIRAUSAHAAN. Jakarta : Rajawali Pers
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa
Kemenkopukm. (2020) Data Jumlah Pengusaha Di Dunia Berdasarkan Target Pencapaian
Perkapita, Indonesia :
https://kemenkopukm.go.id
Ningrum.2020. Artikel Data Data survei pengetahuan, sikap, dan praktik terkait COVID-19 di kalangan mahasiswa S1 Indonesia. Jakarta
Reza Chandra. 2014. Article Membangun Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menjadi Mahasiswa Pengusaha (Entrepreneur Student) Sebagai Modal Untuk Menjadi Pelaku Usaha Baru. Jakarta Salim Al Idrus.(2012). Dampak Karakteristik
Kepribadian Wirausaha Terhadap Kesuksesan Bisnis. Jurnal Ekonomi dan bisnis dalam islam,Vol 8 No 2
Sifa farida, (2016) pengaruh pendidikan kewirausahaan, lingkungan keluarga, dan self efficacy terhadap minat berwirausaha siswa smk program keahlian akuntansi. Jurnal analisis pendidikan ekonomi Vol.5 No.1 ISSN 2252-6544.
Sri Porwani, (2016). Kreativitas dan Inovasi Wirausaha terhadap kualitas Produk Big Art Project Palembang. Jurnal Admika Vol 2 No 2, Juli – Desember
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharti, & Sirine. (2011). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga . Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan Vol.13 No.2
Suryana, (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi Ketiga, Salemba, Jakarta
Wisnu Hadi. 2015. Gejala pergeseran minat berwirausaha anak muda. Yogyakarta : Media Wisata
Ystein Moen, Alf Gunnar Heggeseth, Ola Lome (2019) Journal of Small Business Management Volume 54, 2016 - Issue 2 Yudi siswadi, analisis faktor internal, faktor
eksternal dan pembelajaran kewirausahaan yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha. Jurnal manajemen & bisnis vol 13 no. 01 april 2013 ISSN 1693-7619.