• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Tempat

Penelitian mengenai pengukuran kinerja ini dilakukan di Kapal Garden Hotel yang beralamatkan di Jl. Raya Sengkaling No. 18, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penilitian ini akan berlangsung 1 bulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 agustus 2020 sampai dengan tanggal 1 September 2020

3.2 Tahapan Penelitian

Pada sub bab ini akan dijelaskan urutan tahapan-tahapan pengerjaan yang dilakukan dalam penyelesaian masalah mulai dari tahap awal penelitian yaitu tahap pendahuluan sampai tahap akhir yaitu tahap kesimpulan saran. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Performance Prism,

Analytic Hirarchy Process (AHP), Objectives Matrix (OMAX), Traffic Light System (TLS). Adapun tahapan penelitian ini digambarkan pada diagram alir

(Flowchart) akan mempresentasikan tahapanan-tahapan yang akan dilakukan peneliti mulai dari awal sampai akhir. Penggunaan flowchart ini akan memudahkan pembaca untuk lebih memahami model metode yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun gambar lengkap flowchart bisa dilihat pada gambar 3.1 Gambar Flowchart metodologi penelitian sebagai berikut :

(2)
(3)

Berdasarkan gambar flowchart diatas penjelasan lebih rinci mengenai tahapan penelitian yang akan dilakukan. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :

3.2.1 Tahap pendahuluan

Tahap ini merupakan langkah awal dalam mengenali suatu masalah pada sebuat objek penelitian. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Observasi Lapangan

Observasi lapangan bertujuan untuk mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan yaitu Kapal Garden Hotel yang terkait dengan sistem pengukuran kinerja.

2. Menentukan Topik

Berdasarkan hasil observasi lapangan maka nantinya akan bisa menentukan sebuah topik. Topik yang diangkat pada penelitian ini adalah tentang sistem pengukuran kinerja

3. Rumusan Masalah

Setelah melakukan observasi dan menentukan topik dengan didukung studi literature maka langkah selanjutnya adalah identifikasi sebuah masalah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana “Bagaimana melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja pada Hotel dengan mnenggunakan metode Performance Prism”

4. Studi Literatur

Studi literature digunakan untuk mendukung sebuah topik yang sudah ditentukan serta membantu untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan pada penelitian. Studi literatur yang digunakan bisa merujuk pada sebuah buku, jurnal maupun sebuah skripsi terdahulu. 3.2.2 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini yaitu tahap melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

(4)

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara atau dengan memberikan kuesioner kepada pihak yang berkompeten. Data ini bersifat data secara langsung. Data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data identifikasi mengenai stakeholder dari Hotel

b. Data mengenai indikator keinginan dan kontribusi dari

stakeholder yang nantinya sebagai dasar penetapan KPI

c. Data mengenai strategi, proses dan kapabilitas dari perusahaan. 2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen, file, arsip, catatan perusahaan yang sifatnya merupakan data historis atau data tahun lalu yang dimiliki perusahaan. Data ini nantinya berupa data profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan dll.

3.2.3 Tahap Identifikasi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi stakeholder satisfarction dan stakeholder contribution. Identifikasi ini dilakukan dengan cara interview atau penyebaran kuesioner yang sesuai kepada masing-masing perspektif stakeholder. Setelah didapatkan hasil identifikasi dari stakeholder

satisfaction dan stakeholder contribution maka selanjutnya mengidentifikasi strategi dimana strategi ditentukan oleh perusahaan berdasarkan hasil identifikasi satisfaction. Setelah didapatkan strategi maka akan bisa mementukan proses apa saja yang akan diambil agar keinginan dari stakeholder tercapai dan kapabilitas yang bagaimana yang dapat menunjang dari suatu proses yang dilakukan.

3.2.4 Tahap Pongalahan Data

a. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja

Pada tahap ini akan dilakukannya perancangan sistem pengukuran kinerja menggunakan metode Performance Prism dan metode Analytic

Hirarchy Process (AHP) adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

(5)

Penentuan tujuan strategis merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk merancang sistem pengukuran kinerja menggunakan metode Performance Prism. Penentuan tujuan strategis atau sasaran umum yaitu didasarkan pada hasil identifikasi keinginan dan kontribusi dari tiap-tiap stakeholder.

2. Penentuan KPI

KPI itu sendiri merupakan tolak ukur pencapaian pemenuhan keinginan dan kebutuhan para stakeholder. Setelah data-data seperti data identifikasi keinginan dan kotribusi stakeholder, data proses, strategi dan kapabilitas perusahaan serta penetapan tujuan strategis terpenuhi maka langkah selanjutnya yaitu penetapan KPI. Penetapan KPI sendiri dilakukan dengan cara mendefinisikan aktivitas yang ditentukan dengan memperhatikan dari tujuan strategis yang telah ditetapkan. 3. Validasi KPI

Setelah rancangan KPI awal sudah dibuat maka untuk selanjutnya yaitu dengan melakukan validasi KPI kepada perusahaan. Validasi KPI dilakukan untuk mengetahui apakah indikator-indikator yang dirancang sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk pengukuran kinerjanya. Validasi KPI dilakukan dengan cara interview pada pihak yang berkompeten dari Hotel Pelangi Malang. Validasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah indikator KPI yang dibuat sudah sesuai dengan kondisi perusahaan atau belum. Apabila ditemukan antar KPI yang hampir mirip atau KPI yang belum sesuai dengan kondisi perusahaan pada rancangan awal KPI, maka dilakukan perbaikan terhadap rancangan awal KPI sampai KPI yang dibuat benar-benar valid

4. Pembobotan dengan AHP

Setelah rancangan KPI sudah valid maka langkah selanjutnya yaitu dilakukannya pembobotan tiap KPI dengan menggunakan metode AHP. Langkah awal pada pembobotan AHP yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada pihak yang berkompeten. Kuesioner tersebut

(6)

berisikan pengisian bobot utama indikator sehingga nantinya akan diketahui tingkat kepentingan dari setiap indikator. Setelah hasil kuesioner didapatkan maka langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun hierarki yang bertujuan agar permasalahan yang awalnya kompleks akan dapat diurai secara runtut dan sistematis

b. Melakukan perbandingan berpasangan KPI dengan memperhatikan hubungan antar kriteria dan sub kriteria

c. Menghitung nilai rasio konsistensi d. Pembobotan terhadap setiap KPI b. Pengukuran Score dan Evaluasi Kinerja

Pada tahap ini akan dilakukan pengukuran score kinerja menggunakan metode Objectives Matrix (OMAX) dan baru evaluasi kinerja menggunakan metode Traffic Light System (TLS). Adapun langkah-langkah nya adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran score kinerja dengan metode Objectives Matrix (OMAX) Setelah mendapatkan hasil pembobotan antar KPI pada tahap pembobotan KPI maka langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan skor. Perhitungan skor menggunakan metode OMAX ini dilakukan dengan melengkapi kerangka tabel OMAX yang mengacu pada gambar 2.2 yang terdapat pada BAB II. Setelah kerangka tabel terisi penuh dan perhitungan sudah dilakukan maka akan didapatkan nilai performansi dari tiap-tiap KPI. Perhitungan skor ini bertujuan untuk mengetahui apakah performansi dari tiap KPI sudah sesuai target yang diinginkan perusahaan atau belum.

2. Evaluasi dengan menggunakan metode Traffic Light System (TLS) Setelah dilakukan perhitungan skor dan didapatkan nilai performansi pada tiap-tiap KPI maka langkah selanjutnya yaitu evaluasi dengan menggunakan metode TLS. Evaluasi menggunakan TLS ini dibantu dengan 3 kategori warna untuk penggunaannya. Pertama warna merah

(7)

yang mana warna ini menandakan batas skor level antara 0-3, kedua warna kuning yang mana warna ini menandakan batas skor leve antara 4-7, dan yang terakhir yaitu warna hijau yang mana menandakan batas skor berada pada level 8-10. Pengggunaan metode TLS sendiri bertujuan untuk mempermudah mendeteksi performansi tiap-tiap KPI yang sudah atau belum mencapai target.

3.2.5 Usulan Perbaikan

Setelah didapatkannya hasil evaluasi dari TLS maka selanjutnya akan dilakukan usulan perbaikan terhadap performasi kinerja yang kurang baik atau yang belum memenuhi target dari perusahaan. Usulan perbaikan ini nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak perusahaan agar sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki perusahaan.

3.2.6 Tahap Analisa dan Pembahasan

Pada tahap analisa dan pembahasan ini dilakukan berdasarkan hasil dari pengolahan data. Hasil dari analisa dan pembahasan ini akan menyimpulkan apakah perancangan sistem pengukuran kinerja sudah baik atau belum. Pada tahap ini juga akan disampaikan beberapa hasil dari pengolahan data yang sudah dilakukan.

3.2.7 Tahap Penarikan Kesimpulan dan Saran

Merupakan tahap akhir dimana terjawabnya sebuah tujuan penelitian dan saran yang nantinya bisa digunakan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan terhadap iklim, pengertian alami, elemen-elemen pembentuk alami, tinjauan suasana alami terhadap bangunan Pusat Pengembangan Kecantikan Wanita di Yogyakarta yang

Alur rancangan pemetaan penyakit ISPA berbasis Sistem Informasi Geografis, yang menggunakan aplikasi MAPINFO untuk melakukan pemetaan dan menginput data laporan

Perusahaan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja secara serius, akan dapat menekan angka resiko kecelakaan dan penyakit kerja dalam tempat kerja,

Seorang pesilat harus menjaga, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai dasar seperi ketekunan, kesabaran, kejujuran, kepahlawanan, kepatuhan dan kesetian, serta

Dari pengujian delay, jitter, throughput, dan packet loss untuk ketiga waktu yang disimulasikan dan diuji dapat disimpulkan bahwa pada waktu pagi hari performa

mengaktifkan siswa dalam mengemukakan gagasan dalam memecahkan masalah). Selanjutnya guru membimbing siswa dalam kegiatan kelompok, dimana pembagian kelompok ini

Pada pertanyaan tabel dengan soal no 5 Menurut anda, apakah absensi fingerprint memiliki ketelitian yang tinggi dalam merekam data, dapat dijelaskan bahwa dari

Jalan Tandem (tandem Stance) merupakan suatu tes dan juga latihan yang dilakukan dengan cara berjalan dalam satu garis lurus dalam posisi tumit kaki menyentuh jari kaki