• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham Di Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham Di Pasar Modal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

* Penulis korespondensi

Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham Di Pasar Modal

Athif Nizamudin Aulia1*, Ashlihah2

1,2Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Jl. Garuda No 9 Tambakberas, Kec. Jombang, Kab. Jombang [email protected]

Abstract

This study aims to obtain empirical evidence regarding "Analysis of the Investor Gathering Program Strategy on Increasing Stock Transactions in the Capital Market". This research is expected to be taken into consideration by the company in establishing policies in the company, and the results of this study can add to the literature and can be used as reference material for further research.The research method used is descriptive qualitative analysis. Data collection used was interviews, observation and documentation. Data collection in the field will take place in 2019. The results showed that the increase in stock transactions in the capital market was strongly influenced by the investor gathering program carried out by the company.

Keywords:Investor Gathering, Stock Transactions, Capital Market .

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai “Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham di Pasar Modal”. Penelitian ini diharapkan dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang ada dalam perusahaan, dan hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan transaksi saham di pasar modal sangat di pengaruhi oleh program investor gathering yang dilaksanakan oleh perusahaan.

(2)

PENDAHULUAN

Bidang pengawasan sektor pasar modal (BPSPM) otoritas jasa keuangan (OJK) bekerja sama dengan bursa efek Indonesia (BEI) melaksanakan sosialisasi dan edukasi tentang saham pada tanggal 23 Maret 2017 lalu di kampus STAIN Curup (Alexlesti, Rizallempur, n.d.).

Adapun tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, dalam hal ini dosen, karyawan, mahasiswa, dan pelaku bisnis lainnya untuk bertransaksi saham di pasar modal. Selain itu tujuan dari kegiatan ini antara lain adalah memberikan edukasi yang benar tentang investasi saham, memberikan pemahaman mengenai pasar modal.

Dalam dua tahun terakhir ini program investor gathering ini cukup gencar dilaksanakan, dalam rangka menambah peningkatan transaksi saham di pasar modal. Program investor gathering atau yang sering disebut sosialisasi dan edukasi tentang saham ini tercatat pada tahun 2017, BEI telah melakukan 3.481 kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang saham pada masyarakat Indonesia.

Strategi yang dilakukan saat kegiatan investor gathering diantaranya yaitu seminar pasar modal tentang saham, sampai dengan kegiatan kampanye “Yuk Nabung Saham”. Beberapa definisi diatas pastinya cukup awam untuk dipahami masyarakat daerah terlebih yang kurang mengikuti perkembangan saham dan pasar modal.

Berdasarkan hasil penelitian Ebrizen Justa, tentang “Analisis Strategi PT. Bursa Efek Indonesia, 2017”. Diketahui bahwa kekuatan utama dari PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Padang adalah pada jumlah program investor gathering atau yang sering disebut sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal. Program ini telah menghasilkan kinerja pemasaran yang cukup baik dari tahun ketahun baik dari sisi investor maupun jumlah transaksinya namun belum maksimal.(Justa, 2016)

Sedangkan hasil penelitian Husnul Khotimah dkk., tentang pengaruh sosialisasi dan pengetahuan terhadap minat investor pada Efek Syariah di Pasar

(3)

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies

Modal, 2015. Menghasilkan sosialisasi dan pengetahuan baik secara parsial maupun simultan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat investor. Variabel sosialisasi dan pengetahuan memiliki kontribusi pengaruh kuat terhadap keputusan pembelian yaitu 67,4% sisanya 32,6% diterangkan oleh variabel lain.(Dkk, 2015) Selanjutnya penelitian oleh Kusmawati, tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat, 2011. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan bahwa hanya factor usia yang berpengaruh, itupun hanya terhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan sosial dengan minat wanita berinvestasi di pasar modal. Selain itu pengetahuan yang memadai sangat diperlukan, seperti pada instrument investasi saham, hal-hal yang sangat penting untuk diketahui adalah bagaimana menilai kinerja perusahaan yang akan dibeli sahamnya, dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan untuk beberapa tahun kebelakang.(Kusmawati, 2011)

Pasar modal sebagai instrumen ekonomi menjadi pilar penting bagi masyarakat untuk melakukan investasi sekaligus menjadi sumber pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia (Safitri, 2010). Pasar modal dapat diartikan juga sebagai sarana moneter penghubung antara pemilik modal(investor) dengan peminjam dana (pengusaha atau pihak emiten) (Taufani, 2005).

Pasar modal (capital market), sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar (market) merupakan sarana yang mempertemukan aktivitas penjual dan pembeli untuk suatu jasa atau komoditas(M. Nasarudin Irsan, 2007).

Pasar modal (capital market) mempertemukan pemilik dana (supplier fund) dengan pengguna dana (user of fund) untuk tujuan investasi jangka menengah (middle term investment) dan investasi jangka panjang (long term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud Efek.

Pasar Modal menurut Undang-undang No. 08 tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

(4)

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1995: Tentang Pasar Modal, Bab 1, Pasal 1, Ayat 1, 1995). Pasar modal juga merupakan tempat kegiatan perusahaan untuk mencari dana sebagai pembiayaan usahanya. Selain itu, sebagai sarana usaha penghimpunan dana masyarakat yang secara langsung menanamkan dana kedalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Pasar modal memiliki beberapa instrument yang disebut sebagai efek atau surat berharga. Surat berharga tersebut berupa obligasi, bukti right, bukti waran, serta saham. Diantara instrument pasar modal tersebut salah satunya yang banyak diminati oleh masyarakat yaitu saham. Saham adalah surat berharga yang menunjukan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham maka orang tersebut mempunyai hak sebagian atas kepemilikan perusahaan tersebut.

Pasar modal merupakan lembaga keuangan non bank, pasar modal belum begitu dikenal di masyarakat. Karena sampai saat ini literasi pasar modal dikalangan masyarakat masih sangat rendah. Sebagai gambaran, berdasarkan hasil survey yang dilakukan OJK kepada 100 responden, hanya 7 orang yang mengaku tahu tentang pasar modal (BEI, n.d.). Dapat disimpulkan bahwa secara umum hanya 7% masyarakat yang paham tentang investasi pasar modal.

Selain kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pasar modal, permasalahan lainnya adalah kurangnya literasi, sosialisasi, akses informasi dan akses investasi pasar modal. Selain itu tingginya jumlah investor asing dibanding investor local menjadi permasalahan pokok pada penelitian ini. Catatan data dari custodian central efek Indonesia per juli 2016 berdasarkan komposisi kepemilikan total asset saham, investor asing mendominasi presentase kepemilikan saham sebesar 64% sedangkan investor local hanya sebesar 36%.

Dari beberapa permasalahan diatas, investor gathering diharapkan memberikan hasil positif demi peningkatan transaksi saham di pasar modal. Dengan beberapa strategi yang dilakukan dalam kegiatan investor gathering

(5)

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies

diantaranya yaitu seminar pasar modal tentang saham, sampai dengan kegiatan kampanye “Yuk Nabung Saham”. Maka penulis mengangkat tema penelitian tentang “Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham di Pasar Modal”

METODE PENELITIAN Jenis dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum penelitian dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Diantara kedua metode ini sering timbul perdebatan diseputar masalah metodologi penelitian. Masing-masing aliran berusaha mempertahankan kekuatan metodenya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis atau mendiskripsikan suatu data yang yang berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan. Dimana mendiskripsikan secara utuh dari peristiwa yang menjadi subyek penelitian (Sugiyono, 2015).

Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistic, interpretive, dan secara diskriptif bentuk kata-kata bahasa dengan metode ilmiah. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan analisis strategi program investor gathering terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang memfokuskan pada kasus yang terjadi di lapangan dengan tahap pada konsep-konsep yang ada, yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan maupun dari subyek penelitian tersebut sebagai data pendukung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti (petugasnya) dari sumber pertamanya (subyek yang diteliti) (Suryabrata, 1987). Adapun yang

(6)

menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan anggota investor gathering PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya.

Data sekunder adalah data yang didapat dari perpustakaan yang tidak berkenan secara langsung yaitu dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang sudah berbentuk laporan maupun yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian (Soekanto, 1999). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada buku-buku literature, artikel, jurnal, data anggota investor gathering PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya.

Subjek penelitian ini adalah anggota investor gathering PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya, mengenai pengaruh strategi program investor gathering terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal. Adapun objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah analisis strategi program investor gathering terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya.

Teknik pengumpulan data secara lebih rinci dalam penelitian ini ada dua yaitu wawancara dan dokumentasi. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung baik secara tatap muka atau melalui media tertentu antara pewawancara dengan narasumber yang dijadikan sebagai sumber data (Sanjaya, 2013). Sedangkan dokumentasi pada penelitian ini dilakukan secara langsung, dari anggota investor gathering PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya.

Ada tiga teknik pengolahan data pada penelitian ini yaitu editing, organizing, dan analizing, untuk memilih dan menyeleksi dari segi keserasian, keselarasan, kelengkapan, keaslian, kejelasan dan kesesuaiannya dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka di butuhkan teknik editing dalam penelitian ini. Untuk mengatur data yang telah diperiksa dengan sedemikian rupa untuk menghasilkan bahan dan data penyusunan penelitian ini maka dibutuhkan teknik organizing. Segangkan untuk menganalisis data dan menyimpulkan rumusan masalahn yang telah diperoleh dari proses penelitian ini dibutuhkan teknik analizing.

(7)

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis setelah mendapatkan data dilapangan. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Dari beberapa teknik analisis data, masing-masing teknik mempunyai kegunaan. Reduksi data yaitu data yang telah terkumpul akan dirangkum, kemudian diambil hal-hal yang pokok, dan menfokuskan pada hal-hal yang penting sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini memfokuskan pada anggota investor gathering PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya. Dalam teknik penyajian data, data yang disajikan berupa table, gambar dan bagan serta uraian singkat yang menjelaskan hubungan antara kategori-kategori tersebut agar memudahkan dalam memahami isi data (Sugiyono, 2016). Data yang ditampilkan adalah data-data dari PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya yang berhubungan dengan strategi program investor terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal. Teknik menarik kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah berdasarkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan di lapangan yang telah dianalisis secara singkat dan jelas, yaitu mengenai strategi program investor terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal.

HASILDANPEMBAHASAN Manfaat Program Investor Gathering

Sejalan dengan definisi yang dijelaskan sebelumnya, tentang analisis strategi program investor gathering terhadap peningkatan transaksi saham di pasar modal. Maka dari hasil studi penelitian yang dilakukan oleh peneliti di tempat penelitian yaitu PT. FAC Sekuritas Indonesia cabang Surabaya dengan menyampaikan beberapa pertanyaan yang peneliti ajukan kepada anggota investor gathering, maka diperoleh data sebagai berikut:

Sejauh ini program investor gathering yang dilaksanakan bermanfaat bagi masyarakat khususnya tentang pengenalan produk yang dimiliki oleh perusahaan, yang dikonsep dengan cara mempromosikan produk saat kegiatan tersebut, sebagai contoh produk dari PT. FAC Sekuritas yaitu saham syariah. Didalam

(8)

program investor gathering tidak hanya membahas tentang saham, melainkan investor gathering merupakan sarana kepada para investor dan emiten untuk saling sharing terkait saham ataupun pembahasan yang lain.

Cerdas Berbisnis Bersama Program Investor Gathering

Sebuah bisnis yang cerdas tidak lepas dari cara kita mengkaji tentang potensi yang ada dalam setiap perusahaan, dengan memilih perusahaan yang potensinya tinggi maka kita bisa menentukan saham mana yang layak untuk di investasikan. Dengan adanya program investor gathering, maka kita diajarkan tentang cara memilih saham yang layak di investasikan, dan termasuk salah satu cara mengembangkan bisnis secara cerdas. Melalui analisis teknikal dan analisis fundamental yang dibahas dalam program investor gathering, para investor dapat mengetahui cara berinvestasi jangka panjang dan jangka pendek.

Gathering disebut juga dengan sebuah perkumpulan, dimana perkumpulan tersebut sering disebut team. Dari sebuah team, diharapkan para investor mendapatkan informasi terkait perusahaan yang harganya naik dan turun, dalam segi pendapatan. Dengan merasa saling membutuhkan satu sama lain terkait informasi yang dibutuhkan maka investor gathering merupakan salah satu sarana membentuk team work yang solid. Mendengar kata gathering seringkali terkesan seperti menghambur-hamburkan uang hanya untuk bersenang-senang saja. Namun berbeda dengan program investor gathering ini, dimana para perusahaan mempunyai maksud dan tujuan tertentu atas terselenggarakannya acara tersebut, salah satunya dengan saling sharing maka hubungan antara pengusaha, investor dan semua peserta gathering akan lebih erat hubungan persaudaraannya. Dengan adanya perkumpulan yang mana didalamnya membahas tentang hal positif, maka apabila ada konflik maupun friksi terkait antar perusahaan ataupun antar individu dapat didiskusikan dengan cara yang baik.

(9)

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies Memahami kinerja perusahaan melalui Program Investor Gathering

Dalam sebuah perkumpulan dimana kegiatan tersebut terfokus tentang bagaimana sebuah kinerja perusahaan lebih baik, yang didalamnya muncul pemikiran dan ide-ide baru untuk dapat bekerja lebih aktif dan lebih maju, dari segi kinerja maupun aktifitas. Para investor akan mengetahui tentang bagaimana pelayanan dalam sebuah perusahaan, mulai dari keuangan dan lain sebagainya. Sehingga para investor dapat memilih emiten perusahaan yang aktif, aktif dalam kinerja yang bagus, aktif dalam pelayanan yang baik, aktif dalam memberikan informasi termasuk perusahaan yang rajin membagi deviden. Maka dapat disimpulkan bahwa program investor gathering dapat meningkatkan kinerja, penjualan dan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan secara maksimal.

PENUTUP Simpulan

Dari hasil penelitian Analisis Strategi Program Investor Gathering Terhadap Peningkatan Transaksi Saham di Pasar Modal, penulis memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Pasar modal merupakan sarana moneter penghubung antara pemilik modal (investor) dengan peminjam dana (pengusaha atau pihak emiten). pasar modal belum begitu dikenal di masyarakat. Karena sampai saat ini literasi pasar modal dikalangan masyarakat masih sangat rendah.

Sehingga transaksi saham di pasar modal dikatakan belum meningkat, karena kurangnya literasi tentang pasar modal dikalangan masyarakat.

Program investor gathering adalah salah satu program yang didalamnya berbagi ilmu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku bisnis lainnya untuk bertransaksi saham di pasar modal. Selain itu tujuan dari kegiatan ini antara lain adalah memberikan edukasi yang benar tentang investasi saham, memberikan pemahaman mengenai pasar modal.

(10)

Karena dengan berinvestasi kita bisa belajar mengatur keuangan kita, investasi merupakan tempat bagi kita untuk mendewasakan diri, karena selain kita bisa mendapatkan ilmu kita juga bisa tahu bahwa setiap aspek investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Dari 30 kuesioner yang telah disebar ke seluruh anggota investor gathering. 86,66% mereka mengetahui tentang pasar modal dan memiliki minat yang besar terhadap investasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan minat yang besar terhadap investasi, maka secara otomatis transaksi saham akan meningkat.

Saran

Setelah melakukan analisis, maka saran-saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:

PT. FAC Sekuritas Indonesia perlu mengembangkan dan meningkatkan proses edukasi kepada masyarakat. Karena masyarakat masih banyak yang belum faham tentang apa itu pasar modal. Dengan adanya pengembangan edukasi tersebut, maka pasar modal dan investasi dipasar modal akan semakin diketahui oleh masyarakat.

DAFTARPUSTAKA

Alexlesti, Rizallempur, O. alfurqa. (n.d.). STAIN Curup Bengkulu.

[email protected], [email protected], [email protected] BEI. (n.d.). Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Semarang menggenjot

sosialisasi pasar modal dengan menjalin kemitraan dengan sejumlah pihak. 29-11-2016. Retrieved April 8, 2017, from %0AM.solopos.com

Dkk, H. K. (2015). Pengaruh Sosialisasi dan Pengetahuan Terhadap Minat Investor Pada Efek Syariah di Pasar Modal (Survei Pada Nasabah PT. Danareksa Sekuritas Cabang FE-UI Depok). Politeknik Negeri Jakarta. Justa, A. (2016). Analisis Strategi PT. Bursa Efek Indonesia, Al-Masraf

(11)

https://ejournal.feunhasy.ac.id/jies

Kusmawati. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS).

M. Nasarudin Irsan, I. S. (2007). Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Kencana.

Safitri, I. (2010). Peranan Hukum Pasar Modal Dalam Perekonomian Indonesia. www.legalitas.org, diakses pada 2018-07-16

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Prenada Media Group.

Soekanto, S. (1999). Pengantar Penelitian Hukum. Media Press.

Sugiyono. (2015). Hukum Sistem Ekonomi Islam. PT. Raja Granfindo Persada. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif,

kualitatif dan R&D). Alfabeta.

Suryabrata, S. (1987). Metode Penelitian. Rajawali.

Taufani, E. (2005). Penegakan Hukum Di Bidang Pasar Modal, Simbur Cahaya No. 27 Tahun X Januari 2005 ISSN o. 14110-0614.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1995: Tentang Pasar Modal, Bab 1, Pasal 1, Ayat 1. (1995).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strain lalat rumah yang dikoleksi dari Jakarta, Bandung dan Surabaya telah resisten terhadap dua kelompok insektisida yang umum digunakan

Sehingga, Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk

Dalam operasionalnya perusahaan sering mendapat kendala yang terjadi pada mesin slotting, dengan frekuensi kerusakan per tahun yang terjadi pada komponen bearing

Artikel ini merupakan bagian dari Penelitian Tindakan Kelas. Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengenalkan kosakata bahasa Inggris

Infografis bagian dari ilmu komunikasi visual, sebagai kajian dalam bentuk informasi grafis yang mana lebih banyak dipakai kebutuhan aplikasinya pada berbagai

Kurang Memuaskan Tidak Memuaskan Kesesuaian materi kuliah dengan materi praktikum Kelengkapan materi praktikum yang diberikan Kemampuan asisten dalam membimbing

(13) Rumusan keterampilan umum yang wajib dimiliki oleh lulusan program sarjana, profesi, dan magister adalah sebagai berikut. Keterampilan umum yang wajib dimiliki

Biaya variabel yaitu tenaga kerja biaya tenaga kerja yang dihitung hanya biaya pemeliharaan rambutan sebesar Rp 160.963.33 didapat dari jumlah orang kerja dikali hari