• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem

manajemen dengan struktur yang

berbeda terkadang sulit bagi Organisasi untuk menjalankannya. ISO pada tahun 2015 menciptakan standard sistem manajemen dengan Struktur Tingkat Tinggi (High level structure). Berikut ini pembahasan perbandingan antara persyaratan ISO 9001 : 2015 dengan ISO 14001 : 2015 berdasarkan pada draft yang sudah terbit.

KLAUSUL 4 KONTEKS ORGANISASI

Organisasi harus menetapkan,

menerapkan, memelihara dan

meningkatkan QMS atau EMS termasuk proses yang diperlukan dan interaksinya sesuai dengan persyaratan standar. Dan menetapkan pihak yang berkepentingan dengan QMS dan EMS yang akan diterapkan Organisasi berikut dengan harapan, keinginan dan persyaratan yang mengikat dari pihak tersebut.

Perbedaan antara kedua standar yang ada di dalamnya, bahwa standar ISO 9001 meminta dalam development sistem berdasarkan dengan pendekatan proses sehingga akan mempermudah

Organisasi untuk mengintegrasikan

kedua sistem tersebut.

KLAUSUL 5 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN

Pada pasal 5 "leadership and

commitment", pada persyaratan ini meminta peran manajemen puncak serta setiap pemimpin setiap area / bagian untuk berkomitmen dalam menjalankan

manajemen mutu dan lingkungan

dengan berkomitmen untuk memenuhi harapan pelanggan dan mengelola aspek lingkungan. Dalam klausul ini juga

mengisyaratkan bahwa komitmen

manajemen puncak dapat dituangkan dalam kebijakan

KLAUSUL 6 PERENCANAAN

Klausul 6 "Perencanaan" menjelaskan bahwa organisasi harus mengidentifikasi

risiko dan peluang yang berasal

eksternal dan internal. Selanjutnya, organisasi perlu untuk merencanakan

0 Introduction 0 Introduction

1 Scope 1 Scope

2 Normative references 2 Normative references 3 Terms and definitions 3 Terms and definitions 4 Context of the organization 4 Context of the organization 4.1 Understanding the

organization and its context 4.1

Understanding the organization and its context

4.2

Understanding the needs and expectations of interested parties

4.2

Understanding the needs and expectations of interested parties

4.3 Determining the scope of the

quality management system 4.3

Determining the scope of the

environmental management system

4.4 Quality Management System 4.4 Environmental Management System

4.4.1 General 4.4.2 Process approach

ISO 9001:2015 ISO 14001:2015

5 Leadership 5 Leadership

5.1 Leadership and commitment 5.1 Leadership and commitment 5.1.1

Leadership and commitment with respect to the quality management system

5.1.2

Leadership and commitment with respect to the needs and expectation of customers

5.2 Quality Policy 5.2 Policy 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities ISO 9001:2015 ISO 14001:2015

(2)

tindakan agar company objective (terkait mutu dan lingkungan), hasil identifikasi risiko dan peluang dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

Hanya ISO Standard 9001 memiliki sub pasal ketiga yaitu "Planning of changes / Perencanaan perubahan". Pasal ini menjelaskan bahwa organisasi harus melakukan perubahan-perubahan dari planning yang telah ditetapkan jika terdapat potensi terjadinya penurunan performance atau potensi terjadinya suatu permasalahan.

Sedangkan ISO 14001 yang terbaru,

mensyaratkan bahwa Organisasi

memiliki perencanaan dalam sistem

manajemen lingkungan dengan

mempertimbangkan aspek lingkungan yang signifikan, peraturan perundangan dan ketentuan wajib yang terkait, dan risiko bisnis yang dapat berpeluang mengganggu penerapan EMS.

KLAUSUL 7 SUPPORT (PENDUKUNG)

Organisasi harus mempersiapkan

sumberdaya yang diperlukan agar

membantu menjalankan sistem dengan baik seperti: infrastruktur, lingkungan

kerja, pemantauan alat ukur, termasuk peningkatan kompetensi sumberdaya manusianya.

Organisasi harus menetapkan tata cara atau petunjuk dalam melakukan suatu pekerjaan yang disebut Documented

Information. Organisasi harus

menetapkan aturan mengenai

bagaimana cara untuk mendistribusikan, sistem penyimpanannya, pengendalian jika terdapat perubahan serta bagaimana sistem pemusnahannya.

Dalam ISO 9001 & ISO 14001 juga diminta untuk melaksanakan komunikasi internal dan eksternal yang berkaitan

dengan QMS dan EMS. Juga

didalamnya adalah pihak-pihak yang berkepentingan (interested parties) yang telah di identifikasi sebelumnya. Dalam ISO 14001 juga ada persyaratan mengenai “Pelaporan” yang disyaratkan didalam peraturan perundangan dan ketentuan wajib yang berkaitan dengan bisnis Organisasi, misalnya : pelaporan UKL-UPL / AMDAL.

6 Planning 6 Planning

6.1 Actions to address risks and opportunities 6.1

Actions to address risks and opportunities

6.1.1 General

6.1.2 Environmental aspects 6.1.3 Legal requirements and

voluntary obligations 6.2 Quality objectives and

planning to achieve them 6.2

Environmental objectives and planning to achieve them 6.1.2 Environmental objectives 6.2.2 Environmental improvement

programmes 6.3 Planning of changes

ISO 9001:2015 ISO 14001:2015 77.1 SupportResources 77.1 SupportResources

7.1.1 General 7.1.2 Infrastructure 7.1.3 Process Environment 7.1.4 Monitoring and measuring

devices 7.1.5 Knowledge 7.2 Competence 7.2 Competence 7.3 Awareness 7.3 Awareness 7.4 Communication 7.4 Communication 7.4.1 General 7.4.2 Internal communication 7.4.3 External communication and

reporting

7.5 Documented information 7.5 Documented information

7.5.1 general 7.5.1 general

7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Creating and updating 7.5.3 Control of documented

information 7.5.3

Control of documented information

(3)

KLAUSUL 8 OPERASI

Pasal 8 ini terdapat keterikatan dengan resiko dan peluang (pasal 6).

Organisasi perlu untuk merencanakan,

melaksanakan dan mengendalikan

proses untuk memenuhi persyaratan pelanggan yang telah ditetapkan dengan cara mempersiapkan proses realisasi produk seperti :

- Melakukan identifikasi dan

mereview persyaratan pelanggan - Sistem realisasi produk dan jasa - Pengendalian proses yang di

sub-kan

- Identifikasi produk dan mampu telusur.

- Pemeriksaan produk dan jasa

sebelum diserahkan kepada

pelanggan.

- Pengendalian terhadap

ketidaksesuaian produk & jasa maupun proses yang terjadi.

- Pengendalian situasi apabila

terjadi penyimpangan terhadap kebijakan & sasaran lingkungan

serta peraturan perundangan

yang terkait.

Di ISO 14001 yang akan datang, perencanaan terhadap kondisi darurat dan kecelakaan serta penanganannya juga harus dilakukan. Hal ini bisa disebut dengan Kesiapsiagaan dan Tanggap Kondisi Darurat.

KLAUSUL 9 EVALUASI KINERJA

Setelah Organisasi menetapkan quality

& environment objective serta

menetapkan rencana tindakan tindakan (activity plan) atau program manajemen

lingkungan dan merealisasikannya.

Organisasi dituntut untuk melakukan evaluasi dari hasil pencapaian yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan

(4)

pelanggan terhadap Organisasi (ISO 9001) dan bagaimana evaluasi dari

pemenuhan peraturan perundangan

yang berlaku di suatu wilayah/ negara dengan melakukan “evaluasi kepatuhan” dan memantau, mengukuran serta

mengevaluasi karakteristik kunci

lingkungan yang telah di identifikasi oleh Organisasi yang biasanya dituangkan didalam Dokumen Lingkungan Hidup / AMDAL / UKL-UPL (ISO 14001).

Organisasi juga diminta untuk

melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen mutu dan lingkungan yang sudah berjalan dengan melakukan kegiatan internal audit.

Dari seluruh hasil evaluasi dibahas

dengan manajemen dalam forum

Management Review. Management

review meliputi beberapa hal diantaranya yaitu :

- Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya - Peluang untuk peningkatan - Perubahan eksternal dan internal

yang relevan dengan sistem manajemen (seperti risiko Organisasi, peraturan perundangan)

- Informasi mengenai kinerja mutu dan lingkungan, termasuk : Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan, hasil monitoring dan pengukuran, hasil audit, umpan balik pelanggan, isu yang

berkembang di eksternal maupun supplier serta performance

proses dan produk

Output hasil pelaksanaan tinjauan

manajemen berupa keputusan yang berkaitan dengan peluang peningkatan guna tercapainya peningkatan kinerja mutu dan lingkungan serta kebutuhan untuk perubahan sistem manajemen mutu dan lingkungan agar sesuai dengan harapan Organisasi dan pelanggan.

KLAUSUL 10 PENINGKATAN

Pada pasal 10 ini masing-masing persyaratan baik Mutu dan lingkungan memiliki 2 sub pasal. Kedua sub pasal

tersebut membahas mengenai:

Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan serta Improvement (peningkatan).

Tindakan perbaikan diperlukan agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali dengan melakukan perbaikan terhadap penyebab timbulnya suatu

permasalahan. Dan Improvement

diperlukan organisasi agar sistem yang

ada lebih efektif dengan

mempergunakan beberapa data seperti : - Hasil dari analisa data

- Perubahan dalam konteks

organisasi

- Perubahan terhadap hasil

identifikasi resiko

9 Performance evaluation 9 Performance evaluation

9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation 9.1

Monitoring, measurement, analysis and evaluation 9.1.1 General 9.1.1 General

9.1.2 Customer satisfaction 9.1.2 Evaluation of compliance 9.1.3 Analysis and evaluation of

data

9.2 Internal Audit 9.2 Internal Audit 9.3 Management review 9.3 Management review

(5)

- Serta berdasarkan peluang bisnis baru.

KESIMPULAN

Standar seperti ISO 9001 dan ISO 14001 memiliki maksud yang sama, Inilah

alasannya mengapa ketika kita

menjalankan kedua sistem secara

bersama lebih sulit pada saat ini.

Revisi ISO 9001 dan ISO 14001 belum selesai. Dari draft Komite kita dapat

melihat bahwa integrasi sistem

manajemen QMS dan EMS akan terus dilakukan dengan penyatuan isi, teks dan terminologi. Manajemen risiko memiliki peran kunci dalam kedua standar. Di masa depan standar tersebut akan memiliki struktur yang sangat mirip sehingga terciptanya sistem manajemen terintegrasi lebih baik dan lebih mudah. Dan dapat membantu dalam mencapai tujuan dan sasaran Organisasi.

Referensi:

- ISO/TC 176/SC 2/N1147, ISO/CD 9001Quality management systems – Requirements.2013-06-3.

- ISO/TC 207SC 1 N 1067, ISO/CD 14001.1 Environmental management systems – Requirements with guidance for use. 2013-03-7.

- Szaryszová, P., Kleinová, R: Comparison of new draft of ISO

9001:2015 and ISO 14001:2015 in term of integration, 2014.

Salam,

Agus Wahyudi & Dodi Indra Wisnu

MT. Haryono Square 3A No.2

Jl. MT. Haryono Kav.10 Jakarta Timur Tlp :021-29067201-3

Fax :021-29067204

www.sentral-sistem.com

10 Improvement 10 Improvement

10.1 Nonconformity and corrective

action 10.1

Nonconformity and corrective action

10.2 Improvement 10.2 Improvement

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa: Implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Negeri 2 Magetan adalah: (1) Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO

Bagaimanakah mengidentifikasi kebutuhan Sistem Manajemen Mutu (SMM) pendidikan tinggi sehingga bisa melakukan identifikasi Proses Bisnis yang ada di Jurusan Teknik Industri UMS

Pengadopsian sistem manajemen mutu ini merupakan keputusan yang strategis bagi suatu perusahaan dan institusi karena dapat membantu meningkatkan kinerja secara keseluruhan

Audit Internal bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas mutu yang diterapkan dan dipelihara sebagaimana telah direncanakan dan bahwa Sistem Manajemen Mutu sudah sesuai

Perubahan adalah langkah berikutnya dalam evolusi ISO 9001 dan bertujuan untuk benar-benar mengintegrasikan manajemen mutu ke dalam sistem manajemen

Maka dari itu organisasi atau lembaga dalam mengendalikan kegiatan-kegiatannya yang tidak dapat dipisahkan tersebut hendaknya menerapkan sistem manajemen mutu. Dengan

Peranan manajemen puncak untuk memastikan integrasi dan mengkomunikasikan sistem manajemen mutu yang efektif sesuai dengan persyaratan yang terdapat pada klausul

berupa penetapan sistem pengendalian dan manajemen kualitas guna stabilisasi kandungan ramah lingkungan pada part yang diproduksi supplier dengan meran- cang atau