• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERANAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERANAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan Penelitian

Di bawah ini adalah contoh biaya kualitas suatu proyek yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero). Biaya eksternal pada PT Nindya Karya terdiri dari biaya pemeliharaan dan CAR (Construction all risk). Pada proyek ini total biaya kualitas yang dikeluarkan PT Nindya Karya sebesar Rp.

Internal cost of error, pada PT Nindya Karya (Persero) unsur biaya kualitas ini terdiri dari asuransi ketenagakerjaan.

Batasan Penelitian

Tujuan Penelitian

Hal ini dapat memahami praktik biaya kualitas sebagai salah satu ukuran dasar sistem manajemen mutu di perusahaan konstruksi. Dapat memberikan pemahaman tentang praktik sistem manajemen mutu, termasuk biaya mutu dan ISO pada perusahaan konstruksi.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh pembaca dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan pembaca mengenai praktik manajemen mutu dan biaya mutu sebagai salah satu dasar ukuran kinerja pada perusahaan konstruksi.

Sistematika Penelitian

Salah satu alat untuk mengukur kinerja manajemen mutu yang diterapkan PT Nindya Karya adalah melalui biaya kualitas.

LANDASAN TEORI

International Standard Organization (ISO) 9000

Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa kebijakan mutu dipahami, diterapkan dan dipelihara di semua tingkatan dalam organisasi. Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa kontraktor mempunyai kendali atas barang-barang yang disediakan oleh pemilik proyek. Maksud dari unsur ini adalah untuk menjamin bahwa barang/bahan yang diolah telah diperiksa dan/atau diuji dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa inspeksi, pengukuran dan pengujian dilakukan sesuai dengan cara yang ditentukan. Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang tidak sesuai dapat dicegah untuk memasuki proses selanjutnya. 15. Penanganan, penyimpanan, pengemasan, pencegahan kerusakan dan distribusi Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan hal itu.

Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa rekaman dikontrol dengan baik sehingga terjamin kualitasnya. Tujuan dari elemen ini adalah untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Konsep Quality Cost

  • Definisi Quality Cost
  • Pengkategorian Quality Cost
  • Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
  • Fungsi Biaya kualitas
  • Sifat Dinamis Biaya Kualitas
  • Manfaat dan Batasan Quality Cost

Menurut Hansen/Mowen (2007), definisi biaya kualitas di atas menyiratkan bahwa biaya kualitas berkaitan dengan dua subkategori aktivitas terkait kualitas. Tujuan dari sistem biaya kualitas adalah untuk memfasilitasi upaya peningkatan kualitas untuk peluang mengurangi biaya kualitas. Sistem pelaporan biaya kualitas mempunyai arti penting bagi perusahaan yang serius dalam meningkatkan dan mengendalikan biaya kualitas.

Langkah pertama dan termudah dalam menciptakan sistem tersebut adalah menilai biaya kualitas aktual saat ini. Pertama, catatan menunjukkan distribusi biaya kualitas berdasarkan kategori, sehingga memungkinkan manajer untuk menilai dampak keuangannya. Kedua, catatan menunjukkan distribusi biaya kualitas berdasarkan kategori, sehingga memungkinkan manajer menilai kepentingan relatif setiap kategori.

Untuk memungkinkan manajemen merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan biaya kualitas, manajemen memerlukan laporan biaya kualitas secara teratur. Fungsi Biaya Kualitas: Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara biaya pengendalian dan biaya kerusakan. Dari fungsi total biaya kualitas, kita mengetahui bahwa total biaya kualitas menurun seiring dengan peningkatan kualitas hingga titik tertentu.

Model zero-defect menekankan pada biaya kualitas dan potensi upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas. Jika pandangan kuat mengenai kualitas benar, perusahaan dapat meresponsnya dengan mengurangi jumlah unit yang cacat (yang sesuai dengan definisi kuat) sekaligus mengurangi total biaya kualitas. Tingkat biaya kualitas yang optimal adalah kondisi dimana produk yang dihasilkan mencapai nilai targetnya.

Apa yang awalnya tampak berbanding terbalik berubah menjadi pengurangan biaya permanen di seluruh kategori biaya kualitas. Strategi untuk mengurangi biaya kualitas cukup sederhana: (1) secara langsung menyerang biaya kegagalan untuk memaksanya menuju nol, (2) berinvestasi pada aktivitas pencegahan yang “tepat” untuk menghasilkan perbaikan, (3) mengurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai, dan (4) melakukan evaluasi berkelanjutan dan mengarahkan upaya pencegahan untuk mencapai perbaikan lebih lanjut. Informasi biaya kualitas diperlukan untuk membantu manajer mengendalikan kinerja kualitas dan berfungsi sebagai masukan dalam pengambilan keputusan, digunakan untuk mengevaluasi kinerja keseluruhan program peningkatan kualitas dan.

Tabel 2.1  Kategori Quality Cost
Tabel 2.1 Kategori Quality Cost

Penelitian Terdahulu

Rerangka Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

  • Teknik Pengumpulan Data

Menurut Uma Sekaran (2006), data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian di tempat sebenarnya terjadinya peristiwa tersebut. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan observasi pada bagian pengendalian, logistik dan peralatan, serta pada bagian keuangan PT Nindya Karya. Menurut Uma Sekaran (2006), data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada, yaitu data yang sudah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh peneliti sendiri.

Peneliti memperoleh data siap pakai yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan menggunakan berbagai cara atau metode, baik komersial maupun nonkomersial. Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian, misalnya tentang gambaran umum perusahaan, sistem akuntansi dan komponen biaya yang berkaitan dengan biaya kualitas serta penerapan biaya kualitas pada perusahaan. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi terhadap kegiatan operasional yang berlangsung di PT Nindya Karya.

Pengamatan penulis fokus pada bagian perencanaan dan pengendalian kualitas proyek yang dilaksanakan. Penulis memfokuskan bagian ini untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai penerapan quality costing pada setiap proyek yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya. Untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini, selain melakukan observasi, penulis juga melakukan wawancara dengan bagian supervisor, akuntansi dan manajer proyek.

Melalui wawancara ini diharapkan diperoleh informasi mengenai penerapan biaya kualitas secara umum dan khusus pada suatu proyek yang sedang dilaksanakan. Penelitian kepustakaan merupakan suatu cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan untuk memperoleh data teoritis. Selain itu, data sekunder lain yang diperoleh penulis berasal dari buku teori terkait biaya mutu dan ISO 9000, jurnal ilmiah serta informasi tambahan dari internet.

Teknik analisis Data

Berdasarkan gambar di atas, Anda dapat melihat penerapan biaya kualitas pada PT Nindya Karya secara umum.

gambar 4.5  bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 mengalami kenaikan  atau menunjukkan tren positif
gambar 4.5 bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 mengalami kenaikan atau menunjukkan tren positif

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Visi dan Misi PT Nindya Karya

Perilaku Etis

Agar perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan, dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik dan lancar, mampu memperoleh keuntungan dan berkembang dimasa yang akan datang, maka terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya merupakan hal yang utama. persyaratan, harus dipenuhi. Guna menciptakan hubungan kerja yang harmonis, pengurus telah menetapkan pedoman perilaku etis (Code of Conduct) yang memuat nilai-nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang dianut perusahaan harus menunjang visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan serta harus dilaksanakan terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan baru kemudian meresap ke dalam jajaran perusahaan.

Budaya kerja harus dibangun untuk menjaga lingkungan kerja yang profesional, jujur, terbuka, peduli dan tanggap dalam setiap aktivitas. Pada hakikatnya, Perilaku Etis memuat kewajiban yang harus dilaksanakan dan larangan yang harus dihindari sebagai dampak penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu: Transparansi. Maksud dan tujuan Perilaku Etis ini tidak hanya untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi seluruh peraturan perusahaan dan undang-undang terkait, namun juga untuk memberikan pedoman kepada perusahaan atau karyawan dalam melakukan interaksi berdasarkan nilai-nilai moral yang menjadi bagian dari perusahaan. budaya.

Atas karunia Tuhan Yang Maha Esa dan didasari oleh keinginan bersama yang tulus untuk memajukan Perusahaan, maka ditetapkanlah pedoman perilaku bagi PT. Nindya Karya (Persero) yang akan menjadi pedoman dalam menjalankan seluruh aktivitas Perusahaan dengan memenuhi ketentuan dalam pedoman tata kelola perusahaan yang telah ditetapkan. Pedoman perilaku etis ini selalu mengacu pada Core Beliefs, Core Values/Budaya Perusahaan dan Core Attitudes yang disepakati bersama berdasarkan Visi dan Misi Perusahaan sebagai berikut: Core Beliefs.

PT Nindya Karya meyakininya dengan selalu memuaskan pelanggan dengan menghasilkan produk yang berkualitas, harga bersaing dan tepat waktu. Berusaha keras untuk menyediakan kondisi tempat kerja yang aman dan sehat dengan mencegah potensi kecelakaan dan konsekuensi kesehatan. Maka perusahaan akan mampu menjadi perusahaan yang unggul dan kuat dalam industri konstruksi.

Budaya Perusahaan

Setiap pegawai senantiasa berperilaku profesional, mandiri dan berupaya meningkatkan kemampuannya sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia usaha jasa konstruksi.

Sikap Mental Dasar

Kegiatan Usaha

Struktur Organisasi

Pada PT Nindya Karya (Persero), biaya kesalahan dibedakan menjadi biaya kesalahan internal dan biaya kesalahan eksternal. Biaya kegagalan eksternal, pada PT Nindya Karya unsur biaya kualitas ini terdiri dari biaya pemeliharaan dan CAR (Construction all risk).

Certificate dan Penghargaan

Analisis Dan Pembahasan

  • Analisa Penerapan Praktek Quality Cost PT Nindya Karya
  • Peranan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 pada

Berdasarkan hal tersebut tentunya dengan sertifikasi ISO ini PT Nindya Karya bisa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Bagi penelitian selanjutnya ada baiknya melihat peran faktor-faktor lain yang berperan dalam meningkatkan daya saing suatu perusahaan, seperti strategi pemasaran, motivasi karyawan, dan lain-lain.

Gambar

Tabel 2.1  Kategori Quality Cost
Tabel 2.2  Laporan biaya kualitas
Grafik Biaya Kualitas Menurut Pandangan Kontemporer
Tabel 2.3                  Penelitian Terdahulu  Peneliti  Judul
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian terhadap penerapan manajemen mutu ISO 9001:2000 di PT Royal Standard Medan dan bagaimana

Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap kinerja karyawan pada PT Asuransi

Setelah dilakukan penelitian tentang manajemen mutu pendidikan studi analisis implementasi sistem penjaminan mutu ISO 9001:2008 di SD Al Falah Surabaya dapat disimpulkan

Tinjauan mutu ini dilakukan untuk melihat peningkatan kesesuaian sistem manajemen mutu C&B setelah dilakukan perancangan dengan persyaratan yang ada dalam dokumen ISO

Personil-personil yang ada sebagian besar (60%) merupakan personil pada SKPD lama yang telah menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001, sehingga sudah familiar terhadap

Beberapa perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 karena beberapa hal, diantaranya adalah untuk meningkatkan proses bisnis internal perusahaan dan mutu

Judul dari skripsi penulis adalah “Peranan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dalam Pengendalian Biaya Produksi dan Peningkatan Laba pada PT Royal Standard Medan.”