REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG DENGAN PENANAMAN LCC
DAN AGEN HAYATI TRICHODERMA
Reclamation of former coal mine with Planting LCC and Biological Agents
Trichoderma
Nur Hidayat, Sri Ngapiyatun dan Budi Winarni
Politeknik Pertanian Negeri Samarida
Kampus Gunung Panjang Jl. Samratulangi Samarinda
ABSTRACT. With this reclamation is expected that the land will be well and restore its function, so that the productivity of the soil can increase, resulting in added value for the environment and create thins are better. The purpose of this research is to utilize Centrosoma pubescens (Cp) (LCC) and Trichoderma as media to improve physical and chemical properties of soil by way of reclamation in former coal mine area. This research has been done on reclaimed damaged and poor nutrient land in 2015, with LCC planting and the Tricoderma biological agents to improve soil physical and chemical properties. Planting of LCC and giving of trichoderma biological agent with duration of 6 months observation (deadly LCC plant) after composting is done analysis of physical and chemical properties of soil after treatment to see the change then compared with data of laboratory result before being treated in the field the result obtained is analyzed with using the complete randomized and Least Significance Different test. Based on the results of the study, LCC and Trichoderma have a very significant effect on the variables of Ca, Mg, Na, K, Al, C Organic, H +, P2O5, K2O, Total N, C/N ratio, CEC and significantly unaffected pH soil, physical properties of soil such as Bulk Density, Porosity, Water content, texture, consistency and soil stabilization. Giving LCC and Trichoderma improves soil chemical properties such as; Ca, Mg, Na, K2O, C / N Ratio. Giving LCC improves chemical properties such as total N and C / N ratio while Trichoderma improves soil chemical properties of Al, C Organic, H +, C / N Ratio and CEC.
Keywors: former coal mine, LCC, physical and chemical soil ,and Trichoderma
ABSTRAK. Reklamasi dilakukan untuk menjaga lahan agar tidak labil dan lebih produktif. Dengan reklamasi ini
diharapkan tanah menjadi baik dan mengembalikan fungsinya sehingga produktifitas tanah dapat meningkat, menghasilkan nilai tambah bagi lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan tanaman LCC dan Trichoderma sebagai media untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah di lahan bekas tambang batubara. penelitian ini akan dilakukan reklamasi lahan bekas tambang yang rusak dan miskin unsur hara pada tahun 2015. Pembuatan demplot penelitian dengan ukuran 10 m x 5 m = 50 m2 sebanyak 3 demplot yang akan diberi perlakuan (P1) tanaman LCC, (P2) agen hayati
Trichoderma, dan (P3) Tanaman LCC + agen hayati Trichoderma yang dibandingkan dengan analisa awal (P0). Penanaman LCC dan pemberian agen hayati trichoderma dengan lama waktu 6 bulan pengamatan (mematikan tanaman LCC) setelah terjadi pengomposan dilakukan analisa sifat fisik dan kimia tanah setelah perlakuan guna melihat perubahannya kemudian dibandingkan dengan data hasil laboratorium sebelum diberi perlakuan di lahan tersebut hasil yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova rancangan
R, dkk (1990) LCC dapat memperbaiki kesuburan tanah. Sehingga jika tanaman LCC di tanam lahan tambang diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah tersebut. Menurut Sutedjo, M (2008) bahwa tanaman LCC yang telah dicabut sangat baik dijadikan bahan pemulsa tanah permukaan.
Trichoderma sp. memiliki fungsi selain dekomposer yakni pengendalian patogen dan jika diberikan ke tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti tekstur tanah yang keras menjadi gembur. (Lilik et al., 2010 dalam Ismail 2010 dan Iskandar, 2012). penelitian ini akan dilakukan reklamasi lahan bekas tambang yang rusak dan miskin unsur hara dengan penanaman LCC dan pemberian agen hayati Tricoderma untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanahnya dengan harapan agar tanah kembali menjadi baik sehingga dapat meningkatkan produktifitas lahan.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di lokasi tambang batubara Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara dan di Laboratorium Pusrehut Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda, yaitu sejak Maret sampai dengan Oktober 2015 sejak persiapan hingga analisa.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah linggis/gancu, pisau, timbangan, parang, cangkul, sekop, gembor, selang, tandon air, sprayer, mikrokaliper, meteran, alat tulis kantor, ember, arco, kantung plastik hitam, tali rafia dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman LCC (Centrosoma pubescens/Cp), agen hayati Trichoderma, pupuk kandang, dedak,
PENDAHULUAN
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi suatu kebutuhan penting bagi setiap bangsa dan Negara yang menginginkan kelestarian sumberdaya alam. Oleh sebab itu, sumberdaya alam perlu dijaga dan dipertahankan untuk kelangsungan hidup manusia kini maupun generasi yang akan dating (Arif, 2007).
Pertambangan batu bara berpotensi menyebab-kan kerusamenyebab-kan lahan, kegiatan pertambangan dapat berdampak pada perubahan/rusaknya ekosistem, sehingga tidak dapat lagi menjalankan fungsinya secara optimal, seperti perlindungan tanah, tata air, pengatur cuaca, dan fungsi-fungsi lainnya dalam mengatur perlindungan alam lingkungan. Dikutip dari Harian Kompas 1 April 2011 bahwa, saat ini untuk wilayah Kalimantan Timur terdapat tidak kurang dari 1302 izin tambang batu bara, sehingga total produksi batu bara Kalimantan Timur tahun lalu 180 juta ton akan terus bertambah setiap tahunnya. Untuk wilayah Samarinda khususnya sudah 72% wilayah Samarinda yang totalnya 718 km persegi atau 718.000 hektar merupakan lahan izin penambangan batu bara dan dari 72% tersebut, 40% diantaranya sudah dan sedang ditambang.
Menurut Purwanto. I, (2011) bahwa tanaman legume cover crop (LCC) banyak mengandung nitrogen (N), sebagai tanaman penguat teras, tanaman legum harus mampu menghasilkan bahan organik. Ahmad.
acak lengkap dan bila berpengaruh nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang terbaik pada perlakuan P1 diperoleh dari hasil analisa N Total, C/N Rasio namun berbeda tidak nyata dengan P2 dan P3, perlakuan P2 yang terbaik dari hasil analisa Ca namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3, C organik, KTK tanah. Perlakuan P3 yang terbaik pada hasil analisa Mg dan K2O sedangkan P0 yang terbaik diperoleh hasil analisa K dan P2O5. Sementara pH tanah dan hasil analisa sifat fisik tanah meliputi variabel seperti Berat jenis (Bulk Density), Porositas, Kadar air, tekstur, konsistensi dan bermeabiltas tanah berpengaruh tidak nyata.
Kata kunci : lahan bekas tambang batubara, LCC, Sifat fisik dan kimia tanah, Trichoderma Penulis untuk korespondensi, surel: [email protected]
air, Atonik dan furadan 3G.
Prosedur Penelitian diawali dengan survei lahan ke lokasi tambang dan pengambilan sampel tanah. Tahap kegiatan survei lahan ke lokasi tambang serta mengambil Sampel tanah tambang bekas batubara diambil secara acak dengan menggunakan cangkul atau boor tanah sebanyak 3 kg kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
Pembuatan demplot penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dengan ukuran 10 m x 5 m = 50 m2 sebanyak 3 demplot yang akan diberi
perlakuan (P1) tanaman LCC, (P2) agen hayati Trichoderma, dan (P3) Tanaman LCC + agen hayati Trichoderma.
Mula-mula siapkan Trichoderma, pupuk kandang dan dedak dengan perbandingan 1 : 10 : 10 (25 kg trichoderma : 250 kg pupuk kandang : 250 kg dedak) kemudian dicampur rata dan dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam. Pembuatan konsentrasi larutan Atonik dengan perbandingan 1 ml atonik : 1 l air, kemudian masukkan LCC ke dalam ember dan diamkan selama 1 jam.
Lahan bekas tambang batubara yang sudah dibuat demplot kemudian tanah diolah dengan cara digemburkan dan cangkul, setelah itu masing-masing demplot ditanami LCC dan agen hayati Trichoderma
sesuai dengan perlakuan. Penanaman LCC dengan cara dibuat tugal. Lama pemberian perlakuan selama 6 bulan dan mengamati pertumbuhan LCC selanjutnya LCC dicacah dan ditaburkan ditanah kemudian dibiarkan menjadi kompos.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu sifat fisik dan kimia tanah sebelum dan sesudah perlakuan. Sifat kimia : pH tanah, N Total, P2O5, K2O, Ca, Mg, Na, C Organik, C/N Ratio, dan KTK Tanah. Sifat Fisik : Berat Jenis, Porositas, Kadar Air, Tekstur, Konsistensi, Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova rancangan acak lenkap dan uji lanjut BNT 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian perlakuan reklamasi (P) pada lahan bekas tambang batubara berpengaruh tidak nyata pada variabel pengamatan pH tanah, sifat fisik tanah seperti Berat jenis (Bulk Density), Porositas, Kadar air, tekstur, konsistensi dan bermeabiltas tanah.
Dan berpengaruh nyata dan sangat nyata pada variabel pengamatan Ca, Mg, Na,C Organik, P2O5, K2O, N Total, Rasio C/N dan KTK. Data dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Hasil Uji Lanjut BNT 5%.
Unsur p0 p1 p2 p3 Satuan Ca 1,0633 b 1,6767 a 1,7667 a 1,6733 a (meq/100g) Mg 0,3667 c 11,2300 b 11,0867 b 13,5167 a (meq/100g) Na 0,0700 c 0,1867 b 0,1167 bc 0,6867 a (meq/100g) C Organik 1,2767 b 1,8033 b 3,6833 a 1,6133 b % P2O5 34,2200 a 5,1500 c 14,6067 b 7,6000 c ppm K2O 40,0133 c 73,3100 b 72,2933 b 83,2267 a ppm N Total 0,0967 b 1,1400 a 0,1700 b 0,1600 b % Rasio C/N 12,7967 b 21,3700 a 24,2167 a 23,4333 a % KTK 4,8367 d 34,6300 c 49,1233 a 40,6867 b (meq/100g) Angka rata-rata yang diikuti dengan huruf yang
sama pada baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf alpha 5%.
Berdasarkan hasil penelitian pemberian LCC dan Trichoderma berpengaruh sangat nyata terhadap variabel unsur Ca, Mg, Na, K, Al, C Organik, H+, P
2O3, K2O, FeS2, N Total, Rasio C/N,
KTK dan berpengaruh tidak nyata pada variabel pH tanah, sifat fisik tanah seperti Berat jenis (Bulk Density), Porositas, Kadar air, tekstur, konsistensi dan bermeabiltas tanah.
Pemberian LCC dan Trichoderma memperbaiki sifat kimia tanah seperti; Ca, Mg, Na, K2O, Rasio C/N. Pemberian LCC memperbaiki sifat kimia
seperti N total dan Rasio C/N sedangkan Pemberian Trichoderma memperbaiki sifat kimia tanah Al, C Organik, H+, Rasio C/N dan KTK Tanah.
Perlakuan reklamasi lahan dengan menggunakan tumbuhan LCC (p1), dan perlakuan pemberian Trichoderma (p2) dan menggunakana tumbuhan LCC dan pemberian Trichoderma (p3) berpengaruh tidak nyata terhadap pengamatan Ph sesuai pendapat Hardjowigeno (2010) yaitu kemasaman tanah dapat mempengaruhi ketersediaan hara tanah dan bisa menjadi faktor yang berhubungan dengan kualitas tanah.
Terjadinya perubahan sifat kimia tanah diduga karena secara umum fungi atau jamur mampu menguraikan bahan organik dan membantu proses mineralisasi di dalam tanah Sesuai pendapat (Sari, dkk 2010) Peningkatan C-organik pada contoh tanah setelah aplikasi diduga sebagai hasil aktivitas dari genus Secara biologis organisme tanah baik mikro maupun makro dapat mengubah sisa tumbuhan atau hewan yang mati dari senyawa organik sederhana. Terjadinya penurunan nilai N dalam tanah yang diberi perlakuan P3, sesuai pendapat Pelczar (1986), Beberapa mikroorganisme menggunakan nitrogen atmosferik dan yang lain membutuhkan nitrogen dalam bentuk senyawa nitrogen. Penurunan nilai P pada perlakuan p1, p2, dan p3 diduga semakin berkurangnya unsur P di dalam tanah karena diserap oleh tanaman LCC untuk kebutuhann demikian juga dengan jamur Trichoderma memanfaatkan unsur P untuk kebutuhan hidup dan berkembang mereka. Sesuai pendapat Suhariyono dan Menry (2005), Rasio C/N berfungsi untuk mengatur apakah bahan organik dalam kondisi cepat hancur tatu sulit hancur. nilai diatas 15 berarti bahwa bahan organik belum terdekomposisi sehingga perlu waktu untuk mendukung pertumbuhan tanaman (Sudaryono, 2009). Disamping itu untuk pertumbuhannya fungi membutuhkan karbon dan nitrogen. Mikroorganisme heterotrof, seperti halnya fungi mensyaratkan senyawa organik sebagai sumber karbon (Pelczar, 1986). Rasio C/N tinggi merupakan petunjuk kekurangan nitrogen di dalam tanah. Mikroba tanah merupakan agen pertama penghancuran
bahan organik dan memerlukan makanan tertentu. Satu masalah timbul apabila kandungan nitrogen dari perombakan bahan organik kecil. jamur Trichoderma serta kombinasi LCC + trichoderma semua bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah lahan bekas Tambang dan terbukti dengan peningkatan nilai KTK tanah. Konsentrasi kation hidrogen menentukan besarnya KTK tergantung-muatan dan dengan demikian akan mempengaruhi aktivitas semua kation tukar. Kelarutan Fe-fosfat, Al-fosfat dan Ca- fosfat sangat tergantung pada pH (Soemarno, 2010).
Penelitian ini berpengaruh tidak nyata pada variabel pH tanah, sifat fisik tanah seperti Berat jenis (Bulk Density), Porositas, Kadar air, tekstur, konsistensi dan bermeabiltas tanah.
Hal ini diduga disebabkan karena lahan tempat penelitian merupakan lahan bekas Tambang batubara yang telah mengalami kerusakan yang parah baik dari segi fisik maupun kimia tanah, sehingga perlu waktu yang lama untuk memperbaiki atau memulihkan dan menyehatkan tanah tersebut. Selain itu waktu yang digunakan dalam penelitian ini hanya 6 bulan, dan waktu tersebut belum cukup untuk memulihkan kondisi tanah. Menurut Hardjowigeno (1987) bahwa tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah sehingga akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus maka tanah-tanah semakin tua juga semakin kurus, mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang terbaik pada perlakuan P1 diperoleh dari hasil analisa N Total, C/N Rasio namun berbeda tidak nyata dengan P2 dan P3, perlakuan P2 yang terbaik dari hasil analisa Ca namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3, C organik, KTK tanah. Perlakuan P3 yang terbaik pada hasil analisa Mg dan K2O sedangkan P0 yang terbaik diperoleh hasil analisa K dan P2O5. Perlakuan
P1, P2 dan P3 berbeda tidak nyata pada Ph tanah, dan sifat fisik tanah
Saran
Sebaiknya penelitian ini dilakukan lebih lama lagi dan membutuhkan LCC yang lebih banyak lagi diharapkan dapat memperbaiki Ph dan sifat fisik tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. R, dkk. 1990. Hasil Hijauan Legum, Panen Tanaman Pangan, dan Pembentukan Teras Dalam Sistem Pertanaman Lorong. Dalam : Risalah Pembahasan Hasil Penelitian Pertanian Lahan Kering dan Konservasi Tanah. Proyek penyelamatan Hutan dan Air. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
Arif I. 2007. Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. 288 hal.
Iskandar , I. Reklamasi dan Pengelolaan Lahan Bekas Tambang. Pusat Studi Reklamasi Tambang, LPPM – IPB Kampus IPB Baranangsiang, Bogor. Makalah disajikan dalam Seminar “Reklamasi dan Pengelolaan Lahan Bekas Tambang serta KewajibanIuran Pertambangan” di Muara Teweh, 10 dan 11 April 2012. 9 hal.
Ismail N. dan Andi T. 2010. Potensi Agen Hayati Trichoderma sp. Sebagai Agens Pengendali hayati. Seminar Regional Inovasi
Teknologi Pertanian, Mendukung Program Pembangunan Pertanian Provinsi Sulawesi Utara: hal 177-189. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara. Pelczar MJ. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
UI-Press, Jakarta.
Purwanto. I, 2011. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Kanisius Yogyakarta.
Rahmawaty. 2002. Restorasi Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Kaidah Ekologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sari, P.K., Harmanto, D., Wahdaniah, Herlina, dan Susanto, B. 2010. Perbaikan Lahan Bekas Tambang Batubara dengan Teknologi Probiotik (genus aspergillus) di Kecamatan Cempaka, Kodya Banjarbaru. Fakultas MIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru PKMT-2-12-1
Soemarno. 2010. Kesediaan Unsur Hara dalam Tanah. Jakarta. 15 Hal.
Suhariyono, G dan Menry, 2005. Analisis Karakteristik Unsur-Unsur Dalam Tanah Di Berbagai Lokasi Dengan Menggunakan Xrf. Puslitbang Teknologi Maju – BATAN Jogjakarta.
Sudaryono . 2009. Pengelolaan Lahan Kering Masam untuk Budi Daya Kedelai Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Iptek Tanaman Pangan Vol. 4 No. 1. 49 : 58
Sutedjo, M. 2010. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.