• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIDANG P3 JULI 2010 ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT INTERNAL CORROSION DENGAN METODE RBI. Arif Rahman H ( )"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Arif Rahman H (4305 100 064)

ANALISA RESIKO PADA ELBOW PIPE AKIBAT

INTERNAL CORROSION

DENGAN METODE RBI

SIDANG P3

JULI 2010

Dosen Pembimbing :

1.Ir. Hasan Ikhwani, M.Sc

2.Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D

(2)

Materi Presentasi Tugas Akhir

*

Latar Belakang

*

Perumusan Masalah

*

Batasan Masalah

*

Metodologi Penelitian

*

Hasil Dan Analisa

(3)

Latar Belakang

#

instalasi pipeline yang melewati area

pemukiman penduduk

#

konstruksi elbow pipe yang berbeda

dengan pipa lurus

#

permasalahan korosi yang dapat

menyebabkan kerusakan atau kegagalan

operasi pada pipa

#

banyaknya kandungan H

2

S pada pipa

Petrochina

(4)

Tabel 1. Data Utama Elbow Pipe pada jaringan pipa milik (JOB P-PEJ)

(Sumber: JOB P-PEJ, 2004)

NEXT

Sukowati-CPA Pipeline

Material ASTM A106 Gr.B

Outside Diameter 10.75 (inch) Wall Thickness 0.593 (inch) Length of Pipeline 31495.97 (ft)

SMYS 35000 (psi)

Jumlah Elbow 8 Elbow 90°

16 Elbow 45°

Time Pressure (psi) Elb 90 Elb 45 Nov-08 710 725 Dec-08 709 725 Jan-09 710 725 Feb-09 710 725 Mar-09 710 725 Apr-09 710 730 May-09 710 730 Jun-09 708 725 Jul-09 708 725 Aug-09 662 680 Sep-09 662 678 Oct-09 660 678

Tabel 2. Data operasional pressure masing-masing tipe elbow

(5)

ELBOW PIPE (45 ) NPS

WT DIR

Ketebalan (inch)

Point1 Point 2 Point 3 Point 4

0.593 3 0.581 0.592 0.594 0.594 0.593 6 0.545 0.574 0.586 0.576 0.593 9 0.583 0.564 0.542 0.589 0.593 12 0.592 0.576 0.582 0.590 ELBOW PIPE (90 ) NPS WT DIR Ketebalan (inch)

Point1 Point 2 Point 3 Point 4 Point 5

0.593 3 0.591 0.569 0.572 0.567 0.573

0.593 6 0.554 0.594 0.589 0.607 0.609

0.593 9 0.588 0.569 0.569 0.617 0.570

0.593 12 0.550 0.589 0.596 0.574 0.579

Tabel 3. Data Inspeksi Ketebalan

Elbow Pipe 45° Tabel 4. Data Inspeksi Ketebalan Elbow Pipe 90°

(6)

Perumusan Masalah

1 Berapa peluang kegagalan segment elbow pipe yang

mengalami internal corrosion terhadap hoop stress ?

3 Berapa tingkat resiko segment elbow pipe yang

mengalami internal corrosion dengan menggunakan

metode Risk Based Inspections ?

2 Berapa peluang kegagalan segment elbow pipe yang

mengalami internal corrosion terhadap keretakan ?

4

Bagaimana metode pemeriksaan yang sesuai dengan

kondisi tingkat resiko elbow pipe tersebut ?

Home

Berdasarkan data pada tabel tersebut, maka permasalahan

yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah :

(7)

Batasan Masalah

1. Konfigurasi yang dianalisa adalah bagian elbow pipe pada jaringan pipa milik Joint Operating

Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) dengan material ASTM A 106.

2. Analisa keandalan elbow pipe yang terkorosi menggunakan mode kegagalan hoop stress dan keretakan (crack) pipa.

3. Beban yang bekerja pada pipa adalah operasional pressure.

4. Analisa konsekuensi kegagalan pada elbow pipe dilakukan dengan metode Semi Kuantitatif RBI.

5. Tidak memperhitungkan external corrosion, external pressure (beban tanah), dan korosi pada sambungan pipa.

6. Perhitungan laju korosi tidak mempertimbangkan adanya pengaruh temperatur dari fluida dan luasan korosi yang terjadi.

(8)

Metodologi Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Mulai Studi literatur :

Buku materi, jurnal-jurnal, dan kumpulan tugas akhir

Pengumpulan data dimensi elbow pipe, data hasil inspeksi pada elbow pipe

Analisa keandalan elbow

pipeyang mengalami

internal corrosion

terhadap hoop stress

Analisa keandalan elbow pipe yang mengalami internal

corrosionterhadap keretakan

struktur

Analisa konsekuensi kegagalan pada elbow pipe yang mengalami

internal corrosion

A

Analisa tingkat resiko pada

elbow pipe

Selesai

Menentukan metode

pemeriksaan atau inspeksi yang sesuai tingkat resiko elbow

pipenya dengan Metode RBI

A

Analisa kemungkinan kegagalan pada elbow pipe

(9)

t

OD

Po

ys

X

g

2

.

)

(

Moda kegagalan

Analisa dan Pembahasan

NEXT

Perhitungan Keandalan terhadap Hoop Stress

Elbow Pipe direction Keandalan % PoF %

45 3 99.31 0.69 6 99.13 0.87 9 99.24 0.76 12 99.30 0.70 90 3 99.19 0.81 6 99.38 0.62 9 99.39 0.61 12 99.29 0.71

Tabel 5.Hasil Simulasi Monte Carlo Elbow Pipe

45° dan 90° untuk Hoop Stress

(10)

Tx

To T t to X g( )

NEXT

Elbow Pipe direction Keandalan % PoF %

45 3 77.09 22.91 6 62.64 37.36 9 72.86 27.14 12 70.91 29.09 90 3 66.15 33.85 6 84.83 15.17 9 85.54 14.46 12 69.64 30.36

Analisa dan Pembahasan

Perhitungan Keandalan terhadap Keretakan

Moda kegagalan

Tabel 6.Hasil Simulasi Monte Carlo Elbow Pipe

45° dan 90° untuk Keretakan

(11)

Analisa Konsekuensi dengan Metode Semi-Kuantitatif RBI

#

Menentukan fluida yang representatif

:

Sifat-sifat dari fluida representatif (H2S) yang dipakai menurut Tabel 7.2 API RBI 581 adalah sebagai berikut:

• Berat jenis : 61,993 (lb/ft3)

• Tingkat keadaan : Gas

#

Analisa laju pelepasan fluida

Tipe Elbow

pipe

Laju Pelepasan Fluida (lb/s) ukuran lubang kebocoran (inch) 0.25” 1” 4” 6” 45 3.129 50.071 801.130 1802.543 90 3.101 49.622 793.959 1786.408

Tabel 7. Laju Pelepasan fluida untuk Tiap-tiap Lubang

Analisa dan Pembahasan

(12)

#

Durasi Kebocoran

Persamaan yang digunakan menurut API RBI 581:

Tipe

Elbow pipe

Durasi Pelepasan Fluida (menit) Ukuran Lubang Kebocoran (inch)

0.25” 1” 4” 6” 45 26.63 1.66 0.11 0.05 90 26.87 1.68 0.11 0.05

Tabel 8. Estimasi Durasi Kebocoran

NEXT

Analisa dan Pembahasan

(13)

#

Luas Daerah Akibat Kebocoran

Persamaan untuk menentukan luas daerah kerusakan dan daerah berbahaya

(Tabel 7.10 & Tabel 7.11 API RBI 581):

Tabel 9. Luas Daerah Akibat Kebocoran

Tipe Elbow

Pipe

Luas Daerah Kerusakan (ft2)

Ukuran Lubang (inch)

0.25 1 4 6 Tipe Elbow Pipe 45 560.4 6608.8 21082.7 34574.7 Tipe Elbow Pipe 90 555.9 6556.2 20967.4 34385.6 Tipe Elbow Pipe

Luas Daerah Berbahaya (ft2)

Ukuran Lubang (inch)

0.25 1 4 6

Tipe Elbow

Pipe 45 1059.9 14847 84583.2 140980.5

Tipe Elbow

Pipe 90 1086.7 14722 84105.4 140184.2

Analisa dan Pembahasan

Analisa Konsekuensi dengan Metode Semi-Kuantitatif RBI

(14)

#

Menghitung Frekuensi Kerusakan

Frekuensi Kerusakan per Tahun Jumlah

Total Frekue

nsi

Fraksi Kerusakan per Tahun

Ukuran Lubang Ukuran Lubang (in)

0.25” 1” 4” 6” 0.25” 1” 4” 6”

2,00E-07 3,00E-07 8,00E-08 2,00E-08 2,9E-07 3.33E-01 0.5 1,33E-01 3,33E-02 Tabel 10. Frekuensi Dan Fraksi Kerusakan Generik

NEXT

Tabel 8.1 API RBI 581

#

Konsekuensi Kegagalan

Tipe Elbow

pipe

Luas Daerah konsekuensi kegagalan

(ft²) Luas

terbesar

tipe konsekuensi Ukuran Lubang Kebocoran (inch)

0.25 1 4 6

45 365 7424 11278 4699 11278 E (high)

90 362 7361 11214 4673 11214 E (high)

Tabel 11. Luas daerah Konsekuensi Kegagalan

Analisa dan Pembahasan

(15)

ESTIMATE CORROSION RATE FOR NEXT INSPECTION (2 year)

(a) Age of Equipment in current service (

year) 6

Nominal Thickness (inch) 0.593 (t) Prediction Actual Thickness next

inspection (inch) 0.5274

Ph 1.5

Temperature (°F) 500 Design pressure (MPa) 1500 Operating pressure (Mpa) 715

Material of equipment ASTM A106 Gr.B (r) Corrosion Rate ( inch / year) 0.0082

Calculate ar/t 0.093

DETERMINE TECHNICAL MODUL SUBFACTOR (TMSF)

Inspection effectiveness category (table

G-6A,B) Highly Effective Number Inspection 2

TMSF (table G-7) 1

LIKELIHOOD CATEGORY

Likelihood Category (App B-table B-5) 2

Tabel 12. Analisa

Kemungkinan Kegagalan

Elbow Pipe 45°

Analisa dan Pembahasan

Analisa Kemungkinan Kegagalan

(16)

MATRIK RESIKO Tinggi Lik e li hood O f Fai lure 5 Menengah Tinggi 4 3 Menengah 2

X

1 Rendah A B C D E Consequence of Failure

Gambar 2. Distribusi Tngkat Resiko Elbow pipe pada Matriks Resiko Semi-Kuantitatif RBI

Huruf “X” adalah level resiko dari kedua tipe elbow pipe, yaitu masuk pada kategori high intermediate risk.

Analisa dan Pembahasan

Analisa Kategori Resiko

(17)

Metode inspeksi yang paling tepat untuk tingkat resiko tersebut

adalah eksternal Non Destructive Test (NDT), yaitu

:

1.Ultrasonic Test (mengukur ketebalan)

2. Radiography Examination (deteksi diskontinuitas)

Frekuensi:

Elbow Pipe

45 : 18 bln (1.5 tahun sekali)

Elbow Pipe

90 : 18 bln (1.5 tahun sekali)

Analisa dan Pembahasan

Perencanaan Inspeksi

(18)

Kesimpulan

NEXT

1. Angka peluang kegagalan terhadap moda kegagalan hoop stress

yang terbesar pada elbow pipe 45° adalah direction 6 yaitu 0.87 %.

Sedangkan untuk elbow pipe 90° angka peluang kegagalan yang

terbesar terletak pada adalah direction 3 yaitu 0.81 %.

Kesimpulan Dan Saran

2

. Angka peluang kegagalan terhadap moda kegagalan keretakan yang

terbesar pada elbow pipe 45° adalah direction 6 yaitu 37.36 %.

Sedangkan untuk elbow pipe 90° angka peluang kegagalan yang

terbesar terletak pada adalah direction 3 yaitu 33.85 %.

(19)

3. Hasil analisa tingkat resiko menggunakan metode semi-kuantitatif RBI untuk kedua tipe elbow pipe yang diamati adalah sebagai berikut :

•elbow pipe 45° : resiko menengah tinggi •elbow pipe 90° : resiko menengah tinggi

4. Program inspeksi direkomendasikan untuk perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan resiko pada peralatan yang dianalisa adalah

•Ultrasonic Test

•Radiography Examination.

Frekuensi pemeriksaan pada setiap elbow pipe disarankan untuk dilakukan setiap 18 bulan sekali.

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

(20)

Saran

Kesimpulan Dan Saran

1. Penggunaan moda kegagalan yang lain dalam analisa keandalan pada

struktur elbow pipe.

2. Perlunya dilakukan suatu pengkajian keefektifan mengenai penentuan

frekuensi program inspeksi dengan metode ini.

3. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tahapan atau cara

untuk menurunkan resiko kegagalan yang tinggi menuju ke yang lebih

rendah.

(21)

Gambar

Tabel 1. Data Utama Elbow Pipe pada jaringan pipa milik (JOB P-PEJ)
Tabel  3. Data Inspeksi Ketebalan
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Tabel 5.Hasil Simulasi Monte Carlo Elbow Pipe 45° dan 90° untuk Hoop Stress
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Aster merupakan ruang rawat inap baru di RSUD Muntilan yang diresmikan bulan Maret 2008. Ruangan ini merupakan ruang rawat inap gabung penyakit dalam dan

Kebijakan politik bebas aktif memang secara diplomatis melihat positif tiap hubungan antar negara dan berbagai dinamika Internasional yang ada, meskipun tetap

Melalui konsultasi dengan kelompok tani di Desa Banjaroya, pelaksana kegiatan dapat mengetahui kendala yang dialami selama proses pengolahan sekunder kakao (bubuk

Sumber stress menurut Organ dalam Made Pidarta (1995) adalah mendapat tugas yang berlebih-lebihan, tugas yang ambigu atau tidak jelas, konflik batin dan ketidakmampuan

LAMPIRAN VI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/PMK.04/2009 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Persenjataan, Amunisi, Perlengkapan Militer dan Kepolisian,

Berdasarkan kondisi tersebut, penulis berinisiatif melakukan pengabdian masyarakat yaitupenyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja berupa penyuluhan lingkungan kerja

menunjang riset klinik (pusat perawatan ini tidak dimaksudkan untuk menjadi laboratorium riset kanker yang besar, tetapi fasilitas pengumpulan data yang berfokus

Keuntungan terbesar dari EPC sensor Jaringan berasal dari yang menyediakan infrastruktur untuk menghubungkan sistem RFID yang berbeda dan jaringan sensor