BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian saat ini tidak terlepas
dari peranan bank dalam kehidupan sehari – hari, khususnya bank
konvensional, yang memiliki tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkannya ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman. Terlebih lagi saat ini kebutuhan masyarakat akan
pinjaman semakin beragam, dan masing – masing individu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Demikian juga bagi perbankan,bank – bank
yang ada saling berlomba untuk membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya akan pinjaman dengan menawarkan berbagai kemudahan,
agar masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman mau menjadi nasabah
pinjaman bank tertentu. Dengan banyaknya tawaran pinjaman yang bisa
didapat juga berbagai persyaratan dan kemudahan yang telah disediakan
mengharuskan masyarakat agar lebih teliti lagi dalam menggunakan kredit
yang ada.
Keputusan menggunakan kredit oleh nasabah dapat menjadi hal yang
menarik untuk dipelajari oleh pihak bank. Karena semakin banyak jumlah
nasabah yang menggunakan produk pinjaman di suatu bank, dapat
meningkatkan keuntungan dari bank tersebut. Oleh karena itu, pihak bank
menggunakan produk pinjaman yang mereka miliki. Keputusan pembelian
(dalam hal ini keputusan menggunakan kredit) merupakan kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian terhadap produk barang atau jasa yang
ditawarkan oleh penjual.
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong
(2001:226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
dimana konsumen benar-benar membeli. Keputusan pembelian oleh
konsumen terhadap produk barang atau jasa menggunakan berbagai
pertimbangan, misalnya manfaat barang atau jasa yang dibeli dan jangka
waktu penggunaan barang atau jasa tersebut. Sehingga, konsumen sangat
berharap keputusan pembelian tersebut dapat memberikan nilai tambah dan
memenuhi kebutuhannya.
Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen (dalam hal
ini keputusan debitur menggunakan kredit) dapat dipengaruhi oleh persepsi,
dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan. Menurut Kotler
(2005:60) persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Dari sinilah awalnya
konsumen membuat keputusan untuk pembelian suatu produk. Dalam
menentukan keputusan pembelian, ada kaitan erat antara bauran pemasaran
dengan keputusan konsumen membeli suatu produk, seperti yang dinyatakan
juga dipengaruhi oleh bauran pemasaran seperti dalam model perilaku
pembeli, seperti produk, harga, distribusi dan lokasi menentukan keputusan
pembelian konsumen. Bagi perusahaan komponen – komponen bauran
pemasaran merupakan bagian yang bisa dikendalikan, yang jika dikelola
dengan baik dapat menjadi rangsangan ataupun implus positif bagi
konsumen saat membuat keputusan pembelian.
PT.Bank BRI (PERSERO), Tbk merupakan bank pertama yang
didirikan di Indonesia dan merupakan bank milik pemerintah , serta bank
yang memiliki cabang yang tersebar sampai ke pelosok Indonesia.
Perusahaan ini berusaha menarik nasabah sebanyak mungkin dengan
menyediakan produk dan pelayanan yang kompetitif sehingga masyarakat
tertarik untuk menggunakan produknya. Selain itu, BRI merupakan bank
Badan Usaha Milik Negara yang segmentasi pasarnya paling jelas yaitu
dalam hal microbanking, yakni yang terfokus pada usaha mikro kecil
menengah.
Seperti Bank Konvensioal pada umumnya, PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO), Tbk Unit Setia Budi Medan bertugas menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian
menyalurkannya lagi ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Salah satu
produk pinjaman yang ada pada Bank Rakyat Indonesia Unit Setia Budi
adalah KUPEDES (Kredit Umum Pedesaan), yang ditujukan untuk
individual (badan usaha maupun perorangan) untuk mendukung berbagai
modal kerja dan investasi. Pinjaman ataupun kredit merupakan aspek
penting bagi perbankan, karena melalui bunga pinjamanlah bank
memperoleh keuntungan utamanya. Meningkatkan dan mempertahankan
jumlah debitur baru bagi perbankan merupakan hal penting yang harus
diperhatikan, karena mempengaruhi profitabilitas perbankan. Berikut ini
jumlah realisasi debitur baru Kredit Umum Pedesaan di BRI Unit Setia
Budi lima tahun terakhir.
Tabel 1.1
Jumlah Realisasi Debitur Kupedes Pada BRI Unit Setia Budi Medan
Tahun 2008 – 2012
Tahun Jumlah Debitur %kenaikan
2008 84
Tabel 1.1 menjelaskan mengenai jumlah realisasi debitur baru
Kupedes mulai dari tahun 2008 – 2012. Dari tabel di atas dapat dilihat
pertumbuhan jumlah debitur yang selalu berfluktuasi setiap tahunnya . Pada
tahun 2008 jumlah realisasi debitur baru Kupedes ada 84 debitur ; pada
tahun 2009 sebesar 87 debitur baru, terjadi peningkatan jumlah debitur dari
tahun 2008 ke tahhun 2009, meskipun persentasenya tidak begitu besar yaitu
3,5% ; namun pada tahun 2010 jumlah realisasi debitur baru hanya ada 80
debitur atau mengalami penurunan sebesar 8% dari tahun 2009. Pada tahun
sebesar 6,25%; dan pada tahun 2012 jumlah realisasi debitur baru ada 88
debitur atau mengalami peningkatan sebesar 3,5% dari tahun 2011.
Berdasarkan hasil prapenelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
dengan menggunakan teknik wawancara kepada sepuluh orang debitur
Kupedes ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan debitur dalam
memilih kredit di BRI Unit Setia Budi Medan, antara lain bunga kredit yang
diberikan cukup ringan yaitu sebesar 1% - 1,25%, lokasi yang cukup
strategis, serta pelayanan yang cukup baik. Pada umumnya proses kredit
mulai dari tahap pengajuan kredit sampai tahap realisasi cepat dan telah
sesuai standard, namun masih didapati keluhan dari debitur yang
mengatakan kalau prosesnya lambat yaitu pada saat akan dilakukan survey.
Dari kesepuluh debitur yang diwawancarai tidak semua debitur
tersebut mengenal jelas produk pinjaman yang mereka gunakan, tidak
sedikit juga dari mereka yang mengajukan pinjaman karena mempunyai
hubungan persaudaraan ataupun pertemanan dengan pegawai dari BRI Unit
Setia Budi Medan dan pihak pegawai tersebutlah yang menawarkan produk
pinjaman tersebut kepada debitur. Terkadang juga debitur belum menyadari
dengan jelas akan kebutuhan pinjaman untuk menambah modal usaha
mereka.
Penelitian terkait dengan bauran pemasaran terhadap keputusan
menggunakan produk bank pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Alice
Susanty (2011) dalam penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh Bauran
Wirausaha Di PT. Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil
Pematang Siantar”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, manusia, proses,
dan pelayanan nasabah sangat berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk
menggunakan kredit BNI Wirausahadi BNI SKC Pematang Siantar.
Robet Natalius Tarigan (2009) dalam penelitiannya berjudul
“Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah
Menabung Di Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa strategi bauran pemaasaran jasa dapat mempengaruhi
keputusan nasabah untuk menabung di tabungan Britama BRI, dan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menabung di BRI.
Ernawati (2006) dalam penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh
Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Memiliki Tabungan
Ummat di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran
pemasaran jasa terhadap keputusan menabung.
Harmita Dewiny Siregar (2010) dalam penelitiannya berjudul
“Analisis Bauran Pemasaran Dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Tabungan Simpedes Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor
Cabang Binjai”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel produk,
signifikan terhadap keputusan nasabah Simpedes pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai.
Arlina Nurbaity Lubis dan Ganjang Arihta Ginting dalam
penelitiannya berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Permintaan Kredit Pada PT Bank Tabungan Negara Cabang
Medan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa suku bunga dan
pelayanan secara serempak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan permintaan KPR pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang
Medan.
Berdasarkan fenomena tersebutlah penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Analisis Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi
Keputusan Debitur Menggunakan Kredit Umum Pedesaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk Unit Setia Budi Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persepsi responden tentang bauran pemasaran (produk,
harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan pelayanan pelanggan) Kredit
Umum Pedesaan di BRI Unit Setia Budi Medan?
2. Bagaimana persepsi responden tentang keputusan pembelian dalam
3. Bagaimana hubungan komponen bauran pemasaran dengan keputusan
menggunakan Kredit Umum Pedesaan di BRI Unit Setia Budi Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis tentang bauran pemasaran (produk,
harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan pelayanan pelanggan) Kredit
Umum Pedesaan di BRI Unit Setia Budi Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis tentang keputusan pembelian
responden dalam menggunakan Kredit Umum Pedesaan di BRI Unit
Setia Budi Medan.
3. Untuk mengetahui hubungan komponen bauran pemasaran dengan
keputusan menggunakan Kredit Umum Pedesaan di BRI Unit Setia Budi
Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam hasil penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
berupa referensi peneliti – peneliti lain di masa mendatang yang
mengkaji masalah keputusan pembelian dan bauran pemasaran.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi BRI Unit Setia Budi Medan dalam memasarkan kredit, khususnya