• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - LTP ORCHID BOTANICAL GARDEN DI KABUPATEN SEMARANG tema desain : Arsitektur Ramah Lingkungan - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - LTP ORCHID BOTANICAL GARDEN DI KABUPATEN SEMARANG tema desain : Arsitektur Ramah Lingkungan - Unika Repository"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

52 BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas Area Penelitian Orchid Botanical Garden

Area penelitian terletak pada area konservasi tanaman, pada area ini

terdapat beberapa fasilitas yaitu :

a. Area Pembibitan

Merupakan lokasi reproduksi dimana tanaman anggrek

dikembangbiakan.

b. Wisma Penelitian

Merupakan tempat bagi para peneliti yang sedang

melakukan penelitian.

c. Area Budidaya Anggrek

Merupakan area perawatan dimana setelah bibit-bibiit

anggrek tumbuh dan dikembangkan di tempat ini.

d. Rumah Anggrek

Merupakan area pamer utama untuk proyek Orchid

Botanical Garden.

e. Herbarium

Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang

diawetkan dengan cara pengeringan atau dengan

(2)

53 Skema Aktivitas Area Penelitian

Bagan 3.1 Skema Aktivitas Penelitian Sumber : Analisa Pribadi

3.1.2 Studi Aktivitas

a. Studi Aktivitas dan Pelaku

a.1 Pengunjung

Pengunjung dibagi menjadi 2 bagian : LABORATURIUM

PENELITIAN HERBARIUM

AREA PEMBIBITAN

AREA PENYEMAIAN

ANGGREK

(3)

54 Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden

1. Pengunjung Perorangan

o Anak anak ( usia 6-12 tahun ) o Remaja ( usia 13-17 tahun )

o Dewasa / Orang Tua (usia di atas 17 tahun )

PELAKU

JENIS

KEGIATAN KEGIATAN RUANG

Pen

Melihat Koleksi Anggrek

Ruang Pamer Indoor Berinteraksi dengan tanaman

koleksi

Survey lapangan

Berinteraksi dengan Pemandu Melihat Koleksi Anggrek

Ruang Pamer Outdoor Berinteraksi dengan tanaman

koleksi

Survey lapangan

Berinteraksi dengan Pemandu

Edukasi

Membeli Souvenir Toko Souvenir

BAB

Toilet BAK

Menanyakan Informasi R. Informasi

Membeli Tiket Tiket Area

Menitipkan Barang R. Penitipan Barang Berkunjung

R. Tamu Bertamu

(4)

55 2. Pengunjung Instansi

Pengunjung yang dating dengan rombongan baik

dari sekolah, universitas, komunitas maupun

kelompok tertentu.

a.2 Pengelola

Pengelola terbagi menjadi 3 bagian yaitu

1. Pengelola Utama yang tugasnya mengelola

kegiatan

2. Pengelola Konservasi yaitu bagian pelaku

konservasi

3. Service yang tugasnya di bagian service bangunan

4. Pelayanan Umum yang berhubungan langsung

dengan pengunjung.

PELAKU

JENIS

KEGIATAN KEGIATAN RUANG

Pengelola

Kepala Orchid Botanical Garden

Mengatur jalanya Orchid Botanical-

Ruang Kepala Garden

Mengawasi Pekerjaan di- Setiap Bidang

Melakukan rapat Ruang Rapat

Sekertaris

Mencatat kebutuhan

Ruang Sekertaris Membantu Pekerjaan Kep. OBG

(Orchid Botanical Garden )

Mencatat hasil rapat Ruang Rapat

Kepala Bagian Umum

Mengatur Kegiatan di OBG

Ruang Kabag. (Orchid Botanical Garden )

Membuat laporan Ruang Rapat

Public Relation Mengatur publikasi Ruang Public Relation Melayani keluhan pengunjung

HRD Merekrut pegawai Ruang HRD

(5)

56 Kepala Sie Acara

Mengatur Acara yg akan dilaksanakan

R. Kepala Sie Acara di OBG.

(Orchid Botanical Garden ) Kepala Sie.

Pelayanan Umum

Mengelola dan memantau kegiatan R. Kepala Sie

pelayanan umum. Pelayanan Umum

Staff Administrasi

Mengelola administrasi OBG

Ruang Staff (Orchid Botanical Garden )

Mengolala Arsip OBG (Orchid Botanical Garden )

Kabag. Tata Usaha Mengatur dan menglola tata usaha R.Kabag Tata Usaha Staff Tata Usaha Membantu menglola tata usaha R. Staff Tata Usaha Kabag. Teknik Mengatur dan menglola kegiatan R. Kabag teknik

teknis Orchid Botanical Garden

Staff Teknik Membantu Kegiatan teknis di OBG R.Staff Teknik Kabag Edukasi Mengatur dan menglola kegiatan R. Kabag Edukasi

edukasi di Orchid Botanical Garden

Staff Edukasi Membantu jadwal kegiatan R. Staff Edukasi edukasi di Orchid Botanical Garden

Kabag

Perpustakaan

Mengatur dan menglola kegiatan

R. Kabag Pepustakaan di perpustakaan OBG

Staff Perpustakaan membantu menglola kegiatan Pepustakaan di perpustakaan OBG

Pemandu Wisata

Memberikan edukasi kepada

Ruang Pameran pengunjung

Membantu pengunjung melihat koleksi anggrek

Konservasi

Kepala Sie Registrasi

Mencatat dan Mengatur Bunga

Koleksi R. Sie Registrasi

Kepala Sie Konservasi

Mengelola dan mengatur kegiatan

R. Sie Konservasi Konservasi yang ada di OBG

Staff Laboraturium

Membatu kegiatan konservasi dan

Laboraturium penelitian yang ada di OBG

(Orchid Botanical Garden )

Staff Reproduksi Membatu kegiatan pembibitan dan Laboraturium penelitian yang ada di OBG

Staff Preparasi Melakukan kegiatan konservasi R. Preparasi

SERVICE

Kepala Teknisi Mengatur kegiatan teknis R. Teknisi Staff Teknisi

Membantu melaksakan kegiatan R. Teknisi reparasi pada Orchid Botanical

Garden Seluruh Ruangan

Office Boy Melayani Staff karyawan dalam

R. Staff

membuat makanan/minuman

Cleaning Service Membersihkan area OBG Seluruh Ruangan (Orchid Botanical Garden )

(6)

57 Pelayanan

Umum

Staff Tiketing Melayani penjualan tiket Tiket Box Staff Informasi

Memberikan informasi kepada

R. Informasi pengunjung Orchid Botanical

Garden

Staff Kesehatan Membantu dalam hal medis P3K R. Kesehatan

Staff Café Melayani penjualan makanan Café

Staff Souvenir Melayani penjualan souvenir Souvenir shop

Tabel 3.2 Aktivitas Pengelola Orchid Botanical Garden

b. Operasional Orcjid Botanical Garden

b.1 Bagi Pengunjung

1) Orchid Botanical Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB, pada area pamer indoor, outdoor penitipan barang, café , souvenir shop,

garden shop plaza dan toilet.

2) Ticketing dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB. 3) Perpustakaan dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.

4) Untuk acara khusus waktu buka dapat berlangsung hingga pukul 21.30

WIB

b.2 Bagi Pengelola

1) kegiatan Kantor dan administrasi serta pengelola dimulai dari hari senin

– jumat pada pukul 07.30 – 16.30 WIB.

2) Kegiatan konservasi dapat dilakukan diluar jam kerja maupun jam kerja,

tergantung pada bidangnya masing-masing.

b.3 Bagi Service

1) Kegiatan service dilakukan selama jam operasional Botanical

Garden.

2) Kegiatan keamanan penjagaan dilakukan 24jam dengan system

(7)

58 3) Kegiatan cleaning service dilakukan pada saat jam operasional

Orchid Botanical Garden, sebelum juga sesudah jam operasional.

c. Pendekatan Jumlah Pelaku

 Pengunjung

Data pengunjung Kebun Raya Bogor

Rata - rata pengunjung hari kerja 2000 - 3000 orang

Rata - rata pengunjung pada akhir pekan 4000 - 7000 orang

Rata - rata pengunjung pada hari libur 6000 - 14000 orang

Kegiatan pengunjung di kebun raya bogor

Rata-rata jumlah pengunjung kebun raya bogor sejumlah 1.548.251

orang setiap tahunnya. Dengan demikian estimasi perhitungan pada

Area Griya Anggrek sebagai berikut :

Pengunjung = 1.548.251 x 5%

= 77.412 orang per tahun

= 212 orang per hari.

Menikmati taman 50%

Kafetaria 25%

Museum 15%

Griya Anggrek 5%

Lain-lain 5%

Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor

Tabel 3.4 Persentase Pengunjung kebun raya bogor

(8)

59 Untuk asumsi hari libur, pengunjung dapat bertambah hingga 50% dari

hari biasa.

 Pengelola

PELAKU JUMLAH

Pengelola

Kepala Orchid Botanical Garden 1

Sekertaris 3

Public Relation 3

HRD 2

Kepala Bagian Umum 1

Kepala Sie Acara 1

Staff Acara 20

Kepala Sie. Pelayanan Umum 1

Kepala Sie Keuangan 1

Kepala Sie Pelayanan Umum 1

Staff Administrasi 5

Kepala Bagian Teknik 1

Staff Teknik 15

Kepala Pameran 1

Staff Pengawas Pameran 8

Kabag Edukasi 2

Kabag. Perpustakaan 1

Staff Perpustakaan 5

Kabag. Tata Usaha 1

Staff Tata Usaha 5

Staff Edukasi 8

Pemandu Wisata 8

Konservasi

Kepala Sie Registrasi 1

Staff Registrasi 4

Kepala Sie Konservasi 1

Staff Konservasi 5

Staff Laboraturium 5

Staff Reproduksi 3

Staff Preparasi 3

SERVICE

Kepala Teknisi 1

Staff Teknisi 10

Office Boy 8

Cleaning Service 30

Staff Keamanan 15

Pelayanan Umum

Staff Tiketing 5

Staff Informasi 2

Staff Kesehatan 3

Staff Café 6

Staff Souvenir 6

(9)

60 d. Pola Kegiatan

d.1 Perorangan dan instansi

d.2 Pengelola

Bagan 3.1 Pola Keegiatan Pengunjung Perorangan

Datang

(10)

61 Konservasi

Service

Datang Absen Bekerja Absen

Sesuai Jobdesk

Pulang

Toilet BAB/BAK

ISOMA

Bagan 3.3 Pola Keegiatan Pengelola Konservasi

Datang Absen Bekerja Absen

Sesuai Jobdesk

Pulang

Toilet BAB/BAK

ISOMA

(11)

62 3.1.3 Studi Fasilitas

(12)
(13)

64 b. Pola Hubungan Ruang

RUANG DISPLAY

TANAMAN ANGGREK

AREA PARKIR PENGUNJUNG SECURITY

CENTER

ENTRANCE

KEGIATAN PENGUNJUNG ( EDUKASI )

KEGIATAN PENGUNJUNG ( REKREASI )

KEGIATAN EVENT ORGANIZER

KEGIATAN ADMINISTRASI

KEGIATAN OPERASIONAL

(14)

65 3.1.4 Studi Ruang Khusus

Pembagian ruang pameran pada di dasarkan pada jenis tanaman

Anggreknya, sehingga tercipta tatanan ruang yang berbeda sesuai

dengan jenis koleksi yang dipamerkan. Studi ruang khusus dilakukan

terhadap besaran ruang pamer yang da di dalam Orchid Botanical

(15)

66 Perhitungan ruang yang dibutuhkan juga memperhatikan persyaratan

jarak pandang antara mata pengunjung dengan panel display.

Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus

(16)

67 Gambar 3.2 Jarak Pandang ke Display

Sumber : Human Dimension

(17)

68 Gambar 3.4 Pergerakan Manusia

(18)

69 3.1.5 Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan

Kapasitas, Jumlah dan Besaran ruang yang diiperlukan didalam perancangan

didasarkan pada :

NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2

SB : Studi Banding

O : Observasi

SRK : Studi Ruang Khusus

SR : Studi Ruang

Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan

berdasarkan perhitungan sirkulasi menurut buku Time Saver Standart

for Building Types 2nd Edition, sebagai berikut :

5% – 10% = Sirkulasi Minimum

20% = Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi

30% = Kenyamanan Fisik

40% = Kenyamanan Psikologis

50% = Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

70% - 100% = Sirkulasi dengan banyak kegiatan

(19)

70 AREA DISPLAY INDOOR

Nama Ruang Kapasitas

Besaran Standart

Jumlah

Luasan Sumber

Area Display Anggrek

Dilindungi 176,4 m2 SRK

Area Display Anggrek Tidak

Dilindungi 196 m2 SRK

Nama Ruang Kapasitas

Besaran Standart

Jumlah

Luasan Sumber

Area Baca 40 orang 1 m2 40 m2 SR

AREA DISPLAY OUTDOOR

Nama Ruang Kapasitas

Besaran Standart

Jumlah

Luasan Sumber

Taman 600 m2 SB

Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Display Indoor

Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Display Outdoor

(20)

71 AREA PENUNJANG

Nama Ruang Kapasitas

Besaran

Standart Jumlah Luasan Sumber

Lobby 250 orang 1 m2 250 m2 SR

Nama Ruang Kapasitas

Besaran

Standart Jumlah Luasan Sumber

R.Kepala 1 orang 25 m2 25 m2 NAD

Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Area Penunjang

(21)

72 AREA KONSERVASI

Nama Ruang Kapasitas

Besaran

Standart Jumlah Luasan Sumber R. Kepala Konservasi 1 orang 8,92 m2 8,92 m2 SB

Nama Ruang Kapasitas

Besaran

Standart Jumlah Luasan Sumber

R. Teknisi 5 Orang 4,46 m2 22,3 m2 SB

Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Area Konservasi

(22)

73 AREA PARKIR KENDARAAN

Nama Ruang Kapasitas Besaran Jumlah Luasan Sumber

Parkir Suttle Bus 18 unit 10 m2 180 m2 SB

Nama Ruang Jumlah Luasan

Area Utama 8228,8 m2

Area Penunjang 2384,475 m2

Area Konservasi 170,352 m2

Area Pengelola 212,856 m2

Area Parkir 1445,92 m2

Area Service 179,114 m2

TOTAL 12621,517 m2

Sirkulasi 30% 3786,4551 m2

TOTAL 16407,9721 m2

Jumlah luasan yang dibutuhkan sebesar 16.407,97m2, besaran ruang yang terhitung

tidak untuk dijadikan sebagai patokan namun merupakan perhitungan estimasi yang

dapat berubah nantinya pada desain.

Berdasarkan Perda kabupaten Semarang No. 2 Pasal 20 Tahun 2015

KLB = 0,8 KDB = 60%

KDB yang dipakai dalam perancangan adalah 60% untuk memperluas area

hijau.

(23)

74 3.1.6 Studi Citra Arsitektural

Bangunan Orchid Botanical Garden merupakan bangunan yang di

dalamnya memuat kegiatan Botani, konservasi tanaman, edukasi dan

wisata. Pada bangunan sebisa mungkin pengunjung dapat merasakan

suasana setiap ruangan dan menikmati koleksi tanaman anggrek yang

dibedakan jenis, asal dan spesiesnya. Dari segi arsitektural, bangunan

ini di desain sedemikian mungkin agar menciptakan kesan menyatu

dengan alam serta ramah lingkungan.

(24)

75 3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure

a. Sistem Struktur

a.1 Kriteria Struktur Bangunan

1) Strenght, kekuatan struktur dalam memikul beban

2) Stability, bangunan harus dapat berdiri stabil dimana

bagian bagian dari struktur saling mendukung.

3) Serviceability, struktur melayani kegiatan di dalamnya.

4) Safety, keamanan struktur terhadap beban tereancana.

5) Durability, keawetan bahan yang digunakan sebagai

struktur.

( Sumber : LTP Yohan Agung Setiawan,periode LVII)

a.2 Pemilihan Prinsip system Struktur

Terdapat 3 jenis system struktur yaitu struktur Dinding

masif, struktur Dinding sejajar dan Struktur rangka.

Sistem struktur yang digunakan adalah system struktur

untuk kondisi tanah berkontur karena lokasi yang memiliki

tipologi tanah yang berkontur.

Dalam perencanaan perancangan Orchid Botanical

Garden alternative system struktur yang digunakan adalah

system Dinding Sejajar dan system rangka karena

memungkinkan untuk perluasan ruang.

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

84 3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

 Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari dan terang

langit.

 Pencahayaan alami terbatas oleh waktu yaitu pada pukul 09.00 – 16.00 WIB

 Pencahayaan alami dapat diberikan pada area display Indoor dan

outdoor.

b. Pencahayaan Buatan

Jenis pencahaayaan antara lain :

 Direct Lighting : Pencahayaan secara langsung untuk

menerangi suatu benda

 Indirect Lighting : Pencahayaan secara tidak langsung (

refleksi, difuse )

Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden

ini direncanakan dari atap bangunan yang bermaterial transparan

dan juga pada dinding-dinding bangunan. Material transparan

tersebut sekaligus menjadi ciri khas dari bangunan yang memberi

kesan seperti rumah kaca. Sedangkan pada malam hari,

menggunakan lampu sebagai pencahayaan buatan serta untuk

menambah estetika bangunan.

(34)

85

 Lampu Sorot Spotlight

Jenis lampu ini biasa digunakan untuk memperkuat

suatu area yang butuh untuk disinari dengan aksen

tertentu. Salah satu yang paling terbaru adalah dengan

menggunakan lampu led warna untuk memperindah

tampilan bangunan pada malam hari. Saat ini jenis lampu

sorot sudah berkembang dengan adanya lampu halogen

dan LED. Lampu-lampu ini bisa dipasang di plafon,

dinding,atau rel untuk menerangi suatu area, misalnya

karya seni

 Lampu UpLight

Gambar 3.37 Lampu LED Spotlight Warna Sumber : http://www.astudioarchitect.com/

(35)

86 Uplight adalah arah cahaya yang datang dari bawah ke

atas, dimana posisi lampu dihadapkan keatas. Efek cahaya

yang ditimbulkan yaitu kesan megah, dan memunculkan

dimensi.

 Lampu LED Lantai

lampu lantai ini memberikan berbagai jenis

pencahayaan baik itu pencahayaan umum,setempat

ataupun sorot sesuai dengan bentuk dan

pembayangannya. Lampu seperti ini biasa digunakan

untuk area ruang duduk disekitar kursi dan meja santai.

Pada dasarnya system pencahayaan terbagi menjadi 3

bagian yaitu :

 Sistem pencahayaan merata

Pada system ini iluminasi cahaya tersebar secara

merata di seluruh bagian ruangan. System Gambar 3.39 Lampu LED Lantai

(36)

87 pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang

digunakan untuk melakukan tugas visual khusus.

 Sistem pencahayaan terarah

Pada system ini, ruangan memperoleh

pencahayaan dari satu arah tertentu. System

pencahayaan ini digunakan untuk menonjolkan

suatu objek tertentu yang ingin ditampilkan atau

hanya sekedar penyinaran untuk memberi eksen

warna refleksi pada dinding penyinaran.

 Sistem pencahayaan setempat

Pada system ini cahaya dikonsentrasikan pada

suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang

memerlukan tugas visual.

3.2.3 Studi Sistem Utilitas

Sistem Utilitas terdiri dari :

a. Sistem Penghawaan

a.1 Sistem Penghawaan Alami

 Penghawaan alami menggunakan potensi alami

dengan adanya bukaan atau ventilasi.

 Penghawaan alami dapat menimbulkan gangguan

(37)

88

 Penghawaan alami dapat digunakan pada area

servis dan pelayanan umum.

a.2 Sistem Penghawaan Buatan

 Penghawaan yang dilakukan dengan bantuan

alat/teknologi tertentu.

 Digunakan untuk menunjang kebutuhan ruang

yang ada.

 Dapat berupa AC, Fan ( Kipas Angin ) dan Exhaust

Fan.

Gambar 3.40 jenis bukaan pada system cross ventilation

Sumber : http://www.membangunbersama.com/sirkulasi-dan-sistem-pengudaraan-dalam-rumah-tinggal-instalasi

(38)

89 b. System Jaringan Air Bersih

Terdapat 2 sistem distribusi air bersih dalam bangunan :

 Sistem Up Feed

Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa sebagai

alat penggerak utama untuk mengalirkan air dari Ground

reservoir menuju ke seuruh bangunan.

 Sistem Down Feed

Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa untuk

memindahkan air dari ground reservoir menuju roof tank

dan kemudian air didistribusikan dengan menggunakan

gaya gravitasi

Reservoir Pompa air

Unit Distribusi

Unit Distribusi Sumber air

Roof Tank

Bagan 3.6 Sistem Up Feed

(39)

90 c. Sistem jaringan Air Kotor

Pembagian saluran air kotor terbagi menjadi 2 yaitu :

c.1 Grey Water

 Air kotor yang berakhir di saluran

pembuangan kota

 Masih bias diolah kembali

 Biasanya air bekas mandi dan mencuci

c.2 Black Water

 Air kotor/limbah yang berakhir di septictank.

 Tidak bias diolah kembali. Bagan 3.8 Sistem Jaringan Grey Water

Lavatory Septictank Sumur Resapan

(40)

91 d. Sistem Kelistrikan

 Listrik Kota

Merupakan listrik yang berasal dari saluran listrik kota.

 Genset

Digunakan pada saat adanya pemutusan listrik dari

saluran listrik kota.

PLN

Bagan 3.10 Sistem Jaringan Listrik Kota

Genset

(41)

92 e. Sistem Pemadam Kebakaran

(42)

93 f. Sistem Pembuangan sampah

 Sampah dibedakan menjadi 3, yaitu Organik, Anorganik

dan sampah kertas.

 Untuk membedakanya digunakan 3 macam tempat

sampah

 Tampat sampah terdapat di area indoor dan outdoor.

f.1 Sampah Organik

 Sampah yang berasal dari bahan bahan organic.

 Dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Gambar 3.37 Tempat Sampah Outdoor

Sumber : AliExpress.com

Gambar 3.38 Tempat Sampah Outdoor Sumber : AliExpress.com

(43)

94 f.2 Sampah Anorganik

 Terdiri dari sampah plastic dan sampah kaleng.

 Pada sampah jenis ini perlu daur ulang yang lebih

lama.

f.3 Sampah Kertas

Sampah kertas dapat diolah kembali menjadi

kertas.

Bagan 3.13 Sistem Daur Ulang Sampah AnOrganik

(44)

95 g. Sistem Keamanan

Studi system keamanan pada Orchid Botanical Garden

menggunakan perangkat modern CCTV dan kemanan keliling. Tabel 3.20 Prinsip 3R

(45)

96 h. Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi vertical dapat menggunakan Lift, tangga dan

Ramp.

(46)

97 3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Air Conditioner ( AC ) Sebagai Cadangan Penghawaan

 AC Central

Istilah AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu

gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri

(misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian

hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan.

Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan

membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang.

(47)

98 Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.

 AC Split

Split artinya terpisah. Artinya mesin kompresor AC yang outdoor

dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan dihubungkan

dengan selang.

Lawannya AC Split adalah AC Windows yang jika akan di

aplikasikan harus membuat lubang / fitting ke tembok seukuran

AC tersebut..

jadi antara kompresor outdoor dan blower indoornya tetap

nempel.

(48)

99 b. Dehumidifier

Dehumidifier adalah perangkat yang menghilangkan

kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk

menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi

serangkaian tabung dingin. Tabung ini menyebabkan

kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah

wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke

dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan

udara itu terjadi lebih dari sekali.

Gambar 3.43 Dehumidifer

(49)

100 c. Light Reflector

Adanya light reflector sebagai salah satu cara untuk

mengoptimalkan penerangan alami dengan pantulan siinar

matahari yang dikenakan ke light reflector lalu dipantulkan ke

langit-langit ruangan. Penggunaan light reflector pada Orchid

Botanical Garden diterapkan di area pengelola, area penunjang,

dan rea service.

d. Rain Harvesting

Pemanenan air hujan adalah akumulasi dan pengendapan

air hujan untuk digunakan kembali di lokasi, Air hujan dapat

dikumpulkan dari sungai atau atap , dan di banyak tempat air

yang dikumpulkan diarahkan ke sebuah lubang yang dalam

( baik, poros, atau lubang bor ), reservoir dengan perkolasi, atau

dikumpulkan dari embun atau kabut dengan jaring atau alat

lainnya. Penggunaannya mencakup air untuk kebun , irigasi ,

(50)

101 Harvesting juga dapat digunakan sebagai air minum.

3.3 Analisa Konteks Lingkungan

Orchid Botanical Garden yang akan dirancang merupakan pusat konservsi

dan penelitian Botani khususnya untuk Bunga Anggrek. Rencana

pembangunanya terletak di Kecamatan Bandungan, tepatnya di antara area

wisata Umbul Sidomukti dan Pondok Kopi Kabupaten Semarang. Gambar 3.56 Pengolahan Air Hujan

Gambar 3.57 Wilayah Tapak Rencana Pembangunan Projek 7°11'41.1"S+110°22'21.6"E

(51)

102

3.3.1 Analisa Lokasi Tapak

Aspek Amenitas Alami

 View

Lokasi tapak erletak di Kecamatan Bandungan, view from site

yang ada disekitar bangunan adalah pemandangan kota

semarang dari ketinggian ±1200 mdpl. Sedangkan view to site

dicapai melalui 2 titik yaitu dari area Wisata Pondok Kopi dan Area

Perkebunan yang ada di atasnya.

 Topografi

Kemiringan lereng di Kecamatan Bandungan dibedakan menjadi

5, yaitu kemiringan lereng 3%-8% (B), 8%-15% (C), 15%-30%

(D), 30%-45% (E) dan 45%-60% (F). Kelas kemiringan lereng

tersebut berdasarkan analisis kemiringan lereng menurut Arsyad.

Sebagian besar wilayah Kecamatan Bandungan termasuk

kategori lereng C dan D yaitu 30%.

 Air

Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di

(52)

103 a. Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar

7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.

b. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai

sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM

dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.

Pada area tapak ini sendiri sumber air di dapat dari sumber

air dangkal / mata air yang ada di daerah tersebut.

 Suhu dan angin

Suhu permukaan rata-rata di wilayah Kec. Bandungan,

Semarang, Jawa Tengah berdasarkan hasil software ER Mapper

untuk daerah lahan terbangun suhu berkisar antara 24°C -26°C ,

vegetasi 18°C -22°C dan badan air 15°C -16°C.

Aspek Amenitas Buatan

 Jaringan Kota

Lokasi tapak berada di area pegunungan, tepatnya di kawasan

komplek wisata antara Umbul Sidomukti dan kawasan Pondok

Kopi. Utilitas yang ada sudah memadai seperti jaringan listrik dan

sumber air serta saluran air.

 Referensi Visual

Bentuk bangunan disekitar yang sudah ada merupakan bentuk

bangunan modern yang minimalis dengan fungsi café / lounge,

dan guess house .

 Citra Arsitektural

Pembagian area pada lokasi tertata dengan baik, bangunan yang

(53)

104 terkesan menyatu dengan alam dengan material yg digunakan

merupakan batuan alam sebagai pelingkup bangunan.

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

a. Pemilihan Tapak.

a.1 Alternatif Tapak 1

Gambar 3.60 Rencana Tapak 1

Sumber : GoogleMaps

Gambar 3.58 Kondisi Tapak 1

Sumber : GoogleMaps

Gambar 3.61 Kondisi Jalan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.59 Kondisi Tapak 1

Sumber : GoogleMaps

Gambar 3.62 Umbul Sidomukti

(54)

105 Lokasi : Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan

Umbul Sidomukti.

Batas Batas :

Utara : Tanah Kosong

Selatan : Jalan menuju Bandungan

Timur : Tanah Kosong

Barat : Area Perkebunan & Pondok Kopi

Luas : 28.273,6 m2

Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa

rumput dan ilalang.

a.2 Alternatif Tapak 2

Gambar 3.63 Pondok Kopi

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.65 Area Tapak alternative 2

Sumber : Google Maps

Gambar 3.64 Persimpangan Arah Pondok Kopi

Sumber : Google Street View

Gambar 3.66 EksistingTapak alternative 2

(55)

106 Lokasi : Berada di jalan akses utama keluar dari Pondok Kopi

Batas Batas :

Utara : Jalan Menuju Pondok Kopi

Selatan : Jalan menuju Bandungan

Timur : tanah kosong

Barat : Area Perkebunan

Luas : 15.159,63 m2

Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa

rumput dan ilalang.

b. Kriteria Pemilihan Tapak

1. Lokasi

Lokasi Tapak yang mudah dicapai berada pada area diantara

Umbul sidomukti

2. Akses Pencapaian

Lebar jalan harus memadai agar mudah dicapai oleh pengunjung

yang menggunakan kendaraan pribadi.

3. Kondisi Lingkungan Sekitar

Dekat dengan bangunan pendukung lainya seperti area istirahat,

guess house dan sarana pariwisata yang telah tersedia.

4. Potensi Alami

(56)

107 c. Analisa Pemilihan Tapak

KRITERIA TAPAK 1 TAPAK 2

Lokasi Berada di jalan akses utama

kearah Pondok Kopi dan Umbul Sidomukti.

Berada di jalan persimpangan akses utama kearah Pondok Kopi

Akses Pencapaian

Mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengn gerbang masuk Umbul Sidomukti

Relatif mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengan pondok kopi

Kondisi Lingkungan Sekitar

Berada di sisi barat Umbul Sidomukti dengan fasilitas jalan utama di area tapak selebar 6 meter

Berada di antara lahan - lahan kosong yang digunakan untuk bercocok tanam

Potensi Alam Merupakan lokasi lahan kosong

yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.

Merupakan lokasi lahan kosong yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.

d. Pemilihan Tapak

Keterangan :

Tabel 3.23 Analisa Pemilihan Tapak

(57)

108 Dari perhitungan pemilihan tapak, tapak yang terpilih adalah tapak 1

Analisis SWOT Tapak terpilih :

d.1 Strenght

1. Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan

Umbul Sidomukti.

2. Jaringan utilitas lebih memadai , terdapat aliran listrik PLN,

saluran air dan terletak di jalan utama area wisata.

3. Akses jalan menuju ke tapak mudah tercapai

4. Dekat dengan sarana wisata yang telah ada

d.2 Weekness

1. Terdapat beberapa pohon yang cukup besar dan tinggi

yang sayang untuk ditebang pada saat pembangunan.

2. Kemiringan area tapak sedikit curam.

d.3 Opportunity

1. Tapak mudah dilihat oleh pengunjung.

2. Dekat dengan bangunan wisata pendukung. Gambar 3.67 Rencana Tapak 1

(58)

109 d.4 Threat

Sirkulasi kendaraan yang ramai dapat mengakibatkan kemacetan

jalan, mengingat jalan pada area setempat terdapat jalan

Gambar

Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden
Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor
Tabel 3.5 Tabel  Pengelola Orchid Botanical Garden
Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu metode pengendalian kinerja proyek yang lebih progresif untuk digunakan adalah metode Earned Value Analysis (EVA) , yang dapat memberikan informasi mengenai

Dari hasil pengolahan data, diperoleh ragam konsep diri. Ragam konsep diri yang muncul seperti, diri yang besar dan kuat, sehat atau sakit, rapi dan tampan terkait dalam aspek

Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan skripsi sampai proses penyusunan skripsi ini dengan baik, Laporan ini saya persembahkan

Alat pencampuran garam dan air ini menggunakan motor mixing, pompa dan motor untuk membuka / menutup sliding tanki garam yang kemudian akan dilakukan mixing

upah/uang saku harian telah melebihi Rp150.000,00 dan sepanjang jumlah kumulatif yang diterima atau diperoleh dalam bulan kalender yang bersangkutan belum melebihi

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat..

Sistem eksisting yang sekarang digunakan oleh PDAM Kabupaten Rembang sebagian besar sudah tua, sehingga dalam Rencana Induk SPAM ini pengembangan SPAM diarahkan pada

Hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru Matematika, dan Siswa kelas V SD Negeri Pangebatan, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa