52 BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas Area Penelitian Orchid Botanical Garden
Area penelitian terletak pada area konservasi tanaman, pada area ini
terdapat beberapa fasilitas yaitu :
a. Area Pembibitan
Merupakan lokasi reproduksi dimana tanaman anggrek
dikembangbiakan.
b. Wisma Penelitian
Merupakan tempat bagi para peneliti yang sedang
melakukan penelitian.
c. Area Budidaya Anggrek
Merupakan area perawatan dimana setelah bibit-bibiit
anggrek tumbuh dan dikembangkan di tempat ini.
d. Rumah Anggrek
Merupakan area pamer utama untuk proyek Orchid
Botanical Garden.
e. Herbarium
Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang
diawetkan dengan cara pengeringan atau dengan
53 Skema Aktivitas Area Penelitian
Bagan 3.1 Skema Aktivitas Penelitian Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2 Studi Aktivitas
a. Studi Aktivitas dan Pelaku
a.1 Pengunjung
Pengunjung dibagi menjadi 2 bagian : LABORATURIUM
PENELITIAN HERBARIUM
AREA PEMBIBITAN
AREA PENYEMAIAN
ANGGREK
54 Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden
1. Pengunjung Perorangan
o Anak – anak ( usia 6-12 tahun ) o Remaja ( usia 13-17 tahun )
o Dewasa / Orang Tua (usia di atas 17 tahun )
PELAKU
JENIS
KEGIATAN KEGIATAN RUANG
Pen
Melihat Koleksi Anggrek
Ruang Pamer Indoor Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
Survey lapangan
Berinteraksi dengan Pemandu Melihat Koleksi Anggrek
Ruang Pamer Outdoor Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
Survey lapangan
Berinteraksi dengan Pemandu
Edukasi
Membeli Souvenir Toko Souvenir
BAB
Toilet BAK
Menanyakan Informasi R. Informasi
Membeli Tiket Tiket Area
Menitipkan Barang R. Penitipan Barang Berkunjung
R. Tamu Bertamu
55 2. Pengunjung Instansi
Pengunjung yang dating dengan rombongan baik
dari sekolah, universitas, komunitas maupun
kelompok tertentu.
a.2 Pengelola
Pengelola terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Pengelola Utama yang tugasnya mengelola
kegiatan
2. Pengelola Konservasi yaitu bagian pelaku
konservasi
3. Service yang tugasnya di bagian service bangunan
4. Pelayanan Umum yang berhubungan langsung
dengan pengunjung.
PELAKU
JENIS
KEGIATAN KEGIATAN RUANG
Pengelola
Kepala Orchid Botanical Garden
Mengatur jalanya Orchid Botanical-
Ruang Kepala Garden
Mengawasi Pekerjaan di- Setiap Bidang
Melakukan rapat Ruang Rapat
Sekertaris
Mencatat kebutuhan
Ruang Sekertaris Membantu Pekerjaan Kep. OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mencatat hasil rapat Ruang Rapat
Kepala Bagian Umum
Mengatur Kegiatan di OBG
Ruang Kabag. (Orchid Botanical Garden )
Membuat laporan Ruang Rapat
Public Relation Mengatur publikasi Ruang Public Relation Melayani keluhan pengunjung
HRD Merekrut pegawai Ruang HRD
56 Kepala Sie Acara
Mengatur Acara yg akan dilaksanakan
R. Kepala Sie Acara di OBG.
(Orchid Botanical Garden ) Kepala Sie.
Pelayanan Umum
Mengelola dan memantau kegiatan R. Kepala Sie
pelayanan umum. Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Mengelola administrasi OBG
Ruang Staff (Orchid Botanical Garden )
Mengolala Arsip OBG (Orchid Botanical Garden )
Kabag. Tata Usaha Mengatur dan menglola tata usaha R.Kabag Tata Usaha Staff Tata Usaha Membantu menglola tata usaha R. Staff Tata Usaha Kabag. Teknik Mengatur dan menglola kegiatan R. Kabag teknik
teknis Orchid Botanical Garden
Staff Teknik Membantu Kegiatan teknis di OBG R.Staff Teknik Kabag Edukasi Mengatur dan menglola kegiatan R. Kabag Edukasi
edukasi di Orchid Botanical Garden
Staff Edukasi Membantu jadwal kegiatan R. Staff Edukasi edukasi di Orchid Botanical Garden
Kabag
Perpustakaan
Mengatur dan menglola kegiatan
R. Kabag Pepustakaan di perpustakaan OBG
Staff Perpustakaan membantu menglola kegiatan Pepustakaan di perpustakaan OBG
Pemandu Wisata
Memberikan edukasi kepada
Ruang Pameran pengunjung
Membantu pengunjung melihat koleksi anggrek
Konservasi
Kepala Sie Registrasi
Mencatat dan Mengatur Bunga
Koleksi R. Sie Registrasi
Kepala Sie Konservasi
Mengelola dan mengatur kegiatan
R. Sie Konservasi Konservasi yang ada di OBG
Staff Laboraturium
Membatu kegiatan konservasi dan
Laboraturium penelitian yang ada di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Staff Reproduksi Membatu kegiatan pembibitan dan Laboraturium penelitian yang ada di OBG
Staff Preparasi Melakukan kegiatan konservasi R. Preparasi
SERVICE
Kepala Teknisi Mengatur kegiatan teknis R. Teknisi Staff Teknisi
Membantu melaksakan kegiatan R. Teknisi reparasi pada Orchid Botanical
Garden Seluruh Ruangan
Office Boy Melayani Staff karyawan dalam
R. Staff
membuat makanan/minuman
Cleaning Service Membersihkan area OBG Seluruh Ruangan (Orchid Botanical Garden )
57 Pelayanan
Umum
Staff Tiketing Melayani penjualan tiket Tiket Box Staff Informasi
Memberikan informasi kepada
R. Informasi pengunjung Orchid Botanical
Garden
Staff Kesehatan Membantu dalam hal medis P3K R. Kesehatan
Staff Café Melayani penjualan makanan Café
Staff Souvenir Melayani penjualan souvenir Souvenir shop
Tabel 3.2 Aktivitas Pengelola Orchid Botanical Garden
b. Operasional Orcjid Botanical Garden
b.1 Bagi Pengunjung
1) Orchid Botanical Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB, pada area pamer indoor, outdoor penitipan barang, café , souvenir shop,
garden shop plaza dan toilet.
2) Ticketing dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB. 3) Perpustakaan dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
4) Untuk acara khusus waktu buka dapat berlangsung hingga pukul 21.30
WIB
b.2 Bagi Pengelola
1) kegiatan Kantor dan administrasi serta pengelola dimulai dari hari senin
– jumat pada pukul 07.30 – 16.30 WIB.
2) Kegiatan konservasi dapat dilakukan diluar jam kerja maupun jam kerja,
tergantung pada bidangnya masing-masing.
b.3 Bagi Service
1) Kegiatan service dilakukan selama jam operasional Botanical
Garden.
2) Kegiatan keamanan penjagaan dilakukan 24jam dengan system
58 3) Kegiatan cleaning service dilakukan pada saat jam operasional
Orchid Botanical Garden, sebelum juga sesudah jam operasional.
c. Pendekatan Jumlah Pelaku
Pengunjung
Data pengunjung Kebun Raya Bogor
Rata - rata pengunjung hari kerja 2000 - 3000 orang
Rata - rata pengunjung pada akhir pekan 4000 - 7000 orang
Rata - rata pengunjung pada hari libur 6000 - 14000 orang
Kegiatan pengunjung di kebun raya bogor
Rata-rata jumlah pengunjung kebun raya bogor sejumlah 1.548.251
orang setiap tahunnya. Dengan demikian estimasi perhitungan pada
Area Griya Anggrek sebagai berikut :
Pengunjung = 1.548.251 x 5%
= 77.412 orang per tahun
= 212 orang per hari.
Menikmati taman 50%
Kafetaria 25%
Museum 15%
Griya Anggrek 5%
Lain-lain 5%
Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Tabel 3.4 Persentase Pengunjung kebun raya bogor
59 Untuk asumsi hari libur, pengunjung dapat bertambah hingga 50% dari
hari biasa.
Pengelola
PELAKU JUMLAH
Pengelola
Kepala Orchid Botanical Garden 1
Sekertaris 3
Public Relation 3
HRD 2
Kepala Bagian Umum 1
Kepala Sie Acara 1
Staff Acara 20
Kepala Sie. Pelayanan Umum 1
Kepala Sie Keuangan 1
Kepala Sie Pelayanan Umum 1
Staff Administrasi 5
Kepala Bagian Teknik 1
Staff Teknik 15
Kepala Pameran 1
Staff Pengawas Pameran 8
Kabag Edukasi 2
Kabag. Perpustakaan 1
Staff Perpustakaan 5
Kabag. Tata Usaha 1
Staff Tata Usaha 5
Staff Edukasi 8
Pemandu Wisata 8
Konservasi
Kepala Sie Registrasi 1
Staff Registrasi 4
Kepala Sie Konservasi 1
Staff Konservasi 5
Staff Laboraturium 5
Staff Reproduksi 3
Staff Preparasi 3
SERVICE
Kepala Teknisi 1
Staff Teknisi 10
Office Boy 8
Cleaning Service 30
Staff Keamanan 15
Pelayanan Umum
Staff Tiketing 5
Staff Informasi 2
Staff Kesehatan 3
Staff Café 6
Staff Souvenir 6
60 d. Pola Kegiatan
d.1 Perorangan dan instansi
d.2 Pengelola
Bagan 3.1 Pola Keegiatan Pengunjung Perorangan
Datang
61 Konservasi
Service
Datang Absen Bekerja Absen
Sesuai Jobdesk
Pulang
Toilet BAB/BAK
ISOMA
Bagan 3.3 Pola Keegiatan Pengelola Konservasi
Datang Absen Bekerja Absen
Sesuai Jobdesk
Pulang
Toilet BAB/BAK
ISOMA
62 3.1.3 Studi Fasilitas
64 b. Pola Hubungan Ruang
RUANG DISPLAY
TANAMAN ANGGREK
AREA PARKIR PENGUNJUNG SECURITY
CENTER
ENTRANCE
KEGIATAN PENGUNJUNG ( EDUKASI )
KEGIATAN PENGUNJUNG ( REKREASI )
KEGIATAN EVENT ORGANIZER
KEGIATAN ADMINISTRASI
KEGIATAN OPERASIONAL
65 3.1.4 Studi Ruang Khusus
Pembagian ruang pameran pada di dasarkan pada jenis tanaman
Anggreknya, sehingga tercipta tatanan ruang yang berbeda sesuai
dengan jenis koleksi yang dipamerkan. Studi ruang khusus dilakukan
terhadap besaran ruang pamer yang da di dalam Orchid Botanical
66 Perhitungan ruang yang dibutuhkan juga memperhatikan persyaratan
jarak pandang antara mata pengunjung dengan panel display.
Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus
67 Gambar 3.2 Jarak Pandang ke Display
Sumber : Human Dimension
68 Gambar 3.4 Pergerakan Manusia
69 3.1.5 Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
Kapasitas, Jumlah dan Besaran ruang yang diiperlukan didalam perancangan
didasarkan pada :
NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2
SB : Studi Banding
O : Observasi
SRK : Studi Ruang Khusus
SR : Studi Ruang
Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan
berdasarkan perhitungan sirkulasi menurut buku Time Saver Standart
for Building Types 2nd Edition, sebagai berikut :
5% – 10% = Sirkulasi Minimum
20% = Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30% = Kenyamanan Fisik
40% = Kenyamanan Psikologis
50% = Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan
70% - 100% = Sirkulasi dengan banyak kegiatan
70 AREA DISPLAY INDOOR
Nama Ruang Kapasitas
Besaran Standart
Jumlah
Luasan Sumber
Area Display Anggrek
Dilindungi 176,4 m2 SRK
Area Display Anggrek Tidak
Dilindungi 196 m2 SRK
Nama Ruang Kapasitas
Besaran Standart
Jumlah
Luasan Sumber
Area Baca 40 orang 1 m2 40 m2 SR
AREA DISPLAY OUTDOOR
Nama Ruang Kapasitas
Besaran Standart
Jumlah
Luasan Sumber
Taman 600 m2 SB
Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Display Indoor
Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Display Outdoor
71 AREA PENUNJANG
Nama Ruang Kapasitas
Besaran
Standart Jumlah Luasan Sumber
Lobby 250 orang 1 m2 250 m2 SR
Nama Ruang Kapasitas
Besaran
Standart Jumlah Luasan Sumber
R.Kepala 1 orang 25 m2 25 m2 NAD
Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Area Penunjang
72 AREA KONSERVASI
Nama Ruang Kapasitas
Besaran
Standart Jumlah Luasan Sumber R. Kepala Konservasi 1 orang 8,92 m2 8,92 m2 SB
Nama Ruang Kapasitas
Besaran
Standart Jumlah Luasan Sumber
R. Teknisi 5 Orang 4,46 m2 22,3 m2 SB
Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Area Konservasi
73 AREA PARKIR KENDARAAN
Nama Ruang Kapasitas Besaran Jumlah Luasan Sumber
Parkir Suttle Bus 18 unit 10 m2 180 m2 SB
Nama Ruang Jumlah Luasan
Area Utama 8228,8 m2
Area Penunjang 2384,475 m2
Area Konservasi 170,352 m2
Area Pengelola 212,856 m2
Area Parkir 1445,92 m2
Area Service 179,114 m2
TOTAL 12621,517 m2
Sirkulasi 30% 3786,4551 m2
TOTAL 16407,9721 m2
Jumlah luasan yang dibutuhkan sebesar 16.407,97m2, besaran ruang yang terhitung
tidak untuk dijadikan sebagai patokan namun merupakan perhitungan estimasi yang
dapat berubah nantinya pada desain.
Berdasarkan Perda kabupaten Semarang No. 2 Pasal 20 Tahun 2015
KLB = 0,8 KDB = 60%
KDB yang dipakai dalam perancangan adalah 60% untuk memperluas area
hijau.
74 3.1.6 Studi Citra Arsitektural
Bangunan Orchid Botanical Garden merupakan bangunan yang di
dalamnya memuat kegiatan Botani, konservasi tanaman, edukasi dan
wisata. Pada bangunan sebisa mungkin pengunjung dapat merasakan
suasana setiap ruangan dan menikmati koleksi tanaman anggrek yang
dibedakan jenis, asal dan spesiesnya. Dari segi arsitektural, bangunan
ini di desain sedemikian mungkin agar menciptakan kesan menyatu
dengan alam serta ramah lingkungan.
75 3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure
a. Sistem Struktur
a.1 Kriteria Struktur Bangunan
1) Strenght, kekuatan struktur dalam memikul beban
2) Stability, bangunan harus dapat berdiri stabil dimana
bagian bagian dari struktur saling mendukung.
3) Serviceability, struktur melayani kegiatan di dalamnya.
4) Safety, keamanan struktur terhadap beban tereancana.
5) Durability, keawetan bahan yang digunakan sebagai
struktur.
( Sumber : LTP Yohan Agung Setiawan,periode LVII)
a.2 Pemilihan Prinsip system Struktur
Terdapat 3 jenis system struktur yaitu struktur Dinding
masif, struktur Dinding sejajar dan Struktur rangka.
Sistem struktur yang digunakan adalah system struktur
untuk kondisi tanah berkontur karena lokasi yang memiliki
tipologi tanah yang berkontur.
Dalam perencanaan perancangan Orchid Botanical
Garden alternative system struktur yang digunakan adalah
system Dinding Sejajar dan system rangka karena
memungkinkan untuk perluasan ruang.
84 3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari dan terang
langit.
Pencahayaan alami terbatas oleh waktu yaitu pada pukul 09.00 – 16.00 WIB
Pencahayaan alami dapat diberikan pada area display Indoor dan
outdoor.
b. Pencahayaan Buatan
Jenis pencahaayaan antara lain :
Direct Lighting : Pencahayaan secara langsung untuk
menerangi suatu benda
Indirect Lighting : Pencahayaan secara tidak langsung (
refleksi, difuse )
Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden
ini direncanakan dari atap bangunan yang bermaterial transparan
dan juga pada dinding-dinding bangunan. Material transparan
tersebut sekaligus menjadi ciri khas dari bangunan yang memberi
kesan seperti rumah kaca. Sedangkan pada malam hari,
menggunakan lampu sebagai pencahayaan buatan serta untuk
menambah estetika bangunan.
85
Lampu Sorot Spotlight
Jenis lampu ini biasa digunakan untuk memperkuat
suatu area yang butuh untuk disinari dengan aksen
tertentu. Salah satu yang paling terbaru adalah dengan
menggunakan lampu led warna untuk memperindah
tampilan bangunan pada malam hari. Saat ini jenis lampu
sorot sudah berkembang dengan adanya lampu halogen
dan LED. Lampu-lampu ini bisa dipasang di plafon,
dinding,atau rel untuk menerangi suatu area, misalnya
karya seni
Lampu UpLight
Gambar 3.37 Lampu LED Spotlight Warna Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
86 Uplight adalah arah cahaya yang datang dari bawah ke
atas, dimana posisi lampu dihadapkan keatas. Efek cahaya
yang ditimbulkan yaitu kesan megah, dan memunculkan
dimensi.
Lampu LED Lantai
lampu lantai ini memberikan berbagai jenis
pencahayaan baik itu pencahayaan umum,setempat
ataupun sorot sesuai dengan bentuk dan
pembayangannya. Lampu seperti ini biasa digunakan
untuk area ruang duduk disekitar kursi dan meja santai.
Pada dasarnya system pencahayaan terbagi menjadi 3
bagian yaitu :
Sistem pencahayaan merata
Pada system ini iluminasi cahaya tersebar secara
merata di seluruh bagian ruangan. System Gambar 3.39 Lampu LED Lantai
87 pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang
digunakan untuk melakukan tugas visual khusus.
Sistem pencahayaan terarah
Pada system ini, ruangan memperoleh
pencahayaan dari satu arah tertentu. System
pencahayaan ini digunakan untuk menonjolkan
suatu objek tertentu yang ingin ditampilkan atau
hanya sekedar penyinaran untuk memberi eksen
warna refleksi pada dinding penyinaran.
Sistem pencahayaan setempat
Pada system ini cahaya dikonsentrasikan pada
suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang
memerlukan tugas visual.
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
Sistem Utilitas terdiri dari :
a. Sistem Penghawaan
a.1 Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan alami menggunakan potensi alami
dengan adanya bukaan atau ventilasi.
Penghawaan alami dapat menimbulkan gangguan
88
Penghawaan alami dapat digunakan pada area
servis dan pelayanan umum.
a.2 Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan yang dilakukan dengan bantuan
alat/teknologi tertentu.
Digunakan untuk menunjang kebutuhan ruang
yang ada.
Dapat berupa AC, Fan ( Kipas Angin ) dan Exhaust
Fan.
Gambar 3.40 jenis bukaan pada system cross ventilation
Sumber : http://www.membangunbersama.com/sirkulasi-dan-sistem-pengudaraan-dalam-rumah-tinggal-instalasi
89 b. System Jaringan Air Bersih
Terdapat 2 sistem distribusi air bersih dalam bangunan :
Sistem Up Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa sebagai
alat penggerak utama untuk mengalirkan air dari Ground
reservoir menuju ke seuruh bangunan.
Sistem Down Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa untuk
memindahkan air dari ground reservoir menuju roof tank
dan kemudian air didistribusikan dengan menggunakan
gaya gravitasi
Reservoir Pompa air
Unit Distribusi
Unit Distribusi Sumber air
Roof Tank
Bagan 3.6 Sistem Up Feed
90 c. Sistem jaringan Air Kotor
Pembagian saluran air kotor terbagi menjadi 2 yaitu :
c.1 Grey Water
Air kotor yang berakhir di saluran
pembuangan kota
Masih bias diolah kembali
Biasanya air bekas mandi dan mencuci
c.2 Black Water
Air kotor/limbah yang berakhir di septictank.
Tidak bias diolah kembali. Bagan 3.8 Sistem Jaringan Grey Water
Lavatory Septictank Sumur Resapan
91 d. Sistem Kelistrikan
Listrik Kota
Merupakan listrik yang berasal dari saluran listrik kota.
Genset
Digunakan pada saat adanya pemutusan listrik dari
saluran listrik kota.
PLN
Bagan 3.10 Sistem Jaringan Listrik Kota
Genset
92 e. Sistem Pemadam Kebakaran
93 f. Sistem Pembuangan sampah
Sampah dibedakan menjadi 3, yaitu Organik, Anorganik
dan sampah kertas.
Untuk membedakanya digunakan 3 macam tempat
sampah
Tampat sampah terdapat di area indoor dan outdoor.
f.1 Sampah Organik
Sampah yang berasal dari bahan bahan organic.
Dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Gambar 3.37 Tempat Sampah Outdoor
Sumber : AliExpress.com
Gambar 3.38 Tempat Sampah Outdoor Sumber : AliExpress.com
94 f.2 Sampah Anorganik
Terdiri dari sampah plastic dan sampah kaleng.
Pada sampah jenis ini perlu daur ulang yang lebih
lama.
f.3 Sampah Kertas
Sampah kertas dapat diolah kembali menjadi
kertas.
Bagan 3.13 Sistem Daur Ulang Sampah AnOrganik
95 g. Sistem Keamanan
Studi system keamanan pada Orchid Botanical Garden
menggunakan perangkat modern CCTV dan kemanan keliling. Tabel 3.20 Prinsip 3R
96 h. Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertical dapat menggunakan Lift, tangga dan
Ramp.
97 3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi
a. Air Conditioner ( AC ) Sebagai Cadangan Penghawaan
AC Central
Istilah AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri
(misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan.
Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang.
98 Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
AC Split
Split artinya terpisah. Artinya mesin kompresor AC yang outdoor
dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan dihubungkan
dengan selang.
Lawannya AC Split adalah AC Windows yang jika akan di
aplikasikan harus membuat lubang / fitting ke tembok seukuran
AC tersebut..
jadi antara kompresor outdoor dan blower indoornya tetap
nempel.
99 b. Dehumidifier
Dehumidifier adalah perangkat yang menghilangkan
kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk
menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi
serangkaian tabung dingin. Tabung ini menyebabkan
kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah
wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke
dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan
udara itu terjadi lebih dari sekali.
Gambar 3.43 Dehumidifer
100 c. Light Reflector
Adanya light reflector sebagai salah satu cara untuk
mengoptimalkan penerangan alami dengan pantulan siinar
matahari yang dikenakan ke light reflector lalu dipantulkan ke
langit-langit ruangan. Penggunaan light reflector pada Orchid
Botanical Garden diterapkan di area pengelola, area penunjang,
dan rea service.
d. Rain Harvesting
Pemanenan air hujan adalah akumulasi dan pengendapan
air hujan untuk digunakan kembali di lokasi, Air hujan dapat
dikumpulkan dari sungai atau atap , dan di banyak tempat air
yang dikumpulkan diarahkan ke sebuah lubang yang dalam
( baik, poros, atau lubang bor ), reservoir dengan perkolasi, atau
dikumpulkan dari embun atau kabut dengan jaring atau alat
lainnya. Penggunaannya mencakup air untuk kebun , irigasi ,
101 Harvesting juga dapat digunakan sebagai air minum.
3.3 Analisa Konteks Lingkungan
Orchid Botanical Garden yang akan dirancang merupakan pusat konservsi
dan penelitian Botani khususnya untuk Bunga Anggrek. Rencana
pembangunanya terletak di Kecamatan Bandungan, tepatnya di antara area
wisata Umbul Sidomukti dan Pondok Kopi Kabupaten Semarang. Gambar 3.56 Pengolahan Air Hujan
Gambar 3.57 Wilayah Tapak Rencana Pembangunan Projek 7°11'41.1"S+110°22'21.6"E
102
3.3.1 Analisa Lokasi Tapak
Aspek Amenitas Alami
View
Lokasi tapak erletak di Kecamatan Bandungan, view from site
yang ada disekitar bangunan adalah pemandangan kota
semarang dari ketinggian ±1200 mdpl. Sedangkan view to site
dicapai melalui 2 titik yaitu dari area Wisata Pondok Kopi dan Area
Perkebunan yang ada di atasnya.
Topografi
Kemiringan lereng di Kecamatan Bandungan dibedakan menjadi
5, yaitu kemiringan lereng 3%-8% (B), 8%-15% (C), 15%-30%
(D), 30%-45% (E) dan 45%-60% (F). Kelas kemiringan lereng
tersebut berdasarkan analisis kemiringan lereng menurut Arsyad.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Bandungan termasuk
kategori lereng C dan D yaitu 30%.
Air
Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di
103 a. Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar
7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.
b. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai
sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM
dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
Pada area tapak ini sendiri sumber air di dapat dari sumber
air dangkal / mata air yang ada di daerah tersebut.
Suhu dan angin
Suhu permukaan rata-rata di wilayah Kec. Bandungan,
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan hasil software ER Mapper
untuk daerah lahan terbangun suhu berkisar antara 24°C -26°C ,
vegetasi 18°C -22°C dan badan air 15°C -16°C.
Aspek Amenitas Buatan
Jaringan Kota
Lokasi tapak berada di area pegunungan, tepatnya di kawasan
komplek wisata antara Umbul Sidomukti dan kawasan Pondok
Kopi. Utilitas yang ada sudah memadai seperti jaringan listrik dan
sumber air serta saluran air.
Referensi Visual
Bentuk bangunan disekitar yang sudah ada merupakan bentuk
bangunan modern yang minimalis dengan fungsi café / lounge,
dan guess house .
Citra Arsitektural
Pembagian area pada lokasi tertata dengan baik, bangunan yang
104 terkesan menyatu dengan alam dengan material yg digunakan
merupakan batuan alam sebagai pelingkup bangunan.
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
a. Pemilihan Tapak.
a.1 Alternatif Tapak 1
Gambar 3.60 Rencana Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.58 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.61 Kondisi Jalan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.59 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.62 Umbul Sidomukti
105 Lokasi : Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Batas Batas :
Utara : Tanah Kosong
Selatan : Jalan menuju Bandungan
Timur : Tanah Kosong
Barat : Area Perkebunan & Pondok Kopi
Luas : 28.273,6 m2
Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
a.2 Alternatif Tapak 2
Gambar 3.63 Pondok Kopi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.65 Area Tapak alternative 2
Sumber : Google Maps
Gambar 3.64 Persimpangan Arah Pondok Kopi
Sumber : Google Street View
Gambar 3.66 EksistingTapak alternative 2
106 Lokasi : Berada di jalan akses utama keluar dari Pondok Kopi
Batas Batas :
Utara : Jalan Menuju Pondok Kopi
Selatan : Jalan menuju Bandungan
Timur : tanah kosong
Barat : Area Perkebunan
Luas : 15.159,63 m2
Eksisting : Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
b. Kriteria Pemilihan Tapak
1. Lokasi
Lokasi Tapak yang mudah dicapai berada pada area diantara
Umbul sidomukti
2. Akses Pencapaian
Lebar jalan harus memadai agar mudah dicapai oleh pengunjung
yang menggunakan kendaraan pribadi.
3. Kondisi Lingkungan Sekitar
Dekat dengan bangunan pendukung lainya seperti area istirahat,
guess house dan sarana pariwisata yang telah tersedia.
4. Potensi Alami
107 c. Analisa Pemilihan Tapak
KRITERIA TAPAK 1 TAPAK 2
Lokasi Berada di jalan akses utama
kearah Pondok Kopi dan Umbul Sidomukti.
Berada di jalan persimpangan akses utama kearah Pondok Kopi
Akses Pencapaian
Mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengn gerbang masuk Umbul Sidomukti
Relatif mudah dicapai karena letaknya yang berdekatan dengan pondok kopi
Kondisi Lingkungan Sekitar
Berada di sisi barat Umbul Sidomukti dengan fasilitas jalan utama di area tapak selebar 6 meter
Berada di antara lahan - lahan kosong yang digunakan untuk bercocok tanam
Potensi Alam Merupakan lokasi lahan kosong
yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.
Merupakan lokasi lahan kosong yang di dalamnya hanya terdapat vegetasi berupa rumput ilalang.
d. Pemilihan Tapak
Keterangan :
Tabel 3.23 Analisa Pemilihan Tapak
108 Dari perhitungan pemilihan tapak, tapak yang terpilih adalah tapak 1
Analisis SWOT Tapak terpilih :
d.1 Strenght
1. Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
2. Jaringan utilitas lebih memadai , terdapat aliran listrik PLN,
saluran air dan terletak di jalan utama area wisata.
3. Akses jalan menuju ke tapak mudah tercapai
4. Dekat dengan sarana wisata yang telah ada
d.2 Weekness
1. Terdapat beberapa pohon yang cukup besar dan tinggi
yang sayang untuk ditebang pada saat pembangunan.
2. Kemiringan area tapak sedikit curam.
d.3 Opportunity
1. Tapak mudah dilihat oleh pengunjung.
2. Dekat dengan bangunan wisata pendukung. Gambar 3.67 Rencana Tapak 1
109 d.4 Threat
Sirkulasi kendaraan yang ramai dapat mengakibatkan kemacetan
jalan, mengingat jalan pada area setempat terdapat jalan