i
Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Angela Ria Karunia Putri Utama 13.60.0149
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata
i Skripsi
Halaman Judul
Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Angela Ria Karunia Putri Utama 13.60.0149
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata
ii
Skripsi dengan judul :
Halaman Persetujuan
Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja
Oleh :
Angela Ria Karunia Putri Utama 13.60.0149
Disetujui dan diterima baik oleh pembimbing : Semarang, 8 September 2017
Pembimbing
iii
Telah diterima dan disahkan oleh panitia penguji pada: Rabu, 20 September 2017, skripsi dengan judul:
Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja
Oleh :
Angela Ria Karunia Putri Utama 13.60.0149
Tim Penguji
Ranto Sihombing,SE.,M.Si. Clara Susilawati,SE.,M.Si. St. Vena Purnamasari,SE.,M.Si.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya, yang bertanda tangan dibawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
“Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja”
Benar – benar merupakan karya saya. Saya tidak mengambil sebagian atau seluruh karya orang lain yang seolah – olah saya akui sebagai karya saya. Apabila saya melakukan hal tersebut,maka gelar dan ijasah yang saya peroleh dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Universitas Katolik Soegijapranata.
Semarang, 31 Oktober 2017 Yang menyatakan,
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pencobaan – pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan – pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkanmu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga
kamu dapat menanggungnya. (Korintus 10 : 13)
Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus atas kasih dan kebaikan-Nya
yang luar biasa dalam hidup saya. Saya persembahkan skripsi ini
sebagai bentuk bakti, tanggung jawab dan rasa cinta kasih
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang penulis ucapkan karena
skripsi dengan judul “Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi dengan Harapan Pemberi Kerja” telah dapat penulis selesaikan. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata Semarang. Topik ini dipilih karena
belum adanya penelitian mengenai gap antara lulusan akuntansi dengan harapan
pemberi kerja berdasarkan daftar kompetensi pada silabus ujian sertifikasi IAMI
dan IAPI. Skripsi ini berhasil menemukan bukti empiris bahwa masih adanya gap
antara kompetensi lulusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata dengan
harapan pemberi kerja.
Selesainya skripsi ini peneliti akui tidak terlepas dari bantuan beberapa
pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas ijin kepada peneliti untuk dapat
menggunakan fasilitas yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
2. Ibu Dr. Monika Palupi M, SE.,MM selaku Ketua Program Studi atas
dorongan dan dukungannya kepada penulis agar cepat menyelesaikan studi.
3. Ibu St Vena Purnamasari, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu
bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi dan membimbing penulis.
4. Ibu Clara Susilawati, SE.,M.Si dan Bapak Ranto P. Sihombing, SE.,M.Si
selaku dosen penguji yang memberikan kritik dan saran agar penulisan
vii
5. Kedua orang tua, kakak dan adik penulis yang senantiasa memberikan doa,
kasih sayang, semangat dan dukungan kepada peneliti hingga akhir dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Keluarga cemara (Nita Yuli, Dea Alodia, Ruth Olivia, Maryo Suntana, Ivan
Jaya, Riccy Chandra, Affri Prayitno dan Kenny Shan) yang telah berjuang
bersama dari awal hingga akhir dan senantiasa memberikan dukungan kepada
peneliti.
7. Lulusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata yang telah bersedia
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.
8. Bapak/ Ibu manajer perusahaan dan senior auditor KAP di Semarang, yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam pengisian
kuesioner penelitian.
9. Semua teman – teman dan pihak – pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam
proses membuat skripsi ini.
Semarang, 31 Oktober 2017 Peneliti,
viii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Pernyataan Keaslian Skripsi ... iv
Halaman Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Lampiran ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan dan batasan masalah ... 6
1.3. Tujuan dan manfaat penelitian ... 7
1.4. Kerangka pikir ... 8
1.5. Sistematika penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1. Landasan Teori ... 10
2.1.1. Kompetensi menurut IAMI ... 10
2.1.2. Kompetensi menurut IAPI ... 12
2.2. Pengembangan Hipotesis ... 15
2.2.1. Hipotesis 1 - Fundamental Bisnis ... 10
2.2.2. Hipotesis 2 - Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan ... 12
2.2.3. Hipotesis 3 - Manajemen Strategik ... 10
2.2.4. Hipotesis 4 - Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 12
2.2.5. Hipotesis 5 - Audit dan Assurance ... 10
2.2.6. Hipotesis 6 - Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 20
2.2.7. Hipotesis 7 - Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan SI ... 210
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 24
3.1. Obyek dan lokasi penelitian ... 24
3.2. Populasi dan sampel ... 24
3.3. Metode pengumpulan data ... 25
3.3.1. Jenis dan sumber data... 25
3.3.2. Teknik pengumpulan data ... 25
3.3.3. Alat pengumpulan data ... 25
3.3.4. Pengujian alat pengumpulan data... 25
3.3.4.1. Pengujian Validitas ... 25
3.3.4.2. Pengujian Realibilitas... 26
3.4. Definisi dan pengukuran variable penelitian... 26
3.5. Alat analisis data ... 52
3.5.1. Menyatakan hipotesis statistik ... 52
3.5.2. Memilih pengujian statistic ... 59
3.5.3. Menentukkan tingkat keyakinan yang diinginkan ... 59
3.5.4. Menghitung nilai statistik ... 59
3.5.5. Mendapatkan nilai uji kritis ... 60
3.5.6. Menginterpretasikan hasilnya ... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61
4.1. Demografi Responden ... 61
4.1.1. Responden Pemberi Kerja ... 61
4.1.2. Responden Lulusan Akuntansi ... 65
4.2. Gambaran Umum Responden ... 65
4.3. Uji Alat Pengumpulan Data ... 69
4.3.1. Uji Validitas Variabel ... 69
4.3.2. Uji Reliabilitas Variabel ... 77
4.4. Statistik Deskriptif ... 79
4.5. Uji Hipotesis... 99
4.6. Pembahasan ... 106
4.6.1. Hipotesis 1 - Fundamental Bisnis ... 106
x
4.6.3. Hipotesis 3 - Manajemen Strategik ... 114
4.6.4. Hipotesis 4 - Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 118
4.6.5. Hipotesis 5 - Audit dan Assurance ... 121
4.6.6. Hipotesis 6 - Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 124
4.6.7. Hipotesis 7 - Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan SI ... 128
4.6.8. Hipotesis 8 - Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan . 131 4.7. Analisis Tambahan ... 133
BAB V PENUTUP ... 145
5.1. Kesimpulan ... 145
5.2. Saran ... 145
5.3. Keterbatasan Penelitian ... 146
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Persebaran Kuesioner Perusahaan ... 61
Tabel 4.2 Persebaran Kuesioner KAP ... 64
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Lulusan Akuntansi ... 66
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Pemberi Kerja ... 68
Tabel 4.5 Uji Validitas Fundamental Bisnis ... 69
Tabel 4.6 Uji Validitas Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan ... 70
Tabel 4.7 Uji Validitas Manajemen Strategik ... 71
Tabel 4.8 Uji Validitas Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 72
Tabel 4.9 Uji Validitas Audit dan Assurance... 72
Tabel 4.10 Uji Validitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 74
Tabel 4.11 Uji Validitas Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan SI . 75 Tabel 4.12 Uji Validitas Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan ... 76
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas ... 77
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Fundamental Bisnis ... 79
Tabel 4.15 Compare Mean Fundamental Bisnis ... 80
Tabel 4.16 Statistik Deskriptif Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan ... 82
Tabel 4.17 Compare Mean Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan ... 84
Tabel 4.18 Statistik Deskriptif Manajemen Strategik ... 85
Tabel 4.19 Compare Mean Manajemen Strategik ... 85
Tabel 4.20 Statistik Deskriptif Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 87
Tabel 4.21 Compare Mean Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 89
Tabel 4.22 Statistik Deskriptif Audit dan Assurance ... 89
Tabel 4.23 Compare Mean Audit dan Assurance ... 91
Tabel 4.24 Statistik Deskriptif Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 92
Tabel 4.25 Compare Mean Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 94
Tabel 4.26 Statistik Deskriptif Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan ... 94
Tabel 4.27 Compare Mean Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan ... 95
xii
Tabel 4.29 Compare Mean Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial ... 98
Tabel 4.30 Uji Hipotesis Fundamental Bisnis... 99
Tabel 4.31 Uji Hipotesis Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan ... 100
Tabel 4.32 Uji Hipotesis Manajemen Strategik ... 101
Tabel 4.33 Uji Hipotesis Corporate Governance dan Manajemen Risiko ... 101
Tabel 4.34 Uji Normalitas Audit dan Assurance ... 102
Tabel 4.35 Uji Hipotesis Audit dan Assurance ... 102
Tabel 4.36 Uji Normalitas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 103
Tabel 4.37 Uji Hipotesis Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ... 103
Tabel 4.38 Uji Normalitas Manajemen Keuangan, Pasar Keuangan dan SI ... 104
Tabel 4.39 Uji Hipotesis Manajemen Keuangan, Pasar Keuangan dan SI ... 105
Tabel 4.40 Uji Normalitas Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan . 105 Tabel 4.41 Uji Hipotesis Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan .... 105
Tabel 4.42 Perbedaan Harapan Kompetensi Ekonomi Bisnis ... 133
Tabel 4.43 Perbedaan Harapan Kompetensi Manajemen Informasi ... 134
Tabel 4.44 Perbedaan Harapan Kompetensi Matematika Bisnis ... 135
Tabel 4.45 Perbedaan Harapan Kompetensi Perjanjian Bisnis dan Tenagakerja .... 135
Tabel 4.46 Perbedaan Harapan Kompetensi Fundamental Keuangan ... 136
Tabel 4.47 Perbedaan Harapan Kompetensi Akuntansi Biaya dan BEP ... 137
Tabel 4.48 Perbedaan Harapan Kompetensi Manajemen Biaya Strategik ... 137
Tabel 4.49 Perbedaan Harapan Kompetensi Pengukuran Kinerja ... 138
Tabel 4.50 Perbedaan Harapan Kompetensi Pelaporan Keuangan ... 139
Tabel 4.51 Perbedaan Harapan Kompetensi Pengambilan Keputusan ... 140
Tabel 4.52 Perbedaan Harapan Kompetensi Pemasaran dan Aliansi Strategik .. 140
Tabel 4.53 Perbedaan Harapan Kompetensi Manajemen Operasi ... 141
Tabel 4.54 Perbedaan Harapan Kompetensi Manajemen Keuangan dan Investasi . 142 Tabel 4.55 Perbedaan Harapan Kompetensi Corporate Governance ... 142
Tabel 4.56 Perbedaan Harapan Kompetensi Pengendalian Intern ... 143
Tabel 4.57 Perbedaan Harapan Kompetensi Manajemen Risiko ... 143
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lulusan ... 150
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian Pemberi Kerja ... 157
Lampiran 3 : Output SPSS Gambaran Umum Lulusan ... 165
Lampiran 4 : Output SPSS Gambaran Umum Pemberi Kerja ... 173
Lampiran 5 : Output SPSS Uji Validitas Lulusan ... 181
Lampiran 6 : Output SPSS Uji Validitas Pemberi Kerja ... 221
Lampiran 7 : Output SPSS Uji Normalitas ... 221
Lampiran 8 : Output SPSS Uji Hipotesis ... 224
xiv ABSTRAK
Penelitian ini menguji ada atau tidaknya gap antara kompetensi lulusan akuntansi Unika Soegijapranata dengan harapan pemberi kerja. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai kurikulum yang saat ini diterapkan oleh progdi Akuntansi. Lulusan akuntansi dan pemberi kerja yang bekerja di KAP, instrumen penelitian akan menggunakan daftar kompetensi dari IAPI. Lulusan akuntansi dan pemberi kerja yang bekerja di perusahaan, akan menggunakan daftar kompetensi dari IAMI.
Sampel penelitian lulusan akuntansi menggunakan metode snowball sampling dan bagi pemberi kerja menggunakan metode judgment sampling berjumlah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang ditujukan secara pribadi. Data yang diolah sebanyak 90 responden lulusan akuntansi dan 34 responden pemberi kerja. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya gap antara harapan pemberi kerja dengan kompetensi lulusan akuntansi pada manajemen informasi, perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan, fundamental keuangan, manajemen biaya strategik dan penganggaran, pengukuran kinerja dan balanced scorecard, pengambilan keputusan manajemen strategik, pemasaran dan aliansi strategik, manajemen operasi, manajemen keuangan dan investasi, pengendalian intern dan manajemen risiko, penugasan atestasi dan assurance, jasa akuntansi dan review, akuntansi syariah, akuntansi pemerintah, akuntansi organisasi nirlaba, akuntansi dan pengendalian manajemen, manajemen keuangan, pasar keuangan, sistem informasi dan hukum komersial.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, tuntutan bagi setiap individu semakin
bertambah tidak terkecuali dalam hal pekerjaan. Tuntutan yang semakin tinggi
membuat mencari kerja bukan lagi perkara yang mudah, setiap individu berlomba
– lomba untuk memperoleh pendidikan yang tinggi dengan harapan memperoleh
kompetensi yang diperlukan. Namun, data BPS mengungkapkan bahwa angka
pengangguran sarjana meningkat dari yang semula 5,34% di tahun 2015 menjadi
6,22% di tahun 2016 termasuk didalamnya adalah lulusan akuntansi. Hal ini tentu
menimbulkan anggapan bahwa kesenjangan (gap) antara pemberi kerja dengan
lulusan, termasuk lulusan akuntansi masih ada hingga saat ini.
Adanya kesenjangan disebabkan oleh kompetensi yang diperoleh lulusan
akuntansi dari universitas dengan yang dibutuhkan para pemberi kerja (Botes,
2009). Kesenjangan tersebut membuat para pemberi kerja mengungkapkan
keprihatinan mereka bahwa program akuntansi tidak sejalan dengan persyaratan
profesi akuntansi (Albrecht dan Sack dalam Sithole (2015))
Kesenjangan tersebut membuat para lulusan akuntansi menjadi tidak siap
dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Sejumlah penelitian
mengindikasikan bahwa para pengguna lulusan akuntansi terus menerus
menemukan lulusan akuntansi yang “tidak siap” (Bui dan Porter, 2010; Botes,
akuntansi di Afrika Selatan dan menemukan bahwa hampir 69% memiliki
pendapat bahwa lulusan yang bekerja tidak dapat langsung menyesuaikan dengan
dunia kerja sebab mereka tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Sithole
(2015) melakukan penelitian di Afrika Selatan mengenai kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja kepada lulusan akuntansi yakni penggunaan teknologi,
namun hal tersebut tidak dimiliki oleh lulusan akuntansi tersebut.
Ketidaksesuaian tersebut menyebabkan munculnya ketidakpuasan dari
salah satu pihak. Ketidakpuasan para pemberi kerja dikarenakan kompetensi yang
dimiliki oleh lulusan akuntansi tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
oleh para pemberi kerja (Cory dan Pruske dalam Sithole (2015)). Hal ini tentu
menimbulkan pertanyaan bagaimana para Universitas membantu mahasiswa
akuntansi dalam memenuhi persyaratan rekruitmen kerja (Kavanagh dan Drennan,
2008). Pertanyaan tersebut timbul mengingat muncul adanya dugaan mengenai
gap yang dialami antara para pemberi kerja dengan lulusan akuntansi sehingga
menimbulkan rasa ketidakpuasan yang diterima oleh para pemberi kerja.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lingkungan bisnis yang terus
berubah membutuhkan seseorang yang ahli dalam berbagai hal dengan
pengetahuan khusus maupun keahlian khusus (Jackling dan De Lange, 2009).
Oleh sebab itu, dibutuhkan pemahaman yang luas mengenai kompetensi yang saat
ini dibutuhkan oleh para pemberi kerja, karena hal tersebut sangat penting
diperhatikan untuk mampu memenuhi tuntutan para pemberi kerja yang terus
kompetensi yang diharapkan oleh para pemberi kerja atau apakah kompetensi
tersebut harus bergantung terhadap keadaan setempat (Sithole, 2015).
Lin dan Tempone dalam Sithole (2015), mengungkapkan bahwa
kompetensi yang dibutuhkan pemberi kerja di China adalah pengetahuan bisnis,
sedangkan pemberi kerja di Australia menyatakan bahwa kompetensi yang
dibutuhkan adalah kerjasama tim, komunikasi dan manajemen diri untuk dimiliki
oleh lulusan akuntansi. Sithole (2015) di Afrika menunjukkan bahwa bagi
pemberi kerja, penguasaan terhadap teknik komputer merupakan kompetensi yang
paling diperlukan. Low dkk (2016) melakukan survey di New Zeeland dan
hasilnya adalah kompetensi non akuntansi seperti kompetensi dalam penyelesaian
masalah dan komunikasi yang diharapkan oleh para pemberi kerja.
Perbedaan kompetensi di masing – masing negara membuat lulusan akuntansi harus berkaca terhadap keadaan setempat mengenai kompetensi saat ini
yang dibutuhkan. Di Indonesia ketidakjelasan mengenai daftar kompetensi yang
dibutuhkan, dijelaskan oleh beberapa lembaga akuntan yang diakui pada level
ASEAN yakni Institute Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) dan Institute
Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Hal ini dikarenakan keduanya sebagai bagian
dari National Accountacy Body (NAB) di Indonesia, yang secara langsung sudah
terhubungkan dengan ASEAN Charter Professional Accountant (ACPA) yang
berarti profesinya sebagai akuntan sudah diakui pada level ASEAN. Secara umum
lulusan akuntansi perlu memilikinya sebab untuk menjadi sukses maka lulusan
akuntansi harus memiliki kompetensi teknis maupun non teknis yang diperlukan
Kedua lembaga tersebut mengeluarkan daftar kompetensi yang secara
umum dibutuhkan dalam dunia kerja, karena adanya ketidakpuasan dari pemberi
kerja sehingga adanya daftar kompetensi ini dijadikan tujuan kedua lembaga
tersebut sebagai ukuran mutu mengenai penguasaan pada bidang ilmu akuntansi,
serta membakukan standar – standar ilmu akuntansi terutama di era MEA saat ini.
Melalui daftar kompetensi IAMI dan IAPI, diharapkan program studi akuntansi
dapat melihatnya sebagai peluang terutama di era MEA saat ini untuk dapat
mempersiapkan mahasiswa akuntansi untuk dapat bersaing sebagai profesi
akuntan di tingkat lokal maupun ASEAN. Adapun melalui daftar kompetensi ini,
diharapkan dapat membuat program studi akuntansi mengacu kepada standar
internasional maupun nasiona di dalam pembelajarannya.
IAMI menggolongkannya menjadi empat bagian yakni fundamental bisnis,
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan, manajemen strategik dan yang
terakhir adalah tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Lulusan akuntansi
harus memiliki pengetahuan, pemahaman, mampu menerapkan, mampu
melakukan analisis dan evaluasi terhadap empat kompetensi tersebut. Lulusan
akuntansi perlu mengetahui hal – hal tersebut sebab seorang akuntan membantu di
setiap tingkatan manajemen untuk menjalankan bisnis dari perencanaan bisnis,
pengambilan keputusan hingga memberikan informasi mengenai pengaruh dari
keputusan yang diambil baik pada kinerja keuangan perusahaan maupun non
keuangan.
Berbeda dengan IAMI, IAPI menggolongkan kompetensi yang dibutuhkan
pelaporan keuangan; manajemen keuangan, akuntansi manajemen dan sistem
informasi; serta lingkungan bisnis, hukum komersial dan perpajakan. Lulusan
akuntansi harus memiliki pengetahuan, pemahaman, mampu menerapkan, mampu
menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap empat kompetensi tersebut. Hal ini
penting mengingat lulusan akuntansi yang bekerja sebagai akuntan publik akan
menyediakan berbagai jasa yang berkaitan dengan audit, jasa review atas laporan
keuangan perusahaan, jasa atestasi dan sebagainya.
Penelitian ini menggunakan subyek penelitian lulusan akuntansi yang
sudah bekerja dan pemberi kerja, sehingga diharapkan dapat memberikan
perbandingan bagi pemberi kerja dengan program studi akuntansi melalui lulusan
akuntansi yang sudah bekerja apakah muncul gap antara kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja dengan kompetensi yang diberikan program studi.
Penggunaan lulusan akuntansi sebagai responden dikarenakan lulusan akuntansi
yang sudah bekerja, sudah berhadapan langsung dengan dunia kerja sehingga
telah melakukan praktik di dunia kerja secara nyata dan lulusan akuntansi
dianggap telah memiliki keseluruhan kompetensi yang diberikan program studi
akuntansi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada program
studi akuntansi, melalui pihak eksternal yakni lulusan akuntansi dan pemberi kerja
mengenai ada atau tidaknya gap antara kompetensi yang telah diberikan program
studi akuntansi dengan kompetensi yang dibutuhkan. Informasi tersebut
diharapkan dapat dijadikan sebagai saran maupun pertimbangan bagi program
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian mengenai apakah daftar kompetensi yang sudah ada saat ini
sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh para pemberi kerja dan apakah lulusan
akuntansi memiliki kompetensi yang sudah ada saat ini, mengingat hingga saat ini
masih terdapat anggapan gap antara pemberi kerja dengan lulusan akuntansi. Oleh
sebab itu, penelitian ini berjudul “Analisis Gap Kompetensi Lulusan Akuntansi
dengan Harapan Pemberi Kerja”
1.2. Perumusan dan batasan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ada beberapa
masalah yang ingin diteliti :
a. Apa kompetensi yang diharapkan oleh para pemberi kerja?
b. Apakah terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi
kerja pada lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki lulusan
akuntansi menurut kompetensi IAMI yang meliputi fundamental bisnis,
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan, manajemen strategik dan
tata kelola perusahaan serta manajemen risiko?
c. Apakah terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi
kerja pada lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki lulusan
akuntansi menurut kompetensi IAPI yang meliputi audit dan assurance,
akuntansi dan pelaporan keuangan, akuntansi manajemen, manajemen
keuangan dan sistem informasi serta lingkungan bisnis, hukum komersial
1.3. Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1. Tujuan penelitian
1. Mengetahui kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan oleh para pemberi
kerja.
2. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja pada lulusan akuntansi dengan kompetensi yang
dimiliki para lulusan akuntansi menurut bidang – bidang dalam IAMI. 3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja pada lulusan akuntansi dengan kompetensi yang
dimiliki para lulusan akuntansi menurut bidang – bidang dalam IAMI.
1.3.2. Manfaat penelitian
1. Bagi lulusan akuntansi, mampu memberikan informasi mengenai
kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan oleh para pemberi kerja
sehingga dapat dipenuhi oleh lulusan akuntansi.
2. Bagi program studi akuntansi, mampu memberikan informasi mengenai
kompetensi yang saat ini dibutuhkan pemberi kerja dan dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi maupun pertimbangan apabila masih dibutuhkan
1.4. Kerangka pikir
Muncul ketidakpuasan para pemberi kerja dikarenakan kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh lulusan
akuntansi tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Cory and Pruske, 2012)
Kompetensi menurut IAMI
Kompetensi menurut IAPI
Kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi
Kompetensi yang dimiliki lulusan akuntansi a. Audit dan assurance b. Akuntansi dan pelaporan
keuangan
c. Akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan sistem informasi
d. Lingkungan bisnis, hukum komersial dan perpajakan Muncul ketidakpuasan para pemberi kerja
dikarenakan kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Cory
and Pruske, 2012)
a. Fundamental bisnis b. Akuntansi Manajemen
dan Pelaporan Keuangan
c. Manajemen strategik d. Tata kelola perusahaan
dan manajemen resiko
Uji Beda
Meningkatnya angka pengangguran sarjana dari 5,34% menjadi 6,22% di
tahun 2016 (BPS, 2016)
Masih adanya gap mengenai kompetensi yang diperoleh lulusan akuntansi dari universitas
dengan yang dibutuhkan para pemberi kerja (Botes, 2009; Garner dan
1.5. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini, pendahuluan berisi latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka
pikir serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini, landasan teori berisi tinjauan pustaka,
pengembangan hipotesis yang akan menguraikan berbagai teori,
konsep dan penelitian sebelumnya yang relevan sampai dengan
hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini serta
penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian berisi populasi dan
sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
definisi operasional dan pengukuran variabel serta metode
analisa data.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Dalam penelitian ini, hasil dan analisis berisi analisa yang
diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.
BAB V PENUTUP
Dalam penelitian ini, bagian akhir berisi kesimpulan dan saran
10 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan teori
2.1.1. Kompetensi menurut IAMI
Profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang menunjang dalam
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan hidup
bisnis perusahaan. Keberadaan seorang akuntan, diperlukan untuk membantu
manajemen tingkat bawah hingga tingkat atas dalam menjamin bahwa perusahaan
akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkannya dengan efektif, efisien
dan ekonomis. Untuk membantu mencapai tujuan tersebut, seorang akuntan perlu
mengetahui perusahaan tersebut dengan baik yang meliputi kegiatan operasional
perusahaan (kegiatan penjualan atau pemasaran, produksi, riset dan
pengembangan serta kegiatan operasional – operasional lain dari perusahaan), kegiatan investasi perusahaan, kinerja tiap – tiap bidang dalam perusahaan dan kegiatan perusahaan yang mencakup tanggung jawab sosialnya. IAMI
merangkumnya menjadi empat yakni fundamental bisnis, akuntansi manajemen
dan pelaporan keuangan, manajemen strategik dan yang terakhir adalah tata kelola
perusahaan dan manajemen risiko.
Menurut IAMI, dalam bidang fundamental bisnis lulusan akuntansi perlu menguasai mengenai ekonomi bisnis, manajemen informasi, matematika bisnis,
perjanjian bisnis dan rasio, instrument keuangan. Penguasaan tersebut meliputi
tersebut, sehingga ketika lulusan akuntansi memiliki pengetahuan dan
pemahaman tersebut maka dapat diterapkannya dalam pekerjaannya bila hal
tersebut diperlukan oleh para pemberi kerja. Lulusan akuntansi perlu memiliki
penguasaan dalam bidang fundamental bisnis sebab seorang akuntan salah satu
bidang pekerjaannya adalah menyusun strategi bisnis yang baik, sehingga dengan
begitu nantinya seorang akuntan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh
dari keputusan yang diambil perusahaan terutama pengaruh terhadap keuangan
perusahaan.
Cakupan lain dari kompetensi yang diusung oleh IAMI adalah akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan yang menuntut lulusan akuntansi memiliki penguasaan baik dalam hal pengetahuan, pemahaman maupun analisis
serta melakukan evaluasi yang meliputi akuntansi biaya dan BEP, manajemen
biaya strategik dan penganggaran, pengukuran kinerja manajemen dan balanced
scorecard, dan menyajikan laporan keuangan secara lengkap dengan
menggunakan prinsip – prinsip akuntansi yang saat ini berlaku baik di Indonesia
maupun di internasional. Lulusan akuntansi perlu memiliki penguasaannya untuk
membantu seluruh fungsi manajemen dalam mengambil keputusan keuangan,
membantu dalam mengendalikan anggaran perusahaan dan akan memberikan
pertimbangan profesional dalam bidang keuangan dan kompetensi ini perlu
dipahami sebab tugas salah satu sebagai akuntan adalah menyusun laporan
keuangan, melakukan analisis kinerja keuangan, memonitor dan mengevaluasi
Kompetensi lain yang dibutuhkan menurut IAMI adalah manajemen strategik, dalam bidang manajemen strategik lulusan akuntansi memiliki cakupan perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen stratejik, pemasaran dan
aliansi stratejik, manajemen operasi, manajemen keuangan dan investasi. Lulusan
akuntansi perlu memiliki penguasaan pada keempat hal tersebut baik pada
pengetahuan, pemahaman, maupun penerapan pada praktiknnya. Hal tersebut
dibutuhkan mengingat sebagai seorang akuntan perlu membantu menyusun
rencana – rencana strategis dan rencana operasional, melakukan negosiasi tentang
projek, pinjaman maupun hibah sehingga dibutuhkan strategi – strategi yang akan menguntungkan perusahaan.
Kompetensi lain dalam IAMI yang dibutuhkan adalah tata kelola dan manajemen risiko baik dalam pengetahuan, pemahaman, penerapan maupun analisis yang meliputi tata kelola perusahaan, pengendalian intern, manajemen
risiko, etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Kompetensi tersebut dibutuhkan
untuk menjadi seorang akuntan yang dapat memastikkan bahwa perusahaan
memiliki aturan perundangan yang berlaku baik tata kelola perusahaan yang baik,
manajemen risiko dan pengendalian manajemen demi mewujudkan perusahaan
yang baik sehingga tidak mengesampingkan prinsip – prinsip yang berlaku. 2.1.2. Kompetensi menurut IAPI
Akuntan publik merupakan akuntan independen yang memberikan jasa
akuntansi tertentu terhadap perusahaan. Akuntan publik berperan sebagai pihak
independen yang akan menilai kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan
dibutuhkan melainkan pula integritas yang perlu dijunjung tinggi dalam
melakukan pekerjaannya sebagai pihak independen. Untuk dapat melaksanakan
jasa – jasa yang ditawarkan tersebut, maka seseorang lulusan akuntansi perlu
memahami kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi ideal yang diusung oleh IAPI meliputi audit dan assurance, akuntansi dan pelaporan
keuangan, akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan sistem informasi dan
lingkungan bisnis, hukum komersial dan perpajakan.
Kompetensi yang dibutuhkan menurut IAPI adalah audit dan assurance meliputi pengetahuan dan pemahaman pada perencanaan penugasan, evaluasi atas
risiko penugasan, pengumpulan bukti audit, review atas pelaksanaan penugasan
dan penyusunan laporan serta pengetahuan dan pengertian akan tanggung jawab
akuntan publik sehubungan dengan aturan etika dan independensi. Pemahaman
mengenai materi – materi merupakan cakupan dari penugasan audit, penugasan
atestasi dan assurance, serta jasa akuntansi dan review dan berhubungan mengenai
aturan etika dan independensi. Lulusan akuntansi perlu memahaminya untuk
dapat melakukan suatu pekerjaan audit, jasa atestasi dan jasa assurance lainnya.
Menurut IAPI, lulusan akuntansi juga perlu memiliki kompetensi dalam
hal akuntansi dan pelaporan keuangan yang meliputi pemahaman dan pengetahuan pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan,
melakukan pengukuran, pengakuan dan pengungkapan pada akun – akun transaksi
baik pada akuntansi syariah, pemerintah maupun organisasi nirlaba. Lulusan
akuntansi juga di tuntut untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan
terhadap entitas komersial, organisasi nirlaba, maupun entitas pemerintahan yang
sesuai dengan peraturan ataupun pelaporan yang diharuskan oleh peraturan dan
perundangan dan yang terakhir adalah seorang lulusan akuntansi dituntut untuk
dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan.
Cakupan kompetensi lain yang dibutuhkan menurut IAPI adalah
akuntansi manajemen, manajemen keuangan dan sistem informasi yang meliputi pemahaman dan pengetahuannya pada akuntansi manajemen seperti
konsep dan terminologi biaya, pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard
dan penganggaran juga pemahaman pada manajemen keuangan meliputi
perencanaan keuangan, risiko dan imbal hasil serta pada pasar keuangan seperti
pasar sekuritas, inflasi dan valuta asing serta pasar modal dan yang terakhir
merupakan sistem informasi seperti teknologi informasi dan sistem informasi
berbasis komputer. Maka, diharapkan lulusan akuntansi dapat
mengimplementasikannya dalam praktiknya.
Kompetensi terakhir yang diusung IAPI adalah lingkungan bisnis, hukum komersial dan perpajakan yang meliputi pemahaman dan pengetahuan terhadap lingkungan bisnis seperti konsep ekonomi dan tata kelola perusahaan
sedangkan pada hukum komersial yang meliputi meliputi implikasi hukum
transaksi bisnis, khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, auditing dan
pelaporan keuangan, baik yang diatur dalam KUH Perdata, Kitab Undang-undang
Hukum Dagang (KUHD), maupun yang diatur dalam Undang-undang lain beserta
peraturan pelaksanaannya. Perpajakan sendiri berkaitan dengan pemahaman dan
2.2. Pengembangan Hipotesis 2.2.1. Fundamental Bisnis
Kompetensi fundamental bisnis meliputi penguasaan pada ekonomi bisnis,
kebijakan fiskal dan moneter, manajemen informasi, matematika bisnis dan
keuangan, perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan serta pada dasar – dasar
keuangan. Penguasaan pada kompetensi ini meliputi pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan pada komponen - komponen dalam kompetensi fundamental
bisnis tersebut. Institute Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) mengungkapkan
bahwa dalam dunia kerja, lulusan akuntansi diperlukan untuk memiliki
kompetensi mengenai fundamental bisnis sehingga mampu membantu manajemen
dalam mengambil keputusan dan memberikan informasi mengenai pengaruh dari
keputusan tersebut.
Bowden dan Master (1993) mengungkapkan lulusan akuntansi tidak
memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan harapan pemberi kerja, hal ini
disebabkan karena lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman dalam memasuki
dunia kerja melalui praktik kerja nyata. Pemberi kerja berharap bahwa lulusan
akuntansi tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan namun juga keterampilan
teknis yang dibutuhkan dalam kompetensi fundamental bisnis. Namun, lulusan
akuntansi hanya diarahkan pada penguasaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan bukan terhadap keahlian tertentu sebagai seorang praktisi yang
terampil. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan atau gap antara kompetensi
yang dimiliki oleh lulusan akuntansi dengan kompetensi yang diharapkan pemberi
Ha1a : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai ekonomi bisnis.
Ha1b : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen informasi.
Ha1c : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai matematika bisnis dan keuangan.
Ha1d : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan.
Ha1e : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai fundamental keuangan.
2.2.2. Akuntansi Manajemen dan Pelaporan Keuangan
Kompetensi akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan menurut IAMI
meliputi pengetahuan dan keterampilan teknis pada akuntansi biaya dan BEP,
manajemen biaya stratejik dan budgeting, pengukuran kinerja manajemen dan
dalam menyajikan laporan keuangan. Penguasaan pada kompetensi tersebut
dibutuhkan bagi lulusan akuntansi yang bekerja pada sebuah perusahaan, sehingga
dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait dengan kinerja
keuangan perusahaan termasuk dalam penyusunan laporan keuangan yang
dibutuhkan.
Pemberi kerja berharap bahwa lulusan akuntansi tidak hanya sekedar
memiliki pengetahuan namun juga pada keterampilan yang memang dibutuhkan
dalam kompetensi akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan. Namun, lulusan
akuntansi hanya diarahkan terhadap penguasaan dan pengembangan ilmu
akuntansi tidak memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan harapan pemberi
kerja karena lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman dalam memasuki dunia
kerja melalui praktik kerja nyata (Bowden dan Master, 1993). Hal ini
memunculkan adanya perbedaan atau gap antara kompetensi yang dimiliki oleh
lulusan akuntansi dengan kompetensi yang diharapkan pemberi kerja.
Ha2a : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akuntansi biaya dan BEP
Ha2b : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen biaya strategik dan penganggaran Ha2c : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pengukuran kinerja dan balanced scorecard Ha2d : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pelaporan keuangan
2.2.3. Manajemen Strategik
Penguasaan lulusan akuntansi pada bidang manajemen strategik meliputi
perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen stratejik, pemasaran dan
aliansi stratejik, manajemen operasi, manajemen keuangan dan investasi yang
meliputi risiko dan imbalan serta pasar keuangan. Penguasaan pada bidang
tersebut mencakup pengetahuan dan keterampilan teknis dalam penerapannya
termasuk melakukan analisis dan evaluasi. Penguasaan ini diperlukan bagi lulusan
akuntansi yang bekerja di sebuah perusahaan yang akan membantu dalam
penyusunan rencana – rencana strategis operasional bagi perusahaan.
Bowden dan Master (1993) mengungkapkan lulusan akuntansi tidak
akuntansi hanya diarahkan terhadap penguasaan dan pengembangan ilmu
pengetahuan bukan terhadap keahlian tertentu sebagai seorang praktisi pada
kompetensi manajemen strategik. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan antara
kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi dengan kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja karena lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman
dalam dunia kerja melalui praktik kerja nyata.
Ha3a : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pengambilan keputusan manajemen strategik. Ha3b : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pemasaran dan aliansi stratejik.
Ha3c : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen operasi.
Ha3d : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen keuangan dan investasi.
2.2.4. Corporate Governance dan Manajemen Risiko
IAMI mengungkapkan lulusan akuntansi yang bekerja dalam sebuah
perusahaan harus dapat memastikkan bahwa perusahaan melakukan aturan
perundangan yang berlaku baik dan tidak mengesampingkan prinsip – prinsip yang berlaku. Oleh sebab itu, lulusan akuntansi diharapkan memiliki kompetensi
corporate governance, pengendalian intern, manajemen risiko serta etika bisnis
dan tanggung jawab sosial. Lulusan akuntansi untuk dapat menjalankan tugasnya
maka perlu memiliki penguasaan baik pada pengetahuan maupun keterampilan
Lulusan akuntansi dipersiapkan untuk menjadi seorang yang professional
melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak dipersiapkan untuk menjadi
praktisi yang terampil untuk memasuki dunia kerja. Lulusan akuntansi tidak
memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan harapan pemberi kerja yang
disebabkan oleh lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman dalam dunia kerja
(Bowden dan Master, 1993). Hal ini mengakibatkan munculnya perbedaan atau
gap antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja pada lulusan akuntansi
dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi pada kompetensi –
kompetensi corporate governance dan manajemen risiko.
Ha4a : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai corporate governance.
Ha4b : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pengendalian intern
Ha4c : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen risiko
Ha4d : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai etika bisnis dan tanggung jawab sosial
2.2.5. Audit dan Assurance
Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengungkapkan bahwa untuk
menjadi seorang akuntan publik, lulusan akuntansi perlu memiliki kapabilitas dan
professionalisme mengenai audit dan assurance yang meliputi pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam penugasan audit, penugasan atestasi dan
dari perencanaan penugasan, mendokumentasikan bukti yang dipeorleh hingga
dalam penyusunan laporan yang dibutuhkan.
Lulusan akuntansi tidak dipersiapkan menjadi seorang praktisi yang
terampil, sebab mereka hanya dibekali dengan pengetahuan. Hal ini
mengakibatkan, lulusan akuntansi tidak memiliki keterampilan teknis yang sesuai
dengan harapan pemberi kerja karena lulusan akuntansi tidak dipersiapkan dengan
pengalaman praktik kerja nyata (Bowden dan Master, 1993). Kurangnya
keterampilan teknis tersebut mengakibatkan muncul perbedaan antara kompetensi
yang diharapkan pemberi kerja terhadap kompetensi yang dimiliki oleh lulusan
akuntansi.
Ha5a: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai penugasan audit.
Ha5b: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai penugasan atestasi dan assurance.
Ha5c: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai jasa akuntansi dan review.
Ha5d: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai aturan etika dan independensi
2.2.6. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Mengenai akuntansi dan pelaporan keuangan, IAPI menjelaskan seorang
lulusan akuntansi sebagai akuntan publik perlu memiliki penguasaan mengenai
prinsip – prinsip akuntansi baik badan pengatur maupun pemerintah yang berlaku
umum di Indonesia untuk entitas komersial, organisasi nirlaba, dan entitas
organisasi tersebut beserta pengukuran, pengakuan, penilaian, perhitungan,
penyajian dan pengungkapan. Penguasaan yang diharapkan dalam dunia kerja ini
meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
tugasnya sebagai akuntan publik.
Lulusan akuntansi tidak memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan
harapan pemberi kerja karena lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman dalam
dunia kerja (Bowden dan Master, 1993). Hal ini dikarenakan lulusan akuntansi
memiliki lulusan akuntansi tidak dipersiapkan dengan keahlian tertentu maupun
menjadi seorang praktisi yang terampil. Oleh sebab itu, kompetensi yang dimiliki
oleh lulusan akuntansi berbeda dengan kompetensi yang diharapkan pemberi kerja
mengenai akuntansi dan pelaporan keuangan.
Ha6a: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai kerangka dasar, standar, ketentuan badan pengatur dan pemerintah atas laporan keuangan.
Ha6b: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akun-akun dan transaksi
Ha6c: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akuntansi transaksi syariah.
Ha6d: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akuntansi pemerintahan.
Ha6e: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akuntansi organisasi nirlaba.
2.2.7. Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan Sistem Informasi Lulusan akuntansi yang bekerja sebagai akuntan public menurut IAPI
akuntansi dan pengendalian manajemen, manajemen keuangan, pasar keuangan
dan sistem informasi. Tidak hanya pengetahuan dan pemahaman, namun lulusan
akuntansi juga diharapkan mampu dalam menerapkan apa yang dimilikinya
termasuk melakukan analisis maupun evaluasi terhadap kompetensi – kompetensi tersebut dalam jasa yang ditawarkan oleh seorang akuntan publik.
Lulusan akuntansi tidak dipersiapkan untuk menjadi praktisi yang terampil
untuk memasuki dunia kerja melalui praktik kerja (magang) karena mereka
dipersiapkan menjadi orang yang profesional. Oleh sebab itu lulusan akuntansi
tidak memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan harapan pemberi kerja
karena kurangnya pengalaman pada lulusan akuntansi (Bowden dan Master,
1993). Hal ini mengakibatkan munculnya perbedaan antara kompetensi yang
diharapkan pemberi kerja pada lulusan akuntansi dengan kompetensi yang
dimiliki oleh lulusan akuntansi.
Ha7a: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai akuntansi dan pengendalian manajemen. Ha7b: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai manajemen keuangan.
Ha7c: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai pasar keuangan.
Ha7d: Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai sistem informasi.
2.2.8. Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan
Lulusan akuntansi yang bekerja sebagai seorang akuntan publik selain
pengetahuan dan pemahaman serta mampu dalam penerapannya mengenai
lingkungan bisnis baik secara konsep ekonomi maupun corporate governance,
hukum komersial maupun perpajakan dalam melakukan jasanya baik jasa audit
dan assurance, jasa atestasi, maupun pemberian jasa konsultasi lainnya.
Pemberi kerja berharap bahwa lulusan akuntansi memiliki keterampilan
teknis yang dibutuhkan, bukan hanya sekedar pada ilmu pengetahuan. Namun,
lulusan akuntansi tidak memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan harapan
pemberi kerja karena lulusan akuntansi tidak memiliki pengalaman ketika
memasuki dunia kerja (Bowden dan Master, 1993). Lulusan sarjana akuntansi
hanya diarahkan terhadap penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
bukan terhadap keahlian tertentu sebagai seorang praktisi. Hal ini mengakibatkan
adanya perbedaan antara kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi dengan
kompetensi yang diharapkan pemberi kerja
Ha8a : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai lingkungan bisnis.
Ha8b : Terdapat perbedaan antara kompetensi yang diharapkan pemberi kerja terhadap lulusan akuntansi dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan akuntansi mengenai hukum komersial.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Obyek dan lokasi penelitian
Obyek penelitian adalah lulusan akuntansi Universitas Katolik
Soegijapranata (alumni) dan pemberi kerja yakni perusahaan dan KAP di kota
Semarang dan lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah di Kota
Semarang.
3.2. Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu lulusan akuntansi
Universitas Katolik Soegijapranata (alumni) dan pemberi kerja yakni perusahaan
dan KAP tempat bekerja lulusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.
Sampel lulusan akuntansi yang digunakan ialah lulusan akuntansi
Universitas Katolik Soegijapranata yang sudah bekerja. Pemilihan sampel
menggunakan metode snowball sampling. Snowball sampling yaitu pemilihan
sampel melalui proses bergulir dari satu responden ke responden yang lain,
pemilihan sampel ini awal mulanya jumlahnya sedikit kemudian menjadi lebih
banyak. Pemilihan sampel dengan metode snowball sampling ini dilakukan karena
jumlah responden yang tidak dapat ditentukan secara pasti.
Pemilihan sampel untuk pemberi kerja yakni manajer perusahaan dan
KAP. Pemilihan sampel pemberi kerja akan menggunakan metode judgment
sampling dengan ketentuan pemberi kerja memiliki lulusan akuntansi Universitas
3.3. Metode pengumpulan data 3.3.1. Jenis dan sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yakni data
yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Sumber data diperoleh dari
lulusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata dan pemberi kerja baik
perusahaan maupun KAP.
3.3.2. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan teknik survey. Teknik
survey adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada responden individu (Hartono, 2013).
3.3.3. Alat pengumpulan data
Data akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden baik
dengan bertemu langsung dengan responden maupun tidak langsung yakni
melalui e-mail maupun google form. Data untuk kuesioner dikembangkan dari
kompetensi – kompetensi yang dirilis oleh IAMI dan IAPI.
3.3.4. Pengujian alat pengumpulan data 3.3.4.1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur tepat atau tidaknya dari setiap
pertanyaan kuesioner atau indikator yang digunakan dalam penilaian variable
(Muniarti dkk., 2013). Metode pengujian menggunakan pengujian Person
Correlation, indikator akan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dengan
3.3.4.2. Pengujian Realibilitas
Uji realibilitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
realibilitas atau keandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable
(Muniarti dkk., 2013). Uji realibilitas digunakan untuk mengukur konsistensi data
dari instrument penelitian. Metode pengujian menggunakan pengujian Cronbach
Alpha dan tipe data berskala dan semakin tinggi nilai dari Cronbach Alpha maka
indikator yang digunakan dalam penelitian semakin reliable. Kriteria reliabilitas
sebagai berikut :
Interval Cronbach Alpha Kriteria
>0,9 Reliabilitas Sempurna
0,7 – 0,9 Reliabilitas Tinggi
0,5 – 0,7 Reliabilitas Moderat
<0,5 Reliabilitas Rendah
3.4. Definisi dan pengukuran variable penelitian
Dalam penelitian ini, setiap variable penelitian terdapat dua persepsi
responden yang akan diteliti yakni persepsi responden sebagai pemberi kerja yang
memiliki harapan kepada lulusan akuntansi dan persepsi responden sebagai
lulusan akuntansi terhadap kemampuan yang dimilikinya.
3.4.1. Kompetensi mengenai Fundamental Bisnis 3.4.1.1. Ekonomi Bisnis
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait ekonomi
bisnis yaitu memiliki pemahaman dan mampu melakukan analisis terhadap
harga serta bisnis internasional. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin
mampu dalam ekonomi bisnis.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan ekonomi bisnis yaitu yaitu memiliki pemahaman dan mampu
melakukan analisis terhadap ekonomi makro, kebijakan fiskal dan moneter,
ekonomi mikro, struktur pasar dan harga serta bisnis internasional. Semakin tinggi
poin, pemberi kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam ekonomi bisnis.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
fundamental bisnis nomor 1 hingga nomor 5. Pengukuran menggunakan skala
likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang
menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.1.2. Manajemen Informasi
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
manajemen informasi yaitu memiliki pemahaman mengenai dasar - dasar sistem
informasi pengembangan dan perancangan sistem serta sistem teknologi
informasi. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin mampu dalam
manajemen informasi.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan manajemen informasi yaitu memiliki pemahaman mengenai dasar -
dasar sistem informasi pengembangan dan perancangan sistem serta sistem
teknologi informasi. Semakin tinggi poin, pemberi kerja berharap lulusan
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
fundamental bisnis nomor 6 hingga nomor 8. Pengukuran menggunakan skala
likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang
menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.1.3. Matematika Bisnis dan Keuangan
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
matematika bisnis dan keuangan yaitu memiliki pemahaman mengenai teknik
matematika bisnis dan keuangan. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin
mampu dalam matematika bisnis dan keuangan.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan matematika bisnis dan keuangan yaitu memiliki pemahaman
mengenai teknik matematika bisnis dan keuangan. Semakin tinggi poin, pemberi
kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam matematika bisnis dan keuangan.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
fundamental bisnis nomor 9. Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, skala
satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang menyatakan jawaban
sangat setuju.
3.4.1.4. Perjanjian Bisnis dan Ketenagakerjaan
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait perjanjian
bisnis dan ketenagakerjaan yaitu memiliki pemahaman mengenai kontrak bisnis
hukum perdata, persaingan usaha, perlindungan konsumen dan ketenagakerjaan.
Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin mampu dalam perjanjian bisnis
dan ketenagakerjaan.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan yaitu memiliki pemahaman
mengenai kontrak bisnis seperti penyelesaian segketa dan mengenai undang -
undang kepailitan dan hukum perdata, persaingan usaha, perlindungan konsumen
dan ketenagakerjaan. Semakin tinggi poin, pemberi kerja berharap lulusan
akuntansi mampu dalam perjanjian bisnis dan ketenagakerjaan.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
fundamental bisnis nomor 10 hingga nomor 11. Pengukuran menggunakan skala
likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang
menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.1.5. Fundamental Keuangan
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
fundamental keuangan yaitu pemahaman mengenai rasio – rasio keuangan dan
instrument keuangan seperti obligasi, saham biasa dan preferensi, dan instrumen
keuangan jangka panjang lainnya. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin
mampu dalam fundamental keuangan.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan fundamental keuangan yaitu memiliki pemahaman mengenai rasio
preferensi, dan instrumen keuangan jangka panjang lainnya. Semakin tinggi poin,
pemberi kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam fundamental keuangan.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
fundamental bisnis nomor 12 hingga nomor 13. Pengukuran menggunakan skala
likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang
menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.2. Kompetensi mengenai akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan
3.4.2.1. Akuntansi Biaya dan Break Even Point (BEP)
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait akuntansi
biaya dan BEP yaitu memiliki pemahaman dan mampu melakukan analisis dan
evaluasi pada job order costing, process costing dan Activity-based costing,
Absorption costing and variable costing, joint product and by-product costing dan
life-cycle costing, target costing, capacity costing dan theory of constraint dan
relevant costing dan Break Even Point (BEP). Semakin tinggi poin, lulusan
akuntansi semakin mampu dalam akuntansi biaya dan BEP.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan akuntansi biaya dan BEP yaitu memiliki pemahaman dan mampu
melakukan analisis dan evaluasi pada job order costing, process costing dan
Activity-based costing, Absorption costing and variable costing, joint product and
by-product costing dan life-cycle costing, target costing, capacity costing dan
tinggi poin, pemberi kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam akuntansi
biaya dan BEP.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan nomor 1 hingga nomor 3.
Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak
setuju hingga skala lima yang menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.2.2. Manajemen Biaya Strategik dan Budgeting
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
manajemen biaya strategik dan budgeting yaitu memiliki pemahaman dan mampu
melakukan analisis dan evaluasi pada jenis – jenis biaya, biaya aktual, normal, dan standar serta activity-based management (ABM), budgeting, manajemen mutu
terpadu dan produktivitas. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin
mampu dalam manajemen biaya strategik dan budgeting.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan manajemen biaya strategik dan budgeting yaitu memiliki
pemahaman dan mampu melakukan analisis dan evaluasi pada jenis – jenis biaya,
biaya aktual, normal, dan standar serta activity-based management (ABM),
budgeting, manajemen mutu terpadu dan produktivitas. Semakin tinggi poin,
pemberi kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam manajemen biaya
strategik dan budgeting.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan nomor 4 hingga nomor 9.
Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak
setuju hingga skala lima yang menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.2.3. Pengukuran Manajemen dan Balanced Scorecard
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
pengukuran manajemen dan balanced scorecard yaitu memiliki pemahaman dan
mampu melakukan analisis dan evaluasi pada pengevaluasian kinerja dan
pengendaliannya, biaya dan ukuran kinerja serta dalam pengukuran kinerja
keuangan serta pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard. Semakin tinggi
poin, lulusan akuntansi semakin mampu dalam pengukuran manajemen dan
balanced scorecard.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan pengukuran manajemen dan balanced scorecard yaitu memiliki
pemahaman dan mampu melakukan analisis dan evaluasi pada pengevaluasian
kinerja dan pengendaliannya, biaya dan ukuran kinerja serta dalam pengukuran
kinerja keuangan serta pengukuran kinerja berbasis balanced scorecard. Semakin
tinggi poin, pemberi kerja berharap lulusan akuntansi mampu dalam pengukuran
manajemen dan balanced scorecard.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan nomor 10 hingga nomor 13.
Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak
3.4.2.4. Pelaporan Keuangan
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait pelaporan
keuangan yaitu mampu dalam menyajikan laporan keuangan secara lengkap dan
utuh, memahami sistem dan proses akuntansi serta perkembangan terkini
pelaporan keuangan. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin mampu
dalam pelaporan keuangan.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan pelaporan keuangan yaitu mampu dalam menyajikan laporan
keuangan secara lengkap dan utuh, memahami sistem dan proses akuntansi serta
perkembangan terkini pelaporan keuangan. Semakin tinggi poin pemberi kerja
berharap lulusan akuntansi mampu dalam pelaporan keuangan.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
akuntansi manajemen dan pelaporan keuangan nomor 14 hingga nomor 16.
Pengukuran menggunakan skala likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak
setuju hingga skala lima yang menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.3. Kompetensi mengenai manajemen strategic
3.4.3.1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Manajemen Stratejik Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman dirinya terkait
perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen stratejik yaitu memiliki
pemahaman mengenai visi, misi, strategi dan model - model strategik, critical
strategik. Semakin tinggi poin, lulusan akuntansi semakin mampu dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen stratejik.
Persepsi pemberi kerja mengenai harapan terhadap lulusan akuntansi
terkait dengan perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen stratejik
yaitu memiliki pemahaman mengenai visi, misi, strategi dan model - model
strategik, critical success factors, change management, pengambilan keputusan
manajemen strategik. Semakin tinggi poin, pemberi kerja berharap lulusan
akuntansi mampu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen
stratejik.
Pengukuran variable ini menggunakan instrument penelitian kompetensi
yang dikembangkan dari Silabus IAMI, pada pernyataan kompetensi mengenai
manajemen strategik nomor 1 hingga nomor 3. Pengukuran menggunakan skala
likert 5 poin, skala satu menyatakan sangat tidak setuju hingga skala lima yang
menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4.3.2. Pemasaran dan Aliansi Stratejik
Persepsi lulusan akuntansi mengenai pemahaman di