i
KARAKTERISTIK POMPA NIFTE ENERGI TERMAL
MENGGUNAKAN PIPA OSILASI 1/2
Ǝ
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
FX. IVAN NUGROHO
NIM : 075214034
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
CHARACTERISTIC OF THERMAL ENERGY NIFTE PUMP
USING 1/2
Ǝ
OF OSILATION PIPE
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirement To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Mechanical Engineering Study Program
By :
FX. IVAN NUGROHO
NIM : 075214034
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
INTISARI
Air sangat penting bagi kehidupan, tetapi tempat sumber mata air lebih rendah dari tempat pemakaiannya sehingga diperlukan pompa untuk mengalirkannya. Pada umumnya pompa air digerakkan oleh energi listrik tetapi masih banyak daerah tidak bisa menikmati jaringan listrik. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai penggerak pompa air adalah energi termal menggunakan bahan bakar spirtus. Tetapi unjuk kerja pompa air energi termal di Indonesia belum banyak sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memanfaatkannya secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model pompa termal jenis nifte untuk meneliti daya , debit dan efisiensi maksimal yang dihasilkan oleh pompa tersebut. Pompa nifte terdiri menjadi 6 bagian utama yaitu, evaporator, kondensor, pipa osilasi, pipa nifte, keran dan bak pendingin. Dalam proses pengambilan data digunakan 11 variasi yang berbeda yaitu: variasi pada ketinggian awal air, variasi bukaan keran, variasi pendingin dan variasi pada pengeluaran udara dari dalam sistem.
Telah berhasil dibuat model pompa termal jenis nifte. Sebelum pemasangan pompa daya maksimal sebesar 0,0883 watt, debit maksimal yang terjadi di selang osilasi sebesar 0,000052 m3/s (3,12 liter/menit) dan efisiensi maksimal sebesar 0.04 %. Setelah pemasangan pompa daya maksimal sebesar 0,0065 watt, debit maksimal sebesar 0,0000045 m3/detik (0,27 liter/menit) dan efisiensi maksimal sebesar 0,0030 %.
Kata kunci: pompa nifte, daya, debit efisiensi, energi termal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala berkah dan anugerah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Karakteristik Pompa NIFTE Energi Termal Menggunakan Pipa Osilasi ½” ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Budi Sugiharto, S.T., M.T. selaku Ketua Program studi Teknik Mesin.
3. Bapak Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Rines, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
6. Laboran (Ag. Rony Windaryawan) yang telah memberikan ijin dalam penggunakan fasilitas yang diperlukan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
TITLE PAGE ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
INTISARI ... vii
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Penelitian yang Pernah Dialakukan ... 4
2.2 Dasar Teori ... 7
2.3 Persamaan Yang digunakan... 12
BAB III. METODE PENELITIAN ... 16
3.1 Skema Alat Penelitian ... 16
3.2 Prinsip Kerja Alat ... 17
3.3 Variabel yang Divariasikan ... 18
3.4 Variabel yang Diukur ... 21
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data ... 23
3.6 Analisa Data ... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28
4.1 Data Penelitian ... 28
4.2 Contoh Perhitungan ... 38
4.3 Pembahasan ... 49
4.4 Kesimpulan Umum dari Pembahasan ... 65
BAB V. PENUTUP ... 77
5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data pada variasi ketinggian air di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran dibuka penuh ... 29 Tabel 4.2 Data pada variasi ketinggian air di atas evaporator, pendinginan
udara dan keran ditutup 22.50 ... 30 Tabel 4.3 Data pada variasi ketinggian air di atas evaporator, pendinginan
udara dan keran ditutup 450 ... 30 Tabel 4.4 Data pada variasi ketinggian air berada pada bagian evaporator,
pendinginan udara dan keran ditutup 450 ... 31 Tabel 4.5 Data pada variasi ketinggian air berada di bawah evaporator,
pendinginan udara dan keran ditutup 450 ... 32 Tabel 4.6 Data pada variasi ketinggian air berada di atas evaporator,
pendinginan air dan keran ditutup 450 ... 32 Tabel 4.7 Data pada variasi ketinggian air berada di atas evaporator,
pendinginan udara, keran ditutup 450 dan variasi pengeluaran
udara di dalam sistem ... 33 Tabel 4.8 Data pada variasi pemasangan pompa, ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 600 dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 34 Tabel 4.9 Data pada variasi pemasangan pompa, ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 450 dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 34 Tabel 4.10 Data pada variasi pemasangan pompa, ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 300 dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 4.11 Data pada variasi pemasangan pompa, evaporator 40 cm dan merubah posisi pembakaran (kompor), air di atas evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 450 dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 36 Tabel 4.12 Data Pengujian Daya Spiritus ... 37 Tabel 4.13 Perhitungan Daya Spiritus ... 42 Tabel 4.14 Perhitungan pompa pada variasi air di atas evaporator,
pendinginan udara dan keran dibuka penuh ... 43 Tabel 4.15 Perhitungan pompa pada variasi air di atas evaporator,
pendinginan udara dan keran ditutup 22.50 ... 43 Tabel 4.16 Perhitungan pompa pada variasi air di atas evaporator,
pendinginan udara dan keran ditutup 450. ... 44 Tabel 4.17 Perhitungan pompa pada variasi air berada pada bagian
evaporator, pendinginan udara dan keran ditutup 450. ... 44 Tabel 4.18 Perhitungan pompa pada variasi air berada di bawah evaporator,
pendinginan udara dan keran ditutup 450. ... 45 Tabel 4.19 Perhitungan pompa pada variasi air berada di atas evaporator,
pendinginan air dan keran ditutup 450 ... 45 Tabel 4.20 Perhitungan pompa pada variasi air berada di atas evaporator,
pendinginan udara, keran ditutup 450 dan pengurangan udara di dalam sistem ... 46 Tabel 4.21 Perhitungan penambahan pompa pada variasi air berada di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 600 dan pengurangan udara di dalam sistem... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 4.22 Perhitungan penambahan pompa pada variasi air berada di atas evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 450 dan pengurangan udara di dalam sistem... 47 Tabel 4.23 Perhitungan penambahan pompa pada variasi air berada di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 300 dan pengurangan udara di dalam sistem... 48 Tabel 4.24 Perhitungan penambahan pompa pada variasi air berada di atas
evaporator, pendinginan udara, keran ditutup 450 dan pengurangan udara di dalam sistem... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulse Jet ... 6
Gambar 2.2 Dimensi Evaporator... 6
Gambar 2.3 Pompa air tenaga panas jenis nifte ... 8
Gambar 2.4 Pompa air tenaga panas matahari jenis nifte ... 8
Gambar 2.5 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte Pump ... 9
Gambar 2.6 Pompa Air Energi Termal Jenis Pulse Jet ... 9
Gambar 2.7 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump ... 11
Gambar 3.1 Skema Alat ... 16
Gambar 3.2 Variasi ketinggian awal air terhadap pemanas ... 19
Gambar 3.3 Variasi bukaan keran ... 19
Gambar 3.4 Perangkat pompa ... 20
Gambar 3.5 Penerapan pompa pada nifte pump ... 20
Gambar 3.6 Variasi evaporator ... 21
Gambar 3.7 Posisi penempatan termokopel ... 22
Gambar 3.8 Pengukuran panjang langkah ... 22
Gambar 4.1 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa osilasi, dengan evaporator 20 cmdan keran tertutup 45 derajat berdasarkan jenis pendinginan. ... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.2 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa nifte, dengan evaporator 20 cm dan keran tertutup 45 derajat berdasarkan jenis pendinginan ... 49 Gambar 4.3 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan bukaan keran dengan pendingin udara dan posisi air di atas evaporator ... 50 Gambar 4.4 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan bukaan
keran dengan pendinginan udara dan posisi air di atas evaporator ... 50 Gambar 4.5 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm dan pendinginan udara ... 51 Gambar 4.6 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan
posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm dan pendinginan ud... 51 Gambar 4.7 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 52 Gambar 4.8 Hubungan debit dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan
jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.9 Hubungan debit dengan waktu pada variasi pemasangan pompa dan berdasarkan bukaan keran dengan posisi air di atas evaporator, pengeluaran udara di dalam sistem, dan pendinginan udara ... 53 Gambar 4.10 Hubungan debit dengan waktu berdasarkan ukuran
evaporator pada variasi pemasangan pompa, posisi air di atas evaporator, pendinginan udara dan pengeluaran udara dalam sistem ... 54 Gambar 4.11 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa osilasi, dengan
evaporator 20 cm dan keran tertutup 45 derajat berdasarkan
jenis pendinginan ... 54 Gambar 4.12 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa nifte, dengan
evaporator 20 cm dan keran tertutup 45 derajat berdasarkan
jenis pendinginan ... 55 Gambar 4.13 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa osilasi berdasarkan
bukaan keran dengan pendinginan udara dan posisi air di atas evaporator ... 55 Gambar 4.14 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan
bukaan keran dengan pendinginan udara dan posisi air di atas evaporator ... 56 Gambar 4.15 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat evaporator 20 cm dan pendinginan udara ... 56 Gambar 4.16 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan
posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat evaporator 20 cm dan pendinginan udara ... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.17 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa osilasi berdasarkan jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 57 Gambar 4.18 Hubungan daya dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan
jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 58 Gambar 4.19 Hubungan daya dengan waktu pada variasi pemasangan
pompa dan berdasarkan bukaan keran dengan posisi air diatas evaporator, pengeluaran udara di dalam sistem, dan pendinginan udara ... 58 Gambar 4.20 Hubungan daya dengan waktu berdasarkan ukuran
evaporator pada variasi pemasangan pompa, posisi air di atas evaporator, pendinginan udara dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 59 Gambar 4.21 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa osilasi, dengan
evaporator 20 cm dan keran tertutup 45 derajat berdasarkan
jenis pendinginan ... 60 Gambar 4.22 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa nifte, dengan
evaporator 20 cm dan keran tertutup 45 derajat berdasarkan
jenis pendinginan ... 60 Gambar 4.23 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa osilasi berdasarkan
bukaan keran dengan pendinginan udara dan posisi air di atas evaporator ... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 4.24 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa nifte berdasarkan bukaan keran dengan pendinginan udara dan posisi air di atas evaporator ... 61 Gambar 4.25 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat evaporator 20 cm dan pendinginan udara ... 62 Gambar 4.26 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa nifte
berdasarkan posisi air dengan variasi keran tertutup 45 derajat evaporator 20 cm dan pendinginan udara ... 62 Gambar 4.27 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa osilasi
berdasarkan jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 63 Gambar 4.28 Hubungan efisiensi dengan waktu untuk pipa nifte
berdasarkan jumlah udara dalam sistem dengan variasi keran tertutup 45 derajat, evaporator 20 cm, posisi air di atas evaporator dan pendinginan udara ... 63 Gambar 4.29 Hubungan efisiensi dengan waktu pada variasi pemasangan
pompa dan berdasarkan bukaan keran dengan posisi air di atas evaporator, pengeluaran udara di dalam sistem, dan pendinginan udara ... 64 Gambar 4.30 Hubungan efisiensi dengan waktu berdasarkan ukuran
evaporator pada variasi pemasangan pompa, posisi air di atas evaporator, pendinginan udara dan pengeluaran udara di dalam sistem ... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Gambar 4.31 Hubungan frekuensi dengan waktu dari pipa osilasi antara variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 65 Gambar 4.32 Hubungan frekuensi dengan waktu dari pipa nifte antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 66 Gambar 4.33 Hubungan kecepatan osilasi dengan waktu dari pipa osilasi
antara variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 66 Gambar 4.34 Hubungan kecepatan osilasi dengan waktu dari pipa osilasi
antara variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan ... 67 Gambar 4.35 Hubungan waktu dengan debit dari pipa osilasi antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 67 Gambar 4.36 Hubungan waktu dengan debit dari pipa nifte antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 68 Gambar 4.37 Hubungan waktu dengan tekanan dari pipa osilasi antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 68 Gambar 4.38 Hubungan waktu dengan tekanan dari pipa nifte antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 69 Gambar 4.39 Hubungan waktu dengan daya dari pipa osilasi antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 69 Gambar 4.40 Hubungan waktu dengan daya dari pipa nifte antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 70 Gambar 4.41 Hubungan waktu dengan efisiensi dari pipa osilasi antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Gambar 4.42 Hubungan waktu dengan efisiensi dari pipa nifte antara variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ... 71 Gambar 4.43 Hubungan debit pemompaan dengan waktu antara variasi 8,
9, dan 10 ... 71 Gambar 4.44 Hubungan daya pemompaan dengan waktu antara variasi 8,
9, dan 10 ... 72 Gambar 4.45 Hubungan efisiensi pemompaan dengan waktu antara variasi
8, 9, dan 10 ... 72 Gambar 4.46 Hubungan debit pemompaan dengan waktu antara variasi 10
dan 11 ... 73 Gambar 4.47 Hubungan daya pemompaan dengan waktu antara variasi 10
dan 11 ... 74 Gambar 4.48 Hubungan efisiensi pompa dengan waktu antara variasi 10
dan 11 ... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB III
METODE PENELITIAN.
3.1 Skema Alat
Sistem pompa energi termal jenis nifte ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu bagian saluran air dan pompa (evaporator). Sistem saluran air menggunakan
pipa dan disusun pada rangka yang terbuat dari pelat besi siku. Pompa akan
dihubungkan ke sistem saluran air dengan bantuan pipa dengan klep.
Gambar 3.1 Skema Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Selain alat utama seperti Gambar 3.1, digunakan alat-alat pendukung sebagai
berikut:
a. Stopwatch
Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mulai mengalir sampai
air berhenti mengalir.
b. Termokopel
Dipakai untuk mengetahui suhu.
c. Gelas ukur
Dipakai untuk menghitung volume air yang dikeluarkan oleh pompa.
3.2 Prinsip Kerja Alat
Pompa air yang digunakan adalah pompa air jenis nifte. Prinsip kerja jenis
nifte ialah pada bagian yang dipanasi menghasilkan uap, sehingga fluida di
bagian sisi panas turun dan memberikan tekanan pada bagian sisi dingin yang
menyebabkan air terdorong keluar. Selanjutnya pada proses penghisapan terjadi
karena uap di bagian sisi dingin mengalami pengembunan disertai dengan bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
penukar panas, kemudian fluida pada sisi dingin menggantikan atau mengisi
kembali fluida sistem di bagian sisi panas, hal ini disebut osilasi, osilasi ini
dimanfaatkan untuk menggerakkan katup hisap dan katup tekan pada pompa air
sehingga dapat menghisap air dari sumbernya dan memindahkannya ke posisi
yang lebih tinggi.
3.3 Variabel Yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan dalam pengujian yaitu:
1. Variasi fluida pendingin
2. Variasi ketinggian awal air terhadap pemanas
(a) Posisi awal air berada (b) Posisi awal air berada
di atas evaporator pada evaporator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(c) Posisi awal air berada di bawah evaporator
Gambar 3.2 Variasi ketinggian awal air terhadap pemanas
3. Variasi bukaan keran ( buka penuh, tutup 45°, tutup 22,5° )
(a) Keran buka penuh (b) Keran ditutup 22.50
(c) Keran ditutup 450
Gambar 3.3 Variasi bukaan keran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Variasi pengurangan udara dalam sistem
5. Variasi penambahan perangkat pompa
Gambar 3.4 Perangkat pompa
Gambar 3.5 Penerapan pompa pada nifte pump
Tosen klep arah buka ke atas
Sambungan ke pipa nifte
Sambungan ke pipa osilasi
Masukan air dari sumber keluaran air dari hasil pemompaan
Tosen klep arah buka ke atas
keluaran air dari hasil pemompaan Sambungan ke pipa osilasi
masukan air dari hasil pemompaan Sambungan ke pipa nifte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Variasi Ukuran Evaporator ( 20cm dan 40cm)
Gambar 3.6 Variasi evaporator
3.4 Variabel yang Diukur
Variabel-variabel yang diukur antara lain :
a. Suhu (T)
Pada pipa pengembunan (T1)
Pada pipa pemanas (T2)
Pada sebelum pendingin (T3)
Pada setelah pendingin (T4) 20 cm
40 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 3.7 posisi penempatan termokopel
b. Panjang langkah (l)
a. Posisi awal air b. Posisi air c.Posisi air .
osilasi naik osilasi turun
Gambar 3.8 Pengukuran panjang langkah
T1 T2
T3
T4
l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Waktu untuk melakukan 10 kali osilasi
Untuk selanjutnya dari variabel-variabel tersebut digunakan dalam
perhitungan untuk mendapatkan debit (Q), tekanan pompa (P), daya pompa (Wp)
dan efisiensi pompa (Ș pompa).
3.5 Metode dan Langkah Pengambilan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara memperoleh data melalui
percobaan alat. Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yaitu
menggunakan metode langsung. Penulis mengumpulkan data dengan menguji
langsung alat yang telah dibuat.
Langkah – langkah pengambilan data pompa :
a. Percobaan pertama ( variasi 1)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan pertama, keran buka penuh dan tanpa pendingin.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
b. Percobaan kedua (variasi 2)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan kedua, keran ditutup 22.50 dan tanpa pendingin.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
c. Percobaan ketiga (variasi 3)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan ketiga, keran ditutup 450 dan tanpa pendingin.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat..
d. Percobaan keempat (variasi 4)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan keempat, keran ditutup 450 dan tanpa pendingin.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
e. Percobaan kelima (variasi 5)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan kelima, keran ditutup 450 dan tanpa pendingin.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
f. Percobaan keenam (variasi 6)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan keenam, keran ditutup 450 dan pendinginan menggunakan air.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
g. Percobaan ketujuh (variasi 7)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan ketujuh, keran ditutup 450 dan pendinginan menggunakan udara.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Ketika terjadi osilasi, udara didalam sistem dikeluarkan dengan cara
membuka kemudian menutup lubang udara.
6. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
h. Percobaan kedelapan (variasi 8)
1. Menambah perangkat pompa pada sistem.
2. Percobaan kedelapan, keran ditutup 600 dan pendinginan menggunakan
udara.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5. Ketika terjadi osilasi, udara didalam sistem dikeluarkan dengan cara
membuka kemudian menutup lubang udara.
6. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
i. Percobaan kesembilan (variasi 9)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan kesembilan, keran ditutup 450 dan pendinginan menggunakan
udara.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Ketika terjadi osilasi, udara didalam sistem dikeluarkan dengan cara
membuka kemudian menutup lubang udara.
6. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
j. Percobaan kesepuluh (variasi 10)
1. Air diisikan kedalam alat sampai dengan bagian atas pemanas.
2. Percobaan kedelapan keran ditutup 300 dan pendinginan menggunakan
udara.
3. Pemanas diletakkan pada pipa pemanas.
4. Pemanas mulai dinyalakan.
5. Ketika terjadi osilasi, udara didalam sistem dikeluarkan dengan cara
membuka kemudian menutup lubang udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6. Suhu, waktu dan panjang langkah yang dihasilkan pompa setiap 10 menit
selama 60 menit dicatat.
k. Percobaan kesebelas (variasi 11)
Langkah percobaan kesebelas sama dengan percobaan ke sepuluh, tetapi
hanya dilakukan penggantian evaporator dengan ukuran 40 cm dan diameter tetap.
3.6 Analisa Data
Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian pompa yaitu : panjang
langkah (m) dan frekuensi yang didapat dari percobaan digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran air (V). Dengan mengetahui hasil perhitungan
kecepatan (V) maka dapat dihitung debit air yang mengalir (Q). Dari tinggi head
(H) maka dapat menghitung tekanan yang terjadi di dalam pompa (P). Dari
tekanan pompa, debit, kecepatan alirdan frekuensi dapat menghitung daya pompa
(Wp) dan efisiensi pompa (Ș pompa), untuk percobaan penambahan perangkat
pompa pada nifte pump dilakukan pengambilan data debit air yang dipompakan
dan beda ketinggian antara keluaran pompa dengan permukaan air sumber untuk
menghitung daya pompa (Wp), efisiensi pompa (Ș pompa) .
Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan : waktu
dengan daya pemompaan dan efisiensi pompa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Dalam pengambilan data secara keseluruhan terdapat 11 variasi sebagai
berikut:
1. keran dibuka penuh tanpa pendingin dan air di atas pemanas.
2. keran ditutup 22,50 tanpa pendingin dan air di atas pemanas.
3. keran ditutup 450 tanpa pendingin dan air di atas pemanas.
4. keran ditutup 450 tanpa pendingin dan air pas bidang bakar.
5. keran ditutup 450 tanpa pendingin dan air di bawah pemanas.
6. keran ditutup 450 dengan pendingin dan air di atas pemanas.
7. keran ditutup 450 tanpa pendingin dan air diatas pemanas dengan
variasi pengurangan udara dalam sistem.
8. Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air diatas
evaporator, keran ditutup 600 dan menggunakan variasi pengeluaran
udara dalam sistem.
9. Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air diatas
evaporator, keran ditutup 450 dan menggunakan variasi pengeluaran
udara dalam sistem.
10. Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air diatas
evaporator, keran ditutup 300 dan menggunakan variasi pengeluaran
udara dalam sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
11. Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air diatas
evaporator, dengan ukuran pipa evaporator menjadi 40 cm dan
merubah posisi pembakaran. Pendinginan dengan menggunakan
udara, keran ditutup 450 dengan pengeluaran udara didalam sistem.
Hasil pengambilan data untuk 11 variasi dapat dilihat pada tabel 4.1
sampai dengan 4.11 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data pada variasi ketinggian air di atas evaporator, pendinginan
menggunakan udara dan keran dibuka penuh.
Pada variasi ini osilasi terjadi 1 menit setelah pemanas dinyalakan. Osilasi Stabil
sampai menit yang ke 20. Setelah itu osilasi menurun pada menit ke 26. Mungkin
dikarenakan uap air panas terhalang oleh udara, sehingga menghambat jalannya
Osilasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 4.2 Data pada variasi ketinggian air di atas evaporator, pendinginan
menggunakan udara dan keran ditutup 22.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pada variasi ini osilasi terjadi pada 50 detik setelah pemanas dinyalakan. Osilasi
yang terjadi lebih baik. Tapi pada menit ke 50 dan 60 Osilasi menurun. Mungkin
dikarenakan api pembakaran yang mulai melemah.
Tabel 4.4 Data pada variasi ketinggian air berada pada bagian evaporator,
pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 4.5 Data pada variasi ketinggian air berada di bawah evaporator,
pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pada variasi ini, osilasi mulai terjadi pada 1 menit setelah pemanasan dilakukan.
Osilasi yang terjadi tidak stabil sampai menit ke 20 dikarenakan pemanasan
sistem terhalang oleh pendingin, setelah suhu pendingin naik dan berhasil
bersirkulasi maka osilasi stabil tepatnya pada menit ke 30 sampai 40. Pada menit
ke 50 Osilasi tidak stabil dan menurun.
Tabel 4.7 Data pada variasi ketinggian air berada di atas evaporator, pendinginan
menggunakan udara, keran ditutup 450 dan menggunakan variasi pengeluaran
udara didalam sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4.8 Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air di atas
evaporator, keran ditutup 600 dan menggunakan variasi pengeluaran udara dalam
sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Osilasi terjadi pada detik ke 40 tapi belum stabil. Menit ke 5 dilakukan
pengeluaran udara agar udara didalam tidak menghalangi uap air panas. Pada
menit ke 17 osilasi berhenti dan dilakukan pengeluaran udara lagi. Osilasi
menjadi stabil sampai menit ke 60.
Tabel 4.10 Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air di atas
evaporator, keran ditutup 300 dan menggunakan variasi pengeluaran udara dalam
sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4.11 Variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air di atas
evaporator, dengan ukuran pipa evaporator menjadi 40 cm dan merubah posisi
pembakaran. Pendinginan dengan menggunakan udara, keran ditutup 450 dengan
pengeluaran udara didalam sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
spiritus yang nantinya digunakan sebagai daya spiritus untuk menghitung
efisiensi. Diasumsikan tidak ada panas yang hilang dari kompor menuju air,
hambatan panas konveksi diabaikan, dan tidak ada air yang menguap, hasil dari
perhitungan daya spiritus dapat dilihat pada table 4.13.
Tabel 4.12 Pengambilan Data Pengujian Spirtus
Waktu (detik) suhu (
38
4.2 Contoh Perhitungan data
Berikut ini adalah contoh perhitungan pada pengambilan data percobaan
variasi pertama.
Untuk pipa osilasi
Dimana banyak langkah yang diambil adalah 10 kali osilasi dan waktu
yang diperlukan adalah 11,97 detik, maka frekuensi yang dihasilkan :
f =
11,97 10
= 0,835 Hz
Karena frekuensi didapat 0,835 Hz maka kecepatan alir didapat :
v = 0,835 x 0,1 = 0,0835 m/s
Debit air yang didapat dapat dihitung dengan :
Q = A x v
= ʌ r 2 x v
= (3.14(0,00635)2 )m2 x 0,0835 m/s
= 0,000011 m3/s
Tekanan pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan ρ sebesar 1000
kg/m3 dan g sebesar 9,8 m/s2 :
P = ȡ x g x H
P = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,15m
= 1470 kg/m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sedangkan daya pemompaan didapatkan :
Wo = P x Q x v x f
Wo = 1470 kg/m3 x 0,000011 m3/s x 0,0835 m/s
x 0,835 Hz
= 0,001 W
Dari hasil perhitungan daya spiritus menggunakan persamaan 2.6 diiperoleh daya
spiritus rata-rata 218 watt
Maka efisiensi pompa didapatkan sebesar :
pompa
η
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tekanan pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan
ρsebesar 1000 kg/m3 dan g sebesar 9,8 m/s2 :
P = ȡ x g x H
P = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,15 m
= 1470 kg/m2
Sedangkan daya pemompaan didapatkan :
Wn = P x Q x v x f
Wn = 1470 kg/m3 x 0,0000052m3/s x 0,041 m/s x 0,82 Hz
= 0,000257 W
Dari hasil perhitungan daya spiritus menggunakan persamaan 2.6 diiperoleh daya
spiritus rata-rata 218 watt
Maka efisiensi pompa didapatkan sebesar :
pompa
η
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Contoh perhitungan:
Q = V/t
= 166 ml / 1 menit
= 0,0000028 m3/detik
Setelah debit pompa diketahui hasilnya dan beda ketinggian sudah
diketahui, selanjutnya mencari daya pompa dengan persamaan yang ada pada
persamaan 2.8.
Contoh perhitungan:
Wpompa = ȡ. g. Q. H
= 1000 kg/m3 . 9,8 m/detik2 . 0,0000028 m3/detik . 0,15 m
= 0,004116 watt
Daya spiritus dapat dihitung dari Tabel 4.12 Perhitungan Daya Spiritus:
Daya spiritus yang dihasilkan dapat dihitung setelah diketahui mair 1kg dan ǻT
Dari hasil perhitungan daya spiritus menggunakan persamaan 2.6 diiperoleh daya
spiritus rata-rata 218 watt
Maka efisiensi pompa didapatkan sebesar :
pompa
η
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Data Hasil Perhitungan Pengujian Spirtus
Tabel 4.13 Perhitungan Daya Spirtus
T(
43
Data Hasil Pengujian Pompa
Tabel 4.14 Perhitungan pompa pada variasi ketinggian air di atas evaporator,
pendinginan menggunakan udara dan keran dibuka penuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.16 Perhitungan pompa pada variasi ketinggian air di atas evaporator,
pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4.18 Perhitungan pompa pada variasi ketinggian air berada di bawah
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450.
¾ Osilasi terjadi pada menit ke 60. Osilasi yang dihasilkan tidak stabil.
Tabel 4.19 Perhitungan pompa pada variasi ketinggian air berada di atas
evaporator, pendinginan menggunakan air keran ditutup 450.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.20 Perhitungan pompa pada variasi ketinggian air berada di atas evaporator,
pendinginan menggunakan udara, keran ditutup 450 dan dulakukan
pengurangan udara dalam sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.21 Perhitungan variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air
diatas evaporator, dengan head 15 cm, keran ditutup 600 dan menggunakan
variasi pengeluaran udara dalam sistem.
Debit
(m3/s) Daya Pompa (watt) Efisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.23 Perhitungan variasi penambahan pompa air dengan ketinggian air
diatas evaporator, dengan head 15 cm, keran ditutup 300 dan menggunakan
variasi pengeluaran udara dalam sistem.
Debit
(m3/s) Daya Pompa (watt) Efisiensi(%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4.32 Hubungan frekuensi dengan waktu dari pipa nifte antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Untuk frekuensi tertinggi pada pipa nifte dapat diketahui pada gambar
4.32 yaitu pada variasi ke 5 dengan variasi ketinggian air berada di bawah
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Frekuensi
maksimal terjadi sebesar 1.16 Hz.
Gambar 4.33 Hubungan kecepatan dengan waktu dari pipa osilasi antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Kecepatan osilasi terbaik terjadi pada variasi ke-3 yaitu variasi ketinggian
air di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450.
seperti terlihat pada grafik diatas. Kecepatan yang terjadi sekitar 0,41 m/ detik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.34 Hubungan kecepatan dengan waktu dari pipa nifte antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Dapat dilihat pada grafik diatas pada grafik 4.34, ternyata kecepatan Osilasi
maksimal terjadi pada variasi ke-3 yaitu variasi ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Kecepatan
Osilasi di pipa hampir sama dengan di selang osilasi. Kecepatan tertinggi
sekitar 0,16 m/s.
Gambar 4.35 Hubungan debit dengan waktu dari pipa osilasi antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Dari gambar 4.35 dapat diketahui bahwa debit yang terjadi pada selang
maksimal terjadi pada variasi ke 3 yaitu variasi ketinggian air di atas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Debit
maksimal mencapai 0,000052 m3/s.
Gambar 4.36 Hubungan debit dengan waktu dari pipa nifte antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Debit yang terjadi pada pipa dapat kita ketahui melalui gambar 4.36, dari
gambar dapat kita ketahui bahwa debit pada variasi ke 3 yaitu variasi ketinggian
air di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450 .
Debit maksimal mencapai 0,000047 m3/s.
Gambar 4.37 Hubungan tekanan dengan waktu dari pipa osilasi antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dari gambar 4.37 dapat diketahui bahwa tekanan yang terjadi pada pipa
osilasi maksimal terjadi pada variasi ke 3 yaitu variasi ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Tekanan
maksimal mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari gambar 4.39 dapat diketahui bahwa daya yang terjadi pada pipa
osilasi maksimal terjadi pada variasi ke 3 yaitu variasi ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Daya
maksimal mencapai 0,0883 W.
Gambar 4.40 Hubungan daya dengan waktu dari pipa nifte antara variasi
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Daya yang terjadi pada pipa dapat kita ketahui melalui gambar 4.40, dari
gambar dapat kita ketahui bahwa daya tertinggi pada variasi ke 3 yaitu variasi
keran ditutup 450, ketinggian air di atas Evaporator dan pedinginan menggunakan
udara. Daya maksimal mencapai 0,01227 W.
Gambar 4.41 Hubungan efisiensi dengan waktu dari pipa osilasi antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari gambar 4.41 dapat diketahui bahwa efisiensi yang terjadi pada pipa
osilasi maksimal terjadi pada variasi ke 3 yaitu variasi ketinggian air di atas
evaporator, pendinginan menggunakan udara dan keran ditutup 450. Efisiensi
maksimal mencapai 0,04 %.
Gambar 4.42 Hubungan efisiensi dengan waktu dari pipa nifte antara
variasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Efisiensi yang terjadi pada pipa dapat kita ketahui melalui gambar 4.42,
dari gambar dapat kita ketahui bahwa efsiensi pada variasi ke 3 yaitu variasi
keran ditutup 45, ketinggian air di atas pemanas dan pedinginan menggunakan
udara. Efisiensi maksimal mencapai 0,0056 %.
Gambar 4.43 Hubungan debit dengan waktu antara variasi 8, 9, dan 10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dari grafik 4.43 dapat kita simpulkan bahwa variasi 9, variasi
penambahan perangkat pompa air, dengan head pompa 15 cm, ketinggian air
berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara, keran ditutup 450 dan
dilakukan pengurangan udara dalam sistem adalah variasi yang memiliki debit
paling tinggi, debit maksimal yang diperoleh 0.0000045 m3/detik.
Gambar 4.44 Hubungan daya pemompaan dengan waktu antara variasi
8,9, dan 10
Dari grafik 4.44 dapat disimpulkan bahwa daya yang paling besar dimiliki
variasi 9, variasi penambahan perangkat pompa air, dengan head pompa 15 cm,
ketinggian air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara, keran
ditutup 450 dan dilakukan pengurangan udara dalam sistem, daya maksimal
pompa 0.0065 watt.
Gambar 4.45 Hubungan efisiensi pemompaan dengan waktu antara
variasi 8,9, dan 10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dari grafik 4.45 dapat disimpulkan bahwa efisiensi pompa yang paling
besar dimiliki variasi 9, variasi penambahan perangkat pompa air, dengan head
pompa 15 cm, ketinggian air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan
udara, keran ditutup 450 dan dilakukan pengurangan udara dalam sistem, efisiensi
maksimal pompa 0.0030 %.
Gambar 4.46 Hubungan debit pemompaan dengan waktu antara variasi
10, dan 11.
Dari grafik 4.46 dapat kita ketahui bahwa debit yang paling bagus terjadi
pada variasi 11 yaitu variasi penambahan perangkat pompa air, penggantian
ukuran panjang evaporator menjadi 40 cm dan merubah posisi pembakaran
(kompor), ketinggian air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan
udara, keran ditutup 450 dan menggunakan variasi pengeluaran udara di dalam
sistem. Debit maksimal yang dicapai adalah 0.0000074 m3/detik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.47 Hubungan daya pemompaan dengan waktu antara variasi
10 dan 11.
Dari grafik 4.47 dapat kita ketahui bahwa daya terbesar terjadi pada variasi
ke 11 yaitu variasi penambahan perangkat pompa air, penggantian ukuran panjang
evaporator menjadi 40 cm dan merubah posisi pembakaran (kompor), ketinggian
air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara, keran ditutup 450
dan menggunakan variasi pengeluaran udara di dalam sistem. Daya maksimal
yang dicapai adalah 0.0109 Watt.
Gambar 4.48 Hubungan efisiensi pemompaan dengan waktu antara
variasi 10 dan 11.
Dari grafik 4.48 dapat kita ketahui bahwa efisiensi terbesar terjadi pada
variasi ke 11 yaitu variasi penambahan perangkat pompa air, penggantian ukuran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
panjang evaporator menjadi 40 cm dan merubah posisi pembakaran (kompor),
ketinggian air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara, keran
ditutup 450 dan menggunakan variasi pengeluaran udara didalam sistem. Efisiensi
maksimal yang dapat dicapai adalah 0.0050 %.
Variasi perbandingan frekuensi, debit, kecepatan osilasi, tekanan yang
dihasilkan oleh proses osilasi, daya alat, dan efisiensi alat sebelum ditambahkan
perangkat pompa tepatnya pada variasi 1 sampai 7. Hasil perhitungan maksimal
yang dapat dilihat pada puncak grafik terlihat hampir sama pada fariasi-fariasi
tertentu tetapi beda ketika melihat pada tabel perhitungan. Hasil perhitungan pada
tabel adalah hasil pembulatan, hal tersebut dikarenakan kecilnya angka hasil
perhitungan. frekuensi, debit, kecepatan osilasi, tekanan yang dihasilkan oleh
proses osilasi, daya alat, dan efisiensi maksimal terjadi pada variasi yang ke 3.
Data grafik yang didapatkan sangatlah tinggi tetapi tidaklah stabil.Kenaikan grafik
yang stabil terlihat pada variasi yang ke 4 pada variasi keran ditutup 450 tanpa
pendingin dan air pas bidang bakar.
Dapat kita ketahui nilai maksimal hasil perhitungan data pada setiap variasi
melalui grafik pembahasan, bentuk grafik yang tidak beraturan pada setiap
perbandingan hitungan data dengan waktu 0 sampai 60 menit menandakan
ketidakstabilan osilasi yang terjadi. Kesetidaktabilan osilasi mungkin terjadi
karena:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
a. Panas yang dihasilkan kompor yang tidak stabil. Hal itu mengkibatkan
naik turunya suhu evaporator, sehingga uap yang dihasilkan kecil.
b. Udara yang teerjebak di dalam system, mengakibatkan uap panas yang
seharusnya bisa berosilasi lancer menjadi terhambat karena adanya udara
yang terjebak di dalam system.
c. Kebocoran didalam system karena uap panas terhambat oleh udara yang
terjebak.
Pada variasi 8 sampai 10 telah ditambahkan perangkat pompa yang
digunakan untuk memindahkan air ke tempat tertentu dengan
menggunakan evaporator yang sama. Perbedaan perubahan panjang
evaporator dan perubahan titik bakar terjadi pada variasi yang ke 11
dengan data tebraik pada variasi 8 sampai 10. Hal tersebut dilakukan untuk
membandingkan hasil debit masksimal, daya maksimal, dan efisiensi
maksimal yang diperoleh dari percobaan variasi ke 11 terhadap variasi ke
10. Hasil maksimal terjadi pada variasi yang ke 9 yaitu, variasi
penambahan perangkat pompa air, dengan head pompa 15 cm, ketinggian
air berada di atas evaporator, pendinginan menggunakan udara, keran
ditutup 450. Akan tetapi bukanlah hasil yang stabil. Antara variasi 8, 9, 10,
11 efisiensi, debit, daya maksimum terjadi pada variasi ke 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penambahan perangkat pompa, diperoleh daya pemompaan (Wp)
0,0883 Watt, debit maksimum (Q) 3,12 Liter / menit, dan efisiensi
maksimum (Șpompa) 0,04 %.
3. Pada variasi 8 sampai 10 yang merupakan variasi yang telah
mengalami penambahan perangkat pompa air, diperoleh debit
maksimum (Q) 0,027 Liter / menit, daya maksimum (Wp) 0,0065
Watt, efisiensi maksimum (Șpompa) 0,0030 %. Perolehan debit
maksimum,daya maksimum, efisiensi maksimum diperoleh dari
variasi ke 9.
4. Variasi 11 merupakan variasi yang telah mengalami penambahan
perangkat pompa air, perubahan ukuran evaporator menjadi lebih
panjang dan perubahan posisi titik pemanasan, diperoleh debit
maksimum (Q) 0,44 Liter / menit, daya maksimum (Wp) 0,0109
Watt, efisiensi maksimum (Șpompa) 0,0050 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5.2 Saran
1. Dalam merancang pemanas sebaiknya nyala api sewaktu proses
pemanasan diberikan sungkup agar proses pemanasan berlangsung
stabil.
2. Dalam proses pengabilan data diusahakan tidak ada kebocoran
pada pompa karena dapat mempengaruhi proses osilasi air yang
berada didalam pompa itu sendiri.
3. Dalam proses pengambilan data pengurangan udara didalam sistem
perhatikan komponen yang terbuat dari plastik karena rawan
meleleh akibat dari uap panas yang dihasilkan dari proses
pemanasan evaporator.
4. Ulangi proses pengambilan data dari awal jika terjadi gangguan
pada sistem.
5. Pengecekan suhu didalam termokopel sangat perlu diperhatikan
agar tidak kebalik.
6. Pastikan spirtus didalam kompor tidak habis sewaktu pengambilan
data masih berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, Thermofluidics, http://www.thermofluidics.co.uk/index.php,
diakses pada 6 Februari 2011
Giles, R.V. 1986, Mekanika Fluida dan Hidraulika, Jakarta: Erlangga
Mahkamov, K.; Djumanov, D., Thermal Water Pumps On The Basis Of Fluid
Piston Solar Stirling Engine, 1st International Energy Conversion Engineering Conference, 17-21 August 2003, Portsmouth, Virginia
Putra, S. 2010. Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 2 Pipa Pararel,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Robertus, AS. 2010. Pompa Air Energi Termal Menggunakan Evaporator Plat 35
cc, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Smith, T. C. B, (2005), Asymmetric Heat Transfer In Vapour Cycle Liquid-Piston
Engines, Pages 1-3
Suhanto, M. 2009. Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 39 CC dan
Pemanas 266 Watt, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Sukoto, L. 2010. Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 4 Pipa Pararel,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sumathy, K.; Venkatesh, A.; Sriramulu, V., (1995), The importance of the
condenser in a solar water pump, Energy Conversion and Management, Volume 36, Issue 12, December 1995, Pages 1167-1173
Triyono, SN. 2009. Pompa Air Energi Termal dengan Evaporator 44 CC dan
Pemanas 78 Watt, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with
n-pentane and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and Management, Volume 41, Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927
Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2001). Thermodynamic analysis and optimization of
a solar thermal water pump, Applied Thermal Engineering, Volume 21, Issue 5, April 2001, Pages 613-627
Venti Y, Y, 2009, Karakteristik Kolektor Surya CPC Untuk Pompa Air Energi
Termal Menggunakan Pompa Rendam, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
Alat penelitian
Evaporator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Proses pemanasan evaporator dengan menggunakan kompor spirtus
Penampil Termokopel