PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
Nama : Adhistya Sonnya Pramunindya NIM : 091134226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh :
Adhistya Sonnya Pramunindya 091134226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Tidak ada yang sempurna di dunia ini, hanya kita
harus berusaha agar lebih baik”
“Segala kegagalan yang aku dapat, itu selalu
yang mengingatkan aku untuk bangkit”
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Adhistya Sonnya Pramunindya
NIM : 091134226
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 20 Juli 2011 Yang menyatakan
vii ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh
Adhistya Sonnya Pramunindya NIM. 091134226
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Daratan tentang materi Sifat-sifat Cahaya dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen tahun ajaran 2010/2011 yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata dan persentase siswa yang mencapai KKM.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Daratan pada tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 20 siswa. Obyek penelitian adalah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi sifat-sifat cahaya. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana siklus I dibagi dalam tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Sedangkan pada siklus II hanya dibagi dalam dua kali pertemuan. Pada penelitian ini peneliti memilih materi Sifat-sifat cahaya pada mata pelajaran IPA semester II kelas V dengan alasan hasil belajar siswa pada materi tersebut masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang berada di bawah KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen, nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun ajaran 2009/2010 berada di bawah KKM yaitu 55,6 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu 37,5%. Setelah dilakukan tindakan terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu pada siklus I meningkat menjadi 61,5 dan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 60%, dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 71 sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 70%.
viii ABSTRACT
RESULT OF STUDYING SCIENCE MATERIAL CHARACTER’S OF LIGHT OF THE OBJECT WITH METHOD OF DEMONSTRATION EXPERIMENT
ON THE STUDENTS GRADE V SEMESTER II OF DARATAN ELEMENTARY SCHOOL
YEAR OF COURSES 2010/2011 By
Adhistya Sonnya Pramunindya NIM. 091134226
This study aims to determine the increase in student achievement Elementary School fifth grade Daratan on the material properties of objects by using experimental demonstration of the academic year 2010/2011.
The research is classroom action research (CAR). Subjects were fifth grade elementary school students Daratan in the 2010/2011 academic year which amounted to 20 students. The research object is to increase learning achievement in science subjects concerning material character’s of light. Data collection techniques is obtained by a written test.
This study consisted of two cycles, where the first cycle is divided in three meetings of the first meeting, second meeting and third meeting. While on the second cycle is also divided into two meetings. In this study, researchers selected object properties of the material character’s of light in the second semester of teaching science class V by reason of the level of student achievement in these materials is still low. This is evidenced by the average value of the class under KKM which has been determined by the school.
The results showed that prior to action taken using the method of demonstration experiments, the average value of V-grade students in 2009/2010 academic year is under the KKM is 55,6 and the percentage of students who pass the still low at 37,5%. After the action there is an increasing value of the average student in the first cycle increased to 66 and the percentage of students who pass the reached 61%, and the second cycle students' average score increased to 71 while the percentage of students who pass the increase to 70%.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, semangat, dorongan, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.
x
5. Ibu MM Ika Kurniastuti Am.Pd, selaku guru kelas V SD Negeri Daratan yang telah memberikan waktu dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis. 6. Orang tuaku tercinta, pakde, bude, yang telah memberikan doa, sarana dan
prasarana guna memperlancar penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Siswa kelas V SD Negeri Daratan yang telah bersedia menjadi subyek dalam pelaksanaan penelitian.
8. Teman-teman penulis : Dewi, Kompleh, Mbak Imut, Danar, Aan, Mbak Kensi dan saudaraku Adis serta semua teman-teman slemania slemanona yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.
9. Pak Her, Bu Tri, Pak Boy dan Pak Satpam lainnya yang telah selalu membantu dan memberikan semangat untuk penulis.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan senang hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.
Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……….……… vi
ABSTRAK ……… vii
ABSTRACT ………. viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ……… xi
DAFTAR GAMBAR ……… xiv
DAFTAR TABEL ……… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
xii
D. Pemecahan Masalah ... 3
E. Batasan Pengertian ... 3
F. Tujuan Penelitian ... 4
G. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 7
1. Pengertian Belajar ... 7
2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
B. Metode Demonstrasi Eksperimen ... 10
C. Hakikat IPA ... 12
1. Pengertian IPA... 12
2. Karakteristik IPA ... 13
3. Tujuan Pengajaran IPA di SD ... 14
D. Pengaruh Metode Demonstrasi Eksperimen Terhadap Pembelajaran IPA ...18
E. Macam-macam sifat cahaya ... 19
F. Kerangka Berpikir ... 23
G. Hipotesis Tindakan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
xiii
C. Rencana Tindakan ... 28
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 36
E. Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ... 46
B. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian ... 47
1. Deskripsi Penelitian Siklus I ... 47
2. Deskripsi Penelitian Siklus II ... 52
C. Pembahasan ... 57
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64
B. Saran ... 65
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus ... 20
Gambar 2. Cahaya Menembus Benda Bening ... 21
Gambar 3. Cahaya Dapat Dipantulkan ... 21
Gambar 4. Cahaya Dapat Dibiaskan ... 22
Gambar 5. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna ... 23
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 27
Tabel 2. Pengumpulan Data ... 37
Tabel 3. Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus I ... 38
Tabel 4. Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus II ... 40
Tabel 5. Indikator Pencapaian Penelitian ... 42
Tabel 6. Bentuk Soal Evaluasi dan Penyekoran ... 43
Tabel 7. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I ... 50
Tabel 8. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II ... 55
Tabel 9. Daftar Ketuntasan Nilai Siswa ... 58
Tabel10. Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 59
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ……….………… 68
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ………... 72
Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 2 ………..…. 75 Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan 3 ………...…… 78 Lampiran 5. RPP Siklus II Pertemuan 1 ………..……… 80
Lampiran 6. RPP Siklus II Pertemuan 2 ……….. 83
Lampiran 7. LKS Siklus I Pertemuan 1 ………....85
Lampiran 8. LKS Siklus I Pertemuan 2……….... 90
Lampiran 9. LKS Siklus I Pertemuan 3 ………... 93
Lampiran 10. LKS Siklus II Pertemuan 1 ………... 94
Lampiran 11. LKS Silus II Pertemuan 2 …………...………... 96
Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus I ………... 97
Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus I ………... 100
Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus II... ………...101
Lampiran 15. Kunci Jawaban Siklus II ………...103
Lampiran 16. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I...104
Lampiran 17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Silklus II ……… 106
Lampiran 18. Data Kondisi Awal Siswa ………... 107
Lampiran 19. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I ………. 109
Lampiran 20. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II ………..………... 111
Lampiran 21. Daftar Ketuntasan Nilai Siswa ………..…….…..113
Lampiran 22. Foto-foto Penelitian………...… 115
Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian...119 Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian...120
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan anak didik agar dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pendidikan merupakan pondasi utama suatu bangsa untuk maju sehingga kita perlu mempersiapkannya dengan baik, salah satunya dengan belajar, yaitu ketika praktik pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Contoh lima (5) mata pelajaran inti di SD adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn, tentunya masih banyak mata pelajaran yang lain, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, SBK, Agama, Olahraga dan Komputer.
IPA merupakan salah satu pelajaran penting yang dikenalkan pada siswa SD. Melalui IPA siswa mampu mempelajari berbagai hal tentang alam dan lingkungannya. Siswa akan mempelajari berbagai proses yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti proses perpindahan energi panas, terjadinya bunyi, cara kerja alat indera, cahaya dan gaya serta segala sesuatu tentang alam. Melalui IPA pula, anak akan mempelajari penyebab peristiwa-peristiwa alam yang sering terjadi seperti banjir, tanah longsor, berbagai energi di alam, dan sebagainya.
pembelajaran tidak efektif karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Siswa hanya duduk, diam, dengar, catat, dan hafal (3DCH). Karena siswa tidak merespon terhadap pelajaran yang disampaikan guru, berdampak terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan tentang materi sifat-sifat cahaya rata-rata nilai siswa tahun ajaran 2009/2010 adalah 55,6, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Daratan dalam materi ini adalah 65,0 dengan persentase jumlah siswa yang di atas KKM untuk materi ini adalah 37,5%.
B. Pembatasan Masalah
Materi cahaya memiliki cakupan yang cukup luas, sehingga dalam penelitian ini masalah hanya akan dibatasi pada Kompetensi Dasar
“mendeskripsikan sifat-sifat cahaya” kelas V SD Negeri Daratan Tahun ajaran 2010/2011 dengan metode demonstrasi eksperimen.
C. Perumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Daratan semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
D. Pemecahan Masalah
Melihat uraian yang ada di latar belakang masalah yang tertulis rumusan masalahnya yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik tentang sifat–sifat cahaya, diharapkan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen masalah ini dapat diatasi.
E. Batasan Pengertian
Dengan maksud agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah kunci dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan seperti di bawah ini:
secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.
2. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat. Semua benda yang dapat menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. Sifat-sifat cahaya ada 5 yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
3. Metode demonstrasi-eksperimen adalah suatu cara membelajarkan siswa dimana guru menunjukkan percobaan dan siswa melakukan percobaan.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah dengan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar yang nampak dalam nilai rata-rata siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis hasil penelitian dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Secara praktis : a. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, khususnya yang berhubungan dengan IPA dan metode demonstrasi eksperimen.
b. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang bervariasi. Muaranya, masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan pembelajaran dapat diminimalkan.
c. Bagi Siswa
d. Bagi Perpustakaan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar bukanlah sekedar peristiwa mengumpulkan pengetahuan. Banyak sekali definisi-definisi belajar. Dalam modul ”Perkembangan dan
Belajar Peserta Didik” yang dituliskan oleh Wens Tanlain (2007:22), disebutkan beberapa definisi belajar menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Hilgard
Hilgrad merumuskan bahwa belajar (learning) adalah proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku melalui praktik atau latihan. Rumusan ini menegaskan dua hal yaitu:
1) Kegiatan yang bersifat latihan dan bersifat praktik.
2) Perubahan yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan yang menampak dalam tingkah laku.
b. Menurut Cropley
Belajar adalah proses dan melalui proses tersebut terjadi pendidikan, serta proses ini terjadi dalam diri anak sejak dia lahir.
c. Menurut definisi psikologi kognitif
Belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif dan berorientasi pada tujuan yang kesemuanya tergantung pada aktivitas mental peserta didik.
d. Menurut Gagne
Belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah perilaku seseorang dengan cukup cepat.
e. Menurut Wens Tanlain
Siswa belajar adalah siswa melakukan kegiatan mengolah bahan pelajaran, bahan pembimbingan, bahan pelatihan sehingga ia memperoleh kemampuan baru tertentu yang menjadi tujuan pengajaran, pembimbingan, pelatihan dan menyempurnakan kemampuan yang sudah ia miliki.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.
sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan sebaliknya bila lingkungan sekolah tidak mendukung akan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka sebagai seorang guru harus berusaha seoptimal mungkin untuk meningkatkan partisipasi siswanya dalam proses pembelajaran.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Masidjo (1995 : 40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.
B. Metode Demonstrasi Eksperimen
Menurut Simandjuntak Pasaribu, (1980: 13) metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode dalam suatu pembelajaran merupakan hal yang penting. Penggunaan metode dalam pembelajaran akan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang sistematik.
Metode demonstrasi eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan dan melakukan sesuatu proses, dan hasil dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran. Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode demonstrasi eksperimen menurut Simandjuntak Pasaribu (1983: 14) antara lain:
1. Melalui metode demonstrasi eksperimen terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan dan melakukan kegiatan dalam bahan pelajaran yang dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat dan melakukan kegiatan dalam pembelajaran tersebut.
3. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
4. Guru dan peserta didik sama-sama aktif dalam pembelajaran.
5. Mudah memusatkan perhatian peserta didik kepada bahan pelajaran.
7. Mengembangkan rasa ingin tahu serta sikap dan tindakan ilmiah.
Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode demonstrasi eksperimen juga memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya, di antaranya adalah:
1. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini. 2. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.
3. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen di laboratorium sekolah maupun di kelas.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan demonstrasi, menurut Simandjuntak Pasaribu (1986: 128) yaitu:
1. Ciptakan suasana yang baik. Jelaskan tujuan demonstrasi dan bangkitkan minat anak.
2. Usahakan agar demonstrasi itu sederhana dan hanya mengenai pokok-pokoknya saja yang mudah dipahami anak.
3. Jangan menyimpang dari pokok bahasan.
5. Jangan melakukan demonstrasi dengan terburu-buru. Selingi dengan pertanyaan-pertanyaan.
6. Jangan demonstrasi itu diperpanjang, sehingga membosankan.
7. Sambil melakukan demonstrasi pada saat-saat tertentu, kita membuat rangkuman apa yang telah dipertunjukkan.
C. Hakikat IPA 1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. Beberapa pendapat tentang IPA oleh para tokoh IPA menurut Hendro Darmodjo (1991: 42):
a. Nash (1963) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences, mengatakan bahwa Science is a way of looking at the world yang berarti bahwa IPA itu suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya itu.
b. Einstein dikutip dari bukunya Nash mengatakan bahwa Science is the attempt to make the chaotic diversity of our sense experience correspond
IPA itu merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu.
c. Rom Herre dalam bukunya The Philosophioes of Science menyatakan bahwa Science is a collection of well attested theories which explain the patterns and regularities among carefully studied phenomena. Artinya adalah IPA merupakan kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan tentang gejala alam yang diamati secara seksama.
Dari beberapa pendapat para tokoh tentang IPA tersebut maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara atau metode untuk mengamati alam, dimana pengalaman tersebut dapat membangun pola berpikir logis manusia.
2. Karakteristik IPA
Alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak akan habis digunakan. Dalam pembelajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Menurut Hendro Darmodjo (1991: 11), IPA dapat dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai pengembang sikap
ilmiah. Yang dimaksud dengan “proses” di sini adalah proses
proses IPA itu tidak lain adalah metode ilmiah. IPA dapat pula dipandang sebagai produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam.
Secara umum, di Sekolah Dasar diselenggarakan pelajaran IPA dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan yang selanjutnya.
3. Tujuan Pengajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan oleh siswa Sekolah Dasar karena IPA memberikan iuran untuk tercapainya sebagian dari tujuan pendidikan di Sekolah Dasar. Menurut Srini Iskandar dalam Ilmu Pengetahuan Alam (1996: 26) dengan pengajaran IPA diharapkan siswa akan dapat:
a. Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya. b. Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA
“berupa keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana.
d. Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut Srini Iskandar (1996: 27) ada beberapa hal yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar, yaitu:
a. Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu di sini dimaksudkan suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamatinya. Anak usia Sekolah Dasar mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya. Bertanya kepada gurunya, temannya atau pada dirinya sendiri. Jawaban itu tidak harus dari guru tetapi mungkin dapat diperoleh anak itu sendiri baik atas inisiatif sendiri, maupun atas petunjuk dari gurunya.
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
sekolah. Data yang mereka peroleh akan dapat memberikan sesuatu
yang “baru” baginya tentang objek yang diamatinya itu.
c. Sikap kerja sama
Kerja sama di sini diartikan sebagai kerja sama untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Kesadaran bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak dan lebih sempurna daripada apa yang dimiliki sendiri sangatlah penting, karena dari hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, seseorang merasa membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Anak usia Sekolah Dasar memang perlu dipupuk sikapnya untuk dapat bekerja sama satu dengan yang lain. Kerja sama tersebut dapat dalam bentuk kerja kelompok, pengumpulan data maupun diskusi untuk menarik suatu kesimpulan hasil observasi.
d. Sikap tidak putus asa
e. Sikap tidak purba sangka
Sikap tidak purba sangka di sini diartikan sebagai sikap yang tidak salah tafsir. Sikap ini dapat dikembangkan secara dini kepada anak usia Sekolah Dasar dengan melakukan observasi dan eksperimen dalam mencari kebenaran ilmu. Sebagai contoh adalah percobaan
benda jatuh oleh Galileo mengingatkan kita bahwa “benar” menurut
akal sehat saja tidaklah cukup karena banyak yang kita pikir ternyata keliru. Seperti halnya matahari beredar mengelilingi bumi telah dipercaya orang akan kebenarannya selama ribuan tahun lamanya. f. Sikap mawas diri
Anak usia Sekolah Dasar harus dikembangkan sikapnya untuk jujur pada dirinya sendiri, menjunjung tinggi kebenaran dan berani
melakukan koreksi pada dirinya sendiri. Contoh: “Bu, tadi yang
memecahkan termometer itu saya, lalu angka-angka dalam laporan itu
dari melihat hasil kelompok lain”.
g. Sikap bertanggung jawab
h. Sikap berpikir bebas
Tugas guru untuk dapat mengembangkan pikiran bebas dari anak sendiri dan bukan sebaliknya untuk mendiktekan pendapatannya agar sesuai dengan buku teks sangatlah penting. Jadi mencatat atau merekam hasil pengamatan sesuai dengan adanya dan membuat kesimpulan sesuai dengan hasil kerja mereka sendiri merupakan saat-saat yang penting bagi anak dalam mengembangkan sikap bebas. i. Sikap kedisiplinan diri
Menurut Morse dan Wingo (1969) dalam Hendro Darmodjo (1991: 48) Pendidikan IPA 2, mengatakan bahwa kedisplinan diri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol atau mengatur dirinya menuju kepada tingkah laku yang dikehendaki dan dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu pengembangan kedisiplinan diri adalah pengorganisasian kelas termasuk adanya regu-regu kebersihan dan sebagainya yang dapat diatur sendiri oleh anak-anak.
D. Pengaruh Metode Demonstrasi Eksperimen Terhadap Pembelajaran IPA
diajarkan, tetapi siswa juga memiliki pengalaman langsung dari proses pembelajaran tersebut yang akan membekas dalam diri siswa. Pembelajaran yang menarik bagi siswa akan berpengaruh pada gaya belajar siswa. Siswa dengan sendirinya akan lebih kreatif dan lebih aktif dalam pemikirannya. Pembelajaran dengan metode demonstrasi eksperimen akan berpengaruh dengan tingkat hasil belajar siswa, karena pada dasarnya pembelajaran dengan metode demonstrasi eksperimen akan sangat menarik dan pengetahuan yang didapat siswa akan lebih banyak dan lebih nyata.
E. Macam-macam Sifat Cahaya
Cahaya adalah energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak.
Cahaya mempunyai sifat dualistis yaitu dapat disebut gelombang karena memiliki sifat-sifat gelombang dan dapat juga disebut partikel. Sifat cahaya yang akan dijelaskan di sini adalah sifat cahaya sebagai gelombang. Sifat-sifat cahaya itu sebagai berikut
1. Cahaya Merambat Lurus
Gambar 1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya Menembus Benda Bening
Gambar 2. Cahaya menembus benda bening
Cahaya dapat menembus benda bening itu dapat dilihat ketika sinar matahari itu mengenai kaca jendela rumah. Cahaya itu tetap bisa masuk ke dalam rumah walaupun sudah mengenai kaca jendela.
3. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan antara lain dengan cermin, spion. Terbukti pada saat kita mengendarai sepeda motor terkadang kita merasa tersorot langsung oleh cahaya matahari.
4. Cahaya dapat dibiaskan
Gambar 4. Cahaya dapat dibiaskan
5. Cahaya putih terdiri atas berbagai warna.
Gambar 5. Cahaya putih terdiri dari berbagai warna
Cahaya yang terpancar matahari berwarna putih, ketika mengenai air tidak lagi nampak putih. Cahaya putih akan mengalami pembiasan dan terurai menjadi bermacam-macam warna, yaitu merah, jingga, kuning, biru, nila, dan ungu.
F. Kerangka Berpikir
mengaplikasikan kemampuannya dan berkesempatan terlibat dalam situasi belajar di kelas itu.
G. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian Kemmis & Mc.Taggart. Menurut Wijaya Kusumah dalam buku Mengenal PTK (2008:20) model penelitian Kemmis & Mc.Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang dikenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja dalam Kemmis, komponen acting dengan observing merupakan kedua tindakan yang harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Berikut ini skema dari model Kemmis & Mc. Taggart.
Gambar 6. Model Kemmis & Mc.Taggart
Siklus I Siklus II
1. Pada tahap perencanaan ada pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa siswa belajar IPA dengan cara menghafal dan bukan dalam proses menemukan sendiri (eksperimen). Maka dipilihlah suatu metode yang tepat yaitu dengan metode demonstrasi ekperimen dalam suatu kelompok dan penyusunan beberapa pertanyaan.
2. Pada tahap pelaksanaan, mulai menggunakan metode demonstrasi eksperimen yang bisa mendorong siswa agar memperhatikan demonstrasi guru dan melakukan eksperimen sehingga siswa bisa menemukan suatu konsep sendiri. Selain itu siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa memahami apa yang sedang dieksperimenkan.
3. Pada tahap pengamatan disini dilakukan secara bersamaan dengan tindakan karena pada saat siswa bereksperimen dan menjawab pertanyaan, kegiatan dicatat oleh pengamat.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Daratan yang beralamatkan di Daratan III, Sendangarum, Minggir, Sleman.
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Daratan jumlah siswa 20 orang, terdiri atas siswa putra 8 orang dan putri 12 orang.
3. Obyek Penelitian
Peningkatan hasil belajar IPA tentang materi sifat – sifat cahaya. 4. Waktu Penelitian
Jadwal kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan (Tahun 2011)
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 Pengumpulan
data kondisi awal
2 Observasi √
3 Ijin
pengambilan data
√
4 Pengambilan data
√ √
5 Analisis data √ √
6 Penyusunan laporan penelitian
√
7 Ujian skripsi √
8 Revisi skripsi
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Identifikasi Masalah
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar siswa tentang materi pokok sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Negeri Daratan, Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPA khususnya pada materi pokok tersebut.
Dari hasil studi pendahuluan diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada materi pokok tersebut masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada saat itu. Dari 16 siswa, yang memperoleh nilai 65 ke atas hanya 6 siswa, selebihnya kurang dari 65 dengan nilai rata-rata kelas 55,6.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan sebuah pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi eksperimen pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Daratan Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.
b. Mempersiapkan Silabus
c. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen.
d. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai ( buku IPA kelas V) dan buku penunjang yang sesuai, benda-benda sebagai alat demonstrasi eksperimen, misalnya meja kelas, kursi kelas, kaca, dll.
e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran).
f. Menyiapkan instrumen pengambilan data berupa: soal tes (lampiran) g. Menyusun Lembar Kerja Siswa (lampiran)
h. Menyusun soal tes siklus I dan II (lampiran)
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I
Pembelajaran tentang 3 sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan cahaya merambat lurus. Pertemuan I dan II (4x35menit)
a. Perencanaan
1) Kegiatan awal
a) Salam pembuka dan berdoa.
c) Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang 3 sifat-sifat cahaya yang ada di sekitar siswa
Mengapa kita bisa melihat benda?
Mengapa cahaya matahari dapat masuk ke dalam kelas? d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi 3
sifat-sifat cahaya, yaitu cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya merambat lurus. 2) Kegiatan Inti
a) Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.
b) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang 3 sifat-sifat cahaya yang dilakukan oleh guru di depan kelas.
c) Siswa melakukan eksperimen 3 sifat-sifat cahaya dengan alat-alat yang disediakan sesuai dengan demonstrasi yang dilakukan guru tadi.
d) Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru. 3) Kegiatan akhir
b. Pelaksanaan
Pada tahap plaksanaan, peneliti melakukan semua kegiatan yang ditulis pada point a.
c. Observasi
Selama proses tindakan I, peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam eksperimen
d. Refleksi
Jika ada kesulitan yang masih dihadapi oleh siswa, bersama-sama dibicarakan supaya siswa benar-benar memahami materi yang diajarkan.
Pertemuan III (1x35 menit) a. Perencanaan
1) Kegiatan awal
a) Salam pembuka dan berdoa.
b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. 2) Kegiatan inti
3) Kegiatan akhir a) Refleksi
b) Salam penutup
b.Pelaksanaan
Pada tahap plaksanaan, peneliti melakukan semua kegiatan yang ditulis pada point a.
c.Observasi/ Pengumpulan data.
Pengumpulan data berdasarkan hasil tes tertulis. ( terlampir )
d.Refleksi
Jika hasil tes evaluasi siswa masih banyak yang kurang dari KKM dan nilai rata-rata siswa kurang dari separuh jumlah siswa maka perlu diadakan siklus berikutnya.
Siklus II
Materi yang diajarkan 2 sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
Pertemuan I (2x35 menit) a. Perencanaan
a) Salam pembuka dan berdoa.
b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa.
c) Mengadakan apersepsi: tanya-jawab tentang 2 sifat-sifat cahaya yang ada di sekitar siswa
Mengapa tongkat yang dicelupkan di air bisa terlihat bengkok??
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 2) Kegiatan Inti
a) Siswa dibagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
b) Siswa memperhatikan demonstrasi tentang 2 sifat–sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna yang dilakukan oleh guru di depan kelas. c) Siswa melakukan eksperimen 2 sifat–sifat cahaya dengan
alat-alat yang disediakan sesuai dengan demonstrasi yang dilakukan guru tadi.
d) Siswa mengisi lembar kerja yang telah diberikan guru. 3) Kegiatan akhir
b. Pelaksanaan
Pada tahap plaksanaan, peneliti melakukan semua kegiatan yang ditulis pada point a.
c. Observasi
Selama proses tindakan I, peneliti melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Mengobservasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. 2) Mengobservasi kegiatan siswa dalam eksperimen.
d. Jika ada kesulitan yang masih dihadapi oleh siswa, bersama-sama dibicarakan supaya siswa benar-benar memahami materi yang diajarkan.
Pertemuan II (1x35 menit) a. Perencanaan
1) Kegiatan awal
a) Salam pembuka dan berdoa.
b) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa. 2) Kegiatan inti
Melakukan tes evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siswa. 3) Kegiatan akhir
a) Refleksi
b. Pelaksanaan
Pada tahap plaksanaan, peneliti melakukan semua kegiatan yang ditulis pada point a.
c. Observasi/ Pengumpulan data.
Pengumpulan data berdasarkan hasil tes tertulis. ( terlampir )
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengadakan upaya evaluasi yang dilakukan guru dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi di sini dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul selain proses pembelajaran. Pada kegiatan refleksi ini juga diungkapkan aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan mampu memperbaiki masalah secara bermakna. Melalui kegiatan inilah peneliti menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti karena masalahnya telah terpecahkan.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya 1. Teknik Pengumpulan Data
hasil belajar siswa kelas V semester 2 SD Negeri Daratan tahun ajaran 2009/2010 terlampir dalam lampiran.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengukuran dengan tes. Menurut Maman Rachman (1993:81), tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes hasil belajar mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu, misalnya tes akhir pertemuan, tes mingguan, tes akhir pokok bahasan, tes tengah semester, tes semester, tes-tes jenjang pendidikan, dan tes-tes lainnya. Tes hasil belajar yang dilakukan peneliti adalah tes akhir siklus.
Tabel 2. Pengumpulan Data
ppp Peubah Data yang diperlukan Pengumpulan data Instrumen
Hasil belajar IPA sifat-sifat cahaya
Skor nilai Tes Soal-soal evaluasi tertulis
2. Penyusunan Instrumen
Jenis instrumen pembelajaran yang digunakan antara lain:
c. LKS (terlampir)
d. Buku IPA kelas V dan buku penunjang yang sesuai
e. Alat-alat yang digunakan untuk praktikum, misal meja, kursi, kaca, senter, dll.
f. Soal- soal evaluasi (terlampir)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes tertulis 15 soal, dari 15 soal tersebut 10 soal pilihan ganda, dan 5 soal uraian. Soal pilihan ganda berjumlah sepuluh soal dengan skor maksimal satu. Sedangkan soal uraian berjumlah lima soal dengan skor maksimal dua.
Adapun kisi-kisi penyusunan soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi penyusunan soal evaluasi siklus I
Indikator
Bentuk
soal
Aspek dan Nomor soal
Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Peserta didik mampu
mengidentifikasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda ( bening, berwarna dan gelap)
Uraian
1,2,5
Peserta didik mampu mengidentifikasikan sifat cahaya yang merambat lurus
PG 1,4
Uraian
1
Peserta didik mampu menyebutkan manfaat cahaya bagi tumbuhan
PG 10
Uraian
Peserta didik mampu mengidentifikasikan sifat cahaya dapat dipantulkan
PG
Uraian
3
Peserta didik mampu mengidentifikasikan
PG
sifat bayangan yang diapantulkan oleh cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung
Uraian
4
Peserta didik mampu memahami pembakaran kertas melalui radiasi matahari.
PG 8
Uraian
Tabel 4. Kisi-kisi penyusunan soal evaluasi siklus II
Indikator
Bentuk
soal
Aspek dan Nomor soal
Pengetahuan Pemahaman Penerapan
Peserta didik mampu mampu
mengidentifikasikan sifat cahaya dibiaskan
PG 1,2,7,10 3
uraian
Peserta didik mampu mengidentifikasikan cahaya putih terdiri atas berbagai warna
PG 5,6,10 4
uraian
4,5
Peserta didik mampu memahami penyakit mata yaitu rabun warna dan rabun senja
PG 8,9
uraian
3. Validitas instrumen
Menurut Maman Rahman ( 1993: 94 ), validitas suatu instrumen adalah suatu derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.
yang ingin diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi dimana dilakukan dengan tes tertulis untuk mengukur hasil belajar siswa kelas V semester 2 SD Negeri Daratan tahun ajaran 2010/2011. Tes tertulis dinyatakan valid untuk mengukur hasil belajar karena dengan tes tertulis tersebut dapat diketahui tingkat hasil belajar siswa dan sebelumnya telah melalui proses konsultasi dengan yang lebih ahli yaitu
“expert judgement” dimana telah ditempuh lewat konsultasi dengan dosen pembimbing.
E. Analisis Data
Kondisi awal hasil belajar dalam sifat- sifat cahaya dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Indikator Pancapaian Penelitian
h Peubah Indikator Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Hasil belajar IPA materi sifat-sifat
cahaya
Nilai rata-rata siswa 55,6 65 70
Persentase jumlah siswa yang telah memenuhi KKM
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes tertulis 15 soal, dari 15 soal tersebut 10 soal pilihan ganda, dan 5 soal uraian. Soal pilihan ganda berjumlah sepuluh dengan skor maksimal satu, sedangkan soal uraian berjumlah lima soal dengan skor maksimal dua.
Tabel 6. Bentuk soal evaluasi dan penyekoran
a. Ketentuan penyekoran dalam soal pilihan ganda: Skor 1 jika : jawaban tepat
Skor 0 jika : jawaban salah atau tidak menjawab sama sekali
b. Ketentuan penyekoran dalam soal uraian: Skor 2 jika : jawaban tepat
Skor 1 jika : jawaban kurang tepat
Skor 0 jika : tidak menjawab sama sekali
Tipe Jumlah
Skor maksimal per nomor
Skor Maksimal per tipe Soal Pilihan
Ganda
10 1 10
Soal uraian 5 2 10
Hasil skor yang diperoleh siswa dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N = nilai akhir
R = skor yang didapat siswa
SM = jumlah skor maksimal
100 = bilangan tetap
Untuk menghitung nilai rata-rata siswa dirumuskan sebagi berikut
Nilai rata-rata siswa =
= n
N
keterangan :
= Nilai rata- rata siswa
n N
Cara menghitung persentase (%) KKM :
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Daratan yang terletak di desa Daratan III, Sendangarum, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V tahun ajaran 2010/2011, dengan jumlah siswa 20, laki-laki 8 siswa dan perempuan 12 siswa. Peneliti memilih mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya karena dari data yang diperoleh nilai rata-rata siswa kelas V tahun ajaran 2009/2010 yaitu 55,6. Rata-rata tersebut di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 65, sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan hanya 37,5%. Data kondisi awal siswa kelas V tahun ajaran 2009/2010 dapat dilihat pada lampiran.
B. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 19, 20, 26, dan 27 April serta 3 Mei 2011, yaitu sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Daratan. Adapun deskripsi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Deskripsi Penelitian Siklus I
a. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2011, dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
a) Kegiatan awal
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi untuk memudahkan siswa masuk ke dalam materi yang akan dipelajari yaitu tentang cahaya dapat menembus benda bening dan cahaya merambat lurus. Apersepsi yang dilakukan adalah tanya jawab dengan siswa seperti “mengapa di
kelas kita dapat melihat benda?”
b) Kegiatan inti
eksperimen sendiri dalam kelompok masing-masing. Data yang diperoleh dicatat dalam lembar kerja siswa yang telah dibagikan tadi. Setelah kegiatan eksperimen selesai, guru dan siswa membahas hasil eksperimen yang telah dilakukan dan membacakan data yang telah diperoleh.
c) Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir ini guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran dan mengadakan refleksi pembelajaran. Kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa dapat dikemukan pada saat kegiatan refleksi. Tidak lupa guru memberikan tugas kepada siwa untuk membawa alat – alat yang akan dibawa pada pertemuan berikutnya.
2) Pertemuan 2 a) Kegiatan awal
Sama dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini diawali dengan mengecek kehadiran dan kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru mengadakan apersepsi
dengan mengadakan tanya jawab kepada siswa seperti “mengapa mata kita terkadang silau saat bercermin?”. Setelah itu guru
b) Kegiatan inti
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang sama pada pertemuan pertama kemarin, masing-masing kelompok 5 siswa. Guru dan siswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam kegiatan demonstrasi eskperimen. Siswa melakukan eksperimen sesuai demonstrasi yang dilakukan guru dan sesuai apa yang ada di dalam LKS.
c) Kegiatan akhir
Kegiatan akhir pembelajaran ditutup dengan menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran. Kegiatan akhir ini juga diakhiri dengan refleksi bersama tentang kesulitan-kesulitan yang masih dialami oleh siswa. Guru memberitahu siswa untuk belajar agar dapat mengerjakan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya. 3) Pertemuan 3
a) Kegiatan awal
Guru mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa. Memberikan pengarahan tentang aturan dalam mengerjakan tes evaluasi.
b) Kegiatan inti
Siswa mengerjakan tes evaluasi, setelah itu guru bersama siswa membahas soal.
Guru mengingatkan siswa untuk membawa alat dan bahan yang diperlukan pada pertemuan berikutnya.
b. Hasil Tes Evaluasi
Hasil nilai evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7 . Daftar Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak
Tuntas 1 Fredi Agung Yulianto 52,5
2 Khusnul Khotimah 40,0
3 Nadia Apriliyani 35,0
4 Dito Rahmawan 65,0
5 Dita Rahmawati 90,0
6 Yoga Kunuzi 30,0
7 Aldy Prayuda 50,0
13 Jati Kuncoro 55,0 14 Dani Kuswarjanu 70,0
15 Palupi Risnawati 67,5
16 Puji Lestari 70,0
17 Fransiska Vina W. 52,5
18 Arum Setyariri 67,5
19 Sri Purwanti 72,5
20 Zulfita Khairani 42,5
Jumlah 1230 12 8
Rata-rata 61,5
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
60% 40%
Sumber : Hasil pengukuran evaluasi siklus I
c. Observasi Siklus I
juga ceria dan menyenangkan. Hanya saja ada satu, dua anak yang masih sembrono dan tidak mau bekerja
d. Refleksi Siklus I
Dari siklus pertama yang telah dilaksanakan diperoleh hasil yang masih kurang memuaskan peneliti, dimana nilai rata-rata kelas 61,5 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas masih rendah yaitu 12 anak atau dalam persentase sebesar 60%. Capaian ini kurang memuaskan peneliti karena nilai rat-rata dibawah target. Hal ini dikarenakan masih ada anak yang terlalu meremehkan pembelajaran, lebih banyak bercanda dari pada keseriusan. Hal ini bisa diatasi pada siklus II dengan membagi kelompok menjadi 5 dengan masing-masing 4 anggota sehingga semua bisa bekerja tidak ada yang pasif. Guru juga harus lebih tegas dan lebih memperhatikan siswa.
2. Deskripsi Penelitian Siklus II
a. Pelaksanaan
1) Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2011 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.
a) Kegiatan awal
siswa. Setelah itu guru memberikan apersepsi untuk masuk ke materi pembiasan dan penguraian warna. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
b) Kegiatan inti
lain. Kemudian guru memberikan penjelasan dan rangkuman tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa merangkum materi pada hari itu dan mengadakan refleksi bersama tentang kesulitan-kesulitan yang masih dialami. Tidak lupa juga guru memberitahu siswa untuk belajar agar bias mengerjakan evaluasi pada pertemuan berikutnya.
2) Pertemuan 2
Pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2011
a) Kegiatan awal
Guru mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa. Memberikan pengarahan tentang aturan dalam mengerjakan tes evaluasi.
b) Kegiatan inti
Siswa mengerjakan tes evaluasi, setelah itu guru bersama siswa membahas soal.
c) Kegiatan Akhir
b. Hasil Tes Evaluasi
Hasil nilai evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 8 . Daftar Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak
Tuntas 1 Fredi Agung Yulianto 57,5
2 Khusnul Khotimah 62,5
3 Nadia Apriliyani 22,5
4 Dito Rahmawan 82,5
5 Dita Rahmawati 90,0
6 Yoga Kunuzi 52,5
7 Aldy Prayuda 72,5
8 Caecilia Mita T 90,0 9 Olivia Silvy H. 85,0 10 Andi Setyawan 75,0 11 Nanda Dewa Prasetyo 82,5 12 Aurora Syahnatirta 80,0
13 Jati Kuncoro 70,0
16 Puji Lestari 55,0 17 Fransiska Vina W. 77,5
18 Arum Setyariri 67,5
19 Sri Purwanti 75,0
20 Zulfita Khairani 57,5
Jumlah 1420 14 6
Rata-rata
71,0 Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
70% 30%
c. Observasi Siklus II
d. Refleksi Siklus II
Pada siklus II perolehan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 71 dari nilai rata-rata siklus I yaitu 61,5. Siswa yang dinyatakan tuntas dalam siklus II ini sebanyak 14 anak atau 70% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 anak atau 30%. Keaktifan siswa dan keseriusan siswa sangat meningkat dari pada sikus I. Siswa juga lebih senang dalam bereksperimen sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Hanya saja capaian persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sama dengan target dari peneliti. Ini menjadi PR bagi peneliti, hal ini mungkin disebabkan karena peneliti terlalu tinggi dalam menargetkan persentase sedangkan jumlah siswa hanya 20.
C. Pembahasan
baru masing-masing kelompok mengadakan percobaan sendiri sesuai dengan LKS yang telah dibagikan oleh guru.
Tabel 9. Daftar ketuntasan nilai siswa
No Nama Sebelum Tindakan
Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Fredy 52,5 √ 57,5 √
2 Khusnul 40,0 √ 62,5 √
3 Nadia 35,0 √ 22,5 √
4 Dito 65,0 √ 82,5 √
5 Dita 90,0 √ 90,0 √
6 Yoga 30,0 √ 52,5 √
7 Aldy 50,0 √ 72,5 √ √
8 Mita 85,0 √ 90,0 √
9 Silvy 70,0 √ 85,0 √
10 Andi 70,0 √ 75,0 √
11 Nanda 75,0 √ 82,5 √
12 Yoya 70,0 √ 80,0 √
13 Jati 55,0 √ 70,0 √
Tabel 10. Hasil Belajar
No Peubah Indikator
Kondisi Awal
Setelah diadakan evaluasi, ternyata hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Daratan pada siklus I meningkat dibandingkan kondisi awal sebelum diterapkan metode demonstrasi eksperimen. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I adalah 61,5. Walaupun rata-rata yang naik di bawah target. Pada siklus I ini masih ada 8 anak yang tidak tuntas, artinya nilai anak tersebut masih berada di bawah nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Sedangkan siswa yang sudah dinyatakan tuntas berjumlah 12 anak. Hal ini mungkin disebabkan karena peneliti terlalu tinggi dalam menargetkan nilai dan persentase tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan wali kelas.
Siklus II dilaksanakan hanya dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 27 April dan 3 Mei 2011 dengan submateri cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagi warna. Pada siklus II pembentukan kelompok berbeda dari siklus I, dimana masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa dan terdapat lima kelompok.
sehingga tidak perlu diadakan siklus lanjutan. Hanya saja yang perlu direfleksikan penulis pada saat menargetkan nilai dan persentase jumlah siswa yang memunuhi KKM perlu konsultasi terlebih dahulu dengan guru kelas sehingga capaian bisa melebihi target.
Berdasarkan tabel 9 dan 10 di atas dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri Daratan tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas dan persentase jumlah siswa yang melebihi KKM pada mata pelajaran IPA tentang materi sifat-sifa cahaya.
Untuk melihat perbandingan nilai siswa pada siklus I dan Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11: Perbandingan Nilai Hasil Penelitian
Nomor
Urut Siklus I Siklus II
Perbandingan Nilai
Naik Sama Turun
1 52,5 57,5
2 40,0 62,5
3 35,0 22,5
4 65,0 82,5
5 90,0 90,0
6 30,0 52,5
7 50,0 72,5
8 85,0 90,0
9 70,0 85,0
10 70,0 75,0
11 75,0 82,5
Nomor
Urut Siklus I Siklus II
Perbandingan Nilai
Naik Sama Turun
13 55,0 70,0
14 70,0 80,0
15 67,5 85,0
16 70,0 55,0
17 52,5 77,5
18 67,5 67,5
19 72,5 75,0
20 42,5 57,5
Jumlah 1230 1420 16 2 2
Rata2 61,5 71,0
Persentase 80% 10% 10%
dilakukan yaitu dengan memberikan perhatian khusus kepada Nadia. Sedangkan Puji pada saat siklus II tidak ikut karena sakit, dia hanya ikut pada saat tes evaluasi sehingga nilainya turun.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Daratan Tahun ajaran 2010/2011 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 71.
2. Persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada siklus I yaitu sebesar 60% dan pada siklus II yaitu 70%, sehingga persentase peningkatan jumlah siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 10 %.
60% dan pada siklus II meningkat menjadi 71 dengan persentase siswa yang tuntas sebesar 70%. Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa penggunaan metode demonstrasi eksperimen dinilai berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Daratan Tahun ajaran 2010/2011.
B. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Jika dalam melakukan suatu percobaan, harus lebih bersabar kepada siswa. Terkadang siswa banyak bertanya dan mengeluh. Sebaiknya guru lebih bijaksana dalam menghadapi siswa.
2. Guru hendaknya selalu mengawasi dan memperhatikan siswa pada saat siswa eksperimen, supaya siswa tidak melakukan hal-hal yang membahayakan ketika eksperimen.
3. Kegiatan demonstrasi eksperimen ternyata memerlukan banyak sekali persiapan dan alat-alat yang diperlukan sehingga dipersiapkan jauh hari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rama Widya.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga
Darmodjo, Hendro. 1991. Pendidikan IPA 2. Depdikbud
Haryanto. 2004. SAINS Untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga
Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV.Maulana
Kusumah, Wijaya. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata : PT. Indeks
Masidjo. 1995. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
N. N. 2006. Pedoman Tugas Akhir . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Nugroho, Putro. 2009. Cemara IPA Kelas V. Jawa Tengah: Putra Nugraha.
Pasaribu, Simandjuntak. 1983. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Tarsito
Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rachman, Maman.1993. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan.Semarang:IKIP
Sulistya, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 Untuk SD dan Kelas V. Jakarta: Pustaka Belajar
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Tanlain, Wens.2007.Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Wibowo, Senu.2010. Gempita IPA 5. Yogyakarta : Gema Pustaka
Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
http://pascaldaddy512.wordpress.com/2008/12/07/penelitian-%E2%80%9C- penerapan-metode-demostrasi-eksperimen-dalam-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-%E2%80%9C/
68 SILABUS Satuan Pendidikan : SD Negeri Daratan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu ( Fisika, Biologi, dan Kimia ) Kelas/ Semester : V/ 2
StandarKompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model AlokasiWaktu : 8 jam pelajaran (5 x pertemuan)
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
1.Kegiatan Awal a.Memeriksa kesiapan
peserta didik dalam mengikuti pelajaran. b.Menyampaikan
69 d. Apersepsi tentang
sifat-sifat cahaya 2.KegiatanInti a.Peserta didik dbagi
dalam kelompok – kelompok
b.Peserta didik memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru. c.Peserta didik
mendengarkan instruksi atau perintah guru d.Peserta didik
mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam kegiatan belajar seperti gelas, sendok makan, air,
70 batubata, kertas
berwarna dll yang telah dibawa oleh masing-masing dari rumah.
e.Setiap kelompok melakukan
eksperimen tentang sifat-sifat cahaya semester 2 di kelas. f.Peserta didik
mengerjakan LKS yang dibagikan guru secara berkelompok g.Evaluasi
3.Kegiatan Akhir a. Membuat ringkasan
materi sifat cahaya dapat dibiaskan
6.1.8 Peserta didik mampu
71
mampu memahami penyakit mata yaitu rabun warna dan rabun senja.
Mengetahui Yogyakarta,
Guru Pembimbing Peneliti
(MM Ika Kurniastuti) Adhistya Sonnya P
NIP.198505272010012015
Kepala Sekolah
(Miri Sumaryanto)
72
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Hari/Tanggal/Pertemuan ke : Selasa/19 April 2011/1 Kelas/Semester : V ( Lima ) / 2
Indikator Penilaian Sumber Belajar 1.Guru membuka
pelajaran dengan berdoa
2.Guru melakukan presensi.
3.Apersepsi: Guru tanya jawab dengan siswa tentang cahaya dan manfaatnya bagi manusia.
Sains untuk kelas V SD.2004. Jakarta: Erlangga. B. Media
1. Lampu senter 2. Gelas bening 3. Gelas berwarna 4. Batu bata 5. Karton 6. Potonga kayu 7. Plastik bening 8. Lilin
73 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
2.Peserta didik memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru di 3.Tiap kelompok
mendapat LKS. 4.Peserta didik
mendapat
penjelasan singkat dari guru tentang percobaan yang akan dilakukan. 5.Tiap-tiap
kelompok melakukan
percobaan sesuai dengan
demonstrasi yang telah dilakukan. 6.Tiap-tiap
kelompok mengisi