• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen Rokok Djarum Black - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen Rokok Djarum Black - USD Repository"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Tuhan menciptakan waktu yang tidak bisa

kembali, agar kita bisa menghargai kehidupan

hari ini, bukan kemarin, bukan besok”

(Mario Teguh)

“ KEBERHASILAN ADALAH HASIL DARI DEDIKASI DAN

DISIPLIN”

(PENULIS)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

TUHAN YESUS KRISTUS

Mama, Papa, Amelia dan

seluruh keluarga besarku

Pendamping hidupku Anton

Wibisono

Semua sahabat-sahabat

(5)

m

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia, kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black, studi kasus pada Event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya, baik itu yang berupa waktu, tenaga, pikiran maupun doa dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(8)

3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini.

4. Ibu Lucia Kurniawati,S.Pd.,M.S.M, selaku dosen pembimbing II yang juga selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dalam segala hal dalam perkuliahan di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Buat papaku Tedjo Sugianto, mamaku Maria Iskandar, dan adikku tercinta Amelia Christina. Terimakasih atas curahan kasih sayangnya, doa, dukungan, dorongan, nasihat, dan semua kebahagiaan yang selama ini telah kalian berikan. Terimakasih banyak dan mohon maaf apabila penyelesaian skripsi ini terlalu lama dikerjakan.

7. Buat seluruh keluarga besarku, eyang, kakak, aing, cenil, adi, dan smua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas kasih sayang, doa dan dukungannya selama ini.

(9)
(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN SUSUNAN DEWAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

HALAMAN ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 6

B. Konsep Pemasaran ... 8

C. Merek ... 9

D. Ekuitas Merek ... 12

E. Penelitian Sebelumnya ... 21

F. Kerangka Konsepual ... 22

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Definisi Operasional ... 27

F. Populasi dan Sampel... 30

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 30

H. Sumber Data ... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ... 31

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 32

K. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian. ... 38

B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Realibilitas ... 41

C. Analisis Karakteristik Demografi Responden ... 42

D. Pengujian Asumsi Klasik ... 43

E. Regresi Linier Berganda ... 48

F. Uji F dan Uji t. ... 49

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

C. Keterbatasan ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

IV.1 Hasil Uji Validitas Tahap Pertama ... 40

IV.2 Hasil Uji Validitas Tahap Kedua ... 41

IV.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 42

IV.4 Karakteristik Demografi Responden ... 43

IV.5 Hasil Uji Normalitas ... 44

IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 45

IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47

IV.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 48

IV.9 Hasil Uji Signifikansi secara Simultan ... 50

IV.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 51

(13)

DAFTAR BAGAN

Gambar Judul Halaman

II.1 Model Sederhana Proses Pemasaran ... 7

(14)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN ROKOK DJARUM BLACK

Studi Kasus Pada Event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta

Anna Christina Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah asosiasi merek, kesadaran merek, persepsi kualitas, dan aset-aset merek berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap loyalitas konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung event Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan non probability sampling dengan metode convenience sampling. Teknik analisis data dengan menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji tdan uji F. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah secara simultan, asosiasi merek, persepsi merek, dan aset-aset merek bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black. Secara parsial, asosiasi merek, persepsi merek, dan aset-aset merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rokok DjarumBlack.

(15)

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING CONSUMER LOYALTY ON DJARUM BLACK CIGARETTE

A case study in the event of Djarum Autoblackthrough At Yogyakarta State University

Anna Christina Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The research is aimed to find out if Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets have influence Simultaneously and Partially to Consumer Loyalty. Population of the research were visitors of jarum Autoblackthrough event at Yogyakarta State University. There were 100 respondents as the sample. The sample technique was non probability sampling with convenience sampling method. To analyze data, Classical Asumption Test, Multiple Regression, t-Test, F-Test were used. The result the research were simultaneously, Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets had influence on Consumer Loyalty. And Partially, Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets had influence on Consumer Loyalty.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi saat ini persaingan bisnis semakin ketat akan produk bermutu dan berkualitas yang akan diterima konsumen, sehingga perusahaan harus menekankan pada customer satisfaction. Suatu produk yang akan diterima oleh konsumen dan yang akan dapat bertahan dalam kompetisi pasar adalah produk yang memberi kepuasan. Perusahaan tidak hanya mendapatkan pelanggan atau konsumen yang banyak, tetapi juga menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga pelanggan menjadi loyal terhadap produk tersebut.

(17)

karena itu jika perusahaan tidak membangun loyalitas pelanggan kemungkinan perusahaan harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk mencari pelanggan baru.

Indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi produsen rokok. Menurut WHO tahun 2008, terdapat lebih dari 60 juta perokok aktif di Indonesia dengan total konsumen rokok mencapai 141 juta orang. Dengan jumlah yang besar itu, Indonesia menduduki peringkat ketiga di asia setelah Cina dan India dalam hal jumlah perokok serta peringkat keempat di dunia. Selain itu, Indonesia juga merupakan produsen rokok per tahun terbesar kelima di dunia dengan angka mencapai 199 miliar rokok.

(18)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black?

2. Apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black?

C. Pembatasan Masalah

Agar lebih terarah, maka penulis perlu membatasi permasalahan agar pembahasan tidak terlalu luas. Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Responden yang diteliti adalah konsumen yang merokok dan loyal pada merek rokok Djarum Black

(19)

D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black” memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai:

1. Untuk mengetahui apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.

2. Untuk mengetahui apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi tambahan untuk para peneliti dan kepustakaan Universitas Sanata Dharma 2. Bagi Penulis

(20)

sekaligus memperoleh gambaran mengenai penerapan ilmu tersebut di lapangan

3. Bagi perusahaan

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Banyak orang berpikir pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan. Itu tidak mengherankan, setiap hari kita melihat iklan televisi, penawaran surat langsung, penawaran lewat telepon, dan melalui internet. Sesungguhnya, penjualan dan iklan hanyalah puncak dari gunung es pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:7) didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu kita mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya

(22)

mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.

Bagan II.1 Model Sederhana Proses Pemasaran

Model gambar diatas menunjukkan model sederhana dari lima langkah proses pemasaran. Dalam empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya mereka menangkap nilai dari

Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan

Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan

Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai yang unggul

Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan

(23)

pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan loyalitas pelanggan dalam jangka waktu yang panjang.

B. Konsep Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2004:21) menyatakan konsep pemasaran adalah pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

1. Produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Armstrong (2008:266) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa acara, orang, tempat, organisasi, atau ide.

Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat :

a. Produk inti ( core product )

(24)

b. Produk yang diperluas ( augmented product )

Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.

c. Produk formal ( formal product )

Produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produknya.

C. Merek

1. Arti merek

Menurut American Marketing Association ( dalam Kotler 2005:82) merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Dengan demikian, merek menjadi tanda pengenal penjual atau pembuat. Menurut undang-undang merek dagang, penjual diberikan hak eksklusif untuk menggunakan mereknya untuk selamanya. Merek berbeda dari asset lainnya seperti paten dan hak cipta, yang mempunyai batas waktu kepemilikan.

(25)

a. Atribut

Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Contohnya : Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan lama, bergengsi.

b. Manfaat

Atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Contoh : atribut “tahan lama” dapat diterjemahkan “ saya tidak perlu membeli mobil lain selama beberapa tahun kedepan”.

c. Nilai

Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya. Contoh : Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan, dan gengsi. d. Budaya

Merek tersebut juga melambangkan budaya tertentu. Contoh : Mercedes melambangkan budaya Jerman yang terorganisir, efisien, dan bermutu tinggi.

e. Kepribadian

Merek tersebut jug adapt mencerminkan kepribadian tertentu. Contoh : Mercedes menyiratkan bos yang serius, singa yang berkuasa, dll.

f. Pemakai

(26)

para eksekutif puncak berumur 50 tahun, bukan anak muda berumur 20 tahun.

2. Pemberian merek

Pemberian merek (branding) mengidentifikasi dan membantu membedakan produk atau jasa dari satu penjual terhadap produk atau jasa dari penjual yang lainnya. Ini termasuk nama, tanda, symbol, atau beberapa kombinasi dari itu. Nama merek (brand name) adalah bagian yang bisa diucapkan. Tanda merek (brand mark) adalah sesuatu yang tidak dapat diucapkan, seperti symbol, desain, atau kemasan unik. Merek dagang

(trademark) adalah merek atau bagian dari merek yang secara sah dimiliki secara eksklusif oleh penjual tertentu.

(27)

D. Ekuitas merek

Menurut Aaker dalam Rangkuty (2002:39), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan perusahaan. Aaker dalam Duncan menyatakan bahwa ekuitas merek terdiri dari 5 elemen: brand name awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), perceived quality (persepsi kualitas), proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya), dan brand loyalty (loyalitas merek). Keempat elemen pertama diatas mempengaruhi elemen ke lima, yaitu brand loyalty (loyalitas merek). 1. Brand Assosiation (asosiasi merek)

Menurut Aaker dalam Rangkuty (2002:43), asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Simamora (2001:82), menyatakan bahwa asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan merek dalam ingatan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek.

(28)

a. Atribut Produk

Mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa atribut atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung, sehingga asosiasi bisa langsung diterjemahkan dalam alasan untuk pembelian produk.

b. Atribut tak berwujud

Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai, yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.

c. Manfaat Pelanggan

Karena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antara keduanya. Manfaat bagi pelanggan dibagi 2, yaitu :

1) Rasional Benefit (Manfaat Rasional)

Manfaat rasional berkaitan erat dengan produk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional.

2) Psycological Benefit (Manfaat Psikologi)

(29)

d. Harga Relatif

Evaluasi terhadap suatu merek disebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua tingkatan harga. Harga yang dijadikan sebagai sumber asosiasi adalah harga yang rendah atau harga yang terjangkau. Pengguna “harga terjangkau” sebagai sumber asosiasi akan bermanfaat bila pasar yang dibidik sensitif terhadap harga, dan selisih harga yang ditawarkan cukup berarti bagi konsumen.

e. Penggunaan

Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut kedalam suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.

f. Pemakai / Pelanggan

Strategi posisioning pengguna yaitu mengasosiasikan sebuah merek dengan tipe pengguna atau pelanggan.

g. Orang Terkenal

Mengaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. Hal itu dapat memudahkan merek tersebut mendapat kepercayaan dapi pelanggan.

h. Gaya Hidup

(30)

karakteristik gaya hidup yang hampir sama. Tetapi tidak semua produk dapat dikaitkan dengan gaya hidup atau kepribadian, yang bisa hanyalah produk-produk yang bisa ditampilkan atau dibanggakan kepada orang lain.

i. Kelas Produk

Mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya. Cara ini akan lebih berhasil kalau merek tersebut adalah merek pertama pada kategori produk yang bersangkutan.

j. Pesaing

Mengetahui pesaing dan berusaha menyamai atau bahkan mengungguli pesaing. Usaha membandingkan suatu merek dengan merek lain bisa dijadikan sebagai sumber asosiasi. Tetapi perlu diingat bahwa komparasi seperti itu mengandung resiko. Resiko pertama, ada kemungkinan konsumen malah tidak menyukai produk kita karena komparasi yang tidak etis. Kedua, pesaing bisa melebihi produk kita sehingga klaim kita pun hangus.

k. Negara

(31)

2. Brand Awareness (kesadaran merek)

Menurut Aaker dan Simamora (2001:74), kesadaran merek adalah kemampuan seseorang untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merekmerupakan bagian dari kategori produk tertentu. Sedangkan menurut Durianto dkk. (2001:54), kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu.

Menurut Aaker dalam Rangkuti (2002 : 40) tingkatan kesadaran merek dari tingkat terendah sampai dengan tingkat teritinggi adalah sebagai berikut: a. Unaware Of Brand (tidak menyadari merek)

Adalah tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.

b. Brand Recognition (Pengenalan Merek)

Adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall)

c. Brand Recall (Pengingatan kembali terhadap Merek)

Adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).

d. Top Of Mind (Puncak pikiran)

(32)

merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.

3. Perceived Quality (persepsi kualitas)

Menurut Aaker dalam Rangkuti (2002:41), persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkan.

Perceived quality (persepsi kualitas) adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2001 :78).

Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang terkait dengan karakteristik produk. Menurut David A. Garvin dalam Durianto dkk (2001:98), dimensi persepsi kualitas dibagi menjadi tujuh, yaitu :

a. Kinerja

Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan

Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.

c. Ketahanan

(33)

d. Keandalan

Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.

e. Karakteristik Produk

Bagian-bagian tambahan dari produk. Penambahan ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk hampir terlihat sama.

f. Kesesuaian dengan spesifikasi

Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji.

g. Hasil

Mengarah kepadsa kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas yang penting.

4. Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya)

(34)

5. Brand loyalty (loyalitas merek)

Menurut Rangkuty (2002 : 60) loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap merek. Simamora (2001:70), menyatakan bahwa loyalitas merek adalah ukuran kedekatan pelanggan kepada sebuah merek. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek merupakan ukuran kesetiaan, kedekatan, keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lainnya.

Adapun tingkatan loyalitas menurut Aaker dalam Durianto dkk. (2004:19) adalah sebagai berikut :

a. Brand Switcher (Berpindah-pindah)

(35)

b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

Dapat dikategorikan sebagai pelanggan yang puas dengan merek produk yang dikonsumsi, dan tidak ada alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk membeli produk lain atau berpindah merek, terutama jika perpindahan merek tersebut memerlukan usaha, biaya, maupun pengorbanan lainnya. Pelanggan dalam membeli suatu merek lebih didasarkan oleh kebiasaan mereka.

c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Pelanggan masuk dalam kategori puas bila mengkonsumsi merek tersebut, meskipun mungkin saja mereka beralih dari merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang merupakan konsekuensi ketika beralih ke suatu merek lain. Untuk menarik pelanggan dalam tingkat ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pelanggan dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasi (switching cost loyal).

d. Likes The Brand (menyukai Merek)

(36)

kesan kualitas yang tinggi. Meski demikian seringkali suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan dalam suatu yang spesifik.

e. Commited buyer (pembeli yang komit)

Tingkatan tertinggi dalam piramida loyalitas. Pelanggan merupakan pelanggan yang setia dan memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu produk merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka yang dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Salah satu aktualisasi loyalitas pelanggan ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain. Loyalitas merek dapat menjadi aset yang sangat strategis bagi perusahaan.

E. Penelitian Sebelumnya

(37)

Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang pernah mnggunakan pasta gigi pepsodent dan yang berdomisili di Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil adalah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non propbability sampling. Non propbability sampling yang digunakan adalah convenience dan purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey yaitu menggunakan daftar pertanyaan/kuisioner yang disampaikan langsung kepada responden.

F. Kerangka konseptual

Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen. Beberapa produk dengan kualitas, model, karakteristik tambahan dari produk (features), serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda dipasar karena perberbeda-bedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Merek yang prestisius dapat disebut memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk, semakin kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.

(38)

Bagan II.2 Kerangka konseptual

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan sementara yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian. Hipotesis akan diuji kebenarannya dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan permasalahannya, sehingga dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh jawaban sebenarnya. Dalam penelitian Asosiasi merek, Kesadaran Merek, Persepsi kualitas, Loyalitas Merek dan Aset-aset Merek adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seorang konsumen dapat loyal terhadap suatu merek, yaitu Rokok Djarum Black.

Asosiasi merek

 Atribut produk

 Atribut tak berwujud

 Harga relatif

 Gaya hidup

 Pesaing

Kesadaran merek

Top of mind

Persepsi kualitas

 Kinerja

 Ketahanan

 Keandalan

 Karakteristik produk

Aset-aset merek

 Hak Paten

 Akses terhadap pasar, dll

 

(39)

Penulis ingin meneliti apakah Asosiasi Merek yang termasuk didalamnya adalah atribut produk, atribut tak berwujud, harga relatif, gaya hidup, dan pesaing, serta kesadaran merek yang termasuk didalamnya adalah top of mind, juga pesepsi kualitas yang termasuk didalamnya adalah kinerja, ketahanan, keandalan, dan karakteristik produk, dan juga aset-aset merek yang termasuk didalamnya adalah hak paten dan akses terhadap pasar, mempunyai pegaruh secara simultan dan secara parsial terhadap Loyalitas konsumen. Pengaruh secara simultan adalah tiap-tiap variabel bebas (independent) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent). Sedangkan pengaruh secara parsial adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas (independent) secara terpisah atau sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (dependent).

Dari definisi diatas, maka dapat hipotesis yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

H1 : Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Merek pada pembelian rokok Djarum Black.

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Studi Kasus yaitu

menggambarkan suatu masalah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap rokok merek Djarum Black dengan

melakukan pengambilan data dari konsumen rokok Djarum Black pada sebuah

event Djarum Autoblackthrough di Unversitas Negeri Yogyakarta.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah konsumen rokok Djarum Black pada sebuah

event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah apa saja faktor-faktor yang

mempengaruhi loyalitas konsumen rokok Djarum Black.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

(41)

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta.

D. Variabel penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah sebagai variabel stimulus, input, dan prediktor.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya

variabel terikat (Sugiyono, 2005:3). Variabel Independen dalam penelitian

ini adalah :

a. Asosiasi Merek (X1)

Asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak

seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek.

b. Kesadaran Merek (X2)

Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli

untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari

kategori produk tertentu.

c. Persepsi Kualitas (X3)

Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara

(42)

d. Aset-aset Merek (X4)

Aset-aset merek lainnya seperti hak paten, akses terhadap pasar, akses

terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain-lain.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel respon, output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari

variabel bebas (Sugiyono, 2005:3). Variabel Dependen dalam penelitian ini

adalah Loyalitas Konsumen (Y), yaitu ukuran kesetiaan, kedekatan,

keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek.

E. Definisi Operasinal

1. Asosiasi Merek

Asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak

seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek. Dalam

penelitian ini, yang termasuk dalam asosiasi merek meliputi:

a. Atribut Produk

Mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa atribut

atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung,

sehingga asosiasi bisa langsung diterjemahkan dalam alasan untuk

(43)

b. Atribut tak berwujud

Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya

persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai, yang

mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.

c. Harga relatif

Pasar yang dibidik sensitif terhadap harga, dan selisih harga yang

ditawarkan cukup berarti bagi konsumen.

d. Gaya hidup

Asosiasi sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh

asosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan

karakteristik gaya hidup yang hampir sama.

e. Pesaing

Usaha membandingkan suatu merek dengan merek lain bisa dijadikan

sebagai sumber asosiasi.

2. Kesadaran Merek

Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori

produk tertentu. Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam kesadaran

(44)

a. Top of Mind

Adalah merek yang disebut pertama kali oleh konsumen atau yang

pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek

tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam

benak konsumen.

3. Persepsi Kualitas

Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif

dengan produk-produk lain. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam

persepsi kualitas meliputi:

a. Kinerja

Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.

b. Ketahanan

Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.

c. Keandalan

Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu

pembelian ke pembelian berikutnya.

d. Karakterisik Produk

Bagian-bagian tambahan dari produk. Penambahan ini biasanya

digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk

(45)

4. Aset-aset merek

Aset-aset merek lainnya seperti hak paten, akses terhadap pasar, akses

terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain-lain.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).

Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung sebuah event Djarum

Autoblackthrgough di Univeritas Negeri Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56). Sampel dari penelitian ini 100

konsumen rokok Djarum Black, pengunjung sebuah Event Djarum

Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling non-probabilitas yang digunakan adalah metode

convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman, mudah ditemui

(46)

sekehendak peneliti (Jogiyanto, 2004:32).Sampel ditentukan berdasarkan kebetulan,

dimana peneliti memilih sampel berdasarkan siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel.

H. Sumber Data

Dalam penelitian ini hanya digunakan sumber data primer. Data primer adalah

data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan,

seperti hasil dari pengisian kuesioner atau hasil dari wawancara. Dalam

penelitian ini, untuk memperoleh data primer dengan kuisoner.

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah dengan membagikan

kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpulan data dengan cara membuat daftar

pernyataan tertulis untuk kemudian dibagikan kepada responden dengan

alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner dibagikan kepada 100

pengunjung event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Yaitu suatu alat pengukur yang menunjukan seberapa jauh suatu alat

ukur memiliki ketepatan dan kecematan dalam melakukan fungsi ukurannya

(47)

R

xy = ∑ (∑ )(∑ )

{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

Keterangan:

x = nilai jawaban masing-masing butir per item

y = total butir dari jawaban responden

n = jumlah responden

rxy = Korelasi

Jika rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf

signifikasi 5%. Jika rxy > rtabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat

ukur dapat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan kehandalan alat ukur

dalam mengukur gejala. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan

rumusalpha cronbachyaitu :

r

11 =

( )

1 −

Keterangan :

r = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

2

= Varian Total

(48)

Untuk menentukan apakah instrument tersebut reliabel atau tidak

digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika

rxy

rtabel

dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen tersebut reliabel.

b. Jika

rxy

<

rtabel

dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen tersebut tidak reliabel

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi

linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik. Model

regresi linier berganda akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi asumsi

berikut ini.

a. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji Asumsi Klasik Normalitas menguji data variabel bebas (X) dan

data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan

berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi

dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel

terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Dalam

menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal

(49)

nilai keruncingan kurva (kurtosis = 4) diperbandingkan dengan nilai Z

tabel.

Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness):

Zskewness=skewness/ √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 / N

Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis):

Zkurtosis=kurtosis/ √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N

di mana N = banyak data

b. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas / independent

variable ( X1, X2, X3), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan)

hubungan / pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran

koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien

korelasi antar variabel bebas (X1dan X2, X2dan X3) lebih besar dari 0,60

(pendapat lain: 0,50 dan 0.90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas

jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan

0,60 (r0,60).

c. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi barganda perlu juga diuji mengenai sama

atau tidak variansi dari residual observasi yang satu dengan observasi

(50)

homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama/berbeda disebut terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui

grafikscatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel

bebas ( sumbu X = Y hasil prediksi ) dan nilai residunya (SRESID)

merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil

pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun

di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola

tertentu. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya

mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun

bergelombang-gelombang.

2. Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara asosiasi

merek, kesadaran merek, persepsi merek, dan aset-aset merek (variabel

independen) terhadap loyalitas merek (variabel dependen).

Y= a+b1X1+ b2X2+ b3X3 +b4X4

Keterangan :

Y = Variabeldependent

a = konstanta

(51)

X = VariabelIndependent

3. Uji t dan uji F

Pengujian hipotesis untuk mengetahui diterima atau tidaknya

hipotesis maka dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji

statistik yaitu dengan Uji t dan Uji F .

a. Uji t

Digunakan untuk mengidentifikasi apakah Asosiasi Merek,

Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh

secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.

Rumus yang digunakan :

t =

Keterangan :

b1: Nilai Koefisien Regresi

B1 :Nilai Koefisien Regresi Populasi

Sb1: Kesalahan Koefisien Regresi

b. Uji F

Digunakan untuk mengidentifikasi apakah Asosiasi Merek,

Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh

secara simultan terhaadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.

(52)

F =

/

( )/ ( )

Keterangan :

R2 : Koefisien Regresi ganda

k : Jumlah Variabel

n : Jumlah Sampel

F : Fhitung

Jika Fhitunglebih kecil Ftabelmaka H0 diterima.

(53)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

 

A. Penjelasan Penelitian

Pada bab empat ini akan dilakukan analisis data serta pembahasan hasil

analisis data yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

menguji pengaruh asosiasi merek, kesadaran merek, persepsi kualitas dan

aset-aset merek terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black.

Data pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100

orang konsumen rokok Djarum yang disebarkan di event Djarum

Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mempermudah

proses analisis data dan menjaga keakurasian hasil analisis data, penulis

menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15. Hasil analisis data

yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

B. Pengujian Instrumen

Sebelum digunakan dalam analisis data, kuisioner yang digunakan

dalam penelitian ini diuji ketepatan dan keandalannya terlebih dahulu, hal ini

bertujuan agar terhindar dari kekeliruan dan ketidakpastian dalam perhitungan.

(54)

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas

atau kesahihan suatu alat ukur. Suatu instrumen dapat dianggap valid jika

mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Untuk

mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya, maka

dilakukan pengukuran kesahihan butir atau uji validitas. Ketentuan uji

validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (Hadi, 2000:23)

a. Suatu instrumen dinyatakan valid atau sahih jika memiliki nilai rhitung >

rtabel. Nilai rtabel diperoleh dengan rumus: derajat bebas (db) = n - 2 atau

100 - 2 = 98 yaitu sebesar 0,197.

b. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut maksimum 5%.

Hasil uji validitas yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan

(55)

Tabel IV.1

Hasil Uji Validitas Tahap Pertama

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan

Asosiasi 1 Kesadaran Merek 1

2 Persepsi kualitas 1

2 Sumber data : data primer yang diolah

Hasil uji validitas diketahui bahwa terdapat beberapa butir pertanyaan

yang gugur, hingga dilakukan pengujian ulang tanpa menyertakan

butir-butir pertanyaan yang gugur (kurang dari 0,197) yaitu butir-butir nomor 3,4 dan

10 pada variabel asosiasi, semua butir variabel kesadaran merek, dan butir

nomor 2 variabel persepsi kualitas. Hasil uji validitas tahap ke dua adalah

(56)

Tabel IV.2

Hasil Uji Validitas Tahap Kedua

 

Sumber : data primer yang diolah

Hasil uji validitas pada tahap yang kedua diketahui semua butir

pertanyaan dalam penelitian ini memiliki nilai rhitung > rtabel maka semua butir

pertanyaan dalam penelitian ini dinyatakan valid atau sahih.

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas pada prinsipnya apakah kuesioner yang

dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat

pengukur. Semakin tinggi tingkat keandalan suatu alat ukur, semakin stabil

dan semakin dapat diandalkan alat ukur tersebut dalam mengukur suatu

gejala. Suatu intrumen dinyatakan andal jika memiliki nilai koefisien Alpha

Croncbac’s lebih dari r-ttabel (Hadi, 2000:56). Hasil uji validitas yang

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan

Asosiasi 1 Persepsi kualitas 1

(57)

dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15

adalah sebagai berikut:

Tabel IV.3 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : data primer yang diolah

Hasil pengujian reliabilitas dapat diketahui bahwa semua variabel pada

penelitian ini memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari

r-tabel maka semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan andal.

C. Analisis Karakteristik Demografi Responden

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik demografi

responden dalam penelitian ini adalah analisis persentase. Hasil analisis

karakteristik demografi responden adalah sebagai berikut:

Variabel Koef. Alpha Cronbach

r-tabel Keterangan

Asosiasi 0,642 0,197 Andal

Persepsi kualitas 0,516 0,197 Andal

Aset-aset lain 0,432 0,197 Andal

(58)

Tabel IV.4

Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik Keterangan Jumlah Persentase

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan Rp. 1.001.000 - Rp 1.500.000 > Rp 1.500.000

Sumber : data primer yang diolah

Hasil analisis persentase pada karakteristik jenis kelamin dapat

diketahui bahwa, mayoritas responden pada penelitian ini (91%) adalah

laki-laki, dengan usia antara 22 sampai 23 tahun (59%) dan memiliki uang saku

sebesar Rp. 1.001.000 sampai Rp. 1.500.000 dalam satu bulan yaitu sebesar

53%.

D. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan uji hipotesis telebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi model analisis data. Uji asumsi dalam penelitian ini terdiri dari uji

normalitas, uji multicolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Berikut ini

(59)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak.

Untuk membuktikan apakah data dalam penelitian ini terdistribusi normal

atau tidak digunakan uji Skewness. Suatu data dikatakan terdistribusi

normal jika memiliki nilai ratio Skewness antara -2 sampai + 2. Hasil uji

normalitas dengan uji Skweness adalah sebagai berikut: (Lampiran 5)

Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas

Sumber : data primer yang diolah

Hasil uji normalitas diketahui bahwa semua variabel pada penelitian

ini memiliki nilai ratio Skewness pada rentang -2 sampai +2 hingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel pada penelitian ini terdistribusi secara

normal. Berdasarkan hal tersebut maka metode statistik yang digunakan

Variabel

N Statistic

Skewness

Rasio Skewness Statistic Std.

Error

Asosiasi 100 -.383 .241 -1.58921

Persepsi kualitas 100 -.368 .241 -1.52697

Aset-aset lain 100 -.343 .241 -1.42324

(60)

adalah statistik parametrik yaitu dengan menggunakan analisis regresi

linier berganda.

2. Uji Multicolinieritas

Uji multicolinieritas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel independen. Suatu

model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi (tidak terdapat)

hubungan yang kuat antar variabel independen. Suatu model regresi

dikatakan bebas multicolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)

kurang dari 5, dan Tolerance lebih dari 0,5. Hasil uji Multicolinieritas

adalah sebagai berikut: (Lampiran 6)

Tabel IV.6

Hasil Uji Multicolinearitas

Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF

Asosiasi .619 1.615

Persepsi kualitas .577 1.732

Aset-aset lain .739 1.353

Sumber : data yang diolah

Hasil uji mulitcolinearitas diketahui bahwa nilai VIF (Variance

Influence Factor) semua variabel kurang dari 5, dan memiliki nilai

(61)

variabel penelitian tidak memiliki hubungan yang kuat antar variabel

independen atau dengan kata lain tidak mengalami gangguan

multicolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah data memiliki kesamaan variansi atau tidak. Suatu model

regresi yang baik mensyaratkan bahwa data dalam suatu faktor harus

memiliki kesamaan variansi (homokedastis). Uji heteroskedastisitas dalam

penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot. Suatu model regresi

dikatakan bebas heteroskedastisitas menurut grafik Scatterplot jika sebaran

data berada diseputar nilai 0 dan tidak mengelompok dan menciptakan pla

tertentu seperti lingkaran, persegi panjang, segi tiga, tanda panah dan lain

sebagainya. Hasil uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan adalah sebagai

(62)

Gambar IV.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : data primer yng diolah

Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa

sebaran data berada diseputar nilai 0 dan tidak mengelompok dan

menciptakan pla tertentu seperti lingkaran, persegi panjang, segi tiga, tanda

panah dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

disimpulkan tiudak terdapat gangguan gangguan heteroskedastisitas

(homokedastis).

Regression Standardized Predicted Value

2 1

0 -1

-2 -3

Reg

res

sion Stud

entize

d

Residual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

(63)

E. Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui apakah asosiasi merek, persepsi kualitas dan

aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen

rokok Djarum Black digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis

regresi linier berganda yang telah dilakukan dengan bahtuan komputer program

SPSS bersi 15 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.8

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

 

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda di atas maka diperoleh

model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = 1,019 + 0,227X1 + 0,276X2 + 0,190X3

Variabel

Unstandardized Coefficients

t Sig. B Std. Error

(Constant) 1.019 .398 2.563 .012

Asosiasi .227 .110 2.065 .042

Persepsi kualitas .276 .101 2.730 .008

Aset-aset lain .190 .092 2.051 .043

Adjusted R Square 0,323

Fhitung 16.775

(64)

Nilai b adalah nilai koefisien regresi masing-masing variabel (asosiasi,

persepsi kualitas, dan aset-aset lain). Hasil analisis regresi linier berganda di

atas diketahui bahwa semua variabel (asosiasi, persepsi kualitas, dan aset-aset

lain) memiliki nilai koefisien regresi yang positif hingga disimpulkan semua

variabel (asosiasi, persepsi kualitas, dan aset-aset lain) memiliki pengaruh yang

positif terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.

1. Uji Secara Simultan Atau Uji F

Untuk membuktikan apakah secara simultan asosiasi merek, persepsi

kualitas dan aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

loyalitas konsumen rokok Djarum Black digunakan uji F. Ketentuan analisis

regresi secara simultan atau uji F dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Menerima H0: Jika probabilitas (p) > 0,05 yang artinya asosiasi merek,

persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen

rokok Djarum Black.

Menerima Ha: Jika probabilitas (p) ≤ 0,05 yang artinya asosiasi merek,

persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen

(65)

Hasil uji regresi secara simultan (uji F) yang telah dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 adalah sebagai

berikut:

Tabel IV.9

Hasil Uji Signifikansi Secara Simultan

Sumber : data primer yang diolah

Hasil uji secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,775

dengan probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan ketentuan analisis regresi

secara simultan yaitu nilai probabilitas (p) 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum

Black.

Nilai koefisien deternimanasi adalah nilai/besar pengaruh asosiasi

merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan terhadap

loyalitas konsumen rokok Djarum Black. Nilai koefisien regresi hasil

analisis adalah sebagai berikut:

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Regression 8.016 3 2.672 16.775 .000(a)

Residual 15.291 96 .159

(66)

Tabel IV.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : data primer yang diolah

Besar pengaruh asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek

secara simultan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black

ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,323. Hal ini

menunjukkan bahwa asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek

secara simultan mampu mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar 32,3%,

sedangkan sisanya sebesar 67,7% loyalitas konsumen pada rokok Djarum

Black dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model

penelitian ini.

2. Uji Secara Parsial atau Uji t

Untuk membuktikan apakah secara parsial asosiasi merek, persepsi

kualitas dan aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

loyalitas konsumen rokok Djarum Black digunakan uji t. Ketentuan analisis

regresi secara simultan atau uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Menerima H0: Jika probabilitas (p) > 0,05 yang artinya asosiasi merek,

persepsi kualitas dan aset-aset merek secara parsial tidak

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

(67)

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen

rokok Djarum Black.

Menerima Ha: Jika probabilitas (p) ≤ 0,05 yang artinya asosiasi merek,

persepsi kualitas dan aset-aset merek secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen

rokok Djarum Black. 

Hasil uji regresi secara parsial pada masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.11

Hasil Uji Signifikansi Secara Partial

Variabel

Unstandardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error

(Constant) 1.019 .398 2.563 .012

Asosiasi .227 .110 2.065 .042

Persepsi kualitas .276 .101 2.730 .008

Aset-aset lain .190 .092 2.051 .043

Sumber : data primer yang diolah

a. Asosiasi

Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar

2,065 probabilitas (p) 0,042 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,227.

(68)

probabilitas (p) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

asosiasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil analisis

ini menunjukkan bahwa semakin banyak asosiasi merek yang melekat

dalam benak konsumen pada produk rokok Djarum Black secara nyata

akan meningkatkan loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.

b. Persepsi kualitas

Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar

2,730 probabilitas (p) 0,008 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,276.

Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara parsial di mana nilai

probabilitas (p) 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil

analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas dari rokok

Djarum Black menurut persepsi konsumen secara nyata akan

meningkatkan loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.

c. Aset-aset lain

Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar

2.051 probabilitas (p) 0,043 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,190.

Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara parsial di mana nilai

(69)

aset-aset lain memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil analisis

ini menunjukkan bahwa semakin banyak aset-aset lain yang melekat

pada produk rokok Djarum Black secara nyata akan meningkatkan

(70)

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

 

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Hasil analisis persentase dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Mayoritas responden pada penelitian ini (91%) adalah laki-laki

b. Mayoritas responden (59%) berusia antara 22 sampai 23 tahun

c. Mayoritas responden (53%) memiliki uang saku sebesar Rp. 1.001.000

sampai Rp. 1.500.000.

2. Hasil analisis regresi secara simultan dapat disimpulkan bahwa asosiasi

merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan berpengaruh

secara signifikan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black.

Asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan

mampu mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar 32,3%.

3. Hasil analisis regresi secara parsial dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel asosiasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

(71)

b. Variabel persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum

Black.

c. Variabel aset-aset lain memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis merumuskan saran bagi pihak

manajemen produsen rokok Djarum Black antara lain adalah sebagai berikut:

1. Asosiasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen

pada produk rokok Djarum Black. Hal ini mengindikasikan bahwa

banyaknya asosiasi dari produk rokok Djarum Black dalam benak

konsumen akan meningkatkan loyalitas konsumen. Berdasarkan hal

tersebut maka penting bagi pihak pemasar untuk mampu menciptakan

banyak asosiasi pada produk rokok Djarum Black. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar konsumen semakin familiar pada produk rokok

Djarum Black.

2. Persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas

konsumen pada produk rokok Djarum Black. Berkaitan dengan produk

rokok, dalam mengkonsumsi rokok, konsumen lebih mengutamakan cita

rasa dari rokok yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut maka

penting bagi pihak produsen untuk dapat mempertahakan cita rasa dari

(72)

mempertahankan cita rasa dari produk rokok adalah dengan pengemasan

yang baik.

3. Aset-aset lain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Hal ini mengindiaksikan bahwa aset lain yang dimiliki

produsen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Beberapa bentuk keunggulan yang dimiliki perusahaan

berkaitan dengan aset-aset lain antara lain adalah hak paten, akses

terhadap pasar, akses terhadap teknologi, dan akses terhadap sumber

daya. Berdasarkan hal tersebut maka penting bagi pihak perusahaan untuk

memiliki keunggulan kompetitif dalam beberapa hal tersebut yang

sekiranya mampu menciptakan loyalitas konsumen pada produk

perusahaan.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini, penulis menyadari akan adaya keterbatasan dan

kelemahan, yaitu terbatasnya jumlah variabel dalam penelitian ini, sehingga

responden merasa dibatasi dalam menjawab kuesioner. Dampaknya adalah

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, Harper W, Orville C. Walker Jr., dan Jean Claude Larrenche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Darmadi, Durianto, Sugiarto, dan Tony Sijintak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Darmadi, Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten : Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Duncan, Tom. 2002. IMC : Using Advertising and Promotion to Build Brand. New York: Mc Graw Hill Companies Inc.

Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Butir-butir Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Phillip & Gary Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Alexander Sindoro)Edisi 9. Jilid 1. Jakarta: Gramedia.

---. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. ( Alih Bahasa : Bob Sabran,MM). Edisi 12. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Kotler, Phillip. 2005. Manajemen pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Benyamin Molan). Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Gramedia.

---2005. Manajemen pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Benyamin Molan) Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Gramedia.

(74)

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand : Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Bussiness Recovery. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kedelapan. Bandung: CV. Alfabeta.

   

(75)
(76)

Lampiran : Berkas Yogyakarta, …..………..2011

Hal : Kuesioner

Kepada

Yth Saudara/ Saudari

di tempat

Dengan hormat,

Pada kesempatan ini, saya

Nama : Anna Christina

NIM : 042214051

Status : Mahasiswi

memohon kepada Saudara/ Saudari untuk sejenak meluangkan waktu, memberikan

tanggapan atas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen rokok Djarum Black dengan menjawab pernyataan yang saya ajukan seperti yang terlampir dalam kuesioner ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah semata-mata untuk

tujuan ilmiah (sebagai bahan penulisan skripsi) yang merupakan syarat akhir untuk

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Keterangan yang Saudara/ Saudari berikan merupakan bantuan yang tak

ternilai harganya bagi penyelesaian serta tercapainya maksud dan tujuan penelitian

ini.

Atas kesediaan Saudara/ Saudari dalam menjawab kuesioner ini saya ucapkan terima

kasih.

Hormat saya,

(77)

A. Karakteristik Responden

Isilah identitas Saudara/ Saudari pada titik-titik di bawah ini sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X)!

Nama : ...

1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

2. Usia

a. 18 – 19 tahun c. 22 – 23 tahun

b. 20 – 21 tahun d. ≥ 24 tahun

3. Uang saku tiap bulan

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000

c. Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000

d. > Rp 1.500.000

(78)

B. Tanggapan konsumen berdasarkan variabel Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Aset-aset Merek, dan Loyalitas Merek

Saudara / Saudari dimohon menjawab pernyataan-pernyataan ini dengan

memberi tanda silang (x) pada salah satu kotak.

Keterangan:

1 = STS : Sangat Tidak Setuju

2 = TS : Tidak Setuju

3 = R : Ragu-ragu

4 = S : Setuju

5 = SS : Sangat Setuju

1. Anda membeli Rokok Djarum Black karena mereknya yang terkenal

STS TS R S SS

2. Kemasan Rokok Djarum Black menarik

STS TS R S SS

3. Variasi rasa dalam Rokok Djarum Black unik

STS TS R S SS

4. Rokok Djarum Black selalu memberikan inovasi baru dalam varian rasanya

(79)

5. Iklan Rokok Djarum Black kreatif

STS TS R S SS

6. Iklan Rokok Djarum Black inovatif

STS TS R S SS

7. Simbol Rokok Djarum Black memudahkan konsumen mengingat merek

tersebut

STS TS R S SS

8. Harga Rokok Djarum Black terjangkau bagi kalangan anak muda

STS TS R S SS

9. Rokok Djarum Black memiliki komunitas tersendiri dengan gaya hidup anak

muda yang inovatif

STS TS R S SS

10.Rokok Djarum Black menjadi pelopor bagi merek lain dalam menciptakan

varian rasa yang sejenis

(80)

11.Dengan melihat logo “Segitiga Merah” yang terlintas dalam pikiran anda

adalah Rokok Djarum Black

STS TS R S SS

12.Rokok Djarum Black selalu menjadi pilihan utama ketika anda hendak

membeli rokok

STS TS R S SS

13.Rasa Rokok Djarum Black sesuai dengan varian yang dijanjikan

STS TS R S SS

14.Rokok Djarum Black tidak mudah habis (awet) dibandingkan dengan rokok

merek lain

STS TS R S SS

15.Rasa Rokok Djarum Black tetap terjaga hingga kini

STS TS R S SS

16.Warna hitam pada batang Rokok Djarum Black menjadi ciri khas tersendiri

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel IV.1
Tabel IV.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sekiranya diteliti melalui peruntukan-peruntukan dan kes-kes yang diputuskan di mahkamah Sivil, ianya menunjukkan undang-undang sivil mempunyai peruntukan yang jelas

Sehingga, makanan tersebut memiliki bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi dan diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan (diet) khusus

Pendidikan cer das dan pendidikan antr i, diper kir akan menjadi piliha bar u, kar ena mater i pendidikan di Sekolah hanya mer upaan bagian kecil dar i mater i

KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut : Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum; Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik

Komitmen organisasi kolektif mengacu pada adanya pola pikir kolektif dalam diri karyawan berkaitan dengan perilaku kerja secara umum den- gan perasaan setia dan ingin

[r]

Disamping sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu, diharapkan sebagai kajian terhadap permasalahan penegak hukum dalam menetapkan seseorang yang diduga

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur