MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Tuhan menciptakan waktu yang tidak bisa
kembali, agar kita bisa menghargai kehidupan
hari ini, bukan kemarin, bukan besok”
(Mario Teguh)
“ KEBERHASILAN ADALAH HASIL DARI DEDIKASI DAN
DISIPLIN”
(PENULIS)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
TUHAN YESUS KRISTUS
Mama, Papa, Amelia dan
seluruh keluarga besarku
Pendamping hidupku Anton
Wibisono
Semua sahabat-sahabat
m
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia, kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black, studi kasus pada Event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya, baik itu yang berupa waktu, tenaga, pikiran maupun doa dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini.
4. Ibu Lucia Kurniawati,S.Pd.,M.S.M, selaku dosen pembimbing II yang juga selalu bersedia membimbing, memberikan pengarahan, bantuan, dorongan serta saran selama penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu dalam segala hal dalam perkuliahan di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Buat papaku Tedjo Sugianto, mamaku Maria Iskandar, dan adikku tercinta Amelia Christina. Terimakasih atas curahan kasih sayangnya, doa, dukungan, dorongan, nasihat, dan semua kebahagiaan yang selama ini telah kalian berikan. Terimakasih banyak dan mohon maaf apabila penyelesaian skripsi ini terlalu lama dikerjakan.
7. Buat seluruh keluarga besarku, eyang, kakak, aing, cenil, adi, dan smua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas kasih sayang, doa dan dukungannya selama ini.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN SUSUNAN DEWAN PENGUJI ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR BAGAN ... xiii
HALAMAN ABSTRAK ... xiv
HALAMAN ABSTRACT ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 6
B. Konsep Pemasaran ... 8
C. Merek ... 9
D. Ekuitas Merek ... 12
E. Penelitian Sebelumnya ... 21
F. Kerangka Konsepual ... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25
D. Variabel Penelitian ... 26
E. Definisi Operasional ... 27
F. Populasi dan Sampel... 30
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 30
H. Sumber Data ... 31
I. Teknik Pengumpulan Data ... 31
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 32
K. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian. ... 38
B. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Realibilitas ... 41
C. Analisis Karakteristik Demografi Responden ... 42
D. Pengujian Asumsi Klasik ... 43
E. Regresi Linier Berganda ... 48
F. Uji F dan Uji t. ... 49
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 55
B. Saran ... 56
C. Keterbatasan ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
IV.1 Hasil Uji Validitas Tahap Pertama ... 40
IV.2 Hasil Uji Validitas Tahap Kedua ... 41
IV.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 42
IV.4 Karakteristik Demografi Responden ... 43
IV.5 Hasil Uji Normalitas ... 44
IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 45
IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47
IV.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 48
IV.9 Hasil Uji Signifikansi secara Simultan ... 50
IV.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 51
DAFTAR BAGAN
Gambar Judul Halaman
II.1 Model Sederhana Proses Pemasaran ... 7
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS KONSUMEN ROKOK DJARUM BLACK
Studi Kasus Pada Event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta
Anna Christina Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah asosiasi merek, kesadaran merek, persepsi kualitas, dan aset-aset merek berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap loyalitas konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung event Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan non probability sampling dengan metode convenience sampling. Teknik analisis data dengan menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji tdan uji F. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah secara simultan, asosiasi merek, persepsi merek, dan aset-aset merek bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black. Secara parsial, asosiasi merek, persepsi merek, dan aset-aset merek berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rokok DjarumBlack.
ABSTRACT
FACTORS INFLUENCING CONSUMER LOYALTY ON DJARUM BLACK CIGARETTE
A case study in the event of Djarum Autoblackthrough At Yogyakarta State University
Anna Christina Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
The research is aimed to find out if Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets have influence Simultaneously and Partially to Consumer Loyalty. Population of the research were visitors of jarum Autoblackthrough event at Yogyakarta State University. There were 100 respondents as the sample. The sample technique was non probability sampling with convenience sampling method. To analyze data, Classical Asumption Test, Multiple Regression, t-Test, F-Test were used. The result the research were simultaneously, Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets had influence on Consumer Loyalty. And Partially, Brand Association, Brand Awareness, Perceived Quality, and Other Proprietary Brand Assets had influence on Consumer Loyalty.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi saat ini persaingan bisnis semakin ketat akan produk bermutu dan berkualitas yang akan diterima konsumen, sehingga perusahaan harus menekankan pada customer satisfaction. Suatu produk yang akan diterima oleh konsumen dan yang akan dapat bertahan dalam kompetisi pasar adalah produk yang memberi kepuasan. Perusahaan tidak hanya mendapatkan pelanggan atau konsumen yang banyak, tetapi juga menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan, sehingga pelanggan menjadi loyal terhadap produk tersebut.
karena itu jika perusahaan tidak membangun loyalitas pelanggan kemungkinan perusahaan harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk mencari pelanggan baru.
Indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi produsen rokok. Menurut WHO tahun 2008, terdapat lebih dari 60 juta perokok aktif di Indonesia dengan total konsumen rokok mencapai 141 juta orang. Dengan jumlah yang besar itu, Indonesia menduduki peringkat ketiga di asia setelah Cina dan India dalam hal jumlah perokok serta peringkat keempat di dunia. Selain itu, Indonesia juga merupakan produsen rokok per tahun terbesar kelima di dunia dengan angka mencapai 199 miliar rokok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black?
2. Apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black?
C. Pembatasan Masalah
Agar lebih terarah, maka penulis perlu membatasi permasalahan agar pembahasan tidak terlalu luas. Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Responden yang diteliti adalah konsumen yang merokok dan loyal pada merek rokok Djarum Black
D. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black” memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai:
1. Untuk mengetahui apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.
2. Untuk mengetahui apakah Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dengan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan sebagai bahan referensi tambahan untuk para peneliti dan kepustakaan Universitas Sanata Dharma 2. Bagi Penulis
sekaligus memperoleh gambaran mengenai penerapan ilmu tersebut di lapangan
3. Bagi perusahaan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Banyak orang berpikir pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan. Itu tidak mengherankan, setiap hari kita melihat iklan televisi, penawaran surat langsung, penawaran lewat telepon, dan melalui internet. Sesungguhnya, penjualan dan iklan hanyalah puncak dari gunung es pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:7) didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu kita mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya
mendapatkan laba. Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memberikan kepuasan.
Bagan II.1 Model Sederhana Proses Pemasaran
Model gambar diatas menunjukkan model sederhana dari lima langkah proses pemasaran. Dalam empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya mereka menangkap nilai dari
Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan
Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan
Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai yang unggul
Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan
pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan loyalitas pelanggan dalam jangka waktu yang panjang.
B. Konsep Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2004:21) menyatakan konsep pemasaran adalah pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.
1. Produk
Pengertian produk menurut Kotler dan Armstrong (2008:266) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangible). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa acara, orang, tempat, organisasi, atau ide.
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Produk dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat :
a. Produk inti ( core product )
b. Produk yang diperluas ( augmented product )
Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
c. Produk formal ( formal product )
Produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produknya.
C. Merek
1. Arti merek
Menurut American Marketing Association ( dalam Kotler 2005:82) merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Dengan demikian, merek menjadi tanda pengenal penjual atau pembuat. Menurut undang-undang merek dagang, penjual diberikan hak eksklusif untuk menggunakan mereknya untuk selamanya. Merek berbeda dari asset lainnya seperti paten dan hak cipta, yang mempunyai batas waktu kepemilikan.
a. Atribut
Merek mengingatkan atribut-atribut tertentu. Contohnya : Mercedes menyiratkan mobil yang mahal, kokoh, direkayasa dengan baik, tahan lama, bergengsi.
b. Manfaat
Atribut-atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. Contoh : atribut “tahan lama” dapat diterjemahkan “ saya tidak perlu membeli mobil lain selama beberapa tahun kedepan”.
c. Nilai
Merek tersebut juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya. Contoh : Mercedes berarti kinerja tinggi, keselamatan, dan gengsi. d. Budaya
Merek tersebut juga melambangkan budaya tertentu. Contoh : Mercedes melambangkan budaya Jerman yang terorganisir, efisien, dan bermutu tinggi.
e. Kepribadian
Merek tersebut jug adapt mencerminkan kepribadian tertentu. Contoh : Mercedes menyiratkan bos yang serius, singa yang berkuasa, dll.
f. Pemakai
para eksekutif puncak berumur 50 tahun, bukan anak muda berumur 20 tahun.
2. Pemberian merek
Pemberian merek (branding) mengidentifikasi dan membantu membedakan produk atau jasa dari satu penjual terhadap produk atau jasa dari penjual yang lainnya. Ini termasuk nama, tanda, symbol, atau beberapa kombinasi dari itu. Nama merek (brand name) adalah bagian yang bisa diucapkan. Tanda merek (brand mark) adalah sesuatu yang tidak dapat diucapkan, seperti symbol, desain, atau kemasan unik. Merek dagang
(trademark) adalah merek atau bagian dari merek yang secara sah dimiliki secara eksklusif oleh penjual tertentu.
D. Ekuitas merek
Menurut Aaker dalam Rangkuty (2002:39), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan perusahaan. Aaker dalam Duncan menyatakan bahwa ekuitas merek terdiri dari 5 elemen: brand name awareness (kesadaran merek), brand association (asosiasi merek), perceived quality (persepsi kualitas), proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya), dan brand loyalty (loyalitas merek). Keempat elemen pertama diatas mempengaruhi elemen ke lima, yaitu brand loyalty (loyalitas merek). 1. Brand Assosiation (asosiasi merek)
Menurut Aaker dalam Rangkuty (2002:43), asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Simamora (2001:82), menyatakan bahwa asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan merek dalam ingatan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek.
a. Atribut Produk
Mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa atribut atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung, sehingga asosiasi bisa langsung diterjemahkan dalam alasan untuk pembelian produk.
b. Atribut tak berwujud
Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai, yang mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.
c. Manfaat Pelanggan
Karena sebagian besar atribut produk memberikan manfaat bagi pelanggan, maka biasanya terdapat hubungan antara keduanya. Manfaat bagi pelanggan dibagi 2, yaitu :
1) Rasional Benefit (Manfaat Rasional)
Manfaat rasional berkaitan erat dengan produk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional.
2) Psycological Benefit (Manfaat Psikologi)
d. Harga Relatif
Evaluasi terhadap suatu merek disebagian kelas produk ini akan diawali dengan penentuan posisi merek tersebut dalam satu atau dua tingkatan harga. Harga yang dijadikan sebagai sumber asosiasi adalah harga yang rendah atau harga yang terjangkau. Pengguna “harga terjangkau” sebagai sumber asosiasi akan bermanfaat bila pasar yang dibidik sensitif terhadap harga, dan selisih harga yang ditawarkan cukup berarti bagi konsumen.
e. Penggunaan
Pendekatan ini adalah dengan mengasosiasikan merek tersebut kedalam suatu penggunaan atau aplikasi tertentu.
f. Pemakai / Pelanggan
Strategi posisioning pengguna yaitu mengasosiasikan sebuah merek dengan tipe pengguna atau pelanggan.
g. Orang Terkenal
Mengaitkan orang terkenal atau artis dengan sebuah merek dapat mentransfer asosiasi kuat yang dimiliki oleh orang terkenal ke merek tersebut. Hal itu dapat memudahkan merek tersebut mendapat kepercayaan dapi pelanggan.
h. Gaya Hidup
karakteristik gaya hidup yang hampir sama. Tetapi tidak semua produk dapat dikaitkan dengan gaya hidup atau kepribadian, yang bisa hanyalah produk-produk yang bisa ditampilkan atau dibanggakan kepada orang lain.
i. Kelas Produk
Mengasosiasikan sebuah merek menurut kelas produknya. Cara ini akan lebih berhasil kalau merek tersebut adalah merek pertama pada kategori produk yang bersangkutan.
j. Pesaing
Mengetahui pesaing dan berusaha menyamai atau bahkan mengungguli pesaing. Usaha membandingkan suatu merek dengan merek lain bisa dijadikan sebagai sumber asosiasi. Tetapi perlu diingat bahwa komparasi seperti itu mengandung resiko. Resiko pertama, ada kemungkinan konsumen malah tidak menyukai produk kita karena komparasi yang tidak etis. Kedua, pesaing bisa melebihi produk kita sehingga klaim kita pun hangus.
k. Negara
2. Brand Awareness (kesadaran merek)
Menurut Aaker dan Simamora (2001:74), kesadaran merek adalah kemampuan seseorang untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merekmerupakan bagian dari kategori produk tertentu. Sedangkan menurut Durianto dkk. (2001:54), kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu.
Menurut Aaker dalam Rangkuti (2002 : 40) tingkatan kesadaran merek dari tingkat terendah sampai dengan tingkat teritinggi adalah sebagai berikut: a. Unaware Of Brand (tidak menyadari merek)
Adalah tingkatan paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.
b. Brand Recognition (Pengenalan Merek)
Adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall)
c. Brand Recall (Pengingatan kembali terhadap Merek)
Adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).
d. Top Of Mind (Puncak pikiran)
merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.
3. Perceived Quality (persepsi kualitas)
Menurut Aaker dalam Rangkuti (2002:41), persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkan.
Perceived quality (persepsi kualitas) adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2001 :78).
Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang terkait dengan karakteristik produk. Menurut David A. Garvin dalam Durianto dkk (2001:98), dimensi persepsi kualitas dibagi menjadi tujuh, yaitu :
a. Kinerja
Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan
Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut.
c. Ketahanan
d. Keandalan
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
e. Karakteristik Produk
Bagian-bagian tambahan dari produk. Penambahan ini biasanya digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk hampir terlihat sama.
f. Kesesuaian dengan spesifikasi
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan diuji.
g. Hasil
Mengarah kepadsa kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas yang penting.
4. Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya)
5. Brand loyalty (loyalitas merek)
Menurut Rangkuty (2002 : 60) loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap merek. Simamora (2001:70), menyatakan bahwa loyalitas merek adalah ukuran kedekatan pelanggan kepada sebuah merek. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa loyalitas merek merupakan ukuran kesetiaan, kedekatan, keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut dihadapi adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lainnya.
Adapun tingkatan loyalitas menurut Aaker dalam Durianto dkk. (2004:19) adalah sebagai berikut :
a. Brand Switcher (Berpindah-pindah)
b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Dapat dikategorikan sebagai pelanggan yang puas dengan merek produk yang dikonsumsi, dan tidak ada alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk membeli produk lain atau berpindah merek, terutama jika perpindahan merek tersebut memerlukan usaha, biaya, maupun pengorbanan lainnya. Pelanggan dalam membeli suatu merek lebih didasarkan oleh kebiasaan mereka.
c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Pelanggan masuk dalam kategori puas bila mengkonsumsi merek tersebut, meskipun mungkin saja mereka beralih dari merek lain dengan menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang merupakan konsekuensi ketika beralih ke suatu merek lain. Untuk menarik pelanggan dalam tingkat ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pelanggan dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasi (switching cost loyal).
d. Likes The Brand (menyukai Merek)
kesan kualitas yang tinggi. Meski demikian seringkali suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan dalam suatu yang spesifik.
e. Commited buyer (pembeli yang komit)
Tingkatan tertinggi dalam piramida loyalitas. Pelanggan merupakan pelanggan yang setia dan memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu produk merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka yang dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Salah satu aktualisasi loyalitas pelanggan ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan atau mempromosikan merek tersebut kepada orang lain. Loyalitas merek dapat menjadi aset yang sangat strategis bagi perusahaan.
E. Penelitian Sebelumnya
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang pernah mnggunakan pasta gigi pepsodent dan yang berdomisili di Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil adalah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non propbability sampling. Non propbability sampling yang digunakan adalah convenience dan purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode survey yaitu menggunakan daftar pertanyaan/kuisioner yang disampaikan langsung kepada responden.
F. Kerangka konseptual
Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen. Beberapa produk dengan kualitas, model, karakteristik tambahan dari produk (features), serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda dipasar karena perberbeda-bedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen. Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Merek yang prestisius dapat disebut memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk, semakin kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Bagan II.2 Kerangka konseptual
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan atau dugaan sementara yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian. Hipotesis akan diuji kebenarannya dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan permasalahannya, sehingga dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh jawaban sebenarnya. Dalam penelitian Asosiasi merek, Kesadaran Merek, Persepsi kualitas, Loyalitas Merek dan Aset-aset Merek adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seorang konsumen dapat loyal terhadap suatu merek, yaitu Rokok Djarum Black.
Asosiasi merek
Atribut produk
Atribut tak berwujud
Harga relatif
Gaya hidup
Pesaing
Kesadaran merek
Top of mind
Persepsi kualitas
Kinerja
Ketahanan
Keandalan
Karakteristik produk
Aset-aset merek
Hak Paten
Akses terhadap pasar, dll
Penulis ingin meneliti apakah Asosiasi Merek yang termasuk didalamnya adalah atribut produk, atribut tak berwujud, harga relatif, gaya hidup, dan pesaing, serta kesadaran merek yang termasuk didalamnya adalah top of mind, juga pesepsi kualitas yang termasuk didalamnya adalah kinerja, ketahanan, keandalan, dan karakteristik produk, dan juga aset-aset merek yang termasuk didalamnya adalah hak paten dan akses terhadap pasar, mempunyai pegaruh secara simultan dan secara parsial terhadap Loyalitas konsumen. Pengaruh secara simultan adalah tiap-tiap variabel bebas (independent) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent). Sedangkan pengaruh secara parsial adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas (independent) secara terpisah atau sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (dependent).
Dari definisi diatas, maka dapat hipotesis yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
H1 : Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Merek pada pembelian rokok Djarum Black.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Studi Kasus yaitu
menggambarkan suatu masalah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap rokok merek Djarum Black dengan
melakukan pengambilan data dari konsumen rokok Djarum Black pada sebuah
event Djarum Autoblackthrough di Unversitas Negeri Yogyakarta.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah konsumen rokok Djarum Black pada sebuah
event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas konsumen rokok Djarum Black.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta.
D. Variabel penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah sebagai variabel stimulus, input, dan prediktor.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variabel terikat (Sugiyono, 2005:3). Variabel Independen dalam penelitian
ini adalah :
a. Asosiasi Merek (X1)
Asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak
seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek.
b. Kesadaran Merek (X2)
Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari
kategori produk tertentu.
c. Persepsi Kualitas (X3)
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara
d. Aset-aset Merek (X4)
Aset-aset merek lainnya seperti hak paten, akses terhadap pasar, akses
terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain-lain.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel respon, output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari
variabel bebas (Sugiyono, 2005:3). Variabel Dependen dalam penelitian ini
adalah Loyalitas Konsumen (Y), yaitu ukuran kesetiaan, kedekatan,
keterkaitan pelanggan terhadap sebuah merek.
E. Definisi Operasinal
1. Asosiasi Merek
Asosiasi merek merupakan segala hal atau kesan yang ada dibenak
seseorang yang berkaitan dengan ingatannya mengenai suatu merek. Dalam
penelitian ini, yang termasuk dalam asosiasi merek meliputi:
a. Atribut Produk
Mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa atribut
atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung,
sehingga asosiasi bisa langsung diterjemahkan dalam alasan untuk
b. Atribut tak berwujud
Suatu faktor tak berwujud merupakan atribut umum, seperti halnya
persepsi kualitas, kemajuan teknologi, atau kesan nilai, yang
mengikhtisarkan serangkaian atribut yang objektif.
c. Harga relatif
Pasar yang dibidik sensitif terhadap harga, dan selisih harga yang
ditawarkan cukup berarti bagi konsumen.
d. Gaya hidup
Asosiasi sebuah merek dengan suatu gaya hidup dapat diilhami oleh
asosiasi para pelanggan merek tersebut dengan aneka kepribadian dan
karakteristik gaya hidup yang hampir sama.
e. Pesaing
Usaha membandingkan suatu merek dengan merek lain bisa dijadikan
sebagai sumber asosiasi.
2. Kesadaran Merek
Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori
produk tertentu. Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam kesadaran
a. Top of Mind
Adalah merek yang disebut pertama kali oleh konsumen atau yang
pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek
tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam
benak konsumen.
3. Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif
dengan produk-produk lain. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam
persepsi kualitas meliputi:
a. Kinerja
Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b. Ketahanan
Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
c. Keandalan
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu
pembelian ke pembelian berikutnya.
d. Karakterisik Produk
Bagian-bagian tambahan dari produk. Penambahan ini biasanya
digunakan sebagai pembeda yang penting ketika dua merek produk
4. Aset-aset merek
Aset-aset merek lainnya seperti hak paten, akses terhadap pasar, akses
terhadap teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain-lain.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).
Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung sebuah event Djarum
Autoblackthrgough di Univeritas Negeri Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56). Sampel dari penelitian ini 100
konsumen rokok Djarum Black, pengunjung sebuah Event Djarum
Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling non-probabilitas yang digunakan adalah metode
convenience sampling yaitu pengambilan sampel secara nyaman, mudah ditemui
sekehendak peneliti (Jogiyanto, 2004:32).Sampel ditentukan berdasarkan kebetulan,
dimana peneliti memilih sampel berdasarkan siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel.
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini hanya digunakan sumber data primer. Data primer adalah
data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan,
seperti hasil dari pengisian kuesioner atau hasil dari wawancara. Dalam
penelitian ini, untuk memperoleh data primer dengan kuisoner.
I. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data adalah dengan membagikan
kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpulan data dengan cara membuat daftar
pernyataan tertulis untuk kemudian dibagikan kepada responden dengan
alternatif jawaban yang telah disediakan. Kuesioner dibagikan kepada 100
pengunjung event Djarum Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Yaitu suatu alat pengukur yang menunjukan seberapa jauh suatu alat
ukur memiliki ketepatan dan kecematan dalam melakukan fungsi ukurannya
R
xy = ∑ (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }
Keterangan:
x = nilai jawaban masing-masing butir per item
y = total butir dari jawaban responden
n = jumlah responden
rxy = Korelasi
Jika rxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf
signifikasi 5%. Jika rxy > rtabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat
ukur dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan kehandalan alat ukur
dalam mengukur gejala. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan
rumusalpha cronbachyaitu :
r
11 =( )
1 −
∑
Keterangan :
r = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
= Varian Total
Untuk menentukan apakah instrument tersebut reliabel atau tidak
digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika
rxy
≥
rtabel
dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen tersebut reliabel.b. Jika
rxy
<
rtabel
dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen tersebut tidak reliabelK. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi
linier berganda dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik. Model
regresi linier berganda akan lebih tepat digunakan, jika memenuhi asumsi
berikut ini.
a. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji Asumsi Klasik Normalitas menguji data variabel bebas (X) dan
data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan
berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi
dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel
terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Dalam
menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal
nilai keruncingan kurva (kurtosis = 4) diperbandingkan dengan nilai Z
tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness):
Zskewness=skewness/ √ 6 / N atau Zα3 = α3 / √ 6 / N
Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis):
Zkurtosis=kurtosis/ √ 24 / N atau Zα4 = α4 / √ 24 / N
di mana N = banyak data
b. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas / independent
variable ( X1, X2, X3), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keeratan)
hubungan / pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran
koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien
korelasi antar variabel bebas (X1dan X2, X2dan X3) lebih besar dari 0,60
(pendapat lain: 0,50 dan 0.90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas
jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan
0,60 (r0,60).
c. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi barganda perlu juga diuji mengenai sama
atau tidak variansi dari residual observasi yang satu dengan observasi
homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama/berbeda disebut terjadi
heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui
grafikscatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel
bebas ( sumbu X = Y hasil prediksi ) dan nilai residunya (SRESID)
merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun
di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
tertentu. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
2. Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara asosiasi
merek, kesadaran merek, persepsi merek, dan aset-aset merek (variabel
independen) terhadap loyalitas merek (variabel dependen).
Y= a+b1X1+ b2X2+ b3X3 +b4X4
Keterangan :
Y = Variabeldependent
a = konstanta
X = VariabelIndependent
3. Uji t dan uji F
Pengujian hipotesis untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis maka dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji
statistik yaitu dengan Uji t dan Uji F .
a. Uji t
Digunakan untuk mengidentifikasi apakah Asosiasi Merek,
Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh
secara parsial terhadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.
Rumus yang digunakan :
t =
Keterangan :
b1: Nilai Koefisien Regresi
B1 :Nilai Koefisien Regresi Populasi
Sb1: Kesalahan Koefisien Regresi
b. Uji F
Digunakan untuk mengidentifikasi apakah Asosiasi Merek,
Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas dan Aset-aset Merek berpengaruh
secara simultan terhaadap Loyalitas Konsumen Rokok Djarum Black.
F =
/( )/ ( )
Keterangan :
R2 : Koefisien Regresi ganda
k : Jumlah Variabel
n : Jumlah Sampel
F : Fhitung
Jika Fhitunglebih kecil Ftabelmaka H0 diterima.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penjelasan Penelitian
Pada bab empat ini akan dilakukan analisis data serta pembahasan hasil
analisis data yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menguji pengaruh asosiasi merek, kesadaran merek, persepsi kualitas dan
aset-aset merek terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black.
Data pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 100
orang konsumen rokok Djarum yang disebarkan di event Djarum
Autoblackthrough di Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mempermudah
proses analisis data dan menjaga keakurasian hasil analisis data, penulis
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15. Hasil analisis data
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
B. Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan dalam analisis data, kuisioner yang digunakan
dalam penelitian ini diuji ketepatan dan keandalannya terlebih dahulu, hal ini
bertujuan agar terhindar dari kekeliruan dan ketidakpastian dalam perhitungan.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas
atau kesahihan suatu alat ukur. Suatu instrumen dapat dianggap valid jika
mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Untuk
mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya, maka
dilakukan pengukuran kesahihan butir atau uji validitas. Ketentuan uji
validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (Hadi, 2000:23)
a. Suatu instrumen dinyatakan valid atau sahih jika memiliki nilai rhitung >
rtabel. Nilai rtabel diperoleh dengan rumus: derajat bebas (db) = n - 2 atau
100 - 2 = 98 yaitu sebesar 0,197.
b. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut maksimum 5%.
Hasil uji validitas yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan
Tabel IV.1
Hasil Uji Validitas Tahap Pertama
Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan
Asosiasi 1 Kesadaran Merek 1
2 Persepsi kualitas 1
2 Sumber data : data primer yang diolah
Hasil uji validitas diketahui bahwa terdapat beberapa butir pertanyaan
yang gugur, hingga dilakukan pengujian ulang tanpa menyertakan
butir-butir pertanyaan yang gugur (kurang dari 0,197) yaitu butir-butir nomor 3,4 dan
10 pada variabel asosiasi, semua butir variabel kesadaran merek, dan butir
nomor 2 variabel persepsi kualitas. Hasil uji validitas tahap ke dua adalah
Tabel IV.2
Hasil Uji Validitas Tahap Kedua
Sumber : data primer yang diolah
Hasil uji validitas pada tahap yang kedua diketahui semua butir
pertanyaan dalam penelitian ini memiliki nilai rhitung > rtabel maka semua butir
pertanyaan dalam penelitian ini dinyatakan valid atau sahih.
2. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas pada prinsipnya apakah kuesioner yang
dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat
pengukur. Semakin tinggi tingkat keandalan suatu alat ukur, semakin stabil
dan semakin dapat diandalkan alat ukur tersebut dalam mengukur suatu
gejala. Suatu intrumen dinyatakan andal jika memiliki nilai koefisien Alpha
Croncbac’s lebih dari r-ttabel (Hadi, 2000:56). Hasil uji validitas yang
Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan
Asosiasi 1 Persepsi kualitas 1
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15
adalah sebagai berikut:
Tabel IV.3 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber : data primer yang diolah
Hasil pengujian reliabilitas dapat diketahui bahwa semua variabel pada
penelitian ini memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari
r-tabel maka semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan andal.
C. Analisis Karakteristik Demografi Responden
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui karakteristik demografi
responden dalam penelitian ini adalah analisis persentase. Hasil analisis
karakteristik demografi responden adalah sebagai berikut:
Variabel Koef. Alpha Cronbach
r-tabel Keterangan
Asosiasi 0,642 0,197 Andal
Persepsi kualitas 0,516 0,197 Andal
Aset-aset lain 0,432 0,197 Andal
Tabel IV.4
Karakteristik Demografi Responden
Karakteristik Keterangan Jumlah Persentase
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan Rp. 1.001.000 - Rp 1.500.000 > Rp 1.500.000
Sumber : data primer yang diolah
Hasil analisis persentase pada karakteristik jenis kelamin dapat
diketahui bahwa, mayoritas responden pada penelitian ini (91%) adalah
laki-laki, dengan usia antara 22 sampai 23 tahun (59%) dan memiliki uang saku
sebesar Rp. 1.001.000 sampai Rp. 1.500.000 dalam satu bulan yaitu sebesar
53%.
D. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan uji hipotesis telebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi model analisis data. Uji asumsi dalam penelitian ini terdiri dari uji
normalitas, uji multicolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Berikut ini
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak.
Untuk membuktikan apakah data dalam penelitian ini terdistribusi normal
atau tidak digunakan uji Skewness. Suatu data dikatakan terdistribusi
normal jika memiliki nilai ratio Skewness antara -2 sampai + 2. Hasil uji
normalitas dengan uji Skweness adalah sebagai berikut: (Lampiran 5)
Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas
Sumber : data primer yang diolah
Hasil uji normalitas diketahui bahwa semua variabel pada penelitian
ini memiliki nilai ratio Skewness pada rentang -2 sampai +2 hingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel pada penelitian ini terdistribusi secara
normal. Berdasarkan hal tersebut maka metode statistik yang digunakan
Variabel
N Statistic
Skewness
Rasio Skewness Statistic Std.
Error
Asosiasi 100 -.383 .241 -1.58921
Persepsi kualitas 100 -.368 .241 -1.52697
Aset-aset lain 100 -.343 .241 -1.42324
adalah statistik parametrik yaitu dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda.
2. Uji Multicolinieritas
Uji multicolinieritas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel independen. Suatu
model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi (tidak terdapat)
hubungan yang kuat antar variabel independen. Suatu model regresi
dikatakan bebas multicolinieritas jika nilai VIF (Variance Inflation Factor)
kurang dari 5, dan Tolerance lebih dari 0,5. Hasil uji Multicolinieritas
adalah sebagai berikut: (Lampiran 6)
Tabel IV.6
Hasil Uji Multicolinearitas
Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF
Asosiasi .619 1.615
Persepsi kualitas .577 1.732
Aset-aset lain .739 1.353
Sumber : data yang diolah
Hasil uji mulitcolinearitas diketahui bahwa nilai VIF (Variance
Influence Factor) semua variabel kurang dari 5, dan memiliki nilai
variabel penelitian tidak memiliki hubungan yang kuat antar variabel
independen atau dengan kata lain tidak mengalami gangguan
multicolineritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah data memiliki kesamaan variansi atau tidak. Suatu model
regresi yang baik mensyaratkan bahwa data dalam suatu faktor harus
memiliki kesamaan variansi (homokedastis). Uji heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot. Suatu model regresi
dikatakan bebas heteroskedastisitas menurut grafik Scatterplot jika sebaran
data berada diseputar nilai 0 dan tidak mengelompok dan menciptakan pla
tertentu seperti lingkaran, persegi panjang, segi tiga, tanda panah dan lain
sebagainya. Hasil uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan adalah sebagai
Gambar IV.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : data primer yng diolah
Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa
sebaran data berada diseputar nilai 0 dan tidak mengelompok dan
menciptakan pla tertentu seperti lingkaran, persegi panjang, segi tiga, tanda
panah dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
disimpulkan tiudak terdapat gangguan gangguan heteroskedastisitas
(homokedastis).
Regression Standardized Predicted Value
2 1
0 -1
-2 -3
Reg
res
sion Stud
entize
d
Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
E. Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui apakah asosiasi merek, persepsi kualitas dan
aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen
rokok Djarum Black digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis
regresi linier berganda yang telah dilakukan dengan bahtuan komputer program
SPSS bersi 15 adalah sebagai berikut:
Tabel IV.8
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda di atas maka diperoleh
model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y = 1,019 + 0,227X1 + 0,276X2 + 0,190X3
Variabel
Unstandardized Coefficients
t Sig. B Std. Error
(Constant) 1.019 .398 2.563 .012
Asosiasi .227 .110 2.065 .042
Persepsi kualitas .276 .101 2.730 .008
Aset-aset lain .190 .092 2.051 .043
Adjusted R Square 0,323
Fhitung 16.775
Nilai b adalah nilai koefisien regresi masing-masing variabel (asosiasi,
persepsi kualitas, dan aset-aset lain). Hasil analisis regresi linier berganda di
atas diketahui bahwa semua variabel (asosiasi, persepsi kualitas, dan aset-aset
lain) memiliki nilai koefisien regresi yang positif hingga disimpulkan semua
variabel (asosiasi, persepsi kualitas, dan aset-aset lain) memiliki pengaruh yang
positif terhadap loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.
1. Uji Secara Simultan Atau Uji F
Untuk membuktikan apakah secara simultan asosiasi merek, persepsi
kualitas dan aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen rokok Djarum Black digunakan uji F. Ketentuan analisis
regresi secara simultan atau uji F dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Menerima H0: Jika probabilitas (p) > 0,05 yang artinya asosiasi merek,
persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen
rokok Djarum Black.
Menerima Ha: Jika probabilitas (p) ≤ 0,05 yang artinya asosiasi merek,
persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen
Hasil uji regresi secara simultan (uji F) yang telah dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.9
Hasil Uji Signifikansi Secara Simultan
Sumber : data primer yang diolah
Hasil uji secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,775
dengan probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan ketentuan analisis regresi
secara simultan yaitu nilai probabilitas (p) ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum
Black.
Nilai koefisien deternimanasi adalah nilai/besar pengaruh asosiasi
merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan terhadap
loyalitas konsumen rokok Djarum Black. Nilai koefisien regresi hasil
analisis adalah sebagai berikut:
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression 8.016 3 2.672 16.775 .000(a)
Residual 15.291 96 .159
Tabel IV.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : data primer yang diolah
Besar pengaruh asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek
secara simultan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black
ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,323. Hal ini
menunjukkan bahwa asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek
secara simultan mampu mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar 32,3%,
sedangkan sisanya sebesar 67,7% loyalitas konsumen pada rokok Djarum
Black dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model
penelitian ini.
2. Uji Secara Parsial atau Uji t
Untuk membuktikan apakah secara parsial asosiasi merek, persepsi
kualitas dan aset-aset merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas konsumen rokok Djarum Black digunakan uji t. Ketentuan analisis
regresi secara simultan atau uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Menerima H0: Jika probabilitas (p) > 0,05 yang artinya asosiasi merek,
persepsi kualitas dan aset-aset merek secara parsial tidak
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen
rokok Djarum Black.
Menerima Ha: Jika probabilitas (p) ≤ 0,05 yang artinya asosiasi merek,
persepsi kualitas dan aset-aset merek secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen
rokok Djarum Black.
Hasil uji regresi secara parsial pada masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.11
Hasil Uji Signifikansi Secara Partial
Variabel
Unstandardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error
(Constant) 1.019 .398 2.563 .012
Asosiasi .227 .110 2.065 .042
Persepsi kualitas .276 .101 2.730 .008
Aset-aset lain .190 .092 2.051 .043
Sumber : data primer yang diolah
a. Asosiasi
Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar
2,065 probabilitas (p) 0,042 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,227.
probabilitas (p) ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
asosiasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil analisis
ini menunjukkan bahwa semakin banyak asosiasi merek yang melekat
dalam benak konsumen pada produk rokok Djarum Black secara nyata
akan meningkatkan loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.
b. Persepsi kualitas
Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar
2,730 probabilitas (p) 0,008 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,276.
Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara parsial di mana nilai
probabilitas (p) ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas dari rokok
Djarum Black menurut persepsi konsumen secara nyata akan
meningkatkan loyalitas konsumen pada rokok Djarum Black.
c. Aset-aset lain
Hasil uji regresi secara parsial diperoleh nilai thitung sebesar
2.051 probabilitas (p) 0,043 dan koefisien regresi (b) sebesar 0,190.
Berdasarkan ketentuan analisis regresi secara parsial di mana nilai
aset-aset lain memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black. Hasil analisis
ini menunjukkan bahwa semakin banyak aset-aset lain yang melekat
pada produk rokok Djarum Black secara nyata akan meningkatkan
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Hasil analisis persentase dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Mayoritas responden pada penelitian ini (91%) adalah laki-laki
b. Mayoritas responden (59%) berusia antara 22 sampai 23 tahun
c. Mayoritas responden (53%) memiliki uang saku sebesar Rp. 1.001.000
sampai Rp. 1.500.000.
2. Hasil analisis regresi secara simultan dapat disimpulkan bahwa asosiasi
merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas konsumen rokok Djarum Black.
Asosiasi merek, persepsi kualitas dan aset-aset merek secara simultan
mampu mempengaruhi loyalitas konsumen sebesar 32,3%.
3. Hasil analisis regresi secara parsial dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel asosiasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
b. Variabel persepsi kualitas memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum
Black.
c. Variabel aset-aset lain memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen pada produk rokok Djarum Black.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis merumuskan saran bagi pihak
manajemen produsen rokok Djarum Black antara lain adalah sebagai berikut:
1. Asosiasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen
pada produk rokok Djarum Black. Hal ini mengindikasikan bahwa
banyaknya asosiasi dari produk rokok Djarum Black dalam benak
konsumen akan meningkatkan loyalitas konsumen. Berdasarkan hal
tersebut maka penting bagi pihak pemasar untuk mampu menciptakan
banyak asosiasi pada produk rokok Djarum Black. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar konsumen semakin familiar pada produk rokok
Djarum Black.
2. Persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen pada produk rokok Djarum Black. Berkaitan dengan produk
rokok, dalam mengkonsumsi rokok, konsumen lebih mengutamakan cita
rasa dari rokok yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut maka
penting bagi pihak produsen untuk dapat mempertahakan cita rasa dari
mempertahankan cita rasa dari produk rokok adalah dengan pengemasan
yang baik.
3. Aset-aset lain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini mengindiaksikan bahwa aset lain yang dimiliki
produsen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Beberapa bentuk keunggulan yang dimiliki perusahaan
berkaitan dengan aset-aset lain antara lain adalah hak paten, akses
terhadap pasar, akses terhadap teknologi, dan akses terhadap sumber
daya. Berdasarkan hal tersebut maka penting bagi pihak perusahaan untuk
memiliki keunggulan kompetitif dalam beberapa hal tersebut yang
sekiranya mampu menciptakan loyalitas konsumen pada produk
perusahaan.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini, penulis menyadari akan adaya keterbatasan dan
kelemahan, yaitu terbatasnya jumlah variabel dalam penelitian ini, sehingga
responden merasa dibatasi dalam menjawab kuesioner. Dampaknya adalah
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W, Orville C. Walker Jr., dan Jean Claude Larrenche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Darmadi, Durianto, Sugiarto, dan Tony Sijintak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Darmadi, Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten : Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Duncan, Tom. 2002. IMC : Using Advertising and Promotion to Build Brand. New York: Mc Graw Hill Companies Inc.
Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Butir-butir Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Phillip & Gary Amstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Alexander Sindoro)Edisi 9. Jilid 1. Jakarta: Gramedia.
---. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. ( Alih Bahasa : Bob Sabran,MM). Edisi 12. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Kotler, Phillip. 2005. Manajemen pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Benyamin Molan). Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Gramedia.
---2005. Manajemen pemasaran. ( Alih Bahasa : Drs. Benyamin Molan) Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Gramedia.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand : Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Bussiness Recovery. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kedelapan. Bandung: CV. Alfabeta.
Lampiran : Berkas Yogyakarta, …..………..2011
Hal : Kuesioner
Kepada
Yth Saudara/ Saudari
di tempat
Dengan hormat,
Pada kesempatan ini, saya
Nama : Anna Christina
NIM : 042214051
Status : Mahasiswi
memohon kepada Saudara/ Saudari untuk sejenak meluangkan waktu, memberikan
tanggapan atas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen rokok Djarum Black dengan menjawab pernyataan yang saya ajukan seperti yang terlampir dalam kuesioner ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah semata-mata untuk
tujuan ilmiah (sebagai bahan penulisan skripsi) yang merupakan syarat akhir untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Keterangan yang Saudara/ Saudari berikan merupakan bantuan yang tak
ternilai harganya bagi penyelesaian serta tercapainya maksud dan tujuan penelitian
ini.
Atas kesediaan Saudara/ Saudari dalam menjawab kuesioner ini saya ucapkan terima
kasih.
Hormat saya,
A. Karakteristik Responden
Isilah identitas Saudara/ Saudari pada titik-titik di bawah ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X)!
Nama : ...
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia
a. 18 – 19 tahun c. 22 – 23 tahun
b. 20 – 21 tahun d. ≥ 24 tahun
3. Uang saku tiap bulan
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
c. Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000
d. > Rp 1.500.000
B. Tanggapan konsumen berdasarkan variabel Asosiasi Merek, Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Aset-aset Merek, dan Loyalitas Merek
Saudara / Saudari dimohon menjawab pernyataan-pernyataan ini dengan
memberi tanda silang (x) pada salah satu kotak.
Keterangan:
1 = STS : Sangat Tidak Setuju
2 = TS : Tidak Setuju
3 = R : Ragu-ragu
4 = S : Setuju
5 = SS : Sangat Setuju
1. Anda membeli Rokok Djarum Black karena mereknya yang terkenal
STS TS R S SS
2. Kemasan Rokok Djarum Black menarik
STS TS R S SS
3. Variasi rasa dalam Rokok Djarum Black unik
STS TS R S SS
4. Rokok Djarum Black selalu memberikan inovasi baru dalam varian rasanya
5. Iklan Rokok Djarum Black kreatif
STS TS R S SS
6. Iklan Rokok Djarum Black inovatif
STS TS R S SS
7. Simbol Rokok Djarum Black memudahkan konsumen mengingat merek
tersebut
STS TS R S SS
8. Harga Rokok Djarum Black terjangkau bagi kalangan anak muda
STS TS R S SS
9. Rokok Djarum Black memiliki komunitas tersendiri dengan gaya hidup anak
muda yang inovatif
STS TS R S SS
10.Rokok Djarum Black menjadi pelopor bagi merek lain dalam menciptakan
varian rasa yang sejenis
11.Dengan melihat logo “Segitiga Merah” yang terlintas dalam pikiran anda
adalah Rokok Djarum Black
STS TS R S SS
12.Rokok Djarum Black selalu menjadi pilihan utama ketika anda hendak
membeli rokok
STS TS R S SS
13.Rasa Rokok Djarum Black sesuai dengan varian yang dijanjikan
STS TS R S SS
14.Rokok Djarum Black tidak mudah habis (awet) dibandingkan dengan rokok
merek lain
STS TS R S SS
15.Rasa Rokok Djarum Black tetap terjaga hingga kini
STS TS R S SS
16.Warna hitam pada batang Rokok Djarum Black menjadi ciri khas tersendiri