• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMANTAU SISTEM MESIN PENCETAK

KERTAS DAUR ULANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

ATIKASARI

NIM : 035114009

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

THE MONITORING SYSTEM FOR

PAPER-RECYCLE PRESSING MACHINE

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the SARJANA TEKNIK Degree

in Electrical Engineering

By:

ATIKASARI

NIM : 035114009

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 22 Juli 2010

(6)

vi

“Menjadi hidup berarti menjadi diri sendiri”

Kupersembahkan karya tulis ini kepada:

Tuhan Yang Maha Esa

Ibu dan Bapak

Adikku, Berta dan Meta

(7)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Atikasari

Nomor Mahasiswa : 035114009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PEMANTAU SISTEM MESIN PENCETAK KERTAS DAUR ULANG”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap

mencatumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 22 Juli 2010

Yang menyatakan

(8)

viii

Suatu alat pencetak kertas daur ulang dibuat untuk mempermudah dalam proses daur ulang sampah kertas. Namun tanpa dibantu sebuah sistem pemantau pemakai alat tidak dapat melihat bagaimana alat itu beroperasi, apakah alat sudah bekerja sesuai prosedur yang diinginkan, dan apabila ada kerusakan pada alat pemakai harus mengecek bagian-perbagian. Hal tersebut membuang banyak tenaga dan juga waktu. Maka ada baiknya sistem pemantau ditambahkan dalam alat pencetak kertas daur ulang.

Program pemantau sistem mesin pencetak daur ulang kertas dirancang berbasis visual basic yang dijalankan dengan PC. PC akan menampilkan parameter-parameter yang di ukur pada mesin pencetak kertas daur ulang, tampilan berupa keadaan on, keadaan off dan nilai pengukuran.

Program pemantau sistem mesin pencetak daur ulang di rancang dengan menggunakan bahasa pemograman visual basic 6. Data masukan berasal dari mesin pencetak daur ulang. Dengan program pemantau user dapat menjalankan dan melihat proses kerja dari mesin hanya dengan melihat data yang ditampilkan pada monitor. Komunikasi data yang sudah dapat digunakan pada sistem adalah serial dengan RS232.

(9)

ix

A paper-recycling printer is made for simplifying in the recycling process of paper trash. Without a monitoring system of users, the device cannot monitor the way the device operates, whether the device has worked based on the procedure expected, and if there is any damage on the device, the user should check one by one. That takes a lot of time and energy. It is better if there is a monitoring system added on paper-recycling printer.

The monitoring system program of paper-recycling printer is designed based on visual basic operated by PC. PC will show the parameters measured on paper-recycled printer, the appearance will be the in on state, off state, and measurement value.

The monitoring system program of paper-recycling printer is designed by using visual basic 6. The input data is derived from recycling printer. With monitoring program, the user can operate and monitor the working process of the machine only by monitoring the data appeared on the monitor. The data communication which has been able to be used on the system is the serial of RS232.

(10)

x

Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa disurga yang karena kasihNya yang

besar penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

Dengan selesainya tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk meraih

gelar sarjana pada jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu B. Wuri Harini, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penulis.

2. Ibu, Bapak dan adik-adik yang terus menerus mendoakan dan memberi dorongan

serta semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Teman-teman angkatan 2003, Yanuarius Beny. Marselinus Rony, Sigit, Mariano

M.J, Fernando P.H, Ratno, Nancy F.E dan yang tidak dapat disebutkan, terima

kasih untuk bantuan, semangat yang diberikan dan hiburan saat jenuh dan stress

selama pembuatan tugas akhir.

4. Bapak/Ibu dosen jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma, atas

pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.

5. Laboran TE Mas Broto, Mas Soeryo dan Mas Mardie atas semua bantuanya.

6. Angelina Kusuma terimakasih atas tulisan-tulisannya yang banyak memotivasi

penulis.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis mengakui bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir

kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dan dapat menjadi bahan kajian

lebih lanjut.

Yogyakarta, 22 Juli 2010

Penulis

(11)

xi

Halaman Judul ……….………. i

Halaman Judul dalam Bahasa Inggris ……… ii

Lembar Pengesahan oleh Pembimbing ………. iii

Lembar Pengesahan oleh Penguji ………. iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ……….. v

Halaman Persembahan dan Motto Hidup ……… vi

Lembar Peryataan Persetujuan Publikasi………. vii

Intisari ………..……. viii

Abstract ………. ix

Kata Pengantar ……….……….…. x

Daftar Isi ………... xi

Daftar Gambar ……….. xiii

Daftar Pustaka……….. xiv

BABI PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……….………….. 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…….. 2

1.3 Batasan Masalah ……….……….. 2

1.4 Metode Penulisan ………...……... 2

1.5 Sistematika Penulisan ………... 3

BAB II DASAR TEORI ……… 5

2.1 Pemograman Visual Basic……… 5

2.1.1 IDE Visual Basic……… 5

2.2 Komunikasi serial Rs232……….. 9

2.2.1 Konfigurasi Null Modem……… 11

2.2.2 Transmisi Data Pada RS232……….. 12

2.2.3 Komunikasi serial pada visual Basic... 12

BAB III RANCANGAN……… ……… 14

(12)

xii

3.3 Data-data yang Ditampilkan Dalam Program……….. 17

3.4 Perancangan Komunikasi dari Keluaran Mikrokontroler ke PC……. 19

3.4.1 Pengubahan Level TTL Menjadi Level RS232……….. 19

3.4.2 Proses Komunikasi ke PC………. 20

3.4.3 Koneksi Pengiriman dan Penerimaan Data……… 21

3.5 Perancangan Pemrograman Visual Basic……… 24

3.5.1 SuSunan form serta kemungkinan status keadaan………. 25

3.5.2 Perancangan Tampilan Form Utama………. 26

3.6 Format Pengiriman Data………... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 30

4.1 Pengamatan dan Pembahasan Program Visual Basic……….. 30

4.1.1 Splash Form………... 30

4.1.2 Form Utama………... 31

4.1.3 Form Bantuan……… 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 38

5.1 Kesimpulan………. 38

5.2 Saran……… 38

DAFTAR PUSTAKA………... 39

LAMPIRAN RANGKAIAN………. L1

LAMPIRAN LISTING PROGRAM……… L2

(13)

xiii

Gambar 2.1. Start menu VB 0.6………. 5

Gambar 2.2. Kotak dialog jenisprojectpada VB………... 6

Gambar 2.3. IDE Window………... 6

Gambar 2.4.Toolbox……… 8

Gambar 2.5 Level tegangan Rs232 dan TTL……….. 9

Gambar 2.6 Konektor DB9 Female………. 10

Gambar 2.7 Konektor DB9 Male………. 10

Gambar 2.8 Pengkabelan dua DTE……….. 11

Gambar 3.3 Pencetak dan Pemantau Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang………….. 14

Gambar 3.4 Pencetak Kertas Daur Ulang……… 15

Gambar 3.5 Pencetak Kertas Daur Ulang Dilihat Dari Dalam……… 15

Gambar 3.6 Blok Diagram Proses Lengkap Pencetak Kertas……….. 16

Gambar 3.5 Blok Diagram Pemantau Mesin Pencetak kertas Daur Ulang………. 17

Gambar 3.6 Rangkaian Pengubah Rs232………. 19

Gambar 3.7 Komunikasi Antara Sostem Pencetak Kertas dengan PC……… 21

Gambar 3.8FlowchartPengambilan Data Sensor dan Pengiriman………. 22

Gambar 3.9FlowchartPenerimaan pada PC………... 22

Gambar 3.10FlowchartPenampil Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang……….. 23

Gambar 3.11FormProgram Pemantau Pencetak Kertas Daur Ulang……… 24

Gambar 3.12 Tabel AlurformSerta Kemungkinan Status Keadaan……… 25

Gambar 3.13 Perancangan Tampilan Pada Program Pemantau Sistem Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang……… 26

Gambar 4.1FormSplash……….. 30

Gambar 4.7FormUtama………. 31

Gambar 4.8 Tampilan tanggal dan waktu……… 32

Gambar 4.9 Tombol PadaFormutama……….... 32

Gambar 4.10FormTentang……… 32

Gambar 4.11 Status Sensor-sensor……….. 34

(14)

xiv

Tabel 2.1 Keterangan Pin-Pin Konektor DB9……… 10

Tabel 2.2 Fungsi Pin-Pin Konektor DB9……… 11

Tabel 3.1 Sensor dan Perbedaan Status Keadaan………. 27

(15)

1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Saat ini sistem cetak kertas daur ulang biasanya menggunakan sistem konvensional,

dengan menggunakan alat-alat yang biasa dipakai tanpa melibatkan kerja mesin. Dengan

sistem konvensional pekerjaan tidak bisa dikontrol dan sangat bergantung dari cuaca saat

itu.

Hal tersebut berpengaruh pada hasil produksi yang diharapkan karena tiap saat

cuaca bisa saja berubah. Hasil setiap hari tidak dapat dipastikan berapa banyaknya. Selain

itu pada proses pengeringan kertas dibutuhkan intensitas suhu yang tertentu, dan tingkat

kelembapan yang tertentu agar kertas yang dihasilkan mempunyai kualitas kertas yang

baik.

Sebuah badan usaha jika tidak dapat menentukan berapa banyak jumlah hasil

produksi yang dihasilkan tiap hari, maka badan usaha tersebut tidak dapat menentukan

berapa keuntungan yang akan didapatkan setiap harinya.

Suatu alat pencetak kertas daur ulang dibuat untuk mempermudah dalam proses

daur ulang sampah kertas. Namun tanpa dibantu sebuah sistem monitoring pemakai alat

tidak dapat melihat bagaimana alat itu beroperasi, apakah alat sudah bekerja sesuai

prosedur yang diinginkan, dan apabila ada kerusakan pada alat pemakai harus mengecek

bagian-perbagian. Hal tersebut membuang banyak tenaga dan juga waktu. Maka ada

baiknya sistem monitoring ditambahkan dalam alat pencetak kertas daur ulang.

Sistem monitoring akan ditampilakan proses yang dikerjakan oleh alat pencetak

kertas daur ulang. Selain itu sistem ini akan menampilkan pengukuran temperatur tiap

pemanas dan sensor-sensor yang terdapat dalam alat pencetak. Hal tersebut dimaksudkan

agar tiap bagian alat dan tiap proses dapat diidentifikasi apakah alat bekerja dengan baik

atau tidak.

Sistem monitoring ini berfungsi sebagai pengawas proses pencetak kertas daur

ulang. Bagian-bagian dari sistem monitoring pada perancangan ini adalah komunikasi

transfer data dari plant ke perangkat komputer untuk penggolahan data dan menampil akan

(16)

1.2

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari alat ini adalah membuat alat pemantau pada sistem mesin pencetak

kertas daur ulang.

Manfaat dari pembuatan sistem cetak kertas daur ulang yang sudah dilengkapi

dengan PC sebagai alat pemantau adalah sebagai berikut:

1. Sistem cetak dapat dimonitor dari segi temperatur, dan tiap langkah kerja sistem

cukup dengan melihat di PC saja.

2. Cepat dalam penangananerroralat pembuat pencetak kertas, karena dimonitor tiap langkah kerja alat. Jadi akan diketahui bagian mana yang tidak sesuai prosedur.

3. Piranti lunak diprogram user Friendly, jadi dapat mempermudah dalam menjalankan program ini.

4. Bagi masyarakat alat ini dibuat agar membantu proses pencetakan kertas daur ulang

yang lebih efisien tanpa tergantung dari ketersediaan sinar matahari.

1.3

Batasan Masalah

Sistem pemantau ini dibuat untuk menampilkan pengukuran temperatur ruang

pemanas, memantau apakah temperatur ruang pemanas sudah sesuai atau tetap pada

temperatur yang yang sudah di set awal. Dalam sistem ini juga menampilkan pengukuran

sensor pada blower, sensor pada loyang, sensor pada motor dan limit switch. Keadaan tersebut perlu di monitor karena untuk melihat sampai dimana proses yang berlangsung

dalam sistem pencetak kertas. Kemudian pengawasan langkah kerja sistem daur ulang akan

ditampilkan dengan sebuah tampilan gambar sesuai langkah kerja yang sedang terjadi atau

dilakukan oleh sistem. Dan untuk menampilkan data tersebut akan dibuat dengan

menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic, transfer data dari sistem ke PC

menggunakan komunikasi serial (RS 232).

1.4

Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Menentukan variabel peubah dalam penelitian, yaitu diantaranya adalah sensor pada blower, sensor suhu, sensor pada loyang, sensor pada pintu /limit switch dan sensor pada motor.

(17)

 Rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Merancang untuk komunikasi serial ke PC, sebagai media komunikasi aliran

data dari sistem utama.

2. Merancang program dengan menggunakan bahasa Pemrograman Visual Basic.

Membuatflowchartdandesign formtampilan pada program. 3. Menguji program yang udah jadi.

4. Pengambilan data dari program monitoring.

 Teknik pengumpulan data adalah dari sistim utama akan mengirimkan data secara

berkala tiap 5 detik ke PC.

 Pengolahan data berbentuk tampilan program. Tampilan tersebut ada berupa led on/off dan tampilan angka yang menunjukan nilai.

 Analisa data yang akan dilakukan dengan memecahkan masalah penelitian yang menjadi pokok masalah awal dan membadingkan hasil penelitian dangan

perancangan awal.

 Meyimpulkan hasil penelitian yang didapat dari awal perancangan sampai hasil akhir penelitian.

1.5

Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, batasan

masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Berisi tentang studi literatur tentang landasan teori yang menjadi panduan

penelitian, yang mencakup teori dasar tentang Komunikasi Serial,

Pemrograman Visual Basic,dan teori pendukung lainnya.

BAB III : RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang diagram alir perancangan, perancangan perangkat lunak

(18)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil perancangan, hasil pengujian, analisis data dan analisa

pembahasan.

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir dan saran-saran penulis tentang alat

(19)

5

DASAR TEORI

2.1

Pemograman Visual Basic

Visual basic pada dasarnya adalah bahasa pemrograman komputer. Bahasa. pemrograman adalah perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu. Visual basic kini seakan-akan menjadi kiblat bagi para

sofeware developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh berbagai kalangan, jika mereka ingin sukses di dunia komputer.

Visual Basic adalah salah suatu developement tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa. Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual

Basic telah menjaditoolsyang terkenal bagi para pemula maupun paradeveloper.

2.1.1 IDE Visual Basic

Programer dapat menggunakan IDE atau Integrated Development Environment

untuk menggembangkan aplikasi yang dibuat dengan pemrograman visual basic. IDE

dapat diaplikasikan untuk membuatuser interface, melakukancoding,debugingdll.

a. Menjalankan IDE

Menjalankan IDE awalnya sama seperti menjalankan program lain seperti aplikasi

padaWindowspada umumnya. Pertama-tama buka Menu Start, pilih menuCommand dan pilihMicrosoft Visual Basic 6.0.

(20)

b. MemilihProject

Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai beberapa jenis project yang dapat membantu seorangprogrammer.

Gambar 2.2. Kotak dialog jenisprojectpada VB

c. Jendela IDE

(21)

Gambar diatas adalah tampilan jendela IDE. Jendela IDE terdiri dari beberapa

windowpelengkap diantaranya adalah :

Menu Bar yang digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpanproject, membukaprojectdll.

 Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas dengan cepat.

 JendelaProject, berisi gambaran semua modul yang terdapat dalam aplikasi.

 Jendela Form Designer, digunakan oleh programmer untuk.merancang user interfacedari aplikasi yang sedang dirancang.

 Jendela ToolBox, berisi komponen-komponen yang digunakan untuk menunjang user interface.

 Jendela Code, digunakan untuk menuliskanlistingprogramnya.

 Jendela Properti, merupakan daftar properti-propertiobjectyang sedang digunakan.

 JendelaColor palette, digunakan untuk mengubah warnaobject.

 Jendela Form Layout, adalah window tampilan akhir program saat runtime

dijalankan.

d. Toolbox

Menu toolbox sangat penting artinya bagi seorang programmer, karena didalam toolbox terdapat berbagai macam obyek-obyek yang dapat digunakan untuk melengkapi

aplikasi yang dibuat.

Berbagai macam object yang terdapat dalam toolbox seperti yang terlihat dalam gambar 2.4 dibawah. Berikut ini merupakan fungsi dari tiap-tiap object yang terdapat dalam toolbox.

Pointer, merupakanicon yang digunakan apabila akan memilih control yang sudah terdapat dalam form.

Picture box, merupakan control yang digunakan untuk menampilkanimage, dengan format BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF

(enhanced metafile), GIF dan JPEG.

 Label, digunakan untuk menampilkanTeks.

(22)

 ListBox mengandung sejumlah item, danuserdapat memilih lebih dari satu.

 CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.

 ComboBox merupakan konbinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana

pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.

 OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.

 HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar.

Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval waktu tertentu.

Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya.

 Data digunakan untuk data binding.

 Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis, persegi, bulatan, oval.

 DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.

 OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti Microsoft Excel, Word, dll. [1]

(23)

2.2 Komunikasi serial Rs232

Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and

Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Ada dua hal pokok yang diatur standar RS232, antara lain adalah :

a. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai.

Berikut perbedaan antara level tegangan RS232 dan TTL :

Gambar 2.5 Level tegangan Rs232 dan TTL

b. Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki- kaki di konektor. Beberapa parameter yang ditetapkan EIA (Electronics Industry Association) antara lain:

 Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt

 Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt

 Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan

 Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan ground)

 Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.

Konektor yang dipakai pun ditentukan dalam standard RS232, untuk sinyal yang

lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9

(24)

Gambar 2.6 Konektor DB9 Female

Gambar 2.7 Konektor DB9 Male

Tabel 2.1 Keterangan Pin-Pin Konektor DB9

Pin DB25 Pin DB9 Singkatan Keterangan

Pin 2 Pin 3 TD Transmit Data

Pin 3 Pin 2 RD Receive Data

Pin 4 Pin 7 RTS Request To Send

pin 5 Pin 8 CTS Clear To Send

Pin 6 Pin 6 DSR Data Set Ready

Pin 7 Pin 5 SG Signal Ground

Pin 8 Pin 1 CD Carrier Detect

Pin 20 Pin 4 DTR Data Terminal Ready

Pin 22 Pin 9 RI Ring Indicator

Sinyal-sinyal tersebut ada yang menuju ke DCE ada pula yang berasal dari DCE.

Bagi sinyal yang menuju ke DCE artinya DTE berfungsi sebagai output dan DCE

berfungsi sebagai input, misalnya sinyal TD, pada sisi DTE kaki TD adalah output, dan

(25)

sinyal TD adalah RD, sinyal ini berasal dari DCE dan dihubungkan ke kaki RD pada DTE

yang berfungsi sebagai output.[2]

Tabel 2.2 Fungsi Pin-Pin Konektor DB9

Singkatan Keterangan Fungsi

TD Transmit Data Untuk pengiriman data serial (TDX) RD Receive Data Untuk penerimaan data serial (RDX)

RTS Request To

Send

Sinyal untuk menginformasikan modem bahwa

UART siap melakukan pertukaran data

CTS Clear TO Send Digunakan untuk memberitahukan bahwa modem

siap untuk melakukan pertukaran data

DSR Data Set Ready memberitahukan UART bahwa modem siap untuk

melakukan pertukaran data

CD Carrier Detect Saat modem mendeteksi suatu 'carrier' dari modem

lain maka sinyal ini akan diaktifkan

DTR Daata Terminal

Ready

Kebalikan dari DSR untuk memberitahukan bahwa

UAT siap melakukan komunikasi

RI Ring Indicator Akan aktif jika modem mendetekdi adanya sinyal

dering dari saluran telepon

2.2.1 Konfigurasi Null Modem

Gambar 2.8 Pengkabelan dua DTE

Konfigurasi Null Modem digunakan untuk menghubungkan dua DTE dengan

(26)

dibutuhkan tiga kabel antar DTE, yakni untuk TxD, RxD dan Gnd. Cara kerjanya adalah

bagaimana membuat komputer agar berpikir bahwa computer berkomunikasi dengan

modem (DCE) bukan dengan komputer lainnya.[2]

Pada gambar 2.8 diatas terlihat bahwa kaki DTR (Data Terminal Ready) dihubungkan ke DSR (Data Set Ready) dan juga ke CD (Carrier Detect) pada masing masing komputer, sehingga pada saat sinyal DTR diaktifkan maka sinyal DSR dan CD

juga ikut aktif (konsep Modem Semu atauVirtual Modem). Karena computer dalam hal ini melakukan pengiriman data dengan kecepatan yang sama, maka kontrol aliran (flow control) belum dibutuhkan sehingga RTS (Request To Send) dan CTS (Clear to Send) pada masing masing komputer saling dihubungkan.

2.2.2 Transmisi Data Pada RS232

Jika peralatan yang kita gunakan menggunakan logika TTL maka sinyal serial port

harus kita konversikan dahulu ke pulsa TTL sebelum kita gunakan, dan sebaliknya sinyal

dari peralatan kita harus dikonversikan sebelum di-inputkan ke serial port. Konverter yang

paling mudah digunakan adalah MAX-232.Komunikasi pada RS-232 dengan PC adalah

komunikasi asinkron. Di dalam IC ini terdapat Charge Pump yang akan membangkitkan

+10 Volt dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP(Dual In-line Package)

16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2 receiver. Sering juga sebagai

buffer serial digunakan chip DS275.[2]

2.2.3 Komunikasi serial pada visual Basic

Pada komunikasi serial pada Visual Basic digunakan custom control yaitu

communication control [3].Prosedur sintaks untuk penerimaan dan pengiriman data pada visual Basic adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Pengiriman data

Comm1.CommPort = 1

Comm1.Settings = ‘9600,N,8,1”

Comm1.InputLen = 0

Comm1.PortOpen = True

Comm1.OutputLen = “Data yang akan dikirim”

(27)

b. Prosedur Perimaan data.

Comm1.CommPort = 1, perintah ini digunakan untuk menginisialisasi penggunaan

portcom1 dengan nama “Comm1”

Comm1.Settings = ‘9600,N,8,1”, perintah ini digunakan untuk mengesetportcom1 dengan parameter sebagai berikut:

 Angka pertama menunjukkan kecepatan transmisi data 9600baud.

 N (none) menunjukkan tidak ada paritas yang digunakan.

 Angka ketiga menunjukkan jumlah bit yang dikirim dalam 1 karakter yaitu 8 bit.

 Angka terakhir menunjukkan bit akhir (stop bit) dalam satu karakter.

Comm1.InputLen = 0, perintah ini digunakan untuk menyatakan banyaknya

karakter yang akan dibaca jika input digunakan.

(28)

14

PERANCANGAN

3.1

Sekilas Perancangan Pemantau Sistem Mesin Pencetak Daur Ulang

Kertas

Proses yang terjadi di luar sistem dapat dipantau oleh user secara langsung tanpa alat bantu sekalipun. Proses yang terdapat di dalam sistem, yang merupakan suatu langkah

kerja atau proses mesin dan suatu keadaan yang terjadi di dalam sistem, oleh user tidak dapat dipantau secara langsung, karena itu user memerlukan alat bantu atau sistem tambahan untuk memonitor keadaan yang terjadi di dalam sistem.

Pemantau dirancang untuk melihat mekanisme proses kerja di dalam sistem. Suatu

sistem daur ulang tanpa sistem pemantau, akan tetap dapat bekerja, akan tetapi user tidak dapat memperkirakan apakah proses yang terjadi di dalam sistem tersebut benar-benar

sesuai dengan yang user harapkan. Berbagai aplikasi yang ditunjukkan oleh sistem

informasi tersebut dimaksudkan untuk memudahkan user dalam menangani mesin pencetak kertas daur ulang. User dapat secara cepat mengetahui apabila ada kejanggalan dalam proses yang sedang berlangsung dalam mesin pencetak, sehingga penanganannya

dapat lebih cepat. Gambar dibawah adalah gambar Sistem Pencetak dan Pemantauan untuk

Mesin Cetak Daur Ulang Kertas

(29)

Gambar 3.2 Pencetak Kertas Daur Ulang

Gambar 3.2 di atas menunjukkan gambar pencetak kertas daur ulang yang akan

dipantau dengan program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang . Gambar 3.3

di bawah ini merupakan gambar pencetak kertas daur ulang bila dilihat dari kerangka

dalam, sehingga mempermudah untuk melihat bagian-bagian dari mesin pencetak secara

keseluruhan.

Gambar 3.3 Pencetak Kertas Daur Ulang Dilihat Dari Dalam Blower

Heater

(30)

Gambar 3.4 Blok Diagram Proses Lengkap Pencetak Kertas

Garis besar Perancangan secara keseluruhan Sistem Pencetak Kertas Daur Ulang

seperti ditunjukan gambar diatas. Pada gambar 3.4 diatas tersebut memperlihatkan

langkah-perlangkah dari proses pencetakan kertas daur ulang. Proses yang dilakukan pada

mesin pencetak kertas daur ulang, kemudian data yang diukur pada sensor-sensor yang

terdapat dalam mesin akan di pantau dan ditampilkan di PC.

Pada awalnya proses pencetakan dimulai dari menghidupkan mesin pencetak.

Setelah bubur kertas dimasukkan ke loyang dan ditempatkan pada rak-rak pengering,

kemudian set point berupa suhu dan kelembaban yang dikehendaki di atur lewat keypad

mesin pencetak. Saat pintu dibuka akan mengaktifkan sensor pada pintu, bila loyang sudah

berada pada rak pemanas sensor pendeksi loyang akan aktif dan proses siap dilakukan.

Pengukuran sensor keadaan loyang dan pintu akan di pantau oleh PC, data masuk hasil

pengukuran sensor masuk ke PC dan akan ditampilkan di program.

Proses selanjutnya adalah proses utama, saat proses pemanasan dimulai blower, heaterakan menyala dan sensor suhu serta sensor kelembaban akan aktif mengukur. Data hasil pengukuran sensor suhu dan kelembaban kemudian di tampilkan di PC begitu juga

status keadaan dari blower dan heater. Apabila suhu sudah sesuai dengan set poin maka motor akan diaktifkan untuk mengepres, keaddan ini kemudian akan di pantau dan

(31)

Pada tahap akhir proses berhenti apabila penggukuran kelembaban sudah sesuai

dengan set poin awal. Pengukuran dan status keadaan dari tiap sensor akan di pantau oleh

PC dan ditampilkan di program sampai proses selesai.

3.2

Perencanaan Sistem Kerja

Pada penelitian ini hanya akan dibahas tentang pemantau sistem mesin pencetak

daur ulang. Data-data yang akan dipambil dari pemantauan proses pencetakan

kertasdiambil dari banyak titik seperti yang disebutkan pada bagian 3.3 dibawah. Dengan

menggunakan komunikasi serial data-data tersebut dapat diperoleh, walaupun waktu yang

dibutuhkan lebih lama kalau dibandingkan dengan komunikasi parallel. Sistem kerja

monitoring dimulai dari interface data dari keluaran mikrokontroler ke PC, kemudian di PC data akan ditampilkan data-data yang diperlukan. Blok diagram sistemnya adalah

sebagai berikut :

Gambar 3.5 Blok Diagram Pemantau Mesin Pencetak kertas Daur Ulang

3.3

Data-data yang Ditampilkan Dalam Program

Program pemantau mesin pencetak daur ulang kertas akan menampilkan

pengukuran suhu ruangan pada pengering kertas, hasil pengukuran sensor-sensor yang

terdapat dalam sistem pencetak, menampilkan gambar sebagai visualisasi proses yang

sedang terjadi di sistem pencetak. Sensor-sensor yang akan diukur dalam mesin pencetak

kertas daur ulang dan ditampilkan dalam program monitoring diataranya adalah :

a. Sensor kelembaban yang berjumlah tiga buah, sensor kelembaban dipasang

diantara rak-rak. Sensor kelembaban dipasang dengan tujuan agar diperoleh

(32)

b. Sensor pada heater yang berjumlah tiga buah, sensor tersebut dipasang diantara heater dan kisi-kisi. Sensor heater dipasang bertujuan untuk meliahat apakahheater

aktif atau tidak.

c. Sensor suhu yang berjumlah tiga buah. Dipasang di tiga bidang sisi oven (sisi

kanan, sisi kiri dan sisi belakang oven), diantaraheaterdan kisi-kisi udara. Sensor suhu untuk melihat pengukuran suhu ruangan di oven. Dalam program, sensor suhu

akan ditampilkan berupa angka sebagai hasil pengukuran dari sensor-sensor yang

terdapat pada mesin pencetak kertas daur ulang. Pengukuran suhu dalam satuan

derajat celcius (C).

d. Sensor pada blower yang berjumlah dua buah. Dipasang di atas bagian atap oven

dekat blower. Sensor blower berfungsi untuk melihat apakah blower beroperasi

dengan normal. Yang dimaksud normal adalah bahwa sirkulasi udara masuk dan

keluar di dalam ruang oven tetap terjaga sehingga suhu di dalam tetap optimal.

Pada program monitoring sensor pada blower ini akan ditandai dengan warna led

merah apabila sensor bekerja, dan ditandai dengan warna led biru apabila sensor

tidak bekerja.

e. Sensor pada motor berjumlah satu buah terdapat di bawah dekat motor pemutar.

Sensor ini digunakan untuk melihat apakah motor sebagai pengerak pengepres rak

bekerja dengan baik. Pada program monitoring sensor pada motor ini akan ditandai

dengan warna led merah apabila sensor bekerja, dan ditandai dengan warna led biru

apabila sensor tidak bekerja.

f. Sensor pada loyang berjumlah tiga buah, dipasang di atas loyang diantara loyang

dan pengepres. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya keberadaan

loyang di dalam mesin. Pada program monitoring sensor loyang ini akan ditandai

dengan warna led merah sebagai indikator terdapat loyang dan ditandai dengan

warna led biru tidak terdapat loyang yang akan diproses.

g. Sensor limit switch berjumlah satu buah, dipasang pada pengait pengunci pintu. Sensor berfungsi seperti saklar, menentukan mulainya proses pencetakan kertas

daur ulang. Pada program monitoring sensor limit switch akan ditandai dengan tanda led merah sebagai inikator apabila sensor mendeteksi pintu menutup, dan

(33)

3.4

Perancangan Komunikasi dari Keluaran Mikrokontroler ke PC

.

3.4.1 Pengubahan Level TTL Menjadi Level RS232

1uF 1uF D3 5V1 D2 1N4148 CONNECTOR DB9 5 9 4 8 3 7 2 6 1 MAX232 13 8 11 10 1 3 4 5 2 6 12 9 14 7 1 6 1 5 R1IN R2IN T1IN T2IN C+ C1-C2+ C2-V+ V-R1OUT R2OUT T1OUT T2OUT V C C G N D D1 1N4148 1uF 1uF SST-10 1 2 3 4 5 Vcc RXD TXD NC GND

Gambar 3.6 Rangkaian Pengubah Rs232[5]

Pengubahan level tegangan TTL dari Mikrokontroler Atmega8535 menjadi

tegangan dengan level RS232 dengan menggunakan IC Max232. Rancangan pengubah

level tegangan TTL menjadi tegangan RS232 ini mengikuti konfigurasi dari data sheet

RS232.InputTTL pada RS232 ada dua yaitu T1INdan T2IN yang pada perancangan dipilih

T2IN sebagai input tegangan TTL dari mikrokontroler yaitu data yang akan dikirimkan.

Sedangkan untuk output TTL pada RS232 juga ada dua saluran yaitu R1OUT dan R2OUT.

Pada perancangan, dipilih R2OUT sebagai jalur data yang diterima oleh mikrokontroler.

Sedangkan output dan input yang terhubung dengan port serial dihubungkan dengan pin T2OUTdan R2OUT. Ground rangkaian dengan ground pada bagian komputer dihubungkan

agar referensi tegangan antar kedua perangkat sama sehingga data dapat diterima dan

dikirim dengan acuan yang sama. Gambar 3.6 menunjukkan rangkaian pengubah Rs232.

Kapasitor pada rangkaian pengubah level tegangan TTL ke level tegangan RS232

(34)

a. C6+ sebagai kapasitor “+” internal Voltage Doubler. b. C6- sebagai kapasitor “-“ internal Voltage Doubler. c. C7+ sebagai kapasitor “+” internal Voltage Inverter. d. C7- sebagai kapasitor “-“ internal Voltage Inverter.

Nilai-nilai kapasitor yang digunakan sesuai dengan nilai-nilai yang tertera pada

data sheet MAX232. Bila nilai C6 dan C7 dinaikkan, maka akan mengurangi nilai impedansi input rangkaian voltage doubler dan inverter. Bila nilai C5 dan C8 dinaikkan, maka akan mengurangi riak catu daya.

3.4.2 Proses Komunikasi ke PC

Komunikasi pada PC dengan menggunakan program visual basic. Pertama-tama

harus dilakaukan inisialisasi port serial dengan perintah, agar input dapat dibaca oleh PC. Perintahnya adalah sebagai berikut :

MSComm1.Commport = 1

MSComm1.Settings = “9600,N,8,1”

PerintahMSComm1.CommPort = 1 menunjukkan pemilihan COM yang digunakan yaitu COM1. Sedangkan perintah MSComm1.Setting = “9600,N,8,1” nilai 9600 menunjukkan pengaturan baud rate menunjukkan bahwa setting port serial tanpa paritas, 8 menunjukkan jumlah data adalah 8 bit, dan 1 menunjukkan jumlah stop bit adalah 1. Mengirim atau menerima data maka digunakan perintah sebagai berikut:

MSComm1.PortOpen = True

Jika pengiriman dan penerimaan data sudah selesai dilakukan ( agar tidak terjadi

pertukaran data ) maka nilai true dapat diganti dengan false, dapat ditunjukkan sebagai berikut:

MSComm1.PortOpen = False

(35)

Proses komunikasi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Koneksi antara pencetak dan PC ON. Mesin pencetak dalam keadaan siap

mengirimkan data.

 PC mengirimkan sinyal ke sistem pencetak sebagai perintah untuk mengirimkan data.

 Data hasil pengukuran sensor-sensor dari sistem pemcetak dikirimkan terus menerus ke PC. Frame data yang akan dikimkan ke PC akan diawali dengan

mengirimkan 80 H, sebagai tanda awal pengiriman data sensor. Kemudian setelah

semua data sensor-sensor dikirim kembali sistem pencetak akan mengirimkan data

akhir berupa FF H, sebagai tanda semua data sensor sudah dikirim sesuai urutan.

 PC mengirimkan sinyal sebagai perintah selesai.

 Komunikasi antara PC dan sistem pencetak OFF.

3.4.3 Koneksi Pengiriman dan Penerimaan Data

Untuk melakukan komunikasi data secara serial diperlukan pengaturan data (baud rate) yang sesuai pada sisi komputer dan mikrokontroller. Agar komunikasi dapat dilakukan maka perlu dilakukan pengaturan bit-bit.

PC Pencetak

Kertas

PC mengirimkan perintah untuk mengirimkan data Keadaan siap

mengirimkan data

Data dikirim ke PC

PC mengirimkan perintah selesai pengiriman data Data berhenti

proses

(36)

Pada gambar 3.8 data hasil pengolahan akan dipindahkan dan disimpan sementara

padabuffer, namun terlebih dahulubuffer harus dalam keadaan kosong. Pengiriman data ke PC siap dilakukan apabila data telah disimpan pada buffer. Pengiriman data melalui komunikasi serial, sebelum pengiriman data dilakukan perlu dilakukan inisialisasi

terlebihdahulu. Penerimaan data pada PC akan mengirimkan bit per bit dengan menggeser

tiap bit sampai delapan bit dikirimkan semua, seperti yang tertampil pada Flowchart

penerimaan pada PC gambar 3.9.

(37)
(38)
(39)

3.5

Perancangan Pemrograman Visual Basic

Program monitoring pencetak kertas daur ulang dirancang dengan menggunakan

program Visual basic 6.0, yang terdiri dari 3form yaituform splash,formUtama danform

Bantuan. Untuk memulai menggunakan program terlebih dahulu masuk ke form splash.

Form Utama akan menampilkan isi dari prosedur kerja sistem yang dimonitoring, pengecekan tiap proses, serta penampil proses yang sedang terjadi dalam sistem pembuat

kertas danForm Bantuan berisi keterangan program. Perencanan tampilan program utama seperti pada gambar 3.11 .Flowchartprogram secara umum pada gambar berikut ini :

Gambar 3.11FormProgram Pemantau Pencetak Kertas Daur Ulang

3.5.1 Susunan form serta kemungkinan status keadaan

Tabel alur berikut ini merupakan tabel macam-macam form serta kemungkinan

(40)
(41)

3.5.2 Perancangan Tampilan Form Utama

Gambar 3.13 Perancangan Tampilan Pada Program Pemantau Sistem Mesin Pencetak

Kertas Daur Ulang

Keterangan :

1 : Led indikator untuk loyang 1, loyang 2 dan loyang 3.

2 : Led indikator untukheater1,heater2 danheater3.

3 : Tampilan pengukuran sensor suhu 1, sensor suhu2 dan sensor suhu 3.

4 : Tampilan pengukuran sensor kelembaban 1, sensor kelembaban 2 dan sensor

kelembaban 3

5 : Led indikator untukblowerinput danbloweroutput. 6 : Led indikator untuk motor

7 : Led indikator untuk sensor pada pintu

8 dan 9 : adalah gambar tampilan dari sistem pembuat kertas daur ulang.

Proses lengkap pencetakan kertas daur ulang adalah sebagai berikut :

Pertama-tama dimasukkan set point suhu dan kelembaban. saat pintu sistem ditutup

sensor akan mengaktifkan PID. PID hidup, sensor kelembaban mulai ON, heater dan

blowermulai bekerja. Pada program ledheaterdanbloweryang tadinya menyala biru/OFF menjadi merah/ON. Sensor suhu pada sistem akan terus mengukur dan hasil pengukuran di

1

2

3

4

5

6

7

8

(42)

kirim ke LCD dan PC. Pada PC sensor suhu n sensor kelembaban akan tertampil angka

untuk pengukuran dan indikator led. Bila sensor ON maka led pada program menyala

merah, sedangkan bila sensor tidak mengukur atau OFF maka led pada program akan

menyala hijau. Hasil pengukuran sensor kelembaban juga dibandingkan dengan set poin.

Bila sudah sesuai dengan set poin maka sistem akan berhenti beroperasi dan jika belum,

sistem akan mengulang keadaan diatas sampai nilai set poin terpenuhi.

Set poin kelembaban dimasukkan lalu sensor suhu dan PID aktif. Motor akan

digerakkan oleh PID. Sensor pengepres akan mengukur dan hasilnya akan dikirim ke PC

serta untuk data perbandingan set poin. Apabila data sudah sesuai set poin sistem akan

berhenti beroperasi. Bila belum sistem akan terus berulang sampai terpenuhi syarat set

poin yang diinginkan sistem.

Sedangkan pada program monitoring, pengambilan data akan dicuplik tiap 5 detik

secara rutin sampai proses selesai. Hal ini bertujuan untuk perbandingan dengan data

setingan awal. Bila data belum memenihi set point awal sistem akan terus mengulang

proses sampai didapatkan syarat set poin.

3.6

Format Pengiriman Data

Untuk pengkodean atau pengalamatan data agar dapat diterima oleh PC, maka tiap

status diberi alamat yang berbeda. Pada program pemantau sistem pencetak kertas daur

ulang terdapat berbagai macam sensor serta perbedaan keadaan yang harus dipantau.

Berikut adalah tabel sensor-sensor serta jangkauan keadaan yang akan dipantau oleh

program pemantau sistem pencetak kertas daur ulang :

Tabel 3.1 Sensor dan Perbedaan Status Keadaan

Nama sensor Jangkauan

keadaan Keterangan

s_m 2 Sensor pada motor status ON/OFF

s_p 2 Sensor pada pintu status ON/OFF

s_b1 2 Sensor padablowerin status ON/OFF

(43)

Tabel 3.2 (Lanjutan) Sensor dan Perbedaan Status Keadaan

Nama sensor Jangkauan

keadaan Keterangan

s_h1 2 Sensor padaheater 1status ON/OFF

s_h2 2 Sensor padablower 2status ON/OFF

s_h3 2 Sensor padablower 3status ON/OFF

s_t1 7 Besar sensor suhu 1 yang terukur (°C)

s_t2 7 Besar sensor suhu 2 yang terukur (°C)

s_t3 7 Besar sensor suhu 3 yang terukur (°C)

S_k1 7 Besar sensor kelembaban 1 yang terukur (°C)

S_k2 7 Besar sensor kelembaban 2 yang terukur (°C)

S_k3 7 Besar sensor kelembaban 3 yang terukur (°C)

s_l1 2 sensor pada loyang 1 status ON/OFF

s_l2 2 sensor pada loyang 2 status ON/OFF

s_l3 2 sensor pada loyang 3 status ON/OFF

Pada keadan ON/OFF tiap sensor dianggap sama dan mempunyai alamat/ kode :

ON = 01H = 0001 bin (2bit)

OFF = 00H = 0000 bin (2bit)

Sedangkan untuk pengukuran sensor suhu yang mempunyai suhu maksimum 100°C maka :

100 dec = 64 H = 0110 0100 (7bit)

Sedang sebagai kode awal pengiriman dan selesai pengiriman dalam sekali proses adalah

sebagai berikut :

 Karakter penanda awalframe data(start) yaitu dikodekan dengan : 1000 0000 bin = 80 H

 Karakter penanda akhirframe data(stop) yaitu dikodekan dengan : 1111 1111 bin = FF H

 Proses pengiriman datanya adalah seperti berikut :

Pertama data yang akan diterima adalah data awal (80H), kemudian diikuti data

tiap-tiap status yang terbaca dari sensor dimulai dari :

Sensor pada motor bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H.

(44)

Sensor padablower1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padablower2 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padaheater1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padaheater2 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H Sensor padaheater3 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H Sensor suhu 1 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor suhu 2 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor suhu 3 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor kelembaban 1 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor kelembaban 2 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor kelembaban 3 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H

Sensor loyang 1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H

(45)

30

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Pengamatan dan Pembahasan Program Visual Basic

Program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang ini dibuat menggunakan

bahasa pemograman visual basic. Program dibuat beberapa Form untuk mengamati setiap

proses kerja.

4.1.1 Splash

Form

Gambar 4.1FormSplash

Gambar diatas adalah gambar tampilan dari Formsplash. Awal pemograman dimulai,

Form yang pertama akan muncul adalah Form splash. From splash ini merupakan Form

pembuka yang akan muncul dalam 6 detik, setelah itu menutup dan membukaFormutama. Isi

(46)

4.1.2

Form

Utama

Form utama terdiri dari led-led pemantauan status sensor-sensor yang terdapat pada

mesin pencetak kertas daur ulang. Serta dilengkapi dengan keteramgan tanggal dan hari, serta

tombol untuk melihat info sertaFormbantuan program.

Berikut ini merupakan hasil tampilan dari Form utama setelah dieksekusi atau

dijalankan.

(47)

Gambar 4.3 Tampilan tanggal dan waktu

Tanggal dan waktu yang tertera akan mulai menghitung saat Form utama mulai

muncul, penghitungan akan disesuaikan dengan settingan tanggal dan waktu komputer dimana

program itu dijalankan. Berikut ini adalah listing program untuk waktu dan tanggal.

Gambar 4.4 Tombol PadaFormutama

Pada tombol tentang jika tombol ditekan maka akan muncul keterangan pembuat

program, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.5FormTentang

Private Sub Timer1_Timer() Dim today As Variant

today = Now

Hari.Caption = Format(today, "dddd,")

Tanggal.Caption = Format(today, "d mmmm yyyy") Waktu.Caption = Format(today, "hh:mm:ss")

(48)

Listing program untuk menampilkan itu adalah sebagai berikut :

Dalam listing program diatas diartikan bahwa, jika sub Tentang di click maka akan

muncul kotak pesan" © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta " dengan nama

kotak pesan adalah Tentang.

Tombol Bantuan berfungsi untuk memangil Form Bantuan. Berikut ini adalah listing

programnya.

Dari listing program diatas diartikan jika tombol Bantuan di klik, maka Form Utama akan

tertutup dan menampilkanFormbantuan.

Tombol Keluar ini berfungsi untuk mengakhiri pemakaian program dan keluar dari

aplikasi program tersebut. Listing programnya adalah sebagai berikut.

Private Sub Tentang_Click()

MsgBox " © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta ", vbInformation,

"Tentang"

End Sub

Private Sub Bantuan_Click()

Unload Me

frmBantuan.Show

End Sub

Private Sub Keluar_Click()

End

(49)

Tombol Mulai adalah sebagai tombol mulai pengawasan mesin pencetak kertas daur

ulang. Saat tombol mulai di klik maka PC mulai koneksi dengan mesin pencetak kertas daur

ulang. Berikut ini adalah sensor-sensor yang di awasi oleh program.

Gambar 4.6 Status Sensor-sensor

Dari Gambar dapat dilihat ada 16 sensor yang diawasi keadaan tiap proses terjadi pada

mesin pencetak kertas daur ulang. Terdiri dari 10 sensor tampilan ON dan OFF, dan 6 sensor

akan menampilkan pengukuran yang di tampilkan berupa angka dalam desimal.

Private Sub Mulai_Click()

'inisialisasi serial in

MSComm1.ComPort = 1 'Port serial yang digunakan adalah COM1

(50)

Listing program diatas adalah listing program untuk koneksi dengan mikrokontroler. Yang

perlu dilakukan dalam koneksi antar keduanya adalah :

1. Inisialisasikan port yang digunakan, inisialisasi harus sama dengan yang digunakan

pada kabel serial. Disini digunakan port serial pada commport 1, jika menggunakan

port yang berbeda maka program akan menampilkan pesan ”salah port!”.

2. Inisialisasikan setting dari mikrokontroler yang digunakan. Inisialisasi yang terdapat

pada mikrokontroler dan yang ada pada komputer harus sama. Misalnya dalam

program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang adalah menggunakan

baund rate 9600, tanpa parietas, jumlah data 8 bit, dan 1 bit stop.

3. InputLen = 0 adalah dimana PC akan membaca semua data yang akan dikirim oleh

buffer.

Tombol selesai yang terdapat pada program pengawas ini mempunyai tugas untuk

memutuskan koneksi antara PC dengan mikrokontroler.

Private Sub Selesai_Click()

'serial out

MSComm1.PortOpen = False 'Close the COMM port 1

End Sub

MSComm1.InputLen = 0 'membaca seluruh isi buffer

MSComm1.PortOpen = True

If Not MSComm1.PortOpen Then

MSComm1.PortOpen = True

Else

MsgBox ("salah port!")

End If

(51)

Listing program diatas jika tombol selesai di klik maka yang terjadi adalah port comm 1

akan terputus. Komunikasi antara kedua belah pihak (PC-Mikro) akan terputus sehingga data

yang terdapat dalam mikro tidak dapat di terima dan di tampilkan pada PC.

Saat port 1 sudah mulai bisa komunikasi maka yang akan dilakukan berikutnya agar data

dapat ditampilkan dimasing-masing sensor adalah dengan:

1. Mengambil dan memilah data yang dikirim buffer dalam 1 frame data. Untuk memilih

atau mengelompokkan perbagian sebelum menampilkannya adalah dengan

menggunakan Mid(buffer, 3, 8). Mid(buffer, 3, 8) adalah artinya mengambil atau

mencuplik data dari 1 frame yang dikirimkan oleh buffer berjumlah 8 bit dimulai dari

posisi bit ke-3. Setelah di cuplik maka hasil dari penculikan diinisialisasikan sebagai

salah satu sensor. Yang perlu diperhatikan disini adalah, urutan pencuplikan dengan

pemberian nama inisialisasi pada PC harus sama dengan urutan data yang di

inisialisasikan pada mikro.

2. Setelah pencuplikan dan inisialisasi tiap sensor, maka tahap berikutnya adalah

mengconvert nilai data menjadi nilai heksa.

3. Sebelum ditampilkan data heksa akan di bandingkan dengan syarat perubahan keadaan

yang telah ditentukan saat perancangan yaitu untuk sensor dengan penampil ON/OFF

keadaan ON bila 01h dan OFF bila nilai data 00h, dan sensor penampil angka untuk

pengukuran suhu dan kelembaban yaitu nilai heksa akan diconvert kebentuk desimal

dan langsung ditampilkan pada teks.

4. Menghapus buffer setelah semua data 1 frame ditampilkan, agar buffer dapat di isi

kembali dengan data perubahan yang baru.

4.1.3 From Bantuan

Form bantuan dapat diakses jika pada tombol bantuan Form utama diklik. Form

bantuan berisi hal-hal yang harus diketahui user sebelum menggunakan program pemantau

sistem mesin pencetak kertas daur ulang. Yang harus diketahuai antara lain kegunaan program

dan syarat utama program dapat berjalan dengan baik yaitu koneksi antara PC dan mikro.

(52)

Gambar 4.7FormBantuan

Listing programFormdiatas adalah sebagai berikut :

Form Bantun terdapt 2 tombol yaitu kembali dan Keluar. Tombol kembali berfungsi untuk

menutupFormbantuan dan kembali keFormUtama, sedangkan untuk keluar berfungsi untuk

keluar dari aplikasi Pemograman pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang.

Private Sub Keluar_Click()

End

End Sub

---Private Sub Kembali_Click()

Unload Me

frmUtama.Show

(53)

38

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perancangan dan pembuatan program yang sudah dilakukan, dapat

ditarik kesimpulan bahwa:

1. Proses komunikasi antara PC dan mikro dirancang menggunakan komunikasi

serial.

2. Agar koneksi dengan serial kabel bisa berjalan yang harus diperhatikan terlebih

dahulu adalah settingan port yang digunakan dan boud rate pada program visual.

3. Program ini dibuat untuk memantau sistem pencetak kertas daur ulang, namun

dalam perancangan program tidak bekerja dengan baik.

5.2 Saran

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Berikut ini

saran penulis untuk pengembangan dari hasil penelitian ini:

1. Program tanpa penggunaan password akan dapat diakses semua pemakai, maka

akan lebih baik jika ditambahkan password agar tidak sembarangan orang dapat

mengoperasikan program tersebut.

2. Sebaiknya dibuat data base agar data bisa disimpan sementara.

3. Penggunaan header akan lebih baik agar data benar-benar diterima pada PC sesuai

(54)

39

[1] Halvorson Michael., 2001, Step by Step Microsoft Visual Basic 6.0 Professional, PT Elex Media komputindo, Jakarta

[2] Prasetia Retna, Edi Wibowo C., 2004, Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Andi, Yogyakarta

[3] Wuri Harini B., Sutyasadi Petrus., 2001, Diktat Kuliah: Pemrograman Orientasi Obyek, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

(55)

LAMPIRAN

(56)

1uF

1uF

SST-10

1 2 3 4 5

Vcc RXD TXD NC GND

D2

1N4148 D1

1N4148

D3 5V1 1uF

1uF

CONNECTOR DB9

5 9 4 8 3 7 2 6 1

MAX232

13 8 11 10

1 3 4 5 2 6

12 9 14 7

1

6

1

5

R1IN R2IN T1IN T2IN

C+ C1-C2+ C2-V+

V-R1OUT R2OUT T1OUT T2OUT

V

C

C

G

N

(57)

LAMPIRAN

(58)

Private Sub Keluar_Click()

End

End Sub

Private Sub Kembali_Click()

Unload Me

frmUtama.Show

End Sub

Private Sub Form_Load()

Me.Width = 100

End Sub

Private Sub Timer1_Timer()

Me.Width = Me.Width + 100

Tengah

If Me.Width >= 7000 Then

Timer1.Enabled = False

Tengah

frmSplash.Visible = False

frmUtama.Visible = True

End If

End Sub

Public Sub Tengah()

Me.Left = (Screen.Width - Me.Width) / 2

Me.Top = (Screen.Height - Me.Height) / 2

(59)

Dim run_monitoring As Boolean

Dim suhu1(1000000), suhu2(1000000), suhu3(1000000), lembab1(1000000),

lembab2(1000000), lembab3(1000000) As Integer

Dim loyang1, loyang2, loyang3, heater1, heater2, heater3, blower1, blower2, motor, pintu As Integer

Private Sub Mulai_Click()

'inisialisasi serial in

MSComm1.ComPort = 1 'Port serial yang digunakan adalah COM1

MSComm1.Settings = "9600,N,8,1" 'Baud rate 9600, tanpa paritas, jumlah data 8 bit, dan jumlah bit stop adalah 1 bit

MSComm1.InputLen = 0 'membaca seluruh isi buffer

MSComm1.PortOpen = True

If Not MSComm1.PortOpen Then

MSComm1.PortOpen = True

Else

MsgBox ("salah port!")

End If

End Sub

Private Sub Timer1_Timer()

Dim today As Variant

today = Now

Hari.Caption = Format(today, "dddd,")

Tanggal.Caption = Format(today, "d mmmm yyyy")

Waktu.Caption = Format(today, "hh:mm:ss")

End Sub

Private Sub MSComm1_OnComm()

(60)

If MSComm1.PortOpen = True Then

buffer = buffer & MSComm.Input

For i = 1 To Len(buffer)

'12345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901234567 890123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890123456789

If Mid(buffer, i, 9) = "OK" Then 'S 00000000 00000000 000000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 OK

If Mid(buffer, 1, 1) = "S" Then

loyang1$ = Mid(buffer, 3, 8)

If loyang1$ = "0000" Then

loyang1$ = "OFF"

L11.Visible = False

ElseIf loyang1$ = "0001" Then

loyang1$ = "ON"

L11.Visible = True

End If

loyang2$ = Mid(buffer, 12, 8)

If loyang2$ = "0000" Then

loyang2$ = "OFF"

L22.Visible = False

ElseIf loyang2$ = "0001" Then

loyang2$ = "ON"

L22.Visible = True

End If

loyang3$ = Mid(buffer, 21, 8)

(61)

L33.Visible = False

ElseIf loyang3$ = "0001" Then

loyang3$ = "ON"

L33.Visible = True

End If

heater1$ = Mid(buffer, 31, 8)

If heater1$ = "0000" Then

heater1$ = "OFF"

H11.Visible = False

ElseIf heater1$ = "0001" Then

heater1$ = "ON"

H11.Visible = True

End If

heater2$ = Mid(buffer, 40, 8)

If heater2$ = "0000" Then

heater2$ = "OFF"

H22.Visible = False

ElseIf heater2$ = "0001" Then

heater2$ = "ON"

H22.Visible = True

End If

heater3$ = Mid(buffer, 49, 8)

If heater3$ = "0000" Then

heater3$ = "OFF"

H33.Visible = False

(62)

H33.Visible = True

End If

suhu1 = Mid(buffer, 58, 8)

S1.Text = HexToDec(suhu1)

suhu2 = Mid(buffer, 67, 8)

S2.Text = HexToDec(suhu2)

suhu3 = Mid(buffer, 78, 8)

S3.Text = HexToDec(suhu3)

lembab1 = Mid(buffer, 85, 8)

K1.Text = HexToDec(lembab1)

lembab2$ = Mid(buffer, 94, 8)

K2.Text = HexToDec(lembab2)

lembab3$ = Mid(buffer, 103, 8)

K3.Text = HexToDec(lembab3)

blower1$ = Mid(buffer, 112, 8)

If blower1$ = "0000" Then

blower1$ = "OFF"

Bin1.Visible = False

ElseIf blower1$ = "0001" Then

blower1$ = "ON"

Bin1.Visible = True

End If

blower2$ = Mid(buffer, 121, 8)

If blower2$ = "0000" Then

blower2$ = "OFF"

(63)

blower2$ = "ON"

Bout1.Visible = True

End If

motor$ = Mid(buffer, 130, 8)

If motor$ = "0000" Then

motor$ = "OFF"

M1.Visible = False

ElseIf motor$ = "0001" Then

motor$ = "ON"

M1.Visible = True

End If

pintu$ = Mid(buffer, 139, 8)

If pintu$ = "0000" Then

pintu$ = "OFF"

P1.Visible = False

ElseIf pintu$ = "0001" Then

pintu$ = "ON"

P1.Visible = True

End If

GoTo clear_buffer

End If

clear_buffer:

buffer = ""

End If

Next

(64)

out:

End Select

End Sub

Private Sub Selesai_Click()

'serial out

MSComm1.PortOpen = False 'Close the COMM port 1

End Sub

Private Sub Tentang_Click()

MsgBox " © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta ", vbInformation, "Tentang"

End Sub

Private Sub Keluar_Click()

End

End Sub

Private Sub Bantuan_Click()

Unload Me

frmBantuan.Show

(65)

LAMPIRAN

(66)

_______________Ge ne ra l De sc ript ion

The MAX202E–MAX213E, MAX232E/MAX241E line drivers/receivers are designed for RS-232 and V.28 c ommunic ations in harsh environments. Eac h transmitter outp ut and rec eiver inp ut is p rotec ted against ±15kV electrostatic discharge (ESD) shocks, without latchup. The various combinations of features are outlined in the Selection Guide.The drivers and receivers for all ten devices meet all EIA/TIA-232E and CCITT V.28 specifications at data rates up to 120kbps, when load ed in ac c ord anc e with the EIA/TIA-232E specification.

The MAX211E/MAX213E/MAX241E are available in 28-pin SO packages, as well as a 28-28-pin SSOP that uses 60% less board space. The MAX202E/MAX232E come in 16-pin narrow SO, wide SO, and DIP packages. The MAX203E comes in a 20-pin DIP/SO package, and need s no external c harg e-p ump c ap ac itors. The MAX205E comes in a 24-pin wide DIP package, and also eliminates external charge-pump capacitors. The MAX206E/MAX207E/MAX208E c ome in 24-p in SO, SSOP, and narrow DIP p ac kag es. The MAX232E/ MAX241E operate with four 1µF capacitors, while the MAX202E/MAX206E/MAX207E/MAX208E/MAX211E/ MAX213E operate with four 0.1µF capacitors, further reducing cost and board space.

________________________Applic a t ions

Notebook, Subnotebook, and Palmtop Computers Battery-Powered Equipment

Hand-Held Equipment

____________________________Fe a t ure s

ESD Protection for RS-232 I/O Pins: ±15kV—Human Body Model

±8kV—IEC1000-4-2, Contact Discharge ±15kV—IEC1000-4-2, Air-Gap Discharge

Latchup Free (unlike bipolar equivalents)

Guaranteed 120kbps Data Rate—LapLink™ Compatible

Guaranteed 3V/µs Min Slew Rate

Operate from a Single +5V Power Supply

M

A

X

2

0

2

E

M

A

X

2

1

3

E

,

M

A

X

2

3

2

E

/M

A

X

2

4

1

E

±1 5 k V ESD-Prot e c t e d, +5 V RS-2 3 2 Tra nsc e ive rs

________________________________________________________________Maxim Integrated Products 1 16 15 14 13 12 11 10 9 1 2 3 4 5 6 7 8 VCC GND T1OUT R1IN C2+ C1-V+ C1+ TOP VIEW MAX202E MAX232E R1OUT T1IN T2IN R2OUT R2IN T2OUT V- C2-DIP/SO

_________________Pin Configura t ions

_____________________________________________________________Se le c t ion Guide

LapLink is a registered trademark of Traveling Software, Inc.

Pin Configurations and Typical Operating Circuits continued at end of data sheet.

Ordering Information appears at end of data sheet.

For free samples & the latest literature: http://www.maxim-ic.com, or phone 1-800-998-8800

Yes

PART No. of RS-232 DRIVERS

No. of RS-232 RECEIVERS RECEIVERS ACTIVE IN SHUTDOWN No. of EXTERNAL CAPACITORS LOW-POWER SHUTDOWN TTL THREE-STATE

MAX202E 2 2 0 4 (0.1µF) No No

MAX203E 2 2 0 None No No

MAX205E 5 5 0 None Yes Yes

MAX206E 4 3 0 4 (0.1µF) Yes Yes

MAX207E 5 3 0 4 (0.1µF) No No

MAX208E 4 4 0 4 (0.1µF) No No

MAX211E 4 5 0 4 (0.1µF) Yes Yes

MAX213E 4 5 2 4 (0.1µF) Yes Yes

MAX232E 2 2 0 4 (1µF) No No

(67)

M

A

X

2

0

2

E

M

A

X

2

1

3

E

,

M

A

X

2

3

2

E

/M

A

X

2

4

1

E

2 _______________________________________________________________________________________ ABSOLUTE MAXIMUM RATINGS

VCC...-0.3V to +6V V+ ...(VCC- 0.3V) to +14V V- ...-14V to +0.3V Input Voltages

T_IN ...-0.3V to (V+ + 0.3V) R_IN ...±30V Output Voltages

T_OUT...(V- - 0.3V) to (V+ + 0.3V) R_OUT...-0.3V to (VCC+ 0.3V) Short-Circuit Duration, T_OUT...Continuous Continuous Power Dissipation (TA= +70°C)

16-Pin Plastic DIP (derate 10.53mW/°C above +70°C)....842mW 16-Pin Narrow SO (derate 8.70mW/°C above +70°C) ...696mW 16-Pin Wide SO (derate 9.52mW/°C above +70°C) ...762mW 20-Pin Plastic DIP (derate 11.11mW/°C above +70°C)...889mW

20-Pin SO (derate 10.00mW/°C above +70°C)...800mW 24-Pin Narrow Plastic DIP

(derate 13.33mW/°C above +70°C) ...1.07W 24-Pin Wide Plastic DIP

(derate 14.29mW/°C above +70°C) ...1.14W 24-Pin SO (derate 11.76mW/°C above +70°C)...941mW 24-Pin SSOP (derate 8.00mW/°C above +70°C) ...640mW 28-Pin SO (derate 12.50mW/°C above +70°C)...1W 28-Pin SSOP (derate 9.52mW/°C above +70°C) ...762mW Operating Temperature Ranges

MAX2_ _EC_ _ ...0°C to +70°C MAX2_ _EE_ _...-40°C to +85°C Storage Temperature Range ...-65°C to +165°C Lead Temperature (soldering, 10sec) ...+300°C

ELECTRICAL CHARACTERISTICS

(VCC= +5V ±10% for MAX202E/206E/208E/211E/213E/232E/241E; VCC= +5V ±5% for MAX203E/205E/207E; C1–C4 = 0.1µF for MAX202E/206E/207E/208E/211E/213E; C1–C4 = 1µF for MAX232E/241E; TA= TMINto TMAX; unless otherwise noted. Typical values are at TA= +25°C.)

Stresses beyond those listed under “Absolute Maximum Ratings” may cause permanent damage to the device. These are stress ratings only, and functional operation of the device at these or any other conditions beyond those indicated in the operational sections of the specifications is not implied. Exposure to absolute maximum rating conditions for extended periods may affect device reliability.

R_OUT; IOUT= -1.0mA 3.5 VCC - 0.4 V Output Voltage High VOH

EN= VCC, EN = 0V, 0V ≤ ROUT≤ VCC,

MAX205E–208E/211E/213E/241E outputs disabled ±0.05 ±10 µA Output Leakage Current

R_OUT; IOUT= 3.2mA (MAX202E/203E/232E) or

IOUT= 1.6mA (MAX205E/208E/211E/213E/241E) 0.4 V Output Voltage Low VOL

T_IN; EN, SHDN(MAX213E) or

EN, SHDN (MAX205E–208E/211E/241E) 0.8 V Input Threshold Low VIL

8 15

T_IN = 0V (MAX205E–208E/211E/213E/241E) 15 200 µA Input Pull-Up Current

PARAMETER SYMBOL CONDITIONS MIN TYP MAX UNITS

VCCSupply Current ICC mA

11 20

No load, TA= +25°C 14 20

5 10 MAX211E/213E MAX232E 7 15 MAX241E MAX205E–208E

EN, SHDN(MAX213E) or EN, SHDN

(MAX205E–208E/211E/241E) 2.4 T_IN

V 2.0

Input Threshold High VIH

MAX205E/206E 1 10

1 10 MAX211E/241E

T_IN = 0V to VCC(MAX202E/203E/232E) ±10 µA

Input Leakage Current

MAX202E/203E

15 50 MAX213E

DC CHARACTERISTICS

LOGIC

(68)

M

A

X

2

0

2

E

M

A

X

2

1

3

E

,

M

A

X

2

3

2

E

/M

A

X

2

4

1

E

_______________________________________________________________________________________ 3 ELECTRICAL CHARACTERISTICS (continued)

(VCC= +5V ±10% for MAX202E/206E/208E/211E/213E/232E/241E; VCC= +5V ±5% for MAX203E/205E/207E; C1–C4 = 0.1µF for MAX202E/206E/207E/208E/211E/213E; C1–C4 = 1µF for MAX232E/241E; TA= TMINto TMAX; unless otherwise noted. Typical values are at TA= +25°C.)

Note 1:MAX211EE_ _ and MAX213EE_ _ tested with VCC= +5V ±5%.

MAX205E/206E/211E/213E/241E normal operation, Figure 2

MAX205E/206E/211E/213E/241E normal operation, Figure 2

CL= 150pF

RL= 3kΩto 7kΩ, CL= 50pF to 1000pF,

one transmitter switching

All drivers loaded with 3kΩto ground (Note 1) TA= +25°C, VCC= 5V

VCC= 5V, no hysteresis in shutdown TA= +25°C,

VCC= 5V

TA= +25°C, VCC= 5V

VCC= V+ = V- = 0V, VOUT= ±2V

CONDITIONS

ns 200

Receiver Output Disable Time

ns 600

Receiver Output Enable Time

µs 4 40 tPLHR,

tPHLR

Receiver Propagation Delay

0.5 10 kbps 120

Maximum Data Rate

mA ±10 ±60 Output Short-Circuit Current

300 Output Resistance

V

-30 30

Input Voltage Range

V ±5 ±9

Output Voltage Swing

kΩ

3 5 7

Input Resistance

V 0.2 0.5 1.0 Input Hysteresis

V Input Threshold Low

1.7 2.4 V 1.5 2.4 Input Threshold High

UNITS MIN TYP MAX SYMBOL

PARAMETER

All parts, normal operation

All parts, normal operation MAX213E (R4, R5), SHDN= 0V, EN = VCC

RL= 3kΩ, CL= 2500pF, all transmitters loaded 2 µs tPLHT,

tPHLT

Transmitter Propagation Delay

TA= +25°C, VCC= 5V, RL= 3kΩto 7kΩ, CL= 50pF to 1000pF, measured from -3V to

+3V or +3V to -3V, Figure 3

V/µs

3 6 30

Transition-Region Slew Rate

Human Body Model ±15

IEC1000-4-2, Air-Gap Discharge

kV ±15

ESD-Protection Voltage IEC1000-4-2, Contact Discharge ±8 All parts, normal operation

MAX213E (R4, R5), SHDN= 0V, EN = VCC

0.8 1.2

ESD PERFORMANCE: TRANSMITTER OUTPUTS, RECEIVER INPUTS TIMING CHARACTERISTICS

EIA/TIA-232E TRANSMITTER OUTPUTS EIA/TIA-232E RECEIVER INPUTS

MAX213E, SHDN= 0V,

EN = VCC 0.6 1.5

(69)

M

A

X

2

0

2

Gambar

Gambar 2.3. IDE Window
Gambar 2.4. Toolbox
Gambar 2.5 Level tegangan Rs232 dan TTL
Gambar 2.6 Konektor DB9 Female
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyimpanan garam yang digunakan ibu pada umumnya adalah disimpan dalam keadaan baik (tertutup) sebanyak 97.1% dan kurang

Lakukan hal yang sama pada bagian lain apabila ingin dijadikan sebagai latar belakang agar kita dapat memasukkan objek berupa teks, animasi, maupun gambar...

Menurut pendapat sebagian ulama mengatakan bahwa kalau benda wakaf sudah tidak berfungsi (tidak dapat dipergunakan) atau kurang berfungsi maka benda tersebut tidak boleh

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan tabulasi data maka diperoleh nilai indeks kepuasan masyarakat per unsur pelayanan pada Puskesmas Kalicacing Kota

Prinsip dasar sistem PLH PV-Diesel ini adalah dengan mengoperasikan sumber energi dari tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan beban dasar melalui penggunaan sistem

Upaya PSN di masing-masing kelurahan/desa perlu dipantau terus menerus oleh puskesmas dengan menyelenggarakan survei evaluasi pemantauan jentik (surveilans vektor) secara berkala

Dalam hal Pelaksanaan Kerja Praktek penulis di berikan Intruksi atau arahan terlebih dahulu sebelum melaksanakan Tugas – Tugas yang akan di berikan penulis adalah sistem

Hanu m Sa lsabiela Ra is dan Rangga Almahendra, 99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa), op.cit... Selama 3 tahun di benua Eropa, banyak