i
PEMANTAU SISTEM MESIN PENCETAK
KERTAS DAUR ULANG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Elektro
Oleh :
ATIKASARI
NIM : 035114009
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
THE MONITORING SYSTEM FOR
PAPER-RECYCLE PRESSING MACHINE
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the SARJANA TEKNIK Degree
in Electrical Engineering
By:
ATIKASARI
NIM : 035114009
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
v
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.”
Yogyakarta, 22 Juli 2010
vi
“Menjadi hidup berarti menjadi diri sendiri”
Kupersembahkan karya tulis ini kepada:
Tuhan Yang Maha Esa
Ibu dan Bapak
Adikku, Berta dan Meta
vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Atikasari
Nomor Mahasiswa : 035114009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PEMANTAU SISTEM MESIN PENCETAK KERTAS DAUR ULANG”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap
mencatumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 22 Juli 2010
Yang menyatakan
viii
Suatu alat pencetak kertas daur ulang dibuat untuk mempermudah dalam proses daur ulang sampah kertas. Namun tanpa dibantu sebuah sistem pemantau pemakai alat tidak dapat melihat bagaimana alat itu beroperasi, apakah alat sudah bekerja sesuai prosedur yang diinginkan, dan apabila ada kerusakan pada alat pemakai harus mengecek bagian-perbagian. Hal tersebut membuang banyak tenaga dan juga waktu. Maka ada baiknya sistem pemantau ditambahkan dalam alat pencetak kertas daur ulang.
Program pemantau sistem mesin pencetak daur ulang kertas dirancang berbasis visual basic yang dijalankan dengan PC. PC akan menampilkan parameter-parameter yang di ukur pada mesin pencetak kertas daur ulang, tampilan berupa keadaan on, keadaan off dan nilai pengukuran.
Program pemantau sistem mesin pencetak daur ulang di rancang dengan menggunakan bahasa pemograman visual basic 6. Data masukan berasal dari mesin pencetak daur ulang. Dengan program pemantau user dapat menjalankan dan melihat proses kerja dari mesin hanya dengan melihat data yang ditampilkan pada monitor. Komunikasi data yang sudah dapat digunakan pada sistem adalah serial dengan RS232.
ix
A paper-recycling printer is made for simplifying in the recycling process of paper trash. Without a monitoring system of users, the device cannot monitor the way the device operates, whether the device has worked based on the procedure expected, and if there is any damage on the device, the user should check one by one. That takes a lot of time and energy. It is better if there is a monitoring system added on paper-recycling printer.
The monitoring system program of paper-recycling printer is designed based on visual basic operated by PC. PC will show the parameters measured on paper-recycled printer, the appearance will be the in on state, off state, and measurement value.
The monitoring system program of paper-recycling printer is designed by using visual basic 6. The input data is derived from recycling printer. With monitoring program, the user can operate and monitor the working process of the machine only by monitoring the data appeared on the monitor. The data communication which has been able to be used on the system is the serial of RS232.
x
Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa disurga yang karena kasihNya yang
besar penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
Dengan selesainya tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk meraih
gelar sarjana pada jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu B. Wuri Harini, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing penulis.
2. Ibu, Bapak dan adik-adik yang terus menerus mendoakan dan memberi dorongan
serta semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Teman-teman angkatan 2003, Yanuarius Beny. Marselinus Rony, Sigit, Mariano
M.J, Fernando P.H, Ratno, Nancy F.E dan yang tidak dapat disebutkan, terima
kasih untuk bantuan, semangat yang diberikan dan hiburan saat jenuh dan stress
selama pembuatan tugas akhir.
4. Bapak/Ibu dosen jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma, atas
pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.
5. Laboran TE Mas Broto, Mas Soeryo dan Mas Mardie atas semua bantuanya.
6. Angelina Kusuma terimakasih atas tulisan-tulisannya yang banyak memotivasi
penulis.
7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis mengakui bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dan dapat menjadi bahan kajian
lebih lanjut.
Yogyakarta, 22 Juli 2010
Penulis
xi
Halaman Judul ……….………. i
Halaman Judul dalam Bahasa Inggris ……… ii
Lembar Pengesahan oleh Pembimbing ………. iii
Lembar Pengesahan oleh Penguji ………. iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya ……….. v
Halaman Persembahan dan Motto Hidup ……… vi
Lembar Peryataan Persetujuan Publikasi………. vii
Intisari ………..……. viii
Abstract ………. ix
Kata Pengantar ……….……….…. x
Daftar Isi ………... xi
Daftar Gambar ……….. xiii
Daftar Pustaka……….. xiv
BABI PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ……….………….. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…….. 2
1.3 Batasan Masalah ……….……….. 2
1.4 Metode Penulisan ………...……... 2
1.5 Sistematika Penulisan ………... 3
BAB II DASAR TEORI ……… 5
2.1 Pemograman Visual Basic……… 5
2.1.1 IDE Visual Basic……… 5
2.2 Komunikasi serial Rs232……….. 9
2.2.1 Konfigurasi Null Modem……… 11
2.2.2 Transmisi Data Pada RS232……….. 12
2.2.3 Komunikasi serial pada visual Basic... 12
BAB III RANCANGAN……… ……… 14
xii
3.3 Data-data yang Ditampilkan Dalam Program……….. 17
3.4 Perancangan Komunikasi dari Keluaran Mikrokontroler ke PC……. 19
3.4.1 Pengubahan Level TTL Menjadi Level RS232……….. 19
3.4.2 Proses Komunikasi ke PC………. 20
3.4.3 Koneksi Pengiriman dan Penerimaan Data……… 21
3.5 Perancangan Pemrograman Visual Basic……… 24
3.5.1 SuSunan form serta kemungkinan status keadaan………. 25
3.5.2 Perancangan Tampilan Form Utama………. 26
3.6 Format Pengiriman Data………... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 30
4.1 Pengamatan dan Pembahasan Program Visual Basic……….. 30
4.1.1 Splash Form………... 30
4.1.2 Form Utama………... 31
4.1.3 Form Bantuan……… 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 38
5.1 Kesimpulan………. 38
5.2 Saran……… 38
DAFTAR PUSTAKA………... 39
LAMPIRAN RANGKAIAN………. L1
LAMPIRAN LISTING PROGRAM……… L2
xiii
Gambar 2.1. Start menu VB 0.6………. 5
Gambar 2.2. Kotak dialog jenisprojectpada VB………... 6
Gambar 2.3. IDE Window………... 6
Gambar 2.4.Toolbox……… 8
Gambar 2.5 Level tegangan Rs232 dan TTL……….. 9
Gambar 2.6 Konektor DB9 Female………. 10
Gambar 2.7 Konektor DB9 Male………. 10
Gambar 2.8 Pengkabelan dua DTE……….. 11
Gambar 3.3 Pencetak dan Pemantau Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang………….. 14
Gambar 3.4 Pencetak Kertas Daur Ulang……… 15
Gambar 3.5 Pencetak Kertas Daur Ulang Dilihat Dari Dalam……… 15
Gambar 3.6 Blok Diagram Proses Lengkap Pencetak Kertas……….. 16
Gambar 3.5 Blok Diagram Pemantau Mesin Pencetak kertas Daur Ulang………. 17
Gambar 3.6 Rangkaian Pengubah Rs232………. 19
Gambar 3.7 Komunikasi Antara Sostem Pencetak Kertas dengan PC……… 21
Gambar 3.8FlowchartPengambilan Data Sensor dan Pengiriman………. 22
Gambar 3.9FlowchartPenerimaan pada PC………... 22
Gambar 3.10FlowchartPenampil Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang……….. 23
Gambar 3.11FormProgram Pemantau Pencetak Kertas Daur Ulang……… 24
Gambar 3.12 Tabel AlurformSerta Kemungkinan Status Keadaan……… 25
Gambar 3.13 Perancangan Tampilan Pada Program Pemantau Sistem Mesin Pencetak Kertas Daur Ulang……… 26
Gambar 4.1FormSplash……….. 30
Gambar 4.7FormUtama………. 31
Gambar 4.8 Tampilan tanggal dan waktu……… 32
Gambar 4.9 Tombol PadaFormutama……….... 32
Gambar 4.10FormTentang……… 32
Gambar 4.11 Status Sensor-sensor……….. 34
xiv
Tabel 2.1 Keterangan Pin-Pin Konektor DB9……… 10
Tabel 2.2 Fungsi Pin-Pin Konektor DB9……… 11
Tabel 3.1 Sensor dan Perbedaan Status Keadaan………. 27
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Saat ini sistem cetak kertas daur ulang biasanya menggunakan sistem konvensional,
dengan menggunakan alat-alat yang biasa dipakai tanpa melibatkan kerja mesin. Dengan
sistem konvensional pekerjaan tidak bisa dikontrol dan sangat bergantung dari cuaca saat
itu.
Hal tersebut berpengaruh pada hasil produksi yang diharapkan karena tiap saat
cuaca bisa saja berubah. Hasil setiap hari tidak dapat dipastikan berapa banyaknya. Selain
itu pada proses pengeringan kertas dibutuhkan intensitas suhu yang tertentu, dan tingkat
kelembapan yang tertentu agar kertas yang dihasilkan mempunyai kualitas kertas yang
baik.
Sebuah badan usaha jika tidak dapat menentukan berapa banyak jumlah hasil
produksi yang dihasilkan tiap hari, maka badan usaha tersebut tidak dapat menentukan
berapa keuntungan yang akan didapatkan setiap harinya.
Suatu alat pencetak kertas daur ulang dibuat untuk mempermudah dalam proses
daur ulang sampah kertas. Namun tanpa dibantu sebuah sistem monitoring pemakai alat
tidak dapat melihat bagaimana alat itu beroperasi, apakah alat sudah bekerja sesuai
prosedur yang diinginkan, dan apabila ada kerusakan pada alat pemakai harus mengecek
bagian-perbagian. Hal tersebut membuang banyak tenaga dan juga waktu. Maka ada
baiknya sistem monitoring ditambahkan dalam alat pencetak kertas daur ulang.
Sistem monitoring akan ditampilakan proses yang dikerjakan oleh alat pencetak
kertas daur ulang. Selain itu sistem ini akan menampilkan pengukuran temperatur tiap
pemanas dan sensor-sensor yang terdapat dalam alat pencetak. Hal tersebut dimaksudkan
agar tiap bagian alat dan tiap proses dapat diidentifikasi apakah alat bekerja dengan baik
atau tidak.
Sistem monitoring ini berfungsi sebagai pengawas proses pencetak kertas daur
ulang. Bagian-bagian dari sistem monitoring pada perancangan ini adalah komunikasi
transfer data dari plant ke perangkat komputer untuk penggolahan data dan menampil akan
1.2
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari alat ini adalah membuat alat pemantau pada sistem mesin pencetak
kertas daur ulang.
Manfaat dari pembuatan sistem cetak kertas daur ulang yang sudah dilengkapi
dengan PC sebagai alat pemantau adalah sebagai berikut:
1. Sistem cetak dapat dimonitor dari segi temperatur, dan tiap langkah kerja sistem
cukup dengan melihat di PC saja.
2. Cepat dalam penangananerroralat pembuat pencetak kertas, karena dimonitor tiap langkah kerja alat. Jadi akan diketahui bagian mana yang tidak sesuai prosedur.
3. Piranti lunak diprogram user Friendly, jadi dapat mempermudah dalam menjalankan program ini.
4. Bagi masyarakat alat ini dibuat agar membantu proses pencetakan kertas daur ulang
yang lebih efisien tanpa tergantung dari ketersediaan sinar matahari.
1.3
Batasan Masalah
Sistem pemantau ini dibuat untuk menampilkan pengukuran temperatur ruang
pemanas, memantau apakah temperatur ruang pemanas sudah sesuai atau tetap pada
temperatur yang yang sudah di set awal. Dalam sistem ini juga menampilkan pengukuran
sensor pada blower, sensor pada loyang, sensor pada motor dan limit switch. Keadaan tersebut perlu di monitor karena untuk melihat sampai dimana proses yang berlangsung
dalam sistem pencetak kertas. Kemudian pengawasan langkah kerja sistem daur ulang akan
ditampilkan dengan sebuah tampilan gambar sesuai langkah kerja yang sedang terjadi atau
dilakukan oleh sistem. Dan untuk menampilkan data tersebut akan dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic, transfer data dari sistem ke PC
menggunakan komunikasi serial (RS 232).
1.4
Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menentukan variabel peubah dalam penelitian, yaitu diantaranya adalah sensor pada blower, sensor suhu, sensor pada loyang, sensor pada pintu /limit switch dan sensor pada motor.
Rancangan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Merancang untuk komunikasi serial ke PC, sebagai media komunikasi aliran
data dari sistem utama.
2. Merancang program dengan menggunakan bahasa Pemrograman Visual Basic.
Membuatflowchartdandesign formtampilan pada program. 3. Menguji program yang udah jadi.
4. Pengambilan data dari program monitoring.
Teknik pengumpulan data adalah dari sistim utama akan mengirimkan data secara
berkala tiap 5 detik ke PC.
Pengolahan data berbentuk tampilan program. Tampilan tersebut ada berupa led on/off dan tampilan angka yang menunjukan nilai.
Analisa data yang akan dilakukan dengan memecahkan masalah penelitian yang menjadi pokok masalah awal dan membadingkan hasil penelitian dangan
perancangan awal.
Meyimpulkan hasil penelitian yang didapat dari awal perancangan sampai hasil akhir penelitian.
1.5
Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, batasan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : DASAR TEORI
Berisi tentang studi literatur tentang landasan teori yang menjadi panduan
penelitian, yang mencakup teori dasar tentang Komunikasi Serial,
Pemrograman Visual Basic,dan teori pendukung lainnya.
BAB III : RANCANGAN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang diagram alir perancangan, perancangan perangkat lunak
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil perancangan, hasil pengujian, analisis data dan analisa
pembahasan.
BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir dan saran-saran penulis tentang alat
5
DASAR TEORI
2.1
Pemograman Visual Basic
Visual basic pada dasarnya adalah bahasa pemrograman komputer. Bahasa. pemrograman adalah perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Visual basic kini seakan-akan menjadi kiblat bagi para
sofeware developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh berbagai kalangan, jika mereka ingin sukses di dunia komputer.
Visual Basic adalah salah suatu developement tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa. Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual
Basic telah menjaditoolsyang terkenal bagi para pemula maupun paradeveloper.
2.1.1 IDE Visual Basic
Programer dapat menggunakan IDE atau Integrated Development Environment
untuk menggembangkan aplikasi yang dibuat dengan pemrograman visual basic. IDE
dapat diaplikasikan untuk membuatuser interface, melakukancoding,debugingdll.
a. Menjalankan IDE
Menjalankan IDE awalnya sama seperti menjalankan program lain seperti aplikasi
padaWindowspada umumnya. Pertama-tama buka Menu Start, pilih menuCommand dan pilihMicrosoft Visual Basic 6.0.
b. MemilihProject
Microsoft Visual Basic 6.0 mempunyai beberapa jenis project yang dapat membantu seorangprogrammer.
Gambar 2.2. Kotak dialog jenisprojectpada VB
c. Jendela IDE
Gambar diatas adalah tampilan jendela IDE. Jendela IDE terdiri dari beberapa
windowpelengkap diantaranya adalah :
Menu Bar yang digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpanproject, membukaprojectdll.
Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas dengan cepat.
JendelaProject, berisi gambaran semua modul yang terdapat dalam aplikasi.
Jendela Form Designer, digunakan oleh programmer untuk.merancang user interfacedari aplikasi yang sedang dirancang.
Jendela ToolBox, berisi komponen-komponen yang digunakan untuk menunjang user interface.
Jendela Code, digunakan untuk menuliskanlistingprogramnya.
Jendela Properti, merupakan daftar properti-propertiobjectyang sedang digunakan.
JendelaColor palette, digunakan untuk mengubah warnaobject.
Jendela Form Layout, adalah window tampilan akhir program saat runtime
dijalankan.
d. Toolbox
Menu toolbox sangat penting artinya bagi seorang programmer, karena didalam toolbox terdapat berbagai macam obyek-obyek yang dapat digunakan untuk melengkapi
aplikasi yang dibuat.
Berbagai macam object yang terdapat dalam toolbox seperti yang terlihat dalam gambar 2.4 dibawah. Berikut ini merupakan fungsi dari tiap-tiap object yang terdapat dalam toolbox.
Pointer, merupakanicon yang digunakan apabila akan memilih control yang sudah terdapat dalam form.
Picture box, merupakan control yang digunakan untuk menampilkanimage, dengan format BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF
(enhanced metafile), GIF dan JPEG.
Label, digunakan untuk menampilkanTeks.
ListBox mengandung sejumlah item, danuserdapat memilih lebih dari satu.
CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no, true/false.
ComboBox merupakan konbinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana
pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.
OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.
HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar.
Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval waktu tertentu.
Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya.
Data digunakan untuk data binding.
Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis, persegi, bulatan, oval.
DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.
OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti Microsoft Excel, Word, dll. [1]
2.2 Komunikasi serial Rs232
Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and
Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Ada dua hal pokok yang diatur standar RS232, antara lain adalah :
a. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai.
Berikut perbedaan antara level tegangan RS232 dan TTL :
Gambar 2.5 Level tegangan Rs232 dan TTL
b. Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki- kaki di konektor. Beberapa parameter yang ditetapkan EIA (Electronics Industry Association) antara lain:
Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt
Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt
Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefenisikan
Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan ground)
Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.
Konektor yang dipakai pun ditentukan dalam standard RS232, untuk sinyal yang
lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9
Gambar 2.6 Konektor DB9 Female
Gambar 2.7 Konektor DB9 Male
Tabel 2.1 Keterangan Pin-Pin Konektor DB9
Pin DB25 Pin DB9 Singkatan Keterangan
Pin 2 Pin 3 TD Transmit Data
Pin 3 Pin 2 RD Receive Data
Pin 4 Pin 7 RTS Request To Send
pin 5 Pin 8 CTS Clear To Send
Pin 6 Pin 6 DSR Data Set Ready
Pin 7 Pin 5 SG Signal Ground
Pin 8 Pin 1 CD Carrier Detect
Pin 20 Pin 4 DTR Data Terminal Ready
Pin 22 Pin 9 RI Ring Indicator
Sinyal-sinyal tersebut ada yang menuju ke DCE ada pula yang berasal dari DCE.
Bagi sinyal yang menuju ke DCE artinya DTE berfungsi sebagai output dan DCE
berfungsi sebagai input, misalnya sinyal TD, pada sisi DTE kaki TD adalah output, dan
sinyal TD adalah RD, sinyal ini berasal dari DCE dan dihubungkan ke kaki RD pada DTE
yang berfungsi sebagai output.[2]
Tabel 2.2 Fungsi Pin-Pin Konektor DB9
Singkatan Keterangan Fungsi
TD Transmit Data Untuk pengiriman data serial (TDX) RD Receive Data Untuk penerimaan data serial (RDX)
RTS Request To
Send
Sinyal untuk menginformasikan modem bahwa
UART siap melakukan pertukaran data
CTS Clear TO Send Digunakan untuk memberitahukan bahwa modem
siap untuk melakukan pertukaran data
DSR Data Set Ready memberitahukan UART bahwa modem siap untuk
melakukan pertukaran data
CD Carrier Detect Saat modem mendeteksi suatu 'carrier' dari modem
lain maka sinyal ini akan diaktifkan
DTR Daata Terminal
Ready
Kebalikan dari DSR untuk memberitahukan bahwa
UAT siap melakukan komunikasi
RI Ring Indicator Akan aktif jika modem mendetekdi adanya sinyal
dering dari saluran telepon
2.2.1 Konfigurasi Null Modem
Gambar 2.8 Pengkabelan dua DTE
Konfigurasi Null Modem digunakan untuk menghubungkan dua DTE dengan
dibutuhkan tiga kabel antar DTE, yakni untuk TxD, RxD dan Gnd. Cara kerjanya adalah
bagaimana membuat komputer agar berpikir bahwa computer berkomunikasi dengan
modem (DCE) bukan dengan komputer lainnya.[2]
Pada gambar 2.8 diatas terlihat bahwa kaki DTR (Data Terminal Ready) dihubungkan ke DSR (Data Set Ready) dan juga ke CD (Carrier Detect) pada masing masing komputer, sehingga pada saat sinyal DTR diaktifkan maka sinyal DSR dan CD
juga ikut aktif (konsep Modem Semu atauVirtual Modem). Karena computer dalam hal ini melakukan pengiriman data dengan kecepatan yang sama, maka kontrol aliran (flow control) belum dibutuhkan sehingga RTS (Request To Send) dan CTS (Clear to Send) pada masing masing komputer saling dihubungkan.
2.2.2 Transmisi Data Pada RS232
Jika peralatan yang kita gunakan menggunakan logika TTL maka sinyal serial port
harus kita konversikan dahulu ke pulsa TTL sebelum kita gunakan, dan sebaliknya sinyal
dari peralatan kita harus dikonversikan sebelum di-inputkan ke serial port. Konverter yang
paling mudah digunakan adalah MAX-232.Komunikasi pada RS-232 dengan PC adalah
komunikasi asinkron. Di dalam IC ini terdapat Charge Pump yang akan membangkitkan
+10 Volt dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam IC DIP(Dual In-line Package)
16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2 receiver. Sering juga sebagai
buffer serial digunakan chip DS275.[2]
2.2.3 Komunikasi serial pada visual Basic
Pada komunikasi serial pada Visual Basic digunakan custom control yaitu
communication control [3].Prosedur sintaks untuk penerimaan dan pengiriman data pada visual Basic adalah sebagai berikut :
a. Prosedur Pengiriman data
Comm1.CommPort = 1
Comm1.Settings = ‘9600,N,8,1”
Comm1.InputLen = 0
Comm1.PortOpen = True
Comm1.OutputLen = “Data yang akan dikirim”
b. Prosedur Perimaan data.
Comm1.CommPort = 1, perintah ini digunakan untuk menginisialisasi penggunaan
portcom1 dengan nama “Comm1”
Comm1.Settings = ‘9600,N,8,1”, perintah ini digunakan untuk mengesetportcom1 dengan parameter sebagai berikut:
Angka pertama menunjukkan kecepatan transmisi data 9600baud.
N (none) menunjukkan tidak ada paritas yang digunakan.
Angka ketiga menunjukkan jumlah bit yang dikirim dalam 1 karakter yaitu 8 bit.
Angka terakhir menunjukkan bit akhir (stop bit) dalam satu karakter.
Comm1.InputLen = 0, perintah ini digunakan untuk menyatakan banyaknya
karakter yang akan dibaca jika input digunakan.
14
PERANCANGAN
3.1
Sekilas Perancangan Pemantau Sistem Mesin Pencetak Daur Ulang
Kertas
Proses yang terjadi di luar sistem dapat dipantau oleh user secara langsung tanpa alat bantu sekalipun. Proses yang terdapat di dalam sistem, yang merupakan suatu langkah
kerja atau proses mesin dan suatu keadaan yang terjadi di dalam sistem, oleh user tidak dapat dipantau secara langsung, karena itu user memerlukan alat bantu atau sistem tambahan untuk memonitor keadaan yang terjadi di dalam sistem.
Pemantau dirancang untuk melihat mekanisme proses kerja di dalam sistem. Suatu
sistem daur ulang tanpa sistem pemantau, akan tetap dapat bekerja, akan tetapi user tidak dapat memperkirakan apakah proses yang terjadi di dalam sistem tersebut benar-benar
sesuai dengan yang user harapkan. Berbagai aplikasi yang ditunjukkan oleh sistem
informasi tersebut dimaksudkan untuk memudahkan user dalam menangani mesin pencetak kertas daur ulang. User dapat secara cepat mengetahui apabila ada kejanggalan dalam proses yang sedang berlangsung dalam mesin pencetak, sehingga penanganannya
dapat lebih cepat. Gambar dibawah adalah gambar Sistem Pencetak dan Pemantauan untuk
Mesin Cetak Daur Ulang Kertas
Gambar 3.2 Pencetak Kertas Daur Ulang
Gambar 3.2 di atas menunjukkan gambar pencetak kertas daur ulang yang akan
dipantau dengan program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang . Gambar 3.3
di bawah ini merupakan gambar pencetak kertas daur ulang bila dilihat dari kerangka
dalam, sehingga mempermudah untuk melihat bagian-bagian dari mesin pencetak secara
keseluruhan.
Gambar 3.3 Pencetak Kertas Daur Ulang Dilihat Dari Dalam Blower
Heater
Gambar 3.4 Blok Diagram Proses Lengkap Pencetak Kertas
Garis besar Perancangan secara keseluruhan Sistem Pencetak Kertas Daur Ulang
seperti ditunjukan gambar diatas. Pada gambar 3.4 diatas tersebut memperlihatkan
langkah-perlangkah dari proses pencetakan kertas daur ulang. Proses yang dilakukan pada
mesin pencetak kertas daur ulang, kemudian data yang diukur pada sensor-sensor yang
terdapat dalam mesin akan di pantau dan ditampilkan di PC.
Pada awalnya proses pencetakan dimulai dari menghidupkan mesin pencetak.
Setelah bubur kertas dimasukkan ke loyang dan ditempatkan pada rak-rak pengering,
kemudian set point berupa suhu dan kelembaban yang dikehendaki di atur lewat keypad
mesin pencetak. Saat pintu dibuka akan mengaktifkan sensor pada pintu, bila loyang sudah
berada pada rak pemanas sensor pendeksi loyang akan aktif dan proses siap dilakukan.
Pengukuran sensor keadaan loyang dan pintu akan di pantau oleh PC, data masuk hasil
pengukuran sensor masuk ke PC dan akan ditampilkan di program.
Proses selanjutnya adalah proses utama, saat proses pemanasan dimulai blower, heaterakan menyala dan sensor suhu serta sensor kelembaban akan aktif mengukur. Data hasil pengukuran sensor suhu dan kelembaban kemudian di tampilkan di PC begitu juga
status keadaan dari blower dan heater. Apabila suhu sudah sesuai dengan set poin maka motor akan diaktifkan untuk mengepres, keaddan ini kemudian akan di pantau dan
Pada tahap akhir proses berhenti apabila penggukuran kelembaban sudah sesuai
dengan set poin awal. Pengukuran dan status keadaan dari tiap sensor akan di pantau oleh
PC dan ditampilkan di program sampai proses selesai.
3.2
Perencanaan Sistem Kerja
Pada penelitian ini hanya akan dibahas tentang pemantau sistem mesin pencetak
daur ulang. Data-data yang akan dipambil dari pemantauan proses pencetakan
kertasdiambil dari banyak titik seperti yang disebutkan pada bagian 3.3 dibawah. Dengan
menggunakan komunikasi serial data-data tersebut dapat diperoleh, walaupun waktu yang
dibutuhkan lebih lama kalau dibandingkan dengan komunikasi parallel. Sistem kerja
monitoring dimulai dari interface data dari keluaran mikrokontroler ke PC, kemudian di PC data akan ditampilkan data-data yang diperlukan. Blok diagram sistemnya adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.5 Blok Diagram Pemantau Mesin Pencetak kertas Daur Ulang
3.3
Data-data yang Ditampilkan Dalam Program
Program pemantau mesin pencetak daur ulang kertas akan menampilkan
pengukuran suhu ruangan pada pengering kertas, hasil pengukuran sensor-sensor yang
terdapat dalam sistem pencetak, menampilkan gambar sebagai visualisasi proses yang
sedang terjadi di sistem pencetak. Sensor-sensor yang akan diukur dalam mesin pencetak
kertas daur ulang dan ditampilkan dalam program monitoring diataranya adalah :
a. Sensor kelembaban yang berjumlah tiga buah, sensor kelembaban dipasang
diantara rak-rak. Sensor kelembaban dipasang dengan tujuan agar diperoleh
b. Sensor pada heater yang berjumlah tiga buah, sensor tersebut dipasang diantara heater dan kisi-kisi. Sensor heater dipasang bertujuan untuk meliahat apakahheater
aktif atau tidak.
c. Sensor suhu yang berjumlah tiga buah. Dipasang di tiga bidang sisi oven (sisi
kanan, sisi kiri dan sisi belakang oven), diantaraheaterdan kisi-kisi udara. Sensor suhu untuk melihat pengukuran suhu ruangan di oven. Dalam program, sensor suhu
akan ditampilkan berupa angka sebagai hasil pengukuran dari sensor-sensor yang
terdapat pada mesin pencetak kertas daur ulang. Pengukuran suhu dalam satuan
derajat celcius (C).
d. Sensor pada blower yang berjumlah dua buah. Dipasang di atas bagian atap oven
dekat blower. Sensor blower berfungsi untuk melihat apakah blower beroperasi
dengan normal. Yang dimaksud normal adalah bahwa sirkulasi udara masuk dan
keluar di dalam ruang oven tetap terjaga sehingga suhu di dalam tetap optimal.
Pada program monitoring sensor pada blower ini akan ditandai dengan warna led
merah apabila sensor bekerja, dan ditandai dengan warna led biru apabila sensor
tidak bekerja.
e. Sensor pada motor berjumlah satu buah terdapat di bawah dekat motor pemutar.
Sensor ini digunakan untuk melihat apakah motor sebagai pengerak pengepres rak
bekerja dengan baik. Pada program monitoring sensor pada motor ini akan ditandai
dengan warna led merah apabila sensor bekerja, dan ditandai dengan warna led biru
apabila sensor tidak bekerja.
f. Sensor pada loyang berjumlah tiga buah, dipasang di atas loyang diantara loyang
dan pengepres. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya keberadaan
loyang di dalam mesin. Pada program monitoring sensor loyang ini akan ditandai
dengan warna led merah sebagai indikator terdapat loyang dan ditandai dengan
warna led biru tidak terdapat loyang yang akan diproses.
g. Sensor limit switch berjumlah satu buah, dipasang pada pengait pengunci pintu. Sensor berfungsi seperti saklar, menentukan mulainya proses pencetakan kertas
daur ulang. Pada program monitoring sensor limit switch akan ditandai dengan tanda led merah sebagai inikator apabila sensor mendeteksi pintu menutup, dan
3.4
Perancangan Komunikasi dari Keluaran Mikrokontroler ke PC
.
3.4.1 Pengubahan Level TTL Menjadi Level RS232
1uF 1uF D3 5V1 D2 1N4148 CONNECTOR DB9 5 9 4 8 3 7 2 6 1 MAX232 13 8 11 10 1 3 4 5 2 6 12 9 14 7 1 6 1 5 R1IN R2IN T1IN T2IN C+ C1-C2+ C2-V+ V-R1OUT R2OUT T1OUT T2OUT V C C G N D D1 1N4148 1uF 1uF SST-10 1 2 3 4 5 Vcc RXD TXD NC GND
Gambar 3.6 Rangkaian Pengubah Rs232[5]
Pengubahan level tegangan TTL dari Mikrokontroler Atmega8535 menjadi
tegangan dengan level RS232 dengan menggunakan IC Max232. Rancangan pengubah
level tegangan TTL menjadi tegangan RS232 ini mengikuti konfigurasi dari data sheet
RS232.InputTTL pada RS232 ada dua yaitu T1INdan T2IN yang pada perancangan dipilih
T2IN sebagai input tegangan TTL dari mikrokontroler yaitu data yang akan dikirimkan.
Sedangkan untuk output TTL pada RS232 juga ada dua saluran yaitu R1OUT dan R2OUT.
Pada perancangan, dipilih R2OUT sebagai jalur data yang diterima oleh mikrokontroler.
Sedangkan output dan input yang terhubung dengan port serial dihubungkan dengan pin T2OUTdan R2OUT. Ground rangkaian dengan ground pada bagian komputer dihubungkan
agar referensi tegangan antar kedua perangkat sama sehingga data dapat diterima dan
dikirim dengan acuan yang sama. Gambar 3.6 menunjukkan rangkaian pengubah Rs232.
Kapasitor pada rangkaian pengubah level tegangan TTL ke level tegangan RS232
a. C6+ sebagai kapasitor “+” internal Voltage Doubler. b. C6- sebagai kapasitor “-“ internal Voltage Doubler. c. C7+ sebagai kapasitor “+” internal Voltage Inverter. d. C7- sebagai kapasitor “-“ internal Voltage Inverter.
Nilai-nilai kapasitor yang digunakan sesuai dengan nilai-nilai yang tertera pada
data sheet MAX232. Bila nilai C6 dan C7 dinaikkan, maka akan mengurangi nilai impedansi input rangkaian voltage doubler dan inverter. Bila nilai C5 dan C8 dinaikkan, maka akan mengurangi riak catu daya.
3.4.2 Proses Komunikasi ke PC
Komunikasi pada PC dengan menggunakan program visual basic. Pertama-tama
harus dilakaukan inisialisasi port serial dengan perintah, agar input dapat dibaca oleh PC. Perintahnya adalah sebagai berikut :
MSComm1.Commport = 1
MSComm1.Settings = “9600,N,8,1”
PerintahMSComm1.CommPort = 1 menunjukkan pemilihan COM yang digunakan yaitu COM1. Sedangkan perintah MSComm1.Setting = “9600,N,8,1” nilai 9600 menunjukkan pengaturan baud rate menunjukkan bahwa setting port serial tanpa paritas, 8 menunjukkan jumlah data adalah 8 bit, dan 1 menunjukkan jumlah stop bit adalah 1. Mengirim atau menerima data maka digunakan perintah sebagai berikut:
MSComm1.PortOpen = True
Jika pengiriman dan penerimaan data sudah selesai dilakukan ( agar tidak terjadi
pertukaran data ) maka nilai true dapat diganti dengan false, dapat ditunjukkan sebagai berikut:
MSComm1.PortOpen = False
Proses komunikasi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Koneksi antara pencetak dan PC ON. Mesin pencetak dalam keadaan siap
mengirimkan data.
PC mengirimkan sinyal ke sistem pencetak sebagai perintah untuk mengirimkan data.
Data hasil pengukuran sensor-sensor dari sistem pemcetak dikirimkan terus menerus ke PC. Frame data yang akan dikimkan ke PC akan diawali dengan
mengirimkan 80 H, sebagai tanda awal pengiriman data sensor. Kemudian setelah
semua data sensor-sensor dikirim kembali sistem pencetak akan mengirimkan data
akhir berupa FF H, sebagai tanda semua data sensor sudah dikirim sesuai urutan.
PC mengirimkan sinyal sebagai perintah selesai.
Komunikasi antara PC dan sistem pencetak OFF.
3.4.3 Koneksi Pengiriman dan Penerimaan Data
Untuk melakukan komunikasi data secara serial diperlukan pengaturan data (baud rate) yang sesuai pada sisi komputer dan mikrokontroller. Agar komunikasi dapat dilakukan maka perlu dilakukan pengaturan bit-bit.
PC Pencetak
Kertas
PC mengirimkan perintah untuk mengirimkan data Keadaan siap
mengirimkan data
Data dikirim ke PC
PC mengirimkan perintah selesai pengiriman data Data berhenti
proses
Pada gambar 3.8 data hasil pengolahan akan dipindahkan dan disimpan sementara
padabuffer, namun terlebih dahulubuffer harus dalam keadaan kosong. Pengiriman data ke PC siap dilakukan apabila data telah disimpan pada buffer. Pengiriman data melalui komunikasi serial, sebelum pengiriman data dilakukan perlu dilakukan inisialisasi
terlebihdahulu. Penerimaan data pada PC akan mengirimkan bit per bit dengan menggeser
tiap bit sampai delapan bit dikirimkan semua, seperti yang tertampil pada Flowchart
penerimaan pada PC gambar 3.9.
3.5
Perancangan Pemrograman Visual Basic
Program monitoring pencetak kertas daur ulang dirancang dengan menggunakan
program Visual basic 6.0, yang terdiri dari 3form yaituform splash,formUtama danform
Bantuan. Untuk memulai menggunakan program terlebih dahulu masuk ke form splash.
Form Utama akan menampilkan isi dari prosedur kerja sistem yang dimonitoring, pengecekan tiap proses, serta penampil proses yang sedang terjadi dalam sistem pembuat
kertas danForm Bantuan berisi keterangan program. Perencanan tampilan program utama seperti pada gambar 3.11 .Flowchartprogram secara umum pada gambar berikut ini :
Gambar 3.11FormProgram Pemantau Pencetak Kertas Daur Ulang
3.5.1 Susunan form serta kemungkinan status keadaan
Tabel alur berikut ini merupakan tabel macam-macam form serta kemungkinan
3.5.2 Perancangan Tampilan Form Utama
Gambar 3.13 Perancangan Tampilan Pada Program Pemantau Sistem Mesin Pencetak
Kertas Daur Ulang
Keterangan :
1 : Led indikator untuk loyang 1, loyang 2 dan loyang 3.
2 : Led indikator untukheater1,heater2 danheater3.
3 : Tampilan pengukuran sensor suhu 1, sensor suhu2 dan sensor suhu 3.
4 : Tampilan pengukuran sensor kelembaban 1, sensor kelembaban 2 dan sensor
kelembaban 3
5 : Led indikator untukblowerinput danbloweroutput. 6 : Led indikator untuk motor
7 : Led indikator untuk sensor pada pintu
8 dan 9 : adalah gambar tampilan dari sistem pembuat kertas daur ulang.
Proses lengkap pencetakan kertas daur ulang adalah sebagai berikut :
Pertama-tama dimasukkan set point suhu dan kelembaban. saat pintu sistem ditutup
sensor akan mengaktifkan PID. PID hidup, sensor kelembaban mulai ON, heater dan
blowermulai bekerja. Pada program ledheaterdanbloweryang tadinya menyala biru/OFF menjadi merah/ON. Sensor suhu pada sistem akan terus mengukur dan hasil pengukuran di
1
2
3
4
5
6
7
8
kirim ke LCD dan PC. Pada PC sensor suhu n sensor kelembaban akan tertampil angka
untuk pengukuran dan indikator led. Bila sensor ON maka led pada program menyala
merah, sedangkan bila sensor tidak mengukur atau OFF maka led pada program akan
menyala hijau. Hasil pengukuran sensor kelembaban juga dibandingkan dengan set poin.
Bila sudah sesuai dengan set poin maka sistem akan berhenti beroperasi dan jika belum,
sistem akan mengulang keadaan diatas sampai nilai set poin terpenuhi.
Set poin kelembaban dimasukkan lalu sensor suhu dan PID aktif. Motor akan
digerakkan oleh PID. Sensor pengepres akan mengukur dan hasilnya akan dikirim ke PC
serta untuk data perbandingan set poin. Apabila data sudah sesuai set poin sistem akan
berhenti beroperasi. Bila belum sistem akan terus berulang sampai terpenuhi syarat set
poin yang diinginkan sistem.
Sedangkan pada program monitoring, pengambilan data akan dicuplik tiap 5 detik
secara rutin sampai proses selesai. Hal ini bertujuan untuk perbandingan dengan data
setingan awal. Bila data belum memenihi set point awal sistem akan terus mengulang
proses sampai didapatkan syarat set poin.
3.6
Format Pengiriman Data
Untuk pengkodean atau pengalamatan data agar dapat diterima oleh PC, maka tiap
status diberi alamat yang berbeda. Pada program pemantau sistem pencetak kertas daur
ulang terdapat berbagai macam sensor serta perbedaan keadaan yang harus dipantau.
Berikut adalah tabel sensor-sensor serta jangkauan keadaan yang akan dipantau oleh
program pemantau sistem pencetak kertas daur ulang :
Tabel 3.1 Sensor dan Perbedaan Status Keadaan
Nama sensor Jangkauan
keadaan Keterangan
s_m 2 Sensor pada motor status ON/OFF
s_p 2 Sensor pada pintu status ON/OFF
s_b1 2 Sensor padablowerin status ON/OFF
Tabel 3.2 (Lanjutan) Sensor dan Perbedaan Status Keadaan
Nama sensor Jangkauan
keadaan Keterangan
s_h1 2 Sensor padaheater 1status ON/OFF
s_h2 2 Sensor padablower 2status ON/OFF
s_h3 2 Sensor padablower 3status ON/OFF
s_t1 7 Besar sensor suhu 1 yang terukur (°C)
s_t2 7 Besar sensor suhu 2 yang terukur (°C)
s_t3 7 Besar sensor suhu 3 yang terukur (°C)
S_k1 7 Besar sensor kelembaban 1 yang terukur (°C)
S_k2 7 Besar sensor kelembaban 2 yang terukur (°C)
S_k3 7 Besar sensor kelembaban 3 yang terukur (°C)
s_l1 2 sensor pada loyang 1 status ON/OFF
s_l2 2 sensor pada loyang 2 status ON/OFF
s_l3 2 sensor pada loyang 3 status ON/OFF
Pada keadan ON/OFF tiap sensor dianggap sama dan mempunyai alamat/ kode :
ON = 01H = 0001 bin (2bit)
OFF = 00H = 0000 bin (2bit)
Sedangkan untuk pengukuran sensor suhu yang mempunyai suhu maksimum 100°C maka :
100 dec = 64 H = 0110 0100 (7bit)
Sedang sebagai kode awal pengiriman dan selesai pengiriman dalam sekali proses adalah
sebagai berikut :
Karakter penanda awalframe data(start) yaitu dikodekan dengan : 1000 0000 bin = 80 H
Karakter penanda akhirframe data(stop) yaitu dikodekan dengan : 1111 1111 bin = FF H
Proses pengiriman datanya adalah seperti berikut :
Pertama data yang akan diterima adalah data awal (80H), kemudian diikuti data
tiap-tiap status yang terbaca dari sensor dimulai dari :
Sensor pada motor bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H.
Sensor padablower1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padablower2 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padaheater1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H. Sensor padaheater2 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H Sensor padaheater3 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H Sensor suhu 1 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor suhu 2 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor suhu 3 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor kelembaban 1 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor kelembaban 2 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor kelembaban 3 bila terukur 0°C akan dikirim 00H bila 100°C maka 64H
Sensor loyang 1 bila terukur On maka 01 H akan terkirim, bila off maka 00H
30
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Pengamatan dan Pembahasan Program Visual Basic
Program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang ini dibuat menggunakan
bahasa pemograman visual basic. Program dibuat beberapa Form untuk mengamati setiap
proses kerja.
4.1.1 Splash
Form
Gambar 4.1FormSplash
Gambar diatas adalah gambar tampilan dari Formsplash. Awal pemograman dimulai,
Form yang pertama akan muncul adalah Form splash. From splash ini merupakan Form
pembuka yang akan muncul dalam 6 detik, setelah itu menutup dan membukaFormutama. Isi
4.1.2
Form
Utama
Form utama terdiri dari led-led pemantauan status sensor-sensor yang terdapat pada
mesin pencetak kertas daur ulang. Serta dilengkapi dengan keteramgan tanggal dan hari, serta
tombol untuk melihat info sertaFormbantuan program.
Berikut ini merupakan hasil tampilan dari Form utama setelah dieksekusi atau
dijalankan.
Gambar 4.3 Tampilan tanggal dan waktu
Tanggal dan waktu yang tertera akan mulai menghitung saat Form utama mulai
muncul, penghitungan akan disesuaikan dengan settingan tanggal dan waktu komputer dimana
program itu dijalankan. Berikut ini adalah listing program untuk waktu dan tanggal.
Gambar 4.4 Tombol PadaFormutama
Pada tombol tentang jika tombol ditekan maka akan muncul keterangan pembuat
program, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.5FormTentang
Private Sub Timer1_Timer() Dim today As Variant
today = Now
Hari.Caption = Format(today, "dddd,")
Tanggal.Caption = Format(today, "d mmmm yyyy") Waktu.Caption = Format(today, "hh:mm:ss")
Listing program untuk menampilkan itu adalah sebagai berikut :
Dalam listing program diatas diartikan bahwa, jika sub Tentang di click maka akan
muncul kotak pesan" © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta " dengan nama
kotak pesan adalah Tentang.
Tombol Bantuan berfungsi untuk memangil Form Bantuan. Berikut ini adalah listing
programnya.
Dari listing program diatas diartikan jika tombol Bantuan di klik, maka Form Utama akan
tertutup dan menampilkanFormbantuan.
Tombol Keluar ini berfungsi untuk mengakhiri pemakaian program dan keluar dari
aplikasi program tersebut. Listing programnya adalah sebagai berikut.
Private Sub Tentang_Click()
MsgBox " © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta ", vbInformation,
"Tentang"
End Sub
Private Sub Bantuan_Click()
Unload Me
frmBantuan.Show
End Sub
Private Sub Keluar_Click()
End
Tombol Mulai adalah sebagai tombol mulai pengawasan mesin pencetak kertas daur
ulang. Saat tombol mulai di klik maka PC mulai koneksi dengan mesin pencetak kertas daur
ulang. Berikut ini adalah sensor-sensor yang di awasi oleh program.
Gambar 4.6 Status Sensor-sensor
Dari Gambar dapat dilihat ada 16 sensor yang diawasi keadaan tiap proses terjadi pada
mesin pencetak kertas daur ulang. Terdiri dari 10 sensor tampilan ON dan OFF, dan 6 sensor
akan menampilkan pengukuran yang di tampilkan berupa angka dalam desimal.
Private Sub Mulai_Click()
'inisialisasi serial in
MSComm1.ComPort = 1 'Port serial yang digunakan adalah COM1
Listing program diatas adalah listing program untuk koneksi dengan mikrokontroler. Yang
perlu dilakukan dalam koneksi antar keduanya adalah :
1. Inisialisasikan port yang digunakan, inisialisasi harus sama dengan yang digunakan
pada kabel serial. Disini digunakan port serial pada commport 1, jika menggunakan
port yang berbeda maka program akan menampilkan pesan ”salah port!”.
2. Inisialisasikan setting dari mikrokontroler yang digunakan. Inisialisasi yang terdapat
pada mikrokontroler dan yang ada pada komputer harus sama. Misalnya dalam
program pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang adalah menggunakan
baund rate 9600, tanpa parietas, jumlah data 8 bit, dan 1 bit stop.
3. InputLen = 0 adalah dimana PC akan membaca semua data yang akan dikirim oleh
buffer.
Tombol selesai yang terdapat pada program pengawas ini mempunyai tugas untuk
memutuskan koneksi antara PC dengan mikrokontroler.
Private Sub Selesai_Click()
'serial out
MSComm1.PortOpen = False 'Close the COMM port 1
End Sub
MSComm1.InputLen = 0 'membaca seluruh isi buffer
MSComm1.PortOpen = True
If Not MSComm1.PortOpen Then
MSComm1.PortOpen = True
Else
MsgBox ("salah port!")
End If
Listing program diatas jika tombol selesai di klik maka yang terjadi adalah port comm 1
akan terputus. Komunikasi antara kedua belah pihak (PC-Mikro) akan terputus sehingga data
yang terdapat dalam mikro tidak dapat di terima dan di tampilkan pada PC.
Saat port 1 sudah mulai bisa komunikasi maka yang akan dilakukan berikutnya agar data
dapat ditampilkan dimasing-masing sensor adalah dengan:
1. Mengambil dan memilah data yang dikirim buffer dalam 1 frame data. Untuk memilih
atau mengelompokkan perbagian sebelum menampilkannya adalah dengan
menggunakan Mid(buffer, 3, 8). Mid(buffer, 3, 8) adalah artinya mengambil atau
mencuplik data dari 1 frame yang dikirimkan oleh buffer berjumlah 8 bit dimulai dari
posisi bit ke-3. Setelah di cuplik maka hasil dari penculikan diinisialisasikan sebagai
salah satu sensor. Yang perlu diperhatikan disini adalah, urutan pencuplikan dengan
pemberian nama inisialisasi pada PC harus sama dengan urutan data yang di
inisialisasikan pada mikro.
2. Setelah pencuplikan dan inisialisasi tiap sensor, maka tahap berikutnya adalah
mengconvert nilai data menjadi nilai heksa.
3. Sebelum ditampilkan data heksa akan di bandingkan dengan syarat perubahan keadaan
yang telah ditentukan saat perancangan yaitu untuk sensor dengan penampil ON/OFF
keadaan ON bila 01h dan OFF bila nilai data 00h, dan sensor penampil angka untuk
pengukuran suhu dan kelembaban yaitu nilai heksa akan diconvert kebentuk desimal
dan langsung ditampilkan pada teks.
4. Menghapus buffer setelah semua data 1 frame ditampilkan, agar buffer dapat di isi
kembali dengan data perubahan yang baru.
4.1.3 From Bantuan
Form bantuan dapat diakses jika pada tombol bantuan Form utama diklik. Form
bantuan berisi hal-hal yang harus diketahui user sebelum menggunakan program pemantau
sistem mesin pencetak kertas daur ulang. Yang harus diketahuai antara lain kegunaan program
dan syarat utama program dapat berjalan dengan baik yaitu koneksi antara PC dan mikro.
Gambar 4.7FormBantuan
Listing programFormdiatas adalah sebagai berikut :
Form Bantun terdapt 2 tombol yaitu kembali dan Keluar. Tombol kembali berfungsi untuk
menutupFormbantuan dan kembali keFormUtama, sedangkan untuk keluar berfungsi untuk
keluar dari aplikasi Pemograman pemantau sistem mesin pencetak kertas daur ulang.
Private Sub Keluar_Click()
End
End Sub
---Private Sub Kembali_Click()
Unload Me
frmUtama.Show
38
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan pembuatan program yang sudah dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Proses komunikasi antara PC dan mikro dirancang menggunakan komunikasi
serial.
2. Agar koneksi dengan serial kabel bisa berjalan yang harus diperhatikan terlebih
dahulu adalah settingan port yang digunakan dan boud rate pada program visual.
3. Program ini dibuat untuk memantau sistem pencetak kertas daur ulang, namun
dalam perancangan program tidak bekerja dengan baik.
5.2 Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Berikut ini
saran penulis untuk pengembangan dari hasil penelitian ini:
1. Program tanpa penggunaan password akan dapat diakses semua pemakai, maka
akan lebih baik jika ditambahkan password agar tidak sembarangan orang dapat
mengoperasikan program tersebut.
2. Sebaiknya dibuat data base agar data bisa disimpan sementara.
3. Penggunaan header akan lebih baik agar data benar-benar diterima pada PC sesuai
39
[1] Halvorson Michael., 2001, Step by Step Microsoft Visual Basic 6.0 Professional, PT Elex Media komputindo, Jakarta
[2] Prasetia Retna, Edi Wibowo C., 2004, Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Andi, Yogyakarta
[3] Wuri Harini B., Sutyasadi Petrus., 2001, Diktat Kuliah: Pemrograman Orientasi Obyek, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
LAMPIRAN
1uF
1uF
SST-10
1 2 3 4 5
Vcc RXD TXD NC GND
D2
1N4148 D1
1N4148
D3 5V1 1uF
1uF
CONNECTOR DB9
5 9 4 8 3 7 2 6 1
MAX232
13 8 11 10
1 3 4 5 2 6
12 9 14 7
1
6
1
5
R1IN R2IN T1IN T2IN
C+ C1-C2+ C2-V+
V-R1OUT R2OUT T1OUT T2OUT
V
C
C
G
N
LAMPIRAN
Private Sub Keluar_Click()
End
End Sub
Private Sub Kembali_Click()
Unload Me
frmUtama.Show
End Sub
Private Sub Form_Load()
Me.Width = 100
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Me.Width = Me.Width + 100
Tengah
If Me.Width >= 7000 Then
Timer1.Enabled = False
Tengah
frmSplash.Visible = False
frmUtama.Visible = True
End If
End Sub
Public Sub Tengah()
Me.Left = (Screen.Width - Me.Width) / 2
Me.Top = (Screen.Height - Me.Height) / 2
Dim run_monitoring As Boolean
Dim suhu1(1000000), suhu2(1000000), suhu3(1000000), lembab1(1000000),
lembab2(1000000), lembab3(1000000) As Integer
Dim loyang1, loyang2, loyang3, heater1, heater2, heater3, blower1, blower2, motor, pintu As Integer
Private Sub Mulai_Click()
'inisialisasi serial in
MSComm1.ComPort = 1 'Port serial yang digunakan adalah COM1
MSComm1.Settings = "9600,N,8,1" 'Baud rate 9600, tanpa paritas, jumlah data 8 bit, dan jumlah bit stop adalah 1 bit
MSComm1.InputLen = 0 'membaca seluruh isi buffer
MSComm1.PortOpen = True
If Not MSComm1.PortOpen Then
MSComm1.PortOpen = True
Else
MsgBox ("salah port!")
End If
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Dim today As Variant
today = Now
Hari.Caption = Format(today, "dddd,")
Tanggal.Caption = Format(today, "d mmmm yyyy")
Waktu.Caption = Format(today, "hh:mm:ss")
End Sub
Private Sub MSComm1_OnComm()
If MSComm1.PortOpen = True Then
buffer = buffer & MSComm.Input
For i = 1 To Len(buffer)
'12345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901234567 890123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890123456789
If Mid(buffer, i, 9) = "OK" Then 'S 00000000 00000000 000000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 00000000 OK
If Mid(buffer, 1, 1) = "S" Then
loyang1$ = Mid(buffer, 3, 8)
If loyang1$ = "0000" Then
loyang1$ = "OFF"
L11.Visible = False
ElseIf loyang1$ = "0001" Then
loyang1$ = "ON"
L11.Visible = True
End If
loyang2$ = Mid(buffer, 12, 8)
If loyang2$ = "0000" Then
loyang2$ = "OFF"
L22.Visible = False
ElseIf loyang2$ = "0001" Then
loyang2$ = "ON"
L22.Visible = True
End If
loyang3$ = Mid(buffer, 21, 8)
L33.Visible = False
ElseIf loyang3$ = "0001" Then
loyang3$ = "ON"
L33.Visible = True
End If
heater1$ = Mid(buffer, 31, 8)
If heater1$ = "0000" Then
heater1$ = "OFF"
H11.Visible = False
ElseIf heater1$ = "0001" Then
heater1$ = "ON"
H11.Visible = True
End If
heater2$ = Mid(buffer, 40, 8)
If heater2$ = "0000" Then
heater2$ = "OFF"
H22.Visible = False
ElseIf heater2$ = "0001" Then
heater2$ = "ON"
H22.Visible = True
End If
heater3$ = Mid(buffer, 49, 8)
If heater3$ = "0000" Then
heater3$ = "OFF"
H33.Visible = False
H33.Visible = True
End If
suhu1 = Mid(buffer, 58, 8)
S1.Text = HexToDec(suhu1)
suhu2 = Mid(buffer, 67, 8)
S2.Text = HexToDec(suhu2)
suhu3 = Mid(buffer, 78, 8)
S3.Text = HexToDec(suhu3)
lembab1 = Mid(buffer, 85, 8)
K1.Text = HexToDec(lembab1)
lembab2$ = Mid(buffer, 94, 8)
K2.Text = HexToDec(lembab2)
lembab3$ = Mid(buffer, 103, 8)
K3.Text = HexToDec(lembab3)
blower1$ = Mid(buffer, 112, 8)
If blower1$ = "0000" Then
blower1$ = "OFF"
Bin1.Visible = False
ElseIf blower1$ = "0001" Then
blower1$ = "ON"
Bin1.Visible = True
End If
blower2$ = Mid(buffer, 121, 8)
If blower2$ = "0000" Then
blower2$ = "OFF"
blower2$ = "ON"
Bout1.Visible = True
End If
motor$ = Mid(buffer, 130, 8)
If motor$ = "0000" Then
motor$ = "OFF"
M1.Visible = False
ElseIf motor$ = "0001" Then
motor$ = "ON"
M1.Visible = True
End If
pintu$ = Mid(buffer, 139, 8)
If pintu$ = "0000" Then
pintu$ = "OFF"
P1.Visible = False
ElseIf pintu$ = "0001" Then
pintu$ = "ON"
P1.Visible = True
End If
GoTo clear_buffer
End If
clear_buffer:
buffer = ""
End If
Next
out:
End Select
End Sub
Private Sub Selesai_Click()
'serial out
MSComm1.PortOpen = False 'Close the COMM port 1
End Sub
Private Sub Tentang_Click()
MsgBox " © Atikasari, Teknik Elektro USD, 2010, Yogyakarta ", vbInformation, "Tentang"
End Sub
Private Sub Keluar_Click()
End
End Sub
Private Sub Bantuan_Click()
Unload Me
frmBantuan.Show
LAMPIRAN
_______________Ge ne ra l De sc ript ion
The MAX202E–MAX213E, MAX232E/MAX241E line drivers/receivers are designed for RS-232 and V.28 c ommunic ations in harsh environments. Eac h transmitter outp ut and rec eiver inp ut is p rotec ted against ±15kV electrostatic discharge (ESD) shocks, without latchup. The various combinations of features are outlined in the Selection Guide.The drivers and receivers for all ten devices meet all EIA/TIA-232E and CCITT V.28 specifications at data rates up to 120kbps, when load ed in ac c ord anc e with the EIA/TIA-232E specification.
The MAX211E/MAX213E/MAX241E are available in 28-pin SO packages, as well as a 28-28-pin SSOP that uses 60% less board space. The MAX202E/MAX232E come in 16-pin narrow SO, wide SO, and DIP packages. The MAX203E comes in a 20-pin DIP/SO package, and need s no external c harg e-p ump c ap ac itors. The MAX205E comes in a 24-pin wide DIP package, and also eliminates external charge-pump capacitors. The MAX206E/MAX207E/MAX208E c ome in 24-p in SO, SSOP, and narrow DIP p ac kag es. The MAX232E/ MAX241E operate with four 1µF capacitors, while the MAX202E/MAX206E/MAX207E/MAX208E/MAX211E/ MAX213E operate with four 0.1µF capacitors, further reducing cost and board space.
________________________Applic a t ions
Notebook, Subnotebook, and Palmtop Computers Battery-Powered Equipment
Hand-Held Equipment
____________________________Fe a t ure s
♦ ESD Protection for RS-232 I/O Pins: ±15kV—Human Body Model
±8kV—IEC1000-4-2, Contact Discharge ±15kV—IEC1000-4-2, Air-Gap Discharge
♦ Latchup Free (unlike bipolar equivalents)
♦ Guaranteed 120kbps Data Rate—LapLink™ Compatible
♦ Guaranteed 3V/µs Min Slew Rate
♦ Operate from a Single +5V Power Supply
M
A
X
2
0
2
E
–
M
A
X
2
1
3
E
,
M
A
X
2
3
2
E
/M
A
X
2
4
1
E
±1 5 k V ESD-Prot e c t e d, +5 V RS-2 3 2 Tra nsc e ive rs
________________________________________________________________Maxim Integrated Products 1 16 15 14 13 12 11 10 9 1 2 3 4 5 6 7 8 VCC GND T1OUT R1IN C2+ C1-V+ C1+ TOP VIEW MAX202E MAX232E R1OUT T1IN T2IN R2OUT R2IN T2OUT V- C2-DIP/SO
_________________Pin Configura t ions
_____________________________________________________________Se le c t ion Guide
LapLink is a registered trademark of Traveling Software, Inc.
Pin Configurations and Typical Operating Circuits continued at end of data sheet.
Ordering Information appears at end of data sheet.
For free samples & the latest literature: http://www.maxim-ic.com, or phone 1-800-998-8800
Yes
PART No. of RS-232 DRIVERS
No. of RS-232 RECEIVERS RECEIVERS ACTIVE IN SHUTDOWN No. of EXTERNAL CAPACITORS LOW-POWER SHUTDOWN TTL THREE-STATE
MAX202E 2 2 0 4 (0.1µF) No No
MAX203E 2 2 0 None No No
MAX205E 5 5 0 None Yes Yes
MAX206E 4 3 0 4 (0.1µF) Yes Yes
MAX207E 5 3 0 4 (0.1µF) No No
MAX208E 4 4 0 4 (0.1µF) No No
MAX211E 4 5 0 4 (0.1µF) Yes Yes
MAX213E 4 5 2 4 (0.1µF) Yes Yes
MAX232E 2 2 0 4 (1µF) No No
M
A
X
2
0
2
E
–
M
A
X
2
1
3
E
,
M
A
X
2
3
2
E
/M
A
X
2
4
1
E
2 _______________________________________________________________________________________ ABSOLUTE MAXIMUM RATINGSVCC...-0.3V to +6V V+ ...(VCC- 0.3V) to +14V V- ...-14V to +0.3V Input Voltages
T_IN ...-0.3V to (V+ + 0.3V) R_IN ...±30V Output Voltages
T_OUT...(V- - 0.3V) to (V+ + 0.3V) R_OUT...-0.3V to (VCC+ 0.3V) Short-Circuit Duration, T_OUT...Continuous Continuous Power Dissipation (TA= +70°C)
16-Pin Plastic DIP (derate 10.53mW/°C above +70°C)....842mW 16-Pin Narrow SO (derate 8.70mW/°C above +70°C) ...696mW 16-Pin Wide SO (derate 9.52mW/°C above +70°C) ...762mW 20-Pin Plastic DIP (derate 11.11mW/°C above +70°C)...889mW
20-Pin SO (derate 10.00mW/°C above +70°C)...800mW 24-Pin Narrow Plastic DIP
(derate 13.33mW/°C above +70°C) ...1.07W 24-Pin Wide Plastic DIP
(derate 14.29mW/°C above +70°C) ...1.14W 24-Pin SO (derate 11.76mW/°C above +70°C)...941mW 24-Pin SSOP (derate 8.00mW/°C above +70°C) ...640mW 28-Pin SO (derate 12.50mW/°C above +70°C)...1W 28-Pin SSOP (derate 9.52mW/°C above +70°C) ...762mW Operating Temperature Ranges
MAX2_ _EC_ _ ...0°C to +70°C MAX2_ _EE_ _...-40°C to +85°C Storage Temperature Range ...-65°C to +165°C Lead Temperature (soldering, 10sec) ...+300°C
ELECTRICAL CHARACTERISTICS
(VCC= +5V ±10% for MAX202E/206E/208E/211E/213E/232E/241E; VCC= +5V ±5% for MAX203E/205E/207E; C1–C4 = 0.1µF for MAX202E/206E/207E/208E/211E/213E; C1–C4 = 1µF for MAX232E/241E; TA= TMINto TMAX; unless otherwise noted. Typical values are at TA= +25°C.)
Stresses beyond those listed under “Absolute Maximum Ratings” may cause permanent damage to the device. These are stress ratings only, and functional operation of the device at these or any other conditions beyond those indicated in the operational sections of the specifications is not implied. Exposure to absolute maximum rating conditions for extended periods may affect device reliability.
R_OUT; IOUT= -1.0mA 3.5 VCC - 0.4 V Output Voltage High VOH
EN= VCC, EN = 0V, 0V ≤ ROUT≤ VCC,
MAX205E–208E/211E/213E/241E outputs disabled ±0.05 ±10 µA Output Leakage Current
R_OUT; IOUT= 3.2mA (MAX202E/203E/232E) or
IOUT= 1.6mA (MAX205E/208E/211E/213E/241E) 0.4 V Output Voltage Low VOL
T_IN; EN, SHDN(MAX213E) or
EN, SHDN (MAX205E–208E/211E/241E) 0.8 V Input Threshold Low VIL
8 15
T_IN = 0V (MAX205E–208E/211E/213E/241E) 15 200 µA Input Pull-Up Current
PARAMETER SYMBOL CONDITIONS MIN TYP MAX UNITS
VCCSupply Current ICC mA
11 20
No load, TA= +25°C 14 20
5 10 MAX211E/213E MAX232E 7 15 MAX241E MAX205E–208E
EN, SHDN(MAX213E) or EN, SHDN
(MAX205E–208E/211E/241E) 2.4 T_IN
V 2.0
Input Threshold High VIH
MAX205E/206E 1 10
1 10 MAX211E/241E
T_IN = 0V to VCC(MAX202E/203E/232E) ±10 µA
Input Leakage Current
MAX202E/203E
15 50 MAX213E
DC CHARACTERISTICS
LOGIC
M
A
X
2
0
2
E
–
M
A
X
2
1
3
E
,
M
A
X
2
3
2
E
/M
A
X
2
4
1
E
_______________________________________________________________________________________ 3 ELECTRICAL CHARACTERISTICS (continued)(VCC= +5V ±10% for MAX202E/206E/208E/211E/213E/232E/241E; VCC= +5V ±5% for MAX203E/205E/207E; C1–C4 = 0.1µF for MAX202E/206E/207E/208E/211E/213E; C1–C4 = 1µF for MAX232E/241E; TA= TMINto TMAX; unless otherwise noted. Typical values are at TA= +25°C.)
Note 1:MAX211EE_ _ and MAX213EE_ _ tested with VCC= +5V ±5%.
MAX205E/206E/211E/213E/241E normal operation, Figure 2
MAX205E/206E/211E/213E/241E normal operation, Figure 2
CL= 150pF
RL= 3kΩto 7kΩ, CL= 50pF to 1000pF,
one transmitter switching
All drivers loaded with 3kΩto ground (Note 1) TA= +25°C, VCC= 5V
VCC= 5V, no hysteresis in shutdown TA= +25°C,
VCC= 5V
TA= +25°C, VCC= 5V
VCC= V+ = V- = 0V, VOUT= ±2V
CONDITIONS
ns 200
Receiver Output Disable Time
ns 600
Receiver Output Enable Time
µs 4 40 tPLHR,
tPHLR
Receiver Propagation Delay
0.5 10 kbps 120
Maximum Data Rate
mA ±10 ±60 Output Short-Circuit Current
Ω
300 Output Resistance
V
-30 30
Input Voltage Range
V ±5 ±9
Output Voltage Swing
kΩ
3 5 7
Input Resistance
V 0.2 0.5 1.0 Input Hysteresis
V Input Threshold Low
1.7 2.4 V 1.5 2.4 Input Threshold High
UNITS MIN TYP MAX SYMBOL
PARAMETER
All parts, normal operation
All parts, normal operation MAX213E (R4, R5), SHDN= 0V, EN = VCC
RL= 3kΩ, CL= 2500pF, all transmitters loaded 2 µs tPLHT,
tPHLT
Transmitter Propagation Delay
TA= +25°C, VCC= 5V, RL= 3kΩto 7kΩ, CL= 50pF to 1000pF, measured from -3V to
+3V or +3V to -3V, Figure 3
V/µs
3 6 30
Transition-Region Slew Rate
Human Body Model ±15
IEC1000-4-2, Air-Gap Discharge
kV ±15
ESD-Protection Voltage IEC1000-4-2, Contact Discharge ±8 All parts, normal operation
MAX213E (R4, R5), SHDN= 0V, EN = VCC
0.8 1.2
ESD PERFORMANCE: TRANSMITTER OUTPUTS, RECEIVER INPUTS TIMING CHARACTERISTICS
EIA/TIA-232E TRANSMITTER OUTPUTS EIA/TIA-232E RECEIVER INPUTS
MAX213E, SHDN= 0V,
EN = VCC 0.6 1.5
M
A
X
2
0
2