• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

Skripsi

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

Nama : Shelly Anggun Puspita

NIM : 091134014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

Skripsi

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

Nama : Shelly Anggun Puspita

NIM : 091134014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tuhan Yesus Kristus

yang selalu mendampingiku dimana pun aku berada.

Kedua orangtuaku :

Bapak

Shinto Roy Asmoro

dan Ibu

MM. Supinah

yang selalu mendukung

dan mencintaiku.

Adik-adikku tersayang

Robby Dharma Panjilie

,

Aliessa Kusumastuti

dan

Sandra

Meylani

yang telah menyemangatiku dan mendoakanku.

Sahabat-sahabatku

Terima kasih atas semangat, perhatian, dan bantuan kalian.

(6)

v MOTTO

“Orang sukses adalah orang yang tidak pernah

berhenti mencoba walau telah melalui seribu

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Univesitas Sanata Dharma :

Nama : Shelly Anggun Puspita

NIM : 091134014

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Oktober 2013

Yang Menyatakan,

(8)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Oktober 2013

Penulis,

(9)

viii

ABSTRAK

Puspita, Shelly Anggun. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas VA SDK Ganjuran Menggunakan Media Audio Visual. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui bagaimana penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran, (2) untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA SDK Ganjuran yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitiannya adalah minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran menggunakan media audio visual. Waktu penelitian adalah pada semester genap tahun 2012/2013 pada bulan Maret. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tes. Kuesioner digunakan untuk mengukur minat, sedangkan tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat siswa. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata minat siswa pada kondisi awal adalah 52,04 meningkat pada siklus I menjadi 54,04 dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 57,13. Peningkatan juga terjadi di prestasi belajar siswa, yaitu skor rata-rata nilai siswa pada kondisi awal adalah 61,97 meningkat pada siklus I menjadi 70 kemudian pada akhir siklus II meningkat menjadi 81, 7. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas VA SDK Ganjuran pada mata pelajaran PKn.

(10)

ix

ABSTRACT

Puspita, Shelly Anggun. 2013. Increasing Interest and Student Achievement Civics Class VA SDK Ganjuran Using Audio Visual Media. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This study aimed (1) to determine how the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and grade student achievement SDK Ganjuran VA, (2) to determine whether the use of audio-visual media in Civics subject to increasing interest and student achievement VA SDK class Ganjuran.

This research was a classroom action research was conducted in two cycles.The subjects were all students in grade VA SDK Ganjuran totaling 23 students.The research object is the interest of the class and student achievement Ganjuran VA SDK using audio-visual media.When the study was the second semester of 2012/2013 in March. Instrument in this study were questionnaires and tests.The questionnaire used to gauge interest, while the tests used to measure student achievement.

The results showed an increase in student interest.This was indicated by an average score of student interest in the initial conditions is rising 52.04 to 54.04 in the first cycle and at the end of the second cycle increased to 57.13.Increase also occurred in student achievement, which is the average score of the students in the initial conditions is 61.97 increase in the first cycle to 70 and then at the end of the second cycle increased to 81, 7.Based on these data it can be concluded that the use of audio-visual media can increase student interest and achievement in the classroom VA SDK Ganjuran Civics subjects.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PKNSISWA

KELAS VA SDK GANJURAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL” sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini disusun demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan, perhatian dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. BapakRohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., MA., selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I, yang

telah memberikan dorongan, motivasi, dan perhatian sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Ibu Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D., selaku dosen penguji.

7. Para dosen dan staf PGSD, terima kasih atas bantuannya.

8. Bapak HY. Budisantoso, S.Sos., selaku Kepala Sekolah SDK Ganjuran

yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Warsirah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran PKn yang telah membantu

(12)

xi

10.Siswa-siswi SDK Ganjuran yang telah menyambut dengan baik dan dapat

bekerja sama.

11.Orang tuaku yang tercinta, Bapak Shinto Roy Asmoro dan Ibu MM.

Supinah yang telah memberikan dukungan, cinta kasih, dan menunjang

segala kebutuhan.

12.Adikku Robby Dharma Panjilie, Aliessa Kusumastuti, dan Sandra

Meylani.

13.Sahabat- sahabatku : Nana, Maggie, Agnes, Eka, Reno, Mbak Tyas, Laura

dan Dian Kartika terima kasih atas dorongan, semangat dan bantuannya.

14.Teman-teman kelas C angkatan 2009.

15.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan

berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari karya ini masih banyak

kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan.

(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB II LANDASAN TEORI A. KajianTeori ... 8

1. Minat Belajar ... 8

2. Prestasi Belajar ... 10

3. Media Audio Visual... 12

4. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 22

(14)

xiii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Setting Penelitian ... 24

C. Jadwal Penelitian ... 24

D. Rancangan Penelitian ... 25

E. Rancangan Setiap Siklus ... 26

F. Instrumen Penelitian ... 30

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 31

H. Teknik Pengumpulan Data ... 37

I.Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Penelitian... 41

a. Siklus I ... 41

b. Siklus II ... 45

c. Hasil Minat Belajar Siswa ... 49

d. Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 51

B. Pembahasan 1. Peningkatan Minat ... 53

2. Peningkatan Prestasi Belajar ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 31

Tabel 3.4 Skoring Kuesioner ... 32

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi I ... 32

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 32

Tabel 3.7 Tabel Validasi Perangkat Pembelajaran ... 33

Tabel 3.8 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 33

Tabel 3.9 Hasil Validasi dan Kriterianya ... 34

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I... 34

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 35

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner. ... 36

Tabel 3.13 Koefisien Reliabilitas ... 37

Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 37

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II. ... 37

Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Kuesioner ... 37

Tabel 3.17 Target Keberhasilan Minat dan Prestasi Siswa ... 38

Tabel 3.18 Penetapan Skor Kuesioner ... 40

Tabel 3.19 Penilaian Acuan Patokan (PAP) ... 40

Tabel 4.1 Rincian Peningkatan Siklus I ... 46

Tabel 4.2 Rincian Peningkatan Siklus II ... 50

Tabel 4.3 Skor Minat Belajar Sebelum Penelitian... 50

Tabel 4.4 Skor Minat Belajar Setelah Siklus I ... 51

Tabel 4.5 Skor Minat Belajar Setelah Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Nilai Ulangan Harian Siswa ... 53

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin ... 24

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar ... 60

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar ... 61

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 62

Lampiran 2. RPP Siklus I dan II ... 70

Lampiran 3. LKS Siklus I dan II ... 83

Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I dan II ... 85

Lampiran 5. Materi ... 89

Lampiran 6. Nilai Ulangan dan Hasil dari Siklus I serta Siklus II ... 92

Lampiran 7. Hasil Pengerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ... 97

Lampiran 8. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dan Soal Evaluasi ... 109

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan berbangsa. Tujuannya adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Aryani & Susatim, 2010).

Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dapat diwujudkan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah melaksanakan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk

pribadi manusia yang berahlak mulia dan bertanggung jawab. Hal ini juga

dikemukakan oleh Wahab dan Sapriya (2011), bahwa agar menjadi warga

negara yang bertanggung jawab maka warga negara harus memiliki sikap

yang berkualitas, hal tersebut merupakan tugas pokok pendidikan, terutama

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Tujuan Pendidikan

(19)

kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila

sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara sehingga menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat

diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut

(Aryani & Susatim, 2010).

Inovasi tersebut tidak tercermin pada kegiatan belajar mengajar di

SDK Ganjuran yang diajarkan oleh guru mata pelajaran PKn, berdasarkan

dari hasil observasi yang dilakukan satu kali di SDK Ganjuran pada tanggal

06 Oktober 2012 di kelas V A terdapat 19 siswa yang hadir dari 23 siswa,

terlihat satu siswa sangat aktif (siswa mengangkat tangan ketika guru

bertanya), sedangkan perhatian siswa lainnya tidak terpusat pada guru (hal ini

terbukti dari adanya sembilan siswa dari 23 siswa yang tidak memperhatikan

dan bermain sendiri) dan 13 siswa lainnya cenderung memperhatikan tetapi

tidak aktif. Guru menggunakan metode ceramah dan menggunakan media

berupa buku sehingga semakin lama perhatian siswa mulai berkurang (siswa

yang tidak memperhatikan bertambah, siswa mengobrol dengan teman

sebangkunya, bermain sendiri, dan melamun).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 7 siswa kelas V A pada tanggal

6 Oktober 2012, , (“Selamat siang dek?”, “selamat siang mbak”. “boleh

bertanya tentang sesuatu tidak?”, “boleh kok mbak”. “hmm.. menurut kalian

bagaimana mata pelajaran PKn itu?”, “ya ada yang susah ada yang

gampang mbak”. “lho, kok susah?lha kenapa?”, “soalnya harus menghafal

(20)

menjelaskan tok terus jadinya ga ngerti deh mbak”). Dari hasil wawancara tersebut,maka peneliti menyimpulkan bahwa mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan termasuk mata pelajaran yang sulit karena siswa harus

menghafalkan materinya dan siswa merasa bosan ketika proses belajar

mengajar di kelas karena guru berpaku pada buku.

Berdasarkan dari hasil pengamatan nilai tahun ajaran 2011/2012, pada

Ulangan Harian sebanyak 16 (45 %) siswa mendapatkan nilai dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari 37 siswa. Sedangkan siswa yang

mencapai KKM berjumlah 21 (55%). Sehingga, berdasarkan dari hasil

observasi, wawancara dengan 7 (tujuh) siswa kelas V A, dan dari hasil

pengamatan dokumen, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam mata pelajaran PKn karena siswa merasa

kesulitan dalam menghafalkan materi dan siswa merasa bosan di kelas

dengan cara guru mengajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi minat

dan hasil belajar siswa di kelas pada mata pelajaran PKn.

Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peneliti akan melakukan

penelitian tindakan kelas untuk menangani masalah tersebut, yaitu

menggunakan media audio visual agar siswa berminat mengikuti proses

pembelajaran. Hamalik dalam Azhar Arsyad (1997) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

(21)

Solihatin (2012) berpendapat bahwa media pembelajaran Pkn sebagai

salah satu komponen pembelajaran, tidak dapat luput dari pembahasan sistem

pembelajaran secara menyeluruh. Media pembelajaran harus kreatif dan

produktif karena media digunakan untuk memperlancar interaksi antara guru

dengan siswa sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan

efisien. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan

dengan berbagai macam alasan, diantaranya terbatasnya waktu untuk

membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat, tidak adanya dana, dan

lain sebagainya.

Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar. Media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informas visual atau verbal.

Penelitian ini mengangkat masalah tentang minat dan prestasibelajar

siswa yang masih rendah di SDK Ganjuran, maka peneliti akan menggunakan

media audio visual untuk mengatasi permasalahan. Sehingga penelitian

menggunakan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar PKn Siswa

Kelas VA SDK Ganjuran Melalui Penggunaan Media Audio Visual”.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VA SDK Ganjuran tahun

ajaran 2012/2013 dengan kompetensi dasar mengenal bentuk-bentuk

keputusan bersama, seperti keputusan pribadi, keputusan bersama, voting,

(22)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memaparkan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanapelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media

audio visual dapatmeningkatkan minat belajar siswa kelas VA di SDK

Ganjuran tahun ajaran 2012/2013?

2. Apakah penggunaan media audio visual dalam mata pelajaran PKn untuk

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA di SDK Ganjuran

tahun ajaran 2012/2013?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dengan

menggunakan media audio visual dapatmeningkatkan minat belajar siswa

kelas VA di SDK Ganjuran tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dalam mata

pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA di SDK

Ganjuran tahun ajaran 2012/2013.

E. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan peneliti dalam media audio visual. Motivasi bagi

(23)

2. Bagi guru

Mendapatkan pengalaman bagaimana cara menarik perhatian siswa

menggunakan media. Sehingga guru dapat memilih metode, media, dan

model pembelajaran yang tepat bagi siswa.

3. Bagi Prodi

Sebagai bahan masukkan untuk prodi dalam memacu minat mahasiswa

dalam mendesain proses pembelajaran PKn yang berbasis pada media

audio visual.

4. Bagi sekolah

Sebagai inspirasi untuk menggunakan media pembelajaran yang

bervariatif di sekolah. Meningkatkan prestasi akademik siswa melalui

media pembelajaran yang menarik.

5. Bagi siswa

Pengalaman belajar bagi siswa dengan media audio visual. Siswa dapat

belajar dengan media yang memudahkannya untuk memahami dan

menguasai suatu mata pelajaran.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda, maka beberapa istilah

yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

(24)

2. Prestasi Belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan

hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi

pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.

3. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan

pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara

Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh

Pancasila dan UUD 1945.

4. Media Audio Visual adalah bentuk media pembelajaran yang murah dan

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. MinatBelajar

Slamento (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat. Menurut Getzel dalam Mardapi (2008) minat adalah

suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong

seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan

keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2008).

Menurut Winkel (1983:30) minat adalah kecenderungan yang agak

menetap dalam subyek merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa

senang berkecimpung dalam bidang itu. Sependapat dengan Winkel,

Hilgard dalam Slamento (2003:27) juga mengemukakan bahwa minat

adalah suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Jadi, minat adalah ketertarikan atau

kecenderungan pada hal yang tertentu.

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah pertama,

(26)

minatnya terhadap sesuatu jika mereka belum pernah

mengalaminya). Kedua, konsepsinya tentang diri sendiri (siswa akan

menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya siswa

akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan membantu

meningkatkan dirinya. Ketiga, nilai- nilai (minat siswa timbul jika

sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa).

Keempat, mata pelajaran yang bermakna (informasi yang mudah

dipahami oleh anak akan menarik minat mereka). Kelima, tingkat

keterlibatan tekanan (jika siswa merasa dirinya mempunyai beberapa

tingkat pilihan dan kurang tekanan, minat mereka mungkin akan

lebih tinggi). Keenam, kekompleksitasan materi pelajaran (siswa

yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara psikologis

lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks)(Rahim, 2007: 28-29).

a. Ciri-Ciri Minat

Menurut Hurlock (1995: 115), ciri-ciri minat adalah (1) minat

tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental, (2)

minat bergantung pada kesiapan belajar, (3) minat bergantung

pada kesempatan belajar, (4) perkembangan minat mungkin

terbatas, (5) minat dipengaruhi oleh budaya, (6) minat berbobot

emosional, (7) minat itu egosentris.

b. Indikator Minat

Indikator minat mencakup manfaat belajar, usaha memahami

(27)

bertanya pada teman, bertanya pada orang lain, dan mengerjakan

soal. (Mardapi, 2008)

Dari uraian indikator-indikator diatas mengenai minat siswa,

maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa indicator siswa yang

memiliki minat, antara lain: (1) ekspresi senang, (2) perhatian

dalam belajar, (3) kemauan mengembangkan diri, (4) keterlibatan

siswa dalam pelajaran.

2. Prestasi Belajar

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008), prestasi berarti hasil

yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Prestasi

merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukan

suatu kecakapan/ keahlian dalam tugas-tugas akademis maupun

nonakademis (Chaplin dalam Supardan, 2011: 476).

ER. Hilgard dalam Riyanto (2009), berpendapat bahwa

pembelajaran adalah proses yang terjadi di dalam kelas dan di luar

kelas.Matlin dan Myers dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004: 168)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang

relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Piaget dalam Semiawan (2008) berpendapat bahwa, belajar adalah

adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri

seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang

relatif permanen. Jadi, belajar merupakan sebuah perubahan dari tingkah

(28)

Lanawati dalam Reni Akbar dan Hawadi (2004) mengemukakan

bahwa, prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses

belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang

menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.

Sedangkan Mulyasa (2006:190) berpendapat bahwa prestasi belajar

merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor, baik internal maupun

eksternal.

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Miranda, Winkel, dan Santrock dalam Reni Akbar dan Hawadi

(2004) berpendapat bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh

faktor-faktor sebagai berikut:

1) Faktor- Faktor yang Ada Pada Siswa

Taraf inteligensi, bakat khusus, taraf pengetahuan yang

dimiliki, taraf kemampuan berbahasa, taraf organisasi kognitif,

motivasi, kepribadian, perasaan, sikap, minat, konsep diri kondisi

fisik dan psikis (termasuk cacat fisik dan kelainan psikologis).

2) Faktor- Faktor yang Ada pada Lingkungan Sekolah

Hubungan antar orang tua, hubungan antar orang tua dan

anak, jenis pola asuh, dan keadaan sosial ekonomi keluarga.

Hubungan siswa dengan guru meliputi, kepribadian guru, sikap

guru terhadap siswa, keterampilan didaktik, dan gaya mengajar.

Adapun hubungan siswa dengan kurikulum, organisasi sekolah,

(29)

pendidikan, hubungan sekolah dengan orang tua, dan lokasi

sekolah.

3) Faktor- Faktor pada Lingkungan Sosial yang Lebih Luas

Faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dengan keadaan

lingkungan sosial adalah keadaan politik, ekonomi, dan juga

meliputi keadaan fisik yang berupa cuaca dan iklim.

3. Media Audio Visual

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti „tengah‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Gerlach dan Ely dalam Tatang (2012: 98), mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membagun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengertian media dalam proses

belajar mengajar adalah alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau

mengandung maksud-maksud pengajaran. Sanjaya dalam Tatang

(30)

keras yang dapat menghantarka pesan dan perangkat lunak yang

mengandung pesan. Media bukan hanya berupa alat atau bahan,

melainkan hal lain yang memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan.

Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape

recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

a. Ciri-ciri

Ciri-ciri media adalah sebagai berikut: Pertama, media

pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai

hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,

didengar, atau diraba dengan panca indera. Kedua, media pendidikan

memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software

(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang disampaiakan kepada siswa.

Ketiga, penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

Keempat, media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada

proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Kelima, media

pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru

dan siswa dalam proses pembelajaran. Keenam, media pembelajaran

dapat digunakan secara missal (misalnya: radio, televisi), kelompok

(31)

perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape/kaset, video recorder. Ketujuh, sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan

manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

b. Tiga Kelebihan Media

Media mempunyai tiga kelebihan, yaitu :

1) Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap, menyimpan, dan

menampilkan kembali objek atau kejadian. Dengan kemampuan

ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam,

difilmkan, dan disimpan.

2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat ditampilkan

kembali objek atau kejadian dengan berbagai perubahan sesuai

keperluan.

3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau

audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara

serempak.

c. Fungsi media pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:

menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada

masa lampau, mengamati benda atau peristiwa yang sukar

dikunjungi, memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau

hal-hal yang sukar diamati secara langsung, mendengar suara

yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung, mengamati

dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara

(32)

jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati, mengamati dengan

jelas benda-benda yang mudah rusak/ sukar diawetkan, untuk

membandingkan sesuatu, melihat secara cepat sesuatu yang

berjalan lambat, melihat geraka-gerakan lambat yang bergerak

cepat, mengamati gerakan-gerakan mesin/ alat yang sukar

diamati, melihat bagian yang tersembunyi dari suatu alat, melihat

ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/

lama,menjangkau audien yang jumlahnya banyak, dapat belajar

sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing

(Tatang, 2012).

d. Pengelompokkan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Pertama, Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat denga menggunaka indera penglihatan. Kedua, Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif

(hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemampuan anak didik untuk mempelajari bahan.

Ketiga, Media Audio Visual adalah kombinasi antara audio dan visual (Tatang, 2012)

e. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sudjana dan Rivai dalam (Arsyad, 2002), manfaat

media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: Pertama,

pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat

(33)

lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa

dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran. Ketiga, metode mengajar akan lebih bervariasi,

tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata

oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisa

tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

Keempat, siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar

sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas

lain seperti mengamati, melakukan, memerankan, dan lain-lain.

f. Pengertian Audio Visual

Kustandi dan Sutjipto (2011) berpendapat bahwa media audio

visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan

terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk

mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan

untuk mengembangkan keterampilan mendengar dan

mengevaluasi apa yang telah didengar, mengatur dan

mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan

pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi,

menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa, dan menyiapkan

variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar

mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.

Menurut Arsyad (1996: 94-96) mengatakan bahwa media

audiovisual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan

(34)

penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah

penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian.

4. Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut KTSP (2006) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan

warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD

1945.

a. Tujuan PKn

Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

adalah sebagai berikut :

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta anti-korupsi.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

(35)

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan republik

Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif

terhadap negara kesatuan republik Indonesia, keterbukaan dan

jaminan keadilan

2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di

masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan

nasional, hukum dan peradilan internasional

3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan

HAM.

4) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga

(36)

kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan

bersama, prestasi diri , persamaan kedudukan warga negara

5) Konstitusi Negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi

6) Kekuasan dan Politik, meliputi: pemerintahan desa dan

kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat,

demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam

masyarakat demokrasi

7) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar

negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan

sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka

8) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar

negeri indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi

globalisasi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Kokom Komalasari (2010) yang

berjudul Difusi Inovasi Pembelajaran Kontekstual dalam Pendidikan

Kewarganegaraan menjelaskan tentang pelaksanaan, kendala, resistensi, serta

faktor yang harus diperhatikan dalam difusi inovasi pembelajaraan

(37)

dua pendekatan, yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan pola “the domininant-less dominant design”. Bagian pertama, peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif, yakni melalui metode survey. Langkah berikutnya penelitian ini

menggunakan paradigm tambahan (kurang dominan) dengan pendekatan

kualitatif untuk pendalaman. Pada tahap ini juga ditambahkan teknik

wawancara.

Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN kelas IX di Jawa Barat

yang diajar oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan. Sampel ditentukan

dengan menggunakan teknik clustersampling, proportional, dan systematic random sampling, sehingga diperoleh 1.004 sampel siswa SMP di Jawa Barat. Pengumpulan data menggunakan angket terhadap siswa. Digunakan

pula wawancara terhadap 16 guru pendidikan kewarganegaraan. Analisis data

kuantitatif menggunakan teknik analisis deskriptif dengan cara penentuan

kelompok berdasarkan perbandingan nilai skor respoden dengan nilai ideal.

Analisis data hasil wawancara menggunakan langkah-langkah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitiannya adalah

pelaksanaan pembelajaran kontekstual dalam pendidikan kewarganegaraan di

Jawa Barat menurut persepsi siwa masuk kategori sedang/cukup. Dalam

difusi inovasi pembelajaran kontekstual perlu diperhatikan faktor-faktor guru,

siswa, fasilitas, biaya, iklim sekolah, dukungan orang tua dan masyarakat,

kurikulum dan perubahan budaya.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh

(38)

keperluan pendidikan dalam pengajaran. Media Audiovisual harus

ditingkatkan fungsinya sehingga dapat digunakan secara meluas dalam

kegiatan belajar mengajar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

sistem ( system approach). Menurut pendekatan ini, pengajaran dipandang sebagai suatu sistem pelajaran yang terdiri atas siswa, materi pelajaran,

sumber, alat, metode, dan sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

mediaaudiovisual dapat menunjang proses pembelajaran.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Arif Firmansyah (2010)

dengan judul “Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Pkn Siswa Sekolah Dasar” bertujuan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa SD Inpres Bumi Sagu Palu . Subjek penelitian ini

adalah kelas V yang terdiri dari 34 siswa. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini menggunakan tes. Dari hasil siklus I dan siklus II terjadi

peningkatan pada nilai rata-rata siswa.

Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan di atas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini,

karena mata pelajaran yang sama yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, prestasi

belajar dan media audio visual. Tetapi peneliti belum menemukan penelitian

tentang peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas VA SDK

Ganjuran menggunakan media audio visual sehingga peneliti akan melakukan

(39)

C. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V, dirasa sulit oleh

siswa. Materi tersebut diberikan dengan metode ceramah dan guru terpaku

pada buku paket, siswa merasa kesulitan karena harus menghafal banyak

materi. Hal ini membuat minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan menjadi rendah dan prestasi belajar siswa ikut menurun.

Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan sebuah penelitian dengan

kerangka berpikir “Masih Rendahnya Minat dan Prestasi Belajar Siswa

Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”.

Media audio visual dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena dengan media audio visual

siswa tidak berpaku pada buku yang menyebabkan kesulitan serta kebosanan,

tetapi siswa akan merasa senang karena media yang digunakan menarik.

Peneliti menggunakan media audio visual ini agar dapat meningkatkan minat

dan prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan media audio visual dalam upaya meningkatkan minat dan

prestasi belajar siswa PKn siswa kelas VA SDK Ganjuran dapat dilakukan

dengan langkah- langkah yang tepat.

2. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat dan prestasi

(40)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

tindakan (action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan

penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain (Suryabrata

dalam Tatang, 2012. Menurut Lewin dalam Kasbolah (2001: 10) penelitian

tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian

langkah–langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Langkah–langkah tersebut adalah : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Model Kurt Lewin merupakan model pertama PTK

yang diperkenalkan pada tahun 1946, yang merupakan acuan pokok atau

dasar dari berbagai model PTK yang lain.

SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 3.1. Siklus PTK model Kurt Lewin (Tanireja, 2010: 23) Rencana

Refleksi

Observasi

Tindakan Refleksi

Observasi

(41)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Ganjuran. SD Kanisius

Ganjuran beralamat di Jogodayoh, Desa Sumbermulyo, Kecamatan

BambangLipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA SDK Ganjuran

yang berjumlah 23 orang, 8 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa di kelas

VA SDK Ganjuran dengan menggunakan media audio visual.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Maret 2013 hingga bulan

April 2013.

C. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

N O

Uraian Kegiatan Waktu

JAN FEB MA R

APR MEI JUN JUL AGS

1 Proses ijin ke sekolah

2 Observasi kondisi awal

3 Persiapan perangkat pembelajaran 4 Pelaksaanaan

(42)

Tabel 3.1 (Lanjutan)

N O

Uraian Kegiatan Waktu

JAN FEB MA R

APR MEI JUN JUL AGS

5 Pelaksanaan siklus II

10 Pembuatan artikel

D. Rancangan Penelitian

1. Persiapan

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama

terdiri dari dua pertemuan dengan lama masing-masing pertemuan 2 x 40

menit.

a. Persiapan

1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Ganjuran

untuk melakukan penelitian di SD tersebut.

2) Mengurus surat izin di sekretariat PGSD USD.

3) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa.

4) Melakukan observasi di kelas VA saat mata pelajaran PKn

5) Mengidentifikasi masalah apa yang terdapat dalam proses

pembelajaran di kelas.

6) Menganalisis masalah belajar siswa mengenai materi keputusan

bersama

7) Merumuskan masalah

(43)

9) Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus

10)Membuat gambaran awal mengenai keaktifan minat dan prestasi belajar siswa siswa kelas V pada materi keputusan bersama.

E. Rancangan Setiap Siklus

Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media

audio visual, siswa diminta untuk membaca materi yang selanjutnya.

a. Siklus I

1) Perencanaan

a) Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi

pokoknya

b) Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian,

pembuatan alat peraga, instrumen penelitian.

c) Menyiapkan media dan alat peraga

2) Pelaksanaan a) Pertemuan I

a. Siswa dibagi dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-

5 siswa

b. Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai dan

menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan hari

ini.

c. Guru menjelaskan materi pelajaran PKn

d. Masing-masing kelompok menerima LKS

(44)

f. Siswa dan guru bersama-sama mengoreksi jawaban

g. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan

h. Melakukan evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan

i. Siswa melakukan refleksi

b) Pertemuan II

a. Guru menjelaskan materi PKn menggunakan power point. b. Siswa dan guru saling bertanya jawab

c. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.

d. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

e. Siswa mengerjakan kuesioner untuk mengetahui minat

mereka

3) Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung

untuk mengamati perkembangan dari minat siswa selama proses

pembelajaran. Kemudian, melakukan pengamatan pada soal evaluasi.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.

4) Refleksi

Peneliti mengidentifikasi hambatan atau kesulitan selama proses

pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dan membicarakannya

dengan guru kelas. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui

perkembangan terhadap minat dan prestasi belajar siswa. Pada siklus

I, masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan,

siswa cenderung sibuk sendiri dengan dirinya atau mengobrol dengan

(45)

yang berupa soal evaluasi, ternyata data yang diperoleh belum

memenuhi ketuntasan siklus. Sehingga peneliti dan guru mencari

solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut, yaitu melakukan perbaikan

di siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

a) Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS,

dan bahan ajar.

b) Memperbaiki kelemahan dalam siklus I dan mengatasi

kesulitan dalam siklus I.

c) Menyiapkan media pembelajaran.

2) Pelaksanaan

a) Pertemuan I

a. Siswa dibagi kedalam kelompok, tiap kelompok terdiri

dari 4- 5 siswa.

b. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja.

c. Guru menampilkan video.

d. Setelah selesai menonton, masing-masing kelompok

mengerjakan lembar kerja yang sudah diberikan.

e. Perwakilan kelompok maju untuk presentasi.

f. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.

g. Guru memberikan pertanyaan untuk refleksi.

(46)

b) Pertemuan II

a. Siswa dibagi kedalam kelompok, tiap- tiap kelompok

terdiri dari 4- 5 siswa.

b. Siswa untuk membaca buku selama 15 menit.

c. Kemudian guru mengadakan kuis cerdas cermat.

d. Guru memberikan penjelasan.

e. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan.

f. Guru memberikan pertanyaan untuk refleksi.

g. Siswa mendapatkan soal evaluasi.

h. Siswa mendapatkan kuesioner.

i. Siswa mengerjakan kuesioner.

3) Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan saat pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru. Peneliti mengamati

minat siswa saat sedang mengikuti pembelajaran. Peneliti juga

mencatat hal-hal penting dalam proses pembelajaran.

4) Refleksi

Peneliti mengidentifikasi hambatan atau kesulitan selama

proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dan

membicarakannya dengan guru kelas. Refleksi ini bertujuan untuk

mengetahui perkembangan terhadap minat dan prestasi belajar

siswa. Setelah menganilisis hasil evaluasi, data-data yang

(47)

hasil data yang diperoleh peneliti memutuskan untuk menghentikan

siklus.

F. Instrumen penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat diringkas dalam

tabel berikut:

Tabel 3.2 : Instrumen Penelitian

Variabel Data yang Diperlukan Instrumen

Minat Skor rata-rata minat

siswa Kuesioner minat

Prestasi Belajar

Rata-rata nilai siswa

Persentase siswa yang mencapai KKM

Lembar soal

Instrumen dalam penelitian disusun berdasarkan pada kisi-kisi berikut ini:

a. Kisi-Kisi Kuesioner

Tabel 3.3 :Kisi-Kisi Kuesioner

No Indikator Item Positif (+)

Item Negatif (-)

1. Kemampuan siswa pada saat

bekerja sama dengan siswa lain. 1, 15 2. Kesiapan belajar PKn 2, 16, 23 9 mengikuti pelajaran dan belajar PKn.

13 27

7. Faktor lain yang berpengaruh

dalam belajar. 7

(48)

Tabel 3.4 : Skoring Kuesioner

b. Kisi-kisi soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

adalah tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda dan isian. Tabel berikut

adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II :

Tabel 3.5: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I

Indikator No. Soal Jumlah Menyebutkan 2 bentuk keputusan

bersama

1, 3, 8 3

Menjelaskan 2 bentuk keputusan bersama

2, 4, 5, 6, 7, 9, 10

7

Jumlah Soal 10

Tabel 3.6: Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Pilihan

Ganda Isian Jumlah Menyebutkan minimal 2 cara untuk

mengambil keputusan bersama.

1,2,3 2,3,4 6

Menjelaskan minimal 2 cara untuk

mengambil keputusan bersama 4,5 1,5 4

Jumlah soal 10

G. Validitas dan Reliabilitas Instumen Penelitian

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah

(49)

a. Validitas Perangkat pembelajaran

Tabel 3.7 Tabel data validasi perangkat pembelajaran

NO Perangkat Guru Mata Pelajaran PKN

kelas V 4,61 Guru Mata Pelajaran PKN

kelas V 4,54 Guru Mata Pelajaran PKN

kelas V 4,62 Guru Mata Pelajaran PKN

kelas V 4,6

Rata- Rata 4,1

Tabel 3.8Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

Rentang Skor Kriteria 4,2 – 5 Sangat Baik 3,4 – 4,1 Baik 2,6 – 3,3 Cukup 1,8 – 2,5 Kurang Baik

1 – 2,7 Sangat Kurang Baik

Tabel 3.9Hasil Validasi dan Kriterianya

NO Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria 1 Silabus 4,13 Baik

2 RPP 3,99 Baik

3 LKS 4,16 Baik

(50)

b. Validitas Instrumen soal dan kuesioner

1) Validasi Instrumen

Validasi instrument soal dan kuesioner dilakukan dengan

uji siswa langsung. Pengujian dilakukan pada siswa kelas VI SDK

Ganjuran. Pada pengujian soal untuk siklus I dan siklus II siswa

berjumlah 30. Pengujian kuesioner siswa berjumlah 30. Taraf

validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung

dengan teknik korelasi product moment. Dalam mencari r hitung digunakan SPSS 16 untuk mempermudah penghitungan.

Pada pengujian soal siklus I dari 20 soal pilihan ganda yang

diujikan yang memenuhi kriteria hanya 10 soal, sedangkan pada uji

soal siklus II dari 30 soal yang diujikan yang memenuhi kriteria

sebanyak 10 soal. Dalam pengujian kuesioner yang memenuhi

kriteria hanya 17 butir dari 30 butir yang ada.

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I

(51)

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II

Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner

(52)

Tabel 3.12 (Lanjutan)

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes

mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,

2010: 209). Suatu tes dikatakan reliabel jika menunjukkan

ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien.

Koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan

koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00.

Tabel 3.13 Koefisien Reliabilitas

(53)

Tabel 3.14 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alphaa N of Items

.547 10

Pada tabel di atas terlihat bahwa soal evaluasi siklus I

koefisien reliabilitasnya 0, 547 sehingga termasuk ke dalam

kualifikasi cukup.

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.746 15

Pada soal evaluasi siklus II koefisien reliabilitasnya adalah

0, 746 sehingga termasuk kualifikasi tinggi

Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Kuesioner

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(54)

Tabel diatas menunjukkan bahwa kuesioner koefisien

reliabilitasnya adalah 0, 871 sehingga termasuk kualifikasi tinggi.

Berdasarkan ketiga tabel di atas dapat disimpulkan bahwa soal

evaluasi siklus I, soal evaluasi siklus II, dan kuesioner layak untuk

digunakan dalam penelitian.

H. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2010). Menurut (Tatang,

2012), wawancara dibagi menjadi 2 kategori, yaitu: Pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab diperkenankan untuk memberikan jawaban

secara bebas sesuai dengan yang ia ketahui tanpa diberikan batasan oleh

pewawancara. Kedua, wawancara terpimpin yaitu pewawancara telah menyusun pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring

penjawab pada informasi-informasi yang diperlukan saja.

b. Kuesioner (angket) merupakan daftar pertanyaan terstruktur dengan

alternatif (option) jawaban yang telah tersedia sehingga responden

tinggal memilih jawaban sesuai dengan aspirasi, persepsi, sikap, keadaan,

atau pendapat pribadinya. Alternatif jawaban dalam kuesioner bertujuan

untuk membatasi jawaban yang relevan, tidak bermaksud menggiring

(55)

memudahkan tabulasi dan analisis data (Suyatno, 2011). Kuesioner ini

digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

I. Teknik analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

kualitatif deskriptif, di mana peneliti melakukan analisis yang dijabarkan

melalui kata-kata dari hasil observasi, wawancara, dan tes yang dilakukan.

1. Kriteria Keberhasilan Penelitian

Tabel 3.17 : Target Keberhasilan Minat Siswa dan Prestasi Siswa

Variabel Indikator Skor Kondisi Awal Target

Minat Skor rata-rata seluruh minat siswa

52,04 55

Prestasi

Rata-rata nilai ulangan

61, 97 75

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

45 % 80 %

2. Cara menghitung peningkatan minat dan prestasi belajar

a. Peningkatan Minat

Pada penelitian ini untuk mengetahui peningkatan minat siswa

dilakukan dengan cara memberikan kuesioner. Kuesioner diberikan

saat sebelum siklus dan sesudah siklus. Setiap butir pernyataan

dibedakan ke dalam pernyataan positif dan pernyataan negative.

(56)

Tabel 3.18: Penetapan Skor Kuesioner

Jawaban

Skor Pernyataan

Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4

Setelah membedakan butir pernyataan, kemudian setiap butir diberi

skor kemudian menghitung rata-rata skor minat sebagai berikut:

Kemudian rata-rata skor minat diubah kedalam persentase

sebagai berikut:

Kemudian hasil persentase tersebut digunakan untuk

menentukan kriteria minat siswa berdasarkan dengan kriteria skor

PAP II. Berikut ini adalah pengukuran tingkat penguasaan kompetensi

dengan menggunakan PAP II :

Tabel 3.19 Penilaian Acuan Patokan (PAP) II

Presentase Kriteria

81 % - 100 % Sangat Tinggi 66 % - 80 % Tinggi 56 % - 65 % Cukup 46 % - 55 % Rendah Di bawah 46 % Sangat Rendah

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡= jumlah skor minat siswa

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑡 = rata−rata skor minat siswa

(57)

b. Peningkatan Prestasi Belajar

Peningkatan hasil belajar dapat diketahui dengan cara memberikan

soal evaluasi pada setiap akhir siklus kemudian memberi skor pada

setiap jawaban. Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1, tetapi bila

jawaban salah mendapat skor 0. Berikut ini adalah cara untuk

menentukan nilai rata-rata :

Setelah mengetahui nilai rata-rata siswa, kemudian mencari

persentase siswa yang mencapai KKM.

Kemudian, setelah hasil didapatkan lalu membandingkan nilai dari kondisi awal,

siklus I, dan siklus II.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

=jumlah nilai seluruh siswa

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒= Jumlah yang mencapai KKM

(58)

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal

9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013. Masing- masing pertemuan memiliki

alokasi waktu sebanyak 40 menit. Materi yang dibahas dalam siklus I

adalah bentuk- bentuk keputusan bersama.

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Persiapan tersebut berupa

instrumen pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal

evaluasi. Peneliti juga menyiapkan alat dan bahan serta media yang

digunakan, seperti power point, LCD, Viewer, Kertas HVS, dan spidol. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan kuesioner untuk

memperoleh data mengenai minat siswa.

2) Tindakan

a) Pertemuan I

Pertemuan I ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013

yang beralokasi waktu 2 x 40 menit. Materi yang dibahasdalam

pertemuan I ini adalah bentuk- bentuk keputusan bersama.Pada

(59)

siswa. Kemudian guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan,

yaitu “Siapa yang pernah mengambil keputusan untuk menentukan

suatu hal?”. Setelah selesai bertanya jawab tentang apersepsi, guru

memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran.

Saat kegiatan inti, guru membagi siswa kedalam lima

kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kemudian guru

membagikan lembar kerja untuk kelompok, guru meminta siswa

untuk membaca terlebih dahulu petunjuk yang ada di dalam LKS.

Setelah itu guru menampilkan tiga buah video yang berkaitan

dengan bentuk-bentuk keputusan bersama dan siswa yang telah

selesai menonton mengerjakan LKS secara berkelompok. Guru

berjalan berkeliling untuk memantau siswa saat mengerjakan LKS,

guru juga menjawab setiap pertanyaan siswa yang berkaitan

tentang video dan LKS jika siswa kurang memahami. Lalu

kelompok yang sudah selesai mengerjakan dapat

mempresentasikan jawaban di depan teman-temannya. Jika di

dalam presentasi siswa ada yang kurang maka guru menambahkan

dan membenarkan agar seluruh siswa mengerti.

Kegiatan akhir, siswa dan guru sama-sama membuat

kesimpulan untuk materi yang sudah dipelajari. Kemudian guru

memberikan pertanyaan untuk refleksi dan tindak lanjut siswa

setelah mempelajari materi. Setelah itu guru memberikan soal

evaluasi untuk siswa. Kemudian kegiatan belajar mengajar ditutup

(60)

b) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2013.

Alokasi waktunya adalah 2 x 40 menit (2 JP). Pada pertemuan II

materi yang dibahas adalah bentuk-bentuk keputusan bersama.

Pertemuan II lebih menekankan pada pengertian keputusan

bersama.

Kegiatan awal, guru memulai dengan salam kemudian

dilanjutkan dengan berdoa dan apersepsi. Apersepsi yang dilakukan

guru adalah mengingat pelajaran sebelumnya. Kemudian guru

menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Kegiatan inti, guru menjelaskan pengertian bersama

menggunakan power point. Ketika menjelaskan, guru pun bertanya

jawab dengan siswa. Siswa yang dapat menjawab akan mengangkat

tangan dan menyebutkan jawabannya. Jika tidak ada siswa yang

menjawab, guru akan menunjuk salah satu siswa. Jika jawabannya

siswa salah, maka guru akan bertanya kepada siswa lain yang bisa

menjawab dan member pembenaran terhadap jawaban siswa.

Kegiatan penutup, guru dan siswa sama-sama membuat

kesimpulan. Guru memberikan pertanyaan untuk refleksi dan

tindak lanjut setelah mempelajari materi. Setelah itu, guru

memberikan soal evaluasi kepada siswa. Setelah selesai

mengerjakan soal evaluasi siswa mendapatkan lembar kuesioner,

guru akan membantu menjelaskan butir-butir dalam kuesioner jika

(61)

3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) dilakukan saat pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru. Pada siklus I pertemuan

I, seluruh siswa memperhatikan video yang sedang ditampilkan, tidak

ada siswa yang mengobrol maupun sibuk sendiri. Tetapi saat guru

menjelaskan, tidak semua siswa memperhatikan. Ada siswa yang

mengobrol dengan teman sebangkunya dan sibuk bermain sendiri.

Minat siswa pada pertemuan II lebih baik daripada pertemuan I,

lebih banyak siswa yang memperhatikan guru bahkan siswa sangat

antusias saat sedang bertanya jawa dengan guru.

4) Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan guru dan peneliti pada

tanggal 9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013, masih ditemui kendala dalam

proses pembelajaran. Siklus I pertemuan I, suara dari video yang

ditampilkan kurang keras sehingga sedikit tidak terdengar dari

belakang, saat guru menjelaskan ada siswa yang ribut sendiri dan tidak

memperhatikan. Siklus I pertemuan II, kendala yang timbul adalah

siswa masih ribut saat mengerjakan soal evaluasi.

Berdasarkan dari hasil observasi dan refleksi yang telah guru dan

peneliti lakukan, terlihat adanya peningkatan minat pada siswa

dibandingkan dengan kondisi awal siswa. Tetapi peneliti merasa

peningkatan tersebut belum cukup. Hal ini juga terjadi pada hasil

evaluasi siswa. Hasil evaluasi siswa pada siklus I didapat rata-rata nilai

(62)

Meskipun hasil tersebut meningkat tetapi hasil tersebut belum

memenuhi target peneliti. Sehingga peneliti dan guru saling berunding

untuk dapat menyelesaikan kendala-kendala yang ada. Sehingga solusi

yang ditemukan adalah menyusun sebuah pembelajaran yang menarik

agar seluruh siswa memperhatikan dan saat mengerjakan soal guru

harus berkeliling kelas agar siswa tidak rebut dalam mengerjakan tugas

dan siswa saat mengerjakan soal evaluasi benar-benar berkonsentrasi.

Rincian peningkatan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rincian Peningkatan yang Terjadi pada Siklus I

Variabel Indikator Kriteria Keberhasilan

2013 dan 20 April 2013. Siklus II pertemuan I dan siklus II pertemuan

II terpaut dua minggu, ini dikarenakan pihak sekolah mengikuti rapat

yayasan sehingga siswa-siswi pulang setelah jam istirahat.

Siklus II ini peneliti juga menyiapkan instrumen pembelajaran dari

silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan media. Media yang digunakan

Gambar

Gambar 4.3 Grafik  Peningkatan Persentase Siswa yang Mencapai KKM .......  62
Gambar 3.1. Siklus PTK model Kurt Lewin (Tanireja, 2010: 23)
Tabel 3.1  Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab belum optimalnya alternatif penyelesaian sengketa hak kekayaan intelektual bidang desain industri di

kerja juga dapat menyebabkan stres kerja pada karyawan yang berada

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan rumput laut (Sargassum sp.) sampai 8% pada ransum kelinci New Zealand White jantan menghasilkan rasio daging

Keuntungan yang diperoleh dari praktek manajemen sumberdaya manusia tersebut mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan kinerja organisasi, hal ini sejalan dengan hasil dari

Negara yang memproduksi barang dengan orientasi ekspor maka peningkatan permintaan dunia terhadap produk-produknya akan member dorongan positif terhadap pertumbuhan produksi di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus stroberi terhadap kerusakan histologis hepar mencit akibat paparan rhodamin B dan mengetahui pengaruh

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

Dewasa ini animasi banyak digunakan pada dunia film, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film nyata.. Karena inti dari