• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan Mobile Phone = controlling and safety system of motorcycle using mobile phone - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan Mobile Phone = controlling and safety system of motorcycle using mobile phone - USD Repository"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KEA

SEPEDA MO

Diajuka

M

Damas

PROGRA

FAKULT

UNIVE

i

TUGAS AKHIR

EAMANAN DAN PENGEND

OTOR MENGGUNAKAN M

PHONE

kan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

asus Kristiyanto Purnomo Nugroho

NIM : 065114019

RAM STUDI TEKNIK ELEKTR

LTAS SAINS DAN TEKNOLO

VERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

DALIAN

MOBILE

rat

ho

(2)

CONTROL

OF MOTOR

Presented a

To

In El

Damas

ELECTRICAL

SCIENCE

SANA

ii

FINAL PROJECT

OLLING AND SAFETY SYST

RCYCLE USING MOBILE P

d as Partial Fulfillment of the Requireme

o Obtain the Sarjana Teknik Degree

Electrical Engineering Study Program

asus Kristiyanto Purnomo Nugroho

NIM : 065114019

L ENGINEERING STUDY PR

E AND TECHNOLOGY FACU

ATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

STEM

PHONE

ments

ho

PROGRAM

ULTY

(3)
(4)
(5)

v

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 30 September 2010

(6)

vi

! "

#

! "

! "

#

#

(7)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Damasus Kristiyanto Purnomo Nugroho

Nomor Mahasiswa : 065114019

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SEPEDA MOTOR

MENGGUNAKAN MOBILE PHONE

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 11 Oktober 2010

(8)

viii

Sistem perawatan sepeda motor membutuhkan pemanasan mesin sepeda motor. Oleh karena itu, supaya perawatan sepeda motor menjadi lebih mudah maka dibuat sistem pemanasan mesin sepeda motor secara otomatis. Selain itu, kasus pencurian kendaraan bermotor terus meningkat sehingga dibuat sistem untuk mengawasi sepeda motor yang memiliki jarak jangkauan yang lebih luas. Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan mobile phone memberikan solusi untuk memudahkan perawatan dan mengamankan sepeda motor.

Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor menggunakan mobile phone

Siemens C55 yang mampu mengendalikan sistem alarm, pemanasan mesin, dan pelacakan sepeda motor. Pemilik kendaraan akan mengirim SMS (Short Message System) ke mobile phone server yang telah dipasang pada sepeda motor. Sistem pada mesin motor akan bekerja sesuai dengan informasi yang dikirim oleh mobile phone user. Hasil informasi akan diolah oleh mikrokontroller AtMega 8535. Sistem keamanan menggunakan sensor PIR yang mampu mendeteksi panas tubuh manusia dan sensor posisi kunci kontak yang mampu mendeteksi adanya perubahan posisi kunci kontak sepeda motor. Sistem pelacakan berdasarkan lokasi BTS menggunakan layanan LBS.

Sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor sudah berhasil dibuat. Pemilik kendaraan dapat mengirim SMS untuk mengendalikan sepeda motor. Sistem keamanan telah mampu bekerja menggunakan sensor PIR dan kunci kontak serta dapat mengirim SMS “BAHAYA” ketika terjadi pencurian sepeda motor. Selain itu, sistem juga telah mampu melakukan pelacakan lokasi sepeda motor.

(9)

ix

A maintenance system of motorcycle needs motorcycle machine heating. Therefore, to make a motorcycle maintenance easier then made automatically motorcycle machine heating. Else, case of motorcycle robbing always increase, so made a system to watch motorcycle within reach widely. A safety and control system of motorcycle using mobile phone give solution to made maintenance and safety motorcycle take easy.

Controlling and safety motorcycle system used Siemens C55 mobile phone that can control alarm, heating machine, and trace of motorcycle. Owner of motorcycle will send SMS to mobile phone server on motorcycle. Motorcycle machine system will do working agree with information from mobile phone user. Information will processed by microcontroller ATmega8535. Safety motorcycle system used PIR sensor that can detect human body heat and ignition sensor that can detect position of ignition. A trace system based on BTS location that use LBS services.

Controlling and safety motorcycle system was successfully made. Owner of motorcycle can send SMS for control motorcycle. A safety system working good use PIR and ignition sensor along with send SMS “BAHAYA” when occur robbing of motorcycle. Else, a system can trace motorcycle location too.

(10)

x

Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan

bimbingan-Nya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Penulis

berharap agar karya tulis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada bidang

kendali elektronika di Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada begitu banyak

pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, perhatian dan bantuan sehingga tugas

akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Kedua orang tua yang tercinta atas dukungan semangat, doa dan kepercayaannya.

2. Ibu Ir.Theresia Prima Ari Setiyani, selaku pembimbing tugas akhir atas bimbingan,

dukungan, saran dan kesabaran bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Seluruh dosen teknik elektro atas ilmu yang telah diberikan selama penulis menimba

ilmu di Universitas Sanata Dharma.

4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan tugas akhir ini.

Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan tugas akhir ini sangat diharapkan.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Yogyakarta, 11 Oktober 2006

(11)

xi

HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia ... i

HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat penelitian ... 2

1.3. Batasan Masalah... 3

1.4. Metodologi Penelitian... 3

BAB II. DASAR TEORI 2.1. Mobile Phone 2.1.1. Komunikasi Serial Mobile Phone Nokia 3330……….. 5

2.1.2. Protokol F-Bus………...………. 6

2.1.3. Short Message Service (SMS) ……… 8

2.1.4. Mode Protokol Data Unit (PDU) ………. 8

2.2. Mikrokontroler AVR AtMega8535….……...………. 10

2.2.1. Arsitektur AVR AtMega8535………... .. 10

2.2.2. Deskripsi Mikrokontroler AtMega8535..11

2.2.3. Organisasi Memori AVR AtMega8535………….……... 12

(12)

xii

2.3. IC MAX232……….………... 13

2.4. Global System for Mobile Communication………..…... 14

2.4.1. Mobile Station (MS)………... 14

2.4.2. Base Station System (BSS)………. 15

2.4.3. Network Sub System (NSS)………... 15

2.4.4. Operation and Support System (OSS)……… 15

2.5. Location Based Service (LBS)……… 16

2.6. Passive Infra Red (PIR) AMN12111...……… 18

2.7. Transistor sebagai saklar…..………... 19

2.8. Keypad 4x4 …………...……….. 20

2.9. Sistem kelistrikan sepeda motor Honda…..……… 20

2.10.Sistem pemanasan mesin sepeda motor….……….. 22

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Proses kerja sistem………….………. 23

3.2. Perancangan rangkaian komunikasi serial.……….. 24

3.3. Perancangan rangkaian pengendali alarm……… 25

3.3.1 Rangkaian pengendali alarm menggunakan sensor kunci kontak………...……… 26

3.3.2 Rangkaian pengendali alarm menggunakan sensor AMN12111………. 28

3.3.3 Perancangan rangkaian sirine klakson……… 29

3.4. Perancangan regulator tegangan IC7805.……… 29

3.5. Perancangan Keypad 4x4….………... 30

3.6. Sistem Minimum Mikrokontroler AtMega8535……….. 31

3.7. Perancangan perangkat lunak……….………. 34

3.7.1. Program Pengecekan SMS……….……….. 35

3.7.2. Program Keypad……….………. 35

3.7.3. Program pengontrolan sepeda motor………... 36

3.7.4. Program pelacakan lokasi mobile phone………. 37

(13)

xiii

4.1.1. Mobile Phone Server ... 41

4.1.2. Komunikasi Serial ... 43

4.1.3. Rangkaian Pengendali Mesin Motor ... 45

4.1.4. Rangkaian Pengendali Alarm ... 46

4.2. Hasil Data Pengujian dan Pembahasan ... 48

4.2.1. Pengujian SMS Pengendalian Sepeda Motor ... 48

4.2.2. Pengujian SMS Keamanan Sepeda Motor ... 49

4.2.3. Pengujian Pelacakan Lokasi Sepeda Motor ... 50

4.2.4. Pengujian Mode Normal Via Keypad ... 51

4.2.5. Pengujian Rangkaian Pengendalian Sepeda Motor ... 52

4.2.6. Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR ... 52

4.3. Analisa dan Pembahasan Perangkat Lunak ... 53

4.3.1. Pengendalian Mesin Motor Via SMS ... 54

4.3.2. Keamanan Sepeda Motor Via SMS ... 56

4.3.3. Pengaturan Mode Normal Via Keypad ... 56

4.4. Analisa Keberhasilan Alat ... 60

BAB V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan………...61

5.2. Saran………....61

(14)

xiv

Halaman

Gambar 2.1. Pin Bus Nokia 3330………. ... 6

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AtMega8535...……….. 11

Gambar 2.3. IC Serial Max232………..………… ... 14

Gambar 2.4. Metode Basic Positioning Cell Identification………… ... 17

Gambar 2.5. Hardware AMN12111……… ... 18

Gambar 2.6. Konfigurasi transistor sebagai saklar… ... 19

Gambar 2.7. Keypad 4x4………. ... 20

Gambar 2.8. Rangkaian Sistem Stater Sepeda Motor…….………… ... 21

Gambar 3.1. Diagram blok sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor ... 24

Gambar 3.2. Rangkaian ICMAX232 dengan mikrokontroler dan mobile phone ... 25

Gambar 3.3. Sistem kelistrikan alarm kunci kontak sepeda motor………. 26

Gambar 3.4. Rangkaian pengendali alarm sensor kunci kontak………... 27

Gambar 3.5. Rangkaian sensor AMN12111………. ... 29

Gambar 3.6.Rangkaian sirine klakson………. ... 29

Gambar 3.7.Rangkaian regulator tegangan 5V………...…. 30

Gambar 3.8.Konfigurasi Keypad 4x4………... ... 30

Gambar 3.9.Rangkaian osilator AtMega8535………... ... 32

Gambar 3.10. Rangkaian reset AtMega8535……….…... ... 32

Gambar 3.11. Rangkaian sistem minimum AtMega8535……… ... 33

Gambar 3.12. Diagram alir utama……… ... 34

Gambar 3.13. Diagram alir subroutine pengecekan SMS……….. ... 35

Gambar 3.14. Diagram alir subroutine mode keypad………..… ... 36

Gambar 3.15. Diagram alir subroutine pengontrolan sepeda motor… ... 37

Gambar 3.16. Diagram alir subroutine pelacakan sepeda motor…..………….. 38

Gambar 3.17. Diagram alir subroutine sistem alarm………..………… 39

(15)

xv

Gambar 4.4. Rangkaian Pengendali CDI ... ... 45

Gambar 4.5. Rangkaian Pengendali Mesin Sepeda Motor... ... 46

Gambar 4.6. Sensor PIR ... ... 46

Gambar 4.7. Rangkaian Sensor Kunci Kontak ... 47

Gambar 4.8. Rangkaian Sirine Klakson ... ... 47

(16)

xvi

Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi Mobile Phone Nokia 3330 ... 5

Tabel 2.2. Protokol Data Unit SMS ... 9

Tabel 2.3. Panduan Warna Kabel Sepeda Motor Merk Honda ... 22

Tabel 3.1. Konfigurasi pin ICMAX232 dengan Mobile Phone dan Mikrokontroler……… ... 25

Tabel 3.2. Kombinasi Keypad 4x4………. . 31

Tabel 3.3. Penggunaan port-port pada Mikrokontroler……… ... 33

Tabel 4.1. Karakter SMS Pengendalian Sepeda Motor……….. . 41

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Komunikasi Serial Antara Mikrokontroler AtMega8535 dan Komputer………... .. 41

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Komunikasi Serial Antara Mikrokontroler AtMega8535 dan Mikrokontroler AtMega8535 ... .. 42

Tabel 4.4. Hasil Data Pengamatan Komunikasi Serial RS232……… 44

Tabel 4.5. Hasil Pengukuran Tegangan Driver Mobile Phone... . 45

Tabel 4.6. Data Pengujian Perintah Pengendalian Mesin Sepeda Motor via SMS ……...……… ... 48

Tabel 4.7. Data Pengujian Pengiriman SMS Keamanan …..………. . 49

Tabel 4.8. Data Pengujian Sensor PIR dan Kunci Kontak ...……… .. 49

Tabel 4.9. Data Pengujian Lokasi Sepeda Motor ..………. 50

Tabel 4.10.Data Hasil Pengujian Password via Keypad ………. 51

Tabel 4.11.Data Hasil Pengujian Rangkaian Pengendali Mesin Sepeda Motor ...……… .... 52

Tabel 4.12.Data Hasil Pengujian Jarak Jangkauan Sensor PIR……….... 53

(17)

1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Salah satu sarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat

adalah sepeda motor. Namun, masih terlihat adanya kekurangan pada sepeda motor

mengenai masalah sistem perawatan dan keamanan sepeda motor[1].

Untuk perawatan mesin sepeda motor, sebelum dipakai sepeda motor harus

dipanaskan terlebih dahulu minimal sekali dalam sehari[1]. Hal ini membutuhkan waktu

tambahan bagi pemilik kendaraan untuk memanaskan mesin pada sepeda motor. Oleh

karena itu, sistem yang mampu memanaskan mesin motor secara otomatis akan dibuat

supaya lebih efektif.

Masalah yang lain yaitu angka perampasan atau pencurian sepeda motor belum bisa

ditekan. Setiap tahunnya angka kasus pencurian kendaraan bermotor terus meningkat.

Menurut data Polda Metro, kasus pencurian kendaraan bermotor di tahun 2006 sebesar

10.791 kasus, tahun 2007 sebesar 11.620 kasus dan tahun 2008 (Januari-Mei) adalah

sebesar 4.771 kasus. Bulan Mei menduduki angka tertinggi dalam tahun 2008 (setiap bulan

terus meningkat), yaitu sebesar 1.081 kasus[2].

Saat ini sudah banyak dijual alarm kendaraan bermotor menggunakan remote

control untuk mengendalikan sepeda motor dalam jarak tertentu. Kelemahan alat ini adalah

apabila jarak antara alat yang dikontrol dengan pengontrolnya itu melewati batas

toleransinya maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan keinginan. Selain

itu, seseorang dengan mudah mampu melumpuhkan alarm yang saat ini sudah banyak

beredar di pasaran [2].

Sebuah sistem model baru diperlukan untuk mengontrol sepeda motor dengan

jarak jangkauan yang lebih luas. Alat yang mampu mengendalikan sistem alarm,

pemanasan mesin, dan pelacakan sepeda motor dengan menggunakan telepon selular

(mobile phone) akan dibuat pada tugas akhir ini. Pemilik kendaraan akan mengirim

informasi berupa SMS (Short Message System) ke mobile phone server yang telah

dipasang pada sepeda motor, kemudian informasi diteruskan ke mikrokontroler.

(18)

Jika terjadi pencurian sepeda motor, maka lokasi sepeda motor dapat dilacak

melalui media SMS berdasarkan lokasi BTS (Base Transceiver Station) menggunakan

layanan LBS (Location Based Service). Kelebihan pendeteksian lokasi sepeda motor

menggunakan LBS dibandingkan GPS (Global Positioning System) yaitu LBS mampu

mendeteksi lokasi sepeda motor yang berada di dalam rumah atau gedung. Jumlah BTS

Indosat mencapai 11.667 unit tersebar di sekitar 425 kabupaten/kotamadya dan 3.270

kecamatan untuk melayani 26,5 juta pelanggan seluler Indosat di Indonesia pada akhir

Maret 2008[3]. Jumlah BTS ini akan semakin meningkat sehingga semakin mempermudah

sistem pelacakan berdasarkan lokasi BTS. Kelemahan pelacakan yang menggunakan LBS

dibandingkan pada GPS yaitu layanan LBS tidak mampu menentukan koordinat posisi

benda namun hanya memberitahukan nama daerah berdasarkan lokasi BTS terdekat[4].

Masalah yang akan dibahas adalah bagaimana cara pengguna dapat mengirim

informasi via SMS sehingga mampu mengendalikan sistem yang terpasang pada sepeda

motor. Berdasarkan penelitian sebelumnya telah dikembangkan sistem pelacakan dan

pengendalian mobil jarak jauh menggunakan GPS dan data mode pada telepon selular

GSM [5]. Oleh karena itu, sistem pengendalian akan dikembangkan menggunakan mobile

phone Nokia 3330 sebagai mobile phone server, sistem pelacakan menggunakan lokasi

BTS dan sistem keamanan menggunakan sensor passive infrared.

1.2

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menghasilkan sistem keamanan dan

pengendalian sepeda motor Supra Fit sesuai jarak jangkauan operator selular

menggunakan mobile phone Nokia 3330. Sistem keamanan meliputi alarm ketika ada

orang yang bergerak di dekat sepeda motor dan pelacakan sepeda motor dengan layanan

LBS. Sistem pengendalian meliputi pemanasan dan ON-OFF mesin motor.

Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi

pengguna sepeda motor.

1.3

Batasan Masalah

(19)

a. Mikrokontroler menggunakan keluarga AVR AtMega 8535 dan diprogram

menggunakan bahasa pemrograman C.

b. Mobile station menggunakan mobile phone Nokia 3330 dan SIM (Subscriber

Identity Module) card INDOSAT IM3.

c. Pengendalian sistem oleh user melalui SMS (Short Message Service). d. Sistem diaplikasikan pada sepeda motor Honda Supra Fit.

e. Sistem alarm menggunakan sensor kunci kontak dan sensor AMN12111.

f. Tidak dibahas hardware ponsel yang digunakan.

g. Tidak dibahas sistem ASP (Aplication Service Provider) jaringan GSM yang tersedia.

1.4

Metodologi Penelitian

Untuk dapat merealisasikan penelitian maka digunakan metode sebagai

berikut :

1. Mencari sumber informasi/ literatur

Studi kepustakaan yang mencakup literatur-literatur mengenai

Protokol Data Unit (PDU) Nokia 3330 , data sheet AtMega 8535, sensor

kunci kontak dan sensor AMN12111.

2. Perancangan dan pembuatan alarm motor menggunakan sensor kunci kontak

dan sensor AMN12111.

Tahap ini meliputi perhitungan teoritis, perancangan sistem kerja

sensor dan pembuatan rangkaian pada PCB sesuai dengan hasil perancangan.

Hasil perhitungan teoritis sistem sensor digunakan untuk mengetahui

spesifikasi secara detil dalam merancang alarm motor.

3. Perancangan dan pembuatan sistem pengiriman SMS dengan AtMega8535.

Tahap ini meliputi pembuatan software dan hardware. Perancangan

sistem minimum mikrokontroler AtMega8535 sebagai hardware dilakukan

terlebih dahulu. Selanjutnya, tahap pembuatan program pengiriman SMS

menggunakan bahasa pemrograman C. Setelah itu, program akan di download

(20)

4. Pengujian sistem alarm dan kendali motor menggunakan mobile phone

sebelum diinstalasi.

Komunikasi dari kedua perangkat keras yaitu mobile phone dan

mikrokontroler akan diuji dengan melakukan pengiriman informasi dari

mobile phone berupa SMS ke mikrokontroler. Mikrokontroler diharapkan

mampu menjalankan komunikasi sistem secara keseluruhan yaitu meliputi

pemanasan mesin, alarm dan pelacakan sepeda motor. Data yang diperoleh

sebelum instalasi akan dibahas dan dibandingkan dengan data yang diperoleh

setelah instalasi.

5. Instalasi sistem alarm dan kendali pada sepeda motor.

Pada tahap ini dilakukan modifikasi sistem kelistrikan pada sepeda

motor Honda Supra Fit yaitu berupa pemasangan sensor dan perangkat keras

sistem kendali menggunakan mobile phone.

6. Pengujian alat dan analisa sistem pada sepeda motor setelah diinstalasi.

Pengujian program mikrokontroler, mobile phone, dan kendali pada

sepeda motor bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah

direalisasikan dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah

ditetapkan. Selain itu, juga dilakukan pengambilan data berupa kesesuaian

perintah SMS terhadap pengendalian mesin motor, keamanan sepeda motor,

lokasi mobile phone server, dan jarak jangkauan sensor PIR. Jika sistem

bekerja dengan baik, maka sistem ini tidak dipengaruhi oleh intervensi mesin

(21)

5

DASAR TEORI

2.1

Mobile phone Nokia 3330[6]

Mobile phone Nokia 3330 menggunakan operating band GSM (900,1800)/CSD

dengan antena internal. Waktu siaga sampai 260 jam dan waktu bicara sampai 270 menit.

Berbagai fasilitas yang lain yaitu T9, smart messaging, kalkulator, voice dial, mobile chat

mode for SMS, currency converter, message templates, Phonebook 100 , 20 dialed, 10

received, 10 missed calls, dynamic font size, softkey, screensaver, dan welcome message.

Spesifikasi lengkap mobile phone Nokia 3330 seperti pada Tabel 2.1[6].

Tabel 2.1. Spesifikasi Telepon Selular Nokia 3330[6]

Body

Dimensi 113 x 48 x 22mm Berat 113g

User Interface

Keypad Alpha Numeric (0-9)

Fungsi

Messaging SupPort SMS

Memori dan Baterai

External memory Tidak Baterai Li-Ion Software

Operating System Vgh

Browser WAP v.1.x

2.1.1 Komunikasi Serial Mobile phone Nokia 3330

Mobile phone Nokia 3330 menggunakan kabel data generic supaya bisa

dikoneksikan secara serial dengan sistem koneksi F-Bus dan M-bus. Sistem koneksi ini

digunakan untuk menghubungkan mobile phone dengan komputer atau mikrokontroler.

Gambar 2.1 adalah mobile phone populer keluaran Nokia dengan tipe Nokia 3310/

3315/3330 yang memiliki F/M Bus terdiri dari 4 pad terletak dibawah tempay battery.

Biasanya sudah terdapat rangkaian untuk mengubah level tegangan 3V oleh IC Max232

(22)

Gambar 2.1. PIN Bus Nokia 3330[6]

Komunikasi serial M-Bus dan F-Bus memiliki perbedaan proses pengiriman dan

penerimaan data yang terdapat pada mobile phone yaitu sebagai berikut :

a. Komunikasi M-Bus

M-Bus memiliki satu pin bi-directional untuk digunakan sebagai transceiver dan

receiver. Komunikasi M-Bus merupakan komunikasi half-duplex yang memiliki kecepatan

transfer data sebesar 9600bps dengan 8 bit data, odd parity, dan satu stop bit. Pin data

terminal ready (DTR) biasanya tidak diaktifkan sedangkan request to send (RTS) harus

diaktifkan. Hanya ada 2 pin yang digunakan pada komunikasi ini yaitu pin ground dan

pin data.

b. Komunikasi F-Bus

F-Bus merupakan komunikasi high-speed full-duplex bus yang sangat sesuai untuk

digunakan sebagai komunikasi serial standar. Komunikasi ini menggunakan tiga buah pin

yaitu satu pin data sebagai transceiver (TX) , satu pin sebagai receiver (RX), dan satu pin

sebagai ground. Selain itu, F-Bus memiliki kecepatan data sebesar 115.200bps, 8 bit data,

no parity, dan satu stop bit. Jika menggunakan komunikasi F-Bus maka pin data terminal

ready (DTR) harus diaktifkan dan pin request to send (RTS) tidak diaktifkan .

2.1.2 Protokol F-Bus

F-Bus merupakan jalur bi-directional serial yang bekerja dengan kecepatan data

sebesar 115.200bps, no parity, dan 8 data bit. Untuk menggunakan jalur F-Bus maka pin

DTR dihubungkan dengan level tegangan antara +3V s.d +12V sedangkan pin RTS antara

-3V s.d -12V. Proses pengiriman dan penerimaan data melalui jalur F-Bus membutuhkan

sinkronisasi UART (Universal Asyncronous Receiver/ Transmitter ) dengan komputer atau

mikrokontroler. Keberhasilan proses komunikasi ditandai oleh pengiriman string 0x55 atau

'U' sebanyak 128 kali sehingga mobile phone siap untuk melakukan pengiriman frame

(23)

melakukan panggilan, mengirim dan menerima pesan SMS. Semua informasi yang akan

dikirim dituliskan dalam bentuk pasangan-pasangan bilangan heksadesimal yang disebut

pasangan octet. Penjelasan mengenai nilai data pasangan octet yang terdapat pada

masing-masing byte adalah sebagai berikut :

a. Byte 0

Pengiriman frame akan selalu diawali dengan pengiriman karakter yang merupakan

Frame ID dari F-Bus. Jika menggunakan kabel maka karakter yang dikirim 0x1E

sedangkan jika menggunakan infrared yang dikirim yaitu 0x1C.

b. Byte 1

Untuk pengiriman melalui mobile phone selalu digunakan karakter 00 yang

merupakan alamat tujuan saat pengiriman data.

c. Byte 2

Karakter alamat sumber saat mengirim data diisi dengan karakter 0x0C dari

terminal.

d. Byte 3

Pemberian perintah atau pesan yang diinginkan oleh pengguna. Misalkan untuk

mendapatkan versi software dan hardware maka karakter yang dikirim yaitu 0xD1.

e. Byte 4 dan 5

Pasangan octet byte 4 dan 5 berfungsi menentukan panjang pesan. MSB (Most

Significant Bit) terletak di byte 4 dan LSB (Least Significant Bit) terletak di byte 5.

f. Byte 6 s.d 12

Segment data dimulai dari byte 6 sampai byte 12. Byte terakhir pada data segment

(byte 12) adalah nomor urutan pengiriman data yang ditambahkan dari 0 sampai 7

pada setiap pengiriman frame.

g. Bytes 14 dan 15

Pengecekan data dilakukan dengan XORing. Byte 14 merupakan lokasi hasil pengecekan byte ganjil dan byte 15 merupakan lokasi hasil pengecekan byte genap.

Contoh data pengiriman frame dalam bentuk heksadesimal yang digunakan untuk

mendapatkan versi software dari mobile phone Nokia adalah sebagai berikut :

Byte: 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15

Data: 1E 00 0C D1 00 07 00 01 00 03 00 01 60 00 72 D5

(24)

Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur berupa pesan pendek

yang disediakan dalam komunikasi seluler . Layanan SMS distandarisasi oleh suatu badan

yang bernama European Telecomunication Standards Institute (ETSI). Layanan SMS ini

memungkinkan perangkat mobile phone mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan

panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM.

Untuk mengirim sebuah SMS melalui komunikasi F-Bus, maka isi SMS harus

dikonversi menjadi pasangan 8 bit (octet). Proses konversi isi SMS terdiri dari dua langkah

sebagai berikut :

a. Mengkonversi isi SMS menjadi kode 7 bit.

b. Mengkonversi kode 7 bit (septet) menjadi 8 bit (octet) yang mewakili pasangan

hexadecimal. Jika jumlah bit pada setiap baris septet kurang dari 8, maka

kekurangannya diambil dari bit paling kanan pada septet selanjutnya dan digabungkan

pada bagian kiri.

Contoh konversi isi SMS ‘hello’ adalah sebagai berikut :

Isi SMS (ASCII) : h e l l o

Konversi menjadi heksadesimal : 68 65 6C 6C 6F

Konversi menjadi biner : 1101000 1100101 1101100 1101100 1101111

Membalik nilai byte desimal : 1101111 1101100 1101100 1100101 1101000

Konversi 8 bit (octet) : 110 11111101 10011011 00110010 11101000

Bentuk heksadesimal : 06 FD 9B 32 E8

Jadi, hasil konversi kata ‘hello’ adalah E8 32 9B FD 06.

2.1.4 Mode Protokol Data Unit (PDU)

PDU (Protocol Data Unit) adalah protokol data dalam suatu SMS berupa

pasangan-pasangan karakter ASCII yang mencerminkan representasi angka heksadesimal

dari informasi yang ada dalam suatu SMS, misalnya nomor pengirim, nomor tujuan, waktu

pengiriman dan isi pesan SMS. PDU ini harus dipahami sebelum

mengimplementasikannya ke dalam program di komputer/mikrokontroler. PDU SMS

terdiri dari dua tipe, yaitu PDU SMS-Submit (SMS Pengiriman) dan PDU SMS-Deliver

(SMS Penerimaan). PDU SMS untuk komunikasi F-Bus terdiri atas 8 header seperti pada

Tabel 2.2.

(25)

1. F-Bus Frame Header 0 F-Bus Frame ID

1 Alamat tujuan

2 Alamat Sumber

3 Tipe perintah (Tipe SMS = 0x02)

4-5 Panjang pesan

2. Short Message Service 6-8 Memulai SMS Frame Header yaitu 0x00, 0x01,

dan 0x00

9-11 Bilangan heksa pengiriman sms yaitu 0x01, 0x02,

dan 0x00. Bilangan heksa penerimaan sms yaitu

0x10,0x02, dan 0x10

3. SMSC (12byte) 12 Panjang SMS Centre

13 Kode SMSC untuk nasional yaitu 0x81 dan

internasional yaitu 0x91

14-23 Nomor SMS Centre

4. Transfer Protocol Data

Unit (TPDU)

24 Tipe SMS

25 Jangka waktu pengiriman SMS

26 TP Protocol Identifier (TP-PID)

27 TP Data Coding Scheme (TP-DCS)

28 Ukuran pesan SMS

5. Nomor Tujuan (12 Bytes) 29 Panjang nomor tujuan

30 Kode nomor tujuan untuk nasional 0x81

31-40 Pasangan octet dari nomor tujuan.

6. Validity Period (VP) 41 Kode Validity Period

42-47 Service Centre Time Stamp

7. Pesan SMS 48-92 Isi pesan SMS

93 Selalu diisi dengan pasangan octet 0x00

8. F-Bus Ending 94 Nomor urutan paket data

95 Lapisan byte

96-97 Pengecekan byte genap dan ganjil.

Contoh pengiriman frame header sebanyak 98 byte adalah sebagai berikut :

Byte: 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Data: 1E 00 0C 02 00 59 00 01 00 01 02 00 07 91 16 14 91 09 10 F0 00 00 00 00

Byte: 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

(26)

Byte: 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

Data: C8 34 28 C8 66 BB 40 54 74 7A 0E 6A 97 E7 F3 F0 B9 0C BA 87 E7 A0 79 D9

Byte: 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93

Data: 4D 07 D1 D1 F2 77 FD 8C 06 19 5B C2 FA DC 05 1A BE DF EC 50 08 01

Byte: 94 95 96 97

Data: 43 00 7A 52

2.2

Mikrokontroler AVR Atmega8535[7]

AVR (Alf and Vegard’s Risc Prosessor) merupakan seri mikrokontroler CMOS

8-bit yang diproduksi oleh Atmel berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set

Computer). Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah Atmega8535. Hampir

semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock dan mempunyai 32 register

general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan eksternal,

serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa

diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System

Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang

dalam sistem yang menggunakan hubungan serial SPI.

2.2.1 Arsitektur AVR Atmega8535

Mikrokontroler Atmega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut :

a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

b. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.

c. Tiga buah timer / counter yaitu Timer 0, Timer 1, Timer 2.

d. Watchdog Timerdengan osilator internal.

e. Memori Flash sebesar 8 kb.

f. Sumber Interrupt internal dan eksternal.

g. Komparator analog

h. Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

2.2.2 Deskripsi Mikrokontroler Atmega8535

Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8535 dengan kemasan 40-pin DIP (dual

(27)

paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah

untuk program dan data). Ketika sebuah instruksi sedang dikerjakan maka instruksi

berikutnya diambil dari memori program.

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8535[8]

Mikrokontroler Atmega 8535 memiliki konfigurasi Pin sebagai berikut :

a. VCC (5V)

b. GND (Ground)

c. Port A (PA7 - PA0)

d. Port B (PB7 - PB0)

e. Port C (PC7 - PC0)

f. Port D (PD7 - PD0)

g. RESET (Reset input)

h. AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk Port A dan A/D Konverter

i. AREF adalah pin referensi analog untuk A/D konverter.

Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D Konverter dan port I/O 8-bit dua

arah. Port B, Port C, Port D adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal

pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Pada rangkaian RESET, waktu pengosongan

kapasitor dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

T = R x C (2.1)

(28)

AVR arsitektur mempunyai dua ruang memori utama, yaitu Ruang Data Memori

dan Ruang Program Memori. Atmega8535 memiliki fitur EEPROM Memori untuk

penyimpanan data. Semua ruang memori adalah reguler dan linier.

2.2.3.1 Program Memori

Atmega8535 berisi 8Kbyte On-Chip di dalam sistem Memori flash

reprogrammable untuk penyimpanan program. Untuk keamanan perangkat lunak, Flash

ruang program memori dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian boot program dan bagian

aplikasi program. Flash Memori mempunyai suatu daya tahan sedikitnya 10.000

write/erase Cycles. Atmega8535 Program Counter (PC) terdiri dari 12 bit lebar dan

mempunyai kapasitas lokasi program memori sebesar 4Kbyte.

2.2.3.2 Data Memori

Lokasi alamat data memori sebanyak 608 menunjukkan register file, I/O memori,

dan internal data SRAM. Register file dan memori I/O memiliki 96 lokasi alamat data.

Alamat internal data SRAM memiliki 512 alamat data.

2.2.4 Timer/Counter

Mikrokontroler ini menyediakan fasilitas pewaktuan yang diberi nama

Timer/Counter sebanyak tiga buah, yaitu Timer/Counter 0 dan 2 yang terdiri dari 8 bit dan

Timer/Counter 1 yang terdiri dari 16 bit. Register yang digunakan oleh Timer/Counter

adalah TCNTn sebagai register penyimpan nilai dari Timer/Counter. Regiater OCRn

(Output Compare Register) merupakan register pembanding, jika nilai OCRn sama dengan

TCNTn maka terjadi Compare Match. Pengaturan Timer/Counter 0, Timer/Counter 1 dan

Timer/Counter 2 dilakukan melalui register TCCRn(Timer/Counter Control Register).

(Waveform Generation Mode) berfungsi untuk mengendalikan kenaikan dari pencacah

pada register TCNTn, menentukan sumber dari nilai maksimal (top) dari pencacah dan tipe

timer yang akan digunakan.

Pada mode CTC cacahan selalu meningkat dan ketika mencapai nilai maksimum

akan kembali ke nol lagi sehingga dapat digunakan sebagai pewaktu presisi. Cara kerja

dari mode ini yaitu akan membandingkan antara OCRn sama dengan TCNTn, jika sama

maka pencacahan timer dimulai dari awal lagi. Persamaan perhitungan waktu selama 1

(29)

OCR1 =

escaler NilaiPr

cpu Frekuensi

(2.2)

Keterangan : fcpu = Kristal yang digunakan (Hz).

Prescaler = Pembagi waktu presisi.

OCR1 = Register pembanding pada Timer1.

2.3

IC MAX232

Komunikasi antara mobile phone dengan sistem minimum membutuhkan IC

MAX232 sebagai pengubah level tegangan karena adanya perbedaan level tegangan antara

mobile phone dengan sistem minimum. IC MAX232 mempunyai 2 receivers yang

berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level Transistor Transistor

Logic (TTL) dan mempunyai 2 drivers yang berfungsi mengubah level tegangan dari level

TTL ke level RS232[9].

Karakteristik dari RS-232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut :

a. Level tegangan antara -3 Volt (-3V) hingga -25 Volt (-25V) untuk logika ‘1’

disebut ‘mark’ .

b. Level tegangan antara +3V hingga +25V untuk logika ‘0’ disebut ‘space’.

c. Level tegangan antara -3V hingga +3V adalah invalid level, yaitu level tegangan

yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Level tegangan

lebih negatif dari -25V atau lebih positif dari +25V juga harus dihindari karena

tegangan tersebut dapat merusak line driver pada saluran RS-232.

Pada konektor mobile phone tidak semua pin terhubung ke mikrokontroler, tetapi

hanya pin nomor 2(ground), 3 (Rx/data in), dan 4(Tx/data out). Konfigurasi pin dari IC

MAX232 dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. IC Serial MAX232[9]

(30)

Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sebuah teknologi

komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro

dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang

dikirim akan sampai pada tujuan. GSM sebagai sistem telekomunikasi selular digital

memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya

kapasitas sistem lebih besar karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan

sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna

tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain. Selain itu,

sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming.

Teknologi digital tidak hanya mengantarkan suara, tetapi memungkinkan servis lain seperti

teks, gambar, dan video. Arsitektur jaringan GSM terdiri dari mobile station, base station

system, network sub system, operation and support system[10].

2.4.1 Mobile Station (MS)

Mobile station merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk

melakukan pembicaraan yang terdiri atas :

a. Mobile Equipment (ME) atau mobile phone, merupakan perangkat GSM yang

berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver

(pengirim) dan receiver (penerima) sinyal untuk berkomunikasi dengan perangkat

GSM lainnya.

b. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi

seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. Data yang

disimpan dalam SIM secara umum, adalah:

1. IMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran

pelanggan.

2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil

pelanggan.

2.4.2 Base Station System (BSS)

Base station system terdiri atas:

a. BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM yang berhubungan langsung

(31)

b. BSC (Base Station Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang

berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

2.4.3 Network Sub System (NSS)

Network Sub System atau NSS terdiri atas:

a. Mobile Switching Center atau MSC

b. Home Location Register atau HLR

c. Visitor Location Register atau VLR

d. Authentication Center atau AuC

e. Equipment Identity Registration atau EIR

2.4.4 Operation and SupPort System ( OSS)

Operation and SupPort System atau OSS merupakan sub sistem jaringan GSM

yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration

management, performance management, dan inventory management.

2.5 Location Based Service (LBS)

[11]

Location Based Service merupakan suatu layanan yang bereaksi aktif terhadap

perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan

sesuai dengan letak objek yang telah diketahui tersebut. Layanan ini masih menggunakan

SMS dalam pertukaran informasinya yang dikembangkan oleh operator seluler dengan

memberikan keakuratan, kemudahan dan kecepatan dalam penyampaikan informasi.

Pada teknologi LBS berbasis jaringan seluler, penentuan posisi sebuah peralatan

komunikasi bergerak ditentukan berdasarkan posisi relatif peralatan tersebut terhadap

lokasi BTS (Base Transceiver Station). Dalam menentukan posisi dari sebuah mobile

phone yang sedang aktif, secara umum terdapat tiga tingkat metode yang digunakan saat

ini, yaitu :

a. Metode Basic Positioning Cell Identification (Cell ID)

Penentuan posisi didasarkan pada daerah geografis yang tercakup oleh sebuah cell

yang berhubungan dengan daerah cakupan dari sinyal radio. Ketika sebuah mobile phone

terhubung secara aktif dengan sebuah base station, berarti mobile phone tersebut

(32)

kombinasi metode basic positioning cell identification.Untuk mengukur jarak dan arah

mobile phone dari base station tidak dapat diketahui dengan pasti.

Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan lagi akurasi hasil pencarian, metode

Cell ID ini seringkali dikombinasikan dengan metode lain sebagai berikut :

1. Timing Advanced (TA), dengan menggunakan TA, metode Cell ID akan

ditambahkan sebuah fungsionalitas untuk menghitung Round Trip Time (RTT),

yaitu waktu transmisi sebuah frame (dari base station ke mobile phone) dan waktu

penerimaan sebuah frame (dari mobile phone ke base station). Adanya tambahan

metode ini, maka jarak antara mobile phone dan base station dapat ditentukan

dengan keakuratan 50 m.

2. Network Measurement Report (NMR), dengan berdasarkan kekuatan sinyal

(Received Signal Strength) yang diterima mobile phone yang ada di suatu “sector

cell”, maka posisi itu dapat ditentukan lebih akurat.

Gambar 2.4. Metode Basic Positioning Cell Identification (Cell ID)[11]

b. Metode Enhanced Positioning

Metode Enhanced Positioning menggunakan pendekatan Observe Time Difference

(OTD). Jaringan GSM yang sering digunakan adalah Enhanced-OTD (E-OTD) yaitu

metode pencarian posisi yang berdasarkan pada waktu. Untuk menentukan posisi relatif

sebuah mobile phone harus aktif terhadap tiga base station dan perlu ditentukan terlebih

dahulu jarak mobile phone terhadap masing-masing base station berdasarkan waktu yang

(33)

Selanjutnya, dengan menggunakan rumus matematika untuk triangulasi, maka dapat

ditentukan posisi dari mobile phone yang sedang aktif tersebut. Metode akan meningkatkan

akurasi hingga memiliki ketelitian sampai kurang dari 50m.

c. Metode Advanced Positioning

Metode Advanced Positioning menggunakan teknologi Assisted-Global Positioning

System (A-GPS). A-GPS juga merupakan metode yang berbasis pada waktu. Metode ini

melakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirim dari tiga buah satelit

GPS. Hal ini berarti mobile phone harus memiliki fasilitas untuk mengakses GPS. A-GPS

juga menghasilkan akurasi secara vertikal dan estimasi jarak yang baik yaitu kurang dari

10m.

2.6

Passive Infra Red (PIR) AMN12111

Sensor AMN12111 adalah sensor PIR (Passive Infrared) terkecil di dunia yang

telah dilengkapi dengan lensa fresnel serta mempunyai output digital. Sensor PIR ini

bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah

pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Beberapa makhluk

hidup seperti anjing, kucing, dan manusia memiliki suhu kira-kira 32 derajat celcius serta

merupakan suhu panas yang khas pada lingkungan. Hal inilah yang membuat sensor PIR

mampu mendeteksi perubahan radiasi inframerah ketika ada pergerakan manusia yang

memiliki suhu yang berbeda dengan lingkungannya[12].

Sensor AMN12111 merupakan sensor yang diproduksi oleh Panasonic dan

memiliki jangkauan deteksi maksimal 2 meter. Keluaran dari sensor ini sudah dalam

bentuk digital yaitu akan berlogika high jika ada gerakan manusia yang terdeteksi dan

berlogika low jika tidak ada gerakan dari manusia.

Sensor AMN12111 memiliki tiga buah pin yaitu Vdd, Gnd, dan Output seperti

yang ditunjukkan oleh Gambar 2.5. Sensor AMN12111 bekerja pada tegangan Vdd sebesar

5V dan akan menghasilkan nilai tegangan output sebesar 4.5V ketika mendeteksi gerakan

manusia.

Sensor AMN12111 memiliki kelebihan sebagai berikut :

a. Sensor dengan ukuran kecil yang mampu mendeteksi pergerakan manusia.

b. Memiliki amplifier sehingga keluaran sensor lebih mudah dibaca.

c. Tidak terpengaruh oleh gangguan peralatan elektronis lainnya.

(34)

Gambar 2.5. Hardware pada AMN12111[12]

2.7

Transistor sebagai saklar[13]

Untuk dapat menggunakan transistor sebagai saklar maka transistor dikonfigurasi

sehingga bekerja di daerah cut-off dan saturasi. Perubahan ini dapat digunakan untuk

mengaktifkan relay atau sebagai masukan bagi mikrokontroler. Transistor yang berada

dalam keadaan saturasi seperti sebuah saklar yang tertutup sedangkan transistor saat cutoff

seperti sebuah saklar yang terbuka. Perhitungan besarnya arus basis pada konfigurasi

Gambar 2.6 adalah sebagai berikut :

B BE BB B

R V V

I = − (2.3)

Beta DC

( )

β sebuah transistor merupakan rasio arus kolektor DC dengan arus basis DC,

dapat dihitung dengan persamaan berikut :

B C

I I =

β (2.4)

Sehingga diperoleh juga persamaan untuk IBmin sebagai berikut :

β

Csat B

I I min =

(2.5)

Arus IC saturasi (ICsat)dapat diperoleh pada saat nilai VCE = 0, sehingga besarnya arus Ic

saturasi dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut :

Rc Vcc ICsat =

(35)

RB

RC Vcc

Vin VB

Gambar 2.6 Konfigurasi transistor sebagai saklar

2.8 Keypad 4x4

Keypad 4x4 memiliki konfigurasi tombol-tombol yang tersusun secara matrik 4x4

sehingga hanya dibutuhkan 4 pin masukan dan 4 pin keluaran dengan 16 variasi keadaan.

Antarmuka keypad 4x4 pada program dilakukan dengan sistem scanning. Gambar 2.7

menunjukkan skema data keypad dari baris dan kolom yang akan diproses oleh

mikrokontroler[8].

Gambar 2.7. Keypad 4x4[8]

2.9

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor Honda[14]

Sistem kelistrikan pada sepeda motor Honda terdiri dari : a. Sistem pengisian

Aki 12V pada sepeda motor digunakan untuk menjalankan motor starter (starter

elektrik), klakson, lampu, dan komponen kontrol lainnya. Aki membutuhkan sumber arus

supaya arus yang dihasilkan tetap (stabil). Sekring digunakan untuk menghindari hubungan

(36)

b. Sistem pengapian

Sistem pengapian berfungsi menghasilkan listrik tegangan tinggi untuk

menghasilkan percikan bunga api pada busi. Sistem pengapian yang digunakan pada

sepeda motor keluaran terbaru menggunakan CDI(Capasitive Discharge Ignition).

Komponen-komponen dalam sistem pengisian terdiri dari kumparan pembangkit, generator

pulsa, CDI, coil pengapian (ignition coil), dan busi.

c. Sakelar, lampu, klakson, dan sistem kontrol

Sakelar digunakan sebagai penghubung arus listrik dari baterai atau sistem

pengisian menuju lampu atau peralatan lainnya yang membutuhkan arus listrik. Pusat

sakelar pada sepeda motor terletak pada kontak utama (kunci utama). Sakelar pada sepeda

motor antara lain sakelar starter, sakelar lampu sein, sakelar lampu utama, sakelar rem,

sakelar gigi transmisi, dan sakelar klakson.

Salah satu kelistrikan motor yang utama adalah sistem starter yang berfungsi

sebagai penggerak awal agar mesin bisa bekerja. Secara umum sistem starter elektrik

memiliki beberapa komponen sebagai berikut :

1. Saklar starter : berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter.

2. Relay starter : berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter.

3. Motor starter : berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi momen putar.

4. Battery : berfungsi sebagai sumber arus listrik.

Sistem kerja starter elektrik yaitu saat kunci kontak on dan saklar starter ditekan

maka arus mengalir dari baterai menuju ke relay starter. Di dalam relay starter terdapat

kumparan sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay starter maka relay starter

akan menjadi magnet, dan plunyer pada relay starter akan menghubungkan terminal kabel

besar dari positif batteray dan menuju motor starter. Motor starter yang mendapatkan

aliran arus akan berputar dan memutarkan mesin sepeda motor.

Gambar 2.8 menunjukkan rangkaian sistem starter sepeda motor. Untuk modifikasi dan instalasi kelistrikan sepeda motor dianjurkan mengetahui jenis warna kabel dari

(37)

Gambar 2.8. Rangkaian Sistem Starter Sepeda Motor[14]

Tabel 2.3. Panduan Warna Kabel Sepeda Motor Merk Honda

No Warna Kabel Keterangan

1 Hijau (-) Ground

2 Merah (+) Aki

3 Hitam (+) Kunci kontak

4 Putih (+) Alternator pengisian

(+) Lampu dekat

5 Kuning (+) Arus beban ke saklar

lampu

6 Kuning-Merah (-) Starter

7 Abu-abu (+) Flaser

8 Biru laut (+) Sein kanan

9 Oranye (+) Sein kiri

10 Coklat (+) Lampu kota

11 Hitam-Merah (+) Spul CDI

12 Hitam-Putih (+) Kunci kontak

13 Hitam-Kuning (+) Koil

14 Biru-Kuning (+) Pulser CDI

15 Hijau-Muda (+) Klakson

2.10

Sistem Pemanasan Mesin Sepeda Motor[14]

Pemanasan mesin motor memiliki beberapa manfaat yaitu dapat mencegah

terjadinya keausan pada komponen mesin, mengurangi kebocoran kompresi, dan

(38)

memberi kesempatan pada oli untuk bergerak dari panci oli dan masuk kembali ke

bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi. Para desainer sengaja menciptakan celah yang secara

otomatis akan berkurang (menjadi presisi) ketika komponen-komponen itu terkena suhu

panas. Mesin sepeda motor disarankan supaya dipanaskan terlebih dahulu selama kurang

lebih 2 menit sebelum sepeda motor dijalankan. Pemanasan mesin sepeda motor tidak

dianjurkan terlalu lama karena akan membuat pipa knalpot menjadi kuning dan

(39)

23

PERANCANGAN PENELITIAN

3.1

Proses kerja Sistem

Sistem ini mampu mengendalikan pemanasan mesin, alarm, dan pelacakan sepeda

motor dengan menggunakan telepon selular (mobile phone). Pemilik kendaraan mengirim

SMS (Short Message Service) ke mobile phone server yang telah dipasang pada sepeda

motor, kemudian pesan diteruskan ke mikrokontroler AtMega 8535. Sistem pada mesin

motor akan bekerja sesuai dengan informasi yang dikirim hanya oleh mobile phone user.

Sistem ini memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut :

1. Pemanasan mesin motor secara otomatis.

Sistem ini berfungsi memanaskan mesin kendaraan sebelum dipakai berjalan

tanpa harus memutar kunci kontak ke posisi ON. Jika dikirim karakter ‘MESIN

HEAT’, maka mesin motor dipanaskan selama selang waktu 2 menit.

2. Alarm kunci kontak

Sebagai antisipasi jika ada yang memutar kunci kontak selama alarm pada

kondisi ON, maka alarm akan berbunyi, mesin tidak dapat dihidupkan, dan mobile

phone server akan mengirim informasi keamanan via SMS ke mobile phone user.

3. Alarm sensor PIR AMN12111

Sensor passive infrared dapat mendeteksi adanya gerakan manusia. Alarm akan

berbunyi ketika terdeteksi adanya gerakan tangan manusia di sekitar stang sepeda

motor.

4. Sistem pelacakan lokasi sepeda motor dengan layanan LBS

Sistem pelacakan sepeda motor berfungsi untuk mengetahui lokasi sepeda

motor ketika terjadi tindakan pencurian. Pada kondisi ini, mobile phone server akan

mengirim SMS ke mobile phone user berupa lokasi sepeda motor berdasarkan lokasi

BTS terdekat.

5. Menghidupkan dan mematikan mesin sepeda motor

Jika user mengirim SMS dengan karakter ‘MESIN ON’, maka mesin motor

akan hidup. Jika user mengirim SMS dengan karakter ‘MESIN OFF’, maka mesin

(40)

6. Kunci rahasia menggunakan password

Pengendalian menggunakan SMS memiliki kelemahan yaitu tidak dapat

bekerja di daerah yang tidak terjangkau sinyal operator selular. Hal ini diantisipasi

dengan cara memasukan kode rahasia menggunakan keypad 4x4 oleh user untuk

mengaktifkan mode normal.

Diagram blok sistem keamanan dan pengendalian sepeda motor secara lebih

lengkap ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Keamanan dan Pengendalian Sepeda Motor

3.2 Perancangan Rangkaian Komunikasi Serial

Komunikasi antara mobile phone dengan sistem minimum membutuhkan IC

MAX232 sebagai pengubah level tegangan karena adanya perbedaan level tegangan antara

mobile phone dengan sistem minimum. IC MAX232 mempunyai 2 receivers yang

berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level Transistor Transistor

Logic (TTL) dan mempunyai 2 driver yang berfungsi mengubah level tegangan dari level

TTL ke level RS232.

Pada konektor mobile phone tidak semua pin terhubung ke mikrokontroler, tetapi

hanya pin nomor 2(ground), 3 (Rx/data in), dan 4(Tx/data out). Untuk mengubah level

tegangan dari mobile phone ke mikrokontroler maka pin keluaran dihubungkan dengan

ICMAX232 seperti pada Tabel 3.1.

Sensor Posisi Kunci Kontak

Sensor PIR

Mikrokontroler

ATMEGA

8535

Mesin Sepeda Motor

Keypad 4x4

Klakson Sepeda Motor

Mobile Phone Nokia 3330

(41)

Tabel 3.1 Konfigurasi Pin IC Max232 dengan Mobile Phone dan Mikrokontroler

Mikrokontroler IC Max232

Tx [Pin D.1] T1 in [Pin 11]

Rx [Pin D.0] R1 out [Pin 12]

Mobile Phone

Tx/Data out [Pin 4] T1 out [Pin 14]

Rx/Data in [Pin 3] R1 in [Pin 13]

Kapasitor yang digunakan pada rangkaian IC Max232 sebesar 1 F dengan tegangan 16

Volt pada beberapa kaki pin yaitu pada pin 1 (+) dengan pin 3 (-), pin 4 (+) dengan pin 5

(-), pin 2 (+) dengan pin 16 (-). Untuk pin 6, karena bertegangan -10 Volt maka terhubung

dengan kaki kapasitor (-) dan Ground (+). Penggunaan nilai kapasitor disesuaikan dengan

datasheet IC MAX232. IC ini memerlukan tegangan masukan sebesar +5 Volt.

Gambar 3.2 Rangkaian IC MAX232 dengan Mikrokontroler dan Mobile Phone

3.3

Perancangan Rangkaian Pengendali Alarm

Rangkaian pengendali alarm dapat dibagi menjadi dua yaitu menggunakan sensor

kunci kontak dan sensor PIR. Kedua sensor tersebut akan memberi masukan ke

mikrokontroler AtMega8535 untuk membunyikan alarm yang berupa klakson dan

mengirim SMSberupa informasi lokasi sepeda motor ke mobile phone user.

(42)

Sensor kunci kontak bekerja ketika terjadi kasus pencurian dengan modus memutar

kunci kontak. Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian pengendali alarm sensor kunci kontak

yang menghubungkan socket kunci kontak dan sistem kelistrikan motor. Mikrokontroler

akan mendeteksi keluaran dari rangkaian pengendali sensor kunci kontak. Pada mode

normal, jika kunci kontak dihidupkan, maka akan mengalir arus dari aki 12V menuju

kelistrikan motor. Sedangkan ketika user mengaktifkan mode ‘ALARM’, maka arus dari

aki 12V akan mengalir menuju rangkaian pengendali alarm dan memberi input data untuk

mikrokontroler.

Gambar 3.3. Sistem Kelistrikan Alarm Kunci Kontak Sepeda Motor

Gambar 3.4 menunjukkan prinsip kerja dari rangkaian pengendali alarm sensor

kunci kontak yang menggunakan relay DC 12V/5 pole untuk memutus dan menyambung

hubungan listrik. Ketika user mengaktifkan rangkaian pengendali alarm, maka

mikrokontroler akan memberi perintah aktif sehingga port B1 memiliki tegangan 5V yang

membuat transistor 2N2222 dalam kondisi saturasi. Selanjutnya, kumparan magnetik pada

relay akan bereaksi sehingga menghubungkan pin pada kelistrikan motor dengan pin pada

mikrokontroler. Kondisi ini membuat rangkaian pengendali alarm sensor kunci kontak

mampu mendeteksi adanya tanda bahaya. Jika ada yang memutar kunci kontak saat alarm

dalam kondisi aktif, maka arus akan mengalir menuju rangkaian pengendali alarm sensor

(43)

mikrokontroler. Sinyal teg

untuk membunyikan klakso

Gambar 3.4.

Gambar 3.4 mempe

alarm sensor kunci kontak.

400 sehingga dengan men

sebagai berikut :

ICsat

Transistor 2N2222 memil

persamaan 2.5, nilai arus

berikut :

IBmin

Nilai tegangan output dari p

VBB, sehingga besarnya nil

persamaan 2.3 sebagai berik

RB =

tegangan masukan ini yang akan diproses ol

son dan mengirim SMS ke mobile phone user.

. Rangkaian Pengendali Alarm Sensor Kun

perlihatkan perancangan perangkat keras ran

ak. Sumber tegangan relay 12V dan nilai resi

enggunakan persamaan 2.6 diperoleh nilai aru

A x V 3 10 30 400

12 =

Ω =

iliki nilai beta DC

( )

β sebesar 100 sehi

s basis minimum (IBmin) diperoleh dengan pe

A x A

x 4

3

in 3 10

100 10

30 − =

=

port mikrokontroler diketahui sebesar 5V seb

nilai resistor basis maksimum (RB) dapat dih

rikut :

Ω =

= 14.333,33 10 3 7 , 0 5 4 A x V V

oleh mikrokontroler

unci Kontak

rangkaian pengendali

esitansi relay sebesar

arus kolektor saturasi

ehingga berdasarkan

perhitungan sebagai

ebagai nilai tegangan

(44)

Nilai RB dipilih sebesar 10kΩ dengan pertimbangan agar lebih mudah diperoleh di pasaran

dan agar arus basis (Ib) yang dihasilkan lebih besar dari batas minimumnya[13]. Oleh

karena itu, nilai arus basis yang diperoleh dengan persamaan 2.3 sebagai berikut :

A x V

V

IB 4.3 10 4

10000 7 . 0

5

= Ω − =

Penambahan rangkaian regulator tegangan untuk menyesuaikan tegangan aki motor 12V

dengan tegangan mikrokontroler. Pembahasan tentang perancangan regulator tegangan IC

7805 ada di bab 3.4.

3.3.2

Rangkaian Pengendali Alarm Menggunakan Sensor PIR

Sensor AMN12111 akan menghasilkan output high saat terdeteksi adanya gerakan

manusia dalam jangkauan maksimum 2 meter dan output low saat tidak terdeteksi adanya

gerakan manusia. Oleh karena itu, jika diaplikasikan sebagai alarm sepeda motor, maka dibatasi jarak jangkauan untuk mengurangi tingkat sensitivitas alarm dengan cara memberi

kertas pelindung pada sensor sehingga yang terdeteksi hanya pancaran infrared dalam

jangkauan maksimum 15cm. Sensor akan diletakkan di stang kemudi kendaraan sepeda

motor dan jika terdeteksi ada gerakan manusia disekitar sensor, maka alarm akan berbunyi

secara otomatis.

Sumber tegangan sensor sebesar 5V. Output dari sensor akan dihubungkan dengan

PortD.2 pada mikrokontroler. Prinsip kerja dari rangkaian sensor ini adalah ketika

terdeteksi adanya gerakan manusia, maka output sensor akan menghasilkan tegangan

sebesar 4.5V. Mikrokontroler akan mengolah data input pada PortD.2 dan mengaktifkan

alarm. Rangkaian untuk sensor AMN12111 ditunjukkan oleh Gambar 3.5.

(45)

3.3.3

Perancangan Rangkaian Sirine Klakson

Mikrokontroler AtMega8535 akan memproses seluruh sensor sistem keamanan.

Oleh karena itu, sistem keamanan membutuhkan suatu tanda alarm berupa bunyi sirene

yang dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Sistem kerja sirene klakson yaitu akan aktif

saat ada input masukan dari mikrokontroler yang membuat transistor 2N2222 menjadi

saturasi sehingga relay akan mengaktifkan klakson. Gambar 3.6 menunjukkan rangkaian

sirine klakson. Perhitungan nilai resistor seperti pada sub bab 3.3.1.

Gambar 3.6. Rangkaian Sirene Klakson

3.4

Perancangan Regulator Tegangan IC 7805

Sistem kelistrikan sepeda motor memperoleh sumber tegangan dari aki 12V,

sedangkan sumber tegangan mikrokontroler hanya membutuhkan tegangan sebesar 5V.

Oleh karena itu, regulator tegangan digunakan untuk mengubah tegangan 12V menjadi 5V.

Regulator tegangan dalam perancangan menggunakan IC 7805 yang menghasilkan

tegangan keluaran sebesar 5V dan membutuhkan tegangan masukan minimum IC7805

yaitu sebesar 7,3V. Nilai kapasitor C1 dan C2 disesuaikan dengan datasheet yaitu sebesar

(46)

Gambar 3.7. Rangkaian Regulator Tegangan

3.5

Perancangan Keypad 4x4

Keypad 4x4 berfungsi untuk mencegah terjadinya error sistem pengendalian dan

keamanan sepeda motor ketika berada di lokasi yang tidak terjangkau sinyal operator.

User akan memasukan password melalui keypad 4x4. Jika password benar, maka sepeda

motor dapat diaktifkan seperti kondisi normal. Mikrokontroler AtMega8535 akan

menggunakan port C untuk mengendalikan masukan keypad 4x4. Gambar 3.8

menunjukkan konfigurasi port C untuk keypad. Tabel 3.2 menunjukkan kombinasi

masukan nilai port C untuk setiap karakter pada keypad 4x4.

Gambar 3.8. Konfigurasi Keypad 4x4 Tabel 3.2. Kombinasi Keypad 4x4

Karakter PortC.0 Kolom1

PortC.1

Kolom2

PortC.2

Kolom3

PortC.3

Kolom4

PortC.4

Baris1

PortC.5

Baris2

PortC.6

Baris3

PortC.7

Baris4

1 1 0 0 0 1 0 0 0

2 0 1 0 0 1 0 0 0

3 0 0 1 0 1 0 0 0

COR 0 0 0 1 1 0 0 0

(47)

5 0 1 0 0 0 1 0 0

6 0 0 1 0 0 1 0 0

MEN 0 0 0 1 0 1 0 0

7 1 0 0 0 0 0 1 0

8 0 1 0 0 0 0 1 0

9 0 0 1 0 0 0 1 0

0 0 0 1 0 0 1 0

CAN 1 0 0 0 0 0 0 1

0 0 1 0 0 0 0 0 1

ENT 0 0 1 0 0 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 1

3.6

Sistem Minimum Mikrokontroler AtMega8535

Rangkaian sistem minimum berfungsi menjalankankan mikrokontroler

AtMega8535 yang telah diprogram untuk pengendalian sistem pada sepeda motor.

Mikrokontroler AtMega 8535 mengolah data input yang berasal dari sensor kunci kontak,

sensor AMN1211, keypad 4x4 dan mobile phone server Nokia 3330. Mikrokontroler

membutuhkan sistem minimum yang terdiri dari rangkaian eksternal, yaitu resistor pullup,

rangkaian osilator, dan rangkaian reset.

Mikrokontroler ATmega 8535 sudah memiliki rangkaian osilator internal (On Chip

Osilator) yang dapat digunakan sebagai sumber clock bagi CPU. Untuk dapat

menggunakan osilator internal, harus ditambahkan sebuah kristal dan dua buah kapasitor

pada pin XTAL 1 dan pin XTAL 2. Rangkaian osilator pada perancangan ini menggunakan

kristal 12 MHz dan dua buah kapasitor 22 pF seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Rangkaian Oscilator AtMega8535

Selain itu, tersedia juga fasilitas reset yang bertujuan untuk memaksa proses kerja

pada mikrokontroler diulang dari awal. Bila tombol reset ditekan, maka pin RESET akan

mendapat input logika rendah, sehingga mikrokontroler akan mengulang proses eksekusi

(48)

Gambar 3.10. Rangkaian Reset AtMega8535

Resistor dan kapasitor digunakan untuk memperoleh waktu pengosongan kapasitor.

Waktu pengosongan kapasitor minimum sesuai dengan datasheet yaitu sebesar 2uS. Oleh

karena itu, jika menggunakan kapasitor 10nF, maka nilai resistor minimum dapat dihitung

dengan persamaan 2.1 sebagai berikut :

R =

nF uS

10 2

= 200Ω

Untuk memperoleh waktu pengosongan kapasitor lebih dari 2uS, maka nilai resistor harus

lebih besar dari 200 . Oleh karena itu, resistor yang digunakan sebesar 4700 sehingga

diperoleh waktu pengosongan kapasitor sebesar 47uS.

Secara keseluruhan gambar rangkaian minimum sistem mikrokontroler AtMega

(49)

Gambar

Tabel 2.1. Spesifikasi Telepon Selular Nokia 3330[6]
Gambar 2.1. PIN Bus Nokia 3330[6]
Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8535[8]
Gambar 2.4.  Metode Basic Positioning Cell Identification (Cell ID)[11]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Risk factors for severe early childhood caries in children younger than 4 years old in Bejing, China.. Efficiency of caries risk assessment in young adults

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Angka original sample dalam hipotesis 5 bernilai negatif 0,45.Penolakan hipotesis 5 mengindikasikan bahwa komitmen yang dimiliki pegawai tidak berdampak pada nilai

Writeln(‘Menu Pilihan : ‘);.. Tampil semua bil ganjil dan genap sekaligus dari 10 kali input data’); Writeln(‘2. Tampil bil yang terbesar dan terkecil sekaligus dari 10 kali

KEP-117//M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 pada pasal 1a, Good Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan

Halaman Edit Data Survey Informasi Pada submenu informasi ini, admin dapat melihat siapa saja mahasiswa yang telah melakukan pengisian survey di aplikasi e-survey... Laporan Data

Peningkatan nilai kuat tarik ini juga didukung hasil analisis SEM pada nilai kuat tarik optimum (penambahan 3% ZnO dan tekanan 150 psi) yang dapat dilihat pada gambar

Strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan sesuai dengan perhitungan Buying Power Index (BPI) maupun pengukuran performance index pasar yaitu potensi