i
TUGAS AKHIR
SIMULASI KOMPUTER MODULASI -
DEMODULASI
ANALOG & DIGITAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Oleh :
EMILIANA SARCE SIANTURI
NIM : 045114048
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
FINAL PROJECT
COMPUTER SIMULATION MODULATION –
DEMODULATIN ANALOG AND DIGITAL
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to obtain the Sarjana Teknik
Degree
in Electrical Engineering Study Program
EMILIANA SARCE SIANTURI
NIM : 045114048
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Maret 2010
vi
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia,
yaitu mereka yang telah bertekun, kamu telah
mendengar tentang ketekunan ayub dan kamu
telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan
tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan
penuh belas kasih. (Yakobus 5:11)
The best teacher is our experience
Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik
saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa
dikembalikan seperti semula.
Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada
Tuhan Yesus Kristus & Bunda Maria atas Rahmat-Cinta dan Kasihnya padaku
Ayahku S. Sianturi dan Ibuku L. Sinurat yang tercinta
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Emiliana Sarce Sianturi
Nomor Mahasiswa : 045114048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
SIMULASI KOMPUTER MODULASI - DEMODULASI
ANALOG & DIGITAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta,
viii
INTISARI
Untuk menghasilkan keluaran sinyal modulasi – demodulasi analog dan digital biasanya digunakan alat seperti osciloscop yang tidak efisien. Karena itu, agar kita dapat mengetahui keluaran sinyal tersebut secara cepat dan efisien maka penulis membuat suatu program untuk menghasilkan keluaran sinyal modulasi – demodulasi anolog dan digital. Program yang digunakan adalah menggunakan
Visual Basic (VB) sebagai antar muka antara user dengan program Matlab sebagai
tools untuk membuat grafik berdasarkan perhitungan.
Disini, user hanya memasukkan data input berupa frekuensi carrier dan amplitude carrier, kemudian user dapat memilih option yang diinginkan. Dengan cepat kita dapat mengetahui sinyal keluaran tersebut. Dengan demikian kita tidak usah repot untuk menggunakan osciloscop.
Pada penelitian user ternyata kesulitan pada program visual basic karena
visual basic tidak memiliki fungsi-fungsi matematis yang mendukung untuk suatu
simulasi pengolahan sinyal baik analog dan digital. Maka user mengalihkan ke penggunaan tools yang memiliki fungsi-fungsi yang dapat mendukung suatu simulasi sinyal analog maupun digital. Penulis memutuskan untuk menggunakan tools Matlab.
ix
ABSTRACT
To generate the modulating signal output - demodulate analog and digital devices are typically used as osciloscop inefficient. Because of that, so we can know the output signals quickly and efficiently then the author makes a program to produce output signal modulation - anolog and digital demodulate. The program used is to use Visual Basic (VB) as the interface between the user with Matlab programs as tools to create graphics based on reckoning.
Here, users simply enter the input data in the form of carrier frequency and carrier amplitude, then the user can select the desired option. Quickly we can see that output signal. Thus we do not bother to use osciloscop.
In the user studies was the difficulty in visual basic program for visual basic do not have the mathematical functions that support for a good simulation of analog signal processing and digital. So the user switch to the use of tools that have functions that can support a simulation of analog and digital signals. The author decided to use Matlab tools.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala Rahmat dan berkat-Nya bagi penulis sehingga tugas akhir dengan judul “Simulasi Komputer Modulasi – Demodulasi Analog & Digital.” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Fakultas Teknik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; juga sebagai upaya untuk memperdalam ilmu serta menambah wacana pada dunia keteknikan khususnya bidang signal simulasi.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Damar Wijaya, S.T., M.T sebagai pembimbing Tugas Akhir atas waktu, bimbingan, nasehat, kesabaran, pengarahan, koreksi dan saran yang diberikan selama penyusunan tugas akhir.
2. B. Wuri Harini, S.T., M.T sebagai pembimbing Tugas Akhir atas waktu, bimbingan, nasehat, kesabaran, pengarahan, koreksi dan saran yang diberikan selama penyusunan tugas akhir.
3. Ir. Th Prima Ari Setiayani, M.T selaku ketua penguji. 4. A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng selaku penguji.
5. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Sain dan Teknologi. 6. Bapak dan Ibu dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan
bimbingan kepada penulis selama menempuh kuliah.
7. Segenap karyawan sekretatariat Fakultas Sains dan Teknologi.
8. Ayahku S.Sianturi dan Ibuku L.Sinurat yang tercinta atas Doa, dukungan, perhatian, dorongan semangat, kasih sayang dan kesabarannya serta materi kepada penulis sehingga tugas akhir ini selesai.
9. Adikku tercinta Yulyana Veronika Sianturi, Rouli Valentina Sinaturi, Romy Elfidius Sianturi, dan Rebeka Maria Imaculata Sianturi trimakasih atas dukungan dan doanya.
xi
11.Sahabatku Elvira Sala, Helni Mey, Almaberty, Monika Dewi, Margaterh Anggun, Ucok Niko, Lia Melina, serta sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungannya.
12.Teman-teman Teknik Elektro angkatan 2004 yang telah berjuang bersama. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma..
Yogyakarta, Maret 2010 Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL (BAHASA INDONESIA)………... i
HALAMAN SAMPUL (BAHASA INGGRIS)……….……. ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …...…………. vii
INTISARI………. viii
ABSTRACT……….……. ix
KATA PENGANTAR……….……... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR GAMBAR... xv
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Judul ... 1
1.2 Latar Belakang Masalah ... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II. DASAR TEORI... 5
2.1 Pengertian Modulasi... 5
2.1.1 Modulasi ………... 5
2.1.2 Demodulasi………... 5
2.2 Jenis – jenis Modulasi dan Demodulasi... 6
2.2.1 Modulasi Amplitudo (AM)... 5
xiii
2.2.3. Amplitudo Shift Keying (ASK)... 7
2.2.4 Phase Shift Keying (PSK)... 7
2.2.5 Frequency Shift Keying (FSK)... 7
2.2.6 (DSB-FC) Double Sideband Full Carrier Modulation... 8
2.2.7 (DSB-SC) Double Sideband Suppressed Carrier... 8
2.3 Kecepatan Data dan Bandwith... 9
2.3.1 Bandwidth Signal Modulasi... 9
2.3.2 Efisiensi Bandwidth... 10
2.4 Pemrograman Visual Basic………..……... 10
2.4.1 Langkah-langkah Mengembangkan Aplikasi………... 11
2.4.2 Tampilan Layar Visual Basic………... 11
BAB III. PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI……….. 13
3.1 Algoritma Perancangan……….….…... 13
3.2 Perancangan Tampilan Awal ... 15
3.3 Pemberian Masukan……….…..………... 20
3.3.1 Menghitung Nilai Kali Dari Modulasi dan Demodulasi……... 15
3.3.2 Menampilkan Sinyal Kali & Keluaran Modulasi-Demodulasi... 15
3.3.3 Menampilkan Sinyal Kali ASK, PSK, dan PSK ... 16
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 18
4.1 Hasil Perancangan... 18
4.1.1 Hasil Perancangan Modulasi AM... 19
4.1.2 Hasil Perancangan Modulasi ASK... 22
4.1.3 Hasil Perancangan Modulasi FSK... 23
4.1.4 Hasil Perancangan Modulasi PSK... 27
4.1.4.1 Pembangkitan Kelompok 16 PSK... 28
4.1.4.2 Pembangkitan Kelompok 32 PSK... 29
BAB V. PENUTUP... 37
5.1 Kesimpulan... 37
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bentuk gelombang carrier………. 5
Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Pemodulasi.………... 5
Gambar 2.3 Bentuk Gelombang Termodulasi... 6
Gambar 2.4 Modulasi Frekuensi …...………...…...……….…….. 6
Gambar 2.5 Gelombang ASK, FSK, dan PSK ……..……... 8
Gambar 2.6 Gelombang DSB-FC... 8
Gambar 2.7 (DSB-SC) Double Sideband Suppressed Carrier... 9
Gambar 2.8 Jendela utama Visual Basic... 11
Gambar 2.9 Jendela Form……... 11
Gambar 2.10 Jendela Kode Editor ...………..……….. 12
Gambar 2.9 Jendela Proyek …….………. 12
Gambar 2.10 Toolbox ………... 12
Gambar 2.11 Jendela Properti ... 13
Gambar 2.12 Form Layout ... 13
Gambar 3.1 Algoritma perancangan Program ………..……… 13
Gambar 3.2 Layout Program Tampilan Awal Modulasi & Demodulasi ….. 14
Gambar 3.3 Diagram alir layout tampilan awal ……….……….. 14
Gambar 3.4 Diagram alir proses masukkan sinyal carrier ……….. 16
Gambar 3.5 Diagram alir proses masukan sinyal pemodulasi .…….………. 17
Gambar 4.1 Gambar 4.1. Modulation DSB-FC (AM) 100Hz……... 20
Gambar 4.2 Gambar 4.2. Modulasi DSB-SC pada frekuensi 100Hz... 21
Gambar 4.3 Modulasi DSB-FC (AM) pada frekuensi 800Hz... 21
Gambar 4.4 Modulasi DSB-SC pada frekuensi 800Hz.…….…...……... 21
Gambar 4.5 Hasil simulasi untuk membangkitkan sinyal ASK………... 23
Gambar 4.6 FSK dengan sinyal random pada frekuensi 100Hz .…... 25
Gambar 4.7 FSK dengan sinyal random pada frekuensi 200Hz.……... 25
Gambar 4.8 FSK dengan sinyal random pada frekuensi 300Hz.…….…….. 26
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Simulasi Komputer Modulasi – Demodulasi Analog & Digital.
1.2
Latar Belakang Masalah
Modulasi adalah proses pengubahan atau pengaturan parameter sinyal berfrekuensi tinggi oleh sinyal informasi berfrekuensi rendah. Modulasi amplitudo (Amplitude Modulation, AM) merupakan jenis modulasi yang mengubah amplitudo sinyal carrier [1].
Mode komunikasi berdasarkan teknik modulasi dibagi menjadi dua, yaitu modulasi analog dan modulasi digital [2]. Analog yaitu Amplitude
Modulation (AM) adalah proses penumpangan sinyal informasi dengan
frekuensi lebih rendah ke sinyal pembawa dengan frekuensi lebih tinggi, dan
Frequency Modulation (FM) adalah suatu proses frekuensi gelombang
pembawa sebagai subjek yang berubah-ubah sesuai dengan amplitudonya yang tetap. Bentuk keluarannya seperti gelombang sinus, non sinus, segitiga,
kotak, dan random. Sedangkan pada mode komunikasi digital seperti
Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), Phase Shift
Keying (PSK) yang bisa menghasilkan gelombang kotak, sinus, non sinus,
random.
2
1.3
Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan program aplikasi untuk mengelola data keluaran agar bisa diakses oleh komputer melalui program
Visual Basic.
Manfaat yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai rujukan untuk mengembangkan teknologi komunikasi terutama modulasi dan demodulasi.
1.4
Batasan masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Sinyal informasi atau pemodulasi berupa gelombang sinus, kotak atau digital, dan random.
2. Modulasi dan demodulasi yang disimulasikan berbentuk sinyal analog dan digital. Pada analog seperti Amplitude Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK).
Sedangkan pada digital seperti Amplitude Modulation (AM), dan
Frequency Modulation (FM).
3. Software yang digunakan adalah Visual Basic.
4. Input program dari user, output program berupa grafik.
1.5
Metodologi Penelitian
Agar dapat melakukan perancangan program dengan baik, maka penulis membutuhkan masukan serta referensi yang didapatkan dengan metode :
1. Studi kepustakaan dan pengumpulan informasi melalui dunia maya seperti internet, melalui diskusi dan konsultasi dengan pembimbing tugas akhir, dan koleksi referensi.
2. Perancangan dan pembuatan program, seperti algoritma, flow chart, layout, dan script.
3
4. Pengambilan kesimpulan.
1.6
Sistematika Penulisan
Proposal Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi judul, latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Dasar teori akan menjelaskan tentang metoda pengiriman sinyal data. Selain itu, bab ini akan menjelaskan tentang modulasi dan demodulasi analog dan digital.
BAB III PERANCANGAN PROGRAM
Bab ini akan menjelaskan perancangan software Visual Basic untuk simulasi program.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas hasil perancangan, tampilan program dan kinerja program.
BAB V PENUTUP
4
BAB II
DASAR TEORI
Bab ini akan membahas tentang modulasi – demodulasi analog & digital
analog meliputi Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM), dan
pada digital seperti Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK),
dan Phase Shift Keying (PSK).
2.1 Pengertian
Modulasi Dan Demodulsi
2.1.1 Modulasi
Modulasi adalah proses pengubahan atau pengaturan parameter
sinyal berfrekuensi tinggi oleh sinyal informasi berfrekuensi rendah.
2.1.2 Demodulasi
Demodulasi adalah memisahkan sinyal pesan dengan sinyal
carrier. Gelombang pembawa sinyal ini disebut carrier dan berbentuk
sinusoidal. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal
pembawa frekuensi tinggi. Sinyal yang bersifat diskret terhadap waktu,
yang didapat dari proses sampling dan terkuantisasi secara nilai. Artinya
proses quantizing dilakukan encoding sehingga nilai dari sinyal digital ini
berbentuk nilai digit 0 dan 1.
2.2
Jenis – Jenis Modulasi dan Demodulasi
Jenis-jenis modulasi dan demodulasi pada pembahasan ini dibagi
menjadi lima, yaitu AM (Amplitude Modulation), FM (Frequency
5
Keying), PSK (Phase Shift Keying). Berikut adalah penjelasan dari lima
jenis bagian modulasi dan demodulasi.
2.2.1 (DSB-SC) Double Sideband Suppressed Carrier
sin sin (2.1) Sinyal ini disebut juga sinyal Double SideBand (DSB) Suppressed
Carrier. Sinyal DSB masih mempunyai bandwidth yang sama
dengan sinyal AM dengan keuntungan bahwa daya yang
dipergunakan lebih efisien. Kelemahannya adalah kompleksitas
pada sisi penerima karena memerlukan suatu teknik tertentu untuk
mendapatkan kembali frekuensi dan phasa sinyal carrier yang
diperlukan untuk mendeteksi sinyal pemodulasi [10].
Gambar 2.7. Gelombang DSB-SC
2.2.2 (DSB-FC) Double Sideband Full Carrier Modulation
Pada rumus AM DSB-FC didapat:
VAM (t) = [Ac +m(t)] sin (ωct) (2.2)
Bandwidth dari AM DBS FC adalah
frekuensi bandwith = 2fm (max) (2.3)
6
Gambar 2.6 Gelombang DSB-FC
2.2.3 FM (Frequency Modulation) merupakan salah satu jenis modulasi dimana sinyal modulasi digunakan untuk merubah frekuensi frekuensi sinyal
pembawa. Amplitudo relatif tetap [4]. FM menjadi teknik modulasi yang
sering digunakan karena mempunyai kelebihan dibanding AM (Amplitude
Modulation) antara lain :
• Perbandingan daya sinyal terhadap daya derau S/N (signal to noise
ratio) pada FM dapat ditingkatkan tanpa harus meningkatkan daya
yang dipancarkan tetapi dengan pelebaran bandwidth.
• Lebih tahan terhadap noise. Alokasi frekuensi untuk FM antara 88
MHz – 108 MHz yang terletak dalam pita VHF (Very High
Frequency) relatif lebih bebas dari gangguan akibat atmosfer maupun
interferensi.
• Bandwidth yang lebih lebar. FM terletak pada bagian VHF dari
spektrum frekuensi yang mempunyai bandwidth lebih lebar daripada
gelombang pada bagian MF (Medium Frequency).
Bentuk dari sinyal FM ditunjukkan Gambar 2.4 dibawah.
Gambar 2.4. (a)Sinyal informasi. (b) Sinyal carrier. (c) Gelombang
termodulasi frekuensi dengan tegangan sebagai fungsi waktu. (d)
Gelombang termodulasi frekuensi dengan frekuensi sebagai fungsi
waktu [5]
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -10
-5 0 5 10
Time Domain Representation
M
odu
lated S
7
Sinyal informasi dinyatakan sebagai
e
m(t) =E
mmakssin 2
π
f
mt
(2.4)Sinyal carrier dinyatakan sebagai
e
c(t) = E
cmakssin ( 2
π
f
ct +
Φ
)
(2.5)dan sinyal FM dinyatakan sebagai
e
c(t) = E
cmakscos (2
π
f
ct +
∆
f / f
msin 2
π
f
mt )
(2.6)2.2.4 ASK, yaitu 2 bilangan binar yang digambarkan oleh 2 perbedaan amplitudo dari frekuensi pembawa [6]. ASK dapat menerima
perubahan perbesaran secara tiba-tiba dan teknik modulasinya
kurang efisien, dengan data = 1
s(t) = A cos (2πfct) + θc (2.7)
sedangkan data = 0, dengan
s(t) = 0 (2.8)
2.2.5 PSK, dimana harga 2 binar digambarkan oleh 2 perbedaan fasa dari frekuensi pembawa yang digeser untuk menggambarkan data, data
= 1 (phasa = 1800) [7]
s(t) = A cos (2πfct) + θc (2.9)
sedangkan data = 0 (phasa = 00) dengan
s(t) = A cos (2πf0t) (2.10)
2.2.6 FSK, yaitu 2 binar yang digambarkan oleh 2 perbedaan frekuensi mendekati frekuensi pembawa [7], FSK sangat mudah membuat
kesalahan dibanding ASK. FSK dipakai untuk frekuensi tinggi data
= 1 (frekuensi f1) dengan :
s(t) = A cos (2πf1t) + θc (2.11)
sedangkan data = 0 (frequency f2) dengan
8
Gambar 2.5 Gelombang ASK, FSK, PSK
2.3 KECEPATAN
DATA DAN BANDWITH
Dari kecepatan data dan bandwith secara umum pengiriman data
yang termodulasi (D) tergantung pada kecepatan pengiriman data dan
banyaknya data yang dikirim secara paralel, sehingga diperoleh
D = R / l = R / log2 L (2.13)
dengan D adalah kecepatan modulasi, R adalah kecepatan data, L adalah
jumlah perbedaan jumlah element-element sinyal, dan I adalah jumlah bit
per-elemen sinyal.
1. Bandwidth signal modulasi :
a. Bandwidth transmisi BT untuk ASK dan PSK
BT = ( 1 + r ) R (2.14)
Dengan BT bandwidth transmisi (Hz), r adalah faktor transmisi
0<r<1, dan R adalah kecepatan bit (bps)
b. Bandwidth transmisi BT untuk FSK
BT = 2ΛF + ( 1 + r ) R (2.15)
dengan ΛF = f2 – f1
Dengan ΛF adalah offset frekuensi modulasi dari frekuensi
pembawa, f1 adalah frekuensi sinyal, dan f2 adalah frekuensi
9
c. Bandwidth transmisi BT untuk multilevel PSK
BT = ( (1+r) / l ) R = ( (1+r) / log2 L) ) R (2.16)
2. Efisiensi Bandwidth:
Eb/No=S/NoR (2.17)
Hubungan antara noise dengan bandwidth signal BT adalah
N = No . BT (2.18)
Sehingga
Eb/No = (S. BT) / NR (2.19)
Jadi kecepatan bit error dapat dikurangi dengan kenaikan Eb/No
dengan dilakukan oleh kenaikan bandwidth / penurunan kecepatan
data dengan menurunkan effisiensi bit.
Pendekatan untuk mendapatkan bandwidth yang lebih baik adalah :
BT = 0,5 ( 1 + r ) D (2.20)
Maka teknik modulasi pada kecepatan rendah menggunakan
modulasi frekuensi FSK (Frequency Shift Keying) dan kecepatan
tinggi sudut PSK (Phase Shift Keying).
2.4 Pemrograman
Visual Basic
Microsof Visual Basic® adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI –
Graphical UserInterface).
Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman
terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari
pemakai berupa kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan
lain-lain). Ketika kejadian terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event
(prosedur event) akan dijalankan.
2.4.1
Langkah – langkah untuk Mengembangkan Aplikasi
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi
ini seperti membuat user tampilan, mengatur property, ,menulis
10
2.4.2
Tampilan Layar
Visual Basic
•
Main Window (jendela utama) terdiri dari title bar (baris judul),menu bar, dan toolbar. Baris judul berisi nama proyek, mode
operasi Visual Basic sekarang dan form aktif. Menu bar merupakan
menu drop-down yang dapat mengontrol operasi dari lingkungan
Visual basic. Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili
perintah yang ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi
dari form yang aktif relatif terhadap sudut kiri atas layar (satuan
ukurannya twips), juga lebar dan panjang dari form yang aktif.
G
Gambar 2.8. Jendela utama Visual Basic
• Form Windows (Jendela Form) adalah pusat dari pengembangan
aplikasi Visual Basic. Di sinilah tempat menggambar aplikasi.
Gambar 2.9. Jendela Form
• Jendela Kode Editor
Jendela kode editor secara umum berguna untuk menuliskan listing
program dalam pembuatan suatu aplikasi.
11
• Project Windows (Jendela Proyek) menampilkan daftar form dan
modul proyek. Proyek merupakan kumpulan dari modul form,
modul class, modul standar, dan file sumber yang membentuk
suatu aplikasi.
Gambar 2.11. Jendela Proyek
• Toolbox adalah kumpulan dari objek yang digunakan untuk
membuat user interface serta control bagi program aplikasi.
Gambar 2.12. Toolbox
• Propertis Windows (Jendela Properti) berisi daftar struktur setting
properti yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak
drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form
yang aktif. Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjad) dan
Catagorized (urut berdasar kelompok). Di bagian bawah kotak
terdapat properti dari objek terpilih.
12
• Form Layout Windows (Jendela Layout Form) menampilkan posisi
form relatif terhadap layar monitor.
13
BAB III
PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI
3.1
Algoritma Perancangan Program
Algoritma program Simulasi Komputer Modulasi – Demodulasi
Analog dan Digital ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Algoritma perancangan Program
Pengguna memberikan masukan data dengan menggunakan data
yang tersedia. Proses selanjutnya adalah menghitung modulasi dan
14
keluaran untuk modulasi analog-digital dan demodulasi analog-digital.
Tahap terakhir menampilkan sinyal kali ASK, FSK, dan PSK.
3.2
Perancangan Tampilan Awal
Tampilan awal adalah bagian dari layout yang menjadi langkah
awal untukk menjalankan program. Gambar layout tampilan awal ini
ditunjuk pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 . Layout Program Tampilan Awal Modulasi & Demodulasi
Tampilan ini dapat muncul apabila pengguna memanggil fungsi
comman window dari perangkat lunak Visual Basic®. Diagram alir proses
ini ditunjukkan pada Gambar 3.3.
15
Pada layout, ini pengguna dapat melakukan pemilihan langkah yang
akan dijalankan. Ada 2 proses yang dapat dipilih, yaitu start dan exit.
Apabila pengguna memilih start, maka proses selanjutnya adalah
memanggil fungsi pemberian masukan dari input data pengguna. Apabila
pengguna memilih exit, maka pemilih tersebut akan mengakhiri program.
3.3 Pemberian
Masukan
3.3.1 Menghitung Nilai Kali Dari Modulasi dan Demodulasi
Pengguna memberikan input masukan yang diinginkan melalui
frekuensi carrier dengan satuan yang terbagi menjadi Hz, KHz, MHz, dan
GHz. Kemudian ditampilkan dalam bentuk sinyal AM, FM, ASK, FSK,
dan PSK.
Data untuk menghitung modulasi, mendapat masukan frekuensi
carrier. Jika masukan frekuensi diterima, dan user akan menghitung
masukan angka seperti Hz, KHz, MHz, GHz. Sedangkan jika pada proses
masukan, amplitude carrier, frekuensi carrier tidak diterima maka akan
mulai memasukan nilai data dengan hasil yaitu mili Volt (mV) dan Volt
(V). Jika masukan frekuensi tidak menerima maka akan kembali
mengulang ke menu awal yaitu start begitu seterusnya. Proses pemberian
nilai angka ditunjukan pada gambar 3.4.
3.3.2 Menampilkan Sinyal Kali Masukan dan Keluaran Modulasi
Dan Demodulasi
Pengguna memberikan masukan berupa sinyal informasi sembarang
data. Dengan data untuk menghitung modulasi mendapat masukan
frekuensi carrier. Jika masukan frekuensi diterima dan akan menghitung
masukan angka seperti Hz, KHz, MHz, dan GHz. Sedangkan jika pada
proses masukan, amplitude carrier, frekuensi carrier tidak diterima maka
akan mulai memasukan nilai data dengan hasil yaitu mili Volt (mV) dan
16
Seperti sinus, jika gelombang diterima maka akan membentuk sinus.
Tetapi jika tidak diterima maka akan membentuk gelombang kotak. Dan
gelombang jika tidak diterima akan menbentuk gelombang random.
Sedangkan jika pada proses tidak menerima maka akan kembali
mengulang ke menu awal yaitu start begitu seterusnya. Proses pemberian
nilai angka ditunjukan pada Gambar 3.4.
Mulai
Freq carrier dlm Hz
Freq carrier dlm KHz Tdk Tdk Ya Ya Tdk Freq carrier dlm
MHz Ya Sat dlm mV Ya Hz GHz MHz KHz mV V Tdk Sinus Set gel kotak Sinus Kotak Random Ya Ya Tdk Tdk Selesai
Gambar 3.4. Diagram alir proses masukkan sinyal carrier
3.3.3
Menampilkan sinyal kali ASK, PSK, dan FSK
.Pengguna memberikan masukan berupa sinyal informasi sembarang
17
perkalian pada ASK. Jika proses tersebut tidak diterima maka pengguna
menghitung dari rumus PSK, apabila proses menghitung PSK diterima
maka proses perkalian berjalan. Tetapi jika tidak pengguna menghitung
dari rumus FSK, jika diterima maka pengguna menghitung dari rumus
FSK, jika tidak diterima maka akan kembali mengulang ke menu awal
yaitu start begitu seterusnya sampai membentuk tampilan grafik. Proses
perkalian ASK, PSK, dan FSK ditunjukan pada gambar 3.5.
ASK PSK Ya Ya Menghitung FSK Ya
Proses perkalian ASK
Dengan data = 1, s(t) = A cos (2fct) + θc
Data 0, s(0) =0
Proses perkalian FSK
Dengan data =1, s(t) = A cos (2f1t) + θc
Data = 0, s(t) = A cos (2f2t) + θc
Proses perkalian PSK
Dengan data = 1, s(t) = A cos (2fct) + θc
Data 0, s(0) = s(t) = A cos (2f0t).
Menampilkan grafik Start
Tdk
Ya
e(t) = [Ec(maks) + em(t)] cos (ωt+θ)
Memilih AM/ FM
Selesai
18
BAB IV
Analisis dan Pembahasan
IV.1 Hasil Perancangan
Setelah dilakukan perancangan terhadap piranti lunak simulasi sinyal analog dan digital, ditemukan kesulitan ketika dilakukan perancangan dengan menggunakan development tools Visual Basic. Hal ini disebabkan Visual Basic
tidak memiliki fungsi-fungsi matematis yang mendukung untuk suatu simulasi pengolahan sinyal baik analog dan digital. Sehingga coding harus dibuat sendiri dan menjadikan listing program sangat rumit. Selain itu grafik sinusoidal yang dihasilkan kurang begitu baik, karena Visual Basic tidak memiliki fungsi gambar yang memiliki linearitas tinggi.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka perancangan dialihkan ke penggunaan tools yang memiliki fungsi-fungsi yang dapat mendukung suatu simulasi sinyal analog maupun digital. Penulis memutuskan untuk menggunakan tools Matlab. Dipilihnya tools ini antara lain karena Matlab telah memiliki beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk membuat suatu simulasi sinyal Digital dan Analog, serta grafik yang dihasilkan menjadi cukup baik. Hal ini akan sangat sesuai dengan tujuan penulis untuk menjadikan penelitian ini sebagai bahan pembelajaran mengenai sistem sinyal analog dan digital terutama AM, FM, ASK, FSK, dan PSK.
IV.1.1. Hasil Perancangan Modulasi AM
19
Listing program di atas secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada N adalah nilai dari 2 pangkat 10, dimana 10 adalah nilai bit sebesar 10. Pada sample frequency user bisa merubah nilai sesuai dengan yang diinginkan. Disini penulis menggunakan nilai 4096. Waktu sinyal terdiri dari bilangan bulat antara 0 dan N-1. Frekuensy
carrier adalah frekuensi berturut-turut dalam Hz yang diinginkan user.
Terdiri dari pesan sinyal frekuensi sebanyak tiga pesan. Amplitude
Carrier dengan waktu dimulai dari 5 (lima). Pada DSB-SC dapat
memanggil DSB-FC modulasi full carrier, dengan listing program sebagai berikut :
N = 1024; %N point FFT N>fc to avoid freq domain aliasing
fs = 4096; % sample frequency
t = (0:N-1)/fs;
fc = 100; %Carrier Frequency
fm1 = 20; %Three message signal frequencies
fm2 = 80;
fm3 = 40;
Ec = 20; %Carrier Amplitude
Em1 = 5; %Three message signal amplitudes
Em2 = 5;
Em3 = 5;
A = Ec + Em1*sin(2*pi*fm1*t) + Em2*sin(2*pi*fm2*t) + Em3*sin(2*pi*fm3*t); %Envelope/eliminate the
carrier amplitude
m = A.*[sin(2*pi*fc*t)];
Mf = 2/N*abs(fft(m,N));
20
Program diatas di dapat rumus Double SideBand Full Carrier
Modulation (DSB-FC(AM) didapat rumus seperti berikut : A=Ec+Em1*sin(2*pi*fm1*t)+Em2*sin(2*pi*fm2*t)+
Em3*sin(2*pi*fm3*t) (4.1)
Carrier amplitude pada Double SideBand Suppressed Carrier DSB-SC didapat rumus :
A=Em1*sin(2*pi*fm1*t)+Em2*sin(2*pi*fm2*t)+Em3*sin(
2*pi*fm3*t) (4.2)
Dengan gelombang sinyal keluaran 100Hz sebagai berikut :
Gambar 4.1. Modulation DSB-FC (AM)
Gambar 4.2. Modulasi DSB-SC Dengan Sinyal keluaran 800Hz sebagai berikut :
21
Gambar 4.4. Modulasi DSB-SC
Beda dari hasil gelombang DSB-SC dan DSB-FC yang frekuensinya dari 100Hz dan 800Hz adalah pada amplitude sinyal, karena user bisa merubah frekuensi carriernya. Sedangkan rumus yang didapat sudah diterapkan pada Matlab (Terlampir).
Hasil gelombang 100Hz dan 800Hz diatas dapat dianalisa bahwa pada DSB-FC (AM) dan DSB-SC gelombang yang dihasilkan pada
amplitudo modulation semakin besar input frekuensi carrier maka
spekral magnitude yang dihasilkan akan semakin kecil.
IV.1.2. Hasil Perancangan Modulasi ASK
Modulasi ASK yang disimulasikan dibangun dengan menggunakan Matlab 7. Seri ini telah memiliki fungsi-fungsi modulasi yang cukup lengkap. Berikut ini adalah coding Matlab untuk membangkitkan sinyal ASK.
Hasil simulasi dengan coding di atas ditunjukkan pada gambar 4.5 berikut ini :
len = 10000; % Number of symbols M = 16; % Size of alphabet
msg = randint(len,1,M); % Original signal % Modulate using PAM,
txpam = pammod(msg,M);
% Perturb the phase of the modulated signal. phasenoise = randn(len,1)*.015;
rxpam = txpam.*exp(j*2*pi*phasenoise);
% Create a scatter plot of the received signal. scatterplot(rxpam); title('Noisy PAM Scatter Plot'); % Demodulate the received signal.
22
Hasil simulasi dengan koding diatas ditunjukan pada gambar 4.5 berikut ini:
Gambar 4.5. Hasil simulasi untuk membangkitkan sinyal ASK Dapat dianalisa untuk sinyal keluaran ASK pada Matlab yang digunakan adalah matlab versi 7, tidak bisa dihasilkan modulasi dan demodulasi ASK yang cukup baik. Sedangkan pada Matlab versi 2008 hal tersebut dimungkinkan dengan adanya fungsi askmod, dan
askdemod. Penulis cukup mengalami kesulitan untuk aplikasi pada
Matlab 2008, karena spesifikasi komputer yang digunakan harus cukup tinggi.
IV.1.3. Hasil Perancangan Modulasi FSK
Pembangkitan sinyal FSK dilakukan dengan menggunakan fungsi
fskmod pada matlab, dengan memasukkan parameter-parameter yang
frekuensi carrier dan frekuensi informasi (data) yang dimasukkan ke
dalam sinyal pembawa. Berikut ini adalah cuplikan listing dengan menggunakan sinyal random.
Listing program di atas secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
M = 4; freqsep = 8; nsamp = 12; Fs = 32; x = randint(1000,1,M); % Random signal
y = fskmod(x,M,freqsep,nsamp,Fs); % Modulate. ly = length(y);
% Create an FFT plot.
23
y = fskmod (x, M, freq_sep, nsamp) output y envelope yang kompleks dari pesan modulasi sinyal x menggunakan FSK. M adalah ukuran alfabet dan merupakan bilangan bulat pangkat 2. Pesan sinyal terdiri dari bilangan bulat antara 0 dan M-1. Freq_sampling adalah pemisahan antara frekuensi berturut-turut dalam Hz. nsamp menunjukkan jumlah sampel per simbol dalam y dan merupakan bilangan bulat positif lebih besar dari 1. Laju sampling dari y adalah 1 Hz. Oleh teorema sampling Nyquist, freq_sep
dan M harus memenuhi rumus berikut :
(M-1) * freq_sep <= 1. (4.3) Jika x adalah matriks dengan beberapa baris dan kolom, maka proses fungsi kolom independently.
y = fskmod (x, M, freq_sep, nsamp, Fs) (4.4) Yang menentukan tingkat sampling y dalam Hz. Karena teorema Nyquist sampling menunjukkan bahwa frekuensi maksimum tidak boleh lebih besar dari Fs / 2, input harus memenuhi rumus seperti berikut :
(M-1) * freq_sep <= Fs.y = fskmod (4.5) Dimana (x, M, freq_sep, nsamp, Fs, phase_cont) fase menentukan kontinuitas.
Hasil simulasi program di atas, dapat digambarkan pada gambar 4.6 di bawah ini. Pada gambar terlihat bahwa modulasi FSK sudah terbentuk, namun karena sinyal yang digunakan adalah sinyal random maka tidak bentuk gelombang pada beberapa frekuensi terlihat berukuran lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk hasil program dengan modulasi FSK ini penulis melakukan 7 buah percobaan dengan variasi jumlah gelombang yang dibangkitkan yang ditunjukkan pada gambar 4.6 sampai gambar 4.12 berikut :
24
Gambar 4.7. FSK dengan sinyal random 200
Gambar 4.8. FSK dengan sinyal random 300
Gambar 4.9. FSK dengan sinyal random 400
Gambar 4.10. FSK dengan sinyal random 600
25
Gambar 4.12. FSK dengan sinyal random 1000
Dari gambar diatas dapat dialisa bahwa sinyal random antara frekuensi 100Hz sampai 1000Hz dinyatakan sangat berbeda. Karena semakin besar radian random sinyal maka gelombang random tersebut dapat terlihat jelas.
IV.1.4. Hasil Perancangan Modulasi PSK
Simulasi sinyal dengan Phase Shift Keying dibangkitkan dengan menggunakan fungsi pskmod pada Matlab 7. Namun ada beberapa system pembangkitan sinyal dengan PSK yang berikut ini akan dijabarkan empat macam pembangkitan sinyal dengan PSK.
IV.1.4.1. Pembangkitan Kelompok 16 PSK
Listing program untuk membangkitkan konstelasi 16 PSK adalah sebagai berikut :
Listing di atas secara singkat dapat dijabarkan sebagai M adalah jumlah data yang akan dimodulasikan, kemudian dengan fungsi pskmod pada matlab maka data sejumlah 16 data dapat langsung dibangkitkan dengan penguncian fase yang berbeda-beda. Gambar 4.13. menunjukkan hasil pemodulasian dengan PSK.
M = 16;
26
Gambar 4.13. Modulasi PSK dengan 16 data:
IV.1.4.2. Pembangkitan Kelompok 32 PSK
Kode di bawah ini plot sebuah konstelasi QAM memiliki 32 poin dan daya 1 watt. Contoh juga menggambarkan bagaimana label plot dengan angka-angka yang membentuk input ke modulasi. Berikut listening program dari pembangkit gelombang 32 PSK.
Gambar 4.10. Modulasi PSK dengan 32 data
M = 32;
x = [0:M-1];
y = qammod(x,M);
scale = modnorm(y,'peakpow',1);
y = scale*y; % Scale the constellation.
scatterplot(y); % Plot the scaled constellation.
% Include text annotations that number the points.
hold on; % Make sure the annotations go in the same figure.
for jj=1:length(y)
text(real(y(jj)),imag(y(jj)),[' ' num2str(jj-1)]);
end
27
Gambar 4.14. Modulasi PSK dengan 32 data:
Dapat dianalisa bahwa pembangkit kelompok 16 PSK dan pembangkit kelompok 32 PSK menentukan titik konstelasi yang tepat secara berurutan sesuai dengan jumlah data yang kita inginkan. Dengan rumus scale the constellation dalam Matlab :
y = scale*y (4.6)
IV.1.4.3. Kode Gray Sinyal Constellation.
Karena fungsi modulasi QAM umum genqammod dan genqamdemod
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Pada Amplitude Modulation (AM) DSB-SC dan DSB-FC semakin besar input frekuensi carrier maka spektral magnitude yang dihasilkan semakin kecil.
2. Program Frequency Modulation (FM) tidak berhasil dibuat, karena
modulasi frekuensi dipakai hanya sebagai gelombang carrier dalam sistem
komunikasi digital sehingga tidak ditampilkan sebagai gelombang asli tetapi berupa sinyal termodulasi digital seperti pada pembahasan ASK, FSK, dan PSK.
3. Sinyal ASK, PSK, FSK tidak membentuk gelombang sinyal melainkan varian atau fasa data sinyal digital.
5.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
1. Menampilkan sinyal modulasi demodulasi dapat menggunakan satu program saja yaitu Matlab, sehingga tidak terlalu rumit untuk menggambungkan antara program yang satu dengan program yang lain dengan bantuan GUI pada Matlab.
29
Daftar Pustaka
[1] Denis Roddy dan John Coolen, Komunikasi Elektronik, Alih Bahasa, Tony Mulia; penyunting, Peter Herman Bachtiar. Edisi 4, 9-16, 193-195 Prenhallindo, Jakarta, 2001.
[2] Sulwan Dase-Yb8eip, “Mode Komunikasi” Makassar Digimode Club - Yb8zd, Mei 2008.
[3] Misca Schwartz, “Transmisi Informasi, Modulasi, Bising”, Jakarta 1986. [4] Shrader, R.L, Komunikasi Elektronika, Erlangga, Jakarta, 1989.
[5] Kennedy, George, Electronic Communication System, 3rd edition, mcgraw Hill Book Company, 1984.
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Amplitude-shift_keying, Mei 20008. [7] http://en.wikipedia.org/wiki/PSK, Mei 2008
[8] http://www.total.or.id/info.php?kk=Frequency%20Shift%0Keying, Juni 2008
LAMPIRAN
Program Matlab pada PC Server
1. Fungsi untuk DSB-AM dan DSB-SC Modulation :
%Amplitude Modulation with multitone signal and its spectrum analysis %Show the time domain and frquency domain representation of DSB-AM and %DSB-SC modulations
N = 1024; %N point FFT N>fc to avoid freq domain aliasing fs = 4096; % sample frequency
t = (0:N-1)/fs;
fc = 600; %Carrier Frequency
fm1 = 20; %Three message signal frequencies fm2 = 80;
fm3 = 40;
Ec = 20; %Carrier Amplitude
Em1 = 5; %Three message signal amplitudes Em2 = 5;
Em3 = 5;
% Try changing the message and carrier amplitudes to see the effect in % DSB-AM modulation
%---Double SideBand Full Carrier Modulation (DSB-FC(AM))
A = Ec + Em1*sin(2*pi*fm1*t) + Em2*sin(2*pi*fm2*t) + Em3*sin(2*pi*fm3*t); %Envelope/eliminate the carrier amplitude
m = A.*[sin(2*pi*fc*t)]; %to convert DSB-AM to DSB-SC Mf = 2/N*abs(fft(m,N));
f = fs * (0 : N/2) / N; %Since the fft result is symmetrical, only the positive half is sufficient for spectral representation
close all;
figure('Name','Time/Fequency domain representations of DSB-AM signals'); subplot(2,1,1); %Time domain plot
plot(t(1:N/2),m(1:N/2),t(1:N/2),A(1:N/2),'r',t(1:N/2),-A(1:N/2),'r'); title('Time Domain Representation');
xlabel('Time'); ylabel('Modulated signal'); subplot(2,1,2); %Frequency Domain Plot plot(f(1:256),Mf(1:256));
title('Frequency Domain Representation');
xlabel('Frequency (Hz)'); ylabel('Spectral Magnitude');
%---Double SideBand Suppressed Carrier DSB-SC---
A = Em1*sin(2*pi*fm1*t) + Em2*sin(2*pi*fm2*t) + Em3*sin(2*pi*fm3*t); %Envelope/eliminate the carrier amplitude
m = A.*[sin(2*pi*fc*t)]; %to convert DSB-AM to DSB-SC Mf = 2/N*abs(fft(m,N));
plot(t(1:N/2),m(1:N/2),t(1:N/2),A(1:N/2),'r',t(1:N/2),-A(1:N/2),'r'); title('Time Domain Representation');
xlabel('Time'); ylabel('Modulated signal'); subplot(2,1,2); %Frequency Domain Plot plot(f(1:256),Mf(1:256));
title('Frequency Domain Representation');
xlabel('Frequency (Hz)'); ylabel('Spectral Magnitude'); text(15,60,'Carrier');
%--- 2. Fungsi untuk ASK :
len = 10000; % Number of symbols M = 10; % Size of alphabet
msg = randint(len,1,M); % Original signal % Modulate using PAM,
txpam = pammod(msg,M);
% Perturb the phase of the modulated signal. phasenoise = randn(len,1)*.015;
rxpam = txpam.*exp(j*2*pi*phasenoise); % Create a scatter plot of the received signal. scatterplot(rxpam); title('Noisy PAM Scatter Plot'); % Demodulate the received signal.
recovpam = pamdemod(rxpam,M); % Compute number of symbol errors. numerrs_pam = symerr(msg,recovpam); 3. Fungsi untuk FSK :
M = 4; freqsep = 8; nsamp = 12; Fs = 32; x = randint(100,1,M); % Random signal
y = fskmod(x,M,freqsep,nsamp,Fs); % Modulate. ly = length(y);
% Create an FFT plot.
freq = [-Fs/2 : Fs/ly : Fs/2 - Fs/ly]; Syy = 10*log10(fftshift(abs(fft(y)))); plot(freq,Syy)
4. Fungsi untuk PSK : M = 32;
x = [0:M-1]; y = qammod(x,M);
scale = modnorm(y,'peakpow',1); y = scale*y; % Scale the constellation. scatterplot(y); % Plot the scaled constellation. % Include text annotations that number the points.
hold on; % Make sure the annotations go in the same figure. for jj=1:length(y)
text(real(y(jj)),imag(y(jj)),[' ' num2str(jj-1)]); end
5. Fungsi pembangkit untuk kelompok 16 PSK : M = 16;
x = [0:M-1];
6. Fungsi pembangkit untuk kelompok 32 PSK : M = 32;
x = [0:M-1]; y = qammod(x,M);
scale = modnorm(y,'peakpow',1); y = scale*y; % Scale the constellation. scatterplot(y); % Plot the scaled constellation. % Include text annotations that number the points.
hold on; % Make sure the annotations go in the same figure. for jj=1:length(y)
text(real(y(jj)),imag(y(jj)),[' ' num2str(jj-1)]); end