i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI DI SD NEGERI 1 SELOKERTO SEMPOR SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Trias Kusdaryanto
081134209
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Persembahan
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
!
Tuhan Yesus juru selamatku dan Bunda Maria
Teladanku
!
Bapak dan ibu yang selalu memberi semangat
dan memberi pelajaran tentang arti hidup
!
Kakakku Cornelius sunarko ST dan Budi
Setiawan yang selalu memberi semangat untuk
tetap bekerja keras
!
Saudara – saudaraku yang selalu mendukungku
dan mendoakanku
!
Sahabat – sahabatku yang selalu mendukungku
dan menemani hari – hariku hingga menjadi lebih
bermakna
!
Kensi Jati Hananingrum yang selalu memberi
dukungan dan setia menemaniku
v
Motto
“ Apa pun tugas hidup anda, lakukan dengan
baik”.
( Martin Luther King )
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan;
jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan;
tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh
kesadaran.”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Januari 2012 Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTING AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Trias Kusdaryanto
Nomor Mahasiswa : 081134209
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V DALAM
MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI DI SD NEGERI 1
SELOKERTO SEMPOR SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010/2011
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendestribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11 Januari 2012 Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V DALAM MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI DI SD NEGERI 1 SELOKERTO SEMPOR SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh
Trias Kusdaryanto Nim : 081134209
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto Sempor Tahun Ajaran 2010/2011 tentang sifat-sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa SD Negeri 1 Selokerto Sempor kelas V Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari perempuan 14 siswi dan laki – laki 11 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2010/2011. Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa materi sifat-sifat cahaya.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus.Pada siklus I dibagi dalam tiga kali pertemuan.Sedangkan siklus ke dua juga dibagi ke dalam tiga kali pertemuan. Satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran, dimana satu jam pelajaran adalah 35 menit. Pada penelitian ini peneliti memilih materi sifat-sifat cahaya pada mata pelajaran IPA kelas V semester 2 dengan alasan tingkat tingkat prestasi belajar siswa pada materi tersebut masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang masih berada di bawah KKM yang telah ditentukan sekolah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri, nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun ajaran 2010/2011 berada dibawah KKM yaitu 61 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu 45 %. Setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu pada siklus I meningkat menjadi 68 dan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 64 %.Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 72 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 84 %.
ix
ABSTRACT
IMPROVING STUDENTS’ SCIENCE ACHIEVEMENT FOR CLASS V ON “LIGHT FEATURES” MATERIAL
USING INQUIRY APPROACH-BASED EXPERIMENTS IN SELOKERTO 1 STATE ELEMENTARY SCHOOL SEMPOR
SEMESTER II
ACADEMIC YEAR 2010/2011
By
Trias Kusdaryanto Nim: 081134209
This study aims to investigate the improvement of students’ achievement at grade V in Selokerto 1 State Elementary School on the academic year achievement on topic of the properties of the light.
The study consisted of 2 cycles. Cycle I was divided into three sessions. While the cycle II is also divided into three sessions. One session consisted of two hour lesson, where the one-hour lesson is 35 minutes. In this study the researchers chose the material properties of the light on the subjects of science class V semester 2 by reason of the level of student achievement levels on the material is still low. This is evidenced by the average value of the class which is still below a predetermined KKM school.
The results showed that before action was taken by using the method of experiment with inquiry-based approach, the average value of class V students in the school year 2010/2011 under the KKM was 61 and the percentage of students who reach the KKM was still low at 45%. Once the action has increased the value of the average student is on a cycle I increased to 68 and the percentage of students who reach the KKM is 64%. In cycle II, the average value and the percentage of students to 72 students who achieve KKM increased to 84%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rohandi Ph. D. Selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma 2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku Kaprodi PGSD, FKIP Universitas
Sanata Dharma
3. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. Selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan, dorongan, seta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. 4. Maria Melani Ika S.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bantuan ide, saran, masukan, serta kritik yang sangat berguna selama penelitian ini.
5. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
xi
7. Bapak Kasimin S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Selokerto Sempor yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas V SD Negeri Selokerto Sempor
8. Teman – teman PGSD kelas A angkatan 2008 yang telah bersamaku di PGSD
9. Teman-teman Sexen yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi saya ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan dan perbaikan karya ilmiah ini.Akhirnya, penulis berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Yogyakarta, 11 Januari 2012
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... .x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Pembatasan Masalah ... 3
C.Perumusan Masalah ... 3
D.Batasan Pengertian ... 4
xiii
F. Tujuan Penelitian ... 5
G.Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN TEORI ... 8
A.Prestasi Belajar... 8
B.Pendekatan Inkuiri ... 9
C.Metode Eksperimen ... 12
D.Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )... 14
E. Sifat-sifat Cahaya………. ... 16
F. Pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen Berbasis Pendekatan Inkuiri………. ... 21
G.Kerangka Berpikir ... 22
H.Hipotesis Tindakan... 22
BAB III. METODE PENELITIAN ... 23
A.Jenis Penelititan ... 23
B.Setting Penelitian ... 24
C.Rencana Tindakan ... 25
D.Pengumpulan Data dan Instrumennya ... 28
E. Analisis Data ... 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A.Hasil Penelitian ... 34
1.Siklus Pertama... 34
xiv
b. Pelaksanaan Tindakan ... 34
c. Hasil penelitian Siklus I ... 35
d. Refleksi ... 39
2. Siklus Kedua... 39
a. Rencana Kegiatan... 39
b. Pelaksanaan Tindakan... 39
c. Hasil Penelitian Siklus II... 40
d. Refleksi ... 44
B.Pembahasan ... 44
BAB V PENUTUP ... 50
A.Kesimpulan ... 50
B.Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram alur pembelajaran berbasis inkuiri ... 11
Gambar 2. Cahaya merambat lurus... 17
Gambar 3. Cahaya menembus benda bening ... 18
Gambar 4. Cahaya dapat dipantulkan ... 19
Gambar 5. Sedotan dalam gelas berisi air terlihat seperti bengkok ... 20
Gambar 6. Cahaya mengalami pembiasan ... 20
Gambar 7. Cahaya putih diuraikan ... 21
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 24
Tabel 2. Pengumpulan Data dan Instrumen ... 28
Tabel 3. Kisi-kisi soal Evaluasi siklus I ... 29
Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II ... 29
Tabel 5. Pedoman skoring siklus I dan siklus II ... 30
Tabel 6. Lembar pengamatan keaktifan siswa ... 31
Tabel 7. Kriteria keberhasilan penelitian ... 32
Tabel 8. Hasil Tes Evaluasi Siklus 1 ... 35
Tabel 9. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I pertemuan I ... 36
Tabel 10. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I pertemuan II ... 37
Tabel 11. Hasil tes siklus II ... 40
Tabel 12. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus II pertemuan I ... 41
Tabel 13. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus II pertemuan II ... 43
Tabel 14. Ringkasan hasil penelitian yang berkaitan dengan prestasi ... 44
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 54
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1... 56
Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan 2... 59
Lampiran 4. LKS siklus I Pertemuan 1... 62
Lampiran 5. LKS siklus I Pertemuan 2 ... 65
Lampiran 6. RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 68
Lampiran 7. RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 71
Lampiran 8. LKS Siklus II Pertemuan 1 ... 74
Lampiran 9. LKS Siklus II Pertemuan 2 ... 76
Lampiran 10. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 78
Lampiran 11. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II... 79
Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus I... 80
Lampiran 13. Soal Evaluasi Siklus II……… 83
Lampiran 14. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I ... 86
Lampiran 15. Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II ... 87
Lampiran 16. Data Kondisi Awal ... 88
Lampiran 17. Persentase KKM kondisi Awal……… ... 89
Lampiran 18. Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus I ... 91
Lampiran 19. Data Persentase KKM Siklus I ... 92
Lampiran 20. Lembar Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan I... 93
Lampiran 21. Lembar Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan II …… 94
Lampiran 22. Data Perolehan Tes Evaluasi Siklus II ... 95
Lampiran 23. Data Persentase KKM Siklus II……….. 96
Lampiran 24. Lembar Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan I ... 97
Lampiran 25. Lembar Keaktifan Siswa Siklus II Pertemuan II ……98
Lampiran 26. Lembar Permohonan Ijin Penelitian ... 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPA adalah suatu mata pelajaran yang mempelajari tentang alam.Apa yang dipelajari di dalam IPA merupakan hal yang selalu siswa temukan dalam kehidupan sehari–hari.Oleh karena itu, seharusnya siswa dapat lebih mudah memahami materi IPA yang telah disampaikan oleh gurunya.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran IPA ditandai dengan tercapainya indikator dalam setiap Kompetensi Dasar (KD). Keberhasilan setiap indikator tersebut dapat dilihat melalui hasil evaluasi belajar siswa.Jika hasil evaluasi baik maka prestasi belajar siswa akan baik. Tetapi ada suatu masalah yang terjadi dengan siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto Sempor Semester II Tahun Ajaran 2010/2011mata pelajaran IPA pada KD “Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya”. Masalah tersebut adalah prestasi belajar yang didapatkan masih rendah, hal ini dapat dilihat melalui data ulangan harian siswa, nilai rata-rata siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011 adalah 61. Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada KD “Mendeskripsikan Sifat-sifat Cahaya” adalah 65.Sedangkan berdasarkan data kondisi awal, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 45 % dari 36 siswa ( 16siswa).
Metode yang kurang tepat tersebut dapat membuat siswa merasa bosan di kelas dan membuat siswa tidak aktif dalam pencarian informasi. Keaktifan siswa dalam pencarian informasi sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai.Jadi guru harus mencari metode lainatau yang tepat.
Pemakaian metode yang tepat dapat membantu guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.Metode yang tepat ini akan membuat siswa termotivasi untuk belajar secara aktif. Siswa akan merasa terbantu dalam proses pencarian informasi untuk membangun pemahamanya. Sehingga yang terjadi pada siswa adalah bukan suatu hafalan yang didapat melainkan pemahaman yang didapat.
B. Pembatasan masalah
Karena keterbatasan waktu dan luasnya materi pelajaran IlmuPengetahuan Alam (IPA) di SD maka diperlukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya akan dibatasi pada peningkatan prestasi belajar IPA pada KD “Mendeskripsikan Sifat-sifat Cahaya” siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode eksperimen berbasispendekatan inkuiri
C. Perumusan Masalah
Dilandasi latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA dilihat dari nilai rata-rata siswa dalam materi sifat-sifat cahaya bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto, Sempor, semester II tahun Ajaran 2010/2011.
3. Apakah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam materi sifat-sifat cahaya bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto, Sempor, semester II tahun Ajaran 2010/2011.
D. Batasan Pengertian
Seperti yang telah diuraikan yang dimaksud dengan :
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor yang didapat dari hasil tes kemampuan.
2. Peningkatan prestasi belajar adalah peningkatan hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang dapat diukur dengan alat ukur tes yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka.
3. Keaktifan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan fisik dan non fisik
4. Metode eksperimen adalah cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan.
6. IPA adalah suatu kajian tentang alam yang diperoleh dari suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan pengetahuan yang teoritis.
E. Pemecahan masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang, tentang banyaknya siswa yang masih dibawah KKM di dalam suatu pembelajaran dengan KD mendeskripsikan sifat–sifat cahaya masalah tersebut akan diatasi dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dimana pelaksanaannya diusahakan sebanyak mungkin siswa dapat terlibat di dalam kegiatan pembelajaran tersebut, dan nantinya diharapkan lebih banyak siswa yang mencapai KKM.
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalahnya, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri, dapat meningkatkan prestasi belajar yang dilihat dari nilai rata-rata siswakelas V SD Negeri 1 Selokerto, Sempor dalam materi sifat-sifat cahaya Tahun Ajaran 2010/2011.
V SD Negeri1 Selokerto, Sempor dalam materi sifat-sifat cahaya Tahun Ajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri, dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto, Sempor dalam materi sifat-sifat cahaya Tahun Ajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini : 1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri.
2. Bagi Pembaca
Dapat menjadi bahan referensi dalam menunjang kegiatan belajar yang berkaitan dengan materi sifat-sifat cahayadengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri bagi siswa kelas V SD. 3. Bagi Perpustakaan Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menambah satu bacaan yang dapat dimanfaatkan untuk guru sebagai contoh pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4. Bagi Guru
5. Bagi Program Studi PGSD
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Prestasi belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Hilgard dalam Tanlain (2006:3), “Belajar adalah proses yang didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktik atau latihan”.Sedangkan menurut Winkel (1987:36), “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.Dari pengertian yang dikemukakan oleh pakar pendidikan tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dari belum bisa membaca kemudian bisa membaca, perubahan dari belum bisa mengendarai sepeda kemudian menjadi bisa mengendarai sepeda, perubahan dari perilaku yang kurang beradab kemudian menjadi beradab, dsb.
2. Pengertian Prestasi
3. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1996:165) Prestasi belajar adalah salah satu bukti yang menunjukan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan bobot/nilai yang berhasil diraihnya. Sedangkan menurut Mulyono (1995:150) Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar.Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang didapat dari hasil tes kemampuan.
B. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri tidak semuanya cocok diterapkan pada semua jenjang SD.Carin dalam Amien, (1976:127) menekankan penggunaan inkuiri pada kelas atas disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektualnya.Dengan kata lain inkuiricocok untuk kelas atas (kelas 4, 5, dan 6) dan tidak cocok digunakan pada kelas rendah ( kelas 1, 2 dan 3) dikarenakan kelas rendah belum bisa untuk melakukan proses inkuiri berdasarkan tingkat perkembangan intelektualnya.
Menurut Sagala, (2004:68) peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan.Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.Selain itu guru juga membimbing siswa dalam pengambilan suatu kesimpulan dari kegiatan observasi yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring siswa untuk menemukan kesimpulan dari observasi tersebut.
Suchman dalam Amien, (1976:131) menyarankan guru untuk mengambil suatu langkah–langkah yang dapat mendorong siswa melakukan inkuiri. Langkah–langkah tersebut diantaranya adalah :
1. Menciptakan kemerdekaan untuk memiliki dan mengekspresikan ide-ide dan mengetes ide-ide tersebut dengan data.
2. Menyediakan suatu lingkungan yang responsif sehingga: a. Setiap ide/gagasan didengar dan dimengerti.
b. Setiap siswa dapat memperoleh data yang ia perlukan.
Dalam implementasinya, pembelajaran inkuiri memiliki sintaks sebagai berikut:
1. Menyajikan pertanyaan atau masalah:Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan. Guru membagi siswa dalam kelompok.
2. Membuat hipotesis: Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memproiritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. 3. Merancang percobaan : Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.
4. Mengumpulkan dan menganilisis data: Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
5. Membuat kesimpulan: Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
Mahmuddin.2009:http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10/pendekata n-inkuiri-dalam-pembelajaran/gambar
Alur pembelajaran di atas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini :
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Masalah Mengidentifikasi Menyajikan
Membimbing Mengidentifikasi
Penggunaan inkuiri memiliki keuntungan dan kelemahan.Keuntungan penggunaan pendekatan inkuiri menurut Jerome Bruner dalam Amien (1987:133) adalah sebagai berikut :
1. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatipnya sendiri 4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri
5. Situasi belajar menjadi lebih menarik
Sementara itu kelemahannya adalah sebagai berikut : 1. Memerlukan fasilitas yang memadahi
2. Kurang memadahi untuk mengajar siswa yang jumlahnya banyak
3. Kebebasan yang diberikan kepada peserta didik tidak selamanya digunakan secara optimal
http://www.scribd.com/doc/17110823/PTKPenerapan-Metode-Inkuiri-Dalam- Pembelajaran-IPA-Di-SD-Untuk-Meningkatkan-Hasil-Belajar-Siswa-Pada-Konsep-Cahaya
C. Metode Eksperimen
Penggunaan metode eksperimen memiliki kekuatan dan keterbatasan. Kekuatan metode eksperimen itu sendiri menurut Sumantri (2001:136) adalah sebagai berikut :
1. Membuat peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaanya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku. 2. Peserta didik aktif terlibat aktif terlibat mengumpulkan fakta,
informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukanya.
3. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah
4. Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif, realistis dan menghilangkan verbalisme.
Sedangkan keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memerlukan peralatan percobaan yang komplit
2. Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang lama
3. Menimbulklan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang pengalaman dalam penelitian
4. Kegagalam dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada kesalahan dalam menyimpulkan
Ukuran keaktifan yang dapat dilihat adalah sebagai berikut : 1. Siswa berpartisipasi dalam kelompok eksperimen
3. Siswa mengacungkan jari ketika ada pertanyaan dari guru
4. Siswa menjawab pertanyaan guru
D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA sendiri berasal dari kata scienceyang berarti alam.Menurut Suyoso (1998:23) Scienceadalah “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal”.Sedangkan menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kajian tentang alam yang diperoleh dari suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan pengetahuan yang teoritis.
IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang diperolehnya melalui proses ilmiah dan dilandasi oleh sikap ilmiah. Suatu sikap yang ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah, dan dalam melakukan proses ilmiah harus dilandasi sikap ilmiah.
1. Produk Ilmiah :
a. Fakta
Fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif.
Misalnya : merkuri adalah planet terdekat dengan matahari, ular termasuk golongan reptilia
b. Konsep
Konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA Misalnya : semua zat tersusun atass partikel-partikel, benda-benda hidup dipengaruhi lingkungan.
c. Prinsip
Prinsip adalah generalisasi yang meliputi konsep – konsep yang berkaitan.
Misalnya : udara yang dipanaskan memuai adalah prinsip yang menghubungkan konsep udara, panas dan pemuaian.
d. Teori ilmiah
Teori adalah kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep dan prinsip yang saling berhubungan.
2. Proses Ilmiah :
Proses ilmiah adalah proses yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam memecahkan suatu masalah. Proses tersebut memiliki langkah– langkah sebagai berikut
a. Mengidentifikasi dan menyatakan suatu problem b. Merumuskan hipotesis
c. Mendisain dan melaksanakan eksperimen d. Observasi
e. Mengumpulkan dan menganalisis data
f. Mengulang kembali ekperimen untuk mencocokkan/membuktikan kebenaran data
g. Menarik kesimpulan 3. Sikap Ilmiah :
Sikap ilmiah adalah perilaku para ilmuwan yang mereka ikuti dalam melakukan penelitian – penelitian ilmiah.Perilaku tersebut diantaranya hasrat ingin tahu, kerendahan hati, sikap keterbukaan, jujur, ketelitian, dsb.
E. Sifat – sifat Cahaya
Darmodjo, (1993:283) Cahaya adalah partikel-partikel yang sangat kecil sangat ringan dan bergerak dengan sangat cepat yang dipancarkan dari sumbernya ke segala arah”. Sedangkan menurut Maxwell dalam Darmodjo, (1993:283) cahaya adalah suatu gelombang elektromagnetik yang merambat dengan kecapatan 3 x 10 8m/detik.Cahaya yang kita lihat setiap hari mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
1. Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat lurus dapat dibuktikan dengan melakukan suatu eksperimen seperti dibawah ini.
Ketika si anak melihat lubang yang segaris tersebut, ia akan melihat lilin yang menyala pada pada ujung karton dikarenakan cahaya merambat lurus kemata si anak. Tetapi apabila salah satu karton digeser anak tersebut tidak akan melihat cahaya lilin tersebut, karena cahaya yang seharusnya merambat lurus ke mata tersebut terhalang oleh salah satu karton.
2. Cahaya menembus benda bening
Ketika seorang anak berjalan dibawah sinar matahari, ia melihat ke bawah dan ternyata ada bayangan hitam yang selalu mengikuti kemana ia berjalan. Bayangan hitam tersebut terbentuk akibat cahaya tidak bisa menembus tubuh si anak. Cahaya hanya bisa menembus benda bening, untuk membuktikanya bisa menggunakan senter untuk mencahayai benda apa saja yang bisa ditembus cahaya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan seperti gambar di bawah ini.
Apabila benda yang telah disinari menggunakan senter menghasilkan bayangan gelap berarti benda tersebut termasuk benda tak tembus cahaya.Dan sebaliknya apabila benda yang telah disinari menggunakan senter menghasilkan cahaya putih berarti benda tersebut termasuk benda tembus cahaya.
3. Cahaya dapat dipantulkan
Ketika ada seorang anak menggunakan cerminya untuk bercermin, dia melihat benda-benda yang ada dibelakangnya ikut terlihat pada cermin
yang ia gunakan. Hal ini terjadi akibat cahaya benda-benda yang ada dibelakang anak tersebut dipantulkan ke cermin, kemudian dari cermin cahaya dipantulkan ke mata.Peristiwa ini merupakan salah satu dari sifat cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan.
Ada 2 macam pemantulan cahaya, diantaranya adalah pemantulan teratur dan pemantulan baur.Pemantulan teratur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan benda yang licin dan mengkilap misalnya cermin datar, dari cermin tersebut cahaya akan dipantulkan pada satu arah saja.Akan tetapi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar, pantulan cahaya akan terhambur kesegala arah. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur.
4. Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya dapat mengalami pembelokan atau lebih dikenal lagi dengan istilah pembiasan apabila cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda.Medium adalah zat perantara yang dilalui.Berikut ini adalah salah satu contoh pembiasan yang terjadi pada sedotan yang dimasukan kedalam gelas yang berisi air.
Kerapatan zat berbeda-beda.Kerapatan gelas bening lebih besar daripada air jernih.Kerapatan air jernih lebih besar daripada kerapatan udara.
Dari keterangan tersebut dapat dipahami penyebab sebagian pensil yang dimasukan ke dalam air terlihat seperti patah.Hal ini terjadi karena bagian pensil yang tercelup tersebut terlihat lebih tinggi dari kedudukan yang sebenarnya.Cahaya dari bagian pensil yang tercelup, ketika keluar ke udara di bidang batas dibiaskan menjauhi garis normal sehingga sebagian bagian tersebut terlihat lebih tinggi.
5. Cahaya putih terdiri dari berbagai warna
Cahaya putih yang dipancarkan oleh matahari sebenarnya terbentuk oleh beberapa unsur warna, diantaranya adalah merah, jingga, kuning, hijau,biru, nila, dan ungu.Warna-warna cahaya yang membentuk cahaya putih atau lebih dikenal dengan spektrum dapat dibuktikan ketika cahaya mengalami pembiasan dan terurai.Pembuktian tersebut dapat dilakukan dengan
Garis normal Garis normal
kaca udara
udara air
Gambar 5. Sedotan dalam gelas berisi air terlihat seperti bengkok
menggunakan cermin datar, baskom, air dan kemudian posisinya diatur seperti dibawah ini.
Dengan alat dan posisi seperti gambar diatas spektrum dapat terlihat, karena ketika cahaya putih matahari masuk ke air, warna-warna yang membentuk cahaya putih terurai atau dibelokan dengan sudut bias yang berbeda-beda. Sudut bias cahaya merah lebih kecil daripada sudut bias kuning. Cahaya ungu membias dengan sudut yang paling besar.Begitu pula ketika keluar dari permukaan air dan kemudian menuju ke layar atau tembok, cahaya warna merah terpisah makin jauh terhadap warna ungu. Sedangkan warna lain terletak di antara warna merah dan ungu.
F. Pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen Berbasis Pendekatan
Inkuiri
Dalam pembelajaran ini, pertama kali siswa akan disajikan sebuah masalah dalam bentuk pertanyaaan atau pernyataan oleh guru. Kemudian guru akan membimbing siswa untuk menentukan hipotesis, disamping itu guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan setiap siswa untuk melakukan
eksperimen. Setelah siswa melakukan eksperimen siswa akan diminta untuk membacakan hasil dari eksperimen yang dilakukan. Untuk langkah yang terakhir guru akan membimbing siswa dengnan cara memberi pertanyaan yang menggiring siswa untuk mendapatkan kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan.
G. Kerangka Berpikir
Di dalam pembelajaran IPA dibutuhkan suatu pemahaman yang baik.Untuk mencapai pemahaman tersebut dibutuhkan suatu pembelajaran yang bukan dimulai dari konseptual, melainkan melalui pengamatan atau percobaan konkretuntuk mencapai konsep tersebut.Dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekataninkuiri, siswa dapat melakukan suatu pembelajaran yang aktif. Dalam pembelajaran ini siswa akan mendapatkan pengalaman langsung dalam menemukan suatu konsep. Dengan pengalaman langsung tersebut, siswa akan lebih mudah memahami materi dan dengan demikian prestasi belajar meningkat.
H. Hipotesis Tindakan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan model penelitian ini menggunakan model Khemis dan Taggart, yaitu sebagai berikut :
Siklus 1 Siklus 2Siklus 2
Gambar 8. Model Penelitian Khemis dan Taggart
Rencana banyaknya siklus
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan siklus kedua akan diadakan 3 kali pertemuan, setiap pertemuan 2JP , setiap 1JP = 35 menit.
Rencana Tindakan
Rencana Tindakan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi Pelaksanaan
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
SD Negeri 1 Selokerto Sempor 2. Subyek Penelitian
Siswa Kelas V SD Negeri 1 Selokerto Sempor tahun pelajaran 2010/2011 jumlah 25 siswa (putra : 11 siswa dan putri : 14 siswi).
3. Obyek Penelitian
Peningkatan prestasi belajar siswa dalammateri sifat-sifat cahaya 4. Waktu Penelitian :
Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan maret-april 2011.Adapun keseluruhan kegiatan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Keterangan Desember
(2010)
2 Observasi masalah di kelas
3 Penyusunan proposal penelitian
No Keterangan Desember (2010)
Januari (2010)
Februari (2011)
Maret (2011)
April (2011) 7 Ujian akhir
8 Perbaikan laporan
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
a. Meminta ijin penelitian kepada Kepala SD
b. Menentukan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) sesuai materi pembelajaran
c. Menyusun Silabus
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) e. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
f. Menyusun kisi-kisi evaluasi
g. Membuat soal evaluasi pada siklus I dan II beserta kunci jawaban 2. Rencana Tindakan tiap siklus
Siklus I
a. Rencana Tindakan
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2) Guru menyajikan suatu masalah seputar cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat mermbat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.
3) Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk curah pendapat dalam menentukan hipotesis.
4) Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk merancang suatu percobaan.
5) Guru meminta siswa kelompok menyampaikan hasil percobaan. 6) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan. b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan pada butir a sampai f.
c. Observasi
Melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan cara siswa mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus Itiap-tiap pertemuan.
Siklus II
ke 2 (2 Jp) akan digunakan untuk membahas cahaya dapat diuraikan. Sedangkan pertemuan ke 3(2 Jp) akan digunakan untuk mengerjakan soal-soal evaluasi.
a. Rencana Tindakan
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2) Guru menyajikan suatu masalah seputar cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari beberapa warna.
3) Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk curah pendapat dalam menentukan hipotesis
4) Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk merancang suatu percobaan
5) Guru meminta siswa kelompok menyampaikan hasil percobaan 6) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan pada butir a sampai f.
c. Observasi
Melakukan observasi selama pembelajaran, dengan memperhatikan cara siswa mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya
1. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto
2. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari hasil tes
Tabel 2. Pengumpulan Data dan Instrumenya
Peubah Indikator Jenis Data
cahaya 2.Persentase siswa yang mencapai KKM
Skor Tes Tertulis Soal Tes
Keaktifan 3. Persentase keaktifan siswa
Skor Pengamatan Lembar pengamatan
4. Instrumen
Tabel 3. Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Tabel 4. Kisi-kisi soal evaluasi siklus II
• Siswa dapat
menjelaskan bahwa cahaya matahari dapat diuraikan
2, 4, 10 3, 4, 5
• Validitas isi tes dibuat sesuai dengan kisi-kisi dan konsultasi dengan ahli (Dosen Pembimbing)
• Pedoman Skoring
Pedoman skoring untuk soal evaluasi pada masing-masing siklus dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 5. Pedoman skoring siklus I dan siklus II
Bentuk Soal Jumlah Skor Maksimal Total skor
PG 10 1 10
Essai 5 4 20
Jumlah Skor 30
Kriteria Penyekoran : Soal PG :
Skor 1 : jika jawaban siswa benar Skor 0 : jika jawaban siswa salah Soal Uraian :
Skor 4 : jika jawaban siswa benar sempurna
Skor 3 : jika jawaban siswa benar mendekati sempurna Skor 2 : jika jawaban siswa kurang sempurna
Tabel 6. Lembar pengamatan keaktifan siswa Aspek Keaktifan Yang
Di Nilai
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas Keterangan aspek keaktifan yang dinilai :
A :Siswa berpartisipasi dalam kelompok eksperimen B :Siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
C : Siswa mengacungkan jari ketika ada pertanyaan dari guru D : Siswa menjawab pertanyaan guru
E. Analisis Data
1. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan siswa dalam peningkatan prestasi belajar dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya adalah sebagai berikut :
Tabel 7. kriteria keberhasilan penelitian
Peubah Indikator Kondisi Awal Siklus I IPA dalam materi mendeskripsikan
2. Analisis Data
a. Menentukan nilai siswa dengan : Nilai = skor yang diperoleh
Jumlah skor total
b. Menentukan nilai rata-rata siswa dengan : Nilai rata-rata = jumlah nilai seluruh siswa
Jumlah seluruh siswa
c. Menentukan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM = jumlahseluruh siswa yang mencapai KKM
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V dalam materi Sifat-sifat Cahaya Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Pendekatan Inkuiri Di SD Negeri I Selokerto Sempor Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011”, dilaksanakan pada tanggal 21 April sampai30 April 2011.
1. Siklus I
a. Rencana Kegiatan
Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, media pembelajaran serta soal-soal yang akan diujikan pada akhir siklus 1.
b. Pelaksanaan Tindakan
soal pilihan ganda dan soal uraian yang bertujuan untukmengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran.
c. Hasil Penelitian Siklus Pertama
1) Hasil tes tertulis
Pengukuran dari siklus I dilakukan dengan menggunakan tes tertulis.Persentase keberhasilan yang ingin dicapai pada siklus I ini adalah 60 % dengan nilai KKM 65.Berikut ini hasil tes dari siklus I.
Siklus I
Nilai rata-rata siswa 68
Persentase ketuntasan 64 % 36 %
Dari tabel ulangan siswa di atas diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 68 melebihi nilai rata- rata kondisi awal yaitu 61.
2) Hasil pengamatan keaktifan siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 9. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I pertemuan I Aspek Keaktifan Yang
Aspek Keaktifan Yang
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 60
Persentase keaktifan siswa 60 %
(A: Siswa berpartisipasi dalam kelompok eksperimen, B : Siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, C: Siswa mengacungkan jari ketika ada pertanyaan dari guru, D : Siswa menjawab pertanyaan guru)
Tabel 10. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I pertemuan II Aspek Keaktifan Yang
Aspek Keaktifan Yang Di Nilai
No. Nama Siswa
A B C D
Skor
13 Siswa 13 ! ! ! ! 4
14 Siswa 14 ! ! ! ! 4
15 Siswa 15 ! - - - 1
16 Siswa 16 ! - ! - 2
17 Siswa 17 ! ! ! - 2
18 Siswa 18 ! ! ! ! 4
19 Siswa 19 ! - - - 1
20 Siswa 20 ! - - - 1
21 Siswa 21 ! - - - 1
22 Siswa 22 ! ! ! ! 4
23 Siswa 23 ! - ! - 2
24 Siswa 24 ! ! ! - 3
25 Siswa 25 ! ! ! - 3
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 63
Persentase keaktifan siswa 63 %
(A: Siswa berpartisipasi dalam kelompok eksperimen, B : Siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, C: Siswa mengacungkan jari ketika ada pertanyaan dari guru, D : Siswa menjawab pertanyaan guru)
Dari table diatas diperoleh jumlah skor dari hasil pengamatan keaktifan siswa dari pertemuan I adalah 60, sedangkan pertemuan II adalah 63. Melihat rata-rata nilai dan jumlah skor keaktifan siswa pada siklus I hasil tersebut sudah memenuhi target.Namun untuk lebih meyakinkan bahwa metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.
1) Masih ada beberapa siswa yang kurang berani untuk menanggapi suatu pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. 2) Dalam kelompok siswa cenderung kurang terkoordinasi, ada
yang bekerja tetapi juga ada yang mengobrol atau bermain sendiri selain itu ada yang berebut media eksperimen.
Kekurangan yang ditemui selama siklus I diupayakan diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya dapat lebih maksimal maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Memberi motivasi kepada siswa, agar siswa tidak merasa takut untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.
2) Mengkoordinasi kelompok agar masing-masing anggota mempunyai peran aktif dalam melakukan eksperimen.
2. Siklus II
a. Rencana Kegiatan
Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, media pembelajaran, serta soal-soal yang akan diujikan pada akhir siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran yang telah dibuat.Pada saat siswa melakukan eksperimen guru berkeliling dari kelompok ke kelompok untuk mengamati keaktifan siswa.Pada akhir siklus kedua diadakan ulangan dengan bentuk soal pilihan ganda dan uraian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran apakah pemahaman siswa meningkat atau tidak, apakah peningkatan pemahaman dari siklus II lebih tinggi dari siklus I atau tidak.Pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
c. Hasil Penelitian Siklus Kedua 1. Hasil tes tertulis
Pengukuran dari siklus II dilakukan dengan menggunakan tes tertulis.Persentase keberhasilan yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah 70 % dengan nilai KKM 65.Berikut ini hasil tes dari siklus II.
Tabel 11. Hasil tes siklus II
Siklus II
Ketuntasan
No Nama
Nilai
Ya Tidak
1 Siswa 1 60 - !
2 Siswa 2 60 - !
3 Siswa 3 70 ! -
4 Siswa 4 73 ! -
5 Siswa 5 66 ! -
6 Siswa 6 83 ! -
7 Siswa 7 90 ! -
Siklus II
Nilai rata-rata siswa 72
Persentae ketuntasan 84% 16%
Dari tabel di atas dipereoleh nilai rata-rata kelas mencapai 72 meningkat dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 68.
2) Hasil pengamatan keaktifan siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus II pertemuan I Aspek Keaktifan Yang
Aspek Keaktifan Yang
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 74
Persentase keaktifan siswa 74 %
(A: Siswa berpartisipasi dalam kelompok eksperimen, B : Siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok, C: Siswa mengacungkan jari ketika ada pertanyaan dari guru, D : Siswa menjawab pertanyaan guru)
Aspek Keaktifan Yang
Jumlah skor siswa yang melakukan aktifitas 77
Persentase keaktifan siswa 77 %
Dari table di atas diperoleh jumlah skor hasil pengamatan keaktifan siswa dari pertemuan I adalah 74 sedangkan pertemuan II adalah 77. Melihat rata-rata nilai ulangan kelas dan jumlah skor keaktifan siswa telah memenuhi target keberhasilan siklus II, maka penelitian sudah dinyatakan berhasil sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan.
d. Refleksi
1)Kesulitan siswa pada siklus 2 sudah berkurang, siswa sudah lebih berani untuk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan guru.
2)Dalam kelompok siswa sudah terkoordinasi ,banyak bekerja sama, serta aktif dalam melakukan eksperimen.
B. Pembahasan
a. Prestasi
Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperlihatkan ringkasan hasil penelitian sebagai berikut:
Tabel 14. Ringkasan hasil penelitian yang berkaitan dengan prestasi Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II
Ketuntasan Ketuntasan
Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II
Ketuntasan Ketuntasan
ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebanyak 16 siswa atau mencapai 64% dari 25 siswa.Sebanyak 9 siswa masih memperoleh nilai ulangan di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau 36%.Ketidaktuntasan dari beberapa siswa yang masih di bawah KKM dapat disebabkan belum terbiasanya siswa menghadapi suatu model pembelajaran yang baru bagi mereka, sehingga mereka kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.Hasil tes pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 68, hal tersebut menunjukkan bahwa siklus I belum mencapai indikator keberhasilan akhir siklus II, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.
b. Keaktifan
Tabel 15. Ringkasan hasil penelitian yang berkaitan dengan keaktifan Skor Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II
kelompok tiap kelompok beranggota 5 (lima) siswa.Pada siklus I pertemuan I ada 10 siswa mendapat skor 1, 2 siswa mendapat skor 2, 6 siswa mendapat skor 3, 7 siswa mendapat skor 4, total skor yang didapat pada pertemuan I adalah 60 dan persentase keaktifan adalah 60 %. Sedangkan pada siklus I pertemuan II ada 7 siswa mendapat skor 1, 4 siswa mendapat skor 2, 8 siswa mendapat skor 3, 6 siswa mendapat skor 4, total skor yang didapat adalah 63 dan persentase keaktifan adalah 63 %. Dari data keaktifan siklus I persentase keaktifan sudah mencapai target dari yang diharapkan pada siklus I.
Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri sebanyak dua kali pertemuan.Pada siklus II pertemuan I ada 1 siswa mendapat skor 1, 7 siswa mendapat skor 2, 9 siswa mendapat skor 3, 8 siswa mendapat skor 4. Total skor yang didapat pada siklus II pertemuan I adalah 74 dan persentase keaktifan yang didapat adalah 74 %. Sedangkan pada siklus II pertemuan ke II ada 6 siswa mendapat skor 2, 11 siswa mendapat skor 3, 8 siswa mendapat skor 4. Total skor yang didapat adalah 77 dan persentase keaktifan adalah 77 %. Dari data keaktifan siklus II persentase keaktifan yang didapat sudah mencapai target yang diharapkan pada siklus II.
yang ditargetkan pada siklus I pertemuan I 60 % menjadi 63 % pada pertemuan II dan siklus II pertemuan I 74 % menjadi 77 % pada pertemuan ke II. Dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan hipotesis bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri meningkatkan prestasi dan keaktifan belajar siswa mata pelajaran IPA materi mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri 1 Selokerto, Sempor Tahun Ajaran 2010-2011.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiridapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) dalam materi sifat-sifat cahaya di kelas V semester 2 SD Negeri 1 Selokerto Sempor tahun ajaran 2010/2011. Terbukti dengan peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yaitu:
1. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebesar 61 sedangkan pada siklus I mencapai 68, terjadi peningkatan sebesar 7. Untuk siklus ke II nilai rata-rata yang didapat adalah 72 terjadi peningkatan sebesar 11 dari kondisi awal.
2. Persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebelum Siklus I 45% pada akhir siklus I 64% terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 19%.
3. Persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebelum Siklus I 45% pada akhir siklus II 84% terjadi peningkatan prestasi belajar sebesar 39%.
metode eksperimen berbasis pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa. Terbukti dari tercapainya target keaktifan yang diharapkan.
1. Persentase keaktifan siswa pada siklus I pertemuan I adalah 60 % pada pertemuan ke II 63 %. Terjadi peningkatan sebesar 2 %.
2. Persentase keaktifan pada siklus II pertemuan I adalah 74 %. Terjadi peningkatan 11 % dari siklus I pertemuan ke II. Sedangkan persentase keaktifan pada pertemuan ke II siklus ke II 77 %. Terjadi peningkatan sebesar 3 % dari pertemuan ke I siklus II.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan,beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Apabila didalam proses pelaksanaan eksperimen mengalami kegagalan, diharapkan guru tidak mudah cepat putus asa. Apabila masih ada waktu eksperimen dapat dilakukan kembali.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly & Eny Rahma. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Amien, Moh. 1979. Apakah Metode Discovery-Inquiry itu?. Jakarta: Dekdibud Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan
Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry” Bagian I. Jakarta:
Depdikbud
Hurrahman, Fat. http://udhiexz.wordpress.com/2008/08/08/metode-demonstrasi-dan-eksperimen/
Iskandar, Srini. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana
Mahmudin. 2009. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/10/pendekatan-inkuiri-dalam-pembelajaran/
Sagala, Syaiful. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Schmidt, 2007:
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700298_chapter2.pdf Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV. Maulana
Suyoso, Suharto dan Sujoko. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakart: IKIP Sutrisno, Joko. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dalam belajar
Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa.http://www.erlangga.co.id. Diakses
Tanlain, Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Strategi Belajar – Mengajar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Winkel, W,S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia
NN, http://www.scribd.com/doc/17110823/PTKPenerapan-Metode-Inkuiri- Dalam-Pembelajaran-IPA-Di-SD-Untuk-Meningkatkan-Hasil-Belajar-Siswa-Pada-Konsep-Cahaya
SILABUS
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/2
Standar Kompetensi : Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan Membuat suatu karya / model
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I, Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Kamis/21 April 2011/1 Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
A.Kegiatan Awal (10 mnt)
!Guru membuka pelajaran dengan berdoa
!Apersepsi: Guru tanya jawab dengan siswa tentang sumber cahaya dan manfaatnya bagi manusia.
B.Kegiatan Inti ( 40 mnt)
!Guru menyajikan
pertanyaan atau masalah
!Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk curah pendapat didalam
kelompok untuk membentuk suatu hipotesis
!Guru membagi LKS.
!Peserta didik mendapat penjelasan singkat dari guru tentang percobaan yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi cahaya yang mengenai benda (bening dan gelap) dan cahaya yang
merambat lurus.
!Tiap-tiap kelompok melakukan percobaan sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan
!Tiap-tiap kelompok mengisi LKS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I, Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Sabtu/23 April 2011/2
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
A. Kegiatan Awal (10 mnt)
! Guru membuka
pelajaran dengan berdoa
! Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa seputar materi yang lalu B.Kegiatan Inti ( 40 mnt)
! Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
! Guru menyajikan
pertanyaan atau masalah
! Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk curah pendapat didalam kelompok untuk
membentuk suatu hipotesis
! Guru membagi LKS.
! Peserta didik mendapat penjelasan singkat dari guru tentang percobaan yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi cahaya yang mengenai cermin datar, cermin cekung, cermin cembung
! Tiap-tiap kelompok melakukan percobaan sesuai dengan
penjelasan yang telah diberikan
! Tiap-tiap kelompok mengisi LKS
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus I Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Kamis/21 April 2011/1 Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa dapat mengetahui bahwa matahari adalah sumber cahaya terbesar di bumi
• Siswa dapat mengidentifikasi cahaya yang mengenai benda (benda bening dan benda gelap).
• Siswa dapat mengidentifikasi cahaya dapat merambat lurus. II. Petunjuk (untuk siswa)
Ikutilah langkah-langkah berikut ini sesuai dengan petunjuk yang ada.
III.Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar 1
1. Buatlah suatu eksperimen dengan menyediakan alat dan bahan sebagai berikut: lampu senter, gelas bening, gelas berwarna, kaleng, batu, karton, potongan tripleks, plastik bening
2. Setelah menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dari eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :
• Letakan masing-masing benda di atas meja
• Sorotkan cahaya lampu sentermu mengenai masing-masing benda
• Amati berkas cahaya senter di balik setiap benda pada saat disinari
• Catatlah hasil kegiatanmu pada table berikut dengan memberi tanda ( ! ) apabila benda dapat ditembus sinar dan tanda ( X) apabila benda tidak dapat ditembus sinar
BE
N
D
No Nama Tembus Cahaya
7 Potongan tripleks
8 plastik bening
3. Sebutkan contoh lain benda yang dapat ditembus oleh cahaya! ……… ……… ……….
4. Buatlah sebuah kesimpulan dari percobaan di atas!
……… ……… ……….
B. Kegiatan Belajar 2
1. Buatlah suatu eksperimen dengan menyediakan alat dan bahan sebagai berikut: karton tebal, tiga potongan kayu jepit yang seragam, gunting, pelubang (paku). Lilin.
2. Setelah menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dari eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :
• Potonglah karton tebal menjadi tiga, masing-masing berbentuk bujur sangkar dengan sisi 8 cm
• Tegakkan maing-masing karton
• Buatlah lubang tepat d tengah tiap karton pada titik yang sama. Sekarang, deretkan bidang-bidang karton tersebut. Usahakan lubang pada tiap karton segaris
• Letakkan sebatang lilin pada ujung deretan karton. Nyalakan lilin tersebut
Pertanyaan :
1. Apakah kamu bisa melihat cahaya lilin melalui celah yang segaris tersebut ?...
2. Jika salah satu bidang karton digeser, apakah kamu bisa melihat cahaya lilin? Mengapa demikian?
……… ……… ………..
Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) 1. Kesulitan apa yang masih kalian alami?
... ... ...
2. Bagaimana perasaan kalian setelah mempelajari tema itu ?
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus I Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Sabtu/23 April 2011/2 Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa dapat mengidentifikasi cahaya yang mengenai cermin datar, • Siswa dapat mengidentifikasi cahaya yang mengenai cermin cekung • Siswa dapat mengidentifikasi cahaya yang mengenai cermin cembung II. Petunjuk (untuk siswa)
Ikutilah langkah-langkah berikut ini sesuai dengan petunjuk yang ada.
III.Kegiatan Belajar A.Kegiatan Belajar 1
1. Buatlah suatu eksperimen dengan menyediakan alat dan bahan sebagai berikut: cermin datar
2. Setelah menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dari eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :
• Hadapkanlah wajahmu di depan cermin. Perhatikanlah bayangan yang nampak pada cermin. Bandingkan bayangan yang dihasilkan cermin datar dengan badanmu!
………
B.Kegiatan Belajar 2
1. Buatlah suatu eksperimen dengan menyediakan alat dan bahan sebagai berikut: sendok dan bolpoin
2. Setelah menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dari eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :
• Hadapkanlah bolpoin dengan sendok bagian belakang yang bentuknya cembung dengan jarak yang lumayan dekat. Amatilah bayangan yang dihasilkan oleh sendok tersebut
• Uraikan hasil pengamatanmu :
……… ……… ……… ……… • Hadapkanlah bolpoin dengan sendok bagian belakang yang
bentuknya cembung dengan jarak yang agak jauh. Amatilah bayangan yang dihasilkan oleh sendok tersebut
• Uraikan hasil pengamatanmu :
……… ……… ……… ………..
C.Kegiatan Belajar 3
1. Buatlah suatu eksperimen dengan menyediakan alat dan bahan sebagai berikut: sendok dan bolpoin
2. Setelah menyiapkan alat dan bahan, cara kerja dari eksperimen tersebut adalah sebagai berikut :
• Hadapkanlah bolpoin dengan sendok pada bagian yang cekung dengan jarak yang dekat. Amatilah bayangan yang dihasilkan oleh sendok tersebut
• Uraikan hasil pengamatanmu :
……… ……… ……… ……… • Hadapkanlah bolpoin dengan sendok pada bagian yang cekung
dengan jarak yang agak jauh. Amatilah bayangan yang dihasilkan oleh sendok tersebut
• Uraikan hasil pengamatanmu :
Refleksi (dijawab siswa setelah kegiatan belajar selesai) 1. Kesulitan apa yang masih kalian alami?
... ... ...
2. Bagaimana perasaan kalian setelah mempelajari tema itu ?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II, Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Jumat/29 April/2011/1 Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
bertanya seputar materi yang lalu
B.Kegiatan Inti ( 40 mnt)
!Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
!Guru menyajikan
pertanyaan atau masalah
! Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk curah pendapat didalam kelompok untuk membentuk suatu hipotesis
!Tiap kelompok mendapat LKS.
!Peserta didik
mendapat penjelasan singkat dari guru tentang percobaan yang akan dilakukan yaitu
mengidentifikasi cahaya dapat dibiaskan
!Tiap-tiap kelompok melakukan percobaan sesuai dengan
penjelasan yang telah diberikan
!Tiap-tiap kelompok mengisi LKS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus II, Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Selokerto
Mata Pelajaran : IPA
Hari/Tanggal/pertemuan ke : Sabtu/30 April/2011
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : 6 / Cahaya dan sifat-sifatnya Alokasi Waktu : 2 Jp (2 x 35 menit)
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
bertanya seputar materi yang lalu
D.Kegiatan Inti ( 40 mnt)
!Peserta didik dibagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.
!Guru menyajikan
pertanyaan atau masalah
! Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk curah pendapat didalam kelompok untuk membentuk suatu hipotesis !Tiap kelompok mendapat LKS. !Peserta didik
mendapat penjelasan singkat dari guru tentang percobaan yang akan dilakukan yaitu
mengidentifikasi cahaya matahari dapat diuraikan !Tiap-tiap kelompok
melakukan percobaan sesuai dengan
penjelasan yang telah diberikan