MODEL ALAT DESTILASI AIR LAUT ENERGI SURYA
DENGAN PENUTUP BERBENTUK PRISMA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh :
EKA PRASETIYA
NIM : 085214025
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
MODEL ALAT DESTILASI AIR LAUT ENERGI SURYA
DENGAN PENUTUP BERBENTUK PRISMA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh :
EKA PRASETIYA
NIM : 085214025
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
SOLAR ENERGY FOR SEA WATER DISTILATION
WITH PRISMATIC COVER
FINAL PROJECT
Presented as partitial fulfilment of the requirement
As to obtain the Sarjana Teknik degree
In Mechanical Engineering
By :
EKA PRASETIYA
NIM : 085214025
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
vii INTISARI
Air bersih merupakan kebutuhan hidup masyarakat yang sangat penting demi keberlangsungan hidup. Namun tidak jarang air sering terkontaminasi oleh zat-zat pencemar, tanah, garam (air laut), dan mikroba yang dapat mengganggu kesehatan jika dikonsumsi dalam skala besar dan berlanjut. Melalui penelitian ini dapat diketahui unjuk kerja alat destilasi air laut energi surya dengan penutup berbentuk prisma. Unjuk kerja alat destilasi air laut energi surya dapat dinyatakan dengan volume air destilasi yang dihasilkan, peningkatan kadar garam dan efisiensi alat. Alat detilasi air laut energi surya dalam penelitian ini terdiri dari sebuah alat destilasi dengan penutup berbentuk prisma. Dimensi destilator yang digunakan adalah panjang 1 m, lebar 0.5 m dan memiliki sudut kemiringan penutup 15⁰. Variasi ketinggian air di dalam destilator adalah 6 mm, 8 mm, 10 mm dan 12 mm. Hasil dari alat detilasi air tenaga surya adalah air suling dengan kondisi lebih jernih dan lebih bersih dari kondisi air sebelum didestilasi. Volume air destilasi terbanyak yang dapat dihasilkan oleh alat destilasi dengan penutup berbentuk prisma sebanyak 328 ml. Sedangkan kadar garam dapat ditingkatkan menjadi 5.1% (BE).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Yesus Kristus karena atas berkat
dan karunia-Nya Tugas Akhir yang berjudul “Model Alat Destilasi Air Laut Energi Surya dengan Penutup Berbentuk Prisma” dapat diselesaikan dengan baik yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma.
Dalam penyusunan naskah laporan ini juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M. T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin dan selaku pembimbing akademik.
3. I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknik Mesin yang telah
memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
5. Ag. Rony Windaryawan selaku laboran yang telah membantu
memberikan izin dalam penggunaan fasilitas yang diperlukan dalam
ix
6. Orang tua penulis, Budi Santoso dan Suparyani yang telah mendoakan
serta mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
7. Teman-teman yang turut berperan dalam membantu menyelesaikan Tugas
Akhir ini, seluruh Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma angkatan 2008 serta khususnya Marius Galih Jatikusuma
dan Aris Nugroho.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dorongan dan bantuan dalam wujud apapun selama
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
laporan ini karena keterbatasan pengetahuan yang belum diperoleh, oleh karena
itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan ini. Semoga karya tulis ini
berguna bagi Mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca lainnya. Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf. Terima kasih.
Yogyakarta, 25 Juli 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
TITLE PAGE……….………... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……..……….. iii
HALAMAN PENGESAHAN ………..………... iv
HALAMAN PERNYATAAAN KEASLIAN KARYA…..……… v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………. vi
INTISARI……….. vii
KATA PENGANTAR…….………. viii
DAFTAR ISI……..………... x
DAFTAR TABEL………..………... xiii
DAFTAR GAMBAR…………..……….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……… xvi
BAB I PENDAHULUAN…..……… 1
1.1Latar Belakang ………. 1
1.2Tujuan ………... 2
xi
1.4Batasan Masalah ………... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………….………. 4
2.1Pengertian Destilasi ………. 4
2.2 Perpindahan Kalor………... 4
2.3Alat Destilasi Energi Surya ………. 5
2.4 Unjuk Kerja AlatDestilasi Energi Surya ……….6
2.5Penelitian yang Pernah Dilakukan ………... 7
BAB III METODE PENELITIAN….………... 9
3.1Skema Alat ……….. 9
3.2Alat Tambahan ………... 9
3.3Variabel yang Divariasikan ………. 13
3.4Variabel yang Diukur ……….. 13
3.5Langkah Penelitian ……….. 14
BAB IV PEMBAHASAN……….. 15
4.1Data Penelitian ………... 15
4.2 Perhitungan Efisiensi .………. 21
4.3Pembahasan ………. 27
BAB V PENUTUP………. 30
5.1Kesimpulan ………. 30
DAFTAR PUSTAKA…………..………. 32
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi
Ketinggian Awal 6 mm 15
Tabel 4.2 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi
Ketinggian Awal 8 mm 16
Tabel 4.3 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi
Ketinggian Awal 10 mm 18
Tabel 4.4 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi
Ketinggian Awal 12 mm 19
Tabel 4.5 Data Percobaan Peningkatan Kadar Garam Selama 4 Hari 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Alat Destilasi Air Laut Energi Surya 9
Gambar 3.2 Solar meter 10
Gambar 3.3 Gelas Ukur 10
Gambar 3.4 Thermokopel Display 11
Gambar 3.5 Thermokopel Channel 12
Gambar 3.6 Alat Ukur Kadar Garam 13
Gambar 4.1 Perjalanan temperatur dan intensitas radiasi
surya terhadap waktu pada variasi ketinggian air
awal 12 mm 24
Gambar 4.2 Perbandingan volume air hasil destilasi 24
Gambar 4.3 Perbandingan efisiensi destilator tipe tertutup
berdasarkan volume air hasil destilasi dan volume air
yang menguap 25
Gambar 4.4 Perbandingan efisiensi destilator tipe tertutup dengan
destilator tipe terbuka 25
xv
Gambar 4.6 Perbandingan penurunan volume air di dalam destilator 26
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Penjemuran alat destilasi tipe tertutup 33
Lampiran 2. Penjemuran alat destilasi tipe terbuka 33
Lampiran 3. Air destilasi yang ditampung 34
Lampiran 4. Pengukuran kadar garam setelah penjemuran 34
Lampiran 5. Hasil uji sampel air laut 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia.
Tetapi sumber air bersih semakin sulit didapatkan terutama di daerah tandus,
pemukiman padat penduduk, pinggiran kota industri dan wilayah pesisir
pantai. Di daerah pesisir pantai, air yang tersedia mengandung garam yang
apabila tetap dikonsumsi terus menerus berbahaya bagi kesehatan.
Alat destilasi energi surya dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah
air yang terkontaminasi menjadi air yang layak untuk dikonsumsi. Alat ini
memanfaatkan energi surya sehingga ramah lingkungan. Keuntungan dari alat
destilasi tenaga surya adalah biaya yang murah baik dalam pembuatan
maupun perawatan. Alat destilasi energi surya pada umumnya terdiri dari 2
komponen penting yaitu plat absorber dan penutup yang terbuat dari kaca. Plat
absorber berfungsi untuk menyerap energi radiasi surya untuk menaikkan
temperatur dan menguapkan air yang terkontaminasi. Penutup kaca berfungsi
sebagai tempat menempelnya uap air dan proses pengembunan sehingga
dihasilkan air destilasi.
Unjuk kerja suatu alat destilasi energi surya ditunjukkan oleh jumlah air
destilasi yang dihasilkan, peningkatan kadar garam serta efisiensi destilator.
absorber dalam menyerap radiasi surya, keefektifan kaca dalam
mengembunkan uap air, volume air yang berada dalam destilator dan
temperatur awal air yang terkontaminasi. Absorber dibuat dari bahan yang
mermiliki nilai absorbtivitas radiasi surya yang baik sehingga dapat
mengoptimalkan kemampuan penyerapan radiasi surya. Pada umumnya
absorber berwarna hitam. Temperatur kaca penutup tidak boleh terlalu panas,
karena akan membuat proses pengembunan menjadi sulit. Ketinggian air di
dalam destilator dalam penelitian ini tidak diatur (dijaga pada ketinggian
tertentu), namun hanya diatur di dalam destilator sebelum pengambilan data
dimulai. Ketinggian tidak dipertahankan karena yang ditinjau adalah
peningkatan kadar garam dan jumlah air bersih yang dihasilkan. Temperatur
air saat masuk ke dalam destilator diusahakan tinggi, dengan tujuan untuk
mempercepat laju penguapan sehingga unjuk kerja destilator meningkat.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui unjuk kerja alat destilasi. Unjuk kerja alat destilasi dapat
ditunjukkan oleh volume air destilasi yang dihasilkan, peningkatan
kadar garam, dan efisiensi destilator.
2. Mengetahui kelayakan air hasil destilasi untuk dijadikan air bersih.
1.3 Manfaat
1. Menambah kepustakaan teknologi alat destilasi air energi surya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototype dan produk teknologi alat destilasi air energi surya yang
3
1.4 Batasan Masalah
Alat destilasi energi surya untuk destilator dengan penutup berbentuk
prisma dan destilator tanpa kaca penutup memiliki perbedaan pada desain dan
karakteristiknya. Desain alat destilasi tanpa kaca penutup lebih sederhana
apabila dibandingkan dengan desain alat destilasi dengan penutup berbentuk
prisma. Kelebihan alat destilasi dengan penutup berbentuk prisma adalah
temperatur di dalam destilator yang dapat dipertahankan tetap tinggi, dengan
tingginya temperatur di dalam destilator maka akan mempercepat laju
penguapan air yang ada di dalam destilator.
Unjuk kerja alat destilasi yang dihasilkan sangat bergantung pada cuaca di
daerah dimana alat destilasi tersebut digunakan. Untuk daerah yang kondisi
cuaca rata-rata tahunannya cerah maka akan lebih menguntungkan jika
menggunakan alat destilasi dengan penutup berbentuk prisma. Pada penelitian
ini akan digunakan 2 jenis alat destilasi yaitu : (1) alat destilasi dengan
penutup berbentuk prisma dan (2) alat destilasi tanpa kaca penutup untuk
diteliti pengaruhnya terhadap unjuk kerja alat destilasi. Ketinggian air di
dalam destilator divariasikan sebanyak 4 variasi yakni 6 mm, 8 mm, 10 mm
dan 12 mm. Unjuk kerja alat destilasi dapat ditunjukkan dengan volume air
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Destilasi
Destilasi adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan cara destilasi untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing – masing (Atmojo, 2011). Proses destilasi air
meliputi 2 proses yaitu penguapan (evaporasi) dan pengembunan
(kondensasi). Air laut di dalam destilator akan menguap karena mendapatkan
kalor dari plat absorber, bagian yang menguap dari air laut ini hanyalah air
sedangkan bahan garam yang tertinggal di dalam destilator. Uap air akan naik
ke atas dan menempel pada permukaan bagian dalam kaca penutup, karena
temperatur kaca bagian luar lebih rendah dari temperatur bagian dalam maka
uap air akan mengembun. Embun mengalir turun menyusuri permukaan
bagian dalam kaca penutup menuju saluran keluar yang berupa talang air
karena posisi kaca yang dipasang miring. Kaca tersebut sedikitnya memiliki
kemiringan 10º agar titik-titik air dapat mengalir menuju saluran dan masuk ke
dalam penampungan (Arismunandar, 1995).
2.2 Perpindahan Kalor
Proses perpindahan kalor yang terjadi pada alat destilasi energi surya dapat
5
a. Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor yang terjadi dimana
energi kalor berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda
yang bertemperatur lebih rendah melalui benda padat sebagai perantara.
b. Konveksi
Konveksi merupakan proses perpindahan kalor yang terjadi antara zat
cair atau fluida dengan benda padat yang bersentuhan secara langsung.
c. Radiasi
Radiasi merupakan proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa
melalui media perantara dalam suatu ruang yang dimana energi kalor yang
terpancar dari benda yang memiliki temperatur yang lebih tinggi akan
diserap oleh benda lain yang memiliki temperatur yang lebih rendah.
2.3 Alat Destilasi Energi Surya
Komponen utama yang terdapat pada alat destilasi energi surya pada
umumya adalah plat absorber dan kaca penutup. Plat absorber yang berada di
dalam kotak destilator berfungsi sebagai penyerap kalor yang diradiasikan
oleh matahari, yang kemudian digunakan untuk memanaskan air yang berada
dalam kotak destilator. Kaca penutup yang berada pada bagian atas destilator
berfungsi sebagai tempat menempelnya uap air dan sekaligus sebagai
kondensor yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pengembunan uap
air. Air hasil proses pengembunan akan mengalir menuruni kaca karena kaca
2.4 Unjuk Kerja Alat Destilasi Energi Surya
Unjuk kerja alat destilasi energi surya dinyatakan dengan volume air yang
dihasilkan, peningkatan kadar garam, massa garam yang dapat dihasilkan dan
efisiensi destilator. Efisiensi destilator didefinisikan sebagai perbandingan
antara jumlah energi yang digunakan selama proses penguapan sejumlah air di
dalam destilator dengan jumlah radiasi surya yang datang selama interval
waktu tertentu. Efisiensi destilator dapat dihitung dengan persamaan :
= .
. ∫ x 100% (1)
dengan :
m : Massa air (kg)
ℎ : Panas laten air (J/kg)
: Luasan destilator (m2)
G : Radiasi surya yang datang (W/m2)
Dengan menjumlahkan energi radiasi surya (G) yang datang setiap waktu,
maka didapatkan :
∫ = . t
sehingga :
= .
7
dengan :
̅ : Rerata radiasi surya (W/m²)
t : Lama penjemuran (detik)
2.5 Penelitian yang Pernah Dilakukan
Alat destilasi air energi surya konvensional pada umumnya dapat
menghasilkan air destilasi sebanyak 2 liter per hari setiap satu meter persegi
luasan destilator. Keuntungan alat destilasi energi surya sebagai penjernih air
diantaranya adalah murah dalam pembuatan, pengoperasian dan mudah dalam
perawatannya (Kunze, 2001). Alat destilasi air laut energi surya menggunakan
arang sebagai absorber sekaligus sebagai sumbu menghasilkan efisiensi 15%
diatas alat destilasi jenis sumbu. Pada penelitian ini alat destilasi diposisikan
miring dan air laut dialirkan dari satu sisi alat ke sisi lain yang lebih rendah
(Naim et. al., 2002a). Penelitian alat destilasi energi surya menggunakan
penyimpan panas dengan material berubah fasa menghasilkan air destilasi
4.536 L/m2 dalam 6 jam atau setara dengan efisiensi 36.2%. Material
penyimpan panas yang digunakan adalah air lilin parafin dan minyak parafin.
Dengan menggunakan bahan penyimpan panas, alat destilasi ini dapat bekerja
siang dan malam (Naim et. al.,2002b). Penelitian alat destilasi energi surya
satu tingkat menggunakan aspal sebagai penyimpan panas dapat bekerja siang
dan malam. Efisiensi yang dihasilkan sampai 51%. Proses destilasi pada
malam hari memberikan kontribusi sebanyak 16% dari total air destilasi yang
Penelitian alat destilasi energi surya jenis kolam tunggal seluas 3 m2 di
Amman, Jordania menggunakan campuran garam, pemberian warna
lembayung dan arang untuk meningkatkan daya serap air terhadap energi
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Skema Alat
Gambar 3.1Skema Alat Destilasi Air Laut Energi Surya Keterangan gambar :
1. Kaca Destilator
2. Kotak Destilator
3. Gelas Ukur
3.2 Alat Tambahan a. Solar meter
Solar meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
radiasi surya per satuan luas dengan satuan W/m2. Berikut ini adalah solar
meter yang digunakan dalam penelitian.
1
2
Gambar 3.2Solar meter
b. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk menampung dan
sekaligus untuk mengukur volume air hasil destilasi. Gelas ukur yang
digunakan terbuat dari bahan plastik dengan kapasitas 1000 ml.
11
c. Termokopel
Termokopel adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur
suatu benda. Termokopel yang digunakan memiliki 4 titik pengukuran
dimana setiap titik menunjukkan temperatur suatu benda.
Gambar 3.4Termokopel Display
d. Termokopel Switch
Termokopel switch adalah alat yang dibuat untuk memilih titik
termokopel yang dikehendaki atau memudahkan pemindahan kabel
termokopel ke termokopel display, karena termokopel display yang
Gambar 3.5Termokopel Switch
e. Alat Ukur Kadar Garam
Alat ukur kadar garam yang digunakan pada penelitian ini adalah alat
ukur kadar garam sederhana buatan lokal daerah Jepara dengan prinsip
kerja gaya apung. Alat inilah yang digunakan untuk mengukur kadar
garam air laut sebelum dan sesudah penjemuran dalam penelitian. Alat ini
memiliki skala 0 (nol) sampai dengan 30 (tiga puluh). Angka tersebut
13
Gambar 3.6Alat Ukur Kadar Garam
3.3 Variabel yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan pada penelitian ini adalah perbedaan
ketinggian air laut yang berada di dalam kotak destilator. Pada penelitian ini
ketinggian air laut di dalam destilator yang divariasikan adalah :
1. Ketinggian air laut di dalam destilator 6 mm.
2. Ketinggian air laut di dalam destilator 8 mm.
3. Ketinggian air laut di dalam destilator 10 mm.
4. Ketinggian air laut di dalam destilator 12 mm.
3.4 Variabel yang Diukur
Dalam penelitian ini variabel yang diukur adalah sebagai berikut :
a. Temperatur kaca destilator tertutup (T1)
b. Temperatur air di dalam destilator tipe tertutup (T2)
c. Temperatur air di dalam destilator tipe terbuka (T3)
e. Volume air hasil destilasi yang ditampung di dalam gelas ukur
f. Volume air sisa
g. Kadar garam sebelum dan sesudah proses destilasi
3.5 Langkah Penelitian
Secara rinci langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian diawali dengan menyiapkan alat seperti gambar 3.1
2. Kedua alat destilasi dijemur dibawah sinar matahari langsung secara
bersamaan.
3. Pengambilan data radiasi surya dan volume air hasil destilasi
dilakukan setiap 3 menit. Pengambilan data dilakukan selama 8
(delapan) hari dengan waktu pengambilan data 120 menit per hari
untuk setiap variasi volume air dalam alat destilasi.
4. Untuk pembuatan garam, pengambilan data radiasi surya dan volume
air hasil destilasi dilakukan setiap 10 menit. Pengambilan data
dilakukan selama 4 (empat) hari dengan volume awal air laut di dalam
alat destilasi sebanyak 6 liter untuk masing-masing alat.
5. Data yang dicatat adalah temperatur kaca destilator tertutup (T1),
temperatur air di dalam kotak destilator tertutup (T2), temperatur air di
dalam kotak destilator terbuka (T3), temperatur udara (T4), volume air
hasil destilasi yang ditampung di dalam gelas ukur (V, ml), kadar
garam sebelum dan sesudah proses destilasi (%BE), intensitas radiasi
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Data hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi Ketinggian Awal 6 mm
Menit
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
0 45,74 27,04 0 24,15 29,48 935 848 733
3 44,19 32,73 0 31,14 28,53 718 754 633
6 44,24 34,53 0 32,19 29,08 762 768 668
9 45,34 36,23 0 32,09 27,23 764 769 671
12 44,49 37,73 0 32,64 28,38 742 757 662
15 45,59 37,83 0 31,79 28,13 796 778 699
18 45,79 38,23 0 31,24 27,83 778 792 704
21 46,99 39,18 0 29,24 26,93 824 830 734
24 47,79 40,38 0 26,19 25,23 1081 1033 954
27 47,94 42,83 0 27,89 27,33 869 951 799
30 46,19 45,03 0 26,99 27,83 751 736 639
33 47,84 45,18 20 34,59 29,63 743 738 657
36 45,79 46,68 25 34,49 27,23 359 366 352
39 51,89 48,83 50 30,44 27,53 769 762 684
42 52,14 49,63 58 33,14 28,83 825 834 753
45 48,84 52,27 63 31,44 28,13 395 395 369
48 49,24 51,97 68 29,89 28,78 738 736 666
51 47,29 53,22 75 30,49 27,13 373 354 356
54 48,29 48,63 80 29,34 27,98 355 345 342
57 48,79 49,33 93 28,84 28,08 856 874 780
60 47,54 50,42 98 29,94 27,88 779 769 704
63 48,04 49,93 105 28,89 27,68 779 793 708
Tabel 4.1(Lanjutan)
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
69 47,19 48,73 123 30,09 25,53 528 498 498
72 50,89 49,98 130 30,44 28,08 547 582 538
75 50,84 49,53 135 30,74 27,83 909 877 835
78 48,29 47,03 145 31,09 26,28 565 539 573
81 51,64 49,03 153 32,29 26,63 492 483 477
84 51,29 49,93 160 30,44 25,68 1025 844 772
87 51,79 50,12 173 30,24 27,18 994 976 892
90 50,99 49,83 178 30,29 26,13 761 777 716
93 48,64 51,72 188 31,34 25,13 790 823 760
96 51,14 51,72 198 30,49 25,98 799 781 735
99 51,04 53,67 200 30,69 26,63 751 750 698
102 48,89 53,37 210 30,24 25,38 868 899 847
105 50,79 55,07 220 31,59 26,98 774 720 682
108 51,34 55,77 230 30,69 26,33 760 756 694
111 49,89 55,42 240 30,69 27,23 707 700 643
114 48,49 55,12 250 31,14 26,73 683 683 642
117 48,19 55,17 260 30,19 27,43 659 658 614
120 48,09 54,77 265 29,84 26,03 765 747 690
Tabel 4.2Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi Ketinggian Awal 8 mm
Menit
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
0 43,54 30,98 0 27,29 19,04 885 914 767
3 41,19 32,13 0 27,99 17,74 812 832 702
6 40,29 34,53 0 29,09 22,29 883 921 792
9 39,44 36,78 0 29,04 17,79 943 985 845
12 38,64 39,58 0 29,84 17,69 879 972 790
15 39,29 39,88 0 29,34 17,39 986 1039 875
18 43,99 42,23 0 29,94 18,24 957 971 838
17
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
24 41,24 47,33 0 32,44 20,39 696 706 628
27 41,99 48,78 0 33,34 21,34 688 714 632
30 41,89 48,88 0 33,09 20,74 695 700 619
33 41,79 49,23 30 33,04 21,54 664 670 603
36 42,99 49,83 38 34,09 20,99 656 664 599
39 43,24 49,58 53 34,39 20,54 676 693 627
42 43,89 49,43 53 33,24 21,29 736 750 679
45 41,69 47,13 55 31,39 19,59 887 916 820
48 43,24 48,88 58 31,94 20,29 891 872 789
51 43,39 48,93 63 31,44 18,34 1050 1038 922
54 41,54 49,18 73 30,09 16,39 1036 1063 889
57 40,94 48,73 88 29,34 16,49 982 1014 890
60 40,89 49,28 95 29,29 16,44 971 986 876
63 40,74 49,38 103 28,74 15,29 952 978 854
66 37,24 49,63 110 29,24 15,09 957 976 859
69 40,59 49,03 118 29,34 15,79 948 984 851
72 45,94 45,78 135 29,79 16,69 951 968 849
75 47,04 46,73 140 29,99 20,59 954 969 850
78 48,39 47,88 150 28,39 21,29 960 976 867
81 46,89 46,18 155 28,09 20,59 958 963 856
84 44,09 49,08 170 28,04 19,94 953 959 865
87 43,54 49,68 175 28,64 20,74 970 973 871
90 44,14 47,48 198 28,74 21,49 958 878 767
93 44,69 49,23 203 29,29 21,84 806 785 777
96 45,94 50,82 213 31,79 25,18 908 890 809
99 46,19 50,72 220 31,74 24,94 907 933 843
102 46,19 48,58 235 31,94 24,24 1008 967 819
105 47,14 52,12 240 33,84 25,58 772 760 735
108 48,14 54,12 250 34,09 26,08 807 742 700
111 47,69 51,82 260 31,99 24,39 767 754 694
114 47,49 51,87 273 33,64 26,23 979 988 921
117 48,54 51,32 293 30,84 25,18 853 883 849
Tabel 4.3Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi Ketinggian Awal 10 mm
Menit
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
0 46,04 25,79 0 25,24 23,84 923 971 804
3 45,44 28,29 0 26,09 25,88 924 975 825
6 45,39 31,18 0 28,79 26,48 944 980 811
9 42,84 32,03 0 27,19 25,63 943 982 829
12 41,04 34,03 0 33,09 22,79 942 982 847
15 41,79 34,18 0 32,79 25,58 960 982 869
18 41,54 36,88 0 33,09 25,68 957 983 839
21 40,74 38,48 0 34,49 24,99 946 988 831
24 41,29 37,78 0 32,89 25,68 957 988 829
27 41,69 39,03 0 32,34 24,99 960 987 850
30 41,44 41,13 0 32,94 26,08 957 988 845
33 41,99 41,73 0 33,24 25,23 950 988 859
36 42,09 41,88 13 31,89 25,03 948 990 848
39 40,89 42,58 15 31,89 24,79 953 988 856
42 41,54 43,78 43 32,69 24,74 960 987 856
45 41,79 43,73 50 31,79 26,43 970 990 841
48 41,74 43,58 58 32,69 26,13 968 987 858
51 42,59 45,63 73 32,49 25,13 962 989 842
54 44,04 46,08 85 31,74 25,03 966 988 854
57 41,19 46,63 88 31,49 24,99 963 987 849
60 41,59 46,88 93 29,84 24,39 964 985 849
63 42,04 45,68 103 27,99 24,89 963 983 844
66 41,49 47,18 118 28,99 24,94 954 980 847
69 41,84 46,28 133 27,94 24,69 959 981 848
72 41,09 48,63 140 29,29 26,18 966 980 847
75 40,94 49,38 150 29,09 25,13 963 976 845
78 42,29 48,38 163 29,14 26,23 948 969 842
81 39,69 50,32 178 30,34 26,53 948 968 842
84 39,39 50,82 188 30,39 26,43 947 963 841
87 40,79 49,43 198 28,84 25,58 942 959 841
90 40,69 51,12 210 29,54 23,94 945 955 836
93 43,59 47,58 225 26,89 25,53 929 950 835
96 45,04 50,27 235 29,04 26,23 935 946 831
19
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
102 45,89 49,73 265 29,49 28,73 916 934 827
105 47,39 51,97 270 30,04 25,83 922 929 827
108 45,79 50,32 278 29,39 24,64 918 923 821
111 46,89 48,83 290 28,39 25,53 918 917 817
114 50,09 50,02 308 29,59 26,88 916 911 814
117 51,39 51,77 320 30,34 25,88 903 908 814
120 52,24 51,47 328 30,04 26,83 889 900 808
Tabel 4.4 Data Percobaan Alat Destilasi Energi Surya dengan Variasi Ketinggian Awal 12 mm
Menit
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
0 45,24 23,19 0 27,64 28,23 910 962 810
3 44,29 23,04 0 28,54 27,08 933 963 841
6 42,39 23,89 0 27,49 28,63 930 961 852
9 41,74 26,29 0 27,69 29,38 913 944 835
12 36,69 20,24 0 23,30 28,28 919 955 849
15 34,79 23,49 0 22,45 26,93 923 951 852
18 36,84 27,09 0 23,05 29,48 914 944 848
21 36,34 34,98 0 23,25 28,88 910 954 855
24 46,14 32,88 0 25,29 27,28 919 949 856
27 49,19 31,58 0 26,79 26,73 927 958 857
30 49,59 31,48 0 27,79 28,23 931 962 867
33 45,59 39,28 0 29,04 28,23 950 966 879
36 45,34 42,28 0 29,14 28,63 945 969 877
39 47,44 43,08 0 32,29 28,33 950 968 877
42 46,14 40,68 0 28,44 27,63 940 966 878
45 43,24 38,93 18 26,64 26,73 946 970 884
48 46,09 41,53 40 32.34 28,03 942 959 877
51 47,19 42,43 45 32,19 27,63 968 986 906
54 48,34 43,33 50 28,64 28,53 956 979 897
Tabel 4.4(Lanjutan)
Air (⁰C) Atas Utara Selatan
60 45,34 44,93 55 29,24 26,13 887 901 833
63 44,84 43,53 75 29,29 24,59 838 855 786
66 44,14 43,08 83 27,64 23,34 970 983 912
69 41,79 38,78 90 26,74 23,84 878 882 822
72 42,94 41,13 105 27,94 25,18 775 781 736
75 44,99 42,78 108 28,49 23,74 811 815 766
78 47,04 44,08 120 28,49 24,84 822 825 776
81 46,54 44,23 130 28,09 23,79 740 744 702
84 47,44 45,03 140 29,24 25,13 757 758 716
87 48,44 42,88 145 28,19 24,14 883 879 834
90 48,94 41,53 160 28,59 24,59 1041 1041 986
93 49,89 44,08 170 28,34 23,29 838 840 803
96 50,39 45,98 180 29,14 24,54 827 824 782
99 49,44 46,18 190 27,94 23,79 801 804 765
102 50,09 47,98 198 29,74 24,79 839 829 786
105 49,64 49,13 200 29,94 25,83 886 887 827
108 50,89 48,13 218 28,59 23,59 974 978 922
111 51,19 49,53 228 28,89 24,59 845 845 804
114 50,69 47,28 240 28,19 24,69 843 845 802
117 52,34 47,53 245 27,24 24,94 916 916 870
120 52,84 47,93 255 27,14 23,79 925 919 875
Tabel 4.5Data Percobaan Peningkatan Kadar Garam Selama 4 Hari
Hari
Volume Air (ml) Kadar Garam (% BE)
Awal Akhir Hasil
1 823 Tertutup 6000 5110 300 590 3,2 5,5
Terbuka 6000 4320 0 1680 3,2 6
2 740 Tertutup 5110 3970 450 690 5,5 7
Terbuka 4320 2510 0 1810 6 9
3 611 Tertutup 3970 3120 290 560 7 8
Terbuka 2510 1300 0 1210 9 14,5
4 804 Tertutup 3120 1570 250 1300 8 11,8
21
4.2 Perhitungan Efisiensi
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dapat dilakukan perhitungan
untuk mencari efisiensi destilator. Efisiensi destilator dihitung berdasarkan
volume air hasil destilasi (efisiensi A), volume air yang hilang selama proses
destilasi (efisiensi B) dan volume air total yaitu volume air yang hilang selama
proses destilasi ditambah volume air hasil destilasi (efisiensi C). Sebagai
contoh perhitungan digunakan tabel 4.6.
1. Contoh perhitungan efisiensi destilator berdasarkan baris pertama data
tabel 4.6 pada destilator tipe tertutup.
Diketahui :
sebesar 265 gr, maka efisiensi destilator yang dapat dihasilkan :
η= .
. ̅ . x 100%
= , . , . ³ /
, ² . / ² . ( ) x 100%
= 25,14 %
2. Contoh perhitungan efisiensi destilator berdasarkan baris pertama data
tabel 4.6 pada destilator tipe tertutup.
Ad= 0,5 m²
hfg= 2388,24 . 10³J/kg (pada temperatur 47,4⁰C)
̅ = 699 W/m²
t = 120 menit
Jika massa air yang digunakan adalah massa air yang hilang selama
proses destilasi yaitu sebesar 545 gr, maka efisiensi destilator yang
terjadi :
3. Contoh perhitungan efisiensi destilator berdasarkan baris pertama data
tabel 4.6 pada destilator tipe tertutup.
Diketahui :
Ad= 0,5 m²
hfg= 2388,24 . 10³J/kg (pada temperatur 47,4⁰C)
̅ = 699 W/m²
t = 120 menit
Jika massa air yang digunakan adalah massa air total, yaitu massa air
hasil destilasi ditambah massa air yang hilang selama proses destilasi
yaitu 265 gr + 545 gr = 810 gr, maka efisiensi destilator yang dapat
dihasilkan :
η= .
23
= ( , ) . , . ³ /
, ² . / ² . ( ) x 100%
= 76,84 %
Perhitungan diatas merupakan contoh untuk mewakili seluruh perhitungan
efisiensi destilator. Data hasil perhitungan efisiensi destilator ditampilkan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.6Data Perhitungan Efisiensi Destilator
Destilator
Radiasi Surya Rata-rata
(W/m²)
Volume Air (ml) Kadar Garam
(% BE) Efisiensi (%)
Destilasi A B C
Tertutup
737 699 3000 2190 265 545 3 4.1 25,14 51,70 76,84
Terbuka 2005 0 995 3 4.9 0 89,50 89,50
Tertutup
880 840 4000 3230 298 472 3.1 4 23,53 37,27 60,81
Terbuka 2885 0 1115 3.1 4.4 0 84,14 84,14
Tertutup
944 902 5000 4260 328 412 3.8 5 24,19 30,39 54,58
Terbuka 3860 0 1140 3.8 5.5 0 80,36 80,36
Tertutup
897 875 6000 5180 255 565 4.3 5.1 19,48 43,17 62,65
Terbuka 4860 0 1140 4.3 5.4 0 84,99 84,99
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka didapatkan
efisiensi destilator seperti yang telah ditampilkan dalam tabel-tabel diatas.
Untuk memudahkan pembacaan hasil perhitungan data-data dalam tabel diatas
dibuat dalam bentuk grafik. Berikut ini adalah beberapa grafik hasil
pengukuran dan perhitungan yang dapat ditampilkan untuk mempermudah
1. Perjalanan tem
emperatur dan intensitas radiasi surya dari wakt oses destilasi
ambar 4.1Perjalanan temperatur dan intensita atahari terhadap waktu pada variasi ketinggian 12 mm
an volume air hasil destilasi
Gambar 4.2Perbandingan volume air hasil de
6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102
Waktu (menit)
Temperatur Kaca Temperatur Air Temperatur Udara
0
Ketinggian Air Awal (mm)
aktu ke waktu
102 108 114 120
R
Temperatur Udara Radiasi Surya
25
an efisiensi destilator tipe tertutup berdasarkan
n volume air yang menguap.
mbar 4.3Perbandingan efisiensi destilator tipe t dasarkan volume air hasil destilasi dan volume a
g menguap
an efisiensi destilator tipe tertutup dengan
bar 4.4Perbandingan efisiensi destilator tipe t ngan destilator tipe terbuka
0
Ketinggian Air Awal (mm)
Berdasarkan Volume Air yang Dihasilkan Berdasarkan Volume Air yang Menguap
6 8 10 12
Ketinggian Air Awal (mm)
Destilator Tertutup Destilator Terbuka
25
n volume air hasil
pe tertutup e air
an destilator tipe
5. Perbandingan peningkatan kadar garam antara destilator tertutup dengan
destilator terbuka.
Gambar 4.5Perbandingan peningkatan kadar garam
6. Perbandingan penurunan volume air di dalam destilator.
Gambar 4.6Perbandingan penurunan volume air di dalam destilator
27
4.3 Pembahasan
Berdasarkan data-data yang didapatkan selama penelitian dan hasil
perhitungan yang telah dilakukuan, didapatkan hasil berupa grafik seperti
yang telah ditampilkan diatas. Grafik tersebut ditampilkan untuk
mempermudah pembaca dalam membaca hasil penelitian.
Dapat dilihat pada gambar 4.2, destilator tipe tertutup mampu
menghasilkan air destilasi sebanyak 328 ml pada variasi ketinggian awal air
10 mm. Selama 120 menit pengambilan data didapatkan intensitas radiasi
rata-rata sebesar 923 W/m². Besarnya radiasi surya ini mampu meningkatkan
temperatur kaca destilator rata-rata sebesar 48,53 ⁰C dan temperatur air
rata-rata sebesar 44,13⁰C.
Tetapi efisiensi destilator tipe tertutup terbesar justru dihasilkan oleh
destilator dengan ketinggian awal 6 mm (gambar 4.3), yaitu sebesar 25,14 %
berdasarkan volume air hasil destilasi dan 51,70 % berdasarkan volume air
yang hilang. Walaupun pada saat pengambilan data, didapatkan hasil
pengukuran radiasi surya rara-rata lebih rendah yaitu sebesar 718 W/m²,
namun hasil pengukuran temperatur menunjukkan temperatur rata-rata kaca
dan temperatur rata-rata air yang lebih tinggi dibandingkan dengan variasi
ketinggian awal yang lainnya. Yaitu sebesar 50,0 ⁰C untuk temperatur kaca
dan 47,4⁰C untuk temperatur air di dalam destilator.
Perbandingan efisiensi destilator tipe tertutup dengan destilator tipe
terbuka adalah berdasarkan efisensi total. Yaitu berdasarkan volume total hasil
proses destilasi unt
air yang hilang se
Efisiensi destilat
ketinggian awal 6
dapat menghasilka
terbuka mampu m
Penelitian pe
Pengambilan data
pengambilan data
ml destilator tipe t
menjadi 11,8
untuk efisiensi destilator tipe tertutup dan berda
selama proses destilasi untuk efisiensi destilat
ilator terbesar dihasilkan oleh destilator
l 6 mm. Dapat dilihat pada gambar 4.4, destila
silkan efisiensi sebesar 76,84 %, sedangkan
pu menghasilkan efisisensi sebesar 89,50 %.
peningkatan kadar garam dilaksanakan se
data dilakukan setiap 10 menit dengan r
ta selama 4 jam 30 menit per hari. Dengan vol
pe tertutup mampu meningkatkan kadar garam
,8 % (BE), sedangkan destilator tipe te
n kadar garam dari 3,2 % (BE) menjadi 27 % (BE
Gambar 4.7Perbandingan Hasil Uji Laborato
1 2 3 4 5
1,244 1,189 2110
40000
790
0,295 0 5,056 0
Air Laut Air Destilasi
Besi
or dengan variasi
stilator tipe tertutup
kan destilator tipe
29
Berdasarkan hasil uji air bersih hasil destilasi di UPT Laboratorium
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menunjukkan bahwa air hasil
destilasi dapat dikategorikan air bersih. Tetapi apabila merujuk kepada batas
syarat pH air bersih menurut Permenkes 416 tahun 1990, air hasil destilasi
tidak memenuhi syarat sebagai air bersih. Proses destilasi dapat
menghilangkan rasa asin dari air laut yang menjadi air bahan untuk proses
destilasi. Kemudian proses destilasi juga mampu menurunkan kadar besi (Fe),
kadar mangan (Mn), kadar chlorida (Clˉ), dan kandungan zat organik dalam
air. Selain itu proses destilasi juga menyebabkan hilangnya kesadahan
(CaCO₃) dan menyebabkan komposisi warna air yang menjadi jernih (gambar
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Selama 120 menit, destilator tipe tertutup mampu menghasilkan air
destilasi terbanyak sebesar 0,328 liter per m² per jam dengan
ketinggian awal air 10 mm.
2. Efisiensi terbesar yang mampu dihasilkan destilator tipe tertutup
adalah 25,14 %, untuk perhitungan efisiensi berdasarkan volume air
hasil destilasi dan 51,70 % berdasarkan volume air yang hilang.
Efisiensi total destilator tipe tertutup adalah 76,84 % berdasarkan
volume air yang hilang ditambah dengan volume air hasil destilasi.
Efisiensi total destilator tipe terbuka sebesar 89,50 % berdasarkan
volume air yang hilang.
3. Setelah dijemur selama 4 hari destilator tipe terbuka mampu
meningkatkan kadar garam menjadi 27 % (BE), sedangkan destilator
tipe tertutup mampu meningkatkan kadar garam 11,8 % (BE).
4. Berdasarkan hasil uji laboratorium air hasil destilasi dapat
dikategorikan air bersih. Proses destilasi dapat menghilangkan rasa
asin dari air laut dan kesadahan (Ca CO₃), warna air menjadi jernih,
menurunkan kadar besi (Fe), kadar mangan (Mn), kadar chlorida (Clˉ)
31
5.2 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, destilator tipe tertutup dapat digunakan oleh
masyarakat pesisir pantai yang mengalami kesulitan air bersih. Destilator
ini mampu menghasilkan 328 ml air destilasi selama 120 menit
penjemuran.
2. Masyarakat pesisir pantai dapat menggunakan destilator tipe terbuka untuk
memproduksi garam. Karena dalam waktu 4 hari penjemuran, destilator
tipe terbuka mampu meningkatkan kadar garam menjadi 27 % (BE).
3. Pada destilator yang digunakan untuk menghasilkan air bersih, pemberian
cat warna hitam dapat meningkatkan nilai absorsivitas. Tetapi pada alat
destilasi yang digunakan untuk menghasilkan garam, pemberian cat
kurang tepat karena dapat bercampur dengam garam yang dihasilkan.
4. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai bahan absorber yang baik dan juga
tahan korosi.
5. Diperlukan uji kandungan bakteri dan logam berat pada air hasil destilasi
untuk mengetahui kelayakan air hasil destilasi agar dapat dikonsumsi dan
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, W. 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta : PT Pradnya Paramita
Chengel, Y.A.; Boles, M.A., 2006,Thermodynamics : An Engineering Aproach. McGraw-Hill Higher Education : Michigan.
Badran, O. O., 2007. Experimental Study of The Enhancement Parameters On A Single Slope Solar Still Productivity,Desalination, 209, pp 136-143
Kunze, H. H., (2001)., A New Aproach To Solar Desalination For Small- And Medium-Size Use In Remote Areas,Desalination, 139, pp 35-41
Naim, M. M.; Mervat, A.; Kawi, A. E., 2002a.Non-Conventional Solar Stills Part 1. Non- Conventional Solar Stills With Charcoal Particles As Absorber Medium,
Desalination,153, pp 55-64
Naim, M. M.; Mervat, A.; Kawi, A. E., 2002b.Non-Conventional Solar Stills Part 2. Non- Conventional Solar Stills With Energi Storage Element, Desalination, 153, pp 71-80
Nijmeh, S.; Odeh, S.; Akash, B., (2005),Experimental And Theoritical Study Of A Single-Basin Solar Still In Jordan, International Communications In Heat And Mass Transfer, 32, pp 565-572
Atmojo, Susilo Tri; 2011, Pengertian Destilasi,
33
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penjemuran alat destilasi tipe tertutup
Lampiran 3. Air destilasi yang ditampung
35