• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan unjuk kerja alat destilasi air energi surya dengan kolektor pelat datar pipa seri - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan unjuk kerja alat destilasi air energi surya dengan kolektor pelat datar pipa seri - USD Repository"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN UNJUK KERJA ALAT DESTILASI AIR

ENERGI SURYA DENGAN KOLEKTOR PELAT DATAR PIPA

SERI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Mesin

Diajukan Oleh: IQBAL HARIYADI

NIM : 085214063

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

ENHANCEMENT OF SOLAR WATER DISTILLATION TOOL

PERFORMANCE USING FLAT PLATE PIPE SERIES

COLLECTOR

FINAL PROJECT

Presented As Partial Fulfilment of The Require

To Obtain The Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering

BY :

IQBAL HARIYADI NIM : 085214063

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii INTISARI

Air bersih merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum dan memasak. Air yang ada saat ini sering terkontaminasi dengan tanah, garam (air laut) atau bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. Air dalam kondisi ini dapat mengganggu kesehatan jika digunakan, untuk itu air tersebut harus dijernihkan lebih dahulu.

Melalui peneletian ini dapat mengetahui perbedaan unjuk kerja alat destilasi dengan menggunakan kolektor plat datar pipa seri dengan alat destilasi umum yang ada dipasaran. Fungsi penambahan kolektor adalah untuk menaikkan temperatur air di dalam alat destilasi. Unjuk kerja alat destilasi dinyatakan dengan jumlah air destilasi yang dihasilkan dan efisiensi alat.

Alat destilasi air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 2 (dua) konfigurasi alat yang meliputi alat destilasi tanpa menggunakan kolektor dan alat destilasi dengan menggunakan kolektor. Setiap konfigurasi alat terdiri dari tanki reservoir, pipa, destilator dan penampung air destilasi. Dimensi dari kolektor yang digunakan pada penelitian ini adalah 1 meter x 0,5 meter. Sedangkan dimensi destilator pada penelitian ini adalah 0.5 meter x 1 meter.

Pada penelitian ini menggunakan 2 variasi utama yaitu variasi penambahan kolektor dan variasi massa air kontaminasi dalam destilator, yaitu sebesar 2,5 kg, 3,75 kg dan 5 kg.

Hasil dari alat destilasi berupa air bersih yang layak digunakan sesuai dengan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan. Terjadi peningkatan unjuk kerja antara alat destilasi yang umum dipasaran dengan alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar seri yakni pada saat massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg eunjuk kerja alat tanpa menggunakan kolektor adalah 29,51% sedangkan alat destilasi menggunakan kolektor adalah 49,42%. Untuk massa air dalam destilator sebesar 3,75 perbandingan efisiensi unjuk kerja alat destilasi tanpa dan menggunakan kolektor adalah 23,135 dan 41,08%,, sedangkan perbandingan unjuk kerja alat destilasi tanpa dan menggunakan kolektor saat massa air dalam destilator sebesar 5 kg adalah 34,2% dengan 71,76%.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya tugas akhir ini yang berjudul “Peningkatan Unjuk Kerja Destilasi Air Energi Surya Dengan Kolektor Pelat Datar Pipa Seri ” dapat diselesaikan dengan baik dan merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan laporan naskah ini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ir P.K Purwadi M.T. selaku Ketua Program studi Teknik Mesin dan selaku pembimbing akademik

3. Bapak Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

5. Laboran (Ag. Rony Windaryawan) yang telah membantu memberikan ijin dalam penggunakan fasilitas yang diperlukan dalam penelitian ini.

(9)
(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

TITLE……….ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...vi

INTISARI ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.l Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Manfaat ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengertian Destilasi Menurut Ahli ... 5

(11)

xi

2.3 Alat Destilasi Tenaga Surya……... ... 5

2.4 Unjuk Kerja Alat Destilasi Tenaga Surya ... .7

2.5 Penelitian yang Pernah Dilakukan... 10

BAB III. METODE PENELITIAN... ... 12

3.1 Skema Alat ... 12

3.2 Alat Tambahan ... 14

3.3 Variabel yang Divariasikan ... 15

3.4 Variabel yang Diukur ... 16

3.5 Langkah Penelitian ... 17

BAB IV. PEMBAHASAN ... 16

4.1 Data Penelitian ... 18

4.2 Perhitungan Data ... 24

BAB V. PENUTUP ... 54

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

5.3 Daftar Pustaka ... 58

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama 18

Tabel 4.2 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 2,5 kg pada percobaan kedua 19

Tabel 4.3 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama 20

Tabel 4.4 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua 21

Tabel 4.5 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 5 kg pada percobaan pertama 22

Tabel 4.6 data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam

dsetilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua 23

Tabel 4.7 hasil efisiensi laten destilator pada alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar seri dengan variasi massa

air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama 30 Tabel 4.8 hasil efisiensi sensibel kolektor pada alat destilasi dengan

menggunakan kolektor pelat datar seri dengan variasi massa

(13)

xiii

Tabel 4.9 hasil efisiensi laten destilator pada alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan

pertama 31

Tabel 4.10 hasil efisiensi laten destilator pada alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan

kedua 31

Tabel 4.11 hasil efisiensi sensibel kolektor pada dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan

kedua 32

Tabel 4.12 hasil efisiensi laten destilator pada alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan

kedua 32

Tabel 4.13 hasil efisiensi laten destilator dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air

dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama 33 Tabel 4.14 hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan

menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan

(14)

xiv

Tabel 4.15 hasil efisiensi laten destilator pada alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan

pertama 34

Tabel 4.16 hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada

percobaan kedua 34

Tabel 4.17 hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada

percobaan kedua 35

Tabel 4.18 hasil efisiensi laten destilator tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air

dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua 35 Tabel 4.19 hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan

menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

percobaan pertama 36

Tabel 4.20 hasil efisiensi sensibel kolektor alat dsetilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

(15)

xv

Tabel 4.21 hasil efisiensi laten destilator alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

percobaan pertama 37

Tabel 4.22 hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan menggunakan kolektor plat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

percobaan kedua 37

Tabel 4.23 hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

percobaan kedua 38

Tabel 4.24 hasil efisiensi laten destilator alat dsetilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan variasi massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema alat destilasi energi surya yang umum 6 Gambar 3.1 Skema alat destilasi tenaga surya tanpa menggunakan

kolektor 12

Gambar 3.2 Skema alat destilasi energi surya menggunakan kolektor 13 Gambar 3.3 Detil bagian kolektor pelat datar seri 13 Gambar 3.4 Solar meter 14 Gambar 3.5 Gelas ukur 14 Gambar 3.6 Termokopel 15 Gambar 3.7 Variasi ketinggian air terhadap alat destilasi 16 Gambar 4.1 Diagram perbandingan volume output alat destilasi

dengan massa air dalam destilator sebsar 2,5 kg, 3,75

kg, 5 kg 39

Gambar 4.2 Diagram perbandingan efisiensi laten destilator dengan kolektor pelat datar seri dengan massa air

dalam destilator sebsar 2,5 kg, 3,75 kg, 5 kg 40 Gambar 4.3 Diagram perbandingan efisiensi laten destilator tanpa

kolektor pelat datar seri dengan massa air dalam

destilator sebsar 2,5 kg, 3,75 kg, 5 kg 41 Gambar 4.4 Diagram perbandingan efisiensi sensibel kolektor

dengan kolektor pelat datar seri dengan massa air

(17)

xvii

Gambar 4.5 Grafik perbandingan waktu dengan volume output alat

destilasi pada saat massa air dalam destilator 2,5 kg 45 Gambar 4.6 Grafik perbandingan waktu dengan volume output alat

destilasi pada saat massa air dalam destilator 3,75 kg 45 Gambar 4.7 Grafik perbandingan waktu dengan volume output alat

destilasi pada saat massa air dalam destilator 5 kg 46 Gambar 4.8 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi

menggunakan kolektor dengan waktu pada saat massa

air dalam destilator sebesar 2,5 kg, 3,75 kg, 5 kg 47 Gambar 4.9 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi

menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

dalam destilator sebesar 2,5 kg 49 Gambar 4.10 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi

menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

dalam destilator sebesar 3,75 kg 49 Gambar 4.11 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi

menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

dalam destilator sebesar 5 kg 50 Gambar 4.12 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi tanpa

menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

(18)

xviii

Gambar 4.13 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi tanpa menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

dalam destilator sebesar 3,75 kg 52 Gambar 4.14 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi tanpa

menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air

dalam destilator sebesar 5 kg 52 Gambar 4.15 Grafik perbandingan kondisi kandungan kimiawi dan

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air bersih merupakan keperluan sehari-hari masyarakat untuk minum dan memasak. Air yang ada sering terkontaminasi dengan tanah, garam (air laut) atau bahan lain. Air dalam kondisi ini dapat mengganggu kesehatan jika digunakan, untuk itu air tersebut harus dijernihkan lebih dahulu.

Beberapa daerah di Indonesia seharusnya menjadi sumber air bersih pada daerah tertentu, namun keadaan yang ada mereka sangat sulit untuk mendapatkan keberadaan air bersih didaerah mereka, hal ini dikarenakan air bersih yang dahulunya sering mereka gunakan untuk mandi, minum, masak sekarang telah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya seperti logam berat, bakteri sehingga sangat berbahaya jika digunakan terus menerus.

Terdapat beberapa cara penjernihan air kontaminasi diantaranya dengan menggunakan alat destilasi energi surya. Alat destilasi tenaga surya ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat destilasi yang lainnya yaitu pada harga pembuatan alat ini masih cukup terjangkau, murah dalam pengoperasian, mudah dalam perawatan.

(20)

faktor yang mempengaruhi jumlah air destilasi yang dihasilkan diantaranya: keefektifan absorber dalam menyerap energi surya, keefektifan kaca dalam mengembunkan uap air, jumlah massa/volume air yang ada di alat destilasi, temperatur awal air masuk ke dalam alat destilasi, intensitas panas radiasi yang diterima oleh alat, dan kefektifan alat menguapkan air kontaminasi. Absorber harus terbuat dari bahan dengan absorbtivitas energi surya yang baik serta arbsober hendaknya mempunyai daya konduktifitas termal yang baik, untuk meningkatkan absorbtivitas umumnya absorber dicat hitam. Kaca penutup tidak boleh terlalu panas, jika kaca terlalu panas maka uap akan sukar mengembun. Jumlah massa/ volume air yang ada di dalam alat destilasi tidak boleh terlalu banyak karena akan memperlama proses penguapan air. Tetapi jika massa/ volume air dalam alat terlalu sedikit maka alat destilasi dapat rusak karena terlalu panas (umumnya kaca penutup akan pecah). Temperatur air masuk alat destilasi harus diusahakan sudah tinggi. Semakin tinggi temperatur air masuk alat destilasi maka air jernih yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga unjuk kerja alat destilasi semakin meningkat. Cara yang dapat digunakan untuk mempertinggi temperatur air masuk alat destilasi adalah dengan pemanasan awal air yang akan didestilasi misalnya dengan menggunakan kolektor pelat datar.

(21)

1.2 Tujuan

1. Mengetahui unjuk kerja alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar untuk menaikkan temperatur air masuk alat destilasi.

2. Membandingkan efisiensi laten destilator alat destilasi tenaga surya menggunakan dan tanpa kolektor pelat datar seri

3. Menghasilkan air bersih

1.3 Manfaat

1. Menambah kepustakaan teknologi alat destilasi air energi surya. 2. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk

membuat prototipe dan produk teknologi alat destilasi dengan energi surya yang dapat diterima masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

3. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

1.4 Batasan Masalah

(22)

Berdasarkan perbedaan karakteristik kolektor tersebut maka unjuk kerja alat destilasi yang dihasilkan sangat bergantung pada cara menaikan suhu air kontaminasi dan unjuk kerja oleh masing-masing alat.

Pada penelitian ini akan digunakan 2 (dua) jenis alat destilasi yakni : (1) alat destilasi tanpa kolektor, (2) alat destilasi dengan kolektor pelat datar seri untuk diteliti pengaruhnya terhadap unjuk kerja alat destilasi. Jumlah massa atau volume air dalam alat destilasi juga akan divariasikan sebanyak 3 (tiga) variasi yakni 2,5 kg, 3,75 kg dan 5 kg. Unjuk kerja alat destilasi dinyatakan dengan jumlah air destilasi yang dihasilkan, efisiensi kolektor dan efisiensi alat.

Untuk pengambilan sampel data dilakukan sebanyak 2 kali hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih akuarat, dengan penganmbilan sampel data dilakukan secara bersama-sama antara alat destilasi tanpa kolektor dengan alat dengan menggunakan kolektor hal ini bertujuan untuk mempermudaha dalam membandingkan unjuk kerja alat ini.

(23)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian distilasi menurut ahli

Menurut Jabir ibn Hayyandistilasi adalah cara memisahkan benda cair melalui perbedaan titik didihnya, diciptakan sekitar tahun 800 oleh ilmuwan terkemuka Islam, yang mengubah alkemi menjadi ilmu kimia, menemukan berbagai alat dan proses dasar yang masih kita gunakan hingga kini

2.2. Perpindahan panas

Proses perpindahan kalor pada alat destilasi tenaga surya dapat terjadi secara :

1. Konduksi merupakan perpindahan kalor yang tejadi dimana energi kalornya berpindah sedangkan zat perantaranya tidak bergerak.

2. Konveksi adalah perpindahan panas antara fluida yang bergerak dengan benda padat.

3. Radiasi merupakan perpindahan kalor melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.

2.3 Alat Distilasi Tenaga Surya

(24)

penyerap energi surya untuk memanasi air yang akan didestilasi. Kaca penutup berfungsi sebagai kondenser yang berfungsi mengembunkan uap air. Bagian lain yang umum terdapat pada kolektor destilasi adalah saluran masuk air terkontaminasi, saluran keluar air destilasi dan permukaan reflektif untuk memantulkan energi surya yang datang ke absorber. Komponen penting diluar kolektor adalah pengatur ketinggian air yang mengatur jumlah air dalam alat agar tidak terlalu banyak.

Proses destilasi meliputi penguapan dan pengembunan air. Air yang terkontaminasi menguap karena mendapat kalor dari absorber, bagian yang menguap hanya air sedangkan bahan kontaminasi tertinggal di absorber. Uap naik keatas dan bersentuhan dengan kaca, karena temperatur kaca bagian luar lebih rendah dari temperatur bagian dalam kolektor maka air mengembun. Embun mengalir ke saluran keluar karena posisi kaca yang miring.

(25)

2.4 Unjuk Kerja Alat Destilasi Tenaga Surya

Unjuk kerja alat destilasi energi surya dinyatakan dengan jumlah air destilasi yang dihasilkan, efisiensi kolektor dan efisiensi alat destilasi. Efisiensi alat destilasi terdiri dari efisiensi sensibel kolektor dan efisiensi laten destilator. Efisiensi sensibel kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa air dalam kolektor dari temperatur awal sampai temperatur penguapan dengan jumlah energi surya yang datang selama interval waktu tertentu. Efisiensi sensibel kolektor dapat dihitung dengan persamaan :

(1)

dengan :

AC : luasan kolektor (m2)

CP : panas jenis air (J/(kg.K))

dt : lama waktu pemanasan (detik)

G : radiasi surya yang datang (W/m2)

: laju aliran massa pada didalam kolektor (kg/detik)

(26)

Laju aliran massa dalam kolektor ( ) dapat dihitung dengan persamaan :

(2)

dengan :

: laju aliran massa dalam kolektor (kg/detik)

d : diameter pipa tembaga (m)

: panjang pipa tembaga (m)

dt : lama waktu pemanasan (detik)

(27)

hfg : panas laten air (J/(kg))

mg : massa uap air (kg)

Massa uap fluida kerja (mg) dapat dihitung dengan:

V

m

g

(4)

dengan:

 : massa jenis uap (kg/m3) V : volume uap air (m3)

Efisiensi kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang berguna (menaikkan temperatur dan menguapkan air) dengan jumlah radiasi surya yang datang selama waktu tertentu atau efisiensi kolektor merupakan jumlah efisiensi sensibel dan efisiensi laten destilator. Efisiensi alat destilasi dapat dihitung dengan persamaan :

L S C

x

(5)

dengan:

S : efisiensi sensibel kolektor

L : efisiensi laten kolektor

(28)

L Alat

(6)

2.5 Penelitian yang pernah dilakukan

(29)
(30)

12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Skema Alat

Alat destilasi tenaga surya dalam penelitian ini terdiri dari 2 konfigurasi alat, yaitu ditunjukkan Gambar 3.1 dan 3.2 :

Gambar 3.1. Skema alat destilasi energi surya tanpa menggunakan kolektor. Air hasil destilasi Tanki Reservoir

Selang

Destilator

(31)

Gambar 3.2. Skema alat destilasi dengan menggunakan kolektorpelat datar seri

Detil bagian-bagian kolektor pelat datar yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Bagian bagian kolektor pelat datar silinder Rangka

Mesin Tanki

Reservoir Kolektor pelat

datar seri

Pipa tembaga seri Pelat datar

tembaga

(32)

1.2 Alat Tambahan a. Solar meter

Solar meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya radiasi matahari per satuan luas dengan satuan Watt/m2. Berikut ini adalah solar meter yang digunakan dalam penelitian.

Gambar 3.4. Solar meter

b. Gelas ukur

Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk menampung dan sekaligus untuk menghitung jumlah air hasil destilasi. Gelas ukur yang digunakan terbuat dari bahan plastik dengan kapasitas 500 ml.

(33)

c. Termokopel

Termokopel adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suatu benda. Untuk melihat besarnya temperatur dapat dilihat pada logger yang dapat terlihat oleh Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Logger Termokopel

3.3Variabel Yang Divariasikan

Berikut adalah variabel yang divariasikan:

Konfigurasi alat destilasi: (1) tanpa menggunakan kolektor dan (2) menggunakan kolektor

Jumlah massa / volume air dalam alat destilasi: 2,5 kg, 3,75 kg, dan 5 kg

(34)

Gambar 3.7 variasi ketinggian air terhadap alat destilasi

Berikut adalah contoh perhitungan massa air di dalam kotak destilator:

Variasi pertama:

Volume air = tinggi air x panjang alat destilasi x lebar alat destilasi = 0,005m x 1m x 0,5m

= 0,0025m3

Jadi, volume yang didapat adalah 0,0025 m3. Karena massa jenis air adalah 1000kg/m3, maka massa air sama dengan 2,5 kg.

Perhitungan di atas dipakai juga pada variasi kedua dan ketiga.

3.4. Variabel yang Diukur

Dalam penelitian ini, variabel yang diukur adalah sebagai berikut :

a. Temperatur kaca destilator disimbolkan sebagai T1.

b. Temperatur air masuk kolektor disimbolkan sebagai T2

c. Temperatur air keluar dari kolektor dan menuju kotak destilator disimbolkan sebagai T3.

(35)

e. Volume air yang dihasilkan oleh alat destilasi dan ditampung di dalam gelas ukur.

f. Radiasi matahari selama proses pengambilan data yang diukur menggunakan solar meter.

3.5. Langkah Penelitian

Secara rinci langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian diawali dengan penyiapan alat seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.

2. Kedua konfigurasi alat destilasi dijemur di bawah sinar matahari langsung secara bersamaan.

3. Pengambilan data radiasi matahari dilakukan setiap 5 menit dan volume air hasil destilasi setiap 10 menit. Pengambilan data dilakukan selama 2 hari untuk tiap variasi jumlah massa atau volume air dalam alat destilasi.

4. Data yang dicatat adalah temperatur air mula-mula (T2), temperatur air

setelah selang waktu tertentu (T3), jumlah massa atau volume air

(36)

18

BAB IV

PEMBAHASAN

Alat destilasi pada penelitian ini mempunyai 2 variasi yaitu : 1. Alat Destilasi Menggunakan kolektor pelat datar seri 2. Alat Destilasi tanpa manggunakan kolektor

Selain variasi penggunaan kolektor, penelitian ini menggunakan variasi massa air kontaminasi dalam destilator yaitu sebanyak 2,5 kg, 3,75 kg dan 5 kg. Dimana untuk setiap jenis variasi kami melakukan 2 kali pengambilan data agar mendapatkan hasil yang lebih valid. Seperti pada tabel data berikut ini :

Tabel 4.1. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama

Waktu

(37)

Tabel 4.1. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama (lanjutan)

Waktu

Tanpa Kolektor Menggunakan Kolektor T1 destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan kedua

Waktu

(38)

Tabel 4.2. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan kedua (lanjutan)

Waktu

Tanpa Kolektor Menggunakan Kolektor T1 destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama

Waktu

(39)

Tabel 4.3. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama (lanjutan)

Waktu

Tanpa Kolektor Menggunakan Kolektor T1 destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua

Waktu

(40)

Tabel 4.4. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua (lanjutan)

Waktu

Tanpa Kolektor Menggunakan Kolektor T1 destilator sebesar 5 kg pada percobaan pertama

Waktu

(41)

Tabel 4.5. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan pertama (lanjutan)

Waktu

Kolektor Alat Destilasi dengan Kolektor Seri T1 destilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua

Waktu

(42)

Tabel 4.6. Tabel data alat destilasi tenaga surya dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua (lanjutan)

Waktu

Tanpa Kolektor Menggunakan Kolektor T1

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mencari efisiensi sensibel kolektor, efisiensi laten destilator yang menggunakan kolektor, efisiensi alat dan efisiensi laten destilator tanpa menggunakan kolektor. Sebagai contoh perhitungan digunakan Tabel 1.

Diketahui bahwa :

Cp = 4200

hfg = 2600 . 103

Ac = 0,5 m2 , dan

t = 600 detik

(43)

a. Contoh perhitungan diambil dari tabel 4.1 pada menit ke-10 adalah sebagai berikut

V

m 

b. Contoh perhitungan diambil dari tabel 4.1 pada menit ke-20 adalah sebagai berikut

V mg 

. c. Contoh perhitungan diambil dari tabel 4.1 pada menit ke-20 adalah sebagai berikut

V mg 

2. Contoh perhitungan laju aliran massa menggunakan persamaan (2) adalah : a. Data yang diperlukan untuk persamaan ini adalah sebagai berikut :

(44)

Dari data diatas dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh data sebagai berikut :

=

=

0,57 kg/detik

3. Contoh perhitungan efisiensi sensibel kolektor pada tabel 4.1 menggunakan persamaan (1) adalah :

a. Perhitungan efisiensi sensibel kolektor menggunakan Tabel 4.1 baris pertama.

x 100% = 12,10 %

b.Perhitungan efisiensi sensibel kolektor menggunakan Tabel 1 baris kedua.

(45)

c. Perhitungan efisiensi sensibel kolektor menggunakan Tabel 1 baris ketiga.

x 100% = 15,19 %

4. Contoh perhitungan efisiensi laten destilator pada tabel 4.1 menggunakan persamaan (3) adalah :

a. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 4.1 baris pertama.

x 100% = 42,41 %

b. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 4.1 baris kedua.

=

x 100% = 44,19 %

c. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 4.1 baris ketiga.

(46)

= x 100% = 45,11 %

5. Contoh perhitungan efisiensi alat detilasi energi surya menggunakan kolektor pelat datar seri menggunakan persamaan (5) :

a. Perhitungan efisiensi alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator 2,5 kg pada percobaan pertama

η Alat = η Sensibel Kolektor x η Laten Destilator

= ( 0,4351 x 0,0198 ) x 100% = 0,86%

b. Perhitungan efisiensi alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator 2.5 kg pada percobaan kedua

η Alat = η Sensibel Kolektor x η Laten Destilator

= ( 0,4973 x 0,0235 ) x 100% = 1,16%

c. Perhitungan efisiensi alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator 3.75 pada percobaan pertama

η Alat = η Sensibel Kolektor x η Laten Destilator

= ( 0,4351 x 0,198 ) x 100% = 0,86%

(47)

a. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 1 baris pertama.

=

b. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 1 baris kedua.

=

c. Perhitungan efisiensi laten destilator menggunakan Tabel 1 baris ketiga.

=

(48)

Tabel 4.7 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama

Massa (kg) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

Tabel 4.8 Tabel hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama

(49)

Tabel 4.9 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan pertama

Massa (kg) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

Tabel 4.10 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan kedua

(50)

Tabel 4.11 Tabel hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg pada percobaan kedua

Laju Alir Massa ΔT (⁰C) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

(51)

Tabel 4.13 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama

Massa (kg) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%) destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama

(52)

Tabel 4.15 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi tanpa kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan pertama

Tabel 4.16 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua

(53)

Tabel 4.17 Tabel hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg pada percobaan kedua

Laju Alir Massa ΔT (⁰C) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

(54)

Tabel 4.19 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan pertama

Massa (kg) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%) Nb : Data yang diblok warna tidak valid sehingga tidak ikut diperhitungkan.

Tabel 4.20 Tabel hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan pertama

Laju Alir Massa ΔT (⁰C) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

(55)

Tabel 4.21 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi tanpa kolektor pelat

Nb : Data yang diblok warna tidak valid sehingga tidak ikut diperhitungkan.

Tabel 4.22 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua

(56)

Tabel 4.23 Tabel hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua

Laju Alir Massa ΔT (⁰C) G (watt/m²) Waktu (menit) Efisiensi (%)

Tabel 4.24 Tabel hasil efisiensi laten destilator alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar pipa seri dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg pada percobaan kedua

(57)

Dari tabel data diatas dapat disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram perbandingan volume output alat destilasi dengan massa air dalam kotak destilasi sebesar 2,5 kg, 3,75 kg, dan 5 kg.

Keterangan grafik :

1. Warna abu-abu = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 2,5 kg

2. Warna hitam = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 3,75 kg

3. Warna merah = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 5 kg

(58)

kotak destilasi semakin cepat sehingga diperlukan waktu yang lebih kecil dibandingkan alat destilasi tanpa pemanasan awal. Rata-rata volume air yang dihasilkan oleh alat destilasi menggunakan kolektor (pelat datar seri) adalah 417,5 ml, sedangkan untuk volume air destilasi yang dihasilkan oleh alat distilasi tanpa menggunkan kolektor adalah 286 ml.

Dari grafik perbandingan volume air destilasi pada Gambar 4.1, terlihat bahwa alat destilasi dengan massa air dalam kotak distilasi sebesar 2,5 kg mampu menghasilkan volume air bersih terbesar dibandingkan 2 alat yang lain yaitu sebesar 457,5 ml, karena semakin kecil jumlah massa air didalam kotak distilasi maka kecepatan penguapan air kontaminasi semakin besar, dimana jumlah massa air didalam kotak distilasi berbanding terbalik dengan volume air bersih yang dihasilkan.

Dari perbandingan volume air destilasi yang dihasilkan oleh tiap alat destilasi dapat disajikan diagram batang sebagai berikut :

(59)

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Effisiensi Laten Destialtor Tanpa Kolektor dengan Massa Air Dalam Kotak Destilasi Sebesar 2,5 kg, 3,75 kg, dan 5kg

Fungsi penambahan kolektor pada alat destilasi adalah sebagai pemanasan awal (pre heating) air kontaminasi. Semakin besar luasan kolektor maka panas yang diterima dan diserap oleh kolektor semakin besar sehingga suhu air kontaminasi yang akan masuk kedalam kotak destilasi akan semakin besar pula, faktor lain yang berpengaruh terhadap besaranya kalor yang diserap oleh kolektor adalah besarnya radiasi sinar matahari yang diterima oleh kolektor, semakin tinggi radiasi yang diterima kolektor maka kalor yang diserap akan semakin besar.

(60)

rata-rata sebesar 46,62 %, sedangkan untuk effisiensi laten koletor dengan massa air dalam kotak destilasi sebesar 3,75 kg adalah 41,97%, dan untuk effisiensi laten koletor alat destilasi dengan massa air dalam kotak destilasi sebesar 5 kg adalah 39,15 %. Alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg memiliki efisiensi tertinggi diantara ketiga alat tersebut karena semakinsedikit jumlah air yang akan diuapkan maka kecepatan penguapan akan meningkat sehingga kecepatan pengembunan akan semakin cepat pula dan alat mampu menghasilkan air destilasi lebih banyak.

Effisiensi laten destilator yang dihasilkan oleh alat destilasi tanpa menggunakan kolektor lebih kecil dibandingkan efisiensi laten destilator menggunakan kolektor. Effisiensi laten destilator yang dihasilkan oleh alat destilasi tanpa menggunakan kolektor pada saat massa air dalam kotak destilasi sebesar 2,5 kg adalah 27,82%, sedangakan untuk alat destilasi dengan massa air dalam kotak destilasi sebesar 3,75 kg adalah 22,80 % dan untuk alat destilasi dengan massa air dalam kotak destilasi 5kg adalah 20,61 %. Alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg memiliki efisiensi tertinggi diantara ketiga alat tersebut karena semakinsedikit jumlah air yang akan diuapkan maka kecepatan penguapan akan meningkat sehingga kecepatan pengembunan akan semakin cepat pula dan alat mampu menghasilkan air destilasi lebih banyak.

(61)

besar pula, semakin besar luasan kolektor dan radiasi sinar matahari yang diterima oleh alat desilasi maka akan memperkecil efisiensi laten kolektor karena kedua hal tersebut berbanding terbalik dengan efisiensi laten.

Dari data percobaan didapat perbandingan efisiensi sensibel kolektor seperti tersaji pada diagram sebagai berikut :

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Effisiensi Sensibel Kolektor Pelat Datar Seri dengan Massa Air Dalam Kotak Destilasi Sebesar 2,5 kg, 3,75 kg, dan 5kg

(62)

destilasi dengan massa air dalam kotak destilasi 5kg adalah sebesar 16,74 %. Dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa effisiensi sensibel tertinggi adalah pada alat destilasi pada saat massa air dalam kotak destilasi sebesar 5 kg dan effiiensi sensibel terendah adalah pada alat destilasi dengan menggunakan massa air dalam kotak destilasi sebesar 3,75 kg. Hal ini sebenarnya tidak sesuai dengan teori yang ada, dan kami menduga bahwa faktor pengambilan intensitas radiasi sangat berpengaruh karena saat pengambilan data intensitas radiasi matahari pada menit ke 25 dan 30 kondisi matahari sedang tertutup awan sehingga besarnya intesitas yang didapatkan sangat menurun drastis hingga 121 watt/meter², sehingga hal ini berpengaruh pada perhitungan efisiensi kolektor meningkat tajam.

Penurunan efisiensi sensibel kolektor terjadi karena semakin besar massa air kontaminasi dalam destilator menyebabkan penurunan kecepatan penguapan air kontaminasi dalam destilator, sehingga air kontaminasi akan semakin lama berada dalam kolektor dan panas yang diterima air kontaminasi pun akan semakin besar sehingga selisih antara suhu yang masuk kolektor dan suhu keluar kolektor akan semakin kecil. Karena berkurangnya selisih suhu air sebelum dengan sesudah melewati kolektor maka efisiensi yang dihasilkan akan semakin kecil.

(63)

maka effisiensi yang dihasilkan akan semakin kecil (besarnya radiasi sinar matahari yang diterima berbanding terbalik dengan effisiensi sensibel.

Gambar4.5 Grafik Perbandingan waktu dengan volume output alat destilasi pada saat massa air dalam destilator 2,5 kg

(64)

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan waktu dengan volume output alat destilasi pada saat massa air dalam destilator 5 kg

(65)

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan efisiensi total alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg, 3,75 kg dan 5kg

Keterangan grafik :

1. Warna abu-abu = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 2,5 kg

2. Warna hitam = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 3,75 kg

3. Warna merah = Volume output air destilasi dengan massa air dalam destilator 5 kg

(66)

Pada Gambar 4.8 dapat terlihat bahwa semakin besar massa air dalam destilator maka efisiensi total alat destilasi yang dihasilkan semakin kecil. Faktor yang mempengaruhi efisiensi total alat destilasi adalah efisiensi laten destilator dan efisiensi sensibel koletor. Semakin besar efisiensi laten destilator dan efisiensi sensibel kolektor maka efisiensi total alat destilasi yang dihasilkan akan semakin meningkat.

Efisiensi total alat destilasi tertinggi dihasilkan oleh alat destilasi tanpa kolektor pada saat massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg yaitu sebesar 27,82 %, sedangkan alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg adalah 6,81 %. Alat destilasi tanpa menggunakan kolektor mempunyai efisiensi total lebih besar dari pada alat destilasi menggunakan kolektor karena alat destilasi tanpa menggunakan kolektor memiliki efisiensi total alat adalah efisiensi laten destilator saja, sedangkan efisiensi total alat destilasi menggunakan kolektor adalah hasil kali antara efisiensi laten destilator dengan efisiensi sensibel kolektor sehingga efisiensi total yang dihasilkan akan lebih kecil dari efisiensi alat tanpa menggunakan kolektor. Efisiensi total alat destilasi tanpa menggunakan kolektor dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg adalah 22,81%, sedangkan efisiensi total alat destilasi tanpa kolektor dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg adalah sebesar 20,61 %. Efisiensi total alat destilasi menggunakan kolektor dengan massa air sebesar 3,75 kg dan 5 kg adalah sebesar 5,61 % dan 6.69 %.

(67)

pada effisiensi total alat destilasi pada saat massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg karena diperkirakan pengambilan data intensitas radiasi matahari yang kurang tepat, diperkirakan pengambilan besarnya radiasi matahari dengan menggunakan solar meter pada waktu matahari sedang tertutup awan sehingga effisiensi total alat yang dihasilakan akan semakin besar.

(68)

Gambar 4.10 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air dalam destilator sebesesar 3,75 kg

Gambar 4.11 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi menggunakan kolektor dengan waktu dengan massa air dalam destilator sebesesar 5 kg

(69)

Peningkatan efisiensi terbaik dihasilkan oleh alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg hal ini dapat terlihat dari besarnya kemiringan yang dihasilkan.

Alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 5 kg menghasilkan penurunan efisiensi tiap waktu hal ini diakibatkan karena penurunan radiasi matahari yang tidak dimbangi dengan peningkatan kecepatan penguapan dan terjadi penurunan selisih suhu air kontaminasi sebelum dan setelah melewati kolektor.

Berikut adalah grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi dengan waktu pada alat destilasi tanpa menggunakan kolektor :

(70)

Gambar 4.13 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi tanpa kolektor dengan waktu dengan massa air dalam destilator sebesesar 3,75 kg

Gambar 4.14 Grafik perbandingan efisiensi total alat destilasi tanpa kolektor dengan waktu dengan massa air dalam destilator sebesesar 5 kg

(71)

masing-masing gambar. Semakin besar kemiringan garis linear yang dihasilkan maka semakin besar peningkatan efisiensi alat destilasi tiap menit yang dihasilkan. Besarnya peningkatan kemiringan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu massa uap air yang dihasilkan, radiasi matahari, selisih suhu sbelum dan sesudah melewati kolektor.

Peningkatan efisiensi terbaik dihasilkan oleh alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 2,5 kg hal ini dapat terlihat dari besarnya kemiringan yang dihasilkan.

Alat destilasi dengan massa air dalam destilator sebesar 3,75 kg menghasilkan penurunan efisiensi tiap waktu hal ini diakibatkan karena peningkatan radiasi matahari yang tidak dimbangi dengan peningkatan kecepatan penguapan dan terjadi penurunan selisih suhu air kontaminasi sebelum dan setelah melewati kolektor.

(72)

Gambar 4.15 Grafik perbandingan kondisi kandungan kimiawi dan biologi setelah dan sebelum mengalami proses destilasi

Keterangan grafik :

1. Warna merah = Kandungan MPN COLI

2. Warna kuning = Kekeruhan skala NTU (Skala NTU) 3. Warna biru = Zat Organik (KMnO₄)

(73)
(74)

56

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar seri pada saat massa air dalam destilator 2,5 kg menghasilkan efisiensi rata-rata laten destilator dan sensibel terbesar yaitu sebesar 49.57 % dan 15,31 %, sedangkan efisiensi rata-rata laten destilator tanpa menggunakan kolektor adalah sebesar 29.86 %. Alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar seri pada saat massa air dalam destilator 3,75 kg menghasilkan efisiensi rata-rata laten destilator dan sensibel sebesar 41,97 % dan 14 %, sedangkan efisiensi rata-rata laten destilator tanpa menggunakan kolektor adalah sebesar 22,80 %. Alat destilasi menggunakan kolektor pelat datar seri pada saat massa air dalam destilator 5 kg menghasilkan efisiensi rata-rata laten destilator dan sensibel sebesar 39,15 % dan 17,02 %, sedangkan efisiensi rata-rata laten destilator tanpa menggunakan kolektor adalah sebesar 21,61%

2. Efisiensi laten destilator pada alat destilasi tenaga surya menggunakan kolektor akan meningkat 200% dibandingkan alat destilasi tenaga surya tanpa menggunakan kolektor.

(75)

5.2 Saran

1. Dalam perancangan alat sebaiknya lebih memperhatikan memperhatikan sambungan-sambungan yang akan digunakan karena banyak kalor yang terbuang melalui sambungan-sambungan yang ada.

2. Ulangi proses pengambilan data jika terjadi kerusakan pada sistem.

(76)

5.3 Daftar Pustaka

Arismunandar, Wiranto.1995. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta : PT Pradnya Paramita

Badran, O.O., 2007, Experimental Study Of The Enhancement Parameters On A Single Slope Solar Still Productivity, Desalination, 209, pp 136–143 Kunze, H. H.,(2001), A New Approach To Solar Desalination For Small- And Medium-Size Use In Remote Areas, Desalination, 139, pp 35–41

Naim, M.M.; Mervat, A.; Kawi, A. E., 2002a, Non-Conventional Solar Stills Part 1. Non-Conventional Solar Stills With Charcoal Particles As Absorber Medium, Desalination, 153, pp 55–64

Naim, M.M.; Mervat, A.; Kawi, A. E., 2002b, Non-Conventional Solar Stills Part 2. Non-Conventional Solar Stills With Energy Storage Element, Desalination, 153, pp 71–80

(77)

LAMPIRAN

Alat Destilasi Menggunakan Kolektor Pelat Datar Pipa Seri

Alat Destilasi Tanpa Kolektor

(78)

Kondisi Air Kontaminasi Sebelum

Mengalami Proses Destilasi

Kondisi Air Setelah Mengalami Proses

Destilasi

Solar Meter

(79)

Uji Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Kondisi Air Kontaminasi

(80)

Gambar

Tabel 4.8 hasil efisiensi sensibel kolektor pada alat destilasi dengan
Tabel 4.14 hasil efisiensi sensibel kolektor alat destilasi dengan
Tabel  4.20  hasil efisiensi sensibel kolektor alat dsetilasi dengan
Tabel  4.22  hasil efisiensi laten destilator alat destilasi dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Miftahul Jannah NIM : 16630068 Jurusan : Kimia Fakultas : Sains dan Teknologi Judul Penelitian : Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh senam bugar lansia terhadap kualitas hidup penderita hipertensi yang diukur dengan kuesioner SF-36, didapatkan bahwa nilai

Peran kertas kerja dalam tinjauan perspektif IASII (Ikatan Auditor Sistem Informasi Indonesia) berdasarkan standar professional auditor, salah satunya adalah mengisyaratkan

Dalam kegiatan magang ini, dilakukan analisa penggunaan bagan kendali dalam pengendalian parameter suhu meatmix pada tiga tahapan proses, yaitu setelah proses mixing ,

Jumlah pembayaran untuk barang dan layanan yang diterima harus dicatat sesuai dengan jumlahnya pada periode yang tepat dan harus diklasifikasikan dengan tepat di

Cara kerja penelitian ‘Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota

Penjelasan dari perolehan rata-rata skor aspek ketepatan prosedur pelaksanaan tindakan yang dilaksanan guru atau peneliti yaitu pada langkah pertama

%HEHUDSD FRQWRK 6$3 EHEHUDSD PDWD NXOLDK GL DWDV WLGDN WHUOLKDW VDWXSXQ NRPSHWHQVL PDWD NXOLDK DWDXSXQ GHVNULSVL PDWD NXOLDK \DQJ PHQXQMXNNDQ DGDQ\D NHLQJLQDQ XQWXN PHQJKXEXQJNDQ