• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I SRI SUGIARTO MANAJEMEN'18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I SRI SUGIARTO MANAJEMEN'18"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai oleh

persaingan yang semakin ketat. Hal ini diakibatkan karena adanya arus

globalisasi yang semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis.

Timbulnya persaingan yang sangat ketat tersebut menyebabkan pelaku

usaha saling berlomba untuk dapat menghadapi persaingan dan

mendapatkan keunggulan kompetitif. Persaingan mencakup semua

penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang

aktual maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh

seorang pembeli Kotler (2012).

Banyak produsen barang dan jasa dari suatu negara bersaing

dengan produsen dari negara lain untuk menarik minat konsumen dalam

perdagangan nasional maupun internasional. Untuk mempertahankan

persepsi yang positif di benak konsumen, perusahaan harus melakukan

strategi pemasaran yang tepat untuk meraih pangsa pasar. Karena

banyaknya para pesaing baru dan semakin pesatnya perkembangan

teknologi menyebabkan perusahaan harus selalu mengetahui kebutuhan

pasar pada saat itu. Begitupun dengan sektor industri alas kaki di

Indonesia. Di Indonesia total pengeluaran masyarakat untuk memenuhi

(2)

Kebutuhan sepatu pada zaman sekarang semakin meningkat dan

produk sepatu menjadi salah satu gaya hidup masyarakat sekarang.

Peningkatan inovasi pada sepatu membuat banyak orang mau membayar

mahal demi mendapatkan sepatu yang diinginkannya. Industri alas kaki,

merupakan salah satu industri yang terus meningkat nilai perdagangannya

dengan rata-rata surplus dalam lima tahun terakhir mencapai US$ 2,48

miliar (Indonesia-investments.com). Indonesia merupakan enam negara

terbesar eksportir alas kaki di dunia, sehingga industri alas kaki di

Indonesia mempunyai peluang pasar yang terbuka lebar baik di dalam

maupun di luar negeri.

Salah satu merek sepatu yang diterima semua kalangan adalah

sepatu merek vans. Vans adalah sepatu yang diproduksi oleh pabrik yang

berdiri di California pada tahun 1966. Sepatu vans ini sejak awal sudah

ditujukan untuk anak muda yang gemar dengan skateboard dan BMX,

tetapi kenyamanan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh sepatu merek

vans membuat banyak kalangan yang menjadikan sepatu vans untuk

kegiatan sehari hari. Tipe model pertama yang diciptakan oleh vans adalah

model yang saat ini cukup tenar dikalangan pecinta sepatu, yakni vans 44

atau yang biasa disebut dengan Vans Authentic.

Setelah bertahun-tahun vans di perindustrian sepatu, akhirnya

mereka pun berpindah kepemilikan dan mendirikan pabrik di berbagai

negara, salah satunya adalah Cina, karena saat ini Cina merupakan tempat

(3)

Sejak saat itu vans mulai melakukan ekspansi sebelum akhirnya Vans

Shoes Indonesia hadir. Di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta karena

skater tidak terlalu tenar, namun berbagai macam sepatu vans langsung

menjadi gaya khusus para anggota band dan pecinta sepatu. Namun tentu

saja di awal perkembangannya di Indonesia, sepatu vans sulit ditemukan,

hal itu terjadi karena belum adanya kerja sama vans dengan distributor

resmi seperti PT. Gagan Indonesia dan sepatu vans hanya dijual oleh

sebagian reseller yang mengambil vans dari negara-negara tetangga seperti

Singapura dan Malaysia.

Keputusan pembelian adalah proses yang di awali dengan tahap

menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian

jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (interest)

mengetahui lebih jauh tentang keisimewaan produk atau jasa tersebut yang

jika intensitas ketertarikannya kuat maka berlanjut ketahap berhasrat atau

berminat (desire) karena barang atau jasa ditawarkan sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhannya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik

karena dorongandari dalam atau rangsangan persuasive dari luar maka

konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli

(action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan. Tjetjep (2007).

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan

diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, Kotler dan

(4)

membuat keputusan mereka tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari

lingkungan sekitarnya. Perilaku membeli mereka sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis. Dan dari faktor

pribadi ada faktor gaya hidup konsumen yang ikut mempengaruhi

keputusannya dalam membeli suatu produk. Penelitian yang dilakukan

oleh Kapantouw dan Mandey (2015) menyebutkan bahwa gaya hidup

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Harga Menurut Keller (2008) merupakan suatu elemen bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan

biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran

untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi

membutuhkan banyak waktu. Menurut Tjiptono (2008) menyebutkan

bahwa harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Sedangkan

menurut Amstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan

atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para

pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan

suatu produk atau jasa. Penelitian yang dilakukan oleh Pratama dkk (2017)

menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Harga terhadap

keputusan pembelian.

Inovasi produk merupakan suatu perubahan pada sekumpulan

informasi yang berhubungan dan terkait dalam upaya meningkatkan atau

(5)

sesuatu yang bernilai, menciptakan hal-hal baru yang berbeda, merubah

suatu bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan sumber

daya-sember daya menjadi suatu konfigurasi baru atau spesifikasi produk yang

lebih produktif, baik secara langsung maupun tidak langsung yang

dipengaruhi oleh kepastian untung maupun rugi atau proses waktu

melaksanakannya, dalam rangka melakukan keunggulan kompetitif.

Tjiptono (2008) mendefinisikan bahwa inovasi adalah implementasi

praktis sebuah gagasan ke dalam produk atau proses baru. Penelitian yang

dilakukan oleh Muhammad Nurkhasan (2014) menyebutkan bahwa

terdapat pengaruh positif antara inovasi produk terhadap keputusan

pembelian.

Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian yang berjudul

“Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Niat beli samsung Galaxy

S6 Di Plaza Marina” yang dilakukan oleh Muhammad Nurkhasan, 2016.

“Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Handphone Asus Di Gamezone Mega Mall Manado” yang

dilakukan oleh Christian Kapantouw dan Silvya L Mandey, 2015. dan

“Analisis pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Produk Kartu Perdana Telkomsel” yang dilakukan

oleh Bagas Sunu Pratama, Aziz Fathoni, Leonardo B Hashiolan, 2017.

Saya menggabungkan ketiga penelitian tersebut dan memilih Gaya Hidup,

Harga dan Inovasi Produk sebagai variabel independen dan memilih

(6)

Judul yang direncanakan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh

Gaya Hidup, Harga, dan Inovasi Produk terhadap Keputusan Pembelian

Sepatu Merek Vans”. Alasan pemilihan sepatu merek Vans sebagai objek

penelitian karena sepatu merek Vans merupakan salah satu merek sepatu

yang disukai dan banyak dipakai oleh masyarakat khususnya kalangan

mahasiswa.

Ketertarikan peneliti dalam melakukan penelitian mengenai

keputusan pembelian sepatu merek vans karena ingin mengetahui seberapa

besar tingkat pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Inovasi Produk terhadap

Keputusan Pembelian konsumen produk sepatu Vans.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk sepatu Vans?

2. Apakah harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian produk sepatu Vans?

3. Apakah inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian produk sepatu Vans?

4. Aapakah gaya hidup, harga, dan inovasi produk berpengaruh positif

(7)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun,

maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh positif dan signifikan gaya hidup terhadap

keputusan pembeliansepatu merek vans.

2. Untuk menguji pengaruh positif dan signifikan harga terhadap

keputusan pembeliansepatu merek vans.

3. Untuk menguji pengaruh positif dan signifikan inovasi produk

terhadap keputusan pembeliansepatu merek vans.

4. Untuk menguji pengaruh positif dan signifikan gaya hidup, harga, dan

inovasi produk terhadap keputusan pembelian sepatu merek vans.

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pengaruh positif dan signifikan gaya hidup,

harga, dan inovasi produk terhadap keputusan pembelian sepatu

merek vans.

2. Bagi Ilmu Pemasaran, untuk menambah wawasan dalam meneliti

khususnya gaya hidup terhadap keputusan pembelian, harga terhadap

keputusan pembelian dan inovasi produk terhadap keputusan

(8)

3. Bagi Perusahaan, perusahaan dapat mengetahui pengaruh besar gaya

hidup, harga, dan keputusan pembelian terhadap keputusan pembelian

sepatu merek vans.

4. Bagi Konsumen, mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian yang biasa dilakukan oleh konsumen produk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Bersama dengan ini saya, Heni Wijayanti Sutiyanto mahasiswi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang sedang menyusun skripsi dengan

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Pada proses injeksi molding untuk pembuatan hendel terjadi beberapa kekurangan, pada proses pembuatannya diantaranya terjadinya banyak kerutan dan lipatan pada