• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DAN KERJASAMA

HUBUNGAN DAN KERJASAMA

LUAR NEGERI

LUAR NEGERI

OLEH PEMERINTAH DAERAH

OLEH PEMERINTAH DAERAH

(2)

DASAR HUKUM

DASAR HUKUM

UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri

Ps. 1 (1) : Hubungan Luar Negeri adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh Pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara

UU No. 32/2004 tentang Pemda (Pasal 42)

DPRD mempunyai tugas dan wewenang memberikan, antara lain :

Pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.

Persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

(3)

HAL

HAL--HAL YANG PERLU DIPAHAMI

HAL YANG PERLU DIPAHAMI

Hubungan luar negeri oleh Pemda adalah bagian dari hubungan luar negeri oleh negara, sehingga harus tunduk pada UU tentang Hubungan Luar Negeri : KONSEKUENSI DARI POLUGRI SEBAGAI KEWENANGAN PUSAT (lihat Ps. 10 UU 32/2004 dan penjelasannya).

Hubungan Luar Negeri diselenggarakan sesuai dengan Politik Luar Negeri, peraturan perundang-undangan nasional dan hukum serta kebiasaan internasional (Ps. 5 UU Hublu).

Kewenangan penyelenggaraan Hubungan Luar Negeri dan pelaksanaan Politik Luar Negeri Pemerintah Republik Indonesia berada di tangan Presiden yang dilimpahkan kepada Menlu (Ps. 6 UU Hublu).

Hukum internasional hanya mengenal perjanjian antar negara tanpa melihat bagaimana sistem internal negara mengikatkan diri pada perjanjian (federal, otonomi atau sentralisasi). Pemda bertindak sebagai elemen negara (lembaga pemrakarsa) yg mengikatkan negara pd perjanjian internasional : PEMDA BERTINDAK ATAS NAMA NEGARA BUKAN ATAS NAMA PEMDA.

(4)

TATA CARA UMUM

TATA CARA UMUM

KERJA SAMA LUAR NEGERI OLEH PEMDA

KERJA SAMA LUAR NEGERI OLEH PEMDA

MEKANISME DAERAH

PEMDA dan DPRD

MEKANISME INTERNAL PEMDA, KEMENDAGRI, KEMENLU dan INSTANSI

TERKAIT

MEKANISME EKSTERNAL DEPLU/PERWAKILAN RI DI

LN

(5)

PEMBUATAN PERJANJIAN INTERNASIONAL (PI)

PEMBUATAN PERJANJIAN INTERNASIONAL (PI)

DALAM RANGKA KERJA SAMA LUAR NEGERI

DALAM RANGKA KERJA SAMA LUAR NEGERI

OLEH PEMERINTAH DAERAH

OLEH PEMERINTAH DAERAH

PRINSIP DASAR

PRINSIP DASAR

Perjanjian internasional adalah dokumen internasional yang diatur oleh hukum internasional (mekanisme eksternal)

UU Otonomi Daerah termasuk UU Otonomi Khusus hanya mengatur mekanisme daerah tentang pembuatan perjanjian internasional. Mekanisme daerah yang diatur oleh UU Pemda, UU Pem. Aceh, dan UU Otonomi Khusus Papua memiliki esensi yang sama yaitu memberikan ruang bagi partisipasi daerah dalam pembuatan perjanjian internasional

Mengingat bahwa PI yang dibuat oleh Pemda dilakukan atas nama NEGARA, maka perlu diperhatikan berbagai ketentuan nasional yang berlaku (termasuk PI dimana Indonesia menjadi pihak). Konsekuensinya, diperlukan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai instnasi terkait (mekanisme internal).

(6)

MEKANISME DAERAH

MEKANISME DAERAH

Pasal 42 ayat (1) huruf (f) :

”DPRD mempunyai tugas dan wewenang memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah”.

Penjelasan : ”yang dimaksud dengan perjanjian internasional dalam ketentuan ini adalah perjanjian antar Pemerintah dengan pihak luar negeri yang terkait dengan kepentingan daerah”

Pasal 42 ayat (1) huruf (g) :

”DPRD mempunyai tugas dan wewenang memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah”.

(7)

MEKANISME INTERNAL

MEKANISME INTERNAL

Mekanisme konsultasi dan koordinasi dengan Menteri Luar Negeri (rapat interdep-korespondensi) dalam rangka 4 aman :

••

Politis

Politis

••

Juridis

Juridis

••

Teknis

Teknis

••

Security

Security

Koordinasi dan konsultasi dengan Deplu dan instansi terkait

Kesepakatan kerja sama dapat dituangkan dalam bentuk perjanjian internasional

(8)

MEKANISME EKSTERNAL

MEKANISME EKSTERNAL

— PenerapanPenerapan UUUU tentangtentang HubunganHubungan LuarLuar NegeriNegeri

— PenerapanPenerapan UUUU tentangtentang PerjanjianPerjanjian InternasionalInternasional

— DepluDeplu memberikanmemberikan pertimbanganpertimbangan politis/yuridispolitis/yuridis hubunganhubungan luarluar negerinegeri

— DepluDeplu mengkomunikasikanmengkomunikasikan rencanarencana kerjakerja samasama dengandengan PPerwakilanerwakilan asingasing didi IIndonesiandonesia dandan PPerwakilanerwakilan RIRI didi luarluar negerinegeri;;

— DepluDeplu ikutikut sertaserta memantaumemantau dandan melakukanmelakukan evaluasievaluasi terhadapterhadap tindaktindak lanjutlanjut dan

dan pelaksanaanpelaksanaan kerjakerja samasama..

(9)

PEMAHAMAN MEKANISME

PEMAHAMAN MEKANISME

KONSULTASI DAN KOORDINASI DALAM RANGKA 4 AMAN

KONSULTASI DAN KOORDINASI DALAM RANGKA 4 AMAN

Politis :

tidak bertentangan dengan Politik Luar Negeri dan kebijakan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Pusat pada umumnya.

Keamanan :

kerjasama luar negeri tidak digunakan atau disalahgunakan sebagai akses atau kedok bagi kegiatan asing (spionase) yang dapat mengganggu atau

mengancam stabilitas dan keamanan dalam negeri. Yuridis :

terdapat jaminan kepastian hukum yang secara maksimal dapat menutup celah-celah (loopholes) yang merugikan bagi pencapaian tujuan kerjasama.

Teknis :

tidak bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Departemen Teknis yang terkait.

(10)

PERAN DEPLU / PERWAKILAN RI

PERAN DEPLU / PERWAKILAN RI

MENJALANKAN

MENJALANKAN MENKANISMEMENKANISME KONSULTASIKONSULTASI DANDAN KOORDINASIKOORDINASI ::

— MemadukanMemadukan seluruhseluruh potensipotensi kerjasamakerjasama DaerahDaerah agaragar terciptatercipta sinergisinergi dalam

dalam penyelenggaraanpenyelenggaraan HubunganHubungan LuarLuar NegeriNegeri (Koordinator)(Koordinator);;

— MencariMencari terobosanterobosan barubaru (Inisiator)(Inisiator);;

— MenyediakanMenyediakan datadata yangyang diperlukandiperlukan (Informator)(Informator);;

— MencariMencari mitramitra kerjakerja didi luarluar negerinegeri (Mediator)(Mediator);;

— MempromosikanMempromosikan potensipotensi DaerahDaerah didi luarluar negerinegeri (Promotor)(Promotor);;

— MemfasilitasiMemfasilitasi penyelenggaraanpenyelenggaraan HubunganHubungan LuarLuar NegeriNegeri (Fasilitator)(Fasilitator);;

— MemberiMemberi perlindunganperlindungan kepadakepada DaerahDaerah (Protektor)(Protektor);;

— MengarahkanMengarahkan kerjasamakerjasama agaragar efektifefektif (Konsultan/Supervisor)(Konsultan/Supervisor)..

AGAR

AGAR KERJASAMA

KERJASAMA OLEH

OLEH PEMDA

PEMDA

AMAN

AMAN

SECARA

SECARA ::

POLITIS,

(11)

HUBUNGAN LUAR NEGERI OLEH PEMDA

HUBUNGAN LUAR NEGERI OLEH PEMDA

PRAKTEK UMUM NEGARA

PRAKTEK UMUM NEGARA

— PromosiPromosi hubunganhubungan ekonomi,ekonomi, perdagangan,perdagangan, teknologiteknologi dandan kebudayaankebudayaan..

— PadaPada sektorsektor--sektorsektor iniini peranperan sektorsektor swastaswasta sangatsangat esensialesensial

— FungsiFungsi dandan tujuantujuan utamautama hubunganhubungan kerjasamakerjasama luarluar negerinegeri oleholeh pemdapemda adalahadalah untuk

untuk memfasilitasimemfasilitasi terjadinyaterjadinya interkasiinterkasi peoplepeople toto people/businesspeople/business toto businessbusiness transactions

(12)

PERAN PEMERINTAH DAERAH

PERAN PEMERINTAH DAERAH

•• GlobalisasiGlobalisasi akanakan diwarnaidiwarnai dengandengan peningkatanpeningkatan hubunganhubungan ekososbud,ekososbud, dimanadimana peran

peran pemerintahpemerintah pusatpusat memudarmemudar dandan diambildiambil alihalih oleholeh pemdapemda

•• SemangatSemangat otonomiotonomi daerahdaerah menempatkanmenempatkan pemdapemda sebagaisebagai pusatpusat penggerakpenggerak ekonomi

ekonomi khususnyakhususnya sektorsektor rriiiill

•• PemdaPemda menjadimenjadi koordinatorkoordinator dalamdalam mensinergikanmensinergikan parapara pelakupelaku ekososbudekososbud didi daerahnya

(13)

LANGKAH AWAL

LANGKAH AWAL

MENUJU KERJA SAMA LUAR NEGERI

MENUJU KERJA SAMA LUAR NEGERI

Daerah melakukan pendataan tentang potensi daerahnya

Melakukan analisa terhadap potensi daerah dan memilih sektor-sektor unggulan

Menuangkan data dimaksud dalam bentuk “country profile” yang selalu di update

Menyebarluaskan “country profile” melalui berbagai media termasuk ke perwakilan RI di luar negeri secara berkelanjutan

(14)

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI

Deplu telah mengeluarkan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor

09/A/KP/XII/2006/01 tentang Paduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah.

Ketentuan tersebut dapat di akses pada website Deplu : http://naskahperjanjian.deplu.go.id

(15)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

DAN PRAKTEK OTONOMI DAERAH

DAN PRAKTEK OTONOMI DAERAH

MoU sudah menjadi instrumen yang sering digunakan baik dalam hubungan luar negeri, dalam negeri, maupun hubungan perdata

MoU dalam hukum internasional adalah perjanjian internasional dan merupakan dokumen akhir yang tidak membutuhkan dokumen lebih lanjut

Praktek otonomi daerah mengenal adanya LoI sebagai dokumen awal untuk dilanjutkan dengan bentuk perjanjian kerjasama

(16)

PERJANJIAN INTERNASIONAL

PERJANJIAN INTERNASIONAL

OLEH PEMERINTAH DAERAH

OLEH PEMERINTAH DAERAH

TERDAPAT BERBAGAI KEMUNGKINAN JENIS PI :

PI YANG DIBUAT DAN DITANDATANGANI ANTAR PEMERINTAH DAERAH Sister City.

Perjanjian Kerjasama Teknik antara Pemda Aceh dengan Pemda Antwerpen, Belgia 1984

PI YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH PUSAT YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN DAERAH

Pertukaran Nota 2000 dan 2001 RI-Jepang tentang SDM Perikanan di Semarang dan Rural Water Supply di Sulawesi.

Perjanjian RI-Singapura tentang Supply Air dari Kepulauan Riau ke Singapura. Perjanjian RI-Singapura tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam, Bintan dan Karimun 2006

PI YANG DIBUAT YANG DITANDATANGANI OLEH PEMDA DENGAN LEMBAGA NON-PEMERINTAH ASING

(17)

TAHAP PEMBUATAN PERJANJIAN

TAHAP PEMBUATAN PERJANJIAN

Ø

Penjajagan

Ø

Perundingan

Ø

Perumusan Naskah

Ø

Penerimaan Naskah

(18)

ISI SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL

ISI SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. Materi kerja sama

2. Subyek kerja sama

3. Maksud dan tujuan kerja sama

4. Obyek kerja sama

5. Ruang lingkup dan kewenangan daerah

6. Hak, kewajiban & tanggung jawab

7. Tata cara pelaksanaan

8. Pengorganisasian

9. Pembiayaan

10. Penyelesaian perselisihan

11. Perubahan / amandemen

12. Jangka waktu

13. Keadaan memaksa

(19)

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

§

Kesepakatan kerjasama dalam bentuk PI,

diberikan Full Powers (Surat Kuasa) oleh Menlu RI.

§

Dalam Praktek : Letter of Intent (LoI) mendahului MoU

§

Naskah asli LoI & MoU disimpan di Treaty Room

(20)

KONSEP SISTER CITY/SISTER PROVINCE

KONSEP SISTER CITY/SISTER PROVINCE

Dikembangkan di AS 1960-an

People to people diplomacy

Sarana peningkatan

“capacity building”

dalam rangka

“good

governance”

.

Kerjasama Sister City/Province terbentuk karena :

• Persamaaan kedudukan dan status administrasi;

• Persamaan ukuran luas wilayah dan fungsi;

• Persamaan karakteristik sosio-kultural dan topografi

kewilayahan;

• Persamaan permasalahan yang dihadapi;

• Komplementaritas antara kedua pihak menimbulkan aliran

barang dan jasa pertukaran kunjungan pejabat & pengusaha.

(21)

SISTER PROVINCE OLEH INDONESIA

SISTER PROVINCE OLEH INDONESIA

(22)

SISTER CITY OLEH INDONESIA

SISTER CITY OLEH INDONESIA

(23)

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa pedoman pembentukan, penghapusan dan penggabungan kecamatan yang sebelumnya diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 5 Tahun 2001 tentang

Menurut penelitian terdahulu inhibisi EGFR selama radioterapi merupakan strategi terapi yang menjanjikan pada karsinoma sel skuamosa serviks, sedangkan pada adeno-

Scope of work : Factory utility , control panel for utility, SCADA & Monitoring System. • Baria

Dilatar belakangi pembelajaran matematika yang membuat siswa jenuh terutama dalam berhitung yang mana Pada kondisi awal pembelajaran /pra siklus hasil belajar siswa masih rendah,

.ampak Siring a'alah sebuah kota ke8il yang memiliki monumen tua yang paling mengesankan 'i &ali 0 'isini juga ter'apat pura besar  yang penting serta tempat peman'ian umum

Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) berpengaruh terhadap pengendalian hama ulat krop (Crocidolomia pavonana F.) pada tanaman kubis (Brassica oleracea

Tujuan peninjauan itu antara lain untuk (1) Upaya sosialisasi HFA dan kebijakan turunannya baik dalam sistem maupun dalam Renas PB dan RAN PRB; (2) Untuk

Pertumbuhan infrastruktur di Jawa Tengah menunjukkan data yang berfluktuatif meliputi infrastruktur ekonomi (panjang jalan, listrik yang terjual, air minum yang disalurkan, dan