• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Prog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Prog"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh : PANGGIH ARUM

A11300922

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi , Juni 2017

Panggih Arum1), Eka Riyanti2), Podo Yuwono3)

ABSTRAK

GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

Latar Belakang : Target mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua kalangan pada tahun 2015 mencangkup proses kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih dan tingkat pemakaian kontrasepsi. IUD merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman digunakan bagi semua kalangan wanita.

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen.

Metode:Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analitik

dengan menggunakan pendekatan survei. Pengambilan sampel dengan tehnik total

sampling yang berjumlah 217 responden.

Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan tehnik analisa univariat didapatkan hasil 185 responden mengalami perubahan siklus menstruasi(85.3%), 168 responden mengalami perubahan jumlah darah menstruasi (77.4%), 171 spotting(78.8%), 184 leukorea(84.8%), 158 disminore(72.8%), 126 gangguan hubungan seksual (58.1%) dan 16 responden mengalami ekspulsi (7.4%).

Kesimpulan:Pengetahuan tentang efek samping IUD penting untuk akseptor walaupun IUD memiliki banyak efek samping.

Kata kunci :Akseptor,Intra Uterine Device (IUD), keluhan 1.

Mahasiswa STIKES muhammadiyah gombong

2.

Dosen STIKES muhammadiyah gombong

3.

(8)

viii S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Mini-thesis, June 2017

Panggih Arum1), Eka Riyanti2), Podo Yuwono3)

ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF COMPLAINTS DUE TO THE USE OF INTRA UTERINE DEVICE (IUD) CONTRACEPTIVE ON IUD ACCEPTORS IN

THE WORKING AREA OF COMMUNITY HEALTH CENTER (PUSKESMAS) OF SEMPOR II KEBUMEN

Background: The goal of achieving the access for reproductive health of the societyin 2015 was covering the delivery process by skilled medical personnels and the usage level of contraceptive.IUD is an alternativecontraceptivewhich is effective, safe, andcomfortablefor some women.

Objective: To determinethe description of complaints due to the use of IUD contraceptive on IUD acceptors in the working area of community health center (Puskesmas) of Sempor II,Kebumen.

Method: This study is an analytical descriptive with survey approach. The samples were217 respondents taken by total sampling technique.

Result: Based on the statistical test using univariate analysis technique, there were 185 respondents (85.3%) having a change in the menstrual cycle, 168 respondents (77.4%) having a change of menstrual blood volume, bleedingrespondents were 171 (78.8%), leukorea were 184 respondents (84.8%), disminorheawere 158 ( 72.8%), impaired sexual intercourse were 126 (58.1%) and 16 respondents (7.4%) havingexspulsion.

Conclusion : Knowledgeaboutthe side effects of IUD is important for acceptors although this kind of contraceptive has side effects.

Keywords :Acceptors, Intra Uterine Device (IUD), complaints

1. Student

2. First Consultant 3.

(9)

ix

MOTTO

Jangan pernah sandarkan kepalamu dibahu siapapun

termasuk orang terdekat didalam hidupmu sekalipun, yakin

saja pada dirimu bahwa dirimu mampu untuk melalukannya

sendiri dan tidak mengandalkan siapapun dalam hal apapun,

tetapi apabila mereka dengan senang hati mengulurkan

tangannya sambutlah tangan mereka dengan senyuman

manis dan jangan sombong untuk mengucapkan terimakasih

(10)

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seseorang berdiri tegak, kuat, mandiri dan terlihat sangat

mengagumkan

bukanlah

seseorang yang

tidak pernah

melewati

banyak hal, orang dan peristiwa yang menyakitkan.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku bapak Sugeng Susanto dan ibu Tursini yang banyak

mengajarkanku apa arti kemandirian dan mengajarkanku bagaimana

mendapatkan sesuatu dengan cara berusaha semampu diri.

2. Kakek dan nenek yang telah memberikan dukungan, do’a dan materi selama

berada dibangku perkuliahan.

3. Suamiku tercinta Bagas Triko Wardhana, Amd.Kep yang telah memberikan

motivasi dan dukungan serta semangat mendampingi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Untuk si kecil tersayang Khansa Aulia Rafanda yang selalu menemani

mengerjakan skirpsi ini walau harus disela dengan permainan.

5. Ibu mertua Tri Prihatiningsih dan bapak Sukoco yang telah memberikan

motivasi, do’a, materi dan semangatnya sehingga skipsi ini dapat

terselesaikan.

6. Kepada teman-temanku Nurma Gupita, Nurul Habibah, Putri Pusfita sari,

Resti Fauzi,sekar Pundi Novianti dan Yuliana Aristya Dewi yang telah

(11)

xi

7. Seluruh teman-teman mahasiswa S1 keperawatan angkatan 2014 suka dan

duka kita lewati bersama selama 4 tahun.

8. Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan proposal dengan judul “Gambaran Keluhan Akibat Pemakaian Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Pada Akseptor IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen”.

Dalam menyusun proposal ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis alami, namun berkat bimbingan, dukungan, dorongan dan semangat dari

pihak lain sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Herniatun, M.Kep Sp.Kep.Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong

2. Isma Yuniar, M.Kep selaku ketua program studi S1 Keperawatan

3. Eka Riyanti, M.Kep,Sp.Kep.Mat Selaku dosen pembimbing I

4. Podo Yuwono, M.Kep CWCS Selaku dosen pembimbing II

5. Diah Astutiningrum, M.Kep selaku penguji

6. Semua karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah

memberikan bantuan dalaam melakukan penyusunan proposal

7. Kepala Puskesmas Sempor II yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di wilayah kerjanya.

8. Teman –teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan

(12)

xii

Mungkin proposal ini sudah sempurna menurut penulis namun kesalahan

dan kekurangan akan selalu ada, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangan demi kesempurnaan proposal ini.

Semoga proposal ini dapat menambah wawasan didunia pendidikan

kesehatan pada umumnya.

Kebumen, 3 Juni 2017

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vi

(14)

xiv

E. Manfaat Penelitian 7

F. Keaslian Penelitian 7

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Keluarga Berencana 10

1. Pengertian Keluarga Berencana 10

2. Tujuan Program KB 10

3. Sasaran Program KB 11

B. Kontrasepsi 11

1. Pengertian Kontrasepsi 11

2. Metode Kontrasepsi 11

a. Metode Sederhana Tanpa Alat 11

1) Metode Kalender 11

2) Metode Suhu Basal Badan 12

3) Metode Lendir Cervic 12

4) Metode Amenorhea Laktasi 13

5) Coitus Interruptus (Senggama Terputus) 13

b. Metode Sederhana Dengan Alat 13

1) Kondom 13

2) Spermiside 13

3) Diafragma 14

4) Kap Serviks 14

c. Kontrasepsi Hormonal 14

1) Kontraasepsi Pil 14

2) Kontrasepsi Suntik 14

3) KB Implant 16

d. Metode Kontrasepsi Mantap 16

1) Metode Operatif Pria (MOP) 16

2) Metode Operatif Wanita (MOW) 17

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim / IUD 17

1) Jenis – jenis IUD 17

(15)

xv

b) IUD Hormonal 20

2) Cara Kerja IUD 21

3) Efektivitas IUD 22

4) Indikasi Pemasangan IUD 22

5) Kontraindikasi IUD 23

A. Metode Penelitian 37

B. Populasi dan Sampel 37

1. Populasi 37

2. Sampel 38

C. Tempat dan Waktu Penelitian 38

D. Variabel Penelitian 39

E. Definisi Operasional 39

F. Tekhnik Pengumpulan Data 40

1. Pengolahan Data 40

G. Teknik Analisa Data 41

H. Validitas dan Reabilitas Penelitian 41

1. Instrumen Penelitian 41

2. Uji Validitas 41

3. Uji Reabilitas 42

I. Etika Penelitian 43

1. Principle of Benaficence 45

2. Respect For Human Dignity 46

(16)

xvi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 48

1. Karakteristik Responden 48

2. Keluhan Akibat Penggunaan IUD 50

B. Pembahasan 52

1. Karakteristik Responden 53

2. Keluhan Akibat Penggunaan IUD 55

C. Keterbatasan Penelitian 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 61

B. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63

(17)

xvii DAFTAR BA GAN

A. Bagan 2.1 Kerangka Teori 34

B. Bagan2.2 Kerangka Konsep 35

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

A. Tabel 3.1 Definisi Operasional 38

B. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan,

Paritas, dan Jumlah Anak 49

C. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Waktu Pemasangan, Lama

Penggunaan, Frekuensi Pemakaian

dan Jenis IUD 49

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan

B. Lampiran 2 Surat Pernyataan Lolos Uji Etik

C. Lampiran 3 Surat Ijin Uji Validitas

D. Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Dari KESBNGPOL

E. Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian Dari BAP3DA

F. Lampiran 6 Lembar Persetujuan Responden

G. Lampiran 7 Lembar Kuesioner

H. Lampiran 9 Analisa Data

I. Lampiran 10 Jadwal Penelitian

(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka Kematian Bayi

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

AKI : Angka Kematian Ibu

BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

DMPA : Depo Medroxy Progesterone Asetat

IUD : Intra Uterine Device

KB : Keluarga Berencana

MDGs : Millennium Development Goals

MOP : Metode Opertif Pria

MOW : Metode Operatif Wanita

PLKB : Petugas Lapangan Keluarga Berencanna

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laju perkembangan pertumbuhan penduduk di Indonesia

meningkat cukup cepat. Menurut World Population Data Sheet 2016 indonesia merupakan negara ke 4 di dunia dengan estimasi jumlah

penduduk terbanyak, yaitu sebanyak 259 juta jiwa setelah Amerika

Serikat di urutan ke 3 yaitu sebanyak 324 juta jiwa, dan India pada urutan

ke 2 yaitu sebanyak 1.329 juta jiwa dan pada urutan pertama dengan

jumlah penduduk terbanyak adalah China yaitu sebanyak 1.378 jiwa.

Diantara negara ASEAN, indonesia adalah wilayah terbesar yang

mempunyai penduduk terbanyak, jauh diatas negara lain. Hal ini dapat

dilihat dari pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 yang berjumlah

238.518,8 juta jiwa dan meningkat menjadi 259.461,7 juta jiwa pada

tahun 2016. Walaupun mempunyai jumlah penduduk yang besar namun

masalah tentang kepadatan penduduk belum bisa diatasi secara

maksimal. Pemerintah mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk di

Indonesia dengan merencanakan program Keluarga Berencana (KB)

yang dimulai pada tahun1970.

Program KB tidak hanya untuk mengendalikan laju pertumbuhan

penduduk di Indonesia tetapi juga bertujuan untuk menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI), Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka

Kematian Ibu di dunia yaitu 289.000 Jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300

jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka

kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu 214 per 100.000

kelahiran hidup. Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160

per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, di

Brunei Darusalam 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan malaysia 39 per

(22)

2

Menurut Setyowati dalam kuliah umum mengemukakan bahwa

WHO telah mempunyai program yang dilakukan setiap 15 tahun sekali

dan dimulai dari tahun 2000. Pada tahun 2000 WHO membentuk

program yaitu MDGs (Millennium Development Goals) yang didalamnya terdapat 8 macam tujuan, salah satunya adalah untuk menurunkan Angka

Kematian Ibu, namun tujuan ini masih belum tercapai di tahun 2015, hal

ini terjadi karena akses terhadap kontrasepsi yang masih kurang dan

menyebabkan jarak kelahiran terlalu dekat sehingga dapat meningkatkan

resiko kematian pada ibu. Pada tahun 2015 dibentuk program SDGs

(Sustainable Developmen Goals)yaitu program yang dibentuk untuk

melanjutkan MDGs yang berisi 8 tujuan sekarang berubah menjadi 17

macam tujuan salah satunya adalah menjamin kesetaraan gender serta

memberdayakan seluruh wanita dan perempuan dengan cara mengakhiri

semua bentuk diskriminasi terhadap wanita, menurunkan angka HIV

AIDS pada perempuan, dan menurunkan angka kematian ibu.

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih jauh lebih tinggi

dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini terjadi karena adanya

kelompok kehamilan yang beresiko tinggi sekitar 34%, kategori dengan

resiko tinggi sebanyak 22,4%, dengan rincian umur ibu <18 tahun

sebanyak 4,1%, umur ibu >34 tahun sebanyak 3,8%, jarak kelahiran <24

bulan adalah 5,2%, dan jumlah anak yang terlalu banyak (>3 orang)

sebesar 9,4%.Target selanjutnya yaitu menurunkan angka kematian ibu

yang sudah dimulai sejak tahun 1990 sampai 2015. Angka kematian ibu

per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 sebanyak 390 AKI, pada

tahun 2007 sebanyak 228 AKI dan target 2015 diperkirakan menurun

sebanyak 102 AKI. Hasil penurunan yang signifikan dari 390 pada

tahun1991 menjadi 228 per 100.000 Kelahiran hidup pada tahun 2007

masih perlu upaya keras untuk mencapai target pada tahun 2015

(23)

3

Target mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua

kalangan pada tahun 2015 mencangkup provinsi kelahiran yang ditolong

tenaga kesehatan terlatih dan tingkat pemakaian kontrasepsi. Menurut

WHO Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau

pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang belum di

inginkan sehingga mendapatkan kelahiran yang di inginkan, mengatur

jarak antara kelahiran dan mengontrol waktu saat kelahiran dalam

hubungan suami. Pemilihan alat kontrasepsi berpengaruh terhadap angka

terjadinya kehamilan, IUD merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif,

aman, dan nyaman digunakan bagi sebagin wanita karena IUD

merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan

di seluruh dunia dengan pemakaian mencapai sekitar 100 juta wanita.

Generasi terbaru IUD memiliki efektivitas lebih dari 99% dalam

mencegah kehamilan pada pemakaian satu tahun atau lebih (Glasier dan

Gebbie, 2009). Pemakaian IUD terhadap penurunan fertilitas mempunyai

efektifitas yang cukup tinggi. Risiko kegagalan IUD khususnya

CuT-380Asebanyak0,8% tiap 100 wanita bahkan bisa 1:170 wanita pada

pemakaian tahun pertama(Siswosudarmo dkk, 2009).

Metode kontrasepsi IUD dapat menunda minimal tiga tahun jarak

kehamilan. Jarak kehamilan yang lebih dari dua tahun dapat membantu

wanita memiliki anakyang sehat dan meningkatkan peluang mereka

untuk terus hidup sebesar 50%.Seperti sebagian besar metode

kontrasepsi, IUD juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

dari metode kontrasepsi IUD adalah dapat dipakai oleh semua perempuan

dalam usiareproduksi, sangat efektif (0,8%) kehamilan per100

perempuan dalam tahun pertama)segera setelah pemasangan, reversibel,

berjangka panjang dapat digunakann sampai 10 tahun tidak perlu diganti,

dan IUD juga dapat meningkatkan hubungan seksual karena tidak perlu

takut untuk hamil (Mulyani dan Rinawati, 2013). Dengan IUD jenis

CuT-380A, tidak ada efek samping hormonal serta tidak mempengaruhi

(24)

4

setelah abortus bila tidak ada infeksi sehingga dapat membantu

mencegah kehamilan ektopik. Keuntungan lainnya yaitu IUD dapat

digunakan sampai menopause, 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir

(Pinem, 2009).

Hasil data yang diperoleh dari laporan umpan balik Pelayanan

Kontrasepsi BKKBN Total peserta KB baru di Indonesia sampai dengan

bulan Februari 2015 sebanyak 1.032.054 peserta dengan jumlah pemakai

IUD sebanyak 71.936 peserta, MOW (Metode Operasi Wanita) sebanyak

14.590 peserta, MOP (Metode Operasi Pria) sebanyak 909 peserta, KB

implant sebanyak 90.576 peserta, KB suntik sebanyak 546.215 peserta,

KB pil sebanyak 252.091 peserta dan kondom sebanyak 55.737 peserta.

Banyaknya peserta KB baru yang ada di Indonesia menjadikan gambaran

bahwa masyarakat di Indonesia mulai sadar akan pentingnya

merencanakan sebuah kehamilan dan kelahiran untuk menciptakan

keluarga yang berkualitas.

Hasil dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasaional sampai bulan Februari 2015 peserta KB baru di Jawa Tengah

sebanyak 541.255 jiwa dengan jumlah pemakai IUD sebanyak 47.348

Kesehatan Kabupaten Kebumen sampai dengan tahun 2015 Peserta KB

aktif di Kebumen adalah sebanyak 208.938 peserta, pemilihan

penggunaan kontrasepsi terbanyak di Kabupaten Kebumen adalah KB

suntik yaitu sebanyak 102.797 peserta, KB implant ada 48.891 peserta,

KB pil ada 27.371 peserta, KB IUD ada 15.879 peserta, MOW ada 6.686

peserta, kondom ada 6.267 peserta dan yang menggunakan MOP ada

(25)

5

yang dimasukan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah

digunakan selama periode tertentu.

Dari hasil studi pendahuluan yang diperoleh di wilayah kerja

Puskesmas II Sempor didapatkan data jumlah peserta KB aktif tahun

2015 adalah sebanyak 2.726 peserta dengan kriteria pemakai IUD

sebanyak 217 peserta, MOP sebanyak 6 peserta, MOW sebanyak 60

peserta, KB implant sebanyak 650 peserta, kondom sebanyak 29 peserta,

KB suntik sebanyak 1.254 peserta dan KB pil sebanyak 509 peserta.

Sedangkan jumlah peserta KB baru pada tahun 2015 sebanyak 259

peserta dengan jumlah pemakai kontrasepsi IUD sebanyak 15 peserta,

KB implant sebanyak 104 peserta, KB kondom sebanyak 3 peserta, KB

suntik sebanyak 119 peserta dan KB pil sebanyak 18 peserta.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak puskesmas

didapatkan berbagai macam pengaduan kepada pihak puskesmas tentang

penggunaan KB IUD, mulai dari gangguan pada saat menstruasi,

mengalami pendarahan, keputihan yang lebih banyak, saat menstruasi

lebih nyeri, sering pusing sampai pengaduan tentang IUD yang lepas dari

rahim. Hal ini membuat para akseptor takut untuk menggunakan IUD dan

dari hasil wawancara kepada beberapa akseptor KB IUD dijelaskan

secara singkat tentang keluhan yang mereka alami selama menggunakan

KB IUD yaitu pada saat pemasangan sampai dengan menstruasi pertama

bisa sampai 8 bulan baru mengalami menstruasi kembali, saat menstruasi

lebih banyak keluar darah dan biasa mengganti pembalut 2 sampai 3 kali

dalam sehari yang ini juga membuat beberapa akseptor IUD merasakan

pusing dan lemas, akseptor IUD lain juga mengatakan bahwa sering nyeri

saat menstruasi, keputihan yang dialami akseptor IUD bertambah banyak

dibandinkan sebelum menggunakan IUD, bahkan masalah tentang

gangguan pada saat berhubungan intim juga banyak dialami oleh

beberapa akseptor, akseptor lain menyebutkan bahwa selama

menggunakan IUD pernah mengalami ekspulsi atau keluarnya IUD

(26)

6

Dari berbagai masalah yang dialami oleh akseptor IUD membuat

semakin berkurangnya peminat KB IUD meskipun jika dilihat dari

jangka waktu untuk penggunaan IUD relatif lama tergantung jenis yang

digunakan dan keefisiensian biaya yang hanya dikeluarkan pada saat

pemasangan saja namun hal ini masih membuat akseptor kurang tertarik

untuk menggunakan KB IUD. Dari hasil wawancara yang dilakukan

kepada akseptor KB lain mengatakan bahwa mereka takut, malu dan

sakit jika menggunakan IUD. Kebanyakan dari mereka lebih memilih

menggunakan KB implant, KB suntik, KB Pil, meskipun jika dilihat dari

keefektifannya lebih efektif IUD karena tidak perlu mengingat ingat

jadwal untuk meminum obat atau pergi ke petugas kesehatan untuk

melakukan suntik bulanan.

Dari uraian diatas peneliti berkeinginan untuk meneliti tentang

gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD pada akseptor

IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen karena

melihat banyaknya keluhan yang ditimbulkan oleh KB IUD namun

belum ada tindak lanjut untuk mengatasi keluhan tersebut. Jadi

diharapkan setelah dilakkukan penelitian dan didapatkan hasil

prosentase masing-masing keluhan bisa diatasi sehingga akseptor tidak

takut untuk menggunakan IUD.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dirumuskan

masalah sebagai berikut. “Bagaimana gambaran keluhan akibat pemakaian alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen?”

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

(27)

7

pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten

Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik responden yaitu usia,

pendidikan, pekerjaan, paritas, waktu pengasangan IUD, lama

pemakaian kontrasepsi IUD, jenis IUD yang digunakan,

kunjungan setelah pemasangan IUD dan respon tindakan saat

terjadi keluhan pada akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas

Sempor II Kabupaten Kebumen.

b. Untuk Mengetahui gambaran keluhan akibat pemakaian alat

kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Sempor II

Kabupaten Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai masukan oleh pembaca atau peneliti

selanjutnya yang berkaitan dengan efek samping IUD.

2. Bagi Puskesmas

Menambah pengetahuan tentang IUD dan mengetahui lebih

jauh tentang efek samping dari IUD yang biasa terjadi pada akseptor

IUD sehingga dapat mempunyai program tindak lanjut untuk

akseptor IUD.

3. Bagi Akseptor IUD

Menambah wawasan tentang IUD mulai dari pengertian,

jenis-jenis IUD, keuntungan menggunakan IUD, indikasi dari IUD dan

efek samping yang biasa terjadi pada akseptor IUD serta cara

menangani efek samping dari IUD.

E. Keaslian Penelitian

1. Fitriani (2015), faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

(28)

8

bersalin Medika Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo

kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan yaitu penelitian dengan

desain penelitian deskriptif dengan rancangan bangunan survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua akseptor

KB pada bulan Mei 2015 di Klinik Umum dan Rumah Bersalin

Medik Utama yaitu sejumlah 36 akseptor KB. Teknik pengambilan

sampel yaitu non probablity sampling, dengan jenis total sampling. Lokasi penelitian di Klinik Umum dan rumah bersalin Medika

Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo kabupaten

Sidoarjo pada bulan Juni 2015. Pengumpulan data berdasarkan data

primer dengan menggunaka kuisioner/angket. Teknik analisa data

menggunakan distributor frekuensi. Hasil penelitia menunjukan

bahwa hampir seluruh responden takut merasa takut terhadap efek

samping IUD yaitu sebanyak 31 orang (86,1%).

Perbedaan dengan penelitian yang digunakan peneliti adalah

responden, lokasi dan tujuan penelitian. Persamaannya adalah

dengan cara menggunakan total sampling dan sama-sama

menggunakan instrumen kuisioner.

2. Widiyawati (2012), faktor faktor yang berhubungan dengan

pemakaian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di wilayah kerja

Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara. Penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan penelitian Diskriptif Analitik dengan

menggunakan pendekatan Cross Sectional, teknik pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner, untuk mengetahui hubungan antara

variabel dilakukan analisa bivariat dengan menggunakan rumus chi

square. Hasil dari setiap variabel menunjukan bahwa ada hubungan

pada pemakaian AKDR dengan status pendidikan, dukungan suami

dan pengetahuan. Hasil uji statistik didapatkan bahwa pemakaian

alat kontrsepsi dalam rahim terhadap pendidikan dengan p value

0,001. Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim terhadap dukungan

(29)

9

AKDRterhadap pengetahuan diperoleh hasil p value 0,007 dan

analisis ini dilaukan sampai uji multivariat. Dari ketiga variabel

bebas diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang

bermakna pemakaian AKDR terhadap dukungan suami, pengetahuan

dan pendidikan.

Perbedaan dengan penelitian yang akan digunakan oleh

peneliti adalah metode penelitian, responden penelitian, lokasi dan

tujuan penelitian. Persamaannya adalah sama sama meneliti tentang

IUD.

3. Utami (2013), Hubungan efek samping dengan kejadian drop out

pada akseptor AKDR di Poli KB RSUD dr. Soetomo surabaya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional,

sedangkan menurut waktunya penelitian ini merupakan jenis

penelitian cross sectional. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan lembar pengumpulan data dari sumber reka medic

kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi

Square dari person dengan derajat kemaknaan α=0,05. Hasil dari

penelitian ini menunjukan bahwa 115 akseptor di poli KB I RSU Dr.

Soetomo Surabaya dari bulan Januari – Juni 2011 sebagian besar (53,91%) akseptor AKDR mengalami drop out karena efek samping.

Sedangkan sebagian kecil (46,09%) tidak mengalami drop out.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara efek

samping dengan kejadian drop out pada akseptor AKDR di poli KB I

RSU Dr. Soetomo Surabaya.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukanoleh

peneliti adalah metode penelitian, responden penelitan, lokasi dan

tujuan penelitian. Persamaannya adalah sama sama meneliti tentang

(30)

63

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, F. (2013). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Reproduksi , 23-29.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran.

At-Tharsyah, A. (2001). Serba Serbi Wanita; Panduan Mengenal Wanita. Jakarta: Almahira.

Fitriani, L. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi IUD pada akseptor KB di Klinik Umum dan rumah bersalin Medika Utama desa Wonokupang kecamatan Balongabendo kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kesehatan , -.

Gebbie, A., & Gleiser, A. (2009). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.

Jakarta: EGC.

Gleiser, A. d. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Edisi 4.

Jakarta: pustaka Sinar harapan.

Handayani, S. R. (2012). Gambaran Kejadian Ekspulsi Pemasangan IUD Pasca Persalinan di Kecamatan Baturraden Dan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan , Vol. 3 No. 2.

Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Imbarwati. (2009). Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Panggunaan KB IUD pada Peserta KB non IUD di Kecamatan Pedurungan Kota

(31)

64

Khairan, N. (2012). Gambaran Kadar HB Pada Ibu Akseptor KB IUD Nagarai Padang Kab. Agam . Jurnal Kesehatan Masyarakat , 44-47.

kurniawati, T., & Taufika Yuhedi, l. (2011). buku ajar kependudukan &

pelayanan KB. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. B. (2004). Kepaniteraan Klinik Obstreti dan Ginekologi, edisi 2.

Jakarta: EGC.

Notoatmojo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Noviawati SA, D., & Sujiyati. (2009). Paduan lengkap Pelayanan KB Terkini.

Jogjakarta: Mitra Cendika Press.

Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Reeder, d. (2011). Keperawatan Maternitaas: Kesehatan Wanita, Bayi dan

Keluarga. Jakarta: EGC.

Rumiati, S., & Handayani, R. (2012). Gambaran Kejadian Ekspulsi Pemasangan IUD Pasca Persalinan Di Kecamataan Baturraden Dan Kedungbanteng kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Kebidanan , 21-31.

Saroha, P. (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media.

Sarwono, P. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sastroasmoro, S. I. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Siwi Walyani, E., & Purwoastuti, E. (2015). Kesehatan Reproduksi & Keluarga

Berencana. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: ALFABETA.

Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).

Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Utami, S. (2011). Hubungan Efek Samping Dengan Kejadian Drop Out Pada Akseptor AKDR di Poli KB I RSUD DR. Soetomo Surabaya. Jurnal

(32)

65

Warsini. (2015). Perbedaan Siklus Menstruasi Antara Ibu Yang Menggunakan AKDR Dan Alat Kontraspsi Suntik Di Desa Beruk Kabupaten Karanganyar. JIK.Vol. 3 No.1 , 75-82.

wathaniah, s. (2013). Faktor mikroba penyebab infeksi saluran reproduksi pada akseptor intra uterine device (IUD) di kota mataram. buletin penelitian

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth. Ibu Calon Responden

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Panggih Arum

NIM : A11300922

Adalah mahasiswa s1 ilmu keperawatan stikes muhammadiyah gombong yang akan melakukan penelitian tentang :

“GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN”

Untuk itu saya memohon ketersediaan ibu untuk berpartisipasi menjadi responden

dalam penelitian ini dengan hadir dalam pendidikan kesehatan dan mengisi daftar pernyataan

yang telah saya sediakan. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan

digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini. Apabila ibu bersedia menjadi responden,

maka saya mohon ibu untuk menandatangani lembar persetujuan yang sudah saya disediakan.

Atas perhatiaan dan kerja samanya saya ucapkan terima-kasih.

Gombong, Februari 2017

Peneliti

(41)

LEMBAR PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya :

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang akan

dilakukan dengan judul :“GAMBARAN KELUHANAKIBAT PEMAKAIAN ALAT

KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR IIKABUPATEN KEBUMEN”

Yang dibuat oleh :

Nama : Panggih Arum

NIM : A11300922

Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk menjadi subjek penelitian dan bersedia

memberikan data sesuai dengan yang diperlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak

manapun.

Sempor,

(42)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN KELUHAN AKIBAT PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PADA AKSEPTOR IUD DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017

Nomor Kuesioner : (diisi peneliti)

Tanggal Pengisian :

7. Kapan ibu memasang IUD?

a. Saat melahirkan langsung dilakukan pemasangan IUD

b. Kurang dari 40 hari setelah melahirkan

c. Kurang dari 5 bulan setelah melahirkan

d. 1 tahun setelah melahirkan

e. Lebih dari 1 tahun setelah melahirkan

8. Berapa lama ibu menggunakan IUD?

a. Kurang dari 3 tahun

b. Lebih dari 3 tahun

c. 8 tahun

d. 10 tahun

e. Lebih dari 10 tahun

9. Berapa kali menggunakan IUD?

(43)

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali

e. Lebih dari 5 kali

10. IUD jenis apakah yang ibu gunakan?

a. b. c. d. e.

11. Selama ibu menggunakan IUD berapa kali ibu memeriksakan IUD tersebut ke

puskesmas atau bidan?

12. Jika ibu mengalami keluhan dengan IUD yang ibu gunakan apa yang ibu lakukan?

a. Dibiarkan saja

b. Pergi ke puskesmas atau rumah sakit

c. Membeli obat diapotik

d. Diobati sendiri

e. Meminta bidan atau dokter untuk melepaskan IUD

13. Berilah tanda centang () pada jawaban yang benar menurut ibu!

Efek Samping Ya Tidak

A Setelah pemasangan IUD apakah ada perubahan pada

siklus menstruasi ibu?

(44)

C Ketika menstruasi apakah darah yang keluar lebih

banyak dibanding sebelum menggunakan IUD?

D Ketika menstrusi apakah ibu pernah sampai merasa

pusing?

E Apakah pada saat menstruasi darah ibu pernah

bergumpal?

F Apakah ibu pernah keluar darah tetapi bukan darah

menstruasi?

G Apakah darah yang keluar banyak?

H Apakah ibu pernah merasakan lemas saat keluar darah

tersebut?

I Apakah ibu sering mengalami keputihan setelah

menggunakan IUD?

J Apakah keputihan yang ibu alami lebih banyak?

K Apakah ibu sering merasakan nyeri saat menstruasi?

L Apakah saat nyeri ibu beraktifitas seperti biasa?

M Apakah ketidaknyamanan pada saat berhubungan intim setelah ibu dan suami pernah merasakan

menggunakan IUD?

N Apakah suami ibu pernah mengeluh tentang IUD yang

ibu gunakan?

O Apakah IUD yang ibu gunakan pernah keluar sendiri

(45)

Correlations

TOTAL

A Pearson Correlation .842**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

B Pearson Correlation .666**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

C Pearson Correlation -.131

Sig. (2-tailed) .581

N 20

D Pearson Correlation -.611**

Sig. (2-tailed) .004

N 20

E Pearson Correlation .611**

Sig. (2-tailed) .004

N 20

F Pearson Correlation .690**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

G Pearson Correlation .646**

Sig. (2-tailed) .002

N 20

H Pearson Correlation .842**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

I Pearson Correlation .842**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

J Pearson Correlation .629**

Sig. (2-tailed) .003

N 20

K Pearson Correlation -.054

Sig. (2-tailed) .822

N 20

L Pearson Correlation -.277

Sig. (2-tailed) .236

N 20

(46)

Sig. (2-tailed) .000

N 20

N Pearson Correlation .938**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

O Pearson Correlation -.323

Sig. (2-tailed) .165

N 20

P Pearson Correlation .649**

Sig. (2-tailed) .002

N 20

Q Pearson Correlation .842**

Sig. (2-tailed) .000

N 20

R Pearson Correlation .690**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

S Pearson Correlation .483*

Sig. (2-tailed) .031

N 20

T Pearson Correlation .666**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

TOTAL Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(47)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

(48)

Statistics

siklus1

N Valid 217

Missing 0

siklus1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(49)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(50)

sexual

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK ADA 65 30.0 30.0 30.0

ADA 152 70.0 70.0 100.0

Total 217 100.0 100.0

Statistics

ekspulsi

N Valid 217

Missing 0

ekspulsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK ADA 201 92.6 92.6 92.6

ADA 16 7.4 7.4 100.0

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

JADWAL PENELITIAN

No Jadwal Penelitian Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017

1 Penyusunan Proposal

2 Studi Pendahuluan

3 Sidang Proposal

4 Uji Etik Penelitian

5 Uji Validitas dan Reabilitas

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Analisa Data

8 Penyusunan Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Coca Cola Amatil Indonesia khusunya pada area produksi line 4 yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh aliran listrik, energi mekanik,

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan puji dan syukur pertama kali kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan perlindunganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

It also compiles the Java source code, creates oreilly.jar , and provides a &#34;clean&#34; target to remove all generated files and directories... Directories and files created

Setiap pilihan atas produk Obligasi yang dibeli nasabah merupakan keputusan dan tanggung jawab nasabah sepenuhnya, termasuk apabila nasabah memilih jenis produk yang

Untuk setiap item pernyataan (positif dan negatif) variabel perjalanan rutin yang terdiri dari 9 pernyataan diperoleh bahwa semua item dinyatakan valid (dengan ketentuan jika r

Pada penuliasan ilmiah ini penulis membahas pembuatan web untuk pendaftaran online dengan menggunakan PHP yang menggunakan script untuk pemrograman berbasis server. PHP sering

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis dan masalah-masalah yang dihadapi dalam Update Biodata SiS adalah sistem update biodata masih manual dengan menggunakan form biodata

Berdasarkan evaluasi hasil uji coba yang dilakukan, disimpulkan bahwa sistem executive digital dashboard (EDDU) untuk perguruan tinggi yang dikembangkan dapat menampilkan informasi