PENGARUH KEBERADAAN APOTEKER TERHADAP MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PROSEDUR TETAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS - repository perpustakaan
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Kendala yang dihadapi apoteker di apotek dalam pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Kota Madiun antara lain ketidakhadiran apoteker di apotek, jasa profesi
Kendala yang dihadapi apoteker di apotek dalam pelaksanaan Standart Pelayanan Kefarmasian di Kota Gresik antara lain kurangnya jumlah tenaga kefarmasian di apotek,
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien dalam Pelayanan Informasi Obat antara Puskesmas
terhadap ketersediaan prosedur tetap Dari hasil yang dituangkan pada Tabel 5 menjelaskan bahwa antara Puskemas dengan apoteker dan non apoteker sebagai penanggung
terhadap ketersediaan prosedur tetap Dari hasil yang dituangkan pada Tabel 5 menjelaskan bahwa antara Puskemas dengan apoteker dan non apoteker sebagai penanggung
Apoteker di Rumah sakit harus dilakukan pelayanan farmasi klinik yang prima, dalam hal ini bertujuan demi kepuasan pasien sesuai dengan standar mutu pelayanan kefarmasian
Hasil yang didapat selama penelitian, sebanyak 24 Puskesmas (63%) dari 38 Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyumas sudah tersedia protap pelayanan kefarmasian sedangkan
terhadap ketersediaan prosedur tetap Dari hasil yang dituangkan pada Tabel 5 menjelaskan bahwa antara Puskemas dengan apoteker dan non apoteker sebagai penanggung