• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI HIBAH DENGAN METODE READING GUIDE PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 MTs MA`ARIF 2 BLORA TAHUN PELAJARAN 20162017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH MATERI HIBAH DENGAN METODE READING GUIDE PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 MTs MA`ARIF 2 BLORA TAHUN PELAJARAN 20162017"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIKIH MATERI HIBAH

DENGAN METODE

READING GUIDE

PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER 2 MTs MA`ARIF 2 BLORA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

Muhammad Misbah

NIM: 121-12-001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIKIH MATERI HIBAH

DENGAN METODE

READING GUIDE

PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER 2 MTs MA`ARIF 2 BLORA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

Muhammad Misbah

NIM: 121-12-001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKUTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

v MOTTO

Menulislah agar dipahami, berbicaralah agar didengar, dan

(8)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibuku atas semua do‟a yang telah diberikan selama ini, semoga Allah SWT meridhai.

2. Kakak-kakak tercinta yang selalu memberi bantuan, semangat dan motivasi. 3. Dan semua saudara-saudara yang telah mendukung.

4. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan

Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi Hibah Dengan Metode Reading Guide Pada Siswa Kelas VIII Semester 2 MTs Maarif 2 Blora Tahun

Pelajaran 2016/2017.”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda rasul Muhammad S.A.W yang kita nantikan syafaat dan pertolongannya kelak.

Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah IAIN Salatiga. Dengan terselesaikannya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga, 2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga,

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan PAI dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta motivasi dalam pengambilan judul skripsi ini dan dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta telah berkenan meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

(10)

viii

5. Kedua orang tua serta saudara-saudaraku tercinta di rumah yang telah membantu baik materiil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan lancar.

6. Bapak Ahmad Solikhin selaku kepala sekolah MTs Ma`arif 2 Blora serta guru dan staf yang telah membantu dalam penelitian ini.

7. Serta bapak Sunoko selaku Wali kelas VIII yang telah mau memberikan waktu untuk penelitian dan motivasinya.

8. Siswa siswi MTs Ma`arif 2 Blora khususnya kelas VIII yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

9. Rekan-rekan PAI angkatan tahun 2012 dan 2013 serta seluruh mahasiswa IAIN Salatiga.

10.Ketua Takmir musola Ar-Rohmah Kridanggo dan Mas Rosyid serta warga kampung Kridanggo yang telah membimbing dengan kehidupan nyata. 11.Kepada teman-teman IKAMARU Salatiga semuanya yang tak akan

terlupakan kenangan- kenangannya.

12.Kepada teman-teman PPL SMP 9 Salatiga 2016 dan teman KKN di Tawangsari 2017 serta keluarga di Tawangsari yang telah memberikan dukungan, semangat dan juga canda tawa yang tak akan terlupakan.

13.Teman-teman penghuni Musola Ar-Rohmah Kridanggo: Mas Ugik, Roin, Dasir, Umar, Alim, Argo, dll.

14.Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

(11)

ix

penulis pada khususnya. Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Salatiga, Agustus 2017 Penulis

(12)

x ABSTRAK

Misbah, Muhammad (12112001). “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi Hibah Dengan Metode Reading Guide Pada Siswa Kelas VIII Semester 2 MTs Maarif 2 Blora Tahun Pelajaran 2016/2017”.Skripsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M. Ag

Kata kunci : Hasil belajar dan Metode Reading Guide

Metode Reading Guide digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora. Sebelum metode tersebut digunakan, metode ceramahlah yang digunakan dalam peningkatan hasil belajar.

Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kegunaan dan pengaruh dari metode

Reading guide dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diketahui dari hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 35 siswa. Adapun teknis pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan tes, dokumentasi dan observasi. Sedangkan pelaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan 3 kegiatan yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II.

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………...…...…iv

MOTTO ………...v

PERSEMBAHAN ……….. ....vi

KATA PENGANTAR ……….......vii

ABSTRAK.………...x

DAFTAR ISI………...... xi

DAFTAR TABEL……….……...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...………... 1

B. Rumusan Masalah………...…….….... 4

C. Tujuan Penelitian ………..….…. 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan....……..…………..….. 4

E. Manfaat Penelitian ………..…... 5

F. Definisi Operasional ………..……….…… 5

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian ...…...7

2. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian ……...………...10

3. Langkah-langkah Siklus ………..………... 11

4. Instrumen Penelitian………...…12 5. Pengumpulan Data ……..………..…...13

6. Analisis Data ...13

H. Sistematika Penulisan ...………..14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ...………...16

1. Pengertian Belajar...16

2. Jenis-jenis Belajar ...17

(14)

xii

B. Hasil Belajar ...………….………....………..20

C. Fikih ...………...………...24

D. Hibah ...27

E. Metode Reading Guide ...29

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Tempat penelitian ...…...………32 B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ...37

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...38

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian………..……..………....44

1. Data Hasil Belajar dan Pengamatan dalam Pra Siklus...44

2. Data Hasil Belajar dan Pengamatan dalam Siklus I ...49

3. Data Hasil Belajar dan Pengamatan dalam Siklus II ...52

B. Pembahasan ...………...………...57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan….………....61

B. Saran………….………..…62

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 :Nilai Ulangan Pra Siklus ………...……. 44

Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus .……….. 45

Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus ...……… 47

Tabel 4.4 : Hasil Pengamatan Guru Siklus I ...……….48

Tabel 4.5 : Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...………... 50

Tabel 4.6 : Nilai Ulangan Siklus I ...……….... 51

Tabel 4.7 : Hasil Pengamatan Guru Siklus II………... 53

Tabel 4.8 : Hasil Pengamatan Siswa Siklus II……….……..… 54

Tabel 4.9 : Nilai Ulangan Siklus II ...…..…….…... 55

(16)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 : Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian dari MTs Ma`arif 2 Blora

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 5 : Instrumen- Instrumen Penelitian

Lampiran 6: Daftar Nilai SKK

(17)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan adalah bagian tertinggi dari percobaan yang tidak pernah selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Karena pendidikan adalah bagian dari kebudayaan manusia yang terus berkembang dengan potensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.

Menurut Hasbullah (2009: 5), pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan peserta didik dengan dengan kontak ataupun komunikasi antara masing-masing pribadi. Dalam pendidikan ini ada dalam proses belajar mengajar. Mengajar sendiri adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan belajar yang akan dicapai itu berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan untuk siswa sendiri agar mereka mampu berfikir kritis, kreatif atau sikap terbuka menerima pendapat orang lain.

Untuk mencapai tujuan itu biasanya guru memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.

(18)

2

merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar (Hasibuan dan Moedjiono, 1993: 3).

Metode yang tepat yang akan digunakan untuk memberikan materi, dapat membuat siswa menjadi semangat dalam menerima materi dan termotivasi untuk belajar materi tanpa disuruh oleh pendidik. Maka dari itu, metode yang tepat dapat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Sedangkan guru juga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Karena guru yang memilih metode-metode yang tepat untuk menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar.

Dari hasil observasi di kelas VIII MTs Maarif 2 Blora sebelum penelitian tindakan, diketahui bahwa di kelas guru menggunakan metode ceramah dan metode diskusi. Dari metode ceramah bahwa siswa terlihat pasif dan kurang kreatif dalam menerima materi dan juga ada siswa yang tidak memperhatikan dalam penyampaian materi. Sedangkan metode diskusi terlihat siswa masih takut dalam berpendapat. Oleh karena itu, guru mencari metode yang tepat untuk membuat siswa menjadi aktif, berani berpendapat dan prestasi belajar menjadi meningkat pada mata pelajaran fikih selanjutnya yaitu materi tentang hibah.

(19)

3

meningkatkan prestasi belajar siswa dan pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Metode Reading Guide adalah merupakan sebuah metode pembelajaran yang memandu peserta didik dengan membaca sebuah bahan bacaan (sebagai panduan) yang disiapkan oleh guru yang isinya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Di samping itu guru juga menyiapkan kisi-kisinya yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau bisa juga bagan atau skema yang dapat dijawab oleh peserta didik dari bahan bacaan yang telah mereka baca dan pelajari sebelumnya (Suhatman, 2015: 3)

Dengan metode pembelajaran Reading Guide, diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Metode pembelajaran Reading Guide, bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan mudah dalam memahami pelajaran. Metode Reading Guide ini dapat digunakan dalam prose belajar mengajar fikih materi hibah, dan diharapkan dengan Metode Reading Guide ini prestasi belajar siswa menjadi meningkat.

Peneliti tertarik meneliti di MTs Ma`arif 2 Blora karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran fiqih. Hasil belajar pada ulangan harian yang diperoleh rata-rata nilai mata pelajaran Fikih kelas VIII masih dibawah KKM yaitu 70.

(20)

4

Guide Pada Siswa Kelas VIII Semester 2 MTs Maarif 2 Blora tahun

Pelajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan. Apakah penerapan Metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi Hibah pada siswa kelas VIII semester 2 MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi Hibah pada siswa kelas VIII semester 2 MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017.

D.Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Dalam bukunya, Arikunto menjelaskan bahwa Hipotesa berasal dari kata hipo yang berarti di bawah dan thesa yang artinya kebenaran. Dari kedua kata tersebut hipotesa dapat diartikan sebagai anggapan dasar yang menjadi teori sementara dan masih bisa diuji kebenarannya (Arikunto,1998:68). Hipotesis penelitian ini adalah metode Reading Guide

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi hibah pada siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

(21)

5

a. Guru mampu menggunakan metode Reading Guide secara benar, b. Siswa dapat mengikuti penggunaan metode Reading Guide pada saat

proses pembelajaran berlangsung

c. Siswa lebih aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran d. Pembelajaran lebih efektif.

e. Prestasi belajar siswa meningkat dari proses pembelajaran sebelumnya f. Indikator proses belajar sebesar 90% siswa dapat memenuhi kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.

E.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan serta manfaat secara teoritis dan praktis, yakni:

1. Secara teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan masukan dan pengetahuan bagi siswa secara umum, khususnya siswa kelas VIII semester 2 MTs Maarif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017 dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fikih menggunakan Metode Reading Guide.

2. Secara praksis

(22)

6 F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan agar mendapatkan kejelasan tentang judul penelitian, kiranya penulis perlu memberikan batasan dan penegasan mengenai istilah dalam judul agar tidak salah faham dan mengetahui penjelasan judul penelitian tersebut.:

1. Prestasi Belajar

Didalam kamus besar bahasa indonesia bahwa pengertian dari prestasi adalah hasil yang telah dicapai yang telah dilakukakan atau dikerjakan.

Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka. Nilai yang diberikan oleh guru (KBBI, 2007: 895).

2. Metode Reading Guide

(23)

7 G.Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama.

Penelitian ini merupakan bentuk kajian yang reflektif, dilakukan oleh pelaku tindakan (guru), dan dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Lebih lanjut ditegaskan, bahwa yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru (Arikunto, 2008 : 3).

Adapun arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Dengan kata lain, Penelitian Tindakan Kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran bukan sekadar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung pengertian bahwa yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. (Arikunto, 2008 : 2)

(24)

8

dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc taggart yang di dalamnya terdapat empat komponen tersebut, meliputi:

a. Perencanaan (Planning). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang rencana untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan dimana, kapan, bagaimana, apa.

b. Pelaksanaan (Acting). Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan kelas.

c. Pengamatan (Observing). Tapan ketiga ini, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamat ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

d. Refleksi (Reflecting). Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, 2007:17).

(25)

9

Gambar 1.1 Bagan PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

a. Perencanaan, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tujuan, termasuk instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

(26)

10

c. Refleksi, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rencana Perbaikan/direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1 , 2, dan 3 dimana masing-masing putaran memiliki alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran (Supardi, 2008 : 127).

Dibuat dalam tiga putaran dengan maksud untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

2. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini di MTs Ma`arif 2 Blora jalan Tempuran Gang 3 Ngadipurwo, kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

b. Subjek Penelitian

(27)

11

mereka kebanyakan sebagai petani sebagian yang lain sebagai wiraswasta dan sebagian kecil dari mereka sebagai buruh.

c. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2017 .

3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

Rencana awal atau langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti memperisapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas yang akan diberikan kepada siswa dan menyusun alat untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksaan tindakan adalah penerapan rencana yang telah disusun di kelas yang menjadi sasaran penelitian. Kegiatan awal dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu guru menjelaskan meteri pelajaran yang akan dikembangkan, kemudian kegiatan intinya adalah guru memandu penerapan metode Reading Guide.

c. Pengamatan (Observasi)

(28)

12

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecakan sehingga tampak kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian.

Data yang diperoleh dalam proses observasi kemudian dikumpulkam lalu dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat membuat refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat diambil landasan untuk pelaksanaan kegiatan di siklus selanjutnya.

4. Instrumen Penelitan

a. Lembar Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Supardi, 2008 : 127).

Sedangkan lembar Observasi yang digunakan adalah lembar observasi untuk guru dan untuk siswa.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(29)

13

c. Tes Tertulis

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman materi Fikih siswa Kelas VIII pada pokok bahasan tentang hibah.

5. Pengumpulan Data

a. Dokumentasi, Untuk melihat nilai Fikih sebelum penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga dapat mengetahui hasil belajar siswa. Maka perlu adanya dokumentasi untuk melancarkankan penelitian ini. Pengumpulan data ini merupakan data non tes yang berupa foto kegiatan saat penelitian.

b. Tes, Menggunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran (post tes). Dengan pengumpulan data ini agar bisa menunjukkan hasil belajar siswa mulai dari Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II.

C. Pengamatan/Observasi

Menggunakan lembar pengamatan/observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian aktivitas siswa dan data keterampilan guru selama proses pembelajaran. Peneliti mengamati perilaku yang dilakukan guru ataupun siswa dalam satu kelas.

6. Analisis Data

(30)

14

belajar dari para siswa. Kemudian dibandingkan antara nilai siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Cakupan bagian awal meliputi: Sampul, Lembar Berlogo, Judul (sama dengan sampul), Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan Persambahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran. 2. Bagian Inti

Bagian inti mencakup: BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-langkah, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Data), dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi uraian tentang belajar, prestasi serta materi hibah, pelajaran Fikih dan Metode Reading Guide.

(31)

15

Berisi tentang Deskripsi Sekolah MTs Ma`arif 2 Blora dan Pelaksanaan Pra Siklus, Siklus I (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Observasi, dan Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Seterusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Deskripsi Pra Siklus dan Per Siklus (Data Hasil Pengamatan/Observasi, Refleksi Keberhasilan dan Kegagalan), dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP

Terdiri dari Kesimpulan dan saran BAGIAN AKHIR

(32)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Belajar

1. Pengertian belajar

Menurut muhibbin Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun berada di lingkungan rumah ataupun keluarga (Syah, 1995: 50).

Sedangkan menurut W.S. Winkel belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh dari belajar. Maka, berdasarkan perilaku yang disaksikan , dapat disebut seseorang telah belajar.

(33)

17

Definisi belajar yang dikutip oleh Muhibin Syah (1995:89), adalah:

a. Menurut Caplin 1972 dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi, “acquisitions of any relatively permanent change in behavior as a result of practice

and experience” (belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relative mantap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah “ process of acquiring responses as a result special practice ” (belajar ialah proses memperoleh responrespon sebagai akibat

adanya latihan khusus).

b. Belajar menurut Witting (1991 ) dalam bukunya Psychology ofLearning

mendefinisikan belajar sebagai “any relatively permanent change in an

organism’s behavioral repertoire that occurs as result of experience”. (belajar ialah perubahan yang relatif menetap terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman)

2. Jenis-jenis belajar

a. Menurut A. De Block sistematika bentuk belajar yaitu: 1) Bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis:

a) Belajar dinamik/konatif.

(34)

18

b) Belajar afektif, yaitu belajar menghayati nilai dari obyek (benda, orang ataupun peristiwa) yang dihadapi melalui perasaan.

c) Belajar kognitif, yaitu dengan cara mengingat dan berfikir

d) Belajar senso-motorik, yaitu mengamati, bergerak, dan keterampilan

2) Bentuk belajar melalui materi yang dihadapi:

a) Belajar teoritis, bertujuan untuk menempatkan pengetahuan dalam suatu kerangka yang dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan masalah.

b) Belajar teknis, bertujuan mengembangkan keterampilan dlam menangani sesuatu dan menyusun bagian materi menjadi satu. c) Belajar bermasyarakat, bertujuan untuk mendorong untuk

berkehidupan sosial dan untuk memenuhi kebutuhan sebagai makhluk sosial.

d) Belajar estetis, bertujuan membentuk kemampuan meciptakan dan menghayati kesenian.

3) Bentuk belajar yang tidak disadari, atau juga dengan belajar yang didapat secara tidak langsung. Misalnya, siswa mempelajari tentang akhlak, tetapi ada kisah yang patut diteladani. Maka siswa tersebut belajat tentang akhlak dan juga cerita atau kisah yang ada.

b. Menurut Robert M. Gagne, ada 8 tipe belajar yaitu; 1) Belajar memecahkan masalah

(35)

19

3) Belajar konsep 4) Belajar membedakan

5) Belajar menjawab pertanyaan

6) Belajar menghubungkan atau menyusun sesuatu 7) Belajar menguatkan pendapat atau memberi pendapat 8) Belajar sinyal atau memberi reaksi pada sesuatu. c. Menurut C. Van Parreren, ada 10 tipe belajar yaitu:

1) Membentuk otomatisme; 2) Belajar insidental; 3) Menghafal;

4) Belajar pengetahuan; 5) Belajar arti kata-kata; 6) Belajar konsep;

7) Belajar memecahkan masalah melaluai pengamatan; 8) Belajar berfikir;

9) Belajar untuk belajar;

10) Belajar dinamik (Winkel, 1996: 61). 3. Faktor yang mempengaruhi belajar

a. Faktor internal, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. b. Faktor eksternal, kondisi lingkungan disekitar siswa.

(36)

20 B.Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil adalah sesuatu yang diadakan seseorang atau suatu usaha (Dirgo Sabaryanto 1993). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar adalah perubahan sikap/tingkah laku setelah anak melalui proses belajar (W.S Winkel 1983). Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan - kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Nana Syaodih. S 2003)

Dalam bukunya Fathurrohman (2012:119) bahwa prestasi atau hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar didalam suatu interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Djamarah (1994:19), prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok.

Hasil belajar merupakan hasil yang ditunjukkan siswa setelah melakukakan proses belajar mengajar. Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dengan angka atau nilai sebagai laporan hasil belajar peserta didik kepada orang tuanya.

(37)

21

baik yang ada dirumah maupun disekolah jangan menyalahkan siswa atau peserta didik. Karena mereka mungkin terkekang dengan sistem yang mempuat hasilnya jelek (Fathurrohman & Sulistyorini, 2012: 177).

2. Faktor yang mempengaruhi Hasil belajar a. Faktor internal atau berasal dari diri siswa

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) adalah berkaitan dengan kondisi pada organ-organ tubuh manusia yang berpengaruh pada kesehatan manusia. Maka dari itu, hendaklah peserta didik menjaga kebugaran tubuhnya masing-masing dengan membiasakan hidup bersih dan mengkonsumsi sesuatu yang menyehatkan.

2) Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa yang diperoleh dari belajar. Yang mencakup: intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan sikap siswa

b. Faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri siswa. 1) Faktor keluarga

Keluarga merupakan faktor yang penting terhadap keberhasilan anak-anaknya. Karena kelauarga merupakan tempat pertama anak untuk merasakan pendidikan yang didalamnya anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga secara langsung maupun tidak langsung keberadaan keluarga akan mempengaruhi keberhasilan belajar anak. 2) Faktor sekolah

(38)

22

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa didalam sekolah: metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media pendidikan, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu yang berpengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan masyarakat membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan lingkungannya. Seperti: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Agar dapat meningkatkan hasil belajarnya, seorang siswa harus mampu mengatur faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya. Faktor internal maupun faktor eksternal. Selain itu, siswa juga perlu memperhatikan aspek psikologisnya, salah satunya konsep diri. Jika siswa mampu mengendalikan konsep dirinya dan mengarahkannya kepada hal-hal yang positif, maka siswa akan mudah belajar dan mendapatkan prestasi yang baik.

(39)

23

juga memberikan solusi terhadap masalah atau kesulitan tersebut (Fathurrohman, 2012: 122).

Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar dan siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu menyelesaikan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Dari pengalaman sehari-hari di sekolah deketahui bahwa ada sebagian siswa tidak mampu berprestasi dengan baik. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan, pra-pengolahan, pengolahan, penyimpanan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman. Bola proses-prose tersebut tidak baik, maka siswa dapat berprestasi kurang atau dapat juga gagal berprestasi.

Dalam belajar pada ranah kognitif ada gejala lupa. Lupa merupakan peristiwa biasa, meskipun demikian dapat dikurangi. Lupa pada ranah kognitif umumnya berlawanan dengan mengingat. Pesan yang dilupakan belum tentu berarti “hilang” dari ingatan. Kadang kala siswa memerlukan waktu untuk “membangkitkan” kembali pesan yang “terlupakan. Dengan berbagai

pancingan, dalam waktu tertentu, pesan “terlupkan” dapat diingatkan kembali. Bila pesan tersebut sudah “dibangkitkan”, maka dapat digunakan untuk unjuk

prestasi belajar maupun transfer belajar.

(40)

24

1. Pembelajaran melakukan konsentrasi terhadap bahan ajar. Pemusatan tersebut dapat menurun karena lelah atau memang lemah.

2. Belajar mengolah bahan ajar yang diterima

3. Apa yang terolah akan disimpan, tetapi ada yang keluar. Maka dari itu siswa menyimpan bahan ajar yang diolah dengan baik.

4. Dalam menghadapi tugas-tugas belajar lanjut, maka siswa akan menggali pengetahuan dan pengalaman belajar tersimpan. Belajar memanggil pesan yang tersimpan. Ada pesan yang telah terlupakan, sehingga tak dapat digunakan untuk berprestasi.

5. Pembelajaran menggunakan pesan-pesan yang telah dipelajari untuk berprestasi. Pada proses menggali dan berprestasi dapat terjadi gejala lupa, karena siswa lupa memanggil pesan yang tersimpan.

C. Fiqih

1. Pengertian Fikih

Dilihat dari sudut bahasa, fiqih berasal dari kata faqaha yang berarti “memahami” dan”mengerti”. Sedangkan menurut istilah, fiqih adalah

sebagai ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syar`i amali (praktis) yang menetapkannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap dalil-dalilnya yang terperinci dalam nash (Alquran dan Hadits) (Koto, 2009: 2).

(41)

25

hukum-hukum syara` yang jadi sifat perbuatan hamba (mukallaf), yaitu: wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.

Dari fiqih terbentuk kata faqih. Faqih adalah orang yang menguasai ilmu fiqih, orang yang menguasai hukum syara` yang jadi sasaran fiqih. Atau juga bisa diartikan orang yang mengetahui hukum amaliyah yang memerlukan ijtihad, memutuskan langsung dari sumber-sumber hukum Islam.

Fiqih membahas hukum pribadi, masyarakat dan megara yang meliputi perkara yang berhubungan dengan faktor ketiganya. Ulama-ulama membagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Ibadat

Hukum-hukum dalam bidang agama, intisarinya yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya. Jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan kemaslahatan ruhaniyah didunia. Didalam bagian ini terdapat perkara yang berhubungan dengan sholat, puasa, zakat, haji, thaharah, dan lain-lain.

b. Mu`amalat

(42)

26

Menurut Koto (2009: 10), tujuan akhir yang akan dicapai dari ilmu fiqih adalah penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan manusia, baik tindakan maupun perbuatannya. Dengan mempelajarinya orang akan tahu mana yang diperintah dan mana yang dilarang, mana yang sah dan mana yang batal, mana yang haram dan mana yang halal. Jadi tujuan dari ilmu fiqih untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum dan juga pelaksanaannya.

2. Tujuan Belajar Fikih

Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).

Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia 51 dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

(43)

27

disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial (Permenag, 2008: 50).

D. Hibah

1. Definisi dan Hukum Hibah

Hibah adalah pemberian suatu barang oleh seseorang kepada orang lain, untuk dijadikan hak miliknya tanpa pembayaran, tanpa suatu sebab, dan tanpa maksud tertentu. Hibah itu bisa berupa barang ataupun berupaa kemanfaatan.

Dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah:

Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta dan (memerdekakan) hamba sahaya” (QS. Al Baqarah : 177)

Hukum dari hibah sendiri adalah sunnah. Hibah lebih utama diberikan kepada keluarganya sendiri.

2. Rukun hibah

(44)

28

3. Syarat-syarat hibah

Adapun syarat-syarat hibah ini ada yang berhubungan dengan pemberi hibah (wahib), ada yang berhubungan dengan orang yang diberi hibah (mauhub lahu) dan ada yang berhubungan dengan barang yang dihibahkan (mauhub). Syarat-syarat wahib adalah:

a. Sudah baligh, artinya sudah mencapai umur dewasa; b. Dilakukan atas kemauan sendiri;

c. Orang yang dibenarkan melakukan tindakan hukum (bukan orang mahjur alaih);

d. Orang yang berhak memiliki atas barang yang dihibahkan itu.

Adapun syarat orang yang menerima hibah hendaknya terbukti adanya waktu dilakukan hibah. Kalau tidak ada secara nyata, atau hanya ada atas dasar perkiraan seperti janin yang masih ada dalam kandungan ibunya, maka tidak dilakukan hibah kepadanya.

Sedangkan syarat-syarat barang yang dihibahkan adalah: a. Jelas wujud barangnya;

b. Barang yang mempunyai harga;

(45)

29

4. Macam-macam hibah

Macam-macam hibah terbagi menjadi 2 macam, yaitu hibah barang dan hibah manfaat. Hibah barang yang ada dimaksud mencari pahala ada yang tidak. Hibah yang dimaksud untuk mencari pahala ada yang dimaksudkan untuk mencari ridla Allah dan ada untuk mencari ridla makhluk (Al Aziz, 2005: 396).

E. Metode Reading Guide

1. Pengertiaan Metode Reading Guide

Reading Guide merupakan strategi dimana siswa diberikan panduan membaca materi yang akan dipelajari. Berdasarkan panduan tersebut, siswa belajar secara mandiri untuk memahami pelajaran tersebut. Melihat dari karakteristik siswa dengan hambatan pendengaran yang merupakan insan pemata dalam kegiatan belajarnya, maka dapat kita buatkan gambar-gambar pengantar dalam bacaan yang kita berikan. Ini berguna untuk mempermudah siswa dalam memahami bacaan yang sedang dibacanya.

(46)

30

Jika siswa mengalami kendala, barulah guru memberikan ulasan sekedarnya. Sehingga terciptalah suasana belajar mandiri, diskoveri serta inkuiri bagi siswa. Sedangkan guru hanya menjadi fasilitator terhadap keberhasilan belajar siswa (Hakim Dkk: 740).

Menurut Aini (2014: 2), strategi Reading Guide adalah bacaan penuntun, maksudnya membaca bacaan yang sudah dipersiapkan sesuai dengan materi yang hendak disampaikan, siswa bisa dituntun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan, atau dengan bacaan itu siswa dituntun bisa membuat pertanyaan-pertanyaan.

2. Langkah-Langkah Metode Reading Guide

Diantara langkah-langkah dalam melakukan metode reading guide

adalah:

a. Mentukan bacaan yang akan dipelajari;

b. Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi;

c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi kepada peserta didik;

d. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan;

(47)

31

f. Diakhir pelajaran beri ulasan secukupnya (Zaini, 2008: 8).

Menggunakan Reading Guide berorientasi keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa, hal ini ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal, skor rata-rata post tes dan aktivitas. Disarankan model pembelajaran Reading Guide berorientasi keterampilan proses dijadikan model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa.

3. Kelebihan Dari Pembelajaran Melalui Reading Guide

Diantara kelebihan dari pembelajaran melalui metode reading guide yaitu: a. Siswa mampu melakukan aktivitas belajar secara mandiri, tanpa harus

menunggu perintah dari guru.

b. Siswa lebih tanggap terhadap hal yang terkait dengan aktivitas membaca materi pelajaran.

c. Siswa aktif berinteraksi antar siswa peningkatan kemampuan mereka berpendapat.

(48)

32 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Ma`arif 2 Blora, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.

1. Profil MTs. Ma’arif 2 Blora

a. Identitas Madrasah

Nama Sekolah/Madrasah : MTs. MA‟ARIF 2 BLORA Nomor Statistik Madrasah : 121233160003

NPSN : 20363954 b. Alamat Madrasah

Jalan : Tempuran Gang III Ngadipurwo Desa/Kelurahan : Ngadipurwo

Kabupaten/ Kota : Blora

Propinsi : Jawa Tengah Kode Pos : 58251

Nomor Telepon : ( 0296 ) 5104229 c. Pendirian Madrasah

Tahun Pendirian : 1986

(49)

33

d. Akreditasi Madrasah

Akreditasi Madrasah : Terakreditasi “B“ e. Yasasan Penyelenggara

Nama Yayasan : Ma‟arif

Alamat : Jl. Tempuran Gang III Ngadipurwo Nomor Akte Pendirian : 103

Tanggal Pendirian : 15 / 01/1986

2. Sejarah singkat MTs Ma`arif 2 Blora

Pada akhir tahun 1985 tokoh-tokoh NU di wilayah Blora utara yang tergabung dalam Yayasan Walisongo diantaranya K. Said Hadie, K. Kholil, Bp. Imam Sumardi, Bp. Samidi, Bp. Lasimin Muchsan, B Sc, K. Munawwir Hadie K. Moch. Nadjib Suyuthi, K. Azizi Abdul Malik, K. Masturi Umar, Moch. Shodiq Abdul Hayyi mengadakan pertemuan untuk membahas pendirian madrasah lanjutan setingkat SLTP,Gagasan tersebut muncul karena berbagai pertimbangan, yaitu :

a. Umat Islam di wilayah Blora utara mayoritas adalah warga NU sehingga secara teoritis akan memberikan dukungan penuh terhadap lembaga pendidikan MTs/SMP yang didirikan oleh Nahdlatul „Ulama.

b. Di wilayah Blora utara khususnya terdapat Pondok Pesantren Miftahus Sa‟adah dan Madrasah Diniyyah serta 9 Sekolah Dasar dan Madrasah

(50)

34

c. Banyak alumni MI maupun SD yang tidak bisa melanjutkan madrasah karena faktor ekonomi terutama dari golongan anak yatim dan fakir miskin sehingga perlu diberikan kesempatan melalui biaya murah.

d. Dengan keberadaan MTs. Ma‟arif 1 yang siswanya semakin tahun bertambah banyak jumlahnya sehingga tidak dapat menampung penambahan siswa lagi dikarenakan lokalnya terbatas.

Dari gagasan tersebut, pada tanggal 15 Januari 1986, bertempat di musholla Al Hidayah Desa Sendangharjo diadakan rapat bersama Pengurus Yayasan Walisongo dan Dewan Guru Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Blora II dengan hasil sebagai berikut :

a. Melalui Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU, musyawirin sepakat untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jenis madrasah ini dipilih karena di samping mengajarkan bidang studi umum juga bidang studi agama dengan porsi lebih banyak.

b. Nama yang dipilih adalah MTs. Ma‟arif 2 Blora dengan harapan anak-anak yang tidak bisa melanjutkan ke MTs. Ma‟arif 1 Blora karena jauhnya jarak dapat melanjutkan di MTs. Ma‟arif 2 Blora, serta menumbuhkembangkan semangat juang ala Ahlussunah Wal Jama‟ah.

c. Memohon kepada Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU Cabang Blora untuk memfasilitasi perijinan berdirinya Madrasah Tsanawiyah Ma‟arif 2

Blora.

(51)

35

WK/5.c/pgm/Ts./198, Tanggal 10 Mei 1986 Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah memberikan Ijin Opersional berdirinya MTs. Ma‟arif 2 Blora. Berdasarkan surat tersebut pada tanggal 17 Juli 1986, MTs. Ma‟arif 2 Blora menerima pendaftaran siswa baru.

Tanggal 17 Juli 1986 itulah yang dijadikan oleh Pengurus Yayasan Walisongo sebagai hari lahirnya MTs. Ma‟arif 2 Blora. Dan menetapkan K.

Moch. Nadjib Suyuthi sebagai Kepala Sekolah pertamanya.

3. Visi dan Misi Madrasah :

Sesuai dengan latar belakang berdirinya MTs. Ma‟arif 2 Blora memiliki

Visi dan Misi sebagai berikut : Visi MTs. Ma‟arif 2 Blora :

“Terwujudnya Siswa Yang Berakhlaqul Karimah, Bertaqwa, Beriman Cerdas Dan Terampil”

Indikator :

a. Setiap warga madrasah memiliki iman yang kuat, sesuai dengan ajaran Islam.

b. Setiap warga madrasah mengamalkan ajaran Islam dengan benar menurut faham ahlus sunnah wal jama‟ah.

c. Setiap warga madrasah memiliki akhlaqul karimah.

d. Peroleh NUN dan nilai murni semester selalu mengalami peningkatan. e. Setiap warga madrasah memiliki ilmu pengetahuan yang unggul dalam

nilai akademik dan non akademik.

(52)

36

menghadapi tantangan zaman.

g. Setiap warga madrasah melestarikan budaya Islam dan budaya bangsa. Misi MTs. Ma‟arif 2 Blora :

a. Menyiapkan sumberdaya manusia yang profesional dan handal.

b. Memelihara, melestarikan dan memberdayakan ajaran islam ahlus sunnah wal jama‟ah

Indikator :

a. Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada seluruh warga madrasah.

b. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam menurut faham Ahlus sunnah wal jama'ah melalui kegiatan nyata dan terprogram.

c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efesien sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki .

d. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan (budaya kompetitif) secara intensif kepada seluruh peserta didik sebagai upaya pennguasaan ilmu pengetahuan.

e. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk menggali potensi dirinya agar terjadi keseimbangan antara "Integensia Quistions", "Emosional Quistions" dan "Spiritual Quistions" yang dimiliki.

(53)

37

memiliki rasa cinta kepada Tanah Air.

B.Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Pelaksanaan penelitian pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2017. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pelajaran selama proses belajar mengajar konvensional (ceramah).

1. Pembukaan

Guru mengucapkan salam untuk mengetahui bahwa pelajaran aakan segera dimulai, kemudian dilanjut dengan berdoa bersama untuk mengawali dalam belajar.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Guru menyampaikan materi kepada siswa tentang zakat dengan mengetahui jenis-jenis zakat dan juga dalil yang mendukungnya dan juga hukum-hukumnya dengan menggunakan metode ceramah. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru selama proses pembelajaran.

3. Tanya Jawab

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan dan guru memberikan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang sudah disampaikan.

4. Tes

(54)

38 5. Observasi

Selama proses pembelajaran pra siklus, peneliti melakukan observasi terhadap guru pengampu dan siswa dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa.

C.Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora pada tanggal 5 Mei 2017 dengan materi Hibah mata pelajaran Fikih pada tahun ajaran 2016/2017. Pada siklus I penelitian dilakukan pada tanggal 9 Mei 2017 yang diikuti oleh 35 siswa, yaitu 20 putra dan 15 putri.

Adapun tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

1. Perencanaan

Dari tahapan perencanaan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

a. Refleksi awal yaitu peneliti melakukan pemantauan evaluasi terhadap pembelajaran Fikih yang selama ini dilaksanakan. Hasil dari pemantauan tersebut menunjukkan adanya minat belajar siswa yang kurang, ketuntasan belajar yang kurang dan juga hasil belajar siswa yang belum mencapai standar kelulusan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM); b. Menentukan akar permasalahan dan mengkaji metode yang selama ini

(55)

39

c. Menyusun kegiatan penelitian yang dilengkapi dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan;

d. Menyiapkan bahan pengajaran yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan;

e. Dan membuat soal untuk siklus I yang berhubungan dengan materi Hibah.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian ini, kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode Reading Guide.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi: a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam; b. Guru mengabsen siswa;

c. Guru melakukan apersepsi;

d. Guru memberikan penjelasan metode yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar;

e. Guru memberikan pertanyaan yang meliputi materi pembelajaran Fikih tentang Hibah yang ditulis pada papan tulis;

f. Guru membagikan materi fikih tentang Hibah pada siswa;

(56)

40

h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca materi Hibah yang sudah diberikan (metode Reading Guide);

i. Kemudian guru bertanya dengan pertanyaan yang ada pada pada papan tulis kepada siswa dan mereka menjawab pertanyaan dari guru;

j. Selanjutnya guru memberikan tugas secara individu berupa soal pilihan gandadan Essay;

k. Dan setelah selesai bisa dikumpulkan kepada guru. l. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap hasil belajar Fikih dengan menggunakan metode Reading Guide.

Dalam observasi ini peneliti bekerjasama dengan guru pengampu mata pelajaran fikih kelas VIII yaitu Bapak Achmad Sholihin sebagai pengajar sedang peneliti bertindak sebagai pengamat. Dan ternyata kebanyakan siswa yang duduk di belakang kurang memperhatikan. Mereka ada yang berbicara dengan teman yang duduk disebelahnya. Sementara itu justru ada yang asyik bermain sendiri. Ketika ditanya tentang materi Fikih yang sudah dibaca, banyak siswa masih kelihatan bingung dan belum bisa menjawab pertanyaan yang ada dipapan tulis.

4. Refleksi

(57)

41

Nilai rata-rata dari kegiatan pembelajaran sebagian siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, siswa terlihat sibuk sendiri, dan suasana kelas menjadi gaduh. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode Reading Guide belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Fikih. Maka pada siklus II peneliti menerapkan metode Reading Guide dengan lebih menarik

D.Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II ini penelitian dilaksanakan di MTs Ma`arif 2 Blora pada tanggal 19 Mei 2017 dengan mata pelajaran Fikih yang diikuti oleh 35 siswa,yaitu 20 putra dan 15 putri dengan pokok bahasan tentang Hibah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut:

a. Refleksi kedua, peneliti melakukan perenungan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi terhadap pembelajaran Fikih pada siklus pertama yang masih ada kelemahan;

b. Menentukan akar permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus I, yang sebagian besar siswa masih kurang memperhatikan proses belajar mengajar Fikih. Peneliti mencoba menggunakan metode

(58)

42

c. Melanjutkan pokok bahasan yang ada pada Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan instrumen pengumpulan data saat penelitian dilakukan;

d. Membuat soal tes untuk materi Hibah dengan pilihan ganda dan essay..

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi pembelajaran active learning dengan menggunakan metode Reading Guide. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi:

a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam; b. Guru mengabsen siswa;

c. Guru melakukan apersepsi;

d. Guru memperkenalkan dan menjelaskan lagi tentang metode Reading Guide yang akan digunakan lagi;

e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapatnya terhadap hasil pembelajaran metode Reading Ruide pada pertemuan sebelumnya.

f. Guru membuat permainan tebak kata yang ada didalam materi Hibah. g. Guru memberikan perintah kepada siswa untuk membaca materi Hibah

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di depan kelas.

h. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara individu berupa soal pilihan ganda dan Essay.

(59)

43

j. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Pengamatan

Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Fikih. Dalam observasi ini peneliti bekerja sama dengan guru pengampu mata pelajaran Fikih, Bapak Solikhin bertindak sebagai guru sedang peneliti bertindak sebagai pengamat. Setelah diamati pembelajaran dengan menggunakan metode Reading Guide menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa. Namun masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Reading Guide. Melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada siswa ada sebagian siswa belum memahami tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Reading Guide.

4. Refleksi

Hasil dari siklus II dalam pembelajaran Fikih dengan menggunakan metode Reading Guide menunjukkan adanya banyak kemajuan dibanding dengan siklus I. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan dan ada siswa yang sudah bisa menerapkan metode itu saat belajar pelajaran yang lain setelah siklus I. Dan Guru pengampu pun juga ingin menggunakan metode

(60)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fikih materi Hibah siswa kelas VIII MTs Maarif 2 Blora. Maka peneliti menyajikan hasil dan pembahasannya sebagai berikut:

1. Data Hasil Belajar dan Pengamatan dalam Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus dilakukan pada tanggal 28 April 2017 yang diikuti oleh 35 siswa, yaitu 20 putra dan 15 putri.

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Pra Siklus

No Nama Murid

PRA

(61)

45

21 Marta Agus Wahyudi 65 Belum Tuntas 22 Mellyana Rias Agustin 70 Tuntas 23 Muhammad Agus Mustofa 75 Tuntas 24 Muhammad Saiful Candra P 55 Belum Tuntas 25 Nurul Khoiriyah 75 Tuntas 26 Rina Oktafia 80 Tuntas 27 Siti Habibatus Sholihah 80 Tuntas 28 Siti Noor Alfikhusnia F 80 Tuntas 29 Tunggul Aksoro jati 60 Belum Tuntas 30 Yudhi Hariyanto 60 Belum Tuntas 31 Bambang Sutrisno 65 Belum Tuntas 32 Nur Ana 75 Tuntas banyak(16 siswa) dibandingkan siswa yang sudah tuntas (19 siswa).

a. Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus

Kegiatan Hasil Hal yang

Guru harus lebih jelas dalam mengucapkan salam

Apersepsi √ Guru kurang memberikan

Guru harus lebih aktif untuk memotivasi siswa dalam proses

(62)

46

Guru harus lebih kreatif dan

(63)

47

b. Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus

Kegiatan Hasil Hal yang

Suara guru harus lebih jelas

Siswa

memperhatika n penjelasan guru

√ Beberapa siswa memperhatikan

Guru harus tegas (menegur dan

√ Sebagian siswa pasif dalam proses

pembelajaran

Guru harus lebih terampil dalam

(64)

48

2. Hasil Data Pengamatan dan Hasil Belajar Siklus I

Pada pertemuan II yang dilakukan untuk siklus I pada siswa kelas VIII MTs Ma`rif 2 Blora tahun 2016/2017 dengan jumlah 35 siswa, berbeda dengan Pra siklus peneliti menggunakan metode Reading Guide

dalam meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Adapun pengamatan atau yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut

a. Hasil pengamatan guru siklus I

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

Guru harus lebih jelas dalam

(65)

49

Guru harus jelas dalam

(66)

50

b. Hasil pengamatan siswa siklus I

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang siswa yang tidak mendengar salam

√ Sebagian siswa bermain/ bergurau dengan siswa lain

(67)

51 siswa yang belum menjawab salam

Sedangkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes siklus I. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Nilai Ulangan Siklus I

No Nama Murid

Siklus

(68)

52

26 Rina Oktafia 80 Tuntas 27 Siti Habibatus Sholihah 80 Tuntas 28 Siti Noor Alfikhusnia F 80 Tuntas 29 Tunggul Aksoro jati 60 Belum Tuntas 30 Yudhi Hariyanto 60 Belum Tuntas 31 Bambang Sutrisno 65 Belum Tuntas 32 Nur Ana 75 Tuntas 33 Nur Ani 75 Tuntas 34 Fitriana Hani 70 Tuntas 35 alfina Wafiq Azizah 75 Tuntas

Jumlah 2470 Rata-rata 70,58 Nilai Tertinggi 23 65,72% Nilai Terendah 12 34,28%

Pada hasil siklus I ini dapat peneliti simpulkan bahwa metode Reading Guide ini dapat digunakan untuk metode pembelajaran untuk pelajarn Fikih khususnya materi tentang hibah. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang rata-rata 70,58. Terdapat 23 siswa yang sudah mencapai standar KKM dari 35 siswa tersebut. Tetapi masih banyak nilai siswa yang masih dibawah KKM 70. Karena masih banyak siswa yang kurang memperhatikan dan juga belum begitu faham dengan metode

Reading Guide. Maka dari itu peneliti termotivasi untuk menyusun rancangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II dengan metode Reading Guide.

3. Hasil Data Pengamatan Dan Hasil Belajar Siklus II

Pada siklus II peneliti mengamati guru dan murid yang dapat dilihat dalam tabel berikut:

(69)

53

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

Guru harus lebih jelas dalam

√ Sesuai dengan materi yang yang ditulis di papan tulis

(70)

54

√ Sesuai dengan soal yang sudah ditentukan

b. Hasil pengamatan siswa siklus II

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

(71)

55

√ Siswa antusias untuk

√ sebagian kecil siswa belum siswa yang belum menjawab salam

Sedangkan pada siklus II dapat meningkatkan prestasi dari hasil belajar siswa yang dilakukan pada pertemuan ke III. Hasil prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.9 Nilai Ulangan Siklus II

No Nama Murid

Siklus

(72)
(73)

57

Hasil belajar yang tinggi ini tidak luput dari metode yang digunakan yaitu Reading Guide yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Pembahasan

Pembahasan pada penelitian ini berdsarkan pada data pengamatan dan data peningkatan hasil belajar yang peneliti peroleh dari Pra Siklus, siklus I dan siklus II.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi hibah mata pelajaran fikih siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora, maka pembahsan ini menggunakan hasil tes. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Per Siklus

Kategori PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

Jumlah Nilai 2395 2470 3095 Rata-rata 68,43 70,58 88,43

Nilai Tertinggi 80 90 100

Nilai Terendah 55 55 65

Prosentase Tuntas (16)45,72% (23) 65,72% (34) 97,14%

Prosentae tidak tuntas (19) 54,28% (12) 34,28% (1) 2,86%

(74)

58

presentase nilai tuntas berjumlah 65,72%. Ini menunjukan adanya peningkatan dari Pra Siklus ke Siklus I mencapai 20%. Sedangkan pada siklus II prosentase nilai tuntas terdapat 97,14%. Menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 31,42%.

Penelitian tidakan kelas pada Pra siklus guru memberikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Peneliti melihat banyak siswa yang tidak begitu tertarik dengan pelajaran tersebut karena metode pembelajaran yang diberikan. Pada siklus I guru memberikan penjelasan tentang metode yang digunakan yaitu Reading Guide, belum banyak siswa yang belum begitu faham tentang metode tersebut. Karena hal tersebut itu nilai siswa yang belum maksimal. Dan juga proses belajar mengajar yang belum menarik perhatian siswa, banyak siswa yang hanya membaca sedikit dari materi yang diberikan guru. Maka dari itu peneliti melakukan perbaikan pada siklus II untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus II.

Peningkatan pada siklus II saat proses belajar mengajar materi yang telah dibaca kemudian dibahas bersama untuk menjawab pertanyaan dari guru yang terdapat pada papan tulis dan dibaca lagi jawaban-jawaban yang telah dibahas. Setelah itu tes disebarkan pada siswa untuk dijawab dengan baik. Dan hasilnya sangat memuaskan.

(75)

59 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Metode

Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi hibah siswa kelas VIII MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017. Ketuntasan siswa pra siklus ada 16 siswa (45,72%) dan siklus I menunjukkan siswa yang tuntas ada 23 siswa (65,72%) dari 35 siswa. Hasil ketuntasan siswa Pra Siklus ke Siklus I naik mencapai 20%, siklus II ketuntasan siswa ada 34 siswa (97,14%). Ini Menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan sebanyak 31,42%.

Hasil pada persiklus inilah yang merupakan bukti bahwa metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi hibah pada siswa MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai. Maka peneliti memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran fikih. Di antara saran-saran tersebut adalah:

(76)

60

2. Guru dapat menggunakan media-media pembelajaran yang lebih menarik. 3. Siswa bisa dilibatkan dalam belajar yang aktif didalam kelas.

4. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk peningkatan prestasi belajar siswa. 5. Dan juga perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk penelitian selanjutnya

(77)

61

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Badrul. Pengaruh Strategi Reading Guide terhadap Kemampuan Membaca Cerpen Kelas X SMA Al-Hidayah Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Al Aziz S, Saifulloh. 2005. Fikih Islam Lengkap. Surabaya : Terbit Terang

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Azwandi, Yosfan dan Luqmanul Hakim Muttaqin dan Ganda Sumekar. Jurnal.

Pengembangan Strategi Reading Guide Dalam Mengoperasikan Software Coreldraw Bagi Siswa Dengan Hambatan Pendengaran

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah, Saiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional

Fathurrohman, Muhammad. dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras

Gazalba, Sidi. 1987 Asas Kebudayaan Islam. Bulan Bintang

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. 2009. Jakarta: Rajawali Pers

Hasibuan,Dip,. Ed. dan Moedjiono. 1993.Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka

Koto, Alaiddin. 2009. Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqih. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Miftahurroziq. Artikel Jurnal. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Metode Reading Guide Pada Sd Negeri 01Tambakrejo Pemalang Jawa Tengah. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Sabaryanto,Dirgo. 1996. Mengapa Disebut Baku dan Tidak Baku?. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

(78)

62

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu

Supardi. 2008. Classroom Action Research Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Bandung

Syaodih, Nana. 2003., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Cet. Ke- 1, Bandung: Remaja Rosdakarya

Wijaya, Atma. Teknik Pelaksanaan Metode Reading Guide Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Madrasah Tsanawiyah. Jurnal.

Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

(79)
(80)
(81)
(82)
(83)

Gambar

Gambar 1.1 Bagan PTK
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus
+6

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penerapan metode pembelajaran CIRC dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Jatinom semester genap

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada mata pelajaran Fikih di MTs Walisongo

Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa kelas VIII Pada Mata Pelajaran Fiqih. di MTs N 2 Kudus Tahun

(2) Problem apa saja yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul Falah Sambirejo

Setelah dilakukan analisis soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran al-Qur’an Hadits kelas VIII MTs di Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga Tahun

Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mengetahui perencanaan implementasi metode reading guide dalam mata pelejaran sejarah kebudayaan Islam di MTs Nurul Amin

Hasil pratindakan dalam hasil belajar siswa kelas IX belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Fikih di MTs Abdussalam yaitu 75. Selain itu, peneliti

Berkat petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Sedekah Dengan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas VIII MTs