PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS V MI AL HIKMAH SENDANG KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh PUJI ASTUTI NIM : 115-12-017
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS V MI AL HIKMAH SENDANG KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh PUJI ASTUTI NIM : 115-12-017
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertakan
dengan doa, karena sesungguhnya nasib seorang manusia tidak akan berubah
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tua Bapak Ansori dan Ibu Darmi kupersembahkan karya kecilku
ini sebagai wujud ucapan terimakasihku yang tiada terhingga.
2. Saudara laki-lakiku Rafi Dayu Anggi
3. Nenekku (mbah Sutiah) yang selalu mendoakanku.
4. Sahabat sahabatku tercinta Nuryanto, Erfina, Indah Kurnia, Iin Puji Artini,
Athi’ Lutfia yang selalu memberi dukungan kepadaku dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Dosen pembimbingku, Bapak Suwardi M.Pd. yang selalu sabar dalam
membimbing dan memberikan semangat sampai terselesainya skripsi.
6. Bapak Mukhib S.Pd. selaku kepala MI Al Hikmah Sendang dan Bapak
Listiyo S.Pd. selaku wali kelas V MI Al Hikmah yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi.
7. Teman-teman dekatku Fadil, Ana, Wahyudi, Hastomo, Roni, Manto, Miftah,
Zumri, Rosi, Fery, Fiqi, Umi dan Asih.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis Usaha dan
Kegiatan Ekonomi di Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps Pada
Siswa Kelas V MI Al Hikmah Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Pelajaran 2016/2017”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan suri tauladannya, sehingga kita dapat
mengikuti ajaran-ajaran serta Sunnahnya yang Beliau sebarkan dan tinggalkan
sebagai bekal kita dikehidupan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi
penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar
banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini,
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga dan pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan sabar,
memotivasi, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu selama
perkuliahan, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan
layanan serta bantuan kepada penulis.
5. Bapak Mukhib, S.Pd. selaku Kepala Sekolah MI Al Hikmah Sendang yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di MI Al Hikmah Sendang.
6. Bapak Listiyo, S.Pd. Selaku guru mata pelajaran IPS kelas V MI Al Hikmah
Sendang yang telah membantu terlaksananya penelitian.
7. Siswa siswi kelas V MI Al Hikmah Sendang yang sudah berkenan menjadi subjek
penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.
8. Bapak Ansori dan Ibu Darmi selaku orang tua tercinta yang senantiasa mendidik
dan memberikan semangat kepada penulis.
9. Teman-teman PGMI 2012 yang selalu bersama dalam suka dan duka.
10.Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga
penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan banyak
terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah
kekurangan baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan
datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca. Amin.
Salatiga, 12 Maret 2017
ABSTRAK
Astuti, Puji. 2017.Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Mind Maps Pada Siswa Kelas V MI Al Hikmah Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Mind Maps
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa di MI Al Hikmah Sendang pada saat pembelajaran IPS. Hal ini terbukti dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru kelas V yang mengatakan hasil belajar IPS beberapa siswa masih berada di bawah KKM. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya penggunaan strategi-strategi lain yang digunakan guru saat pembelajaran. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan strategi pembelajaran mind maps dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V MI Al Hikmah Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017?
Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya, (2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, (3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui metode pengumpulan data, instrument pengumpulan data dan lembar pengamatan, (4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Al Hikmah Sendang yang berjumlah 17 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran mind maps pada saat pembelajaran IPS.
DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
GAMBAR BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIYAH ... vii
MOTTO ... viii
PERSEMBAHAN ... ix
KATA PENGANTAR ... x
ABSTRAK ... xiii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Definisi Operasional ... 7
G. Indikator Keberhasilan ... 9
H. Metodologi Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil belajar IPS ... 18
B. Srategi Pembelajaran Mind Maps ... 32
C. Hubungan Strategi Pembelajaran Mind Maps dengan Hasil
Belajar IPS ... 39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Nurul Ihsan ... 41
B. Subjek Penelitian ... 43
C. Pelaksanaan Penelitian ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 67
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 74
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Al Hikmah Sendang ... 42
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas V MI Al Hikmah Sendang ... 44
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I ... 49
Tabel 3.4 Kekurangan dan Upaya Perbaikan Siklus I... 54
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II ... 59
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 68
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 71
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4. Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 5. Nilai Siswa Siklus I
Lampiran 6. Nilai Siswa Siklus II
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian di MI Al Hikmah
Lampiran 8. Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 9. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10. Foto Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 11. Daftar Nilai SKK
Lampiran 12. Lembar Konsultasi Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh
pengetahuan, kemampuan dan suatu hal yang baru pada suatu tujuan.
Belajar merupakan suatu proses berbuat melalui pengalaman dengan
melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, Bab 1 ayat
20 menyebutkan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut
meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen
pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu program
pendidikan yang membina dan menyiapkan peserta didik sebagai warga
Negara yang baik dan masyarakat diharapkan mampu mengantisipasi
bebagai perubahan yang terjadi dimasyarakat sehingga siswa mempunyai
bekal pengetahuan dan keterampilan dalam melakoni kehidupan
yang dilakukan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya
sebagai warga masyarakat dan warga Negara yang memecahkan persoalan
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus cermat dalam
memilih model pembelajaran dan merancang program serta strategi
pembelajaran, sehingga pelajaran yang dilakukan menjadi pembelajaran
yang menarik, aktual dan fungsional bagi siswa. Pemilihan strategi
pembelajaran oleh guru berdampak pada hasil yang diperoleh siswa.
Kondisi pembelajaran IPS di Indonesia lebih diwarnai pendekatan yang
menekankan pada model belajar konvensional yang lebih banyak diwarnai
dengan ceramah dari awal hingga akhir pembelajaran, sehingga kurang
mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran
(Sari, 2012: 5).
Berdasarkan wawancara penulis dengan guru kelas V MI Al
Hikmah Sendang, Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, penulis
mendapatkan informasi bahwa mata pelajaran yang masih sulit diterima di
kelas tersebut salah satunya adalah mata pelajaran IPS, contonya dalam
materi “Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia” hal ini
dibuktikan dengan adanya rekapitulasi nilai. Dari semua siswa yang
berjumlah 17 orang hanya 5 siswa atau sebanyak 29,4% yang telah
mencapai standar minimum yang telah ditetapkan, sedangkan 12 siswa
atau sebanyak 70,5% siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya kemampuan dalam pembelajaran IPS adalah faktor dari siswa
sendiri dan faktor dari guru kelas. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa
cenderung kurang dapat mempertahankan daya ingatnya dalam jangka
panjang. Siswa kurang memahami materi yang bersifat konseptual dengan
baik. Demikian juga, siswa kurang mampu menyusun hubugan atau
asosiasi secara menyeluruh terhadap materi pembelajaran. Sedangkan
faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dari faktor guru kelas
adalah kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru kelas juga ditengarai belum
menganekaragamkan penyajian, isi materi, proses pembelajaran dan hasil
belajar yang bermakna. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses
pembelajaran di kelas diarahkan kepada guru sebagai pusat pembelajaran.
Kemudian siswa diarahkan kemampuannya untuk menghafal informasi
tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya. Pembelajaran
yang terjadi tidak dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir
kritis dan sistematis. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan
dirinya supaya kreatif.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut, nampaknya kualitas
proses pembelajaran IPS dewasa ini masih sangat rendah. Kondisi
pembelajaran IPS sebagaimana diuraikan diatas, menyebabkan siswa
berusaha menghafal materi yang diberikan oleh guru. Selain itu dampak
dari hal tersebut adalah anak akan kesulitas dalam mengerjakan soal-soal
latihan atau tes.
Atas dugaan di atas maka peneliti bersama-sama dengan guru
sepakat untuk mencobakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi
masalah yang ada berupa penerapan strategi pembelajaran lain yang lebih
mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan potensinya secara maksimal. Strategi pembelajaran yang
dimaksud adalah strategi pembelajaran mind maps. Pemetaan konsep
merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna,
yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya.
Melalui strategi mind maps siswa dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas berpikir, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang
lebih pada siswa. Mind maps dapat didefinisikan sebagai sistem
pembelajaran yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak (asosiatif
dan imajinatif) sehingga mampu memaksimalkan kapasitas dan potensi
otak penggunanya (Lucy, 2012: 178).
Berdasarkan Paparan diatas problem yang dialami di Madrasah
Ibtidaiyah Al Hikmah Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Mengenai hasil belajar pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi di Indonesia dapat diatasi dengan menggunakan
strategi pembelajaran mind maps. Maka dari itu akan dilakukan dalam
PELAJARAN IPS MATERI JENIS JENIS USAHA DAN KEGIATAN
EKONOMI DI INDONESIA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
MIND MAPS PADA SISWA KELAS V MI AL HIKMAH SENDANG
KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan strategi pembelajaran mind maps dapat
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS materi
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V MI Al
Hikmah Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran mind maps materi jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V MI Al Hikmah
Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017.
D. Hipotesis Penelitian
Penerapan strategi pembelajaran mind maps dapat meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS materi jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi di Indonesiapada siswa kelas V MI Al Hikmah
Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritik dan praktis.
1. Manfaat teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru dan
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPS untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian dapat melihat apakah
penerapan strategi pembelajaran mind maps dapat meningkatkan hasil
belajar IPS pada siswa kelas V di MI Al Hikmah Sendang. Apabila
siswa tertarik untuk belajar, maka hasil belajar dapat meningkat
sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang handal dan dapat
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat praktis
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan manfaat kepada:
a. Bagi siswa, memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar IPS melalui penerapan strategi mind maps
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa
c. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan
yang berbasis sekolah dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar IPS.
F. Definisi Operasional
Agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang akan
penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti
kata-kata yang sesuai dalam judul.
1. Hasil belajar IPS
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relativ menetap. Hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
(Susanto, 2013: 5). Dalam kegiatan intruksional biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
intruksional.
Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan
Implikasi karya Rasimin (2012: 31) terdapat bahwa ilmu pengetahuan
sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan
secara terpadu dan merupakan hasil penyederhanaan, adaptasi, seleksi,
konsep-konsep dan ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi,
antropologi, ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan
agama. Menurut A. Kosasih Djahiri dalam Supriya (2006: 7) IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep
pilihan dari cabang cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian
diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan. Sedangkan menurut
Rosdijati (2010: 58) IPS merupakan salah satu mapel yang diberikan di
tingkat SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa fakta,
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
2. Strategi Pembelajaran Mind Maps
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh
kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan (Majid, 2014: 7).
Sedangkan mind maps adalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak.
Mind maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2009: 4). Jadi strategi mind
maps mempermudah untuk mengeluarkan kembali. Teknik ini jika
diterapkan dalam pembelajaran sangatlah bermanfaat karena mind maps
menggunakan sistem kerja otak kiri dan otak kanan dan memudahkan
siswa untuk mengingat dalam jangka waktu panjang. Langkah-langkah
kemudian gunakan gambar atau foto ide sentral. Gunakan warna untuk
menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat. Buatlah
garis-garis yang melengkung dan gunakan kata kunci disetiap garis-garis.
G. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi pembelajaran mind maps dapat dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dapat dirumuskan oleh penulis antara lain:
1. Secara individu siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesui dengan KKM
yang ditentukan dari sekolah pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia.
2. Secara klasikal terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia. ≥ 85% dari jumlah siswa kelas V memperoleh nilai di atas
KKM dalam evaluasi materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di
Indonesia.
H. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran dikelasnya (Arikunto, 2006: 58). Pada hakikatnya
penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki
mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru
pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran.
Menurut Basrowi (2006: 25), sebagaimana mengutip dari The
First International Handbook of Action Research for Indonesian
Educators, yang menyatakan batasan tentang Classroom Action
Research (CAR) adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap
penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang
kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang
bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan
pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah
secara menyeluruh.
Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas,
supaya permasalahan dalam pembelajaran di dalam kelas dapat
teridentifikasi untuk dicari solusinya. Adapun penelitian yang akan
diteliti terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara
berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan antara lain: perencanaan, tindakan,
Bagan 1. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2015: 42)
2. Subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Hikmah Sendang
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang dan dilaksanakan di kelas V
yang berjumlah 17 siswa. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswi
perempuan.
3. Langkah-langkah penelitian
Menurut Arikunto (2006: 20), mengemukakan bahwa
tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat
tahapan penting, meliputi: (1) Planning (rencana), (2) Action
(tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi).
Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Tahap rencana (planning)
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS II
Pengamatan
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti
sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan, melalui kegiatan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
2) Merumuskan tujuan pembelajaran, untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia dengan menggunakan strategi mind maps.
3) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
4) Mempersiapkan media pembelajaran.
5) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa
6) Mempersiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
7) Mendesain pembelajaran pada siklus I dan II.
8) Membuat instrument penilaian.
b. Tahap tindakan (action)
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa
penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang
tertulis pada RPP dan tahap perencanaan.Kegiatan pembelajaran
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.Pada
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk
dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan
inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.Pantauan guru saat
pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap
konsentrasi secara maksimal atau tidak.
d. Tahap refleksi (reflection), meliputi:
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I
pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang
telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk
memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan
selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
a. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPS materi
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui
b. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur hasil belajar, terkait materi jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi di Indonesia.
c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran
kegiatan dalam proses pembelajaran IPS materi jenis-jenis usaha
dan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui strategi pembelajaran
mind maps.
d. Silabus, digunakan sebagai perencanaan dan pedoman dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut. Silabus dalam penelitian
ini untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran.
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai
rancangan dalam perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan saat proses mengajar di kelas. Sehingga dapat
memberikan gambaran yang harus dilakukan saat mengajar materi
materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan
menggunakan strategi pembelajaran mind maps.
5. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah
dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian
a. Teknik Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap
peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara
teliti.Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan
telah mencapai sasaran (Kunandar, 2008: 143).Dalam setiap siklus
peneliti melakukan pengamatan kepada guru dan siswa untuk
mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan hasil belajar
terhadap materi IPS yang diajarkan.
b. Teknik Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian
tindakan kelas (Kunandar, 2008: 157).Untuk memperoleh data atau
informasi terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi,
peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa.
c. Teknik Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab,
harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang
yang dites (Jihad, 2013: 67). Tes digunakan untuk mengetahui
siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi.
6. Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan
untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan disetiap siklusnya.
a. Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan
penghitungan dengan rumus:
M=
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai kelas
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264)
b. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut:
P = × 100%
Keterangan:
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
I. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis
paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan,
Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Indikator
Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori yang penulis gunakan
terkait teori dan strategi pembelajaran mind maps.
BAB III Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang pelaksanaan tindakan yang terdiri dari: gambaran umum MI
Al Hikmah, subjek penelitiaan, deskripsi pelaksanaan siklus
I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, antara lain mencakup deskripsi per siklus yang membahas mengenai
data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan
dan berisi pembahasan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Pembelajaran IPS
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian terhadap sikap,
nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai bidang studi atau dalam berbagai aspek kehidupan. Belajar
juga merupakan proses berbuat melalui pengalaman dengan melihat,
mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari (Khanifatul, 2012:
14). Winkel dalam Basri (2015: 17) belajar adalah suatu aktivitas
mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, katerampilan, dan sikap.
Menurut Gagne dalam Dimyati (2006: 10) belajar merupakan
kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah
belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam
suatu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi Gegne,
belajar dimaknai sebagai salah satu upaya memperoleh motivasi
juga menekankan bahwa belajar sebagai salah satu upaya memperoleh
pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi. Intruksi yang
dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang
pendidik atau guru.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Tingkah laku
tersebut ditetapkan dalam pengertian yang baik, yang dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian terhadap
sikap, kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan-kecakapan.
Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli, dapat
dipahami tentang makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek koknitif, afektif
dan psikomotor sebagai hasil belajar. Selain itu Nawawi dalam
Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan intruksional.
Menurut Hamalik (2014: 160), evaluasi hasil belajar memiliki
tujuan-tujuan sebagai berikut:
a. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
b. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas
maupun masing-masing individu.
c. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan
menyarankan kegiatan-kegiatan perbaikan.
d. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal
kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya
perbaikan.
e. Memberikan informasi tentang cara bertingkah laku, sehingga akan
membantu siswa dalam perkembangannya menjadi warga
masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
f. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa
memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan,minat
Syah dalam Lilik (2009: 20) menyatakan bahwa wujud hasil
belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:
a. Kebiasaan
Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan
dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi
kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar
akan menjadikan seseorang berperilaku positif yang relativ
menetap dan optimis.
b. Keterampilan
Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang
tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat tingkat
keterampilan yang ada dalam diri individu.
c. Pengamatan
Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan, dan
mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indera,
terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan
menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.
d. Berfikir asosiatif dan daya ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir
asosiatf dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
yang lainnya. Orang yang belajar akan memiliki daya ingat yang
lebih baik.
e. Berfikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional
dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika
untuk menentukan sebab dan akibat, menganalisis, menyimpulkan
bahkan meramalkan sesuatu.
f. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang bersifat relativ menetap untuk
mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai dengan
munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam
menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
g. Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih
baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu
dalam melakukan sesuatu secara baik.
h. Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu
yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya
difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut ini (Dimyati, 2006:
200):
a. Untuk diagnostik dan pengembangan, maksudnya adalah
penggunaan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai dasar
pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta
sebab-sebabnya. Berdasarkan pendiagnosisan inilah guru mengadakan
pengembangan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Untuk seleksi, hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar seringkali
digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang
paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu.
c. Untuk kenaikan kelas, menentukan apakah seorang siswa dapat
dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau tidak. Berdasarkan hasil
dari kegiatan evaluasi hasil belajar siswa mengenai sejumlah isi
pelajaran yang telah disajikan dalam pembelajaran, guru dapat
dengan mudah membuat keputusan kenaikan kelas berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan
tingkat kemampuan dan potensi yang dimilikinya, perlu dipikirkan
ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai. Guru dapat
menggunakan hasil dari evaluasi hasil belajar sebagai dasar
2. Pengertian IPS
Telah kita ketahui bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan
sosial adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu
masyarakat inilah yang menjadi sumber utama dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial. Aspek kehidupan sosial apapun yang kita
pelajari, baik yang berhubungan dengan sosial, ekonomi, budaya dan
kejiwaan, sejarah, geografi dan politik, semuanya bersumber dari
masyarakat.
Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan
Implikasi karya Rasimin (2012: 31), terdapat bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara terpadu dan merupakan hasil penyederhanaan,
adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi bahkan disiplin ilmu
humaniora, pendidikan dan agama. Menurut A. Kosasih Djahiri dalam
Supriya (2006:7) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu
pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang
cabang ilmu sosaial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan. Sedangkan menurut Rosdijati (2010: 58)
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan ditingkat
SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa fakta, konsep dan
Menurut Rasimin (2012: 59) Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan
membentuk warga Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat. Selain itu
juga mempunyai tujuan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, rasa ingin
tahu, inquiry, memecahkan, dan ketrampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesederhanaan terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan
berkompetensi dalam masyarakat yang mejemuk, baik ditingkat
lokal, nasional, maupun ditingkat global.
Selaian tujuan pembelajaran IPS juga mempunyai fungsi sebagai
berikutut:
a. Untuk mengembangkan perhatian dan keperdulian sosial siswa
terhadap kehidupan dimasyarakat dan bermasyarakat.
b. Untuk membina siswa menjadi warga Negara baik yang memiliki
pengetahuan ketrampilan dan keperdulian sosial yang berguna bagi
c. Untuk membina siswa menjadi warga Negara yang baik dan
memiliki pengetahuan, keterampilan dan keperdulian sosial,
hendaknya harus disesuikan dengan tata nilai-moral yang berlaku
dimasyarakat.
d. Untuk mewariskan nilai-moral dalam masyarakat agar dapat
menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia.
3. Materi Jenis-jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia.
a. Jenis-jenis usaha di Indonesia.
Manusia mempunyai banyak kebutuhan. Kebutuhan itu
dipengaruhi melalui berbagai kegiatan. Jika suatu jenis kebutuhan
dapat terpenuhi akan timbul kebutuhan lainnya yang lebih tinggi
tingkatnya. Kebutuhan manusia diantaranya makan, minum, pakaian,
perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan dan rekreasi. Manusia
harus melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Jenis-jenis usaha perekonomian yang berkembang di Indonesia
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu usaha informal dan usaha
formal. Usaha informal adalah sektor usaha yang tidak memiliki izin
resmi dan status hukum dari pemerintah atau lembaga yang
berwenang. Usaha ini timbul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan tuntutan lapangan kerja yang terus meningkat. Usaha formal
adalah usaha yang memiliki izin resmi dan status hukum dari
bedakan menjadi dua yaitu menurut lapangan usahanya dan menurut
pemiliknya.
1) Menurut lapangan usahanya
a) Pertanian merupakan jenis usaha untuk mengolah tanah dan
menanaminya. Misalnya: menanam padi, palawija,
buah-buahan, dan sayuran.
b) Peternakan merupakan jenis usaha dalam membudidayakan
hewan-hewan ternak. Misalnya: memelihara ayam, itik,
kambing, dan sapi.
c) Ekstraksif merupakan jenis usaha yang menggambil langsung
dari alam. Misalnya: mengambil rotan di hutan dan mengambil
ikan di laut.
d) Perdagangan, merupakan jenis usaha penjualan barang-barang
dari produsen (pembuat barang) kepada barang konsumen
(pemakai barang). Misalnya: usaha membuka toko dan warung.
e) Perindustrian merupakan jenis usaha pengolahan barang jadi
atau setengah jadi. Termasuk kegiatan perindusrian adalah
limbah menjadi barang yang berguna.
f) Jasa merupakan jenis usaha pelayanan kepada para konsumen
atas keahlian yang dimiliki. Seperti: guru, dokter, penulis dan
2) Menurut pemiliknya
a) Usaha yang dikelola perseorangan
Dalam usaha perseorangan seluruh modal adalah milik sendiri.
Bentuk usaha perseorangan biasanya sederhana sederhana,
namun belum tentu perusahaannya kecil. Kelebihan usaha
perseorangan:
(1) Pemilik bebas mengatur usahanya sehingga mendorong
pengusaha untuk kreatif dan lebih giat bekerja.
(2) Semua keuntungan dapat dinikmati sendiri.
(3) Rahasia perusahaan dapat lebih terjamin.
(4) Pemilik dapat mengambil keputusan dengan cepat.
Selain kelebihan, usaha perseorangan juga memiliki
kelemahan diantaranya:
(1) Kemampuan tenaga dan modal terbatas.
(2) Kesinambungan usaha kurang menjamin.
(3) Segala tanggung jawab dan resiko usaha dipikul sendiri.
b) Usaha yang dikelola oleh kelompok
Usaha yang didirikan dan dinikmati oleh beberapa orang,
banyak jenisnya. Perusahaan yang dikelola secara kelompok
bergerak diberbagai bidang, misalnya: bidang agraris, industri,
perdagangan dan jasa. Bentuk perusahaan yang dikelola secara
(1) Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh paling sedikit
dua orang. Setiap anggota firma berhak untuk bertindak atas
nama firma. Resiko tindakan seorang anggota firma
ditanggung bersama.
(2) Persekutuan Komanditer (CV), perusahaan ini didirikan dari
perusahaan perseorangan dan juga dari firma. Jika
perusahaan ingin mengembangkan usaha sehingga
memerlukan tambahan modal, dapat diperoleh dari para
penambah modal.
(3) Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang merupakan
persekutuan antara dua orang atau lebih dengan modal yang
diperoleh dari penjualan saham. Saham adalah surat
berharga tanda turut serta menjadi pemilik perusahaan.
Saham dapat diperjual belikan di pasar modal. Banyaknya
saham yang dimiliki oleh persero akan menentukan
besarnya deviden yang diterima. Deviden adalah laba
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
(4) Koperasi adalah usaha bersama yang dimiliki organisasi
dengan ciri khas kekeluargaan. Koperasi yang ada di
Indonesia misalnya: koperasi unit Desa (KUD), Koperasi
(5) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah perusahaan
yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Tujuan
utamanya adalah untuk melindungi kepentingan umum.
b. Kegiatan ekonomi di Indonesia
Berbagai macam kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat.
Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan untuk mendapatkan
penghasilan. Penghasilan digunakan untuk kebutuhan hidup. Kegiatan
ekonomi yang utama ada tiga macam yaitu:
1) Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Orang yang melakukan produksi disebut
produsen. Yang termasuk kegiatan produksi, antara lain,
periklanan, industri dan kerajinan. Contoh kegiatan produksi
misalnya: Setiap hari Warsi menjahit baju dan celana. Baju dan
celana itu dijual ke pedagang. Kegiatan Warsi menghasilkan baju
atau celana itu disebut kegiatan menghasilkan barang-barang
konfeksi. Sementara baju atau celana hasil jahitannya disebut
hasil produksi konveksi dan Rojak dan teman-temannya adalah
nelayan. Mereka melaut, menjala ikan, menjemur ikan, dan
mengasinkan ikan. Kegiatan mereka disebut kegiatan
menghasilkan barang-barang hasil perikanan. Hasilnya, disebut
hasil produksi nelayan.
2) Distribusi adalah penyebaran hasil produksi kekonsumen. Produk
melalui perantara. Perantara atau orang yang menyalurkan hasil
produksi kekonsumen disebut distributor. Contoh kegiatan
distribusi: beras dari Sulawesi yang didistribusikan ke Jawa, sepatu
yang didistribusikan ke tempat pemasaran, semen yang dari pabrik
didistribusikan ke daerah-daerah.
3) Konsumsi adalah kegiatan manusia memakai barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhannya. Orang yang memakai atau
menikmati barang dan jasa disebut konsumen. Contoh kegiatan
konsumsi: membeli makanan dan minuman di kantin sekolah dan
menghabiskan makanan tersebut. Demikian juga, ketika kamu
memakai baju, sepatu, tas, jam tangan, kaus kaki, dan peralatan
sekolah lainnya.
c. Cara mencintai barang produksi dalam Negeri
Setiap orang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Sebelum melakukan kegiatan konsumsi setiap orang
mempunyai pilihan yang didorong oleh alasan tertentu. Beberapa
alasan yang menjadi pertimbangan untuk memilih barang yang
akan dibeli antara lain mutu barang dan harga barang.
Kita seharusnya merasa bangga dengan perkembangan
produksi di Indonesia. Mutu atau harga barang produksi Indonesia
dapat bersaing dengan barang produksi Negara lain. Kalau bangsa
lain sudah menggunakan barang produksi Indonesia, sebaiknya
mencintai barang produksi dalam Negeri, antara lain sebagai
berikut:
a) Membeli dan memakai produksi bangsa sendiri.
b) Bangga dan bersyukur atau produksi bangsa sendiri.
c) Turut menyebarkan informasi produksi bangsa sendiri.
d) Memberikan kritik dan saran untuk kemajuan produksi sendiri.
B. Strategi Pembelajaran Mind Maps 1. Pengertian Strategi
Strategi hampir sama dengan kata taktik, siasat atau politik. Strategi
sebagai istilah banyak digunakan orang. Dalam artian umum, strategi
adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien
memperoleh hasil suatu rancangan. Strategi pembelajaran adalah
rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan
pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asesmen) agar
pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ditetapkan. Strategi pembelajaran pada hakikatnya terkait dengan
perencanaan atau kebijakan yang dirancang dalam mengelola
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
(Suyono, 2014: 20).
Menurut Kozwa Sanjaya dalam Majid (2014: 7) secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan setiap kegiatan
peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan
keberhasilan.
2. Mind Maps
a. Pengertian Mind Maps
Mind maps asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Burzan tahun
1970-an. Menurutnya mind maps adalah penyimpanan, penarikan
data, dan akses yang luar biasa menakjupkan (Buzan, 2009: 12). Mind
maps sering juga disebut dengan pemetaan pikiran. Pemetaan pikiran
adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk
menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan
penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk
membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk
mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka
pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
Masih dalam Tony Buzan mind maps juga merupakan peta rute
yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan
pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan
sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan
tradisional. Semua mind maps mempunyai kesamaan, semua
munggunakan warna, semua memiliki struktur alami yang memancar
dari pusat. Semua menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan
gambar, yang sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind maps,
daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram
warna-warni, dengan teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan
cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal. Mind maps
membantu dalam belajar menyusun, dan menyimpan sebanyak
mungkin informasi yang diinginkan, dan mengelompokkannya dengan
cara yang alami, memberi akses yang mudah dan langsung (ingatan
yang sempurna) kepada apapun yang diinginkan.
Dengan mind maps, akan semakin mudah belajar dan
mengatahui banyak hal (Buzan, 2008: 13). Mind maps adalah cara
termudah untuk menepatkan informasi kedalam otak dan mengambil
informasi keluar otak.
b. Langkah-Langkah Membuat Mind Maps
Sebelum membuat mind maps, siapkan bahan-bahan untuk
membuatnya:
1) Kertas kosong tak bergaris
2) Pena dan pensil warna
3) Otak
Langkah-langkah untuk membuatnya:
1) Mulailah dari bagian tengah yang kosong yang sisi panjangnya
diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberi
kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk
mengungkapdan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda. Karena sebuah
gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan
imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat
kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan
mengaktifkan otak kita.
3) Gunakan warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya
dengan gambar. Warna membuat mind maps lebih hidup,
menambah energi kepada pemikiran kreatifdan menyenangkan.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan
hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu
dan dua dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi.
Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus.
Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah
mengerti dan mengingat. Perhubungan cabang-cabang utama akan
menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur
pikiran kita.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.
utama yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang
pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena kata kunci
tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind
maps. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda,
menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita
menggunakan kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan
cenderung menghambat efek pemicu ini.
7) Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar
bermakna seribu kata.
c. Kelebiahan dan kekurangan Mind Maps
1) Kelebihan Strategi Mind Maps:
a) Cara penggunaan strategi ini cepat.
b) Strategi dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang
muncul dikepala.
c) Proses menggambar bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d) Hasil gambaran yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan
2) Kekurangan Srategi Mind Maps
a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
b) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
c) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.
http://www.ras-eko.com/2011/05/model-pembelajaran-mind-mapping.htmldiakses pada tanggal 20 Oktober 2016 pukul 09.45
WIB.
d. Manfaat Mind Maps
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh saat menggunakan mind
maps dalam kegiatan belajar mengajar antara lain:
1) Mind maps menggunakan warna
Dengan menggunakan warna itu artinya telah mengaktifkan
otak kanan anak. Warna bisa membantu dalam mengklasifikasi
informasi dan juga dapat menstimulasi ide serta kreatifitas anak.
2) Mind maps adalah gambar
Dari berbagai riset yang dilakukan di dunia, terbukti ada
kolerasi yang kuatantara mind maps dan daya ingat
penggunaannya. Secara umum anak dibelakali mind maps untuk
mempelajari materi pelajaran memiliki memori yang lebih baik
daripada anak yang hanya membaca buku secara verbal.
3) Mind maps membantu menyatukan asosiasi anak
Dalam group mind maps, dapat membantu menyatukan
asosiasi anak agar distorsi pemahaman pelajaran tidak terlalu jauh
ketika seorang guru mengajar langsung diikat dalam cabang mind
maps sesuai dengan heararkinya. Penambahan gambar dan warna
akan memperkuat asosiasi anak menjadi berlipat-lipat.
4) Mind maps merupakan alat bantu menguji kompetensi anak
Apa yang dipelajari anak membentuk pemahaman di dalam
otaknya. Dengan meminta anak mempresentasikan mind maps yang
dibuatnya. Anak-anak dapat mengetahui apa yang sudah diketahui
dan apa juga yang belum diketahui.
5) Mind maps memberikan gambaran besar
Sebelum mengajar tentu setiap guru atau orang tua biasanya
memiliki rencana pengajaran. Dengan me-mind maps-kan rencana
pengajaran yang di dalamnya termasuk seluruh kegiatan yang akan
dilaksanakan di kelas sampai pada penugasan maka jalannya kelas
seolah sudah dapat dilihat secara detail dan terintegrasi. Sebelum
memulai pelajaran, perlu memberikan kesempatan kepada anak
untuk memahami arah pelajaran yang dilalui bersama pada jam
tersebut. Harus ada kesepakatan dahulu mengenai materi yang akan
disajikan. Mind maps-kan poin-poin penting yang akan dibahas dan
dikuasai anak setelah belajar agar mereka mendapat gambaran
menyeluruh tentang pelajaran. Hal ini akan membantu fokus,
menimbulkan rasa ingin tahu, memunculkan pertanyaan-pertanyaan
mengenai arsitektur dasar dari keseluruhan pelajaran (Lucy, 2012:
181).
e. Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Mind Maps
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru menyampaikan materi sebagaimana biasanya.
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Guru menugaskan pada tiap kelompok untuk membuat catatan
materi yang baru diterima dari guru dalam bentuk peta pikiran.
5) Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide
pemetaan konsep berfikirnya.
6) Guru menjelaskan atau mengulangi kembali materi yang
sekiranya belum dipahami siswa.
7) Kesimpulan.
http://www.duniapembelajaran.com/2015/02/prosedur-model-pembelajaran-mind-mapping.html diakses pada tanggal 20
Oktober 2016 pukul 09.45 WIB.
C. Hubungan Strategi Pembelajaran Mind Maps dengan Hasil Belajar IPS
Strategi pembelajaran mind maps diharapkan dapat membantu
siswa kelas V agar lebih mudah memahami materi pembelajaran IPS yakni
materi tentang jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Mind
maps adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar
visual. Mind maps memadukan dan mengembangkan potensi otak yang
otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat
segala bentuk informasi baik secara tertulis maupun secara verbal (Sari,
2012: 160). Pembelajaran menggunakan strategi mind maps akan lebih
jauh sederhana dan ringkas, karena dalam mind maps hanya dituliskan kata
kuncinya saja (Windura, 2010: 31). Dengan mind maps waktu siswa untuk
belajar akan lebih efektif. Mind maps juga mengemas materi dengan
kreatif sehingga mengulang materi bagi siswa tidak menjemukan dan
membuat lebih bermakna. Belajar yang efektif dan bermakna akan
menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar (Supriyono, 2013: 83). Hasil belajar siswa adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
koknitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil belajar.
Penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai sangat menentukan
keberhasilan belajar siswa. Dengan strategi pembelajaran yang sesuai,
siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat
mengembangkan potensi yang tersimpan dalam sendirinya. Penggunaan
strategi pembelajaran mind maps dalam penelitian ini, diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V MI Al Hikmah Sendang. Selain
itu juga menjadikan inovasi pembelajaran yang menarik bagi guru dan
BAB III
PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI
1. Gambaran Umum MI Al Hikmah
Penelitian ini dilakukan di MI Al Hikmah Sendang, Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang. Masdrasah Ibtidaiyah ini merupakan
salah satu madrasah unggulan di Desa Sendang.
MI Al Hikmah Sendang ini berdiri atas tanah yang luasnya 546
yang berdiri di tahun 1975.Tanah ini milik yayasan yang sudah
memiliki sertifikat akte yang sah. Status MI Al Hikmah Sendang ini
sudah mendapat Akreditasi Sekolah dari Kementrian Agama Dengan
NSS.111233220111 yang mendapat akreditasi A.
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi Sekolah
Terwujudnya Sumber Daya Insani yang Berkwalitas dibidang
IPTEK dan IMTAQ.
b. Misi Sekolah
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu
berkualitas.
2) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang
mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ.
5) Meningkatkan prestasi dibidang akademik dan non akademik.
6) Meningkatkan sistem menejemen pendidikan yang transparan.
c. Tujuan sekolah
1) Dapat mengamalkan ajaran agama Islam ala ahlussunah
waljamaah hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
2) Dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efektif, kreatif
dan menyenangkan.
3) Meraih prestasi akademik dan non akademik tingkat kabupaten.
4) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
bekal untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.
5) Menjadi madrasah yang diminati masyarakat.
3. Daftar Guru
Guru atau tenaga pendidik MI Al Hikmah sendang sebanyak 7
orang, termasuk kepala sekolah, guru yang merangkap menjadi staff
TU. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan pengajar dan staff lainnya
yang ada di MI Al hikmah dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Al Hikmah
No Nama L/P Jabatan
1 M. Muhib, S.PdI L Kepala Sekolah
2 Roudatul Hidayah, S.PdI P Wali Kelas 1
3 Ade Wintarsih, S.PdI P Wali Kelas 2
4. Eni Rosyidah, S.PdI P Wali Kelas 3
5 Nur Baedah, S.PdI P Wali Kelas 4
6 Listiyono S.PdI. P Wali Kelas 5
4. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan oleh MI Al Hikmah adalah
Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan), yang
memuat jenis-jenis mata pelajaran umum dan muatan lokal yang
meliputi:
a. Mata Pelajaran Umum
Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Jasmani
dan Rokhani, Seni Budaya dan Keterampilan.
b. Muatan Lokal
Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa
c. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran
yang bertujuan mengembangkan bakat dan minat siswa sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki masing masing siswa.
Ekstrakurikuler yang ada di MI Al Hikmah adalah pramuka.
B. Subjek Penelitian 1. Subjek penelitian
Subjek yang diambil adalah siswa kelas V MI Al Hikmah
Sendang Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 yang berjumlah 17 siswa dengan keterangan 7 siswa
perempuan dan 10 siswa laki-laki. Selama proses penelitian semua
Berikut kode siswa kelas V MI Al Hikmah sendang Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang.
Tabel 3.2 Kode siswa kelas V MI Al Hikmah
No Kode Siswa Jenis Kelamin
1 A Perempuan
2 B Perempuan
3 C Laki-laki
4 D Laki-laki
5 E Laki-laki
6 F Laki-laki
7 G Laki-laki
8 H Laki-laki
9 I Laki-laki
10 J Laki-laki
11 K Laki-laki
12 L Perempuan
13 M Perempuan
14 N Laki-laki
15 O Perempuan
16 P Perempuan
17 Q Perempuan
2. Kolaborator penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan belajar dan peneliti
menyiapkan RPP, media pembelajaran dan melakukan observasi
terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses