• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

25 A. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Salatiga. Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII B SMP pangudi Luhur Salatiga. Kelas VIII B adalah sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 29 siswa dan Kelas VIII A adalah sebagai kelas kontrol yang berjumlah 29 siswa.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen masing-masing dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Jadwal kegiatan penelitian tercantum pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Jadwal kegiatan penelitian

No Hari/Tanggal Uarian Kegiatan

1. Selasa 14 mei 2013 a.Perkenalan dengan siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol.

b.Memberikan pretest kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol).

2. Rabu 15 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.

3. Kamis 16 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Jumat 17 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen.

5. Selasa 21 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontol.

6 Rabu 22 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol VIII A.

7. Kamis 23 mei 2013 Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

8. Selasa 28 mei 2013 Memberikan posttest kepda kelas kontrol dan kels eksperimen.

(2)

C. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaranpada kelas eksperimen ini terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit).

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lembar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan model pembelajaran tutor sebaya yaitu guru membagi kelompok dengan salah satu anggotanya mempunyai peringkat tinggi untuk menjadi tutor pada kelompok tersebut. Kemudian guru memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok tentang jaring-jaring dan komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi terkait materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang jaring-jaring dan komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas. Guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi kelompok selesai dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas

(3)

yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan pertama ada beberapa kendala dintaranya yaitu : pengalokasian waktu belum sesuai, siswa masih canggung dengan model pembelajaran yang baru terutama peran tutor dalam kelompok belum terlalu terlihat. Dalam melakukan presentasi belum terlalu maksimal.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada hari jumat 17 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume

(4)

dari kubus dan balok. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan kedua ada beberapa kemajuan dibandingkan pertemuan pertama yaitu pengalokasian waktu sudah tepat, diskusi dalam kelompok terlihat sangat kompak. Peran tutor dalam kelompok terllihat jelas. Tetapi siswa terlalu cepat dalam menyampaikan materi saat presentasi.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada kelas eksperimen dilakukan pada hari selasa tanggal 21 mei. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai, guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.

Pada awal pembelajaran guru memersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru kembali membagi siswa dalam beberapa kelompok sesuai pada pertemuan yang lalu, dengan salah satu siswa menjadi tutor sebayanya. Salanjutnya guru memberikan materi

(5)

beserta contoh soal kepada masing-masing kelompok mencari luas permukaan dan volume prisma dan limas.

Pada kegiatan elaborasi masing-masing kelompok berdiskusi lembar materi yang telah dibagi kepada setiap kelompok dibantu oleh tutor sebayanya tentang kelompok mencari luas permukaan dan volume prisma dan limas. Guru bertindak sebagai fasilitator dimana siswa sebagai tutor tidak mampu menjawab pertanyaan dari teman sebayanya. Setelah proses diskusi dalam kelompok selesai maka dilanjutkan dengan masing-masing kelompok melalui wakilnya menyampaikan hasil diskusi secara berurutan sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan maka selanjutnya konfirmasi yang meliputi pemberian kuis kepada siswa untuk melihat kemampua siswa setelah meakukan proses pembelajaran. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus dan balok, prisma dan limas.

Pada pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah sesuai dengan model pembelajaran tutor sebaya, dimana kekompakan dalam kelompok sangat terlihat.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 90 menit (2 X 45 menit). a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada kelas kontrol dilaksanaan pada hari rabu 15 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

(6)

Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi motivasi siswa tentang pentingnya mempelajari materi ini.

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru beranya mengenai materi apa yang dipelajari sebelumnya kepada siswa. Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang komponen-komponen pada kubus, balok, prisma, dan limas. Dilanjutkanenan guru menjelaskan materi tentang membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas. Setelah kegiatan elaborasi dilakukan aka dilanjutkan denan konfirmasi yang meliputi pemberian latiha soal kepada siswa, selanjutnya guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan yang terakhir adalah penutup yang meliputi guru memberi motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, supaya siswa bisa mempersiapkan.

Berdasarkan pertemuan pertama siswa kelihatan kurang antusias dalam mengikuti jalannya pembelajaran. Ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sendiri, dan juga banyak yang melamun. Ada juga sebagian kecil siswa yang serius mendengarkan.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama pendahuluan yang meliputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan pertama, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini. Dilanjutkan dengan guru memberi motifasi siswa akan pentingnya mempelajari materi ini.

(7)

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru mengawali materi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari kubus dan balok ?). Pada kegiatan elaborasi guru menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari kubus dan balok. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan konfirmasi yang meliputi guru memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari. Kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru juga memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan mempelajari materi tentang luas permukaan dan volume prisma dan limas.

Pada pertemuan kedua tidaklah jauh berbeda dengan pertemuan pertama, aktifitas siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran. Disini terlihat guru yang lebih aktif dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya duduk diam, terkadang banyak dari mereka yang tidak mendengarkan penjelasan guru.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari rabu tanggal 22 mei 2013. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, lebar kerja siswa, dan media pembelajaran, contohnya alat peraga, buku-buku pelajaran mengenai materi yang akan dipelajari. Pada awal pembelajaran guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan menggucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu yang pertama adalah pendahuluan yang meliiputi guru memberi pertanyaan tentang materi pada pertemuan kedua, sebagai pengantar materi yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini dilanjutkan dengan memberi motifasi siswa akan pentingnya mempelajari materi ini.

(8)

Pembelajaran dilajutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan ekplorasi guru mengawali dengan tanya jawab dengan siswa (siapa yang tau rumus volume dari prisma dan limas ?). Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan elaborasi yang meliputi guru menjelaskan materi tentang mencari luas permukaan dan volume dari prisma dan limas. Setalah itu dilanjutkan dengan konfirmasi yakni guru memberi latihan soal kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah dipelajari. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dan memberi penegasan atas materi yang telah dipelajari hari ini. Kegiatan terakhir pada pertemuan kedua adalah penutup. Pada kegiatan ini guru motifasi siswa agar lebih memahami materi yang telah dipelajari dan guru memberi tau kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan ada tes materi kubus, balok, prisma dan limas.

Pertemuan ketiga, guru lebih tegas kepada siswa yang kurang mendengarkan. Siswa terlihat sedikit lebih tenang dalam proses pembelajaran. Tetapi mereka asih belum antusias kepada materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran mekanistik jika dilihat memangkurang banyak melibatkan siswa dalam untuk lebih menggali meteri dan aktif dalam belajarar dikelas.

D. Analisis Data

1. Analisis Data Pretest

Pretest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang diberikan kepada kedua kelompok sama. Pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok sebelum dikenakan perlakuan.

a. Uji Deskriptif Pretest

Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskriptif pretest ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini.

(9)

Tabel 4.2

Uji Deskriptif Statistik Pretest

Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata nilai kelas adalah 56,7948, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan nilai tertingginya adalah 94,12. Untuk kelas 8B nilai ata-rata kelas adalah 53,9555, dan nilai terendahnya adalah 5,88 sedangkan nilai tertinggi adalah 88,24.

b. Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji normalitas untuk pretest ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Sesuai hasil pada Tabel 4.3, taraf signifikan kelas 8A 0,014 < 0,05, dan untuk kelas 8B 0,126 > 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal.

c. Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kelas 8a 29 5.88 94.12 56.7948 29.00200 kelas 8b 29 5.88 88.24 53.9555 23.74232 Valid N (listwise) 29 Tests of Normality kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. nilai 8A

8B

.183 29 .014 .904 29 .012 .144 29 .126 .924 29 .038

(10)

harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4

Uji Homogenitas Soal Pretest

Levene Statistic Df1 Df2 Sig. Pretest

Base on Mean

.996 1 56 .323

Dari Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 < 0,323. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen. d. Uji Beda Rata-Rata Pretest

Analisis uji beda rata-rata (uji t) digunakan untuk mengamati perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang tidak berhubungan satu sama lain. Uji t digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata kedua kelas yang diamati. Adapun perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS 16.0 (Statistic Product Service Solution). Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan sama jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil uji beda rata-rata pretest dapa dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Hasil Uji Beda Rata-Rata Pretest

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat pada Asymp Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,548 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tidak memiliki perbedaan. Jadi kedua kelompok bisa diberi perlakuan sesuai dengan kelompok ekspermen dan kelompok kontrol.

Mann-Whithey U Wilcoxon W Z

Asymp Sig. (2-tailed)

382.000 817.000 -.601 .548

(11)

2. Anallisis Data Posttest

Posttest dilakukan pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Bentuk soal dan jumlah soal yang diberikan kepaada kedua kelompok sama. Posttest dilkukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

a. Uji Deskriptif Posttest

Uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai minimum dan minimum kelas, nilai rata-rata kelas. Uji deskriptif dilakukan dengan mengggunakan program SPSS 16.00. Hasil uji deskiptif posttest diunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskriptif Posttest

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kelas 2A 29 23.53 100.00 70.9945 22.77883 Kelas 2B 29 52.94 100.00 83.3683 16.26735 Valid N (listwise) 29

Hasil uji deskriptif menunjukkan dari 29 siswa kelas 8A rata-rata nilai kelas adalah 70,9945, dan nilai terendahnya adalah 23,53 sedangkan nilai tertingginya adalah 100,00. Untuk kelas 8B nilai ata-rata kelas adalah 83,3683, dan nilai terendahnya adalah 52,94 sedangkan nilai tertinggi adalah 100,00.

b. Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas merupakan uji prasarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Uji

Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05. Hasil uji normalitas untuk posttest ditunjukkan pada Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai 8A .208 29 .002 .884 29 .004

(12)

Sesuai hasil pada Tabel 4.7, taraf signifikan keduakelas baik 8A maupun 8B dibawah 0,05. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal.

c. Uji Homogenintas Posttest

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian memilik tingkat varian data yang atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan karena pada penelitian kedua kelas harus seimbang (homogen). Analisis homogenitas bisa diuji dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil uji homogenitas untuk soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Uji Homogenitas Soal Posttest

Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa taraf signifikan 0,05 < 0,077. Jadi bisa disimpulkan untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki kondisi yang sama atau bisa dikatakan homogen. d. Uji Beda Rata-Rata posttest

Perhitungan beda rata-rata hasil belajar matematika menggunakan bantuan SPSS 16.00. Perhitungan beda rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam maa pelajara matematika dengan mengggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik. Karena data posttest yang didapat menunjukkan bahwa sesuai Tabel 4.10, taraf signifikan 0,05 > 0,000. Jadi bisa disimpulkan bahwa sebaran data tidak dalam kondisi normal. Kemudian perhitungan mengguanakan uji beda rata-rata non parametrik. Hasil perhitungan uji t mengggunakan analisis non peramerik dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Levene Statistic Df1 Df2 Sig. Pretest

Base on Mean

(13)

Tabel 4.9

Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Posttest Menggunakan Analisis Non Parametrik

Bisa dilihat pada Tabel 4.12 yaitu pada Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas dengan model pembelajaran mekanistik.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dan mekanistik pada materi bangun ruang sisi datar di SMP Pangudi Luhur Salatiga kelas VII tahun ajaran 2012/2013. Analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata dua sampel, sehingga kedua kelompok harus diuji prasarat berupa uji normalitas dan homogenitas. Hasil pretest yang sudah diakukan pada kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya menunjukkan nilai rata-rata kelas 53,9 dengan standar deviasi 23,7. Sedangkan untuk kelas dengan model pembelajaran mekanistik menunjukkan nilai rata-rata kelas 56,7 dengan standar deviasi 29,0. Populasi memiliki varian yang hampir sama atau bisa disimpulkan kedua kelas homogen, terlihat f hitung Levene test sebesar 0,323 > 0,05.

Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar matematika pada posttest menunjukkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,019 < 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas dengan model pembelajaran mekanistik. Pembelajaran dengan menggunakan model tutor sebaya memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dikarenakan siswa berada dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi. Jadi siswa tidak hanya mendegarkan ceramah dari guru saja, tapi mereka dapat lebih aktif dalam berdiskusi dalam kelompoknya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran mekanistik yang hanya mendengarkan ceramah

Mann-Whithey U Wilcoxon W

Z

Asymp Sig. (2-tailed)

272.000 707.000 -2.338

(14)

dan menyebabkan siawa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh hasil posttest untuk kelas dengan model pembelajaran tutor sebaya mempunyai rata-rata kelas 83,36 dengan standar deviasi 16,26. Untuk kelas dengan model pembelajaran mekanistik mempunyai rata-rata 70,99 dengan standar deviasi 2,77. Dari hasil posttet terlihat bahwa untuk pembelajaran model tutor sebaya lebih unggul bukan hanya dalam hal teknis tapi juga dalam hal hasil belajar siswa.

Hasil pengamatan terhadap siswa yang diajar dengan model pembelajaran tutor sebaya siswa terlihat lebih aktif, lebih memahami materi pembelajaran yang dipelajari. Sedangkan untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran mekanistik siswa cenderung melamun, kurang antusias dalam proses pemebelajaran, hal ini menimbulkan siswa kurang memahami materi pembelajaran yang dipelajari.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dapat disimpulakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi pada siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas tangan “menyakiti” dalam bahasa Sunda dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yakni berdasarkan komponen makna generik dan

Saran yang dapat diberikan adalah current ratio, return on assets, dan return on equity memiliki pengaruh dan hubungan erat serta memberikan kontribusi yang

Sedangkan untuk kuantitatif, kita juga tidak bisa menutup mata dengan data yang diurai dan dideskripsikan sebab tujuan akhir penelitian kuantitiatif juga akan menggambarkan

Apabila dalam arah pembebanan gempa akibat pengaruh gempa rencana sistem struktur gedung terdiri dari beberapa jenis subsistem struktur gedung yang berbeda, faktor

Dengan meningkatnya selling in dari perusahaan akan memicu stock level yang tinggi di outlet dan memberikan potensi yang lebih tinggi pada penjualan ke konsumen (Kapalka

Anda juga dapat menggunakan tombol daya untuk mengaktifkan mode tidur atau hibernasi pada PC Notebook dan beralih kembali ke siaga dari mode tidur atau hibernasi.. Jika PC

Sehubungan dengan telah selesainya proses Pelelangan Umum Pengadaan Jasa Konstruksi Tahap XIII pada 28 (Duapuluh delapan) paket pekerjaan yang dilelang, dengan memperhatikan ketentuan