• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD GUGUS KAPTEN JAPA DENPASAR UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD GUGUS KAPTEN JAPA DENPASAR UTARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN

MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA

KELAS V SD GUGUS KAPTEN JAPA

DENPASAR UTARA

I Putu Tommi Purwanto1, IGA Agung Sri Asri2, Made Putra3

1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

Emai: [email protected]

1

, [email protected] , [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model Pembelajaran Generatif Berbantuan Media Powerpoint dengan kelas yang dibelajarkan secara konvensinal pada siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Non Equvalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa yang berjumlah 264 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling yang diacak adalah kelasnya untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan hasil pengundian yaitu siswa kelas V SD N 33 Dangin Puri sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang siswa dan kelas V SD N 20 Dangin Puri sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan tes objektif bentuk pilihan ganda biasa. Kemudian data dianalisis dengan uji beda mean (uji-t). Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model Pembelajaran Generatif Berbantuan Media Powerpoint dengan kelas yang dibelajarkan secara konvensinal. Hal tersebut dapat dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen = 81,06 > = 75,85 pada kelas kontrol dan hasil analisis uji hipotesis diperoleh thitung = 4,82 > ttabel (α= 0,05, 63) = 2,000 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Generatif Berbantuan Media Powerpoint berpengaruh terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: Model Pembelajaran Generatif, Media Powerpoint,Hasil Belajar PKn.

Abstract

This research aimed at knowing the significantly different in citizenship study between groups of students’ learning by using generative learning helped by power point with students who involved in conventional learning in grade V of Elementary school students at SD Gugus Kapten Japa in north denpasar district. Type of this study was experimental research used quasi experimental design. The subjects of this research were grade V of Elementary school students at SD Gugus Kapten Japa in North Denpasar district. Sample were taken randomly namely, grade V of Elementary school students at SD N 33 Dangin Puri as an experimental class with the number of the students of each group were 32 students and grade V of Elementary school students at SD N 20 Dangin Puri as controlled class with the number of the students of each group were 31 students. The technique used in collecting the data in this research was objective test. Statistical analysis used to test the research hypothesis was test of different mean (t-test). The analysis showed that there was the significantly different in citizenship study between the students’ learning by using generative learning helped by power point with the students who involved in conventional learning. It was be evidenced that the average score reached of experimental class was = 82,18 > = 70,71 in controlled class, and by virtue of testing criteria is value = 4,82 > table = 2,000 with. result H0 is

not accept dan Ha is accept. it can be concluded that the used of generative learning helped by power point influenced the students citizenship study in grade V of Elementary school students at SD Gugus Kapten Japa in North Denpasar district.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat

perkembangan.Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisPKnsi kepentingan masa depan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 (bab II, pasal 3) menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, baik bagi masyarakat maupun negara.Pendidikan juga menjadi suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan dapat bersaing dengan negara–negara lainnya.Hal ini dilihat dari adanya undang–undang yang mengatur mengenai pendidikan terutama di Indonesia. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan (2002:263), pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, cara perbuatan mendidik. Namun dalam proses pengelolaan pendidikan khususnya di Indonesia masih banyak mengalami permasalahan yang ditemukan yaitu dalam pembelajaran PKn seperti kurang optimalnya nilai yang diperoleh siswa. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kurang tepatnya model atau metode yang digunakan guru untuk membelajarkan PKn dan faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti motivasi dan minat belajar siswa.

PKn merupakan mata pelajaran yang diberikan di setiap jenjang pendidikan.Hal ini disebabkan karena mata

pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam segala aspek kehidupan.Menurut Ubaedillah (2012: 15) pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan HAM. Fungsi dari PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia.Di samping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan negara. Serta pendidikan bela negara agar menjadi warga nagara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.PKn merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan terapan moral yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala sosial, khususnya yang berkaitan dengan moral serta perilaku manusia. Pendidikan Kewarganegaraan termasuk pelajaran bidang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari teori-teori serta perihal sosial yang ada di sekitar lingkungan masyarakat kita.

Dari hasil observasi dilapangan, pembelajaran dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah bervariasi dan tugas-tugas di rumah (PR). Pada penelitian ini akan digunakan Model Pembelajaran GeneratifBerbantuan Media Powerpoint. Pembelajaran Generatif merupakan salah satu model pembelajaran diusulkan oleh Osborne dan Wittrock pada tahun 1985. Model pembelajaran generatif didasarkan pada teori belajar generatif dimana pembelajaran generatif merupakan model pembelajaran yang berlandaskan pada pandangan konstruktivisme dalam belajar-mengajar yaitu pandangan yang berpedoman pada asumsi dasar bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran pembelajar (Suastra,2006:62).Model pembelajaran generatif berbasis pada pandangan konstruktivisme, dengan asumsi dasar bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran siswa.Dalam pembelajaran generatif terdapat empat tahap yaitu (1) pendahuluan

(3)

atau eksplorasi, (2) pemfokusan, (3) tantangan atau pengenalan konsep (4) penerapan kosep (Wena, 2009:177).

Keunggulan dari pembelajaran generatif adalah (a) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pikiran/pendapat/ pemahamannya terhadap konsep, (b) melatih siswa untuk mengkomunikasikan konsep, (c) melatih siswa untuk menghargai gagasan orang lain, (d) memberikan kesempatan kepada siswa untuk perduli terhadap konsepsi awalnya (terutama siswa yang miskonsepsi), siswa diharapkan menyadari miskonsepsi yang terjadi dalam pikirannya dan bersedia memperbaiki miskonsepsi tersebut, (e) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, (f) dapat menciptakan suasana kelas yang aktif karena siswa dapat membandingkan gagasannya dengan gagasan siswa lainnya serta intervensi guru,(g) guru mengajar menjadi kreatif dalam mengarahkan siswanya untuk mengkonstruksi konsep yang akan dipelajari, (h) guru menjadi terampil dalam memahami pandangan siswa, dan mengorganisasi pembelajaran. Maka pembelajaran generatif dapat membuat siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan membuat hasil belajar siswa meningkat.

Hal ini didukung oleh penelitian Ratnadewi (2010) yang menunjukkan bahwa model pembelajaran Generatif dapat meningkatkan hasil belajar PKN siswa kelas IV SD Negeri 2 Pemaron tahun ajaran 2010/2011dan juga didukung oleh penelitian Putra (2013) yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan bantuan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6 Ubung.Selain itu, melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat berlatih bersosialisasi dengan anggota kelompoknya dan mendorong terjadinya komunikasi multi arah. Masing-masing pihak yang melakukan kegiatan belajar dapat menjadi sumber belajar (Sardiman, 2011:225). Berdasarkan uraian yang telah dPKnparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Berbantuan Media Powerpoint Terhadap

Hasil Berlajar PKn Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi experimental design yaitu nonequivalent control group design yaitu pada desain ini sering digunakan untuk penelitian pendidikan. Rancangan penelitian ini hanya memperhitungkan skor post test saja yang dilakukan pada akhir penelitian atau dengan kata lain tanpa memperhitungkan skor pre test.Dalam penelitian ini skor pre test digunakan untuk menguji kesetaraan sampel yakni antara siswa kelompok eksperimen dengan siswa kelompok kontrol. Hal tersebut didukung oleh pendapat (Dantes,2012:97) yang menyatakan bahwa pemberian pre test biasanya untuk mengukur ekuivalensi atau penyetaraan kelompok. Model pembelajaran yang digunakan sebagai perlakuan dalam penelitian ini dibedakan atas pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol dan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint untuk kelompok eksperimen.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara sebanyak delapan SD. Di Sekolah dasar Gugus Kapten Japa Denpasar Utara tidak terdapat kelas paralel sehingga seluruh SeKolah dasar yang berada di Gugus Kapten Japa Denpasar Utara hanya memiliki satu kelas. Dan setiap sekolah dasar memiliki Jumlah siswa yang bearagam mulai dari 22 orang sampai 33 orang siswa. Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan kepada wali kelas masing-masing kelas diperoleh bahwa siswa di Sekolah dasar Gugus Kapten Japa Denpasar Utara memliki kemampuan akademik yang setara. Dapat dikatakan setara karena di SD Gugus VII Kecamatan Abiansemal ini tidak terdapat kelas unggulan aupun non-unggulan

(4)

Penentuan sampel dengan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011: 120) simple random sampling merupakan “pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (anggota populasi dianggap homogen)”.

Sampel penelitian ini dua kelas yang terpilih secara random dari 8 kelas V yang terdapat pada SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara, kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan model pembelajaran generatif berbantuan media power point dan kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran secara konvensional. Adapun kelompok yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe reseptif berbantuan media kliping variasi adalah kelas V SD N 33 Dangin Puri, dan yang mendapat pembelajaran secara konvensional adalah kelas V SD N 20 Dangin Puri. Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah SD N 33 Dangin Puri dan SD N 20 Dangin Puri.

Untuk mengetahui sampel benar-benar setara, dilakukan uji-t kesetaraan dengan rumus separated varian nilai pre-test yang telah diperoleh siswa pada masing-masing kelompok secara random. Uji-t kesetaraan dilakukan dengan lebih dulu menguji normalitas dan homogenitas hasil pre-test yang diperoleh siswa kemudian dilanjutkan dengan uji-t.

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas di kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint sedangkan variabel bebas di kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah pembelajaran konvensional. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar PKn siswa.

Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data tentang hasil belajar PKn siswa. Untuk mengumpulkan data tersebut digunakan tes, yaitu tes objektif dengan pilihan ganda biasa.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara tahun pelajaran 2013/2014. Aspek yang diukur adalah afektif dan kognitif, untuk mengukur aspek afektif digunakan lembar observasi.Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas. Sedangkan aspek kognitif didapatkan dari data hasil belajar siswa. Untuk mengumpulkan data hasil belajar diperlukan tes. Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penelitian (Sudijono, 2011:66). Data hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan tes objektif bentuk pilihan ganda biasa. Sudijono (2011:118) mengemukakan,

Tes objektif bentuk pilihan ganda adalah salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan- pertanyaan atau pertanyaan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap- tiap butir soal yang bersangkutan.

Setiap soal disertai dengan empat alternatif jawaban yang dipilih siswa (alternatif a, b, c, dan d). Tugas- tugas dan persoalan- persoalan dalam tes objektif sudah distruktur, sehingga jawaban terhadap soal- soal tersebut sudah dapat ditentukan secara pasti.

Penguasaan bahan ajar yang diukur dengan tes objektif pada umumnya lebih terbatas kepada hal- hal yang bersifat faktual. Namun tes ini lebih cenderung dapat mengungkap bahan ajar secara luas, karena waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan setiap soal relatif singkat. Proses penskoran dan pemeriksaan

(5)

hasilnya juga lebih mudah, sehingga dalam waktu yang relatif singkat dapat diselesaikan pemeriksaan terhadap pekerjaan siswa dalam jumlah relatif banyak serta proses penilaian dapat dilaksanakan secara objektif. Sebelum tes hasil belajar tersebut digunakan, terlebih dahulu tes diuji coba untuk mendapatkan gambaran secara empirik apakah instrumen tersebut layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

“Validitas berkenaan dengan ketepatan instrumen terhadap konsep yang diukur sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sudjana, 1989: 12). Tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut dapat dengan tepat mengukur aspek-aspek berpikir sebagaimana telah disebutkan dalam indikator. Sebelum instrumen digunakan, item-item instrumen yang sudah disusun berdasarkan kisi-kisi tes (blue print) terlebih dahulu Validitas tes objektif ditentukan melalui analisis butir berdasarkan koefisien korelasi point biserial (rpbi), karena tes bersifat dikotomi.

Data akhir post-test hasil belajar PKn merupakan nilai rata-rata dari jumlah nilai guru dan peneliti. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis terhadap data yang diperoleh yaitu uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data skor hasil belajar Bahasa Indonesia siswa masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak, digunakan analisis chi-square.

Kemudian hasil dianalisis dengan menggunakan chi-square. Kriteria pengujian adalah χ2hit < χ2tab, maka H0 diterima (gagal ditolak) yang berarti data berdistribusi normal. Sedangkan taraf signifikasinya adalah 5% dan derajat kebebasannya (dk) = (k - 1). uji homogenitas varians pada analisis ini digunakan uji F yaitu varians terbesar dibagi dengan varian terkecil. Kriteria pengujian adalah jika Fhit <Ftab ( = n1-1,n2-1) maka data memiliki varians yang homogen. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 - 1 dan derajat kebebasan

untuk penyebut n2 – 1. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t) kelompok tidak berkorelasi. Uji-t dengan separated varian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan rata-rata hasil belajar PKn melalui tes objektif dengan pilihan ganda biasa, untuk kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint adalah 81,06 dengan varian sebesar 20,64 dan standar deviasi 4,54. Sedangkan rata-rata hasil belajar PKn melalui tes objektif dengan pilihan ganda biasa, untuk kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional adalah 75,85 dengan varian sebesar 17,01dan standar deviasi 4,12.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint memperoleh nilai rata-rata hasil belajar PKn kelas eksperimen = 81,06 > = 75,85 kelas kontrol dengan pembelajaran secara konvensional.

Skor maksimum yang diperoleh pada kelas eksperimen adalah 90, sedangkan skor minimum pada kelas eksperimen adalah 73, rata-rata sebesar 81,06, modus sebesar 83, dan median sebesar 80.

Gambaran yang lebih jelas mengenai distribusi frekuensi skor hasil belajar Bahasa Indonesia dengan keterampilan membaca siswa kelas V SD N 33 Dangin Puri dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint dapat dilihat pada histogram sebagai berikut :

Gambar 1: Histogram Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa distribusi frekuensi

0 2 4 6 8 10 12 14 73 77 80 83 87 90 3 7 7 8 6 1 Fr e ku e n si Nilai (x)

(6)

untuk hasil belajar dengan keterampilan membaca siswa kelas V SD No. 1 Jagapati yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint terdapat nilai siswa diatas rata-rata sebesar 90,63%, di sekitar rata-rata-rata-rata sebesar 9,37%.

Sedangkan skor maksimum yang diperoleh pada kelas kontrol adalah 87, sedangkan skor minimum pada kelas kontrol adalah 70, rata-rata sebesar 75,85, modus sebesar 77, dan median sebesar 77.

Gambaran yang lebih jelas mengenai distribusi frekuensi skor hasil belajar Bahasa Indonesia dengan keterampilan membaca siswa kelas V SD N 20 Dangin Puri dengan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada histogram sebagai berikut :

Gambar 2: Histogram Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa distribusi frekuensi untuk hasil belajar dengan keterampilan membaca siswa kelas V SD No. 20 Dangin Puri yang dibelajarkan secara konvensional terdapat nilai siswa diatas rata-rata sebesar

54,55%, dan

di sekitar rata-rata sebesar

45,45%.

Dengan data diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar PKn siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.

Uji normalitas sebaran data hasil belajar PKn siswa menggunkan chi-square diperoleh hasil belajar PKn kelompok eksperimen adalah

=0,05, 5) = 11,07. ini berarti, χ2hit < χ2tab maka

H0 dterima yang berarti data keterampilan membaca siswa kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan chi-square diperoleh hasil belajar PKn siswa pada kelompok kontrol adalah

=0,05, 5) = 11,07. ini berarti, χ2hit <

χ2

tab maka H0 dterima yang berarti data hasil belajar Pkn siswa kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Uji homogenitas varians dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa perbedaan yang didapat dari uji-t benar-benar dari perbedaan antar kelompok, bukan disebabkan perbedaan di dalam kelompok atau dengan kata lain kedua kelompok homogen, Uji homogenitas varians pada penelitian ini dilakukan dengan uji F. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Fhit

sebesar 1,27 dan Ftab pada taraf signifikansi

5% dengan db pembilang 33 – 1 = 32 dan db penyebut 31 – 1 = 30 adalah 1,80. Ini berarti Fhit < Ftab sehingga kedua kelompok

data homogen.

Data hasil belajar yang telah memenuhi syarat berdistribusi normal dan homogenitas varians selanjutnya diuji hipotesisnya. uji hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik yaitu uji-t. angkuman hasil analisis uji-t dua data hasil belajar PKn siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 01. Uji Hipotesis

Kelas N Dk thit ttab

Kelas Eksperimen 33 63 4,82 2,00

Kelas Kontrol 32

Dari hasil perhitungan diperoleh thit = 4,82

sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5%

dan dk = 63 adalah 2,000. Dengan demikian thit = 4,82 > ttab = 0,05,70) = 2,00 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang

berarti terdapat perbedaan hasil belajar PKn antara kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas V

0 2 4 6 8 10 12 14 70 73 75 77 80 87 4 9 2 11 5 2 Fr e kuens i Nilai (x)

(7)

SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara tahun pelajaran 2013/2014.

Kelompok eksperimen yaitu siswa SD N 33 Dangin Puri diberikan treatment berupa penerapan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint.

Di akhir penelitian, seluruh siswa kelompok eksperimen diberikan post-test untuk memperoleh data hasil belajar PKn. Dari hasil post-test yang diberikan diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen = 81,06 dengan perolehan nilai minimum = 73 dan nilai maksimum = 90. Berdasarkan hasil analisis terdapat 29 siswa atau 90,63% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori sangat baik dan 3 siswa atau 9,37% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan siswa memperoleh hasil belajar dengan kategori sangat baik.

Dari perolehan hasil hasil belajar pada kedua kelompok dapat diketahui bahwa kedua kelompok yang awalnya memiliki kemampuan yang setara, namun setelah diberikan treatment yang berbeda perolehan hasil belajar mengalami perbedaan. Hasil belajar PKn siswa pada kelompok eksperimen lebih baik apabila dibandingkan dengan hasil belajar PKn pada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran Generatif yang diterapkan pada kelompok eksperimen memiki banyak keunggulan. Suastra (2009:145) menyebutkan bahwa keunggulan yang dimiliki model pembelajaran Generatif adalah siswa secara langsung dapat menguji sendiri konsep-konsep yang dipelajari melalui kegiatan praktikum atau ekperimen sehingga siswa dapat diarahkan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan, informasi dan fakta-fakta empiris yang dimilikinya sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang tepat dan pada akhirnya menjadikan kegiatan pembelajaran dirasakan lebih bermakna dan tercapai hasil belajar yang optimal.

Temuan ini diperkuat simpulan yang disampaikan oleh Putra (2011) yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Generatif dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V A SD Negeri 27 Pemecutan tahun ajaran

2011/2012. Penelitian ini sama-sama meneliti tentang hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Generatif, namun yang membedakannya penelitian ini adalah jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian eksperimen serta yang diteliti hanyalah hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn. Walaupun berbeda, namun hasil yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran Generatif berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Sedangkan siswa SD N 20 Dangin Puri yang berjumlah 33 siswa merupakan kelas yang ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Seluruh siswa pada kelompok kontrol ini diberikan treatment berupa pembelajaran konvensional. Dalam praktiknya, pembelajaran konvensional ini diterapkan dengan menggunakan metode ceramah.

Di akhir penelitian, seluruh siswa kelompok kontrol diberikan post-test untuk memperoleh data hasil belajar PKn. Dari hasil post-test yang diberikan diperoleh nilai rata-rata kelompok kontrol = 75,85 dengan perolehan nilai minimum = 70 dan nilai maksimum = 87. Berdasarkan hasil analisis terdapat 18 siswa atau 54,55% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori sangat baik dan 15 siswa atau 45,45% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori baik.

Dari perolehan hasil hasil belajar pada kedua kelompok dapat diketahui bahwa kedua kelompok yang awalnya memiliki kemampuan yang setara, namun setelah diberikan treatment yang berbeda perolehan hasil belajar mengalami perbedaan. Hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi apabila dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelompok kontrol. Kurang optimalnya hasil belajar siswa pada kelompok kontrol, disebabkan oleh pembelajaran yang berlangsung kurang kondusif. Hal ini karena metode ceramah yang digunakan dalam pembelajaran konvensional memiliki banyak kelemahan. Menurut Sanjaya (2011:191) kelemahan dari metode ceramah adalah (a) strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan

(8)

mendengar dan menyimak secara baik, (b) strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan tiap individu, (c) sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis, (d) keberhasilan metode ceramah sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, (e) kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula dan mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yng diberikan guru. Pembelajaran seperti ini, membuat siswa merasa bosan dan jenuh sehingga sulit memahami materi pelajaran. Hal ini tentu sangat berdampak pada hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis data post-test diperoleh rata-rata hasil belajar PKn pada kedua kelompok. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelompok eksperimen = 82,06 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas kontrol = 75,85. Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunkan analisi uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa sebaran data hasil post-test pada kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Karena data pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telah memenuhi semua prasyarat, selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan uji-t.

Dari hasil analisis diperoleh thitung = 4,82. Harga tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel = 2,000. Karena thitung > ttabel (4,82 > 2,000) maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disebabkan oleh adanya perbedaan treatment yang

diberikan pada kedua kelompok saat pembelajaran PKn berlangsung. Kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint memiliki rata-rata post-test lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Model pembelajaran Generatif jelas dan konsisten yaitu; (1) eksplorasi (2) pemusatan (3) tantangan, (4) aplikasi. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang lebih banyak mengarah pada aktivitas belajar siswa dalam memenuhi kepentingan pencapaian proses dan hasil belajar. Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Gneratif berbantuan media powerpoint, siswa dapat mengungkapkan gagasan konseptualnya. Pada model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpooint, siswa dapat menemukan sendiri pemahaman tentang materi yang dipelajari melalui media gambar pada slide powerpoint yang disajikan oleh guru. Sedangkan pembelajaran konvensional tidak menggunakan sintak yang pasti, hanya menyesuaikan dengan keinginan guru pada saat membelajarkan siswa, sehingga siswa cenderung hanya sebagai pelaku belajar yang pasif.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2013/2014.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data post-test pada kelompok eksperimen, diketahui bahwa terdapat 29 siswa atau 90,63% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori sangat baik, 3 siswa atau 9,37% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint

(9)

menyebabkan kecenderungan siswa memperoleh hasil belajar dengan kategori sangat baik. Sedangkan, untuk kelompok kontrol diketahui bahwa terdapat 18 siswa atau 54,55% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori sangat baik, 15 siswa atau 45,45% siswa memperoleh hasil belajar dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran konvensional menyebabkan kecenderungan siswa memperoleh hasil belajar dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis data post-test menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar PKn siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar PKn siswa kelompok kontrol (81,06 > 75,85). Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung sebesar 4,82 dan ttabel dengan dk 32 + 33 – 2 = 63 pada taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Karena thitung > ttabel (4,82 > 2,000), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Generatif berbantuan media powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Generatif berbantuan medi powerpoint berpengaruh positif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V SD Gugus Kapten Japa Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran kepada para siswa agar lebih aktif menggali pengetahuannya sendiri melalui kegiatan membaca sumber – sumber informasi selain seperti buku, koran, dan majalah.

guru di SD Gugus VII Kecamatan Abiansemal untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reseptif berbantuan media kliping variasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena model pembelajaran kooperatif tipe Reseptif berbantuan media kliping variasi memberikan hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

peneliti lain yang tertarik dengan hasil peneliti inidengan model pembelajaran kooperatif tipe Reseptif berbantuan media

kliping variasi dapat dijadikan bahan banding lebih mendalam dengan memperluas populasi.

DAFTAR RUJUKAN

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Alit Adi. 2011. “Model Pembelajaran Konvensional”.

Tersedia pada

http://alitadisanjaya.blogspot.com/2

011/07/model-pembelajaran-konvensional.html (diakses tanggal 12 Februari 2013).

Sanaky, AH.2009.Media Pembelajaran. Yogyakarta: SAFIRIA INSANA PRESS

Undang – Undang RI No 22 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winarsunu, Tulus. 2009. Statistik dalam

Penelitian Psikologi & Pendidikan. Malang: UMM Press.

Witi,R.2011. Implementasi Model

Pembelajaran Generatif

Berbantuan Media Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas IV SD N0.2 Pemaron. Laporan Penelitian . Undiksha.

Poedjiadi, Ana. 2005. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rosdiani, Dini. 2012. Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.

Rusmana. 2013. Model-Model Pembelajaran – Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

(10)

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suarningsih, Ni Made. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Generatif Berbantuan Media Sederhana untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas IV Semester II SD Negeri 6 Manukaya

Kecamatan Tampaksiring

Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi (tidak diterbitkan): Universitas Pendidikan Ganesha.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan telah memfasilitasi SMKN 2 Bekasi untuk berkunjung ke ICON+ Gandul dalam rangka membagi ilmu dan pengetahuan kepada siswa/I tentang dunia telekomunikasi terutama

Walaupun perairan Gresik bukan jalur utama Arus Lintas Indonesia (Arlindo), tetapi terhubung melalui arus lokal yang dipengaruhi oleh angin muson, sehingga

Dengan berkuasa, seseorang atau suatu kelompok akan dapat melakukan banyak hal yang dapat dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki kekuasaan, seperti aktivitas

Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara mengamati da mencatat secara sistematik terhadap

Dengan hasil analisis statistik dengan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

yang artinya ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di ruang ponek Bapelkes RSD Jombang.Diharapkan bagi petugas

dipergunakan, disamping database yang lama sudah baik. 2) SIA yang baru ini Web Based, sehingga dibutuhkan server dan client yang baik dan up to date dalam

Hasil analisa statistik menggunakan ragam anova pada pertumbuhan semai dengan pengaruh kombinasi perlakuan antara jarak tanam (4 x 4) dan cara tanam (langsung