• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 1

No. 13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016

PERKEMBANGAN

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

(ITK)

JAWA

TIMUR

TRIWULAN

IV

2015

ITK Triwulan IV – 2015 Jawa Timur sebesar 102,12 dan Perkiraan ITK Triwulan I – 2016

sebesar 108,61

1.

2.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan IV – 2015 tercatat sebesar 102,12 melambat dibandingkan dengan Triwulan III – 2015 yang mencapai 115,98. Melambatnya ITK ini sangat wajar, karena faktor musiman yang terjadi pada Triwulan IV – 2015 yaitu Hari Raya Natal, liburan sekolah dan Tahun Baru pengaruhnya tidak sebesar yang terjadi di Triwulan III – 2015 (Puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha).

ITK Jawa Timur Triwulan I – 2016 diperkirakan sebesar 108,61 lebih tinggi dibanding Triwulan IV – 2015. Diduga, menurunnya kembali harga BBM di bulan Januari 2016 memberikan dampak positif terhadap tingkat optimisme konsumen di Jawa Timur.

ITK Jawa Timur pada Triwulan IV – 2015 (102,12) lebih rendah dibanding ITK Nasional yang tercatat sebesar 102,77. Sementara, Triwulan I – 2016 Jawa Timur diperkirakan mencapai 108,61 juga lebih tinggi daripada Nasional yang diperkirakan mencapai 105,38.

ITK Jawa Timur di Triwulan IV – 2015 (102,12) menempati posisi kelima dibanding provinsi lainnya di Jawa. Posisi pertama diduduki oleh DKI Jakarta sebesar 106,64, disusul Banten (103,29), DI Yogyakarta (103,02), Jawa Barat (102,38), dan posisi terakhir Jawa Tengah dengan ITK sebesar 99,87.

Perkiraan ITK Provinsi di Jawa Triwulan I – 2016, Jawa Timur (108,61) menempati posisi kedua. Seluruh ITK provinsi-provinsi di Jawa diperkiraan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen tertinggi diperkirakan terjadi di DI Yogyakarta (114,78) dan terendah terjadi di Jawa Barat (104,51).

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 2

ndeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan IV – 2015 tercatat sebesar 102,12 melambat dibandingkan dengan Triwulan III – 2015 yang mencapai 115,98. Melambatnya ITK ini sangat wajar, karena faktor musiman yang terjadi pada Triwulan IV – 2015 yaitu Hari Raya Natal, liburan sekolah dan Tahun Baru pengaruhnya tidak sebesar yang terjadi di Triwulan III – 2015 (Puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha).

Faktor lain pemicu melambatnya ITK Triwulan IV – 2015 yaitu kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Pada tanggal 1 Desember 2015 PT. PLN resmi melakukan penyesuaian tarif dasar listrik untuk golongan tariff adjustment termasuk untuk golongan 1.300 VA dan 2.200 VA yang mengalami kenaikan tarif listrik sebesar 11,6 persen. Penyesuaian tersebut merupakan pelaksanaan penundaan tariff adjustment yang seharusnya telah dilakukan sejak bulan Mei 2015.

Walaupun demikian, ITK Triwulan IV – 2015 masih di atas angka 100 yang mengindikasikan tingkat optimisme konsumen lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Selain faktor musiman yang terjadi di Triwulan IV - 2015, inflasi yang terjadi selama periode tersebut cukup stabil rata-rata di bawah 1 persen. Kinerja yang cukup baik ditunjukkan oleh Pemerintah Jawa Timur dalam meredam dampak kenaikan TDL, sehingga laju inflasi cukup terkendali. Pada bulan Oktober Jawa Timur sempat mengalami deflasi sebesar 0,19 persen, selanjutnya mengalami inflasi di bulan November dan Desember masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,85 persen. Secara kumulatif inflasi selama periode Triwulan IV – 2015 adalah sebesar 0,72 persen.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

100,75000 103,88000 115,98000 102,12000 108,61000 90,000 95,000 100,000 105,000 110,000 115,000 120,000 Triwulan I -2015 Triwulan II -2015 Triwulan III -2015 Triwulan IV -2015 Perkiraan Triwulan I -2016

ITK Triwulan I - 2015 Sampai Dengan Triwulan I - 2016

Provinsi Jawa Timur

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 3 Dilihat dari komponen penyusun ITK, indeks pendapatan pada Triwulan IV – 2015 tercatat sebesar 101,95 melambat dibanding Triwulan III – 2015 yang sebesar 118,90. Melambatnya indeks pendapatan ini diduga karena insentif/bonus/tambahan pendapatan yang diterima masyarakat pada Triwulan IV – 2015 tidak sebanyak yang diterima pada triwulan sebelumnya. Pada Triwulan III – 2015, tambahan pendapatan masyarakat umumnya berasal dari naiknya volume kegiatan ekonomi menyambut Ramadhan dan Hari Raya.

Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga Triwulan IV – 2015 tercatat 102,22 lebih rendah dibanding Triwulan III – 2015 sebesar 107,73 atau turun sebesar 5,51 poin. Diduga, dampak kenaikan TDL memberikan perlambatan pada indeks ini.

Indeks volume/frekuensi konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 102,41. Indeks ini pada Triwulan IV – 2015 tidak seoptimis triwulan sebelumnya yang mencapai 119,46. Kondisi ini cukup dimengerti karena fenomena faktor musiman yang terjadi pada Triwulan IV – 2015 yaitu Hari Raya Natal, liburan sekolah dan Tahun Baru pengaruhnya tidak sebesar yang terjadi di Triwulan III – 2015 (Puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha).

Komponen ITK Triwulan I - 2015 sampai Triwulan IV - 2015 Provinsi Jawa Timur

Komponen ITK Trw I - 2015 Trw II - 2015 Trw III - 2015 Trw IV - 2015 Pendapatan rumah tangga

saat ini 97,83 103,19 118,90 101,95

Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga

106,74 104,77 107,73 102,22

Volume/frekuensi konsumsi

rumah tangga 100,10 104,40 119,46 102,41

ITK 100,75 103,88 115,98 102,12

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Kecuali kelompok pakaian, kelompok rekreasi/hiburan dan kelompok akomodasi (hotel/penginapan), indeks konsumsi kelompok pengeluaran lainnya tercatat di atas 100. Sebagian besar pengeluaran konsumsi di Triwulan IV – 2015 didorong momen liburan sekolah yang bersamaan dengan Hari Raya Natal dan Tahun.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 4

Liburan sekolah yang bersamaan dengan libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mudik menikmati liburan sehingga meningkat konsumsi transportasi maupun pembelian pulsa HP. Indeks transportasi mempunyai indeks tertinggi dibanding indeks lainnya yaitu sebesar 113,66, termasuk juga indeks pembelian pulsa HP mencapai 112,36.

Indeks pendidikan tercatat mencapai 109,10. Meningkatnya konsumsi kebutuhan penunjang pendidikan khususnya didorong dari konsumsi pembelian buku mata pelajaran maupun alat tulis menjelang pergantian semester.

Momen liburan sekolah, Hari Raya Natal dan Tahun Baru juga mendorong indeks bahan makanan/minuman mencapai 111,95, indeks makanan/minuman jadi, rokok, tembakau, dan makan di restoran/rumah makan mencapai 104,68 dan indeks perawatan kesehatan/salon mencapai 104,20.

Indeks Konsumsi Kelompok Barang dan Jasa Provinsi Jawa Timur Triwulan IV - 2015

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Pada Triwulan I – 2016 ITK Jawa Timur diperkirakan sebesar 108,61. Besaran ITK tersebut didasarkan atas perkiraan indeks pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 111,37 dan indeks rencana pembelian barang tahan lama rekreasi dan pesta/hajatan sebesar 103,74.

112 105 081 112 109 092 093 114 104 000 020 040 060 080 100 120 Baha n M ak an an/ M inu m an M ak an an / M in u man Jad i, Ro ko k, Tembak au , d an M ak an d i res to ran / Ru mah M ak an P ak ai an Pe mb el ian Pul sa H P Pe n d id ik an H ib u ran / R ek re as i Ak o mo d as i Tr ans po rt as i P e raw at an Ke se h at an / Ke can ti kan

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 5 Perkiraan indeks pendapatan mendatang relatif lebih tinggi dibanding Triwulan IV – 2015 menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur masih tetap optimis terhadap pendapatannya pada Triwulan I – 2016. Optimisme ini muncul karena adanya pengharapan kenaikan upah/gaji di triwulan mendatang, antara lain yang berasal dari kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) termasuk gaji PNS/TNI/Polri. Dari kenaikan pendapatan di kalangan masyarakat, besar peluang terjadi peningkatan volume perdagangan, yang salah satunya berupa pembelian barang tahan lama.

Selain itu, menurunnya kembali harga BBM di bulan Januari 2016 diduga akan memberikan dampak positif terhadap tingkat optimisme konsumen di Jawa Timur. Bagi konsumen, penurunan harga BBM ini diharapkan juga diikuti dengan

penurunan harga barang dan jasa. Dengan demikian konsumen mempunyai banyak pilihan dalam mengatur konsumsi rumah tangganya. Antusias masyarakat dalam menyikapi turunnya harga BBM tersirat dari capaian indeks pembelian barang tahan lama pada Triwulan I – 2016 yang diperkirakan mencapai di atas 100 (103,74).

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Jika dibandingkan Nasional, ITK Jawa Timur pada Triwulan IV – 2015 lebih rendah. ITK Nasional pada Triwulan IV– 2015 tercatat sebesar 102,77 sedangkan Jawa Timur (102,12). Baik Jawa Timur dan Nasional tercatat tingkat optimisme konsumennya lebih rendah daripada triwulan sebelumnya.

111,37000

103,74000

108,61000

Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang

Rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan

pesta/hajatan

Perkiraan ITK Twr I-2016

Perkiraan ITK Triwulan I - 2016

Provinsi Jawa Timur

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.13/02/35/Th. XIV, 5 Februari 2016 6

Di Triwulan I – 2016, ITK Nasional diperkirakan mencapai 105,38, atau tingkat optimisnya lebih rendah dari Jawa Timur (108,61). Ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat Jawa Timur memandang optimis pengeluarannya disbanding Nasional.

Dari 6 provinsi di Jawa, ITK Jawa Timur di Triwulan IV – 2015 (102,12) menempati posisi kelima. Posisi pertama diduduki oleh DKI Jakarta sebesar 106,64, disusul Banten (103,29), DI Yogyakarta (103,02), dan Jawa Barat (102,38). Jawa Tengah menempati posisi terakhir dengan ITK tercatat sebesar 99,87.

Di Triwulan I – 2016, ITK Provinsi Jawa Timur menempati posisi kedua dengan perkiraan ITK sebesar 108,61. DI Yogyakarta menduduki posisi pertama dengan perkiraan ITK sebesar 114,78. Selanjutnya menduduki DKI Jakarta posisi ketiga dengan angka ITK sebesar 107,37 dan terendah ditempati Jawa Barat (104,51). Sedangkan perkiraan ITK provinsi-provinsi lainnya tercatat masing-masing Jawa Tengah (106,92) dan Banten (105,84).

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

DKI

Jakarta Jabar Jateng DI Yogya Jatim Banten Nasional

Trw I - 2015 104 104 100 097 101 104 101 Trw II - 2015 110 106 104 112 104 108 105 Trw III - 2015 112 110 110 110 116 111 109 Trw IV - 2015 107 102 100 103 102 103 103 Perkiraan Trw I - 2016 107 105 107 115 109 106 105 085 090 095 100 105 110 115 120

ITK Triwulan I- 2015 Sampai Dengan Triwulan I - 2016

Provinsi-provinsi di Jawa dan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Strategi Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah strategi pemasaran yang dilakukan Pegadaian Syariah Cabang Blauran menggunakan marketing mix atau bauran pemasaran,

(f) Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan tanpa diperjanjikan diawal sebelumnya. Informasi yang diterima oleh pihak nasabah tidak sempurna dan melanggar

SYARIKAT INSURANS dengan ini bersetuju dengan Pihak Diinsuranskan jika pada bila-bila masa ketika Tempoh Insurans yang dinyatakan di dalam Jadual atau semasa

Sekretariat : Gedung B Lantai II Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten Jl. Adapun Daftar Paket Pekerjaan sebagaimana dalam lampiran dengan ketentuan sebagai berikut :.. I. 11.00 WIB )

Giat bhabinkamtibmas Polsek Raman Utara Bripka Subasis melaksanakan cek dan kontrol poskamling di RT 18 Dusun 3 Desa Rukti Sediyo sampaikan pesan kamtibmas untuk

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu (2010) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning

Apabila terjadi perceraian di antara pasangan suami isteri maka harta bersama yang didapat selama perkawinan umumnya dibagi di antara kedua pasangan yang bercerai, sesuai