• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang Undang Pelayanan Publik No. 25/2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Undang Undang Pelayanan Publik No. 25/2009"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Undang Undang Pelayanan Publik No. 25/2009

Pengelolaan Pengaduan ada didalam pasal 36,37, 40 s/d 50

Isinya membahas:

(1) Kewajiban menyediakan sarana pengaduan dan menugaskan pelaksana

yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan

(2) Kewajiban mengelola pengaduan yang berasal dari penerima pelayanan,

rekomendasi ombudsman, Dewan Pewakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota dalam batas waktu tertentu.

(3) Kewajiban menindaklanjuti hasil pengelolaan pengaduan

(4) Jangka waktu penyelesaian pengaduan; sampai dengan

(5) Tata hubungan kerja antara Penyelengara Pelayanan Pengaduan,

masyarakat, Ombudsman RI, DPR/DPRD

(3)

Dasar Hukum

Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2013

tentang

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik :

Pasal 18

(3)Ketentuan mengenai penyelenggaraan pengelolaan

pengaduan secara

nasional

dan integrasi pengelolaan

pengaduan secara berjenjang diatur dengan

Peraturan

Menteri

Permen PANRB Nomor 24 Tahun 2014

Tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan

Pelayanan Publik Secara Nasional

Permen PANRB Nomor 03 Tahun 2015

Tentang

ROADMAP Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan

Pelayanan Publik Nasional

(4)

RUANG LINGKUP

1.

Kelembagaan dan sarana pengaduan pelayanan publik

6.

Pengintegrasian sistem pengelolaan yanlik nasional

2.

Mekanisme pengelolaan pengaduan pelayanan publik

3.

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelayanan publik

4

. Akuntabilitas, transparansi dan partisipasi dalam

pengelolaan pengaduan pelayanan publik

5.

Pembinaan dan pengawasan pelayanan publik

(5)

KELUHAN Ditangani Dengan baik

Peng

adua

n

Ranah Komunikasi

Ranah Konflik

Organisasi Penyelenggara Tidak Ditangani Dengan baik

Tuntutan

Penyelenggara/ Pihak Lain

Penyelenggara

Tidak

Ditangani

Dengan

baik

Keluhan yang Berkembang menjadi Tuntutan

Keluhan

Pengaduan

Tuntutan

Apresiasi

(6)

1. Tromol pos 5000, disingkat TP-5000 (offline)

Adalah sarana pengaduan yang pertama kali dibangun oleh

KemenPANRB dan saat ini masih berjalan

Pengaduan yang masuk dalam bentuk surat

Merupakan “keranjang sampah” karena pengaduan yang masuk bukan

hanya mengenai aparatur negara, tetapi juga dari sengketa lahan, jalan

berlubang, suap, indikasi korupsi, tilang ditempat, suami kawin lagi,

keluarga yang hilang dll.

Perjalanan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

2. LAPOR! (online)

Adalah sarana pengaduan online yang dibangun tim UKP4 (sekarang

berubah menjadi KSP) yang pada awalnya untuk melakukan pengawasan

terhadap kinerja aparatur, namun dalam perjalanannya juga menangani

berbagai macam pengaduan masyarakat.

Penyampaian pengaduan lebih fokus memanfaatkan berbagai sarana

media elektronik seperti SMS Getaway, email, Twiter, Facebook dan

media sosial elektronik lainnya, termasuk juga pengaduan yang masih

bersifat manual dalam bentuk surat.

(7)

3. Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

Nasional (SP4N)

Adalah pengelolaan pengaduan pelayanan publik yang terintegrasi

dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga diperoleh

kecepatan pengelolaan, transparansi efisien dan efektif.

Dengan semangat efisien dan efektif, melihat antusias masyarakat

terhadap LAPOR!, telah dilakukan MoU antara Kementerian PANRB

dengan UKP4 untuk memanfaatkan aplikasi LAPOR! sebagai SP4N,

sehingga KemenPANRB tidak perlu membangun aplikasi baru

Target tahun 2015 :

1. memperbarui MoU antara KemenPANRB dengan UKP4 yang berubah

menjadi KSP

(8)
(9)
(10)

Dari tingkat Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik sampai dengan

Wakil Presiden RI disiapkan dashboard sesuai kewenangannya untuk

melakukan pemantauan terhadap penyelesaian pengaduan

(11)
(12)
(13)

13

1 Menetapkan Unit Pengelola Pengaduan

Pelayanan Publik, baik tingkat K/L/Pemda,

maupun tingkat unit kerja ataupun unit

penyelenggara pelayanan publik terdepan

2 Menetapkan ADMIN UTAMA dan SUB ADMIN

yang akan mengelola SP4N

3 Menyusun SOP penyelesaian pengaduan

4 Menyusun alur penyelesaian pengaduan

5 Mengelola SP4N

(14)

MEKANISME

PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK SECARA

NASIONAL

PEMBINA

MENTERI

PANRB

ORI

PRESIDEN

PENYELENGGARA

MASYARAKAT

Lapor secara periodik

Evaluasi periodik Kerja sama

Respon

Pengaduan

Evaluasi

secara periodik

Memantau secara

rutin

Pengumuman posisi

penyelesaian

(15)

15

Kementerian

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

3. Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 4. Kementerian Sekretariat Negara

5. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas

6. Kementerian Dalam Negeri 7. Kementerian Luar Negeri 8. Kementerian Pertahanan 9. Kementerian Keuangan

10. Kementerian Hukum dan HAM 11. Kementerian Perhubungan

12. Kementerian Kelautan dan Perikanan 13. Kementerian Pariwisata

14. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 15. Kementerian Komunikasi dan Informatika 16. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi 17. Kementerian BUMN

18. Kementerian Koperasi dan UKM 19. Kementerian Perindustrian 20. Kementerian Perdagangan 21. Kementerian Pertanian

22. Kementerian Ketenagakerjaan

23. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

24. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 25. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan

Pertanahan Nasional 26. Kementerian Agama 27. Kementerian Kesehatan 28. Kementerian Sosial

29. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

30. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 31. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi

32. Kementerian Pemuda dan Olahraga 33. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi

Belum:

(16)

Lembaga Negara

1. Ombudsman RI (ORI)

2. Bank Indonesia (BI)

3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

4. Mahkamah Agung (MA)

Lembaga/Badan Pemerintah (Eksekutif)

1. Mabes TNI

2. Kejaksaan Agung RI

3. Kepolisian RI (Polri)

4. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)

5. Komisi Kejaksaan RI (KKRI)

6. Arsip Nasional RI (ANRI)

7. Badan Informasi Geospasial (BIG)

8. Badan Kepegawaian Negara (BKN)

9. Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN)

10. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

11. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

12. Badan Narkotika Nasional (BNN)

13. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

14. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)

15. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)

16. Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) 17. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

18. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)

19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 20. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)

21. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

22. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 23. Badan Pusat Statistik (BPS)

24. Badan SAR Nasional (Basarnas) 25. Badan Standardisasi Nasional (BSN) 26. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) 27. Lembaga Administrasi Negara (LAN)

28. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 29. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP)

30. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

31. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) 32. Perpustakaan Nasional (Perpusnas)

33. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

34. BPJS Kesehatan 35. BPJS Ketenagakerjaan

36. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)

(17)

17

Provinsi :

1. Pemprov DKI Jakarta

Kota :

1. Pemkot Bandung

Kabupaten :

1. Pemkab Indragiri Hulu (Riau) 2. Pemkab Gorontalo (Gorontalo) 3. Pemkab Bojonegoro (Jawa Timur)

BUMN

1. Perum Bulog 2. Perum Jamkrindo 3. Perum Jasa Tirta I 4. Perum LKBN Antara 5. PT KAI 6. PT Pertamina 7. PT Pos Indonesia 8. PT PLN 9. PT Jasa Marga 10. PT Telkom 11. PT Timah 12. PT Pertani 13. PT Dahana 14. PT PAL Indonesia

15. PT Perkebunan Nusantara III

16. PT Perkebunan Nusantara V 17. PT Perkebunan Nusantara VI 18. PT Perkebunan Nusantara VII 19. PT Perkebunan Nusantara XI 20. PT Perkebunan Nusantara XIV 21. PT Sucofindo

22. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia 23. PT Pelindo I

24. PT Kawasan Industri Medan 25. PT Kawasan Industri Makassar 26. PT Asuransi Jiwasraya

27. PT Asuransi Ekspor Indonesia 28. PT Krakatau Steel

29. PT Kimia Farma 30. PT Bio Farma

31. PT Bank Rakyat Indonesia 32. PT Pelni

33. PT Adhi Karya

34. PT Pembangunan Perumahan 35. PT Brantas Abipraya

36. PT Sang Hyang Seri

37. PT Permodalan Nasional Madani 38. PT Semen Indonesia

39. PT Pupuk Indonesia 40. PT Inhutani IV

41. PT Asuransi Kredit Indonesia

42. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung 43. PT Pengembangan Pariwisata Bali

(18)

Melayani dengan HATI

,

Sepenuh

HATI

,

Dengan

HATI-HATI

,

dan

Tidak sesuka HATI

(19)

19

dwiyoga.ps@menpan.go.id

08119112545; 0818639642

Dwiyoga Prabowo Soediarto, SE, MBA

Asisten Deputi Koordinasi Kebijakan, Penyusunan dan Evaluasi

Program Pelayanan Publik

Referensi

Dokumen terkait

diperkenankan mengajukan usulan baru pada tahun 2015. Hal-hal yang bersifat spesifik akan ditentukan oleh Ketua Tim Pelaksana atas usulan Tim Panel Seleksi

Diharapkan produk yang dihasilkan dari peneliti pengembangan modul berkarakter ini dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, khususnya di SMA N 6

(4) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat pada Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan

Profitabilitas dalam pengembalian aset usaha nilai Gross profit marjin sebesar sebesar 0,10 menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor dari nilai total

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik, baik yang memberikan pelayanan

Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik terutama dalam melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan publik serta dalam

13,29-30 Keuntungan dari TEG adalah kemampuan bedsidenya yang dapat menunjukkan ringkasan dari fungsi platelet, proses koagulasi dan inhibisinya, dan system fibrinolysis

Hasil penelitian ditemukan bahwa reputasi underwriter dan profitabilitas perusahaan masing-masing secara signifikan berpengaruh positif terhadap initial return,