• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Depok, Agustus Tim Litbang. LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Depok, Agustus Tim Litbang. LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17 KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga modul praktikum Riset Akuntasi ini dapat terselesaikan.

Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu pandangan mahasiswa dalam melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan teori-teori ekonomi yang ada.

Dengan penuh kesadaran, bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, terima kasih kepada tim Litbang Riset Akuntansi Laboratorium Manajemen Dasar 2015/2016 yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Depok, Agustus 2016

(3)

LAB. MANAJEMEN DASAR ii LITBANG PTA 16/17 Penanggung Jawab

Adilah Layung Santini

Uji Normalitas Fikri Sea Javanesa

Uji T Yuna Indriani Nalla Mutiara Candra

ANOVA Rani Oktaviani

RLB

Yustia Kholifah Sandra Staff

Lista Kuspriatni Oktavia Anna Rahayu

Puji Nurul H Danny Rachman

Oka Febyola Muhammad Mujahid

Tia Ayu Ningsih Siti Fariza Gita

Dian Fajar Ronaldo Viktor

Hayyu Annisa Muhammad Mujahid

Wulan Ratna Dewi Dwi Puspita Sari Yuni Ridho Asih Muhammad Mujahid

Lulu Soraya Rahmadita Fandani

Gita Ratna Sari Muhammad Mujahid

(4)

LAB. MANAJEMEN DASAR iii LITBANG PTA 16/17

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

SUSUNAN TEAM LITBANG ... iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

UJI NORMALITAS I. Konsep dasar riset ... ... 1

II. Uji normalitas ... ... 2

III. Contoh kasus ... ... 7

IV. Langkah-langkah software r-commander ... ... 8

V. Analisis pengujian ... 15

UJI T UJI T - SAMPEL BEBAS I. Pendahuluan ... 16

II. Contoh kasus ... 18

III. Langkah-langkah software r-commander ... 19

IV. Analisis pengujian ... 25

UJI T - SAMPEL BERPASANGAN I. Pendahuluan ... 26

II. Contoh kasus ... 27

III. Langkah-langkah software r-commander ... 28

(5)

LAB. MANAJEMEN DASAR iv LITBANG PTA 16/17 REGRESI LINIER BERGANDA

I. Pendahuluan ... 46

II. Tujuan penggunaan regresi linier berganda ... 46

III. Analisis regresi linier berganda ... 46

IV. Contoh kasus ... 56

V. Langkah-langkah software r-commander ... 57

VI. Analisis pengujian ... 63

(6)

LAB. MANAJEMEN DASAR v LITBANG PTA 16/17

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Output uji K-S dengan unstandardized residual …..……...…....…… 4

Tabel 1.2 Output uji K-S tanpa unstandardized residual …..……...…...…… 4

Tabel 2.1 Output uji independent t- test ...……...…...….. 17

Tabel 2.2 Output uji paired...……...…...… 27

Tabel 3.1 Output uji anova...……...…...……... 35

Tabel 4.1 Output autokorelasi …..……...…..…… 47

Tabel 4.2 Output multikolinieritas …..……...…..…… 48

Tabel 4.3 Output koefisien korelasi …..……...…..…… 52

Tabel 4.4 Output koefisien determinasi …..……...…..…… 52

Tabel 4.5 Output uji t …..……...…..…… 53

(7)

LAB. MANAJEMEN DASAR vi LITBANG PTA 16/17

Gambar 1.3 Tampilan grafik histogram pada SPSS …..….…...….………. 5

Gambar 1.4 Tampilan grafik normal probability plot pada SPSS yang tidak terdistribusi normal …..….…...…………. 6

Gambar 1.5 Tampilan grafik normal probability plot pada SPSS yang terdistribusi normal …..….…...…………. 6

Gambar 1.6 Tampilan awal R-commander …..….…...…...……. 8

Gambar 1.7 Tampilan menu data …..….…...……...……. 8

Gambar 1.8 Tampilan data set …..….…...…...…...……. 9

Gambar 1.9 Tampilan data editor …..….…...……...……. 9

Gambar 1.10 Tampilan variabel editor CR, DER, Harga Saham …...……. 10

Gambar 1.11 Tampilan data editor yang telah diisi …...……. 11

Gambar 1.12 Tampilan R-commander yang telah diinput data …...……. 11

Gambar 1.13 Tampilan menu pengolahan data …...……. 12

Gambar 1.14 Tampilan kotak dialog shapiro wilk test for normality …...……. 13

Gambar 1.15 Tampilan output shapiro wilk test for normality …...……. 14

Gambar 2.1 Tampilan menu awal R-commander …..……...…………. 19

(8)

LAB. MANAJEMEN DASAR vii LITBANG PTA 16/17

Gambar 2.3 Tampilan new data set …..…...…...……….…. 20

Gambar 2.4 Tampilan data editor…..….…...….………. 20

Gambar 2.5 Tampilan variabel editor skor.... ...……….…. 21

Gambar 2.6 Tampilan variabel editor kode…..….…...……...……. 21

Gambar 2.7 Tampilan isi data editor …..….…...……...……. 21

Gambar 2.8 Tampilan bin numeric …..….…...…...……. 22

Gambar 2.9 Tampilan bin names …..….…...……...……. 22

Gambar 2.10 Tampilan menu olah data …...……. 23

Gambar 2.11 Tampilan independent sample t-test …...…. 23

Gambar 2.12 Tampilan output independent sample t-test …...……. 24

Gambar 2.13 Tampilan menu awal R-commander …...… 28

Gambar 2.14 Tampilan new data set …...……. 29

Gambar 2.15 Tampilan data editor …...…. 29

Gambar 2.16 Tampilan menu variabel editor …...…...…. 30

Gambar 2.17 Tampilan menu data editor setelah input data …...…. 30

Gambar 2.18 Tampilan menu olah data …...……. 31

Gambar 2.19 Tampilan paired t-test …...…. 31

Gambar 2.20 Tampilan hasil R-commander …...……. 32

Gambar 3.1 Tampilan menu awal R-commander …..………...……. 36

(9)

LAB. MANAJEMEN DASAR viii LITBANG PTA 16/17

Gambar 3.6 Tampilan menu data editor setelah input data...…. 39

Gambar 3.7 Tampilan menu …..….…...……...……. 39

Gambar 3.8 Tampilan bin numeric …..….…...…...……. 40

Gambar 3.9 Tampilan bin names …..….…...……...……. 40

Gambar 3.10 Tampilan menu olah data …...……. 41

Gambar 3.11 Tampilan levene’s test …...…. 41

Gambar 3.12 Tampilan output …...……. 42

Gambar 3.13 Tampilan menu …...…. 43

Gambar 3.14 Tampilan menu …...……. 43

Gambar 3.15 Tampilan output …...…. 44

Gambar 4.1 Tampilan output tidak terjadi heteroskedastisitas …..…….………. 50

Gambar 4.2 Tampilan output terjadi heteroskedastisitas …....……....…………. 50

Gambar 4.3 Tampilan awal r-commander …..…...…...……….…. 57

Gambar 4.4 Tampilan menu data …..….…...….………. 57

Gambar 4.5 Tampilan new data set ...……….…. 58

Gambar 4.6 Tampilan data editor …..….…...……...……. 58

(10)

LAB. MANAJEMEN DASAR ix LITBANG PTA 16/17

Gambar 4.8 Tampilan variabel editor biaya promosi …...……. 59

Gambar 4.9 Tampilan variabel editor hasil penjualan …..….…...……. 59

Gambar 4.10 Tampilan isi data editor …...……. 60

Gambar 4.11 Tampilan window R-commander …...…. 60

Gambar 4.12 Tampilan statistics …...……. 61

Gambar 4.13 Tampilan linear regression …...…. 61

(11)

LAB. MANAJEMEN DASAR 1 LITBANG PTA 16/17 maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Dalam bidang ekonomi tingkat kesalahan yang biasa digunakan adalah 5 %.

1.1 Klasifikasi Riset

1.2 Tujuan Riset

1. Penemuan teori, hukum dll yang sebelumnya belum pernah diketahui. 2. Pembuktian atas keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu 3. Pengembangan atas pengetahuan yang sudah ada.

1.3 Statistika Deskriptif dan Inferensia

1. Statistika deskriptif adalah statistika yang meliputi kegiatan-kegiatan pengumpulan, penyajian, penyederhanaan atau penganalisisan, dan penentuan ukuran-ukuran khusus dari suatu data tanpa penarikan kesimpulan..Contoh : Ukuran statistik, distribusi binomial dll.

2. Statistika inferensia adalah ilmu mengenai penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan tentang makna statistik yang telah dihitung. Contoh : Uji Anova, Regresi Linier Berganda dll.

Berdasarkan Tujuan

Ilmiah : Untuk mengembangkan serta menemukan teori. Hasil dari riset ini menjadi dasar dalam riset non ilmiah.

Non Ilmiah : Untuk pemecahan masalah dalam berbagai bidang.

(12)

LAB. MANAJEMEN DASAR 2 LITBANG PTA 16/17 1.4Langkah – langkah Riset

1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah 2. Melakukan studi pustaka

3. Memformulasikan hipotesis

4. Menentukan model / desain penelitian 5. Mengumpulkan data

6. Mengolah dan menyajikan informasi 7. Menganalisis dan menginterpretasi 8. Membuat generalisasi dan kesimpulan 9. Membuat laporan / tulisan

1.5 Software Statistik.

1. SPSS (Statistical Package for the Social Science) 2. Amos (Analysis of Moment Structure)

3. Lisrel (Linier Structural Relationship) 4. R-Commander dan lain - lain

II. UJI NORMALITAS

2.1. Pengertian Uji Parametrik dan Non Parametrik

1. Uji Parametrik adalah jenis pengujian dimana data yang digunakan harus memiliki parameter tertentu. Contoh : Anova, Regresi Linier Berganda, Uji t, dll.

2. Uji Non Parametrik adalah jenis pengujian yang datanya tidak perlu memiliki parameter tertentu. Contoh : Chi Square, Spearman – rho.

2.2. Pengertian Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Maksud dari data terdistribusi

(13)

LAB. MANAJEMEN DASAR 3 LITBANG PTA 16/17 dinyatakan terdistribusi normal apabila nilai yang diperoleh dari Shapiro-Wilk Test of Normality harus lebih besar dari (>) 0,05.

2. Menggunakan Uji Skewness. Dalam uji ini, peneliti membandingkan antara nilai skewness dengan standar error skewness data dapat dikatakan normal bila mempunyai nilai antara -2 sampai dengan 2. Atau dapat dilihat dengan kemencengan grafik , jika titik puncak berada ditengah maka data terdistribusi normal.

Gambar 1.1 Kurva Skewness

3. Menggunakan Uji Kurtosis. Dalam uji ini, peneliti membandingkan antara nilai kurtosis dengan standar error kurtosis data dapat dikatakan normal bila mempunyai nilai antara -2 sampai dengan 2. Atau dapat dilihat dengan keruncingan grafik ,Jika grafiknya membentuk mesokurtik atau

(14)

LAB. MANAJEMEN DASAR 4 LITBANG PTA 16/17

4. Menggunakan Uji Kolmogorov – Smirnov. Dalam hal ini, data dinyatakan terdistribusi normal apabila nilai yang diperoleh dari Uji K-S (dilihat dari Asymp. Sig) harus lebih besar dari (>) 0,05. Berikut adalah output SPSS uji normalitas menggunakan K – S Test.

Tabel 1.1 Output Uji K-S dengan Unstandardized Residual

Sumber : Hutami,Rescyana Putri,. 2012

Dari Hasil Uji K-S diatas dapat dilihat Asymp. Sig. (P-Val) sebesar 0,000 < 0,05 maka data dikatakan tidak terdistribusi normal.

Tabel 1.2 Output Uji K-S tanpa Unstandardized Residual

(15)

LAB. MANAJEMEN DASAR 5 LITBANG PTA 16/17 diteliti ditampilkan menjadi diagram batang. Jika grafik tersebut menyerupai kurva lonceng maka data dinyatakan terdistribusi normal.

Sumber : Kurniawanda ,A.M. 2013.

Gambar 1.3 Tampilan Grafik Histogram pada SPSS

Analisis : Dari hasil uji grafik diatas dapat dilihat diagram batang hampir menyerupai kurva normal maka data dikatakan terdistribusi normal.

 Menggunakan Grafik Plot. Normal tidaknya distribusi data juga dapat dilihat dari grafik plot atau Normal probability plot, dimana indikatornya adalah titik – titik yang menyebar disekitar garis diagonal. Jika titik – titik mendekati garis diagonal maka data dinyatakan terdistribusi normal

(16)

LAB. MANAJEMEN DASAR 6 LITBANG PTA 16/17

Sumber :Hutami,Rescyana Putri,. 2012

Gambar 1.4 Tampilan Grafik Normal Probability Plot pada SPSS yang Tidak Terdistribusi Normal.

Analisis : Dari hasil uji grafik Normal Probability plot diatas dapat dilihat titik – titik menyebar jauh dari garis maka data dikatakan tidak terdistribusi normal

Sumber :Hutami,Rescyana Putri,. 2012

Gambar 1.5 Tampilan Grafik Normal Probability Plot pada SPSS yang Terdistribusi Normal

(17)

LAB. MANAJEMEN DASAR 7 LITBANG PTA 16/17 2. Lakukan berbagai metode uji normalitas karena nilai tiap uji terkadang

berbeda.

3. Transformasikan data menjadi Log atau Ln. 4. Gunakan Uji Non Parametrik.

III. CONTOH KASUS

Saipul seorang mahasiswa Gunadarma ingin mengetahui apakah data

current ratio, debt to equity dan harga saham PT. Sea Otoparts.Tbk tahun 2005 hingga 2014 yang akan digunakan untuk Penulisan Ilmiahnya terdistribusi normal atau tidak. Berikut datanya :

Tahun Current Ratio Debt To Equity Ratio Harga Saham 2005 1.5 1.5 715 2006 1.7 1.7 711 2007 1.6 1.6 716 2008 1.6 1.6 711 2009 1.1 1.1 701 2010 1.1 1.1 717 2011 1.0 1.0 777 2012 1.1 1.1 776 2013 1.7 1.5 767 2014 1.7 1.6 766

(18)

LAB. MANAJEMEN DASAR 8 LITBANG PTA 16/17

IV. LANGKAH-LANGKAH SOFTWARE R-COMMANDER

1. Tekan icon R commander pada desktop, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Gambar 1.6 Tampilan Awal R-Commander

2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukan nama dari data set adalah Normalitas kemudian tekan tombol OK.

(19)

LAB. MANAJEMEN DASAR 9 LITBANG PTA 16/17 Gambar 1.8 Tampilan Data Set

3. Akan muncul Data Editor yang digunakan untuk menginput data yang akan diuji.

Gambar 1.9 Tampilan Data Editor

4. Masukkan data dengan var1 untuk CR, var2 untuk DER dan var3 untuk Harga Saham. Jika data editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di Taskbar Windows pada bagian bawah layar monitor. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variabel yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada semua variabel.

(20)

LAB. MANAJEMEN DASAR 10 LITBANG PTA 16/17 Gambar 1.10 Tampilan Variabel Editor CR, DER, Harga Saham

5. Kemudian isi masing-masing variabel sesuai dengan data soal setelah selesai isi data kemudian tekan tombol X (close) pada Data Editor.

(21)

LAB. MANAJEMEN DASAR 11 LITBANG PTA 16/17 Gambar 1.11 Tampilan Data Editor yang Telah Diisi.

6. Selanjutnya pilih Window R commander maka akan muncul tampilan seperti ini. Terdapat kata “Normalitas  edit (as.data.frame(NULL)”, yang menunjukan data berhasil diinput.

(22)

LAB. MANAJEMEN DASAR 12 LITBANG PTA 16/17 7. Pilih Statistic pada menubar, lalu pilih summaries, klik Shapiro Wilk Test Of

Normality

Gambar 1.13 Tampilan Menu Pengolahan Data.

8. Akan muncul tampilan kotak dialog Shapiro-Wilk test of normality. Pilih salah satu variable, misal dimulai dari CR, lalu klik OK, dan akan keluar hasilnya. Data yang keluar tersebut hanya satu (yaitu untuk data CR) , data yang lain tidak dapat keluar pada satu kali pengolahan. Oleh sebab itu, lakukan langkah ini secara berulang terhadap variabel DER dan Harga saham. Akan Muncul tabel dialog, lalu pilih variabel yang nilai normalitasnya ingin ditampilkan.

(23)

LAB. MANAJEMEN DASAR 13 LITBANG PTA 16/17

Gambar 1.14 Tampilan kotak dialog Shapiro Wilk Tes for Normality.

(24)

LAB. MANAJEMEN DASAR 14 LITBANG PTA 16/17 Gambar 1.15 Tampilan Output Hasil Shapiro Wilk Tes for Normality

(25)

LAB. MANAJEMEN DASAR 15 LITBANG PTA 16/17 P-Value > 0,05 = data tidak terdistribusi normal

2) Nilai P value

Current Ratio : 0.0134

Debt To Equity Ratio : 0.02735 Harga Saham : 0.009997

3) Keputusan

P-value Current Ratio < 0,05 : data tidak terdistribusi normal P-value Debt To Equity Ratio < 0,05 : data tidak terdistribusi normal P-value Harga Saham < 0,05 : data tidak terdistribusi normal

4) Kesimpulan : Karena data Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Harga Saham tidak terdistribusi normal, maka dapat dikatakan data tida terdistribusi normal

(26)

LAB. MANAJEMEN DASAR 16 LITBANG PTA 16/17

UJI T SAMPEL BEBAS

(INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

I. PENDAHULUAN

Pengujian Hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Distribusi ini pertama kali diterbitkan dalam suatu makalah oleh W.S Gosset pada tahun 1908. Pada waktu itu Gosset bekerja pada perusahaan bir Irlandia yang melarang penerbitan oleh Karyawannya. Untuk mengelakkan larangan tersebut, ia menerbitkan karyanya secara rahasia dibawah nama “student”. Karena itulah distribusi t biasa disebut Distribusi Student.

Pengertian Uji T

Uji ini akan membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, dengan tujuan apakah kedua grup tersebut mempunya rata-rata yang sama ataukah tidak.

Fungsi Uji T

- Untuk memperkirakan interval rata-rata.

- Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel. - Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis.

- Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk dipercaya • Ciri – Ciri Uji T

Kasus yang diuji bersifat acak • Asumsi Uji T

- Data bertipe kuantitatif/numerik, baik itu interval atau rasio - Data berdistribusi normal

(27)

LAB. MANAJEMEN DASAR 17 LITBANG PTA 16/17

Sumber : Apriyo,ari,. 2013

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat secara rata-rata bahwa nilai rata-rata

Significant (2-tailed) sebesar 0,192 lebih besar dari Level of Significant 5% (0,192>0,050) hal ini membuktikan bahwa data diatas identik.

(28)

LAB. MANAJEMEN DASAR 18 LITBANG PTA 16/17

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PENGUJIAN

Langkah-langkah pengujian independent sample t-test adalah : 1) Menentukan hipotesis pengujian

H0 : Rata-rata kedua sampel adalah identik atau sama

H1 : Rata-rata kedua sampel adalah tidak identik atau tidak sama 2) Kriteria pengujian

P-value > 0,05 maka H0 diterima P-value < 0,05 maka H1 diterima 3) Lihat hasil P-value

4) Menentukan keputusan

5) Membuat kesimpulan dari keputusan yang telah dibuat.

II. CONTOH KASUS

Seorang peneliti ingin melakukan penelitian pada PT. Indo drink Indonesia Tbk dengan 2 rasio yang berbeda yaitu Return On Assets (ROA) dan

Return On Equity (ROE) untuk periode 2010-2015. Berikut adalah data

Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).

Periode ROA ROE

2010 555 150 2011 666 155 2012 777 166 2013 567 177 2014 657 176 2015 765 170

(29)

LAB. MANAJEMEN DASAR 19 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.1 : Tampilan menu awal R Commander

2. Pilih menu Data > New Data Set, masukkan nama dari data set adalah independent (tanpa spasi) kemudian tekan tombol OK

(30)

LAB. MANAJEMEN DASAR 20 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.3 : Tampilan New Data Set

Kemudian akan muncul Data Editor

Gambar 2.4 : Tampilan Data Editor

3. Klik dua kali Var 1 kemudian ganti namanya menjadi SKOR lalu pilih numerik lalu close, setelah itu klik dua kali Var 2 kemudian ganti namanya menjadi KODE lalu pilih numerik lalu close. Jika data editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di taskbar windows pada bagian bawah layar monitor. Jika sudah selesai dalam pengisian data tekan close.

(31)

LAB. MANAJEMEN DASAR 21 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.5 : Tampilan Variabel Editor SKOR

Gambar 2.6 : Tampilan Variabel Editor KODE

Kemudian masing-masing variabel sesuaikan dengan data di soal. Setelah selesai isi data, kemudian tekan tombol X (close).

(32)

LAB. MANAJEMEN DASAR 22 LITBANG PTA 16/17 4. Untuk mengecek kebanaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol

View data set maka akan muncul tampilan, Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki data yang salah. Untuk merubah variabel numerik buku pada tampilan R Commander pilih : Manage Variables In Active Data Set kemudian pilih Bin Numeric Variable

Gambar 2.8 : Tampilan Manage Variable

Kemudian akan muncul tampilan :

(33)

LAB. MANAJEMEN DASAR 23 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.10 : Tampilan Bin Names

5. Jika data sudah benar, pilih menu Statistics > Means > Independent Sample T-Test

(34)

LAB. MANAJEMEN DASAR 24 LITBANG PTA 16/17 6. Pada Respons Variable pilih METODE kemudian tekan tombol OK

Gambar 2.12 : Tampilan Independent Sample T-Test

7. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut :

(35)

LAB. MANAJEMEN DASAR 25 LITBANG PTA 16/17 2. Kriteria Pengujian

Jika probabilitas (p-value) > 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas (p-value) < 0,05 maka H0 ditolak

3. Dari hasil pengolahan R-Programing diperoleh P value = 0,0000001486

4. Keputusan

Hasil perhitungan menyatakan bahwa besarnya probabilitas (p-value) adalah 0,0000001486karena probabilitas lebih kecil daripada taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau p- value < α atau 0,0000001486< 0,05 maka H1 diterima.

5. Kesimpulan

Rata-rata rasio yang digunakanadalah tidak identik atau tidak sama atau sama

(36)

LAB. MANAJEMEN DASAR 26 LITBANG PTA 16/17 UJI T SAMPEL BERPASANGAN

(PAIRED SAMPLE T-TEST)

I. PENDAHULUAN

Paired sample t-test adalah uji t dimana sampel berpasangan. Pengujian ini digunakan untuk menguji perbandingan rata – rata sampel yang berpasangan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tujuan uji paired sample t-test adalah untuk menguji perbandingan rata – rata sampel yang berpasangan.

1.1.Syarat dari uji paired sample t-test P-Value > 0,05 maka H0 diterima

P-Value < 0,05 maka H1 diterima

1.2.Langkah – Langkah Analisis Pengujian 1. Hipotesis

H0 : Tidak ada perbedaan rata-arata ntara sebelum dan sesudah adanya

perlakuan

H1 : Ada perbedaan rata-arata ntara sebelum dan sesudah adanya

Perlakuan

2. Kriteria/ Syarat Pengambilan Keputusan P Value > 0,05 H0 Diterima

P Value < 0,05 H1 Diterima

3. Lihat P-Value

4. Mengambil Keputusan 5. Menentukan Kesimpulan

(37)

LAB. MANAJEMEN DASAR 27 LITBANG PTA 16/17

Sumber : Model analisis dengan SPSS 17. 2013

• Kolom Mean pada hasil paired-samples t test table menunjukkan rata-rata perbedaan antara triglyceride dan pengukuran weight sebelum diet dan 6 bulan proses diet.

• Kolom Sig. (2-tailed) menampilkan probabilitas (signifikansi) di dalam statistik t yang memiliki nilai mutlak sama dengan atau lebih besar dari yang diperoleh t statistik. Ketika nilai signifikan untuk perubahan berat kurang dari 0.05, kita dapat menyimpulkan bahwa rata -rata hilangnya 8.06 pon setiap pasien bukanlah dalam kaitan dengan variasi dan memang dapat melekat pada diet tersebut. Kemudian arti nilai signifikan lebih besar dari 0.10 untuk perubahan level triglyceride menunjukkan diet tidak dengan mantap untuk mengurangi level triglyceride responden.

II. CONTOH KASUS

Seorang mahasiswa ingin mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan mengenai saham pada mahasiswa fakultas ekonomi sebelum dan sesudah adanya acara seminar yang dilakukan oleh BEM FE. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah acara seminar tersebut maka dilakukan penyebaran kuesioner dengan mengambil sample 17 mahasiswa untuk mengisi kuesioner secara jujur. Jumlah pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ada 17 pertanyaan. Total jawaban dari setiap kuesioner yang diisi responden adalah sebagai berikut.

(38)

LAB. MANAJEMEN DASAR 28 LITBANG PTA 16/17 Responden Pengetahuan sebelum Pengetahuan sesudah 1 101 150 2 105 155 3 107 111 4 111 155 5 155 167 6 156 175 7 100 101 8 115 117 9 116 110 10 117 176 11 111 117 12 101 107 13 165 175 14 107 111 15 106 160 16 111 115 17 100 111

III. LANGKAH-LANGKAH SOFTWARE R-COMMANDER

1. Tekan icon R Commander pada dekstop, kemudian muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.

(39)

LAB. MANAJEMEN DASAR 29 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.14 Tampilan Menu New Data Set

3. Lalu akan muncul data editor seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.15 Tampilan Data Editor

4. Kemudian ganti Var 1 menjadi Sebelum, dan Var 2 menjadi Sesudah. Lalu ganti type menjadi Numerik.

(40)

LAB. MANAJEMEN DASAR 30 LITBANG PTA 16/17

Gambar 2.16 Tampilan Menu Variabel Editor

5. Kemudian masukan data sesuai dengan soal yang ada

(41)

LAB. MANAJEMEN DASAR 31 LITBANG PTA 16/17 Gambar 2.18 Tampilan Menu Olah Data

7. Kemudian akan muncul dialog box, pilih Sebelum untuk First Variable dan Sesudah untuk Second Variable seperti gambar di bawah ini.

(42)

LAB. MANAJEMEN DASAR 32 LITBANG PTA 16/17 8. Kemudian klik Ok dan akan muncul output seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.20 Tampilan Hasil R-Commander

IV. ANALISIS PENGUJIAN

1. Hipotesis

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata pengetahuan tentang saham sebelum

dan sesudah adanya acara seminar

H1 : Ada perbedaan rata-rata pengetahuan tentang saham sebelum

dansesuadah adanya acara seminar 2. Syarat dan ketentuan

P-value > 0.05 maka H0 diterima

P-value < 0.05 maka H1 diterima

3. Nilai P-value = 0.002277

4. Keputusan : karena nilai P-value < 0.05 maka H1 diterima

5. Kesimpulan : Ada perbedaan rata-rata pengetahuan tentang saham sebelum dan sesudah adanya acara seminar

(43)

LAB. MANAJEMEN DASAR 33 LITBANG PTA 16/17 perlakuan (treatment) pada sebuah populasi dengan populasi yang lain dengan metode uji hipothesis yang ada (Distribusi Z,Chi Kuadrat, atau Distribusi-T). Membandingkan satu rata-rata populasi dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakan waktu, juga beresiko mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu, kita memerlukan sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan lebih kecil, yakni ANOVA (Analysis of Variance)

Anova merupakan uji perbedaan rata-rata lebih dari dua populasi disebut juga analisis of varians, dipopulerkan oleh Sir Ronald Aylmer Fisher, seorang pendiri modern pada tahun 1920. Distribusi F digunakan sebagai statisti uji untuk anova. Analisis ini digunakan untuk :

1. Menguji hipotesis perbedaan rata-rata antara lebih dari dua populasi 2. Menguji apakah varians populasinya sama ataukah tidak

1.1. Adapun ciri-ciri uji anova yaitu : 1. Tidak pernah bernilai negative

2. Merupakan distribusi yang continue yang mendekati sumbu X tetapi tidak pernah menyentuhnya

3. Kemencengannnya positif

4. Didasarkan pada dua derajat kebebasan

1.2. Asumsi :

1. Populasi-populasi yang akan diuji berdistribusi normal 2. Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama 3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain

(44)

LAB. MANAJEMEN DASAR 34 LITBANG PTA 16/17 1.3. Langkah – Langkah Analisis Pengujian

Uji Kesamaan Varians:Lihat output livene’s test of homogeneity of varians

1. Hipotesis Uji Varians :

H0 : Varians ketiga populasi identik H1 : Varians ketiga populasi tidak identik 2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika F Prob > 0.05 H1 diterima jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : (F Prob) 4. Pengambilan keputusan ;

Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 di terima Jika Probabilitas < 0.05, maka H1 di terima

5. Kesimpulan : Penjabaran dari hipotesis yang diterima.

6. Contoh H0 diterima : Jadi varians dari ketiga populasi adalah identik

Pada tahap selanjutnya jika varians yang identik maka atau Ho diterima maka dilanjutkan menggunakan uji Anova, jika Ho ditolak maka penelitian hanya sampai pada tahap uji kesamaan varians saja.

Uji Anova : Lihat output analysis of varians / one way anova 1. Hipotesis yang di gunakan untuk uji anova :

H0 : ke-3 rata-rata populasi adalah identik H1 : ke-3 rata-rata populasi adalah tidak identik 2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika F Prob > 0.05 H1 diterima jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : (F Prob) 4. Pengambilan keputusan

Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 di terima Jika Probabilitas < 0.05, maka H1 di terima

(45)

LAB. MANAJEMEN DASAR 35 LITBANG PTA 16/17

Sumber : Desti Widiyana, 2013

Dari data diatas diperoleh bahwa nilai signifikansi Anova = 0.020 lebih kecil dari 0.05 yang menandakan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata- rata data diatas tidak identik.

II. CONTOH KASUS

Bu siska adalah pemilik dari rumah makan khas sunda, ia ingin meneliti apakah ada perbedaan rata rata penjualan ketiga menu ayam yang di tawarkan di rumah makannya tersebut. Terdapat 3 jenis menu ayam yang ditawarkan yaitu, ayam bakar, ayam goreng dan pepes ayam. Berikut adalah data penjualan menu ayam dalam 15 hari :

(46)

LAB. MANAJEMEN DASAR 36 LITBANG PTA 16/17

Hari Ayam Bakar Ayam Goreng Pepes Ayam

1 10 11 15 2 16 15 16 3 16 17 15 4 17 16 16 5 16 15 16 6 15 16 15 7 11 17 11 8 16 11 10 9 17 16 17 10 15 15 16 11 11 10 15 12 10 15 16 13 15 16 17 14 16 17 11 15 17 15 17

III. LANGKAH-LANGKAH SOFTWARE R-COMMANDER

1. Tekan icon R Commander pada dekstop, kemudian muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.

(47)

LAB. MANAJEMEN DASAR 37 LITBANG PTA 16/17 Gambar 3.2 Tampilan New Data Set

3. Lalu akan muncul data editor seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.3 Tampilan Data Editor

4. Kemudian ganti Var 1 menjadi Penjualan, dan Var 2 menjadi Menu. Lalu ganti type menjadi Numerik.

(48)

LAB. MANAJEMEN DASAR 38 LITBANG PTA 16/17 Gambar 3.4 Tampilan Variabel Editor

5. Kemudian isi masing-masing variable sesuai dengan data soal setelah isi data kemudian tekan tombol X (Close)

(49)

LAB. MANAJEMEN DASAR 39 LITBANG PTA 16/17 Gambar 3.6 Tampilan menu data editor setelah input data

6. Untuk merubah variable numeric bin pada tampilan R-commander pilih : data –

Manage variables in active data set kemudian pilih Bin numeric variable.

(50)

LAB. MANAJEMEN DASAR 40 LITBANG PTA 16/17 7. Kemudian akan muncul tampilan :

Gambar 3.8 Tampilan bin numeric 8. Kemudian akan muncul tampilan ubah nama bin :

Gambar 3.9 Tampilan bin names

(51)

LAB. MANAJEMEN DASAR 41 LITBANG PTA 16/17

Gambar 3.10 Tampilan Menu Olah Data

10.Pada Response Variable pilih variable penjualan pilih mean kemudian tekan OK.

(52)

LAB. MANAJEMEN DASAR 42 LITBANG PTA 16/17 11.Hasil Uji Varians

Gambar 3.12 Tampilan Output

Analisis : Dari hasil output di atas F probabilitas 0,5786 > 0,05 maka H0 di terima. Kesimpulannya rata-rata ketiga varians sampel identik. Maka dapat di lanjutkan untuk uji Anova

(53)

LAB. MANAJEMEN DASAR 43 LITBANG PTA 16/17

Gambar 3.13 Tampilan Menu

13.Kemudian akan muncul tampilan :

Gambar 3.14 Tampilan Menu

Untuk Response Variable pilih penjualan, aktifkan Pairwise comparisons of means jika ingin melihat Grafik.

(54)

LAB. MANAJEMEN DASAR 44 LITBANG PTA 16/17 14.Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut:

Gambar 3.15 Tampilan Output

Analisa : Dari hasil output di atas menunjukan F probabilitas 0,922 > 0,05 maka Ho Diterima atau kesimpulannya rata-rata penjualan dari ketiga menu ayam adalah identik (sama).

(55)

LAB. MANAJEMEN DASAR 45 LITBANG PTA 16/17 H1 : Varians penjualan dari ketiga menu ayam tersebut adalah tidak identik. 2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika F Prob > 0.05 H1 diterima jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : 0.873(F Prob)

4. Keputusan : H0 diterima karena F Prob > 0.05

5. Kesimpulan : Jadi, varians penjualan dari ketiga menu ayam tersebut adalah identik.

Catatan : Apabila Pr (>F) >= 0.05, maka pengujian dapat dilanjutkan ke uji anova.tapi jika Pr (>F) < 0.05, pegujian tidak dapat dilanjutkan ke uji anova.

UJI ANOVA

1. Hipotesis Uji Anova

H0 : Rata-rata penjualan dari ketiga menu ayam adalah identik. H1 : Rata-rata penjualan dari ketiga menu ayam adalah tidak identik. 2. Kriteria Pengujian

H0 diterima jika F Prob > 0.05 H1 diterima jika F Prob < 0.05 3. Nilai Probabilitas : 0.922 (F Prob)

4. Keputusan : H0 diterima karena F Prob > 0.05

(56)

LAB. MANAJEMEN DASAR 46 LITBANG PTA 16/17

REGRESI LINIER BERGANDA

I. PENDAHULUAN

Regresi linier berganda adalah Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel X atau sering disebut dengan variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi variabel tak bebas. Sedangkan variabel Y atau disebut dengan variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan.

II. TUJUAN PEGGUNAAN REGRESI LINIER BERGANDA.

1. Untuk membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas.

2. Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi.

3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas berdasarkan pada nilai variabel bebas diluar pengakuan sampel.

III. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

1. Uji Asumsi Klasik

Empat asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu:

 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan suatu data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal atau tidak. Untuk dapat

(57)

LAB. MANAJEMEN DASAR 47 LITBANG PTA 16/17 regresi linier ada korelasi antara pengamatan pada periode t dengan pengamatan pada periode t-1. Model regresi yang baik seharusnya bebas autokorelasi.

Untuk mengetahui autokorelasi atau tidak dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson (DW) menurut Singgih Santoso (2000:218) secara umum angka Durbin Watson (DW) yang dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan salah satunya adalah:

a. Bila nilai Durbin Watson lebih dari 2 (> 2) berarti terjadi autokorelasi.

b. Bila nilai Durbin Watson kurang dari 2 (< 2) berarti tidak terjadi autokorelasi.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk uji autokorelasi dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia”.

Tabel 4.1 Output Autokorelasi

Sumber: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No. 2 Tahun 2004

Berdasarkan gambar diatas, didapat nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,839. Hal ini berarti nilai 1,839 < 2, artinya tidak ada autokorelasi pada model regresi.

(58)

LAB. MANAJEMEN DASAR 48 LITBANG PTA 16/17 Cara yang dapat dilakukan jika terjadi autokorelasi, antara lain : Jika regresi kita memiliki autokorelasi, maka ada beberapa opsi penyelesaiannya antara lain :

a. Tentukan apakah autokorelasi yang terjadi merupakan pure autocorrelation.

b. Jika yang terjadi adalah pure autocorrelation, maka solusi autokorelasi adalah dengan mentransformasi.

 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi antarvariabel variabel bebas (independent).

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas di dalam model regresi, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Nilai Tolerance harus lebih besar dari 0,10

b. Nilai Variance Infaltion Factor (VIF) lebih kecil dari 10

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk uji multikolonieritas dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia”.

Tabel 4.2 Output Multikolinieritas

(59)

LAB. MANAJEMEN DASAR 49 LITBANG PTA 16/17 Cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolonieritas, antara lain :

Jika regresi kita memiliki multikolonieritas, maka ada beberapa opsi penyelesaiannya antara lain :

a. Menggabungkan data crossection dan time series (pooling data). b. Keluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai

korelasi tinggi dari model regresi.

c. Transformasi variabel merupakan salah satu cara mengurangi hubungan linier diantara variabel independen. Transformasi dapat dilakukan dengan bentuk logaritma.

d. Gunakan metode analisis yang lainnya.

 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya bebas heteroskedastisitas.

Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SRESID) dengan residual (ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (menyempit, melebar, maupun bergelombang) maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah ataupun diatas angka 0 pada sumbu Y, maka terjadi homoskedastisitas.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham

(60)

LAB. MANAJEMEN DASAR 50 LITBANG PTA 16/17 Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia” yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.1 Tampilan Output Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No. 2 Tahun 2004 Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan judul “Peran Variabel Citra Perusahaan, Kepercayaan Dan Biaya Perpindahan Yang Memediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan” yang terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.2 Tampilan Output Terjadi Heteroskedastisitas

(61)

LAB. MANAJEMEN DASAR 51 LITBANG PTA 16/17 heteroskedastisitas. Ada beberapa asumsi pola heteroskedastisitas antara lain :

a. Asumsi 1 : error varianceσ2 i terhadap X2 i.

b. Asumsi 2 : error variance σ2 i terhadap variabel independen Xi atau disebut transformasi akar kuadrat.

c. Asumsi 3 : error varianceσ2 i terhadap kuadrat nilai Y. d. Asumsi 4 : lakukan transformasi dalam bentuk logaritma.

2. Persamaan Regresi Linier Berganda

Keterangan :

Y = Variabel Terikat (dependent variable)

α = Konstanta

β1 – βn = Koefisien Regresi

X1 – Xn = Variabel Bebas (independent variable) e = Standar Error

3. Koefisien Korelasi (r)

Koefisien korelasi adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.

Syaratnya yaitu :

a. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat dan searah. b. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau

bahkan tidak ada hubungan sama sekali.

(62)

LAB. MANAJEMEN DASAR 52 LITBANG PTA 16/17 c. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat dan tidak

searah.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk koefisien korelasi dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia”.

Tabel 4.3 Output Koefesien Korelasi

Sumber: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No. 2 Tahun 2004

Berdasarkan gambar diatas, didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,631. Hal ini berarti nilai 0,631 mendekati +1, maka hubungannya kuat dan searah yang artinya memenuhi syarat koefisien korelasi.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk koefisien determinasi dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia”.

Tabel 4.4 Output Koefesien Determinasi

(63)

LAB. MANAJEMEN DASAR 53 LITBANG PTA 16/17 Uji parsial dengan t-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan pada nilai probabilitas.

Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut:

 Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima.

 Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

Dibawah ini adalah contoh hasil SPSS untuk uji t dengan judul “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin

(NPM), Dan Return On Asset (ROA), Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia”.

Tabel 4.5 Output Uji t

(64)

LAB. MANAJEMEN DASAR 54 LITBANG PTA 16/17 Hipotesis yang digunakan dalam uji parsial (uji t) adalah:

H01 : Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H11 : Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H02 : Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H12 : Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Return Saham

Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H03 : Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H13 : Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham

Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa nilai signifikan semua variabel bebas masing-masing sebesar 0,052; 0,017; 0,025 dan nilai signifikan semua variabel lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak, H1 diterima. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Earning Per Share, Net Profit Margin, & Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

6. Uji F

Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji simultan adalah sebagai berikut:

 Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima.

(65)

LAB. MANAJEMEN DASAR 55 LITBANG PTA 16/17 Tabel 4.6 Output Uji F

Sumber: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No. 2 Tahun 2004

Hipotesis yang digunakan pada uji F (uji simultan) adalah:

H0 : Earning Per Share, Net Profit Margin, & Return On Asset secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

H1 : Earning Per Share, Net Profit Margin, & Return On Asset secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa nilai signifikan semua variabel bebas secara bersama-sama sebesar 0,001 dan nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak, H1 diterima. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Earning Per Share, Net Profit Margin, & Return On Asset secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Asuransi Di Bursa Efek Indonesia.

(66)

LAB. MANAJEMEN DASAR 56 LITBANG PTA 16/17

IV. CONTOH KASUS

Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh antara

Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk periode 2003-2014. Berikut adalah data Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) dengan Harga Saham (dalam ratusan juta rupiah).

Bulan CR DER Harga Saham

2003 570 151 5700 2004 560 151 5600 2005 500 150 5555 2006 560 156 5700 2007 500 151 5555 2008 570 150 5500 2009 560 156 5700 2010 560 151 5555 2011 570 156 5700 2012 500 157 5500 2013 560 151 5600 2014 500 156 5700

Taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (α = 5%). Tentukan :

1) Persamaan regresi 2) Uji t

3) Uji F 4) R2

(67)

LAB. MANAJEMEN DASAR 57 LITBANG PTA 16/17 Gambar 4.3 Tampilan Awal R-Commander

2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukan nama dari data set adalah Regresi kemudian tekan tombol OK.

(68)

LAB. MANAJEMEN DASAR 58 LITBANG PTA 16/17 Gambar 4.5 Tampilan New Data Set

3. Kemudian akan muncul data editor seperti dibawah ini.

Gambar 4.6 Tampilan Data Editor

4. Masukkan data dengan var1 untuk Current Ratio, var2 untuk Debt to Equity Ratio dan var3 untuk Harga Saham. Jika data editor tidak aktif maka dapat diaktifkan dengan menekan Rgui di Taskbar Windows pada bagian bawah layar monitor. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variabel yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada semua variabel

(69)

LAB. MANAJEMEN DASAR 59 LITBANG PTA 16/17

Gambar 4.7 Tampilan Variable Editor Current Ratio

Gambar 4.8 Tampilan Variable Editor Debt to Equity Ratio

Gambar 4.9 Tampilan Variable Editor Harga Saham

5. Kemudian isi masing-masing variabel sesuai dengan data soal setelah selesai isi data kemudian tekan tombol X (close).

(70)

LAB. MANAJEMEN DASAR 60 LITBANG PTA 16/17 4.10 Tampilan Isi Data Editor

6. Selanjutnya pilih Window R commander maka akan muncul tampilan seperti ini.

4.11 Tampilan Windows R-Commander

7. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol view data set, jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki data yang salah. Jika sudah benar, pilih menu Statistics, Fit

(71)

LAB. MANAJEMEN DASAR 61 LITBANG PTA 16/17 4.12 Tampilan Menu Statistics

8. Pada Response Variable pilih variabel yang termasuk variabel terikat yaitu Harga Saham dan pada Explanatory Variables pilih yang termasuk variabel bebas yaitu Current Ratio dan Debt to Equity Ratio. Untuk memilih 2 variabel sekaligus tekan Ctrl lalu pilih Current Ratio dan

Debt to Equity Ratio

(72)

LAB. MANAJEMEN DASAR 62 LITBANG PTA 16/17 9. kemudian tekan tombol OK. Maka akan muncul hasil pada output

window sebagai berikut.

(73)

LAB. MANAJEMEN DASAR 63 LITBANG PTA 16/17 adalah sebagai berikut:

 Konstanta (α) bernilai positif yaitu sebesar 2741.0085, artinya jika variabel-variabel independen yaitu Current Ratio & Debt to Equity Ratio bernilai nol, maka Harga Saham naik sebesar Rp 2741.0085.

 Variabel bebas Current Ratio bernilai positif yaitu 1.0343. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1% variabel Current Ratio , maka Harga Saham akan naik sebesar Rp 1.0343.

 Variabel bebas Debt to Equity Ratio bernilai positif yaitu 15.1089. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan sebesar 1% variabel

Debt to Equity Ratio, maka Harga Saham akan naik sebesar Rp 15.1089.

2) Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.

Current Ratio

 Hipotesis :

H0 : Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

H1 : Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

 Syarat :

Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima. Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

 Nilai P-value : 0.1662 > 0.05

 Keputusan : H0 diterima.

 Kesimpulan : Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

(74)

LAB. MANAJEMEN DASAR 64 LITBANG PTA 16/17

Debt to Equity Ratio

 Hipotesis :

H0 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

H1 : Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

 Syarat :

Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima. Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

 Nilai P-value : 0.0780 > 0.05

 Keputusan : H0 diterima.

 Kesimpulan : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

3) Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variable bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

 Hipotesis :

H0 : Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

H1 : Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

 Syarat :

Jika P-value > 0.05 maka H0 diterima. Jika P-value < 0.05 maka H1 diterima.

 Nilai P-value : 0.1173 > 0.05

 Keputusan : H0 diterima.

 Kesimpulan : Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

(75)

LAB. MANAJEMEN DASAR 65 LITBANG PTA 16/17 modelregresi.

(76)

LAB. MANAJEMEN DASAR 66 LITBANG PTA 16/17

DAFTAR PUSTAKA

Amaliyah, Siti. 2012. Analisis Kinerja Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham PT. United Tractors (PERSERO), Tbk Periode 2009-2011. PI Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

Apriyo, Ari,. 2013 Analisis Overreaction pada Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2009”. Jurnal Nomina. Vol II No II.

Desti Widiyana, 2013. Pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, and Satisfaction) Terhadap hasil belajar KKPI pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Pedan

Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang, BP Universitas Diponegoro, Jakarta.

Kurniawanda,A.M.. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Akuntansi Universitas Jambi.

Modul Metode Riset. Lab. Manajemen Dasar Periode PTA 2015/2016.

Priyatno, Duwi. 2010, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom.

Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri

(77)

LAB. MANAJEMEN DASAR 67 LITBANG PTA 16/17 Santoso, Singgih, 1998, “Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Sektor

Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Edisi4,Th. II.

Sugiarto. 2015. Metode Statistika Bisnis. Tangerang; PT. Matana Publishing Utama

Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta; PT. Elex Media Komputido

Sulaiman, Wahid. 2002. SPSS 10 Jalan Pintas Menguasai. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi. Yogyakarta: Caps

Suwono, Jonathan. 2006. SPSS 14 Panduan Cepat dan Mudah. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Tri Hendardi, C. 2009. SPSS 16 Step by Step Analisis Data Statistik. Yogykarta: Penerbit Andi.

Gambar

Tabel 1.2 Output Uji K-S tanpa Unstandardized Residual
Gambar 1.3 Tampilan Grafik Histogram pada SPSS
Gambar 1.4 Tampilan  Grafik  Normal  Probability Plot pada SPSS yang  Tidak Terdistribusi Normal
Gambar 1.12  Tampilan R-Commander yang Telah Diinput Data.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menunjukkan peubahan persona dan jender digunakan prefiks, sedangkan untuk perubahan pada jumlah digunakan sufiks.dapat disimpulkan bahwa dalam verba Imperfect 3

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Pembelajaran biologi berbasis Praktikum Virtual untuk membangun karakter bangsa. Karakter bangsa yang diukur meliputi komponen

Alarm management lifecycle (AMLC) atau siklus manajemen alarm, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1, merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan demi

Bertugas untuk melakukan pembelian barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan, mulai dari bahan baku, spareparts mesin, ATK, dan jasa-jasa dari pihak

bermain aman dengan melihat penyebab dari adanya kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi adalah adanya anggaran subsidi yang selama ini lebih besar dari kebutuhan

Di daerah lapis batas ini tegangan geser terbentuk di antara lapis-lapis zat cair yang bergerak denga kecepatan berbeda karena adanya kekentalan zat cair dan turbulensi

Lumba-lumba jantan hidung botol yang dipelihara di Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor memiliki range frekuensi suara klik dengan nilai intensitas tertinggi yaitu sebesar 32

Total asset turnover, current ratio dan return on asset / variabel DAR, tahun dan objek penelitian.