• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. SC Johnson Manufacturing Medan sebelumnya bernama PT. Inti Kimiatama Perkasa. Berdiri sejak 10 November 1997 dengan nama perusahaan PT. Inti Kimiatama Perkasa, awalnya perusahaan ini berkantor di Jl. Iskandar Muda, Medan. Perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan lain untuk melakukan aktivitas produksi bermerek Baygon dan Mostfly melalui kerjasama dengan salah satu perusahaan yang juga menghasilkan anti nyamuk bakar yaitu PT. Singapore Lion. PT. Inti Kimiatama Perkasa merupakan salah satu anak perusahaan Bayer Company sehingga produk yang dihasilkan dibawah pengawasan Bayer Co. Selain itu, produk Mostfly yang juga dibeli perusahaan ini dari PT. Singapore Lion memiliki lisensi bayer Co.

Permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap anti nyamuk bakar Baygon, mengakibatkan PT. Inti Kimiatama Perkasa melakukan kerjasama dalam memproduksi anti nyamuk bakar. Kerjasama dilakukan dengan PT. Primdoni yang terletak di Kawasan Industri Mabar untuk beberapa merek yang berbeda. Hasil produksi dari PT. Primdoni disimpan di gudang yang terletak di kawasan Tanjung Morawa sebelum akhirnya didistribusikan.

Aktivitas produksi dari PT. Primdoni yang semakin menurun membuat PT. Inti Kimiatama Perkasa membeli gudang milik PT. Primdoni. PT. Inti Kimiatama Perkasa mendirikan pabrik dan kantor berdekatan dengan gudang

(2)

tersebut. Pada akhir tahun 2000, PT. Primdoni mengalami kebangkrutan dan seluruh aset perusahaan berupa mesin dan peralatan produksi akhirnya dijual kepada PT. Inti Kimiatama Perkasa. Kantor PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berada di Jl. Iskandar Muda dipindahkan ke lokasi baru di Kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa, Medan.

Berdasarkan surat keputusan Departemen Kesehatan RI No. 30701300185 PKD dan No. Pendaftaran RI 1294/I-2002/T PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi memproduksi anti nyamuk bakar Baygon dan Mostfly dibawah pengawasan

Bayer Company, Jerman. Sistem kerjasama dengan perusahaan lain tetap

dilakukan jika permintaan pasar meningkat melebihi kapasitas perusahaan ini. Ada beberapa anak perusahaan Bayer Company, yaitu perusahaan yang ada di Pulo Gadung PT. Johnson Home Higiene Product (JHHP) yang memproduksi anti nyamuk Baygon cair dan Bayfresh. PT. Walet Kencana Perkasa yang berkedudukan di Surabaya memproduksi Bayclean, Autan dan Baygon bakar. PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berkedudukan di Medan hanya memproduksi anti nyamuk bakar Baygon dan Mostfly. Sistem distribusi yang dilakukan adalah distribusi tunggal untuk semua produk Bayer Company di Indonesia. Perusahaan yang menjadi distributor tunggal adalah PT. Ultramos Jaya.

Bayer Company memposisikan diri di bidang farmasi dan insektisida yang bersifat Costumer Care.

Masa peralihan pun terjadi pada akhir tahun 2002 dari Bayer Company ke SC Johnson pada PT. Inti Kimiatama Perkasa. PT. Inti Kimiatama Perkasa mulai beralih ke SC. Johnson, Amerika Serikat. SC. Johnson dalam memproduksi juga

(3)

mendekatkan diri pada sistem CC (Costumer Care). Hampir 70 negara dikuasai oleh SC. Johnson baik di benua Amerika maupun Eropa. SC. Johnson sedang meningkatkan market share-nya di Asia termasuk Indonesia. Ada berbagai jenis produk Costumer Care telah diproduksi oleh SC. Johnson dan permintaan terhadap produk Costumer Care milik SC. Johnson sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya produk SC. Johnson di pasar.

Selama enam bulan, PT. Inti Kimiatama Perkasa mengalami masa transisi oleh SC. Johnson sebelum akhirnya benar-benar dikendalikan oleh SC. Johnson. Pada pertengahan Juni 2003 PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi dipegang oleh SC. Johnson. Pada tanggal 5 maret 2010 PT. Inti Kimiatama Perkasa berganti nama menjadi PT. SC Johnson Manufacturing Medan (PT SCJMM). Ini dilakukan melalui akte notaris berdasarkan persetujuan dari dewan direksi komisaris pemegang saham.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT SCJMM merupakan industri yang bergerak pada pembuatan anti nyamuk. Perusahaan ini hanya memproduksi anti nyamuk bakar yang bermerek Baygon, Fuyi, dan Raid dimana ketiganya berada dibawah lisensi SC. Johnson.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT SCJMM berlokasi di Kompleks Kawasan Industri Medan Star, Jl. Pelita Raya 1 Km 19,2 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

(4)

Adapun batas-batas lokasi perusahaan ini: Sebelah Utara : PT. Scorpion Sebelah Timur : PT. Smart Glove Sebelah Selatan : PT. Group Tempo Sebelah Barat : Ruko

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran PT SCJMM yang utama adalah ekspor dan domestik. Hampir 80% produk obat nyamuk bakar diekspor dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri yang dipenuhi biasanya untuk daerah pulau Sumatera dengan merek Baygon.

2.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam kegiatan operasionalnya, PT SCJMM dikepalai oleh seorang Plant

Manager yang membawahi beberapa departemen. Dalam melaksanakan kegiatan

perusahaan, setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian ada suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Plant Manager dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh enam manager, yaitu production manager,

quality control manager, maintenance manager, logistic manager, human resource manager, safety health environment manager,

Selain keenam manager tersebut, plant manager juga dibantu oleh divisi-divisi seperti purchasing, IT/BPT, lean architech, PPIC, plant data coordinator,

(5)

cost analyst dan Executive Assistant. Masing-masing bagian tersebut merupakan

nondepartemen yang tidak dikepalai oleh seorang manager, tetapi pertanggungjawabannya langsung kepada plant manager. Secara umum, plant

manager akan bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan di PT SCJMM,

dan semua kegiatan tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada Director

Manager yang ada di Jakarta. Adapun gambar struktur organisasi ini digambarkan

(6)

II

-6

Director Plant Manager

Executive Asistant

HRD Manager Maintenance Mgr Genser & SHE Mgr Logistic Mgr

Q.C / Lab. Mgr

Production Mgr Cost Analyst Purchasing

IT / BPT Lean Architec Plant Data Coord Supplai Planner / PPIC Shift Leader Line Leader Operator Helper QC Supervisor & ISO Coord

Analyst Incoming Supervisor Analyst G.C. Analyst FG & PM Supervisor FG & PM Staff RM Supervisor RM Staff Stock Planner Stock Controller HRD Coordinator Payroll & Admin

Plant Engineer Mechanic Supervisor Mechanic Staff Parts Stock Keeper

SHE GS & Utilities Spv Security Driver Social Building Policlinic Cashier Keterangan

FG & PM : Finish Good & Packing Material

RM : Raw Material

Spv : Supervisor

SHE : Safety Health & Environment

IT / BPT : Information Technology / Business Process & Technology

Genser : General Service

Q.C : Quality Control

Lab. : Laboratorium

STRUKTUR ORGANISASI PT. SC JOHNSON MANUFACTURING MEDAN

(7)

2.6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki ganbaran dan batasan tugas dan tanggung jawab. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab di PT SCJMM adalah sebagai berikut:

1. Plant Manager

Bertugas untuk memimpin dan mengendalikan semua kegiatan produksi yaitu merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh sumber daya tersedia sehingga target perusahaan tercapai.

2. Executive Asistant

Bertugas untuk membantu Plant Manager dalam menyusun agenda kegiatan

Plant Manager, mengadministrasikan setiap rapat-rapat, menyiapkan

berkas-berkas atau membantu apa yang dibutuhkan oleh Plant Manager sehingga pekerjaan Plant Manager berjalan dengan lancar.

3. Cost Analisyst

Bertugas untuk melakukan analisa seluruh variable biaya, memberikan masukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dengan tujuan akhir adalah penghematan biaya tercapai dan biaya produksi dapat dikendalikan dengan baik.

4. Human Resource Manager

Bertugas untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan, mengelola sistem penilaian kinerja karyawan, bertanggung jawab terhadap peningkatan kompetensi karyawan melalui

(8)

pelatihan yang tepat. Bagian ini juga mengelola hubungan dengan serikat pekerja dan pemerintah yang terkait. Tugas administrasi yaitu mengeluarkan surat pengangkatan dan pemberhentian, mengatur absensi, cuti karyawan, administrasi lembur karyawan, serta mengatur semua keluar masuknya surat perusahaan dan lain-lain. Bagian Human Resource Development (HRD) langsung berhubungan dengan HRD kantor pusat di Jakarta.

5. Production Manager

Bertugas untuk merencanakan produksi serta mengkoordinasikan dan mengawasi jalannya produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.

6. Maintenance Manager

Bertugas untuk memimpin, merencanakan serta mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan, perbaikan mesin dan mengatur semua kebutuhan peralatan termasuk spare part mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi sehingga tidak mengganggu jalanya proses produksi.

7. Quality Control Manager

Bertugas untuk merencanakan, memimpin dan mengkoordinasikan standar kualitas produk yang dihasilkan, menentukan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, bertanggung jawab atas analisa dan keputusan untuk menerima atau menolak produk. Dalam menjalankan bertugas untuk, quality control manager dibantu oleh supervisor dan analyzer yang bertugas untuk di laboratorium untuk melaksanakan pengujian yang bersifat fisik dan kimiawi.

(9)

8. Logistic Manager

Bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap persediaan bahan baku maupun produk jadi, merencanakan persediaan terhadap bahan baku, menerima dan menyimpan bahan baku, dan mengatur keluarnya barang jadi yang ada di gudang, serta mengawasi dan mengatur keberadaan bahan-bahan yang ada di gudang.

9. SHE & General Service Manager

Bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (Safety Health and Environment) dalam rangka melindungi setiap karyawan dan siapa saja yang terlibat langsung pada kegiatan perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan visi zero

accident. Menjadikan proses produksi aman bagi lingkungan dengan visi go green. Merencanakan penyediaan transportasi karyawan, kantin karyawan,

poliklinik di lokasi pabrik, kebersihan taman dan gedung serta keamanan asset perusahaan.

10. Plant Data Coordinator

Bertugas untuk mengontrol dan mengkoordinir data-data yang berkaitan dengan operasional produksi pabrik dan data entry system SAP.

11. Bussiness Process & Technology Specialist (BPT / IT Specialist)

Bertugas untuk menyediakan sistem teknologi informasi diperusahaan sesuai dengan kebutuhan.

(10)

12. Purchasing Supervisor

Bertugas untuk melakukan pembelian barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan, mulai dari bahan baku, spareparts mesin, ATK, dan jasa-jasa dari pihak ketiga.

2.7. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.7.1. Jumlah Tenaga Kerja

Sesuai dengan kegiatan operasional perusahaan dan peraturan yang berlaku, terdapat dua kelompok karyawan di PT. SC Johson Manufacturing Medan yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat oleh perusahaan, sehingga mereka menerima gaji bulanan dan fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan karyawan kontrak yaitu karyawan yang memakai sistem kontrak baik langsung maupun melalui jasa penyediaan tenaga kerja.

Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja tetap di PT. SC Johnson Manufacturing dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut ini, sedangkan untuk jumlah keseluruhan jika digabungkan dengan jumlah karyawan kontrak hampir mencapai 1200 orang.

(11)

Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Tetap

NO Departemen Jumlah

1 Engineering and Maintenance 52

2 Production 271

3 Logistic 12

4 Quality Control and Analyst 22

5 Safety Health and Environment 5

6 Plant Management 6 7 General Service 11 8 HRD 2 9 TDS 1 10 Planning 1 11 Product Costing 1 12 Lean Project 4 Total 388 2.7.2. Jam Kerja

Ketentuan jam kerja pada PT. SCJMM terbagi atas: a. Karyawan Bagian Kantor

Hari kerja karyawan bagian kantor adalah hari Senin sampai Jumat yang terdiri dari satu shift kerja. Jadwal jam kerja dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Kantor

Jadwal Keterangan

Pukul 08.00 – 12.00 Kerja aktif Pukul 12.00 – 13.00 Istirahat Pukul 13.00 – 17.00 Kerja aktif

(12)

b. Karyawan Bagian Pabrik

Hari kerja karyawan pabrik adalah hari Senin sampai Minggu yang terdiri dari tiga shift kerja. Jadwal shift kerja pertama dapat dilihat dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Pertama

Jadwal Keterangan

Pukul 07.00 – 11.00 Kerja aktif Pukul 11.00 – 12.00 Istirahat Pukul 12.00 – 15.00 Kerja aktif

Jadwal kerja karyawan pabrik shift kedua dapat dilihat dalam Tabel 2.4. Tabel 2.4. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Kedua

Jadwal Keterangan

Pukul 15.00 – 19.00 Kerja aktif Pukul 19.00 – 20.00 Istirahat Pukul 20.00 – 23.00 Kerja aktif

Jadwal kerja karyawan pabrik shift ketiga dapat dilihat dalam Tabel 2.5. Tabel 2.5. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Ketiga

Jadwal Keterangan

Pukul 23.00 – 03.00 Kerja aktif Pukul 1903.00 – 04.00 Istirahat

Pukul 04.00 – 07.00 Kerja aktif

Perusahaan juga menerapkan hak cuti bagi karyawan agar terdapat keseimbangan antara bekerja dengan kebutuhan istirahat bersama keluarga

(13)

karyawan. Adapun hak cuti yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut :

a. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan diatas 3 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun diberikan izin sebanyak 12 hari, sedangkan masa kerja diatas 3 tahun diberikan hak cuti 18 hari kerja. Khusus bagi karyawan yang bekerja shift mendapat tambahan 2 hari hak cuti. b. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, maka diberikan hak cutinya secara prorate.

2.8. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan yang diberlakukan pada PT. SCJMM didasarkan pada prinsip 3 P, yaitu pay for performance, pay for position dan pay for person. Sistem pengupahan ini diharapkan akan memotivasi karyawan untuk selalu meningkatkan keahlian dibidangnya dan kinerjanya setiap saat, karena perusahaan akan memberikan kompensasi yang lebih baik bagi karyawan yang berkinerja lebih baik.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan atau pegawai adalah sebagai berikut:

a. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan untuk karyawan yang bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. Upah lembur per jam diberikan minimal sebesar 2 kali upah pokok per jam.

(14)

c. Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu tambahan minimal satu bulan gaji karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.

d. Program Jamsostek : Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

e. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri, yaitu diselenggarakan sendiri oleh perusahaan melalui kerja sama dengan provider rumah sakit.

f. Dana Pensiun.

g. Pembagian keuntungan (profit sharing) dibagikan berdasarkan keuntungan diperoleh sebanyak 2 kali setiap tahun.

h. Koperasi karyawan

i. Fasilitas sosial lainnya : family gathering day, peringatan hari besar keagamaan, dan olah raga.

2.9. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dari untuk mengubah atau memberikan nilai tambah pada suatu barang atau jasa dengan berbagai perlakuan seperti penggunaan sumber daya (bahan baku, mesin-mesin, peralatan, energi, dan lain-lain). Adapun tentang spesifikasi mesin yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat dalam Tabel 2.6.

2.9.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

Bahan baku utama yang digunakan dalam bentuk tepung harus halus artinya tidak ada kontur benda kasar didalamnya. Sementara untuk bahan baku

(15)

cairan dinilai berdasarkan spesifikasi tertulis dengan aktual. Untuk bahan penolong seperti pembungkus plastik dan karton diuji sesuai spesifikasi atau tidak dengan acceptance sampling. Untuk produk jadi, ada tiga jenis yang diproduksi yakni standar, lavender, dan DBD. Ketiga jenis ini berlaku untuk merek Fuyi, Raid dan Baygon. Ukuran anti nyamuk bakar ada jumbo (28,5 gr - 32,5 gr) dan standard (23,5 gr -26,5 gr). Standar kadar air harus ≤10% dan secara umum kadar aktif Transfultrin 0,03%.

2.9.2. Bahan yang Digunakan

Terdapat tiga jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu : bahan baku, penolong dan tambahan. Berikut dijelaskan bahn-bahan yang digunakan dalam proses produksi perusahaan :

2.9.2.1.Bahan Baku

Merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi anti nyamuk bakar. Bahan baku yang digunakan antara lain :

1. Tepung Batok (Coconut Powder)

Terbuat dari batok kelapa. Fungsinya adalah sebagai media rambat bara api dan memperlicin permukaan double anti nyamuk bakar.

2. Tepung Kayu (Wood Powder)

Terbuat dari hasil penggilingan kayu jati. Fungsinya adalah mempercepat daya bakar anti nyamuk.

(16)

3. Tepung Lengket (Glue Powder)

Terbuat dari penggilingan kayu medang. Berfungsi sebagai pelengket adonan anti nyamuk.

4. Ampas Tepung Kanji (Starch Powder/ tepung onggok)

Terbuat dari ubi kayu jenis kanji. Berfungsi sebagai media perekat dan mengikat adonan-adonan lainnya.

2.9.2.2.Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan anti nyamuk bakar adalah air. Adapun yang menjadi fungsi air dalam proses produksi anti nyamuk antara lain :

1. Mencampur bahan-bahan kimia dalam proses formulasi. 2. Memasak tepung onggok.

3. Media yang digunakan di bagian extruder untuk lembaran adonan.

4. Media yang digunakan untuk memanaskan double anti nyamuk bakar di dalam oven.

2.9.2.3.Bahan Tambahan

Merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk.

(17)

Berikut bahan tambahan yang digunakan : 1. Transfutrin

Transfutrin digunakan dalam bentuk premix yang merupakan zat racun. Terdapat dua jenis transfutrin yang digunakan yaitu dialatrin dan someone. Pada obat nyamuk bakar, ini menjadi komponen penting untuk mengusir dan membunuh serangga. Kadar transfutrin secara rata-rata pada obat nyamuk bakar berkisar ±0,03%.

2. Sodium Benzoat (NaC6H5)

Sodium Benzoat merupakan zat pengawet pada anti nyamuk bakar, yang bertujuan agar anti nyamuk dapat bertahan lama dan terhindar dari jamur. 3. Pewarna

Pewarna yang digunakan adalah Malachet yang juga dapat digunakan sebagai pewarna pakaian.

4. Parfum

Parfum digunakan untuk memberikan bau khas dari anti nyamuk bakar dan bahan yang digunakan adalah redmix.

5. Potasium Nitrat

Merupakan salah satu bahan campuran dalam anti nyamuk bakar yang berpengaruh pada daya api.

6. Plastik Film (Plastik Pembungkus)

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai plastik pembungkus 1 set anti nyamuk bakar.

(18)

7. Holder

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyangga anti nyamuk oleh konsumen. Ini terbuat dari lempengan logam yang tipis.

8. Folding Box (Doos)

Merupakan bahan kotak yang berfungsi untuk mengepak double anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus dengan plastik film.

9. Master Box (Karton)

Merupakan kotak besar untuk membungkus doos anti nyamuk yang sudah dikemas. Selain untuk membungkus juga untuk menjaga agar produk tidak rusak sekalipun terbentur. Folding box yang digunakan tiga layer dan lima

layer.

10. Seal Tape

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai perekat pada karton/ master box.

2.9.3. Uraian Proses Produksi

Berikut uraian proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan anti nyamuk bakar :

1. Bagian formulasi dan mixing

Di bagian formulasi, bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dicampur untuk menghasilkan anti nyamuk bakar tergantung dengan jenis anti nyamuk yang ingin diproduksi. Satu kali formulasi digunakan untuk kebutuhan 18 batch. Hasil pencampuran kemudian dicampurkan kembali dengan beberapa tepung sehingga menghasilkan adonan yang siap untuk dicetak di bagian stamping.

(19)

2. Bagian Stamping

Di bagian stamping, adonan dicetak menggunakan crusher machine sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Karyawan penyortir yang bertugas untuk di bagian ini bertanggungjawab untuk menginspeksi produk yang dihasilkan dan memastikan tidak ada produk cacat yang masuk ke oven. Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan langsung diolah ulang dengan memasukkannya kembali ke crusher machine.

Selanjutnya dilakukan penimbangan berat anti nyamuk bakar dimana toleransi berat antara 41-43 gram untuk ukuran standar dan 52-54 gram untuk ukuran jumbo, dengan kadar air ±45. Lalu, anti nyamuk bakar dibawa ke oven untuk melalui tahapan selanjutnya.

3. Bagian Drying

Hasil cetakan dari bagian stamping kemudian dikeringkan dalam oven di bagian drying. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam anti nyamuk bakar sampai 6%-9% dengan temperatur 80⁰C - 85⁰C.

Anti nyamuk yang sudah dikeringkan kemudian diuji kualitasnya berupa warna, bentuk, dimensi, kadar air, ketebalan, kelenturan dan kekerasan.

4. Departemen Finishing

Bagian finishing terbagi atas dua bagian yaitu bagian wrapping dan bagian

packaging.

a. Bagian wrapping

Di bagian ini, anti nyamuk yang sudah jadi dikemas dalam sebuah kotak kecil yang sudah diberikan merk produk.

(20)

b. Bagian Packaging

Anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus, dikemas secara manual ke dalam kotak-kotak kemasan yang disebut folding box. Kemudian dimuat ke dalam master box dan akhirnya dikirim ke bagian penyimpanan.

(21)

2.10. Mesin dan Peralatan 2.10.1. Mesin Produksi

Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan beberapa mesin. Tabel 2.6. menampilkan mesin-mesin yang digunakan beserta spesifikasinya.

Tabel 2.6. Data Spesifikasi Mesin Produksi

No. Nama Mesin Fungsi Daya Tampung Jumlah Power

1 Mixer Onggok Memasak tepung onggok ± 180 Kg 3 unit 30 HP /50,60Hz /380V /3 Phase/ 1500 rpm

2 Mixer Tepung Mengaduk/ mencampur seluruh bahan baku

dan tambahan ± 980 Kg 3 unit 40 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm

3 Mixer Kimia Mengaduk/ mencampur seluruh bahan

kimia ± 180 Liter 2 unit 7,5 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm 4 Mesin Crusher Menghancurkan adonan untuk dapat masuk

ke conveyor ± 200 Kg 15 unit 3 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm 5 Mesin Extruder Membentuk adonan menjadi lembaran atau

lempengan 30 Kg/ menit 15 unit 20 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1460 rpm 6 Mesin Mulio Mencetak lempengan menjadi Double Anti

nyamuk bakar (DC) 9660 DC/ jam 7 unit

rasio 1:60/ 5,5 HP/4 pole/ 50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase

7 Mesin coil

Master

Mencetak lempengan menjadi Double coil

Anti nyamuk bakar (DC) 182 DC/ menit 8 unit

50-60 CFM @ 6-10 bar/5,5 HP/ 50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase

8 Mesin Oven Memanaskan Double coil Anti nyamuk

bakar untuk menurunkan kadar Air 9660 DC/ jam 15 unit - Mengemas Double coil Anti nyamuk bakar ±180

(22)

2.10.2. Peralatan (Equipment)

Adapun peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya antara lain sebagai berikut :

1. Trolley

Digunakan untuk mengangkut bahan adonan dari bagian mixing ke bagian stamping. 2. Hand pallet

Digunakan untuk memindahkan bahan baku dari gudang bahan baku ke produksi dan untuk memindahkan produk jadi dari bagian produksi ke gudang produk jadi. 3. Forklift

Digunakan untuk mengangkut produk-produk jadi.

2.10.3. Utilitas

Untuk memaksimalkan proses produksi maka dibutuhkan utilitas perusahaan. Berikut utilitas yang digunakan perusahaan :

1. Arus listrik

Sumber arus listrik utama yang digunakan di perusahaan adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan kapasitas terpasang 240 KVA. Untuk antisipasi terjadinya mati listrik maka digunakan pula generator pembangkit listrik tenaga diesel sebanyak dua unit dengan kapasitas 700 KVA dan 175 KVA.

2. Boiler

Digunakan untuk menghasilkan uap panas bagi oven pengering produk anti nyamuk di bagian drying. Terdapat dua boiler di perusahaan ini. Satu diantaranya boiler utama berjenis Palm Shell Boiler 4500KW dengan bahan bakar cangkang

(23)

sawit sedangkan boiler lain berjenis boiler diesel dengan kapasitas 213,792 liter/jam berfungsi sebagai antisipasi jika boiler utama rusak.

2.10.4. Safety &Fire Protection

Dalam operasinya, perusahaan sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Perusahaan menyediakan beberapa fasilitas safety salah satunya alat pelindung diri (APD) baik untuk karyawan maupun kepada tamu yang berkunjung. Beberapa jenis APD yang digunakan di dalam perusahaan antara lain : masker, ear plug, sepatu boot, kacamata dan lain-lain. Peralatan APD wajib digunakan pada saat kita berada di lantai produksi pabrik. Di sisi lain, jika terjadi bencana seperti gempa bumi dan lain-lain, semua karyawan diarahkan untuk berkumpul di titik aman yaitu lapangan sepak bola.

Fire production merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang

dilakukan perusahaan terhadap bencana kebakaran. Sistem fire protection di perusahaan ini menggunakan racun api yang ditempatkan di semua titik perusahaan yang rawan kebakaran.

2.10.5. Waste Treatment

Sistem pengolahan limbah di PT SCJMM adalah limbah produksi yang berasal dari pencucian peralatan produksi dan lantai pabrik dialirkan ke dalam sebuah bak yang didalamnya berisi tawas. Tawas berfungsi untuk mengendapkan kotoran-kotoran dalam limbah yang berbentuk padatan ringan. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengalirkan limbah ke dalam bak lain dan kemudian disaring dengan ijuk, pasir, batu, dan kerikil

(24)

sampai sisa kotoran padatan diendapkan. Kemudian diberikan oksigen dan pada akhirnya dialirkan ke perairan umum.

2.11. Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam PT. SCJMM masih semi otomatis. Indikatornya adalah masih ada beberapa mesin yang dioperasikan secara manual oleh karyawan yang bertanggungjawab.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi PT. SC Johnson Manufacturing Medan
Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Tetap
Tabel 2.3. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Pertama
Tabel 2.6. Data Spesifikasi Mesin Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, standar mutu bahan baku dan produk jadi, uraian proses produksi, mesin dan peralatan

Mesin Ball Mill merupakan mesin yang digunakan pada tahap awal proses pembuatan kloset yaitu mesin pencampur berbagai bahan baku dan air dengan putaran 970 rpm untuk

perusahaan sampai dengan cara mencapai target tersebut, melakukan pengecekan, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan, melakukan

Mengacu kepada Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang direksi dan dewan komisaris perusahaan publik, dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan

Jika digunakan mesin cetak besar maka tidak dibutuhkan kegiatan pemotongan bahan baku kertas, sedangkan untuk produk yang berupa lembaran maka tidak membutuhkan

Bahan baku : Bahan baku adalah barang yang biasanya akan digunakan untuk melakukan proses produksi samapi menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual di pasaran..

Setelah pembelian pelanggan, salesforce cenderung mengunjungi kembali pelanggan mereka untuk memastikan produknya memenuhi kebutuhan, kebutuhan pelanggan dapat

sebelum masuk ke dalam mesin mixer, sedangkan bahan baku halus dapat. langsung menuju mesin