• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1979 terdapat delapan perusahaan daerah yang masing-masing berdiri sendiri sesuai dengan Peraturan Daerah. Kedelapan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Daerah Sumber Daya, berdasarkan Perda No. 5 Tahun 1979 2. Perusahaan Daerah Pabrik Batu Bata, berdasarkan Perda No. 6 Tahun 1979 3. Perusahaan Daerah Obor, berdasarkan Perda No. 7 Tahun 1979

4. Perusahaan Daerah Percetakan, berdasarkan Perda No. 8 Tahun 1979 5. Perusahaan Daerah Es Parwita Yasa, berdasarkan Perda No. 9 Tahun 1979 6. Perusahaan Daerah Hiburan, berdasarkan Perda No. 9 Tahun 1979

7. Perusahaan Daerah Toko Buku dan Niaga Alat Kantor, berdasarkan Perda No. 14 Tahun 1979

8. Perusahaan Daerah Perisai, berdasarkan Perda No. 15 Tahun 1979

Perusahaan tersebut berkedudukan di Provinsi Sumatera Utara, kecuali Perusahaan Daerah Es Parwita Yasa yang berkedudukan di Kuala Simpang. Sejak didirikan tahun 1979, kedelapan perusahaan ini belum dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah memandang perlu untuk menggabungkan kedelapan perusahaan tersebut agar meningkatkan peranan setiap perusahaan. Dengan demikian, dibentuklah Perusahaan XXX pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah No. 26 Tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985 yang

(2)

disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No.539.22-1435 tanggl 16 Oktober 1985. Berdasarkan penggabungan ini, seluruh kekayaan, personalia, hak, kewajiban dan tanggung jawab dari kedelapan perusahaan tersebut beralih kepada Perusahaan XXX.

Perusahaan XXX memiliki kantor pusat di Medan dan kedelapan unit usaha tersebut sebagai cabang. Perusahaan berbentuk badan hukum yang berhak melakukan usahanya berdasarkan peraturan daerah yang dikeluarkan, yaitu melaksanakan semua usaha yang bergerak di bidang industri dan jasa yang dikeluarkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada tahun 1986, setelah Perusahaan XXX berjalan setahun, terjadi pengurangan terhadap beberapa unit usaha yang ada. Hal ini dilakukan untuk memusatkan kegiatan perusahaan kepada usaha-usaha yang lebih efektif, karena beberapa dari unit usaha tersebut mengalami kerugian yang terus menerus dan dirasakan kurang bermanfaat. Unit usaha yang saat ini masih aktif adalah Unit Percetakan, Pabrik Es Parwita Yasa, Unit Hiburan, serta Unit Toko Buku dan Niaga Alat Kantor.

(3)

2.2 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan sesuai dengan Peraturan Daerah No. 26 Tahun 1985 sebagai berikut:

1. Tujuan Perusahaan : Mengembangkan perekonomian daerah dan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Lapangan Usaha : Melakukan semua usaha yang bergerak dalam bidang industri dan jasa yang dibenarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Tempat Kedudukan : Medan dan mempunyai unit usaha di tempat lain.

2.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha

Dalam hal ini, penelitian dilakukan di Unit Percetakan XXX. Unit usaha ini merupakan perusahaan yang menghasilkan produk cetakan berbahan baku kertas seperti blanko, formulir, kop surat, kartu box, buku, kartu nama, map, brosur, undangan, dan lain-lain. Tetapi produk yang banyak diproduksi adalah formulir dan kop surat karena jumlah permintaan yang tinggi sehingga menjadi produk rutin yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan ini melaksanakan produksi apabila ada pesanan dari konsumen atau disebut juga bersifat make to order.

Biasanya perusahaan banyak menerima pesanan dari pemerintahan tetapi juga ada dari pihak swasta dan personal.

(4)

2.4 Letak Geografis Perusahaan

Unit Percetakan XXX berlokasi di Jalan Putri Merak Jingga (Jalan Gudang) Nomor 3 Medan. Perusahaan ini dibangun di atas tanah seluas 3.834 m2 dengan luas bangunan 1.361,75 m2.

2.5 Daerah Pemasaran

Unit Percetakan XXX melakukan kegiatan pemasaran di sekitar wilayah Provinsi Sumatera Utara, yaitu dinas-dinas pemerintah daerah tingkat I seperti Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Perpajakan, Rumah Sakit Jiwa, SAMSAT, dan dinas pemerintah lainnya maupun pihak swasta dan personal yang berada di sekitar kota Medan.

2.6 Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.6.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka hubungan kerja antara satu individu dengan individu lainnya dalam rangka mencapai satu tujuan dengan menggunakan aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama. Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi ini, maka akan terlihat jelas hubungan antara bagian, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.

Susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan XXX ditetapkan berdasarkan keputusan direksi perusahaan No. 018/SK/AIJ/1989 tanggal 19 Juni 1989, Surat

(5)

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 060.2711/K/1989 tanggal 24 Agustus 1996, dan persetujuan Menteri Dalam Negeri No. 529/2226/PUOD/1996 tanggal 8 Agustus 1996 tentang penggantian direksi dengan pengangkatan seorang direktur.

Struktur organisasi perusahaan tergolong sistem fungsional. Hal ini dapat dilihat dari pembagian tugas yang dilakukan menurut fungsi-fungsi setiap bagian dengan bidang pekerjaan yang telah ditentukan, uraian tugas (job description) yang jelas, dan satu bagian dapat berhubungan langsung dengan anggota maupun kepala bagian. Struktur organisasi Perusahaan XXX dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.6.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan pada Perusahaan XXX ditetapkan oleh direksi.

2.6.3 Jumlah Tenaga Kerja

Unit Percetakan XXX memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 51 orang dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kerja Unit Percetakan XXX

No. Jabatan Jumlah

1. Direktur 1

2. Satuan Pengawas Intern 2

3. Bagian Administrasi dan Keuangan 7

(6)

Direktur Perusahaan

Satuan Pengawas Intern

(SPI)

Bagian Umum

Bagian Administrasi dan

Keuangan

Bagian Produksi

Bagian Pemasaran

Bagian Tata Usaha

Bagian Kepegawaian

Bagian Verifikasi

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Bagian Teknik dan Produksi

Bagian Pembelian

B. Pemasaran Unit Usaha Es, Hiburan, dan TB &

NAK

B. Pemasaran Unit Usaha Percetakan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan XXX

(7)

Tabel 2.1 Jumlah…(Lanjutan)

No. Jabatan Jumlah

4. Bagian Umum 7

5. Bagian Pemasaran 6

6. Bagian Produksi 28

Total 51

2.6.4 Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan di Unit Percetakan XXX hanya satu shift dengan rincian pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jam Kerja Karyawan Unit Percetakan XXX

Hari Jam Kerja Keterangan

Senin-Kamis

09.30-12.00 (WIB) Bekerja 12.00-13.00 IWIB) Istirahat 13.00-16.30 (WIB) Bekerja

Jumat

09.30-12.00 (WIB) Bekerja 12.00-13.30 (WIB) Istirahat 13.30-16.30 (WIB) Bekerja

Unit Percetakan XXX juga mengadakan kerja lembur apabila jumlah permintaan banyak dan mendesak. Kegiatan lembur dilakukan untuk pemenuhan permintaan agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Jam kerja lembur adalah Sabtu pukul 09.00-17.00 (WIB), apabila waktu lembur ini belum memenuhi maka dilakukan penambahan waktu selama 5 hari kerja tersebut yaitu pukul 17.00-21.00 (WIB).

(8)

2.6.5 Sistem Pengupahan

Sistem Pengupahan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur, dimana pemberian gaji juga mempertimbangkan golongan dan jumlah tanggungan setiap karyawan. Gaji yang diperoleh karyawan merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan XXX dan tidak ada bantuan yang diterima dari Pemerintah Daerah Sumatera Utara.

2.7 Proses Produksi 2.7.1 Standar Mutu Produk

Sistem produksi dari Unit Percetakan XXX bersifat berdasarkan pesanan atau disebut sebagai make-to-order sehingga standar mutu produk yang dihasilkan berdasarkan kepada desain dan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen.

2.7.2 Bahan-bahan yang Digunakan

Untuk melaksanakan proses produksi perusahaan ini menggunakan bahan- bahan sebagai berikut.

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan antara lain:

(9)

a. Kertas seperti kertas HVS berbagai ukuran, kertas tik, kertas linen holland, kertas dorsellahg, kertas non-karbon, kertas konstruk, kertas

sampul, dan karton buffalo.

b. Tinta dengan berbagai warna yaitu black, cyan, magenta, dan yellow.

2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik dikenakan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong yang digunakan yaitu:

a. Printing plate digunakan sebagai cetakan produk.

b. Tiner dan air digunakan sebagai pembersih printing plate.

c. Plate cleaner NH-3 digunakan sebagai pembersih printing plate agar lebih mengkilap.

d. Cairan fountain solution digunakan sebagai membantu proses pencetakan.

e. Bensin dan minyak tanah digunakan sebagai pembersih rubber blanket.

f. Gum solution digunakan untuk menjaga printing plate agar tidak mudah terkelupas atau rusak.

3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar meningkatkan citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Bahan tambahan yang digunakan yaitu:

(10)

a. Lem, benang, paku, dan staple, digunakan untuk menjilid.

b. Tali pembatas atau pita, digunakan sebagai pembatas pada produk.

c. Kertas pembungkus sebagai kemasan produk.

2.7.3 Uraian Proses Produksi

Unit Percetakan XXX menghasilkan berbagai produk berbahan baku kertas. Tahapan proses pencetakan untuk produk-produk tersebut hampir memiliki urutan proses yang sama. Perbedaannya yaitu pada kegiatan pemotongan bahan baku kertas dan juga proses penjilidan. Jika digunakan mesin cetak besar maka tidak dibutuhkan kegiatan pemotongan bahan baku kertas, sedangkan untuk produk yang berupa lembaran maka tidak membutuhkan proses penjilidan. Selain itu, jenis produk juga menentukan proses pembuatan produk yang dilakukan seperti proses penomoran dan porporasi.

Pada penelitian ini, produk yang menjadi objek penelitian adalah formulir yang melalui proses produksi sebagai berikut.

1. Proses Pembuatan Printing Plate

Printing plate digunakan sebagai cetakan untuk membuat produk, dimana

produk yang akan dihasilkan akan sesuai dengan desain dari printing plate.

Pertama sekali dilakukan desain (setting) produk sesuai dengan keinginan konsumen. Kemudian desain tersebut dijadikan sebagai bahan yang dikirimkan untuk membuat printing plate. Printing plate dipesan dari pihak luar perusahaan.

(11)

2. Proses Pencetakan

Pada proses ini dilakukan kegiatan pencetakan dengan menggunakan mesin cetak. Mesin cetak yang digunakan disesuaikan dengan jumlah pesanan.

Kertas yang digunakan pada mesin cetak juga terlebih dahulu disesuaikan dengan ukuran bahan baku kertas pada mesin. Jika mesin yang digunakan berukuran kertas folio maka terlebih dahulu dilakukan pemotongan bahan baku kertas. Untuk pencetakan formulir digunakan mesin cetak besar sehingga tidak membutuhkan proses pemotongan bahan baku.

3. Proses Pemotongan

Sebelum dilakukan proses pemotongan maka dilakukan kegiatan penyusunan kertas yang akan dipotong. Pada kegiatan penyusunan ini, juga terdapat kegiatan penjilidan (binding) yang dilakukan sesuai dengan tipe produk dan tidak dilanjutkan proses penomoran. Produk yang berupa lembaran tidak membutuhkan proses penjilidan melainkan hanya kegiatan penyusunan pada proses pemotongan. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan pemotongan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Inpeksi dilakukan pada kegiatan penyusunan agar kertas yang akan dipotong rapi, sedangkan hasil pemotongan tidak diperiksa secara teliti.

4. Proses Penomoran

Setelah dilakukan proses pemotongan maka dilanjutkan proses penomoran dengan menggunakan mesin nomor sesuai dengan pesanan pelanggan.

(12)

5. Proses Pengepakan

Pada proses ini dilakukan penyusunan produk jadi kemudian dikemas dengan kertas pembungkus.

Uraian proses produksi percetakan ini digambarkan secara umum dalam bentuk block diagram seperti pada Gambar 2.2.

Pembuatan Printing Plate

Pencetakan

Pemotongan

Penomoran

Pengepakan

Gambar 2.2 Block Diagram Percetakan Produk

2.8 Mesin dan Peralatan 2.8.1 Mesin Produksi

Unit Percetakan XXX menggunakan beberapa mesin untuk melaksanakan proses produksi yang dapat dilihat pada Tabel 2.3.

(13)

Tabel 2.3 Mesin Produksi di Unit Percetakan XXX

No. Nama Mesin Fungsi Merk Buatan Jumlah

(unit) 1. Mesin Cetak Besar (SORS) Mencetak dengan ukuran kertas plano (65cm × 100cm). Heidelberg Jerman 1 2. Mesin Cetak Sedang (SORM) Mencetak dengan ukuran kertas setengah plano. Heidelberg Jerman 1

3. Mesin Cetak Kecil Mencetak dengan ukuran kertas folio. Toko Jepang 1

4. Mesin Potong Memotong kertas baik masih berbentuk bahan baku maupun

hasil cetakan. Polar Mohr Jerman 1

5. Mesin Cetak dan Nomor (GTO52)

Mencetak produk dengan ukuran kertas double folio dan

sekaligus membuat penomoran pada produk. Heidelberg Jerman 1 6. Mesin Nomor Membuat penomoran dan perforasi terhadap produk yang

telah dicetak. Hamada Jepang 1

7. Mesin Nomor Aktien Membuat penomoran dengan ukuran kertas 36cm × 52cm. Heidelberg Jerman 1

(14)

2.8.2 Peralatan

Peralatan digunakan secara manual untuk membantu proses produksi dan mendukung penggunaan mesin. Peralatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.4.

2.9 Utilitas

Utilitas adalah unit pendukung yang sangat penting dalam melakukan proses produksi terutama pada perusahan manufaktur. Sesuai dengan istilahnya, fungsi sarana pendukung ini untuk membantu kelancaran proses produksi. Utilitas yang digunakan pada Unit Percetakan XXX antara lain:

1. Air Bersih

Air digunakan untuk proses produksi dan pada saat tertentu saja misalnya untuk membersihkan tangan dan badan karyawan setelah selesai melakukan pekerjaannya. Kebutuhan air untuk proses percetakan bersumber dari air PDAM Tirtanadi.

2. Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sumber daya listrik yang berasal dari PLN digunakan untuk lantai produksi dan kantor. Apabila listrik yang berasal dari PLN padam maka digunakan sumber daya listrik yang berasal dari generator.

(15)

Tabel 2.4 Peralatan Produksi

Alat Gambar Fungsi

Plate Clamp Wrench

Untuk membuka plate clamp pin.

Printing Plate

Sebagai alat pencetak pada

kertas.

Pola Plate

Untuk mempermudah pembentukan sisi

kiri plate.

Punching Pliers

Untuk memotong sisi kiri plate sesuai

pola.

Double-end Wrench

Untuk membuka baut di plate roller.

Pelapis Plate

Agar plate tidak bergesekan langsung dengan

plate roller.

(16)

Tabel 2.4 Peralatan…(Lanjutan)

Alat Gambar Fungsi

Spons

Untuk membersihkan printing plate dan

rubber blanket.

Skrap Untuk mengambil

tinta.

T-Handle Wrench

Untuk mengatur posisi geer dari

plate roller.

Penyangga Kertas

Untuk menyangga bahan baku agar sisi

kiri dan sisi kanan lebih landai.

(17)

2.10 Safety and Fire Protection

Unit Percetakan XXX tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi operator karena tidak terdapat benda berbahaya di lantai produksi. Mesin produksi juga telah dilengkapi sistem pengaman yaitu secara otomatis berhenti apabila terbuka. Namun, banyak terdapat bahan kimia yang saat pemakaiannya bersentuhan langsung dengan tangan operator karena tidak menggunakan sarung tangan khusus.

Pada lantai produksi terdapat bahan baku dan limbah yang mudah terbakar yaitu kertas, sobekan kertas, tinta, sisa bensin, minyak tanah, dan tiner. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran maka telah disediakan tabung pemadam kebakaran (dry chemical powder).

2.11 Waste Treatment (Pengolahan Limbah)

Limbah yang dihasilkan terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yaitu berupa kertas sisa produksi, dimana terlebih dahulu dilakukan pencincangan kertas sebelum dibuang ataupun dijual secara langsung. Sedangkan, limbah cair dihasilkan dari kegiatan pembersihan atau perawatan mesin cetak yaitu cairan sisa bensin, minyak tanah, tiner, dan tinta. Cairan sisa pembersihan tersebut kemudian dibuang ke tempat khusus pembuangan limbah.

Referensi

Dokumen terkait

- Kayu sisa potongan yang tidak dapat digunakan dibawa ke gudang bahan bakar, dengan menggunakan hand truck.. - Kayu hasil pemotongan dibawa ke mesin moulding

Media penghubung antar bagian dilakukan secara manual, yaitu dengan berbagai bentuk form yang ada, misalnya bagian pemasaran membuat form pemesanan barang yang berupa lembaran

Mesin Ball Mill merupakan mesin yang digunakan pada tahap awal proses pembuatan kloset yaitu mesin pencampur berbagai bahan baku dan air dengan putaran 970 rpm untuk

Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat suatu produk yang memiliki persentase paling besar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan yang akan mengalami perubahan fisik

Hingga saat ini, The Jakarta Post tidak hanya mempunyai media cetak berupa surat kabar yang terbit setiap Senin hingga Sabtu, tetapi juga sebuah platform digital

Bahan baku yang digunakan untuk produk daun pintu maupun moulding adalah kayu gelondongan dan kayu ½ jadi atau kayu belahan berupa broti atau papan.. Jenis kayu untuk daun

Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah kertas ampelas, kertas ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu dari produk yang dihasilkan dengan tujuan supaya

Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan produksi dari mesin kertas yang dipercayakan perusahaan kepadanya,