BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Gold Coin Medan-Mill Indonesia adalah bagian dari Gold Coin Group
yang merupakan anggota dari Zuelling Group yang ada di Swiss. Perusahaan
Zuellig Group merupakan pelopor pabrik pakan ternak di Asia Tenggara, dengan
nama Gold Coin Group sebagai perusahaan induk yang berada di Swiss yang
berdiri pada tahun 1953. Saat ini Gold Coin Group telah tersebar di Singapura,
Malaysia, Thailand, Vietnam, Pilipina, Cina, Srilanka, Laos dan India.
Di Indonesia diberi nama PT. Gold Coin Indonesia, dan PT. Gold Coin
Indonesia-Medan Mill merupakan salah satu cabang yang bertempat di Medan,
Sumatera Utara. Lahirnya PT. Gold Coin dilatar belakangi oleh adanya peluang
pasar yang semakin terbuka untuk melakukan usaha produksi pakan.
Perusahaan PT. Gold Coin- Medan Mill dibangun dalam 3 tahap, yaitu:
1. Pembangunan Proyek dimulai pada Januari 1981
2. Produksi Koperasi Percobaan pada Oktober 1981
3. Produksi Koperasi Komersil pada Desember 1981
Gold Coin Group memiliki teknologi muktahir yang didukung oleh tenaga
ahli yang berpengalaman dalam memproduksi pakan ternak yang berkualitas
tinggi dan stabil. Dalam perkembangannya Gold Coin Group senantiasa didukung
Tenaga teknis tersebut membantu peternak secara profesional dalam teori dan
praktek dalam pengembangan hewan ternak.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Gold Coin Indonesia – Medan Mill dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemudian karena
pengaruh krisis moneter, produksi pakan pada tahun 1998 menurun hal ini
disebabkan karena tingginya harga bahan baku dan rendahnya permintaan. Seiring
dengan pulihnya perekonomian nasional maka volume penjualan juga meningkat.
Program jangka panjang Gold Coin Indonesia – Medan Mill adalah
meningkatkan volume penjualan dengan melaksanakan diversifikasi produk,
penambahan fasilitas produksi, tenaga kerja yang terlatih dan laboratorium yang
modern serta melakukan aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak
tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadapa kualitas produksi maka pada
bulan Januari 2009 perusahaan ini mendapatkan Sertifikat ISO 20000 : 2005.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Gold Coin Group bergerak dalam usaha produksi pakan ternak di wilayah
Asia Pasifik. PT. Gold Coin Indonesia-Medan menghasilkan 300.000 ton pakan
ternak sebagai produk utama dan pakan khusus setiap tahunnya. Adapun pakan
ternak sebagai produk utama terdiri dari pakan unggas, sapi, dan kambing.
2.3. Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Gold Coin Indoenesia berbentuk gabungan lini
dan fungsional. Hubungan lini karena pembagian tugas dilakukan dalam
bidang atau area pekerjaan pada perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga
mengaplikasikan struktur organisasi berbentuk fungsional, yang berarti
pembagian tugas juga dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk
hubungan fungsional. Bentuk hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar
Deputy General Manager Branch manager Secretary Factory Manager Production Supervisor Control Room Feed Additive Dumping Sacking Off Pellet Operator Maintenance Supervisor Mechanical Electrical Boiler Stock Supervisor Prod. Admin Store Keeper Receiving Delivery Security Temporary Sweeper Truck Transportation Sweeper Operator Forklift Weight Bridge Operator DO Admin. GL&Tax Personal Officer Temporary Cleaning Service Gardener Driver Mesenger Operator telepon/ resepsionis Sales Manager Purc. Executive Mill Controller
Exe. Staff Acc. Payble Admin. Credit Controller Sales Admin. QAO Chemist Technical Service Prod. Planning Inv. Control Fungsional Lini
2.3.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.2.1. Jumlah Tenaga kerja
PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill saat ini memiliki 106 tenaga kerja
yang dikelompokkan ke dalam tingkat yang sesuai dengan pendidikannya yaitu S1
ke atas, D III, SMU ke bawah.
Untuk tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMU ke bawah dibagi
menjadi MWK (Monthly Worker) dan DWK (Daily Worker). PT. Gold Coin
Indonesia-Medan Mill juga mengadakan kontrak kerja dan kontrak kerja ini
bersifat sementara. Kontrak kerja tersebut disesuaikan dengan permintaan
departemen masing-masing dan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Jumlah
keseluruhan tenaga kerja adalah 106 orang yang dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill
No Jabatan Jumlah
1 Branch Manager 1 Orang
2 Deputi General Manager 1 Orang
3 Secretary 1 Orang
4 Sales Manager 1 Orang
5 Purchasing Executive 1 Orang
6 Mill Controller 1 Orang
7 Personel Offiser 1 Orang
8 Factory Manager 1 Orang
9 Production Planning Inventory Control 2 Orang
10 Technical Service 3 Orang
11 Chemist/Quality Control 3 Orang
12 Quality Ansurance Officer 1 Orang
13 Executive Staff 4 Orang
14 Account Payable Admin 1 Orang
15 GL & Tax 1 Orang
16 Cost Account 1 Orang
17 Cashier 1 Orang
18 Delivery Order Admin 1 Orang
19 Sales Administration 1 Orang
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill (Lanjutan)
No Jabatan Jumlah
21 Security Coordinator 1 Orang
22 Members of Security 6 Orang
23 Operator 1 Orang
24 Messenger 1 Orang
25 Driver 2 Orang
26 Temporary Cleaning Service 2 Orang
27 Temporary Gardener 1 Orang
28 Stock Supevisor 1 Orang
29 Production Supervisor 2 Orang
30 Maintenance Supervisor 1 Orang
31 Production Administration 2 Orang
32 Store Keeper 1 Orang
33 Receiving 3 Orang
33 Delivery 1 Orang
34 Weight Bridge 1 Orang
35 Forklift Operator 4 Orang
36 Sweeper 1 Orang
37 Bird Feed Stock 1 Orang
38 Truck Transfortation 2 Orang
39 Temporary Sweeper 3 Orang
40 Controll Room 3 Orang
41 Feed Additive 3 Orang
42 Dumping 2 Orang
43 Hand Dumping 2 Orang
44 Mixer 2 Orang
45 Sacking Off 2 Orang
46 Pellet Operator 2 Orang
47 Temporary Sweeper 2 Orang
48 Temporary Sacking Off 8 Orang
49 Temporary Dumping 5 Orang
50 Mechanical 1 Orang
51 Electrical 2 Orang
52 Stock Keeper 1 Orang
53 Boiler 2 Orang
54 Generator Maintence 1 Orang
55 Lab. Asisstant 2 Orang
56 Asistant QAO 1 Orang
Total 106 Orang
2.3.2.2. Jam Kerja
PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill beroperasi secara kontinu selama 16
jam/hari. Tenaga kerja secara umum bekerja 40 jam/minggu.
Waktu kerja bagi karyawan PT. Gold Coin Indonesia - Medan Mill dapat
dikelompokkan menjadi dua shift, yaitu:
1. Waktu Kerja Shift I
a. Senin-Jumat : Pukul 08.00-17.00 WIB
b. Sabtu & Minggu : Libur
2. Waktu Kerja Shift II
a. Senin-Jumat : Pukul 17.00-01.00 WIB
b. Sabtu & Minggu : Libur
2.3.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya 2.3.3.1. Sistem Pengupahan
PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill memberikan gaji/upah karyawan
diatas Upah Minimum Regional (UMR) sesuai dengan peraturan pemerintah.
Pada PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill terdapat 80 orang pekerja tetap dan 23
orang pekerja kontrak. Pemberian upah pada setiap pekerja kontrak dilakukan
dengan sistem borongan. Jumlah upah yang diterima dihitung berdasarkan beban
kerja yang dilakukan dalam hitungan ton bahan baku yang dibeli dan barang jadi
yang diproduksi. Sistem borongan ini ditetapkan bukan dalam pekerja inti, dengan
kata lain hanya pada bongkar muat. Sistem pengupahan pada PT. Gold Coin
1. Pekerja dapat menerima langsung seluruh upah selama satu bulan bekerja
secara langsung (dalam sekali pembayaran).
2. Pekerja dapat menerima seluruh upah selama satu bulan kerja dalam dua
tahap pembayaran, yaitu pada minggu ke dua dalam setiap bulannya,
pekerja dapat menerima setengah dari upah pokok ditambah dengan
overtime dan dikurangi dengan pajak penghasilan.
2.3.3.2. Fasilitas-Fasilitas dari Perusahaan
PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill adalah perusahaan yang
memperhatikan norma keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan. Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kinerja yang
tinggi, PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill menyediakan fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan oleh segenap karyawan sebagai berikut:
1. Pemberian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja lembur,
dan golongan.
2. Pemberian tunjangan hari raya, bonus tahunan, dan tujangan uang makan.
3. Mendaftarkan pekerja ke JAMSOSTEK dan asuransi lainnya.
4. Bekerja sama dengan rumah sakit tertentu untuk pelayanan kesehatan
karyawan.
5. Adanya acara tahunan bersama seluruh karyawan beserta keluarga karyawan
PT. Gold Coin Indoneia-Medan Mill.
2.4. Proses Produksi
Proses produksi adalah upaya untuk menciptakan atau menambah nilai
suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada yaitu bahan
baku, tenaga kerja, mesin, metode dan juga materi.
Pada Pabrik PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill, jenis proses
produksinya adalah tipe batch production, dimana proses produksi dilakukan
berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan volume produksi dan laju
produksi yang tinggi.
2.4.1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
produksi dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan yang
membentuk bagian integral dari suatu produk jadi. Bahan baku yang digunakan
adalah:
1. Jagung
Jagung merupakan sumber energi yang baik karena mengandung zat
karbohidrat dengan persentase yang tinggi dan zat protein. Jenis jagung yang
digunakan pada PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill dibedakan atas jagung
lokal dan juga jagung impor.
2. Dedak
Dedak yang digunakan dibedakan atas dua jenis yaitu dedak padi dan dedak
gandum. Dedak beras dibedakan atas dua jenis yaitu dedak halus dan dedak
penyosohan beras. Sedangkan dedak kasar merupakan hasil hancuran padi.
Pada dedak gandum yang digunakan adalah whaet pollard, yaitu dedak yang
berasal dari kulit ari gandum.
3. Bungkil Kacang Kedelai
Disebut juga Soya Bean Meal (SBM). Sekitar 50% protein untuk pakan
unggas berasal dari bungkil keledai. Pemakaian untuk ayam pedaging berkisar
antara 15%-30%, sedangkan untuk ayam petelur 10%-25%. Selain
mengandung nilai protein yang tinggi, didalam SBM terkandung asam amino
lisin, yaitu asam amino yang paling essensial diantara asam-asam amino yang
lainnya.
4. Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan hasil dari pengolahan ikan yang diolah menjadi
tepung. Kandungan tepung ikan meliputi protein, lemak dan juga kalsium.
5. Tepung Daging dan Tulang
Disebut juga Meat Bone Meal (MBM). MBM merupakan hasil pengolahan
dari daging yang diolah menjadi tepung. MBM ini mengandung protein,
lemak dan juga kalsium.
6. Kopra
Kopra digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak karena
mengandung persentase serat yang tinggi.
7. Minyak Sawit (CPO)
CPO merupakan bahan yang penting karena memiliki nilai biologis yang
8. Ampas Sawit
Disebut juga Palm Kernel. Ampas sawit ini mengandung nilai protein dan
lemak yang tinggi yang sangat diperlukan dalam pembuatan pakan ternak.
2.4.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu
produk, tetapi pemakaiannya sangat sedikit atau cukup kompleks yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah:
a) Bahan liquid : rhodimet (sebagai pembentukan adonan)
b) Zat additive : tapioca (menambah rasa)
c) Minyak nabati : palm oil (sumber protein dan pemberi warna)
d) Vitamin : finase (sumber protein dan pemberi warna)
e) Garam dan mineral : sodium (sumber mineral sodium)
2.4.3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi
hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan
sebagai pelengkap produk saja. Adapun bahan penolong yang digunakan adalah:
a) Air
b) Karung plastik sebagai bahan pembungkus produk
c) Bahan bakar solar dan minyak pelumas
d) Benang jahit
2.4.4. Uraian Proses
Adapun tahapan proses pembuatan pakan ternak di PT. Gold Coin
Indonesia-Medan Mill yaitu:
1. Penuangan (Intake)
Bahan yang dituangkan adalah bahan baku. Terdapat tiga buah intake, yaitu
intake untuk bahan baku jagung dan intake I dan intake II untuk bahan baku
selain jagung. Bahan baku ini akan di bawa ke tempat penyaringan dengan
menggunakan chain conveyor dan bucket elevator.
2. Penyaringan (Screening)
Bahan baku akan melewati suatu sistem magnet dimana kotoran-kotoran besi
dan logam yang tercampur dengan bahan baku akan terpisah. Selanjutnya
bahan baku akan disaring melalui drum shiever atau drum pengayak untuk
memisahkan bahan baku dari kotoran non-logam seperti kayu, plastik, dan
benda keras lainnya. Setelah melewati proses penyaringan, bahan baku selain
jagung akan dibawa ke bin raw material dengan menggunakan chain conveyor
dan bucket elevator.
3. Pengeringan
Jagung basah harus dikeringkan terlebih dahulu agar tidak mengalami
penurunan kualitas. Jagung kering memiliki kadar air normal yaitu sekitar
17%-25%. Oleh karena itu, jagung basah akan dibawa ke tempat pengeringan
dengan chain conveyor dan bucket elevator lalu dikeringkan dengan
menggunakan dryer dengan cara menyemprotkan udara panas. Setelah jagung
dengan menggunakan chain conveyor dan bucket elevator. Di silo jagung
kering ini, jagung akan di-blower yaitu didinginkan agar jagung tidak panas
akibat bertumpuknya jagung-jagung. Selanjutnya dari silo jagung kering akan
dibawa ke bin raw material dengan menggunakan chain conveyor dan bucket
elevator.
4. Penimbangan (dosing)
Semua bahan baku telah menempati bin-bin sesuai dengan yang telah
ditentukan. Kemudian akan dilakukan penimbangan (dosing). Timbangan
terdapat dua buah yaitu timbangan I dan timbangan II. Sesuai dengan formula
yang telah ditetapkan bahan akan ditimbang untuk 1 batch sebanyak 3 ton.
Lalu dibawa ke bin hopper dengan menggunakan chain conveyor dan bucket
elevator.
5. Penggilingan
Bahan baku akan masuk ke dalam vibrator shifter untuk memisahkan bahan
baku dengan ukuran yang kasar, sedang dan halus. Bahan baku dengan ukuran
kasar dan sedang akan mengalami proses penggilingan terlebih dahulu
sebelum masuk ke dalam mesin mixer, sedangkan bahan baku halus dapat
langsung menuju mesin mixer.
Proses pengilingan dilakukan dengan dua buah mesin hammer mill yang
berkapasitas 22 ton/jam dan berputar dengan kecepatan 3000 rpm dengan daya
sebesar 132 kW. Bahan baku yang masuk akan mengalami proses pemukulan
dengan kecepatan tinggi sehingga bahan baku akan terpukul dan terlempar ke
penggiling ini dilengkapi dengan dust collector yang berfungsi membuang
udara panas hasil sampingan dari proses penggilingan. Udara panas hasil
pengilingan dihisap oleh blower malalui dust filter sehingga udara panas
yang bersih di buang ke udara, sedangkan debu yang tersaring jatuh ke hopper
penampung. Pada proses ini, blower berfungsi untuk mempercepat proses
penggilingan sehingga bahan yang halus akan cepat tersaring dan bahan yang
kasar akan cepat terpukul oleh pisau-pisau. Hasil pengilingan disimpan
terlebih dahulu di hammer mill pack sebelum masuk ke proses selanjutnya.
6. Pencampuran (mixing)
Bahan baku dari hammer mill pack akan dicampur hingga rata di mixer. Pada
saat proses mixing ini bahan tambahan cair berupa CPO, rhodimet dan choline
Cl, zat aditif, garam, mineral dan vitamin dicampur dengan bahan baku. Mesin mixer yang digunakan berkecepatan 22 rpm dan kapasitas 4 ton/jam dengan
daya 30 kW. Mesin ini terdiri dari pisau-pisau pengaduk yang berputar pada
sumbunya. Lama pencampuran dapat diatur dengan alat pengontrol dari ruang
panel. Jika produk yang diinginkan dalam bentuk mash (tepung), hasil
pencampuran dari mesin mixer akan dibawa ke bin finished product. Untuk
produk berbentuk pellet, bahan hasil campuran akan melalui proses peletizing
sedangkan untuk produk berbentuk crumble akan melalui proses peletizing
dan crumbling.
7. Pembutiran (Peletizing)
Bahan terlebih dahulu dipanaskan dengan steam berasal dari boiler. Steam
menjadi lebih mudah. Setelah itu dilakukan proses penekanan/press. Proses
pemeletan dilakukan dengan mesin press yang terdiri dari ring die press yang
mempunyai lubang-lubang dengan ukuran tertentu, dimana die ring berputar
dengan kecepatan 1500 rpm dan kapasitas 15 ton/jam dengan daya 200 kW,
pada bagian tengahnya terdapat 2 buah rol yang berputar searah dengan
putaran die ring press dengan kecepatan yang sama dan saling menekan.
Dengan demikian bahan campuran yang masuk akan berputar dan ditekan
keluar melalui lubang-lubang yang terdapat pada ring die press, di luar ring
die press terdapat pisau yang akan memotong hasil pellet, sehingga ukuran
sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu butiran bentuk pellet dibawa ke
mesin cooler untuk didinginkan sampai temperatur udara luar (280C). Hasil
dari mesin cooler ini akan dibawa ke bin finished product jika produk yang
diinginkan dalam bentuk pellet. Namun jika produk yang diinginkan dalam
bentuk crumble, maka hasil dari mesin cooler ini akan dibawa ke mesin
crumble.
8. Proses Pembentukan Crumble
Bentuk crumble adalah butiran pellet dipotong-potong menjadi ukuran yang
lebih kecil sesuai dengan yang diinginkan dengan menggunakan mesin
crumble yang berputar dengan kecepatan 22 rpm dan daya 1,5 kW. Setelah
proses crumble selesai, bahan dibawa dengan menggunakan chain conveyor
dan bucket elevator ke vibrator untuk disaring kembali. Hasil pengayakan
9. Pengepakan (Sacking Off)
Produk jadi tersebut akan dicurahkan ke karung plastik ataupun karung kertas
dengan belt conveyor dan proses tersebut berlangsung secara otomatis dan
dilanjutkan dengan penimbangan berat neto produk yang diinginkan, yaitu 50
kg/karung. Setelah itu karung dijahit dengan sewing machine dan diangkut ke
gudang produk jadi dengan alat angkut forklift. Produk jadi berupa mash,
pellet, crumble dan konsentrat akan dibawa ke proses sacking off.
2.4.5. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan merupakan jenis peralatan produksi. Secara umum
mesin didefinisikan sebagai peralatan yang memerlukan tenaga penggerak
(power), sedangkan peralatan atau equipment didefinisikan sebagai peralatan yang
tidak memerlukan tenaga penggerak (power).
2.4.5.1. Mesin Produksi
Adapun mesin produksi yang digunakan di PT. Gold Coin
Indonesia-Medan Mill adalah:
a) Chain Conveyor
Fungsi : Mengangkut raw material ke bucket elevator
Jumlah : 10 unit
Tipe : VM 700
Daya Motor : 7,5 KW
Putaran : 28 rpm
b) Elevator
Fungsi : Mengangkut raw material ke tempat yang lebih tinggi
Jumlah : 10 unit Tipe : 250 LG Daya Motor : 3 KW Putaran : 85 rpm Panjang : 8110 mm Kapasitas : 50 ton/jam c) Screw Conveyor
Fungsi : Mengangkut material dari satu proses ke proses lainnya
Jumlah : 10 unit Tipe : 250 LG Daya Motor : 212 KW Putaran : 1500 rpm Panjang : 8550 mm Kapasitas : 18,75 ton/jam d) Vibrator Shifter
Fungsi : Menyaring material yang halus dan kasar
Jumlah : 2 unit
Tipe : E-534 Mugensen
Daya Motor : 3,4 KW/380 V
e) Hammer Mill
Fungsi : Menggiling atau menghaluskan bahan baku yang kasar
Jumlah : 2 unit Tipe : 700-2D Daya Motor : 132 KW Putaran : 3000 rpm Kapasitas : 22 ton/jam f) Mixer Mess
Fungsi : Mencampur bahan
Jumlah : 1 unit
Tipe : Rebound
Daya Motor : 150 KW
Putaran : 50 rpm
Kapasitas : 10 ton/jam
g) Mixer Pelet & Crumble
Fungai : Mencampur Bahan
Jumlah : 1 unit
Tipe : Rebound
Daya Motor : 250 KW
Putaran : 50 rpm
h) Mixer Conditioner
Fungsi : Menghomogenisasikan bahan
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
Daya Motor : 11 KW
Putaran : 1500rpm
i) Pellet Mill
Fungsi : Menghasilkan pakan bentuk pellet
Jumlah : 1 unit
Tipe : C 750/250
Daya Motor : 200 KW/380 V
Putaran : 1500rpm
j) Cooler
Fungsi : Mendinginkan pakan dari mesin pellet
Jumlah : 1 unit
Tipe : TK 2600/1900
Daya Motor : 30 KW (hidrolic pump)
Putaran : 22 rpm
Kapasitas : 22 ton/jam
k) Crumble
Fungsi : Membentuk crumble
Jumlah : 2 unit
Daya Motor : 1,5 KW
Putaran : 22 rpm
Kapasitas : 15 ton/jam
l) Blower
Fungsi : Menarik udara panas dari dalam Hammer Mill sekaligus
mempercepat turunnya material
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
Daya Motor : 7,5 KW
Putaran : 3000 rpm
m) Sewing Machine
Fungsi : Menjahit karung pakan sebagai produk akhir
Jumlah : 3 unit
Tipe : Model 90/100
Merek : Fischbein
2.4.5.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
a) Buffer Bin
Fungsi : Sebagai tangki penyimpanan sementara
Jumlah : 1 unit
b) Dryer
Fungsi : Mengurangi kadar air sampai 15%
Jumlah : 1 unit
Merek : GSI
Tipe : Horizontal
Suhu : 200 derajat F- 250 derajat F
Kapasitas : 10 ton/jam
c) Drum Shiever
Fungsi : Menyaring palstik dan bahan yang dapat menghambat
raw material yang melewati conveyor dan elevator
Jumlah : 3 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : TZ 700x2300
Daya Motor : 2,2 KW
d) Cyclon
Fungsi : Sebagai pemisah partikel-partikel halus
Jumlah : 1 unit
Merek : Van Arsen
e) Magnet
Fungsi : Menarik logam yang masuk bersama bahan baku
Jumlah : 3 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : PM 3
f) Dust Collector
Fungsi : Menyaring bahan agar material yang digiling tidak
terbuang ke udara
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : CAE 215
g) Air Lock
Fungsi : Mencegah kebocoran udara sekaligus menarik bahan yang
terdapat dalam 1 cyclon
Jumlah : 1 unit
Merek : Van Arsen
Tipe : HT 250
h) Dosing Weigher
Fungsi : Alat penimbang bahan baku dan produk jadi
Jumlah : 2 unit
Merek : Van Arsen
i) Slide Gate
Fungsi : Membatasi material yang digunakan
Jumlah : 35 unit
j) Intake Jagung
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku jagung
Jumlah : 1 unit
k) Intake II
Fungsi : Tempat penuangan bahan baku berupa SBM, MBM.
Jumlah : 2 unit
l) Bin Penyimpanan
Fungsi : Tempat penyimpanan berupa rawa material yang akan
diproduksi
Jumlah : 24 unit
m) Bin Finish Product
Fungsi : Tempat penyimpanan produk jadi yang akan disacking