• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, namun pada tahun 1983, perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden No. 441/I/PMA/1983 yang menyebabkan perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PT. Kimsari Paper Indonesia.

PT. Kimsari Paper Indonesia berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perusahaan berdiri atas prakarsa tiga pemegang saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut, dan Kimberly Clark Corporation yang membeli seluruh aset dari eks PT. Delitua Paper Mill.

Pada tahun 2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-Mauduit dan kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Schweitzer-Mauduit. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc. mengumumkan di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang merupakan anak perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara keseluruhan, kemudian perusahaan ini berganti nama lagi menjadi Papeteries De Mauduit.

Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PDM Indonesia berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri yang disahkan di depan Notaris

(2)

Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi PMDN. PT. Pusaka Prima Mandiri. PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas rokok terbesar di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kualitas produk yang selalu dilakukan, dan bertambahnya jumlah produksi serta permintaan dari pelanggan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) bergerak di bidang industri pembuatan kertas rokok (cigarette paper) dalam bentuk bobbin dan ream. Spesifikasi ukuran kedua bentuk tersebut tergantung dari permintaan setiap pelanggan.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ini terletak di Jalan Brigjend Zein Hamid Km. 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas area PT.PPM ini sekitar 49.997 m2. Dengan luas lantai yang digunakan untuk kegiatan produksi dan perkantoran seluas 12.291,2 m2. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan lokasi PT.PPM di daerah Titi Kuning adalah antara lain:

1. Strategis sehingga mudah dalam masalah transportasi.

(3)

3. Lingkungan kerja yang baik, salah satunya adalah untuk kebutuhan tenaga kerja.

2.4. Daerah Pemasaran

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) tersebut dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan di Pulau Jawa dan 25% ke daerah Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT. PPM tidak hanya terbatas pada pemasaran didalam negeri saja, akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri umumnya dilakukan di Malaysia. Beberapa pabrik rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara lain:

1. PT. Aroma Tobacco International (Kudus) 2. PT. Amiseta (Malang)

3. PT. Bentoel Prima (Malang) 4. PT. Bintang Bola Dunia (Malang) 5. PT. Duta Mendut (Bekasi)

6. PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo) 7. PT. Gelora Djaja (Surabaya)

8. PT. Nojorono Tobacco International (Kudus) 9. PT. HM Sampoerna (Surabaya)

10. PT. Sumatera Tobacco Trading Company (Pematang Siantar) 11. PT. Suburaman (Malang)

(4)

13. PT. Wongso Pawiro (Pematang Siantar) 14. Tai Chong Tobacco Manufacturing (Malaysia) 15. Texas Tobacco Co. L (Kamboja)

Kertas rokok yang telah dipesan oleh konsumen, akan dikirim oleh perusahaan dengan menggunakan alat angkutan truk untuk pengiriman ke wilayah Sumatera dan sekitarnya, sedangkan pengiriman ke wilayah pulau Jawa dan sekitarnya dilakukan dengan menggunakan kapal (container), begitu juga untuk pengiriman ke luar negeri.

2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling penting untuk memperlancar aktivitas perusahaan sehingga tercapai sasaran dan target yang diharapkan. Agar aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar maka perusahaan harus memiliki organisasi dan manajemen yang baik. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus terkoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai sasaran dan target perusahaan dengan efisien yang tinggi.

2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur orgnanisasi adalah suatu cara atau sistem untuk mengadakan pembagian kerja, pembatasan tugas, tanggung jawab, dan wewenang serta menetapkan hubungan-hubungan antar unsur organisasi yang satu dengan yang lain sehingga memungkinkan orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.

(5)

Struktur organisasi yang digunakan di PT.Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah struktur organisasi lini dan fungsional, yaitu merupakan perpaduan antara organisasi lini dan organisasi fungsional. Sruktur lini merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional merupakan struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana.

Adapun struktur organisasi di PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.5.2. Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di suatu perusahaan untuk menghasilkan output dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana tiap personil mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab tersendiri dengan cakupan yang jelas.

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah sebagai berikut:

a. Manajer Umum (General Manager)

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

2) Bertindak sebagai decision making untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

(6)

General Manager Executive Secretary Finance Manager Mill Operation Manager Sales Manager HR & GA Manager Strategic Procurement Manager Product Development & Technical Manager Produc tion Manager Enginee ring Manager Ware house Manager EHS Coordina tor Conver ting Manager Accoun ting & Tax Manager MIS Manager Financial Analyst Customer

Service Staff Staff

Super visor QA

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

(7)

V-1 b. Manajer Umum (General Manager)

4) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

5) Bertindak sebagai decision making untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

6) Melakukan hubungan kerja dengan pihak pemerintah dan swasta. b. Manajer Keuangan (Finance Manager)

1) Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

2) Merencanakan dan mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan. 3) Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak customer.

c. Manajer Operasi (Mill Operation Manager)

1) Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi.

2) Merencanakan produksi sesuai dengan spesifikasi standar mutu untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

3) Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi dengan mendeteksi kesalahan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

d. Supervisor Quality Assurance

1) Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas. 2) Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu

dari produk.

e. Manajer Keteknikan (Engineering Manager)

(8)

2) Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas pendukungnya agar produksi dapat berjalan dengan baik.

3) Melakukan koordinir untuk memperbaiki mesin-mesin atau peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Manajer Pembelian (Strategic Procurement Manager)

a. Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong.

b. Membuat jadwal ordering barang berdasarkan request dari bagian-bagian tertentu.

c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan baku dan bahan penolong dari pihak supplier.

g. Manajer Personalia (Human Resources & General Affairs Manager)

1) Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

2) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 3) Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan

perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan. h. Manajer MIS (Management Information System)

1) Merencanakan sistem informasi yang ada di perusahaan agar berjalan dengan baik.

2) Mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal penyaluran informasi.

3) Membuat saluran LAN (Local Area Network) yang menghubungkan setiap bagian didalam perusahaan.

(9)

i. Financial Analyst

1) Melakukan pemeriksaan kegiatan internal perusahaan baik di kantor maupun di pabrik agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

2) Menangani perencanaan budget perusahaan.

3) Merencanakan dan mengontrol rencana pengeluaran biaya perusahaan. j. Bagian Administrasi Penjualan dan Pemasaran

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangani urusan administrasi penjualan.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak 201 orang yang terdiri atas 178 orang laki-laki dan 23 orang wanita. Tenaga kerja di perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan, golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi, termasuk satpam.

Staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja Staf dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jam Kerja Staf

Hari Waktu Kerja

Senin – Jumat 08.30 – 17.00 WIB

(10)

Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift/hari, dimana jam kerja pada hari Senin sampai Minggu adalah selama 8 jam/shift. Jadwal jam kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan

Shift Kerja Waktu Kerja

Shift I 07.00 – 15.00 WIB Shift II 15.00 – 23.00 WIB Shift III 23.00 – 07.00 WIB

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

2.5.4. Sistem Penggajian Karyawan dan Fasilitas

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki 3 sistem pengupahan, yaitu: a. Upah Bulanan

Upah bulanan diberikan kepada karyawan yang sudah tetap, dimana jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan pemerintah.

b. Upah Borongan

Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu, dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan pekerja tersebut.

c. Upah Harian

Upah harian diberikan kepada pekerja harian lepas dan pembayarannya dilakukan per hari.

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki sistem laporan penilaian kinerja yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau

(11)

upah terhadap karyawan. Adapun sistem laporan penilaian tersebut sebagai berikut:

a. Kualitas Kerja

Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur kerja dan mencapai hasil yang memuaskan.

b. Kuantitas Kerja

Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya lebih banyak dari rata-rata. c. Pengetahuan Kerja

Karyawan mampu menguasai seluk beluk pekerjaannya dengan baik. d. Kepatuhan Kerja

Karyawan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sesuai dengan instruksi atasan.

e. Kerjasama

Karyawan dapat bekerjasama dan membina hubungan baik dengan seluruh rekan sekerja, sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.

f. Inisiatif

Karyawan mampu mengemukakan ide-ide dan saran yang membangun untuk kebaikan perusahaan.

g. Loyalitas pada Perusahaan

Karyawan mampu menjaga nama baik perusahaan. h. Kehadiran Kerja

(12)

i. Keselamatan Kerja

Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku.

PT. Pusaka Prima Mandiri juga memberikan berbagai insentif bagi karyawan, sebagai berikut:

1. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) 2. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan 3. Jaminan sosial untuk tenaga kerja (Jamsostek)

4. Jaminan kesehatan antara lain, cuti sakit, cuti khusus, karena perkawinan atau musibah, tunjangan proyek, tunjangan kemalangan, tunjangan keluarga.

Fasilitas kerja juga diberikan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) kepada seluruh karyawan, seperti:

1. Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja.

2. Memberikan fasilitas pengobatan secara cuma-cuma pada setiap tenaga kerja. 3. Menyediakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan

para karyawan, seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan-bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan oleh PT Pusaka Prima Mandiri dalam melaksanakan proses produksinya adalah sebagai berikut:

(13)

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:

a. Pulp Serat Panjang (Needle Bleached Kraft Pulp) digunakan sebagai kerangka dasar struktur, menjaga kekuatan kertas sewaktu masih dalam keadaan basah, dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah putus pada proses pembuatan maupun pada mesin pembuat kertas rokok. b. Pulp Serat Pendek (Leaf Bleached Kraft Pulp) digunakan sebagai

pembentuk perata susunan kertas dan pengisi (sheet uniformity).

c. Kertas Bekas (Broke) digunakan untuk membantu kerataan formasi kertas serta kelengkungan.

2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan adalah:

1. Precipitated Calcium Carbonate digunakan sebagai filler (bahan pengisi) kertas, pemerata pori-pori (porosity) dan memutihkan kertas (whiteness). 2. Cationic Retention Aid (CRA/Starch) digunakan sebagai pengikat partikel

buburan sehingga menghasilkan buburan pulp yang homogen dan menambah kekuatan kertas pada waktu basah maupun kering dan mengurangi lose pada wire.

(14)

3. Anti Foam (Defoamer) digunakan untuk mencegah buih-buih agar tidak masuk ke dalam kertas.

4. Pencegah Bakteri (Biocide) digunakan sebagai pembunuh bakteri untuk mencegah penggumpalan bakteri (slime pot).

5. Citric Acid, Anhydrous C6H8O7 Kering digunakan sebagai zat pembakar

dalam kertas yang harus dinetralkan dengan KOH.

6. Potassium Hydroxide KOH digunakan untuk menetralisir Citic Acid sebelum diaplikasikan ke mesin distribusi.

7. Bahan Penggumpal (Coagulant) digunakan untuk pengolahan air sungai (water treatment).

8. Air digunakan sebagai media dan pelarut. 3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

1. Kertas pembungkus digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran ream.

2. Core digunakan sebagai inti dari gulungan kertas selama proses penggulungan baik di paper machine maupun di bagian finishing.

3. Kertas Koran digunakan untuk mengepak hasil produksi.

4. Label atau Etiket digunakan sebagai pengenal nama perusahaan yang ditempel pada kertas pembungkus produk.

(15)

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Proses produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan proses pembuatan kertas di

paper machine, dan tahapan penyelesaian produk.

2.6.2.1. Tahapan Persiapan

Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaCO3.

a. Pengolahan NBKP

Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hdyra pulper dengan mengunakan konveyor. hdyra pulper ini menggunakan tangki untuk menguraikan serat-serat pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam

hdyra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan

didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses berlangsung secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump

chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator (pengaduk) untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu

buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di

(16)

b. Pengolahan LBKP

LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu dipompa ke dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap. c. Pengolahn Broke

Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat. Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang sudah halus , maka alirannya langsung menuju broke chest.

d. Pengolahan Kalsium Karbonat

Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh. e. Pencampuran Bahan Baku

Bahan baku seperti NBKP, LBKP, broke dan kalsium karbonat yang sudah dihaluskan kemudian dicampur di dalam mixing chest dengan komposisi yang

(17)

berlainan sesuai dengan grade kerts rokok yang diinginkan oleh pihak konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada mchine chest dan siap diolah di paper machine.

2.6.2.2. Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine

Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah:

a. Pembersihan bubur kertas

Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock

master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24 – 28 gr/ltr, dan kemudian

buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier. b. Fourdinier

Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar (basis weight) kertas diperoleh. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemen/parameter yang terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling lagi dengan dandy roll agar benar-benar homogeny. Dan setelah itu, buburan akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran.

(18)

c. Pressing

Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi sekitar 60-65%.

d. Embrossing

Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal (verge

marking). Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll

yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan. e. Pengeringan I

Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I. Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari roll tersebut akan mengeringkan kertas.

f. Pemberian Zat Kimia

Kertas yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam size press, yang kemudian ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan kertas pada roll yang berputar.

g. Pengeringan II

Kertas yang ditambahkan zat kimia kembali basah sehinggan dilakukan pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll.

(19)

h. Penggulungan Kertas

Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll.

i. Pencetakkan Logo

Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan bagian pengendalian mutu (laboratorium). Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping harus membuangnya (sebagai broke) setebal 1 cm.

j. Pemotongan Kertas

Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjdi roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll

slitter. Dari roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun bobbin slitter. Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali.

2.6.2.3. Tahapan Penyelesaian Produk

Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain:

1. Ream cutter

Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran (ream). tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang dilakukan adalah:

(20)

a. cutting, oleh dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika

kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

c. rectangular, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk ream, kertas dilipat dan diperiksa apakah simetris atau tidak.

2. Bobbin slitter

Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin. Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah:

a. cutting, dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.

b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

c. Hasil penggulungan, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk

bobbin. Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau

tidak. 3. Packaging

Produk jadi dibungkus dengan pembungkus, kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.

Blok diagram proses pembuatan kertas rokok diperlihatkan pada gambar 2.2.

(21)

Penghancuran Bahan Baku

Pelarutan Bahan Baku

Penghalusan Bahan Baku

Pencampuran Bahan Baku

Pembersihan Bubur Kertas

Fourdriner

Pressing

Embossing

Pengeringan I

Pemberian Zat Kimia

Pengeringan II

Penggulungan Kertas

Pencetakan Logo

Pemotongan Kertas

Bentuk Ream Bentuk Bobbin

Packing Tahap Persiapan Bahan Tahap Pembuatan Kertas Tahap Penyelesaian Produk

Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

(22)

2.7. Mesin dan Peralatan 2.7.1. Mesin Produksi

Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri yaitu:

1. Tangki Penampungan

a. Wood Dump Chest digunakan menampung larutan NBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum diproses pada refiner.

b. Wood refiner chest digunakan menampung larutan NBKP yang berasal dari refiner sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

c. Storage chest digunakan menampung larutan LBKP yang berasal dari

hydra pulper sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

d. Super vibrator chest digunakan menampung broke dari super vibrator sebelum dimasukkan ke dalam broke chest.

e. Broke chest digunakan menampung broke yang sudah dihancurkan pada

rotary screen (wet broke) dan super vibrator chest sebelum dimasukkan ke

dalam mixing chest.

f. Mixing chest digunakan mencapur NBKP, LBKP, dan broke menjadi satu untuk kemudian dialirkan ke dalam machine chest.

g. Machine chest digunakan menampung campuran larutan pulp sebelum diproses dalam paper machine.

2. Tangki pengolahan pulp

a. Hydra Pulper digunakan menghancurkan dan melarutkan NBKP dan LBKP menjadi larutan pulp yang kemudian dialirkan ke dalam.

(23)

b. Sydra Pulper digunakan melarutkan broke yang kemudian dialirkan ke

super vibrator.

c. Super Vibrator digunakan menghancurkan dan menghaluskan broke yang kemudian dialirkan ke broke chest.

d. Twin Hydralic Refiner digunakan menghancurkan dan menghaluskan NBKP yang kemudian dialirkan ke refiner chest.

e. Pompa digunakan memompakan larutan pulp melalui pia-pipa dari satu tangki ke tangki yang lain.

3. Mesin

a. Head of machine untuk mengencerkan buburan dan membersihkan serta mengatur laju buburan.

- Centi cleaner, yang terdiri dari pipa kerucut untuk memisahkan kotoran dari pulp.

- Rotary screen, untuk menyaring pulp atau serat yang kasar yang dikembalikan ke sistem.

- Constant level tank, untuk menstabilkan keadaan buburan dilengkapi dengan alat otomatis 1 buah flow meter dan motor rised pulper.

b. Four driner untuk membentuk buburan menjadi lembaran/sheet.

c. Pick up press digunakan mengeluarkan air yang masih dikandung oleh lembaran kertas.

d. Embosser digunakan mencetak garis-garis horizontal pada kertas.

e. Chemical applicator digunakan menambah bahan kimia agar kualitas pada kertas bertambah baik.

(24)

f. Dryer digunakan mengeringkan lembaran kertas.

g. Roll slitter digunakan memotong jumbo roll menjadi roll yang lebih kecil. h. Ream cutter digunakan memotong rol kecil menjadi lembaran ream.

i. Bobbin slitter digunakan memotong rol-rol kecil menjadi gulungan atau

bobbin.

j. Repping machine digunakan mencetak garis atau pola sesuai dengan permintaan konsumen.

k. Bobbin reaclemer digunakan memperbaiki bobbin yang rusak dari bobbin

slitter.

2.7.2. Peralatan

Peralatan (equipment) yang digunakan pada proses pembuatan kertas di PT. PPM adalah:

1. Pompa

Fungsi : Memompakan larutan bubur kertas melalui pipa-pipa dari tangki yang satu ke tangki yang lain.

Kapasitas : 1,5 m3/ mnt Putaran : 980 rpm Arus : 33,2 A Jumlah : 28 Unit

(25)

2. Hinged Forklift

Forklift digunakan untuk mengangkut jumbo roll ke daerah finishing untuk

dipotong pada mesin-mesin roll slitter. Selain itu juga digunakan untuk mengangkut barang jadi ke gudang jadi.

3. Hoist Crane

Crane digunkan untuk mengangkut jumbo roll ke daerah repping machine.

Operasi pemakaiannya dikendalikan dengan switch gantung dari lantai.

2.7.3. Utilitas

Utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Sarana pendukung yang ada di pabrik PT. PPM terdiri dari:

1. Listrik

Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik, pompa kompresor, mesin bubut, bor las, AC, lampu penerangan, dan keperluan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, perusahaan memperolehnya dari PLN dan bila aliran listrik dari PLN terputus maka perusahaan telah menyediakan generator sendiri sebanyak 3 unit.

2. Kebutuhan air

Air dibutuhkan untuk membantu proses produksi serta kebutuhan para pegawai. Kebutuhan air tersebut diperoleh langsung dari sungai Deli.

(26)

3. Boiler

Fungsi boiler disini adalah untuk menghasilkan energi panas yang diperlukan pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran kertas dan memberikan energi uap pada pencampuran chemical.

2.8. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection di PT Pusaka Prima MAndiri (PPM) telah

didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan antara lain adalah kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat. Penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan melengkapi unit bagian produksinya dengan menggunakan alat pemadam api (protector).

2.9. Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. PPM adalah limbah padat dan limbah cair. Limbah padat bersumber dari broke bekas pembuangan proses pembuatan kertas rokok dan limbah padat domestik (alat tulis kantor, dan sebagainya).

Limbah padat berupa broke ( kertas bekas) terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan parameter porosity. Broke yang masih bisa digunakan akan disimpan dan digunakan sebagai vahan baku tambahan untuk proses selanjutnya, sedangkan

broke yang tidak memenuhi standarisasi untuk dijadikan bahan baku tambahan,

akan dijual atau diberikan kepada pihak lain yang memerlukannya seperti perusahaan kertas.

(27)

Broke Produksi

Endapan CaCO3

Diklasifikasikan

Disimpan

Dijual

Limbah Domestik Diklasifikasikan Pembuangan terakhir milik PEMDA

Gambar 2.3. Diagram Pengolahan Limbah Padat PT PPM

Limbah cair yang dihasilkan PT PPM adalah berupa cairan sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan dan limbah domestik. Dalam pengolahan limbah cair, PT PPM mempunyai lima bak penampungan. Bak 1 merupakan tempat penampungan dari sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan. Air dari bak 1 dialirkan ke bak 2 melalui overflow, dimana pada bak 2 ini airnya lebih jernih dari bak 1 dan endapannya pun berkurang. Dari bak 2 dilairkan melalui

overflow ke bak 3, dimana pada bak ini airnya akan dialirkan ke sungai setelah

memenuhi estándar dari pemerintah, sedangkan endapannya tetap tinggal di bak. Apabila endapan dari bak 1, 2, dan 3 sudah terlalu banyak, maka endapan tersebut akan disedot dan ditampung pada bak 4 dan 5. Endapan 4 dan 5 selanjutnya dikeringkan, setelah itu digonikan atau diberikan pada orang yang ingin menggunakannya.

(28)

Cairan Sisa Produksi

Dialirkan ke bak penampungan 1

Disaring dan dialirkan ke bak penampungan2

Disaring dan dialirkan ke bak penampungan3

Dialirkan ke sungai Limbah Domestik

Badan Air Buangan

Endapan CaCO3 disedot ke bak penampungan 4 dan 5

Dikeringkan dan diberikan ke orang lain

Gambar 2.4. Diagram Pengolahan Limbah Cair PT PPM

Adapun parameter yang digunakan yaitu BOD 5, COD, TSS, dan PH. Untuk BOD 5 dan COD diukur setiap sebulan sekali, sdangkan TSS dan PH diukur setiap hari. Parameter pengujian limbah disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Parameter dan Kadar Maksimum Limbah Cair Parameter Limbah Cair Kadar Maksimum (mg/ltr)

BOD 5 60

COD 100

TSS 45

PH 6,0 – 9,0

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM)
Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan  Shift Kerja  Waktu Kerja
Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Kertas
Gambar 2.3.  Diagram Pengolahan Limbah Padat PT PPM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Konsultasi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor ULP dan LPSE, SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebong, maka dengan ini diumumkan Pemenang Seleksi Sederhana untuk

Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya Menunjukkan pemanfaatan SDA yang sesuai dengan. secara arif konsep

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui kontribusi komposisi dan karakteristik kimia PM 10 terhadap mortalitas dan morbiditas di udara ambien pada

produksi lebih besar dibandingkan nilai dari konsumsi daging kambing pada

Menurut Campbell (2008:4), dalam menanggapi struktur nilai, pilihan- pilihan dapat dilakukan suatu industri dengan menciptakan unsur-unsur dinamis. Unsur dinamis rantai nilai

1) Reputasi merupakan hal terpenting bagi penyelenggara pendidikan. Reputasi baik berimplikasi terhadap lulusan yang baik pula. Reputasi UNG mengandung arti bahwa tujuan

pada gambar 19 berfungsi untuk menambah data user harus diisi semua tidak boleh ada yang

Tiroglobulin merupakan prekursor untuk T3 dan T4 dapat diukur kadarnya dalam serum dngan hasil yang bisa diandalkan melalui pemeriksaan radioimunnoassay. Pemeriksaan