• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Ergonomi Desain Ulang Kursi Kerja Karyawan Bagian Stamping di PT. SC Johnson Manufacturing Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Ergonomi Desain Ulang Kursi Kerja Karyawan Bagian Stamping di PT. SC Johnson Manufacturing Medan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. SC Johnson Manufacturing Medan sebelumnya bernama PT. Inti Kimiatama Perkasa. Berdiri sejak 10 November 1997 dengan nama perusahaan PT. Inti Kimiatama Perkasa, awalnya perusahaan ini berkantor di Jl. Iskandar Muda, Medan. Perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan lain untuk melakukan aktivitas produksi bermerek Baygon dan Mostfly melalui kerjasama dengan salah satu perusahaan yang juga menghasilkan anti nyamuk bakar yaitu PT. Singapore Lion. PT. Inti Kimiatama Perkasa merupakan salah satu anak perusahaan Bayer Company sehingga produk yang dihasilkan dibawah pengawasan Bayer Co. Selain itu, produk Mostfly yang juga dibeli perusahaan ini dari PT. Singapore Lion memiliki lisensi bayer Co.

Permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap anti nyamuk bakar Baygon, mengakibatkan PT. Inti Kimiatama Perkasa melakukan kerjasama dalam memproduksi anti nyamuk bakar. Kerjasama dilakukan dengan PT. Primdoni yang terletak di Kawasan Industri Mabar untuk beberapa merek yang berbeda. Hasil produksi dari PT. Primdoni disimpan di gudang yang terletak di kawasan Tanjung Morawa sebelum akhirnya didistribusikan.

(2)

tersebut. Pada akhir tahun 2000, PT. Primdoni mengalami kebangkrutan dan seluruh aset perusahaan berupa mesin dan peralatan produksi akhirnya dijual kepada PT. Inti Kimiatama Perkasa. Kantor PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berada di Jl. Iskandar Muda dipindahkan ke lokasi baru di Kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa, Medan.

Berdasarkan surat keputusan Departemen Kesehatan RI No. 30701300185 PKD dan No. Pendaftaran RI 1294/I-2002/T PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi memproduksi anti nyamuk bakar Baygon dan Mostfly dibawah pengawasan

Bayer Company, Jerman. Sistem kerjasama dengan perusahaan lain tetap

dilakukan jika permintaan pasar meningkat melebihi kapasitas perusahaan ini. Ada beberapa anak perusahaan Bayer Company, yaitu perusahaan yang ada di Pulo Gadung PT. Johnson Home Higiene Product (JHHP) yang memproduksi anti nyamuk Baygon cair dan Bayfresh. PT. Walet Kencana Perkasa yang berkedudukan di Surabaya memproduksi Bayclean, Autan dan Baygon bakar. PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berkedudukan di Medan hanya memproduksi anti nyamuk bakar Baygon dan Mostfly. Sistem distribusi yang dilakukan adalah distribusi tunggal untuk semua produk Bayer Company di Indonesia. Perusahaan yang menjadi distributor tunggal adalah PT. Ultramos Jaya.

Bayer Company memposisikan diri di bidang farmasi dan insektisida yang bersifat

Costumer Care.

(3)

mendekatkan diri pada sistem CC (Costumer Care). Hampir 70 negara dikuasai oleh SC. Johnson baik di benua Amerika maupun Eropa. SC. Johnson sedang meningkatkan market share-nya di Asia termasuk Indonesia. Ada berbagai jenis produk Costumer Care telah diproduksi oleh SC. Johnson dan permintaan terhadap produk Costumer Care milik SC. Johnson sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya produk SC. Johnson di pasar.

Selama enam bulan, PT. Inti Kimiatama Perkasa mengalami masa transisi oleh SC. Johnson sebelum akhirnya benar-benar dikendalikan oleh SC. Johnson. Pada pertengahan Juni 2003 PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi dipegang oleh SC. Johnson. Pada tanggal 5 maret 2010 PT. Inti Kimiatama Perkasa berganti nama menjadi PT. SC Johnson Manufacturing Medan (PT SCJMM). Ini dilakukan melalui akte notaris berdasarkan persetujuan dari dewan direksi komisaris pemegang saham.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT SCJMM merupakan industri yang bergerak pada pembuatan anti nyamuk. Perusahaan ini hanya memproduksi anti nyamuk bakar yang bermerek Baygon, Fuyi, dan Raid dimana ketiganya berada dibawah lisensi SC. Johnson.

2.3. Lokasi Perusahaan

(4)

Adapun batas-batas lokasi perusahaan ini: Sebelah Utara : PT. Scorpion Sebelah Timur : PT. Smart Glove Sebelah Selatan : PT. Group Tempo Sebelah Barat : Ruko

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran PT SCJMM yang utama adalah ekspor dan domestik. Hampir 80% produk obat nyamuk bakar diekspor dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri yang dipenuhi biasanya untuk daerah pulau Sumatera dengan merek Baygon.

2.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam kegiatan operasionalnya, PT SCJMM dikepalai oleh seorang Plant

Manager yang membawahi beberapa departemen. Dalam melaksanakan kegiatan

perusahaan, setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian ada suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Plant Manager dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh enam manager, yaitu production manager, quality control manager, maintenance manager, logistic manager, human

resource manager, safety health environment manager,

(5)
(6)

II

-6

Director

Plant Manager

Executive Asistant

HRD Manager Maintenance Mgr Genser & SHE Mgr Logistic Mgr

Q.C / Lab. Mgr

Production Mgr Cost Analyst Purchasing

IT / BPT

FG & PM : Finish Good & Packing Material

RM : Raw Material

Spv : Supervisor

SHE : Safety Health & Environment

IT / BPT : Information Technology / Business Process & Technology Genser : General Service

Q.C : Quality Control

Lab. : Laboratorium

STRUKTUR ORGANISASI PT. SC JOHNSON MANUFACTURING MEDAN

(7)

2.6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki ganbaran dan batasan tugas dan tanggung jawab. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab di PT SCJMM adalah sebagai berikut:

1. Plant Manager

Bertugas untuk memimpin dan mengendalikan semua kegiatan produksi yaitu merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh sumber daya tersedia sehingga target perusahaan tercapai.

2. Executive Asistant

Bertugas untuk membantu Plant Manager dalam menyusun agenda kegiatan

Plant Manager, mengadministrasikan setiap rapat-rapat, menyiapkan berkas-berkas atau membantu apa yang dibutuhkan oleh Plant Manager sehingga pekerjaan Plant Manager berjalan dengan lancar.

3. Cost Analisyst

Bertugas untuk melakukan analisa seluruh variable biaya, memberikan masukan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dengan tujuan akhir adalah penghematan biaya tercapai dan biaya produksi dapat dikendalikan dengan baik.

4. Human Resource Manager

(8)

pelatihan yang tepat. Bagian ini juga mengelola hubungan dengan serikat pekerja dan pemerintah yang terkait. Tugas administrasi yaitu mengeluarkan surat pengangkatan dan pemberhentian, mengatur absensi, cuti karyawan, administrasi lembur karyawan, serta mengatur semua keluar masuknya surat perusahaan dan lain-lain. Bagian Human Resource Development (HRD) langsung berhubungan dengan HRD kantor pusat di Jakarta.

5. Production Manager

Bertugas untuk merencanakan produksi serta mengkoordinasikan dan mengawasi jalannya produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.

6. Maintenance Manager

Bertugas untuk memimpin, merencanakan serta mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan, perbaikan mesin dan mengatur semua kebutuhan peralatan termasuk spare part mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi sehingga tidak mengganggu jalanya proses produksi.

7. Quality Control Manager

Bertugas untuk merencanakan, memimpin dan mengkoordinasikan standar kualitas produk yang dihasilkan, menentukan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, bertanggung jawab atas analisa dan keputusan untuk menerima atau menolak produk. Dalam menjalankan bertugas untuk, quality control manager dibantu oleh supervisor dan analyzer

(9)

8. Logistic Manager

Bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap persediaan bahan baku maupun produk jadi, merencanakan persediaan terhadap bahan baku, menerima dan menyimpan bahan baku, dan mengatur keluarnya barang jadi yang ada di gudang, serta mengawasi dan mengatur keberadaan bahan-bahan yang ada di gudang.

9. SHE & General Service Manager

Bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (Safety Health and Environment) dalam rangka melindungi setiap karyawan dan siapa saja yang terlibat langsung pada kegiatan perusahaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan visi zero accident. Menjadikan proses produksi aman bagi lingkungan dengan visi go green. Merencanakan penyediaan transportasi karyawan, kantin karyawan, poliklinik di lokasi pabrik, kebersihan taman dan gedung serta keamanan asset perusahaan.

10. Plant Data Coordinator

Bertugas untuk mengontrol dan mengkoordinir data-data yang berkaitan dengan operasional produksi pabrik dan data entry system SAP.

11. Bussiness Process & Technology Specialist (BPT / IT Specialist)

(10)

12. Purchasing Supervisor

Bertugas untuk melakukan pembelian barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan, mulai dari bahan baku, spareparts mesin, ATK, dan jasa-jasa dari pihak ketiga.

2.7. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.7.1. Jumlah Tenaga Kerja

Sesuai dengan kegiatan operasional perusahaan dan peraturan yang berlaku, terdapat dua kelompok karyawan di PT. SC Johson Manufacturing Medan yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat oleh perusahaan, sehingga mereka menerima gaji bulanan dan fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan karyawan kontrak yaitu karyawan yang memakai sistem kontrak baik langsung maupun melalui jasa penyediaan tenaga kerja.

(11)

Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja Tetap

NO Departemen Jumlah

1 Engineering and Maintenance 52

2 Production 271

3 Logistic 12

4 Quality Control and Analyst 22

5 Safety Health and Environment 5

6 Plant Management 6

Ketentuan jam kerja pada PT. SCJMM terbagi atas: a. Karyawan Bagian Kantor

Hari kerja karyawan bagian kantor adalah hari Senin sampai Jumat yang terdiri dari satu shift kerja. Jadwal jam kerja dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Kantor

Jadwal Keterangan

(12)

b. Karyawan Bagian Pabrik

Hari kerja karyawan pabrik adalah hari Senin sampai Minggu yang terdiri dari tiga shift kerja. Jadwal shift kerja pertama dapat dilihat dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Pertama

Jadwal Keterangan

Pukul 07.00 – 11.00 Kerja aktif Pukul 11.00 – 12.00 Istirahat Pukul 12.00 – 15.00 Kerja aktif

Jadwal kerja karyawan pabrik shift kedua dapat dilihat dalam Tabel 2.4. Tabel 2.4. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Kedua

Jadwal Keterangan

Pukul 15.00 – 19.00 Kerja aktif Pukul 19.00 – 20.00 Istirahat Pukul 20.00 – 23.00 Kerja aktif

Jadwal kerja karyawan pabrik shift ketiga dapat dilihat dalam Tabel 2.5. Tabel 2.5. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Ketiga

Jadwal Keterangan

Pukul 23.00 – 03.00 Kerja aktif Pukul 1903.00 – 04.00 Istirahat

Pukul 04.00 – 07.00 Kerja aktif

(13)

karyawan. Adapun hak cuti yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut :

a. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan diatas 3 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun diberikan izin sebanyak 12 hari, sedangkan masa kerja diatas 3 tahun diberikan hak cuti 18 hari kerja. Khusus bagi karyawan yang bekerja shift mendapat tambahan 2 hari hak cuti. b. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, maka diberikan hak cutinya secara prorate.

2.8. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan yang diberlakukan pada PT. SCJMM didasarkan pada prinsip 3 P, yaitu pay for performance, pay for position dan pay for person. Sistem pengupahan ini diharapkan akan memotivasi karyawan untuk selalu meningkatkan keahlian dibidangnya dan kinerjanya setiap saat, karena perusahaan akan memberikan kompensasi yang lebih baik bagi karyawan yang berkinerja lebih baik.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan atau pegawai adalah sebagai berikut:

a. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan untuk karyawan yang bekerja melebihi jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. Upah lembur per jam diberikan minimal sebesar 2 kali upah pokok per jam.

(14)

c. Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu tambahan minimal satu bulan gaji

karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.

d. Program Jamsostek : Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.

e. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri, yaitu diselenggarakan sendiri oleh perusahaan melalui kerja sama dengan provider rumah sakit.

f. Dana Pensiun.

g. Pembagian keuntungan (profit sharing) dibagikan berdasarkan keuntungan diperoleh sebanyak 2 kali setiap tahun.

h. Koperasi karyawan

i. Fasilitas sosial lainnya : family gathering day, peringatan hari besar

keagamaan, dan olah raga.

2.9. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dari untuk mengubah atau memberikan nilai tambah pada suatu barang atau jasa dengan berbagai perlakuan seperti penggunaan sumber daya (bahan baku, mesin-mesin, peralatan, energi, dan lain-lain). Adapun tentang spesifikasi mesin yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat dalam Tabel 2.6.

2.9.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

(15)

cairan dinilai berdasarkan spesifikasi tertulis dengan aktual. Untuk bahan penolong seperti pembungkus plastik dan karton diuji sesuai spesifikasi atau tidak dengan acceptance sampling. Untuk produk jadi, ada tiga jenis yang diproduksi yakni standar, lavender, dan DBD. Ketiga jenis ini berlaku untuk merek Fuyi, Raid dan Baygon. Ukuran anti nyamuk bakar ada jumbo (28,5 gr - 32,5 gr) dan standard (23,5 gr -26,5 gr). Standar kadar air harus ≤10% dan secara umum kadar aktif Transfultrin 0,03%.

2.9.2. Bahan yang Digunakan

Terdapat tiga jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu : bahan baku, penolong dan tambahan. Berikut dijelaskan bahn-bahan yang digunakan dalam proses produksi perusahaan :

2.9.2.1.Bahan Baku

Merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi anti nyamuk bakar. Bahan baku yang digunakan antara lain :

1. Tepung Batok (Coconut Powder)

Terbuat dari batok kelapa. Fungsinya adalah sebagai media rambat bara api dan memperlicin permukaan double anti nyamuk bakar.

2. Tepung Kayu (Wood Powder)

(16)

3. Tepung Lengket (Glue Powder)

Terbuat dari penggilingan kayu medang. Berfungsi sebagai pelengket adonan anti nyamuk.

4. Ampas Tepung Kanji (Starch Powder/ tepung onggok)

Terbuat dari ubi kayu jenis kanji. Berfungsi sebagai media perekat dan mengikat adonan-adonan lainnya.

2.9.2.2.Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan anti nyamuk bakar adalah air. Adapun yang menjadi fungsi air dalam proses produksi anti nyamuk antara lain :

1. Mencampur bahan-bahan kimia dalam proses formulasi. 2. Memasak tepung onggok.

3. Media yang digunakan di bagian extruder untuk lembaran adonan.

4. Media yang digunakan untuk memanaskan double anti nyamuk bakar di

dalam oven.

2.9.2.3.Bahan Tambahan

(17)

Berikut bahan tambahan yang digunakan : 1. Transfutrin

Transfutrin digunakan dalam bentuk premix yang merupakan zat racun. Terdapat dua jenis transfutrin yang digunakan yaitu dialatrin dan someone. Pada obat nyamuk bakar, ini menjadi komponen penting untuk mengusir dan membunuh serangga. Kadar transfutrin secara rata-rata pada obat nyamuk bakar berkisar ±0,03%.

2. Sodium Benzoat (NaC6H5)

Sodium Benzoat merupakan zat pengawet pada anti nyamuk bakar, yang bertujuan agar anti nyamuk dapat bertahan lama dan terhindar dari jamur. 3. Pewarna

Pewarna yang digunakan adalah Malachet yang juga dapat digunakan sebagai pewarna pakaian.

4. Parfum

Parfum digunakan untuk memberikan bau khas dari anti nyamuk bakar dan bahan yang digunakan adalah redmix.

5. Potasium Nitrat

Merupakan salah satu bahan campuran dalam anti nyamuk bakar yang berpengaruh pada daya api.

6. Plastik Film (Plastik Pembungkus)

(18)

7. Holder

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyangga anti nyamuk oleh konsumen. Ini terbuat dari lempengan logam yang tipis.

8. Folding Box (Doos)

Merupakan bahan kotak yang berfungsi untuk mengepak double anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus dengan plastik film.

9. Master Box (Karton)

Merupakan kotak besar untuk membungkus doos anti nyamuk yang sudah dikemas. Selain untuk membungkus juga untuk menjaga agar produk tidak rusak sekalipun terbentur. Folding box yang digunakan tiga layer dan lima

layer.

10. Seal Tape

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai perekat pada karton/ master box.

2.9.3. Uraian Proses Produksi

Berikut uraian proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan anti nyamuk bakar :

1. Bagian formulasi dan mixing

(19)

2. Bagian Stamping

Di bagian stamping, adonan dicetak menggunakan crusher machine sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Karyawan penyortir yang bertugas untuk di bagian ini bertanggungjawab untuk menginspeksi produk yang dihasilkan dan memastikan tidak ada produk cacat yang masuk ke oven. Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan langsung diolah ulang dengan memasukkannya kembali ke crusher machine.

Selanjutnya dilakukan penimbangan berat anti nyamuk bakar dimana toleransi berat antara 41-43 gram untuk ukuran standar dan 52-54 gram untuk ukuran jumbo, dengan kadar air ±45. Lalu, anti nyamuk bakar dibawa ke oven untuk melalui tahapan selanjutnya.

3. Bagian Drying

Hasil cetakan dari bagian stamping kemudian dikeringkan dalam oven di bagian drying. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam anti nyamuk bakar sampai 6%-9% dengan temperatur 80฀C - 85฀C.

Anti nyamuk yang sudah dikeringkan kemudian diuji kualitasnya berupa warna, bentuk, dimensi, kadar air, ketebalan, kelenturan dan kekerasan.

4. Departemen Finishing

Bagian finishing terbagi atas dua bagian yaitu bagian wrapping dan bagian

packaging.

a. Bagian wrapping

(20)

b. Bagian Packaging

(21)

2.10. Mesin dan Peralatan 2.10.1. Mesin Produksi

Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan beberapa mesin. Tabel 2.6. menampilkan mesin-mesin yang digunakan beserta spesifikasinya.

Tabel 2.6. Data Spesifikasi Mesin Produksi

No. Nama Mesin Fungsi Daya Tampung Jumlah Power

1 Mixer Onggok Memasak tepung onggok ± 180 Kg 3 unit 30 HP /50,60Hz /380V /3 Phase/ 1500 rpm

2 Mixer Tepung Mengaduk/ mencampur seluruh bahan baku

dan tambahan ± 980 Kg 3 unit 40 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm

3 Mixer Kimia Mengaduk/ mencampur seluruh bahan

kimia ± 180 Liter 2 unit 7,5 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm 4 Mesin Crusher Menghancurkan adonan untuk dapat masuk

ke conveyor ± 200 Kg 15 unit 3 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm

5 Mesin Extruder Membentuk adonan menjadi lembaran atau

lempengan 30 Kg/ menit 15 unit 20 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1460 rpm 6 Mesin Mulio Mencetak lempengan menjadi Double Anti

nyamuk bakar (DC) 9660 DC/ jam 7 unit

rasio 1:60/ 5,5 HP/4 pole/ 50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase

7 Mesin coil

Master

Mencetak lempengan menjadi Double coil

Anti nyamuk bakar (DC) 182 DC/ menit 8 unit

50-60 CFM @ 6-10 bar/5,5 HP/ 50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase

8 Mesin Oven Memanaskan Double coil Anti nyamuk

bakar untuk menurunkan kadar Air 9660 DC/ jam 15 unit -

(22)

2.10.2. Peralatan (Equipment)

Adapun peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya antara lain sebagai berikut :

1. Trolley

Digunakan untuk mengangkut bahan adonan dari bagian mixing ke bagian stamping. 2. Hand pallet

Digunakan untuk memindahkan bahan baku dari gudang bahan baku ke produksi dan untuk memindahkan produk jadi dari bagian produksi ke gudang produk jadi. 3. Forklift

Digunakan untuk mengangkut produk-produk jadi.

2.10.3.Utilitas

Untuk memaksimalkan proses produksi maka dibutuhkan utilitas perusahaan. Berikut utilitas yang digunakan perusahaan :

1. Arus listrik

Sumber arus listrik utama yang digunakan di perusahaan adalah PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan kapasitas terpasang 240 KVA. Untuk antisipasi terjadinya mati listrik maka digunakan pula generator pembangkit listrik tenaga diesel sebanyak dua unit dengan kapasitas 700 KVA dan 175 KVA.

2. Boiler

(23)

sawit sedangkan boiler lain berjenis boiler diesel dengan kapasitas 213,792 liter/jam berfungsi sebagai antisipasi jika boiler utama rusak.

2.10.4.Safety &Fire Protection

Dalam operasinya, perusahaan sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Perusahaan menyediakan beberapa fasilitas safety salah satunya alat pelindung diri (APD) baik untuk karyawan maupun kepada tamu yang berkunjung. Beberapa jenis APD yang digunakan di dalam perusahaan antara lain : masker, ear plug, sepatu boot, kacamata dan lain-lain. Peralatan APD wajib digunakan pada saat kita berada di lantai produksi pabrik. Di sisi lain, jika terjadi bencana seperti gempa bumi dan lain-lain, semua karyawan diarahkan untuk berkumpul di titik aman yaitu lapangan sepak bola.

Fire production merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang

dilakukan perusahaan terhadap bencana kebakaran. Sistem fire protection di perusahaan ini menggunakan racun api yang ditempatkan di semua titik perusahaan yang rawan kebakaran.

2.10.5.Waste Treatment

(24)

sampai sisa kotoran padatan diendapkan. Kemudian diberikan oksigen dan pada akhirnya dialirkan ke perairan umum.

2.11. Teknologi

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi PT. SC Johnson Manufacturing Medan
Tabel 2.2. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Kantor
Tabel 2.3. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Pertama
Tabel 2.6. Data Spesifikasi Mesin Produksi

Referensi

Dokumen terkait

,VWLODK ZKLVWOH EORZHU GDODP NRQWHNV EDKDVD,QGRQHVLDEHUDUWLSHQLXSSHOXLW\DQJ PDQD LVWLODK LQL VHULQJ PHQMDGL SHUGHEDWDQ KDQJDWWHUOHELKNHWLNDEHUEDJDLPHGLDPDVVD EDLN HOHNWURQLN

Subvariabel-subvariabel yang masuk ke dalam kuadran ini berarti secara rata-rata dianggap sangat penting oleh pelanggan ZOE dan pelayanan ZOE telah melaksanakan pelayanannya

Sebagai pengantar untuk memahami wajah Gereja Indonesia yang gembira dan berbelaskasih di masa lampau, kini dan esok, berikut uraian singkat untuk mengenal Anjuran Apostolik dan

Hasil pendataan tahun pertama 2009 hutan rasamala Bodogol TNGGP masih termasuk kategori hutan sekunder, hal ini dicirikan oleh susunan diameter batang tumbuhan yang sebagian

Pengaruh Substitusi Agregat Kasar Dengan Pecahan Batu Bata Klingker Terhadap Kuat Tekan Beton Normal –Yulius Rief Alkhaly, Fakhrur Rozi, M Kabir Ihsan.. 79 PENGARUH SUBSTITUSI

turang (satu marga), sebenarnya secara sadar diri manusia langsung menetapkan sistem penolakan. Jika khususnya anak mudanya tidak berusaha menentangnya maka

Mastitis pada kambing mengakibatkan penurunan produksi susu sekitar 10– 25%, kematian anak karena tidak mendapatkan kolostrum, peningkatan biaya pengobatan, meningkatnya

Keamanan jaringan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, mengingat banyaknya jenis-jenis serangan komputer. Intrusion Detection System mempunyai peranan besar