• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

NOMOR 6 TAHUN 2009

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL,

Menimbang

:

a. bahwa untuk mewujudkan cita cita dan tujuan pembangunan

daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagai

pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah perlu menyusun Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun

2009-2014;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah

Kota Tegal tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014;

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa

Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/

Tengah/Barat;

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan

Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

(2)

2

-5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1986 tentang Perubahan

Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan

Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1986 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3321);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem

Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah

Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4577);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

(3)

3

-15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten

Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4713);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian

Urusan

Pemerintahan

Antara

Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata

Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

22. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan

Perundang-Undangan;

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2003 Nomor

133);

(4)

4

-25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 21);

27. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6

Tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal serta

Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tegal di

Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal (Lembaran Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Tahun 1989 Nomor 4);

28. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2004-2014

(Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2004 Nomor 6);

29. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2008 tentang Tata

Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor

14);

30. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah Kota Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008

Nomor 3);

31. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal (Lembaran

Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 9);

32. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tegal (Lembaran

Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 10);

33. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 12Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Badan

Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Tegal (Lembaran

Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 11);

34. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota

Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 12);

(5)

5

-35. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Tegal (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008 Nomor 13);

36. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tegal

Tahun 2008 Nomor 16);

37. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan

Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008

Nomor 17);

38. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tegal

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun 2008

Nomor 18).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TEGAL

dan

WALIKOTA TEGAL

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Tegal.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Walikota adalah Walikota Tegal.

4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang

selanjutnya disebut RPJP Nasional adalah perencanaan pembangunan nasional

untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025.

5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen

perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah untuk periode 20 (dua puluh)

tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025.

6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah yang

selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan

pembangunan Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahunan yang

(6)

6

-7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tegal Tahun 2005-2025

yang selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan

daerah Kota Tegal untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005

sampai tahun 2025.

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014

yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan

daerah Kota Tegal untuk periode 5 (lima) tahunan terhitung sejak tahun 2009

sampai tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program

Walikota dengan berpedoman pada RPJPD serta memperhatikan RPJM Nasional

dan RPJPD Provinsi Jawa Tengah.

9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah

dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahunan.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tegal.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 2

Sistematika RPJMD disusun sebagai berikut:

a. BAB I

: Pendahuluan

b. BAB II

: Gambaran Umum Kondisi Daerah

c. BAB III

: Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan

d. BAB IV

: Isu-Isu Strategis

e. BAB V

: Visi dan Misi

f.

BAB VI

: Strategi dan Arah Kebijakan

g. BAB VII : Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

h. BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

i.

BAB IX

: Penetapan Indikator Kinerja Daerah

j.

BAB X

: Kaidah Pelaksanaan

Pasal 3

RPJMD sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 4

(1) RPJMD wajib dilaksanakan oleh Walikota dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan Daerah.

(2) Penjabaran RPJMD sebagaimana dimaksud ayat (1) setiap tahun dituangkan

dalam RKPD.

Pasal 5

RPJMD menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan sebagai acuan

bagi seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan selama kurun waktu 2009-2014.

(7)

7

-BAB III

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 6

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka RPJMD menjadi pedoman

penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun 2014, dan dapat

diberlakukan sebagai pedoman sementara dalam penyusunan RKPD tahun 2015.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota

Pasal 8

Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku maka:

1. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis

(RENSTRA) Kota Tegal Tahun 2004-2009 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun

2005 Nomor 1);

2. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis

(RENSTRA) Kota Tegal Tahun 2004-2009 (Lembaran Daerah Kota Tegal Tahun

2008 Nomor 4);

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tegal.

Ditetapkan di Tegal

pada tanggal 19 Oktober 2009

WALIKOTA TEGAL,

ttd

IKMAL JAYA

Diundangkan di Tegal

(8)

8

-PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

NOMOR 6 TAHUN 2009

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KOTA TEGAL TAHUN 2009-2014

I.

PENJELASAN UMUM

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan

tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi dan program Walikota yang

memuat kebijakan penyelenggaraan pembangunan perlu menyusun dokumen

perencanaan pembangunan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah sebagai landasan dan pedoman dalam melaksanakan

pembangunan di Kota Tegal kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 merupakan penjabaran visi, misi dan

program Walikota yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Tegal

Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJM Provinsi Jawa Tengah serta RPJM

Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan

daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

disertai rencana kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 dilakukan secara

partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan yang

mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

RPJMD Kota Tegal Tahun 2009-2014 digunakan sebagai pedoman dalam

penyusunan Rencana Strategis SKPD dan RKPD Kota Tegal pada setiap tahun

anggaran.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

(9)

9

-Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Untuk

menjaga

kesinambungan

penyelenggaraan

pemerintahan

dan

menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, sehubungan pada

tahun 2014 terjadi pergantian kepala daerah sebagai hasil pemilihan kepala

daerah. Maka RPJM Daerah Kota Tegal Tahun 2009-2014 sementara menjadi

acuan penyusunan RKPD Tahun 2015.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

(10)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ... 2

C. Landasan Hukum ... 2

D. Hubungan RPJMD Kota Tegal Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... 4

E. Sistematika... 4

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH...

6

A. Kondisi Kewilayahan... 6

B. Kondisi Perekonomian ... 6

1

.

Pertumbuhan Ekonomi ... 7

2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi ... 7

3. Struktur Perekonomian Kota Tegal ... 7

4. PDRB Per kapita... 7

C. Kondisi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ... 8

1. Sosial Budaya ... 8

a.Pendidikan... 8

b.Kesehatan ... 11

c. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 13

d.

Ketenagakerjaan... 15

e.Kependudukan dan Pencatatan Sipil... 16

f. Sosial ... 17

g.Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... 18

h.Pemberdayaan Masyarakat Desa... 19

i. Pemuda dan Olah Raga ... 20

j. Pariwisata... 21 k.Ketransmigrasian ... 23 l. Perpustakaan... 24 2. Ekonomi ... 25 a.Perdagangan ... 25 b.Industri ... 26

c. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah ... 26

d.Penanaman Modal... 27

e.Kelautan dan Perikanan... 29

f. Pertanian... 30

g.Ketahanan Pangan ... 31

3. Tata Ruang... 32

a.Penataan Ruang ... 32

b.Pertanahan... 35

4. Sarana dan Prasarana ... 35

a.Pekerjaan Umum ... 35

b.Perhubungan ... 37

c. Perumahan... 38

d.Komunikasi dan Informatika ... 39

5. Politik dan Tata Pemerintahan ... 40

a.Otonomi daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. ... 40

b.Perencanaan Pembangunan... 44

c. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ... 45

d.Statistik ... 46

e.Kearsipan ... 47

6. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ... 48

a.Lingkungan Hidup ... 48

(11)

B. Kerangka Pendanaan ... 56

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS...

66

A. Sosial Budaya ... 66

1. Pendidikan... 66

2. Kesehatan ... 66

3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 66

4. Ketenagakerjaan... 67

5. Kependudukan dan Pencatatan Sipil... 67

6. Sosial ... 67

7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... 67

8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... 68

9. Kepemudaan dan Olah Raga... 68

10. Pariwisata... 68 11. Kebudayaan ... 68 12. Ketransmigrasian ... 69 13. Perpustakaan... 69 B. Ekonomi ... 69 1. Perdagangan ... 69 2. Industri ... 69

3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah ... 70

4. Penanaman Modal... 70

5. Kelautan dan Perikanan... 70

6. Pertanian... 70

7. Ketahanan Pangan ... 70

C. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana ... 71

1. Penataan Ruang ... 71

2. Perhubungan ... 71

3. Perumahan... 71

4. Pekerjaan Umum ... 71

5. Pertanahan... 72

6. Komunikasi dan Informatika ... 72

D. Politik dan Tata Pemerintahan ... 72

1.

Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian ... 72

2. Perencanaan Pembangunan... 72

3. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ... 73

4. Statistik ... 73

5. Kearsipan ... 73

E. Sumber Daya Alam dan Lingkungan ... 73

1. Lingkungan Hidup ... 73

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ...

74

A. Visi... 74

B. Misi ... 75

C. Tujuan dan Sasaran ... 76

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ...

80

A. Strategi ... 80

B. Arah Kebijakan ... 80

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH....

82

A. Kebijakan Umum... 82

a. Sosial Budaya ... 82

1. Pendidikan... 82

(12)

10. Pariwisata... 84 11. Kebudayaan ... 84 12. Ketransmigrasian ... 84 b. Ekonomi ... 84 1. Perdagangan ... 84 2. Industri ... 85

3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah ... 85

4. Penanaman Modal... 85

5. Kelautan dan Perikanan... 85

6. Pertanian... 85

7. Ketahanan Pangan ... 86

c. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana ... 86

1. Penataan Ruang ... 86

2. Perhubungan ... 86

3. Perumahan... 86

4. Pekerjaan Umum ... 87

5. Pertanahan... 87

6. Komunikasi dan Informatika ... 88

d. Politik dan Tata Pemerintahan ... 88

1. Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian... 88

2. Perencanaan Pembangunan... 89

3. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ... 89

4. Statistik ... 89

5. Kearsipan ……….. 89

e. Sumber Daya Alam dan Lingkungan ... 90

1. Lingkungan Hidup ... 90

B. Program Pembangunan Daerah ... 90

a. Sosial Budaya ... 90

1. Pendidikan... 90

2. Kesehatan ... 90

3. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... 91

4. Tenaga Kerja ... 91

5. Kependudukan dan Catatan Sipil... 91

6. Sosial ... 91

7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... 91

8. Pemberdayaan Masyarakat Desa... 91

9. Pemuda dan Olah Raga ... 92

10. Pariwisata... 92 11. Kebudayaan ... 92 12. Ketransmigrasian ... 92 13. Perpustakaan... 92 b. Ekonomi ... 92 1. Perdagangan ... 92 2. Industri ... 92

3. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah ... 93

4. Penanaman Modal... 93

5. Kelautan dan Perikanan... 93

6. Pertanian... 93

7. Ketahanan Pangan ... 93

c. Tata Ruang, Sarana dan Prasarana ... 93

1. Penataan Ruang ... 93

2. Perhubungan ... 94

3. Perumahan... 94

4. Pekerjaan Umum ... 94

5. Pertanahan... 94

6. Komunikasi dan Informatika ... 94

d. Politik dan Tata Pemerintahan ... 95

1. Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian... 95

2. Perencanaan Pembangunan... 95

(13)

1. Lingkungan Hidup...

96

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN

PENDANAAN ...

97

A. Rencana Program Prioritas ... 97

B. Kebutuhan Pendanaan ... 105

BAB IX KAIDAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ...

106

A. Indikator Agregatif Pembangunan Kota Tegal Tahun 2009-2014 ... 106

B. Indikator Pencapaian... 107

BAB X KAIDAH PELAKSANAAN DAN KETENTUAN PERALIHAN...

122

A. Kaidah Pelaksanaan ... 122

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kematian Kasar (CDR) Di Kota Tegal

Tahun 2004-2007 ... 14

Tabel 2.2 Jumlah Keluarga Sejahtera di Kota Tegal tahun 2004-2007 ... 15

Tabel 2.3 Jenis Pekerjaan Penduduk Kota Tegal Tahun 2004 - 2008 ... 15

Tabel 2.4 Jumlah Penyandang Masalah-Masalah Sosial ... 17

Tabel 2.5 Perkembangan Investasi IKM Dan Industri Besar Di Kota Tegal ... 27

Tabel 2.6 Jenis Pemanfaatan Ruang Kota Tegal Lima Tahun Terakhir ... 32

Tabel 2.7 Jenis Prasarana Irigasi/Pengairan di Wilayah Kota Tegal Tahun 2004-2008... 37

Tabel 2.8 Banyaknya Rumah Berdasarkan Jenis, Penyedia perumahan dan Kebutuhan Perumahan di Kota Tegal Tahun 2004-2008 ... 39

Tabel 2.9 Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan ... 43

Tabel 2.10 Banyaknya Aparatur Pada Pemerintah Kota Tegal ... 44

Tabel 2.11 Ratio Jumlah Penduduk Dibanding Jumlah PNS di Kota Tegal ... 44

Tabel 2.12 Konsentrasi NO2 di Kota Tegal Tahun 2006-2008 ... 49

Tabel 2.13 Konsentrasi SO3 di Kota Tegal Tahun 2006-2008... 49

Tabel 2.14 Konsentrasi SO2 di Kota Tegal Tahun 2006 – 2008 ... 49

Tabel 2.15 Kondisi Sungai Gung Tahun 2004-2007 ... 50

Tabel 2.16 Kondisi Sungai Kemiri Tahun 2004-2006... 51

Tabel 2.17 Kondisi Sungai Sibelis Tahun 2004-2006... 51

Tabel 2.18 Kondisi Perusahaan yang Berpotensi Mencemari Sumber Air... 52

Tabel 3.1. Jumlah PAD dan Proporsinya terhadap Total Pendapatan ... 57

Tabel 3.2. Struktur Pendapatan Kota Tegal Tahun 2004 – 2008... 57

Tabel 3.3. Kontribusi Masing-masing Jenis Pendapatan Dalam PAD... 58

Tabel 3.4. Jumlah Dana Perimbangan dan Proporsinya terhadap Total Pendapatan ... 58

Tabel 3.5. Struktur Belanja Kota Tegal Tahun 2004 – 2006 (Rupiah) ... 60

Tabel 3.6. Struktur Belanja Kota Tegal Tahun 2007 – 2008 Rupiah ... 62

Tabel 3.7. Struktur Pembiayaan APBD Kota Tegal ... 62

Tabel 3.8. Pertumbuhan Pembiayaan dalam APBD Kota Tegal ... 63

Tabel 3.9. Proporsi Pembiayaan Penerimaan Kota Tegal... 64

Tabel 3.10. Proporsi Pembiayaan Pengeluaran Kota Tegal... 64

Tabel 3.11. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kota Tegal Tahun 2005 – 2008 (%) ... 65

Tabel 9.1. Target capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tegal Tahun 2009-2014 ... 106

Tabel 9.2. Target capaian Indeks Gini Kota Tegal Tahun 2009-2014 ... 106

Tabel 9.3. Target Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi Tahun 2009-2014... 107

Tabel 9.4. Target Capaian IPG dan IDG Kota Tegal Tahun 2009-2014... 107

(15)

Tabel 3.12. Prediksi Pertumbuhan PAD dan Pendapatan Daerah Kota Tegal Tahun 2009 – 2014 (%) ... 86 Tabel 3.13. Prediksi Pertumbuhan Dana Perimbangan Kota Tegal

Tahun 2009 – 2014 (%) ... 86 Tabel 3.14. Prediksi Pertumbuhan Belanja Kota Tegal Tahun 2009 – 2014 (%) ... 87 Tabel 3.15. Prediksi Perbandingan antara Total Pendapatn dan Total Belanja... 87

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.

Sehubungan dengan amanat tersebut, Pemerintah Kota Tegal telah menyusun RPJPD tahun 2005-2025, dan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008. Selanjutnya RPJPD tersebut menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Walikota yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Bersifat indikatif yang dimaksudkan adalah bahwa informasi, baik sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen RPJMD hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku. Ketentuan ini termuat dalam pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional jo pasal 150 ayat (3) huruf c Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan ketentuan pada Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 ayat (2) bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. Terkait dengan hal tersebut pasal 150 ayat (3) huruf c Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Sejalan dengan hal ini Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah ini disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri, dan jangka waktu penetapannya paling lama 6 bulan setelah kepala daerah dilantik.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, dan dengan telah ditetapkannya hasil Pilkada Kota Tegal tanggal 4 November 2008, dan telah dilantiknya Pasangan Walikota dan Lampiran Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2009

(17)

pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2009 -2014.

B. Tujuan

RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2009 sampai tahun 2014, ditetapkan dengan tujuan memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah (pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang integral dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh segenap komponen pelaku pembangunan akan menjadi lebih efektif, efisien, terpadu, berkesinambungan, dan saling melengkapi satu dengan lainnya, dalam satu kesatuan pola sikap serta pola tindak. Tujuan berikutnya adalah untuk memberikan pedoman bagi penyusunan RKPD dimana RKPD ini merupakan rencana kerja tahunan yang memuat strategi, arah kebijakan, program kegiatan dan prakiraan maju pendanaan.

C. Landasan Hukum

Landasan hukum Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kota Tegal 2009-2014 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Tengah/Barat;

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa kali, dan perubahan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025;

(18)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

16. PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kota Brebes Provinsi Jawa Tengah di muara Sungai Gangsa;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah 22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

23. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

24. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

25. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah;

26. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Propinsi Jawa Tengah;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005–2025;

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013;

29. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 tahun 1988 tentang Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Memberlakukan Semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Dearah Tingkat II Tegal;

30. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 2 Tahun 2004 tentang tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tegal Tahun 2004–2014;

31. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 4 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tegal;

(19)

33. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal;

34. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tegal;

35. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Tegal;

36. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Tegal;

37. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tegal;

38. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

39. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

40. Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 18 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Tegal tahun 2005-2025.

D. Hubungan RPJMD Kota Tegal Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RPJMD Kota Tegal merupakan satu sub sistem dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, sesuai yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, RPJMD Kota Tegal Tahun 2009–2014 disusun mengacu pada RPJP Kota Tegal Tahun 2005-2025 dengan memperhatikan RPJM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 dan RPJM Nasional Tahun 2004-2009. RPJMD ini akan menjadi dasar dalam penyusunan RKPD tahunan dan Renstra SKPD.

Pelaksanaan pembangunan di Kota Tegal Tahun 2009–2014 agar tidak bertentangan dengan pengaturan pemanfaatan ruang yang telah ada, maka dalam menyusun RPJMD Kota Tegal Tahun 2009–2014 memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tegal 2004–2014.

Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan masing-masing urusan/sektor, penyusunan RPJMD Kota Tegal Tahun 2009–2014 memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan yang telah ada, antara lain, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Induk Pemberdayaan Perempuan (RIPP), dan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata.

E. Sistematika

(20)

BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan;

BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas Dan Kebutuhan Pendanaan

BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah

(21)

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. Kondisi Kewilayahan

Kota Tegal merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, terletak antara 109°8' - 109°10' Bujur Timur dan 6°50' - 6°53' Lintang Selatan. Kota Tegal berada pada posisi strategis yaitu berada pada segitiga jalur kota besar yaitu Yogyakarta-Tegal-Jakarta dan Semarang-Tegal Yogyakarta-Tegal-Jakarta, membentang pada jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah.

Luas wilayah Kota Tegal relatif sempit jika dibandingkan dengan wilayah kabupaten/kota di sekitarnya yaitu 39,68 km2. Secara administratif Kota Tegal, terbagi

dalam 4 wilayah Kecamatan dan 27 Kelurahan. Kecamatan Tegal Barat memiliki wilayah seluas 15,13 km2. Kecamatan Margadana seluas 11,76 km2, Kecamatan Tegal Selatan 6,43

km2, dan Kecamatan Tegal Timur memiliki luas 6,36 km2. Batas wilayah Kota Tegal adalah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Barat : Kabupaten Brebes Sebelah Timur : Kabupaten Tegal Sebelah Selatan : Kabupaten Tegal

Iklim Kota Tegal adalah tropis, dalam setahun hanya ada dua musim yaitu kemarau dan musim penghujan, dengan temperatur udara rata-rata per bulan minimum 24,2° C, maksimum 31,7° C, jadi secara umum suhu udara Kota Tegal tergolong panas. Jumlah hari hujan pada tahun 2008 adalah 10,7 hari perbulan dengan curah hujan 114,22 mm. Topografi Kota Tegal adalah dataran rendah, dengan tinggi dari permukaan air laut lebih kurang 3 meter.

B. Kondisi Perekonomian 1. Pertumbuhan Ekonomi

Stabilitas politik dalam negeri yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, antara lain didukung oleh stabilnya kurs nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (US $), menurunnya suku bunga kredit dan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) di pasar internasional. Membaiknya kondisi perekonomian nasional akan berpengaruh pula terhadap perekonomian daerah.

Kondisi perekonomian Kota Tegal dapat digambarkan melalui pertumbuhan PDRB baik atas dasar harga konstan 2000 maupun atas dasar harga berlaku. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 disebut juga pertumbuhan

(22)

Diprediksikan kondisi pertumbuhan sektor ekonomi riil ini menjadi semakin baik setelah tahun 2008, karena perekonomian Kota Tegal semakin tumbuh dan juga karena kondisi stabilitas inflasi yang terjaga.

Bila dilihat dari tingkat pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku, pertumbuhannya untuk semua lapangan usaha mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2004 tingkat pertumbuhan PDRB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) sebesar 11,53% dengan pertumbuhan lapangan usaha paling tinggi adalah listrik, dan air bersih sebesar 17,83%. Sedangkan pada tahun 2008 tingkat pertumbuhan PDRB ADHB sebesar 14,37%. Pada tahun 2008 ini pertumbuhan lapangan usaha bergeser ke sektor perdagangan yaitu 18,96%.

2. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi

Perkembangan indeks harga konsumen (IHK) di Kota Tegal pada tahun 2004-2008 menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. IHK terbesar terjadi pada transportasi dan komunikasi disebabkan karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di tingkat dunia. Komponen IHK berikutnya yang dominan adalah bahan makanan, makanan jadi dan perumahan. Pada tahun 2008 IHK bahan makanan mencapai sebesar 159,48, perumahan mencapai sebesar 164,03 dan makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 159,79.

Dari hasil IHK maka dapat diketahui tingkat inflasi di Kota Tegal. Selama kurun waktu 2004 – 2008, laju inflasi di Kota Tegal cenderung fluktuatif. Inflasi pada tahun 2005 sebesar 18,39% dan pada tahun 2006 turun menjadi sebesar 6,08%. Namun demikian inflasi pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 8,89% dan turun pada 2008 menjadi sebesar 8,52%. Komoditas yang mengalami inflasi cukup tinggi adalah bahan makanan. Transportasi pada tahun 2005 dan 2006 memiliki inflasi yang tinggi namun menurun pada tahun 2007 dan 2008.

3. Struktur Perekonomian Kota Tegal

Berdasarkan kontribusi masing-masing lapangan usaha sampai tahun 2008, struktur perekonomian Kota Tegal didominasi oleh lapangan usaha/sektor industri (21.28%) dan perdagangan (22,53%). Sektor industri dan perdagangan secara konsisten memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB (dengan kontribusi lebih besar dari 20%), kondisi ini menunjukkan bahwa sampai saat ini kedua sektor merupakan andalan perekonomian Kota Tegal. Selanjutnya adalah sektor angkutan (11,74%), bangunan (12,18%), jasa-jasa (10,46%), pertanian (9,18), dan keuangan (9,84%).

(23)

Besarnya PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah tertentu. Selama kurun waktu 2004–2008 PDRB Per Kapita Kota Tegal menunjukkan kecenderungan meningkat. PDRB perkapita pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 sebesar Rp. 8.656.092,00. Sedangkan PDRB per kapita pada tahun 2004 sebesar 5.214.780,00. Peningkatan besarnya PDRB per kapita tersebut menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Tegal mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil perhitungan distribusi pendapatan masyarakat di Kota Tegal, dapat diketahui berdasarkan Indeks Gini (Gini Ratio) dapat diketahui tingkat pemerataan pendapatan, jika berada di bawah 0,30 dapat dinyatakan bahwa pemerataan pendapatan di wilayah tersebut cukup baik. Besarnya Indeks Gini di kota Tegal pada tahun 2005 diketahui sebesar 0,23 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar 0,24. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi pendapatan di Kota Tegal relatif cukup baik.

C. Kondisi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 1. Sosial Budaya

a. Pendidikan

Gambaran keberhasilan pembangunan pendidikan di Kota Tegal antara lain dapat dilihat dari kondisi tiga pilar utama pembangunan pendidikan yaitu pemerataan dan perluasan akses memperoleh pendidikan, mutu relevansi dan daya saing serta tata kelola dan pencitraan publik lembaga pengelola pendidikan. Pemerataan dan perluasan akses memperoleh kesempatan pendidikan dapat diukur melalui Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Transisi (AT). APK pada jenjang PAUD selama kurun waktu lima tahun terakhir meningkat dari 46,0% pada tahun 2004 menjadi 56,72% pada tahun 2008. APK dari jenjang pendidikan SD sampai dengan SLTP selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka diatas 100% sedangkan APK SLTA mampu mendekati angka 100%.

Perkembangan PAUD di Kota Tegal dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana PAUD. Sarana prasarana PAUD yang layak di Kota Tegal dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dari 40,0% pada tahun 2004 menjadi 60,0% pada tahun 2008. Sementara itu, rasio jumlah tenaga pendidik dengan peserta didik PAUD semakin baik dari 1 berbanding 27 siswa pada tahun 2004 menjadi 1 berbanding 20 siswa pada tahun 2008.

Selama kurun waktu 2004-2008 jumlah SD/MI konstan, yaitu sebanyak 154 unit. Jumlah murid SD dalam kurun waktu yang sama cenderung fluktuatif. Pada tahun 2004 jumlah murid SD/MI sebesar 31.792 murid, dan pada tahun 2008

(24)

Ketersediaan guru SD/MI di Kota Tegal cukup memadai. Rasio guru terhadap murid SD/MI tahun 2004 sebesar 1 : 24 dan pada tahun 2008 adalah 1:22, artinya satu orang guru rata-rata mengajar 22 orang murid. Jumlah guru selama kurun waktu tersebut mengalami peningkatan, rata-rata sebesar 0,01% pertahun.

Rasio sekolah terhadap murid untuk jenjang pendidikan SD/MI cukup baik. Pada tahun 2004 rasio sekolah terhadap murid sebesar 1 : 204 dan pada tahun 2008 rasio sekolah terhadap jumlah murid sebesar 1 : 202 siswa. Dengan jumlah murid satu sekolah sebesar tersebut, artinya rata-rata satu kelas SD berisi 33 siswa. Jumlah tersebut merupakan jumlah ideal dalam proses belajar mengajar.

Pada tahun 2004–2008 jumlah sekolah jenjang SLTP (SMP dan MTs) di Kota Tegal tetap. Sementara itu jumlah murid SLTP pada periode yang sama mengalami fluktuasi. Jumlah guru SLTP juga menunjukkan angka yang fluktuatif. Pada tahun 2008 Rasio jumlah sekolah terhadap jumlah murid sebesar 1:432 lebih rendah dibandingkan tahun 2004 yang mencapai 1:453. Jumlah guru SLTP di Kota Tegal cukup memadai, pada tahun 2008 dengan rasio 1 berbanding 19 siswa. Rasio ini menunjukkan kondisi yang ideal, karena seorang guru hanya membina 19 siswa.

Pada tingkat SLTA (SMA, SMK dan MA), jumlah sekolah selama kurun waktu 2004-2008 mengalami penurunan. Sementara itu, jumlah murid SLTA selama kurun waktu yang sama cederung mengalami peningkatan. Jumlah guru SLTA selama kurun waktu tersebut juga cenderung meningkat. Pada tahun 2004 jumlah guru SLTA sebanyak 940 orang dan pada tahun 2008 jumlah guru SLTA meningkat menjadi 974 orang. Ketersediaan guru SLTA selama kurun waktu tersebut memadai, dengan rata-rata rasio sebesar 1:15. Artinya satu orang guru SLTA membina kurang lebih 15 siswa. Walaupun demikian, hal ini belum mencerminkan kebutuhan akan guru, karena guru pada jenjang SMA/MA/SMK adalah guru mata pelajaran.

Jumlah murid per sekolah selama kurun waktu 2004 – 2008 fluktuatif. Rasio jumlah sekolah terhadap murid untuk SLTA cenderung meningkat, yaitu dari 1:523 pada tahun 2004 menjadi 1:550 pada tahun 2008. Jika diasumsikan jumlah siswa setiap kelas sebanyak 40 orang, maka satu sekolah rata-rata memiliki 15 kelas, kondisi ini merupakan kondisi yang ideal. Namun pada kenyataannya jumlah siswa per sekolah tidak merata. Sekolah favorit memiliki jumlah murid dan kelas yang banyak, sementara sekolah yang tidak favorit hanya memiliki jumlah siswa dan kelas terbatas.

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah perbandingan antara jumlah murid sekolah dengan penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan. Selama tahun 2004 – 2008 APK PAUD, SD, SLTP dan SLTA menunjukkan angka yang fluktuatif. APK SD terlihat cukup besar mengingat Kota Tegal adalah kota yang memiliki daya tarik cukup besar, sehingga banyak menarik orang di sekitar Kota Tegal untuk bersekolah di Kota Tegal. APK PAUD dari tahun 2004 – 2008 mengalami peningkatan meskipun APK PAUD masih dibawah 60%. Rata-rata

(25)

APK SLTP tahun 2004 sebesar 113,91% dan sampai dengan tahun 2008 terjadi peningkatan 6,38% sehingga menjadi 114,67%. Rata-rata APK SLTA selama kurun waktu 2004-2008 sebesar 111,21%. Pada jenjang SLTA, APK pada tahun 2004 sebesar 104,45%, walaupun sempat menurun menjadi 93,66% tahun 2005 namun sampai dengan tahun 2007 APK SLTA naik menjadi 99,54%.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah perbandingan antara jumlah murid usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah pada masing-masing jenjang pendidikan. APM untuk semua jenjang pendidikan selama kurun waktu 2004-2008 menunjukkan angka yang cukup baik. Antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 terjadi penurunan yang fluktuatif, namun kembali meningkat menjadi 99,00% pada tahun 2008. Rata-rata APM SD pada jangka waktu tahun 2004 – 2008 sebesar 98,16%.

Pada jenjang SLTP APM dalam jangka waktu 2004-2008 mengalami fluktuasi dengan rata-rata APM sebesar 83,80%. Pada tahun 2004 nilai APM sebesar 84,73%, dan pada tahun 2008 menjadi 82,00%. Pada jenjang SLTA, rata-rata APM sebesar 70,28%. APM tahun 2004 sebesar 76,73%. Pada tahun 2005 menurun menjadi sebesar 65,78% dan kembali naik sebesar 71,02% pada tahun 2007 dan menjadi 72,00% pada tahun 2008.

Angka Transisi (AT) adalah persentase lulusan melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Angka Transisi (AT) pada jenjang pendidikan SLTP dan SLTA tahun 2004-2008 menunjukkan nilai yang sangat tinggi, yaitu diatas 100% dengan rata-rata sebesar 118,43%. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat Kota Tegal untuk menyekolahkan anaknya sangat tinggi. Pada satuan pendidikan SLTP, Angka transisi tahun 2004 sebesar 114,82%. Namun beberapa tahun berikutnya AT SLTP pada tahun 2008 menjadi 111,50%. Angka Transisi pada jenjang SLTA dari tahun ketahun selama kurun waktu 2004-2008 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 118,52%. Pada tahun 2004 AT sebesar 117,64%, dan pada tahun 2007 AT menjadi 112,00%.

Angka mengulang dan putus sekolah pada tahun 2008 untuk tingkat SD adalah sebesar 5,33% dan 0,58%, sedangkan untuk tingkat SLTP angka mengulang sebesar 0,70% dan angka putus sekolah sebesar 1,04%. Pada tingkat SLTA (SMA, SMK, dan MA) angka mengulang sebesar 0,52% dan angka putus sekolah sebesar 1,10%. Mutu pendidikan juga dapat dilihat dari angka kelulusan ujian nasional.

Angka kelulusan SD/MI selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan kondisi fluktuatif. Namun pada tahun 2008 semua siswa SD berhasil lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Kondisi ini menggambarkan bahwa

(26)

Perkembangan perguruan tinggi di Kota Tegal juga terlihat baik. Di Kota Tegal terdapat 6 perguruan Tinggi yaitu Universitas Pancasakti, Politeknik Harapan Bangsa, STIMIK YMI, AMIK YMI, Akademi Perawat Pemerintah Kota Tegal dan Akademi Kebidanan. Jumlah mahasiswa untuk seluruh perguruan tinggi tersebut mencapai 3.442 orang.

Jumlah lembaga Pendidikan Non Formal tahun 2008 adalah Kelompok Belajar sebanyak 28 buah, Tempat Penitipan Anak 3 buah, dan Tempat Penitipan sejenis sebanyak 11 buah.

b. Kesehatan

Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Kesehatan merupakan hak asasi bagi seluruh masyarakat, selain itu kesehatan juga merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Derajat kesehatan ditunjukkan oleh besar kecilnya Umur Harapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu indikator dalam menentukan besarnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

IPM di Kota Tegal selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2005 sebesar 72,42 meningkat menjadi 74,35 pada tahun 2007. Meningkatnya IPM ini menunjukkan adanya peningkatan kesehatan masyarakat Kota Tegal. Hal ini dapat dilihat dari indeks kesehatan yang meningkat dari 75,63 di tahun 2005 menjadi 75,68 di tahun 2007.

Selain indikator diatas, derajat kesehatan di Kota Tegal juga dapat dilihat dari angka harapan hidup, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian balita dan angka kesakitan. Secara umum semua indikator kesehatan tersebut di Kota Tegal mengalami perbaikan yang cukup berarti. Angka harapan hidup di Kota Tegal mulai tahun 2005 mengalami peningkatan. Usia harapan hidup masyarakat Kota Tegal pada tahun 2005 adalah 70,38 tahun meningkat pada tahun 2007 menjadi 71,07 tahun.

Angka kematian ibu melahirkan juga mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2008. Program percepatan penurunan angka kematian ibu melahirkan di Kota Tegal berhasil dilaksanakan. Pada tahun 2008 angka kematian ibu menurun menjadi 58 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan tahun 2007 (165,30 per 100.000 kelahiran hidup).

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan disebabkan oleh meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan dalam proses persalinan memilih untuk ditolong oleh tenaga kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil 4 kali pada tahun 2008. Pada tahun 2008 cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 90,97%. Sedangkan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 mencapai 98,96%.

(27)

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan juga diikuti oleh menurunnya angka kematian bayi. Angka kematian bayi pada tahun 2008 turun menjadi 2 per 1.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan angka kematian bayi pada tahun 2007 (2,36 per 1.000 kelahiran hidup).

Sedangkan Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kota Tegal pada tahun 2008 mencapai 92,59%. Dibandingkan dengan tahun 2007 (88,89%) cakupan kelurahan UCI tahun 2008 mengalami peningkatan.

Jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2008 sebesar 1,54% menurun dibandingkan dengan tahun 2007 (1,91%), sedangkan jumlah gizi kurang selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,13%. Kondisi ini jika dibandingkan dengan kondisi Jawa Tengah jauh lebih baik.

Sarana pelayanan kesehatan di Kota Tegal sudah cukup memadai. Ini dapat dilihat dari banyaknya sarana pelayanan ksehatan yaitu adanya rumah sakit pemerintah (1 unit) dan swasta (1 unit), rumah sakit khusus (1 unit), puskesmas (8 unit), puskesmas pembantu (21 unit), puskesmas keliling (8 unit), apotek (44 unit), produksi jamu tradisional sebanyak 4 unit dan gudang farmasi (1 unit).

Kota Tegal pada tahun 2008 memiliki jumlah penduduk sebesar 247.134 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut dapat dihutung jumlah kebutuhan tenaga kesehatan yang ideal bagi Kota Tegal dengan menggunakan standar yang tertuang dalam dokumen “Indonesia Sehat 2010”. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di kota Tegal dipersandingkan dengan standar idealnya dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah sebesar 19, kondisi ini memiliki kategori sangat baik karena berdasarkan standar rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah 6 dokter spesialis.

2) Rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah sebesar 34, kondisi ini belum sesuai dengan standar rasio dokter umum dalam Indonesia Sehat 2010, per 100.000 penduduk adalah 40 dokter umum.

3) Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk adalah sebesar 14, kondisi ini memiliki kategori sangat baik, karena berdasarkan standar per 100.000 penduduk adalah 11 dokter gigi.

4) Rasio perawat per 100.000 penduduk dalah sebesar 101, kondisi ini memiliki kategori belum memadai, dikarenakan berdasarkan standar per 100.000 penduduk adalah 117,5 perawat.

5) Rasio bidan per 100.000 penduduk adalah sebesar 19, kondisi ini memiliki kategori sangat kurang, karena dalam standar setiap 100.000 penduduk adalah 100 bidan.

(28)

8) Rasio ahli gizi per 100.000 penduduk adalah sebesar 8, kondisi ini memiliki kategori kurang karena berdasarkan standar per 100.000 penduduk adalah 20 ahli gizi.

9) Rasio ahli sanitasi lingkungan per 100.000 penduduk adalah sebesar 6, kondisi ini memiliki kategori kurang karena berdasarkan standar per 100.000 penduduk adalah 40 ahli sanitasi lingkungan.

Dalam hal penyakit menular, demam berdarah memiliki angka kematian yang tinggi, sejak tahun 2004 – 2008 demam berdarah merupakan masalah utama di Kota Tegal. Jumlah penduduk yang meninggal karena demam berdarah secara umum mengalami penurunan, demikian juga dengan jumlah kasus demam berdarah. Pada tahun 2008 jumlah kasus demam berdarah adalah 238 kasus dengan kejadian meninggal sejumlah 7 orang. Penyakit menular lain yang ditemukan kasusnya pada tahun 2008 adalah HIV sebanyak 5 kasus. Pada tahun sebelumnya tidak ditemukan kasus ini. Inilah yang dinamakan fenomena gunung es, di permukaan kasus ini tidak tampak, namun kasus ini kemungkinan banyak terjadi, dan suatu saat dapat meledak. Untuk itu survailance penyakit HIV akan ditingkatkan.

Kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2008. Jumlah kasus ini banyak dikarenakan kondisi udara yang kurang baik di Kota Tegal. Berdasarkan hasil penelitian di Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan tahun 2007 (dalam dokumen RPJPD Kota Tegal) beberapa titik untuk paramater partikel dan debu melebih ambang batas. Begitu pula kasus diare di Kota Tegal mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini disebabkan oleh perilaku hidup sehat yang kurang baik.

Kasus penyakit tidak menular untuk kasus diabetes melitus dan penyakit jantung mengalami peningkatan. Kasus Diabetes melitus meningkat pada tahun 2008 menjadi 485 kasus dibandingkan pada tahun tahun 2005 yang hanya 295 kasus. Sedangkan untuk neoplasma yang mengalami peningkatan adalah Ca Mamae. Kasus penyakit Ca Mamae mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dalam waktu 4 tahun.

Kondisi perilaku hidup sehat di Kota Tegal dapat dilihat dari indikator cakupan pemanfaatan jamban keluarga, cakupan rumah sehat dan cakupan penggunaan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah). Berdasarkan data dari hasil evaluasi SPM Kota Tegal pada tahun 2007 cakupan penggunaan jamban keluarga sebanyak 83,65% pada tahun 2008 meningkat menjadi 93,42%. Sedangkan cakupan rumah sehat mengalami penurunan dari 73,50% (tahun 2007) menjadi 66,67% pada tahun 2008. Kondisi cakupan rumah tangga yang memiliki SPAL meningkat dari 80,65% menjadi 85,01%.

Pelayanan kesehatan pada penduduk miskin dilaksanakan melalui program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Cakupan penduduk yang dilayani oleh Jamkesmas pada tahun 2008 sebesar 95,77%.

(29)

1) Keluarga Berencana

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali membawa dampak pada pelaksanaan pembangunan secara keselurahan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Indonesia telah melaksanakan program keluarga berencana. Program ini dirasa cukup efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

Namun demikian pada saat sekarang program keluarga berencana tidak dilakukan secara ideal, sehingga berakibat pada laju pertumbuhan penduduk. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah kelahiran setelah tahun 2004. Angka kelahiran kasar atau CBR selama 4 tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,18% pertahun. Pada tahun 2008 CBR sebesar 3,31.

Tabel 2.1

Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kematian Kasar (CDR) Di Kota Tegal Tahun 2004-2007

Tahun Kelahiranr (%) Kematian r (%) CBR r (%) CDR r (%) 2004 2.675 1.752 10,94 7,17 2005 2.557 4,12% 403 -77,00% 12,27 4,12% 1,64 -77,13% 2006 3.039 3,21% 957 137,47% 12,37 3,21% 3,89 137,20% 2007 2.818 -7,27% 463 -51,62% 3,31 -7,27% 1,88 -51,67% Rata-rata 2,39% 2,98% 2,18% 2,52%

Sumber : Kota Tegal Dalam Angka, series 2004-2007

keterangan : CBR = Crude Birth Rate; CDR = Crude Death Rate

Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Kota Tegal pada tahun 2004 sebanyak 46.405 pasangan, meningkat pada tahun 2008 menjadi 46.877 pasangan. Kenaikan rata-rata pertahun pertumbuhan PUS adalah 0,18%. Jumlah PUS yang mengikuti program KB pada tahun 2008 sebesar 70,55%.

Jumlah peserta KB baru selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 20,20%. Jumlah peserta KB baru pada tahun 2008 sebesar 9.718 orang dengan jenis alat kontrasepsi yang diminati adalah suntik (6.364 orang atau 65,49%).

Sedangkan jumlah peserta KB Mandiri dan KB aktif selama 5 tahun terakhir juga mengalami peningkatan. Jumlah peserta KB Mandiri pada tahun 2004 sebesar 33.998 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 21.819 orang. Jumlah peserta KB aktif pada tahun 2004 sebesar 33.998 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 33.071 orang. Sebagian besar peserta KB aktif (59,16%) dan KB mandiri (80,81%) berminat menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik. Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi MOP (Medis Operasi Pria) masih sangat terbatas.

(30)

Keluarga Berencana di Kota Tegal dilayani oleh rumah sakit (swasta dan pemerintah), dan poliklinik pelayanan KB. Jumlah poliklinik yang melayani Keluarga Berencana pada tahun 2008 berjumlah 34 unit. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengikuti program KB dilaksanakan oleh petugas KB dan Kader KB. Jumlah Kader KB di Kota Tegal mengalami kenaikan, pada tahun 2004 sebanyak 1.203 orang meningkat jumlahnya pada tahun 2008 menjadi 1.265 orang.

2) Keluarga Sejahtera

Pembangunan keluarga sejahtera bertujuan untuk mengembangkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir batin. Adapun tahapan keluarga sejahtera terdiri dari; keluarga prasejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III dan keluarga sejahtera III plus. Berdasarkan data yang ada jumlah Keluarga Pra Sejahtera dari tahun 2004 sampai 2007 mengalami peningkatan, sedangkan jumlah keluarga sejahtera I sampai dengan III plus cenderung mengalami penurunan.

Tabel 2.2

Jumlah Keluarga Sejahtera di Kota Tegal tahun 2004-2007

Uraian 2004 2005 r(%) 2006 r(%) 2007 r(%) r rata-rata (%) 1. Jumlah keluarga Miskin Pra Sejahtera (KK) 4.183 7.724 0,85 7.528 0,025 9.216 0,22 0,35 2. Sejahtera 17.964 15.628 0,13 16.267 0,041 15.863 0,02 -0,04

Sumber: Profil Daerah Kota Tegal

d. Ketenagakerjaan

Perkembangan dan pertumbuhan sektor perdagangan, jasa dan industri di Kota Tegal lebih menonjol dibandingkan dengan sektor lainnya. Meningkatnya perkembangan dan pertumbuhan pada sektor tersebut berdampak secara langsung pada penyerapan tenaga kerja.

Jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh tani, nelayan, buruh industri, dan buruh bangunan mengalami penurunan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kota Tegal yang paling banyak bekerja sebagai pedagang (26.360 orang) dan yang paling kecil adalah pengusaha (2.387 orang). Selama 5 tahun terakhir penduduk yang bekerja sebagai pedagang mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 0,075%.

(31)

Pekerjaan 2004 2005 (%)r 2006 (%)r 2007 (%)r 2008 (%)r r rata-rata Petani 4.610 4.571 -0,01 3.739 -0,18 2.844 -0,24 2.949 0,04 -0,0098 Buruh Tani 7.309 7.247 -0,01 6.457 -0,11 6.337 -0,02 7.054 0,11 -0,005 Pedagang 19.994 18.790 -0,06 21.887 0,16 23.882 0,09 26.360 0,10 0,075 Nelayan 12.148 12.045 -0,01 12.013 0,00 12.046 0,00 12.113 0,01 -0,001 Buruh Industri 21.335 21.154 -0,01 20.310 -0,04 18.963 -0,07 19.618 0,03 -0,020 Buruh Bangunan 21.313 21.133 -0,01 18.704 -0,11 18.967 0,01 19.634 0,02 -0,022 PNS + TNI 10.176 10.090 -0,01 9.223 -0,09 8.393 -0,09 8.458 0,01 -0,044 Pensiunan 6.388 6.334 -0,01 4.473 -0,29 5.324 0,19 5.424 0,02 -0,05 Pengusaha 3.131 3.105 -0,01 2.303 -0,26 2.852 0,24 2.387 -0.16 -0,04 Lainnya 9.779 9.696 -0,01 11.930 0,23 11.628 -0,03 17.098 0.47 0,04 Sumber: Eksekutif summary Kota Tegal Dalam Angka, 2008

Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Tegal dalam jangka waktu 5 tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan, dengan pertumbuhan rata-rata 1,02%. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2004 sebesar 128.289 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 133.448 orang. Sedangkan angka pengangguran di Kota Tegal selama kurun waktu 2004-2008 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2004 jumlah pengangguran sebanyak 13.092 orang menurun pada tahun 2008 menjadi 12.368 orang.

Jumlah tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL) tahun 2005 sebanyak 129 orang, naik menjadi 288 orang pada tahun 2006, namun turun menjadi 104 orang pada tahun 2007 dan tetap 104 orang pada tahun 2008. Jumlah peserta Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) pada tahun 2006 sebanyak 29 orang, meningkat menjadi 80 orang pada tahun 2007 dan tahun 2008 tercatat sebanyak 70 orang. Jumlah peserta Antar Kerja Antar Negara (AKAN) sebanyak 3 orang pada tahun 2007, sedangkan tahun 2004 s/d 2006 dan tahun 2008 tidak ada AKAN.

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan pada tahun 2005 sebanyak 20 orang, tahun 2006 sebanyak 80 orang, tahun 2007 sebanyak 60 orang dan tahun 2008 sebanyak 40 orang. Jumlah peserta magang di perusahaan sebanyak 135 orang pada tahun 2004, 108 orang pada tahun 2005, 60 orang pada tahun 2006, 125 orang pada tahun 2007 dan 100 orang pada tahun 2008.

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pada tahun 2004 sebanyak 170 orang, tahun 2005 sebanyak 150 orang, tahun 2006, 2007 dan 2008 masing-masing tercatat sebanyak 160 orang.

Bursa Kerja Khusus (BKK) di Kota Tegal tercatat sebanyak 8 buah pada tahun 2004, pada tahun 2005 naik menjadi 10 buah, tahun 2006 tetap 10 buah dan naik menjadi 14 buah pada tahun 2007. Sedangkan tahun 2008 tetap 14 buah. Sedangkan jumlah Lembaga Pelatihan Kerja pada tahun 2004 sebanyak 19

(32)

Kebutuhan Hidup Layak di Kota Tegal pada tahun 2004 adalah Rp. 533.637,50 tahun 2005 sebesar Rp. 581.895,00. Tahun 2006 naik menjadi

Rp. 597.615,00 dan tahun 2007 mencapai Rp. 660.000,00, sedangkan tahun 2007 naik menjadi Rp. 721.512,85. Apabila dibandingkan dengan Upah Minimun Kota Tegal tahun 2007 masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. Upah Minimum Kota Tegal tahun 2007 sebesar Rp. 520.000,00.

e. Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Jumlah penduduk di Kota Tegal dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,29%. Peningkatan jumlah penduduk terbanyak terjadi pada tahun 2004 untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 0,7%, dan pada tahun 2008 untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 0,76%. Sedangkan pertumbuhan penduduk terendah terjadi pada tahun 2006 rata-rata sebanyak 0,02%. Untuk kepadatan penduduk mengikuti besaran jumlah penduduk tiap tahunnya. Kepadatan tertinggi terjadi pada tahun 2008, yaitu

sebesar 6.228 jiwa/km2.

Jumlah penduduk pada tahun 2004 sebesar 245.234 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 247.134 orang. Sedangkan jumlah penduduk perempuan pada tahun 2004 sebesar 122.313 orang, laki-laki 122.921 orang meningkat pada tahun 2008 perempuan menjadi 123.561 orang dan laki-laki menjadi 123.573 orang.

Sedangkan distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur selama jangka waktu 5 tahun terakhir masih didominasi kelompok umur 30-34 tahun keatas. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kelompok umur 65-69 tahun. Hal ini merupakan permasalahan apabila dikaitkan dengan banyaknya tanggungan keluarga per orang. Sedangkan pertumbuhan kelompok umur dibawah 25-29 tahun cenderung mengalami penurunan.

Pertumbuhan penduduk di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk. Untuk Kota Tegal faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir adalah faktor migrasi masuk. Rata-rata pertumbuhan migrasi masuk pertahun sebesar 0,47%. Sedangkan rata-rata kelahiran sebesar 0,01% dan kematian sebesar 0,01%.

Jumlah migrasi masuk pada tahun 2004 sebesar 8.272 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 3.441 orang, jumlah migrasi keluar pada tahun 2004 sebanyak 4.160 orang meningkat pada tahun 2008 menjadi 3.269 orang.

Data selama empat tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah akte kelahiran yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun 2006 yang mencapai angka tertinggi yaitu 2.943 lembar dan turun pada tahun 2007 menjadi 1.745 lembar.

Referensi

Dokumen terkait

wadah kegiatan perstatistikan dan sistem informasi pertanian di tingkat pusat maupun daerah dalam rangka terjalinnya kerjasama dan sinkronisasi perencanaan kegiatan

Aktivitas budidaya padi sawah di lahan sulfat masam akan menyebabkan perubahan pola dinamika Fe hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang antara lain adalah

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta kompeten mengelola Data Potensi Wilayah, Programa Penyuluhan Pertanian, Membuat dan Menggunakan Media Penyuluhan Pertanian

Hasil uji statistik menunjukan nilai p = 0,034 < 0,05 (α) maka dapat disimpulkan bahwaada hubungan yang bermakna antara dukungan suami terhadap penyelenggaraan unmet

Aplikasi sms server pada SMK YAPENKOS ini juga dapat membantu sekolah untuk memberikan informasi kepada siswa dan menyebarkan informasi akademik kepada

Selain proses pengolahan yang tidak diinginkan karena banyak merusak zat-zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan, proses pengolahan dapat bersifat

Dapatan kajian juga menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan terhadap amalan kepimpinan transformasi yang signifikan dalarn kalangan pengetua berdasarkan jantina,

Model regresi Poisson jumlah kematian bayi dengan menggunakan tujuh peubah penjelas yang sudah dipilih menunjukkan bahwa semua peubah penjelas secara signifikan berpengaruh