• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK BNI CAB. AHMAD YANI BEKASI. Amaliyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK BNI CAB. AHMAD YANI BEKASI. Amaliyah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK BNI CAB. AHMAD YANI BEKASI

Amaliyah

PT. Bank Negara Indonesia is one of the leading national Bank in Indonesia. Vision of the PT. Bank Negara Indonesia is a bank of national pride for excellence in service and performance. To achieve the expected performance, improvements need to be done in the field of human resources solely to get attention to the professional employees with a variety of approaches. Performance appraisals which are done correctly by the company will be useful for employees, HR managers, and ultimately the company itself.

Data collection techniques is ditributing questionnaires. The questionnaire collected a total of 120 respondents. Mechanical determination of the respondents use the technique of the population. At this stage of analysis tested the validity and reliability testing, heteroskesdatisitas test, multikolineritas test, normality test, t test, f test and coefficient of determination. This examination mode is using version 17.0 of SPSS applications.

The results showed that the coefficient of determination shown 0.451 or 45.1%, which means that employee performance impact can be explained by the three independent variables in this research that the motivation, leadership, and organizational culture by 45.1%, and the remaining 54.9% can be explained by other variables outside the model of this research.. Partially based on the results of t test variables in this study has positive and significant in which the employees has the greatest influence than other variables in this study, Based on F test results indicate that simultaneously or jointly variables in this research is motivation, leadership, and organizational culture have a positive and significant influence on the performance of employees. Therefore, to increase employee performance can be done by motivation, leadership, and organizational culture.

Keywords: motivation, leadership, organizational culture, employee performance PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan Bank sangatlah cepat, dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan faktor eksternal dunia perbankan juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan internal Bank itu sendiri seperti perkembangan fasilitas dan pelayanan. Perkembangan yang sangat cepat tersebut perlu diikuti dengan manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian

balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2001:2). Menurut Usman (2009) sumber daya manusia merupakan asset utama (ultimate resources) suatu organisasi, masa depan dan kelestarian suatu organisasi tergantung pada pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan sinergi antara sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi.

Untuk mencapai suatu organisasi perusahaan perbankan yang efektif dan mampu bersaing mendorong manajemen Bank untuk lebih memperhatikan kinerja karyawan. Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan

(2)

kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sartika et al (2008) kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan tiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang dengan perannya dalam organisasi. Karena kinerja merupakan suatu fungsi potensi, untuk mencapai dan mempertahankan kinerja diperlukan berbagai proses organisasional yang memungkinkan orang maupun program mewujudkan potensi mereka sepenuhnya, maka kebutuhan untuk mencapai dan mempertahankan kinerja menentukan target kemampuan organisasi. Kinerja juga dinilai berdasarkan tujuan organisasi secara keseluruhan yang mungkin telah dipecah menjadi beberapa target terpisah yang bersama-sama memberikan kontribusi bagi tujuan keseluruhan organisasi. Sehingga untuk mencapai kinerja yang tinggi diperlukan kepercayaan, waktu, perhatian serta kelompok.

Menurut Hetami (2008) SDM di perusahaan perlu dikelola secara professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi (perusahaan). Penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan dengan benar akan bermanfaat bagi karyawan, manajer departemen SDM, dan pada akhirnya bagi perusahaan sendiri. Perusahaan terdiri dari berbagai elemen terintegrasi dan dibentuk oleh budaya yang lebih besar. Budaya perusahaan dibangun untuk mengatasi tantangan dimasa yang lalu. Berbagai kebijakan, prosedur, filosofi perusahaan, kebiasaan dan lain-lain merupakan respon terhadap situasi dan tantangan dimasa yang lalu. Ketika kondisi berubah lebih cepat daripada kecepatan penyesuaian budaya, kesuksesan organisasi dan bahkan kelangsungan hidup perusahaan mungkin berada dalam bahaya. Perusahaan harus mempunyai keunggulan

yang akan diperoleh dari karyawan yang produktif, inovatif, kreatif selalu bersemangat dan loyal. Kriteria seperti itu hanya akan dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia yang tepat dengan semangat kerja yang tinggi serta pemimpin yang efektif dan lingkungan kerja yang mendukung (Zwell, 2000:64).

Penyempurnaan dibidang sumber daya manusia semata-mata dilakukan untuk mendapat perhatian menuju karyawan yang professional dengan berbagai pendekatan dan kebijaksanaan, untuk itu diperlukan adanya pembinaan, penyadaran, dan kemauan kerja yang tinggi untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Apabila karyawan penuh kesadaran bekerja optimal maka tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai (Manurung, 2011). Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pegawai, diantaranya motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi (Brahmasari dan Suprayetno,2008)

Menurut Umar (2006) motivasi memberi peran langsung terhadap kinerja karyawan, artinya motivasi yang ada dalam diri seseorang akan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan menurut Brahmasari dan Suprayetno (2008) salah satu elemen yang bernilai penting dalam sistem manajemen perusahaan selain motivasi kerja kepada karyawan adalah kepemimpinan (leadership). Hasil analisis terhadap beberapa penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan secara berkelanjutan.

Menurut Ahmadi dan Santoso (2008) pimpinan dapat berpengaruh terhadap karyawan, karena seorang pimpinan dapat mempengaruhi karyawannya dengan memberikan pengarahan dukungan sehingga menimbulkan motivasi kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja yang secara langsung meningkatkan kinerja karyawan. Pemimpin yang efektif memiliki

(3)

gaya yang bervariasi dengan kesiapan pengikutnya.Kesiapan yang dimaksud menunjuk pada sejauh mana pengikutnya memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melaksanakan tugasnya tanpa petunjuk dari pimpinannya (Brahmasari, 2009).

Budaya organisasi dapat sangat mempengaruhi individu dan kinerja perusahaan, terutama dalam lingkungan yang bersaing. Tantangan baru yang dihadapi perusahaan mendorong diciptakannya cara baru melakukan sesuatu untuk perbaikan kinerja yang terus menerus. Budaya organisasi menembus kehidupan organisasi dalam berbagai cara untuk mempengaruhi setiap aspek organisasi (Brahmasari,2009). Menurut Sartika et al (2008) Budaya organisasi merupakan integrasi dari nilai yang diyakini dapat menghasilkan organisasi yang efektif dan tercermin dari peilaku pengurus dan karyawan, nilai-nilai tersebut yang dibentuk dari persepsi oleh manusianya dan diyakini kebenarannya. Persepsi merupakan potret atau pandangan seseorang atau kelompok atau organisasi mengatur perasaannya untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Keberhasilan manajemen sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya oleh karena itu kinerja karyawan menjadi salah satu materi penelitian yang menarik untuk dianalisis. Perumusan Masalah

Berdasarkan motivasi penelitian yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi.

Batasan Masalah

Masalah yang dibatasi hanya pada variabel yang mempengaruhi kinerja

motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi dan perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu adalah karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi.

Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi bauk secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani bekasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen SDM

Sumber daya manusia merupakan perencanaan,pengorganisasian,pengarahan, dan pengawasan daripada pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan sumber daya manusia ke suatu titik akhir dimana tujuan-tujuan perorangan, organisasi dan masyarakat (Wahyudi, 2002:9)

Motivasi

Menurut Hasibuan (2009:147) motivasi berawal dari kata latin movere

yang berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi memepersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan (2009:146) tujuan motivasi antara lain :

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3. Mempertahankan kestabilan karyawan. 4. Meningkatkan kedisiplilan karyawan.

(4)

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 6. Menciptakan suasana dan hubungan

kerja yang baik.

7. Meningkatkan loyalitas, kretifitas, dan partisipasi karyawan.

8. Meningkatkankesejahteraan karyawan. 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab

karyawan terhadap tugas-tuganya. 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan

alat-alat dan bahan baku. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tercapai organisasional (Dubrin,2005:3).

Gaya Kepemimpinan

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian.

Menurut Siagian (2007:75), pentingnya pengenalan berbagai gaya atau tipe kepemimpinan terletak pada pemahaman ciri-cirinya secara tepat karena ciri-ciri tertentu dapat digunakan pada situasi dan kondisi tertentu dalam menjalankan roda organisasi. Dengan kata lain agar seseorang yang menduduki jabatan pemimpin dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan dengan

kemampuan tinggi menggunakan gaya yang situasional yang artinya gaya yang berbeda pada situasi dan kondisi yang berlainan.

Budaya Organisasi

Menurut Mas’ud (2004) budaya organisasi adalah system makna, nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut bersama dalam suatu organisasi yang menjadi rujukan untuk bertindak dan membedakan organisasi satu dengan organisasi lain. Budaya organisasi selanjutnya menjadi identitas atau karakter utama organisasi yang dipelihara dan dipertahankan.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Tika (2006:14) fungsi utama budaya organisasi adalah sebagai berikut: 1. Sebagai batas pembeda terhadap

lingkungan, organisasi maupun kelompok lain.

2. Sebagai perekat dalam karyawan sebagai satu organisasi.

3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial. 4. Sebagai mekanisme control dalam memadu dan membentuk sikap serta prilaku karyawan.

5. Sebagai intergrator. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. sehingga hipotesis penelitian adalah :

H : Motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

METODE Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara

(5)

variabel bebas (independent variable) yaitu variabel motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja perusahaan (Brahmasari dan Suprayetno, 2008).

Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh yaitu seluruh sampel yang ada di dalam suatu populasi karena menurut Arikunto (2006:78) jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi 110 hingga 150 dan dalam pengumpulan data menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Mengingat jumlah karyawan BNI cab. Ahmad Yani berjumlah 120 karyawan maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 120 karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi.

Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui median perantara). Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi.

a. Data Sekunder

Yaitu sumber data penelitian yang secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi struktur organisasi, visi, misi dan budaya organisasi.

Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner, Kuesioner

atau angket ini dapat mengungkapkan data dari masing-masing variabel dan mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari hal-hal yang diketahuinya.

a. Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari literature-literatur yang berhubung dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai masalah pengaruh dari motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Alat Analisis Data

Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. Regresi linier digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan variabel antara 2 variabel atau lebih yang menunjukan arah hubungan variabel dependen dengan independen. Dan untuk mendapatkan hasil yang baik BLUE (Best Linier Unblased Estimated) regresi berganda mensyaratkan untuk melalukan uji asumsi terlebih dahulu.

Hasil Uji Validitas

Variabel Motivasi

Nomor r Signifikan Keterangan

P1 0,537 0,002 Valid P2 0,726 0,000 Valid P3 0,703 0,000 Valid P4 0,755 0,000 Valid P5 0,559 0,001 Valid P6 0,782 0,000 Valid Variabel Kepemimpinan

Nomor r Signifikan Keterangan

P1 0,611 0,000 Valid P2 0,664 0,000 Valid P3 0,645 0,000 Valid P4 0,585 0,001 Valid P5 0,828 0,000 Valid P6 0,762 0,000 Valid

(6)

semua item pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner mempunyai nilai korelasi ≥ 0,3 dengan signifikansi < 0,05, maka semua item pertanyaan dapat dinyatakan valid, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada pengujian model keseluruhan.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r hitung Kriteria Status

Motivasi 0,765 > 0,6 Realibel Kepemimpinan 0,767 > 0,6 Realibel Budaya Organisasi 0,826 > 0,6 Realibel Kinerja Karyawan 0,819 > 0,6 Realibel

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik yang meliputi uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas, dan uji normalitas menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas dan terbebas dari gejala multikolinieritas serta memiliki distribusi normal.

Analisis Regresi Linear Berganda

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 3,188, artinya jika motivasi (X1), kepemimpinan (X2), dan budaya organisasi (X3) nilainya adalah 0, maka kinerja karyawan (Y) nilainya adalah 3,188.

2. Koefisien regresi variabel motivasi (X1) sebesar 0,569 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi mengalami kenaikan 1 % maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,569. semakin naik motivasi maka semakin meningkat kinerja karyawan.

3. Koefisien regresi variabel kepemimpinan (X2) sebesar 0,429 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepemimpinan mengalami kenaikan 1 % maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,429. Semakin naik kepemimpinan maka semakin meningkat kinerja karyawan.

4. Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X3) sebesar 0,312 artinya jika variabel independen lain nilainya

Variabel Budaya Organisasi

Nomor r Signifikan Keterangan

P1 0,829 0,000 Valid P2 0,627 0,000 Valid P3 0,780 0,000 Valid P4 0,771 0,000 Valid P5 0,738 0,000 Valid P6 0,679 0,000 Valid

Variabel Kinerja Karyawan

Nomor R Signifikan Keterangan

P1 0,519 0,003 Valid P2 0,586 0,001 Valid P3 0,659 0,000 Valid P4 0,693 0.000 Valid P5 0,893 0,000 Valid P6 0,759 0,000 Valid P7 0,755 0,000 Valid

(7)

tetap dan budaya organisasi mengalami kenaikan 1 % maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,312. Semakin naik budaya organisasi maka semakin meningkat kinerja karyawan.

Uji F

Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 33,638. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang diterima menyatakan variabel-variabel bebas motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.

Uji t

Hipotesis dari variabel bebas motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka

perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Ho : βi = 0 Tidak ada pengaruh signifikan antara motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Ha : βi > 0 Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara motivasi dengan kinerja karyawan.

Dari tabel 4.13 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis motivasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,570 dengan taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis “ Motivasi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja karyawan “.

Hasil pengujian hipotesis kepemimpinan menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,998 dengan taraf signifikansi 0,000. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis “Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja karyawan “.

Hasil pengujian hipotesis budaya organisasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,211 dengan taraf signifikansi 0,002. Taraf signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis “ Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja karyawan “.

(8)

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,451. Hal ini berarti 45,1% variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi, sedangkan sisanya sebesar 54,9% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

Analisis

Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara simultan dan parsial semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang diberikan ketiga variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dihasilkan. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Motivasi adalah serangkaian pemberian dorongan kepada seseorang untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi mencangkup didalamnya arah tujuan tingkah laku, kekuatan respondan kegigihan tingkah laku (yakni usaha) setelah karyawan memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan perilaku, atau beberapa lama orang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. Dengan adanya motivasi ini diharapkan karyawan mampu meningkatkan kinerjanya (umar, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung

sebesar 5.570 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini sesuai dengan riset sebelumnya yang dilakukan oleh Sartika et al (2008) berdasarkan analisis regresi linier berganda yang distandarisasi hipotesa ketiga yang menyatakan adakah pengaruh yang signifikan antara variabel kerja terhadap kinerja karyawan, terbukti dan hipotesa diterima. Hal tersebut ditunjukan dengan pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,521.

Perusahaan telah berusaha meningkatkan motivasi karyawan dengan memenuhi secara optimal faktor-faktor yang menjadi pemicu motivasi karyawan seperti penghargaan, promosi kerja, kenaikan pangkat, dan kompensasi sesuai dengan kebutuhan dan kinerja yang dicapai karyawan. Keseluruhan usaha tersebut pada akhirnya menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi, yang dilihat berdasarkan hasil jawaban angket.

2. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan.

Kepemimpinan yang efektif memiliki gaya yang bervariasi dengan “kesiapan” pengikutnya. Kesiapan yang dimaksud menunjuk pada kemampuan karyawan atau tim kerja serta kemampuan untuk mencapai tugas tertentu. Kemampuan menunjuk pada motivasi diri dan komitmennya pengikutnya untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Para pemimpin didorong untuk melakukan gaya “telling” kepada pengikutnya dengan kesiapan rendah. Gaya ini mengkombinasikan perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas yang tinggi seperti memberikan instruksi.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung sebesar 3.998 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini sesuai dengan riset sebelumnya yang dilakukan oleh Ahmadi dan Santoso (2008) bahwa secara parsial terdapat hubungan positif dan

(9)

signifikan variabel kepemimpinan dengan kinerja karyawan dari perhitungan diperoleh t hitung = 2,069 maka variabel kepemimpinan mampu mempengaruhi variabel kinerja karyawan sehingga HO ditolak ,dengan demikian berarti hipotesa alternative diterima.

Kepemimpinan merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa kekuatan yang dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan jika diterapkan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing karyawan.

3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Budaya yang dicirikan oleh nilai dari organisasi yang dianut dengan kuat, diatur lebih baik, dan dirasakan bersama secara luas. Makin banyak anggota menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkat kepentingannya, dan merasa sangat terikat kepadanya, maka makin kuat budaya tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung sebesar 3.211 dengan taraf signifikansi 0,002. Hal ini sesuai dengan riset sebelumnya yang dilakukan oleh Usman (2009) bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja, artinya budaya organisasi secara positif dan searah terhadap kinerja.

Budaya organisasi yang ada merupakan perekat sosial bagi anggota organisasi yang akan berdampak pada kinerja karena budaya organisasi dapat menyatukan berbagai karakteristik individu kedalam suatu wadah perilaku yang didasarkan nilai-nilai kebersamaan dan diyakini kebenarannya.

4. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Menciptakan kinerja kerja yang baik tidak mudah karena kinerja yang baik dapat tercipta jika terdapat variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan motivasi, kepemimpinan , dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai F hitung sebesar 33,638 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini sesuai dengan riset sebelumnya yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) bahwa variabel motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja.

Motivasi yang ada dalam diri karyawan maupun yang berasal dari lingkungan dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Dalam hal ini pemimpin perlu mengarahkan motivasi dengan menciptakan kondisi organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras sehingga mampu mencapai kinerja yang tinggi.

PENUTUP Kesimpulan

Hasil dari uji reliabilitas dan validitas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam setiap variabel valid dan reliabel. Dalam uji asumsi klasik yang meliputi uji heteroskedastisitas, uji multikolonieritas, dan uji normalitas menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas dan terbebas dari gejala multikolinieritas serta memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa :

(10)

1. Hasil uji t secara (parsial) menunjukan bahwa motivasi yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi motivasi yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,570 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.

2. Hasil uji t secara (parsial) menunjukan bahwa kepemimpinan yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi kepemimpinan yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,998 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.

3. Hasil uji t secara (parsial) menunjukan bahwa budaya organisasi yang dialami oleh karyawan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tinggi budaya organisasi yang dirasakan oleh karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,211 dengan taraf signifikansi sebesar 0,002 hal ini menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.

4. Hasil uji f membuktikan variabel bebas motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai f hitung sebesar 40,112 dengan taraf signifikansi 0,000.

Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Hendaknya perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan lebih menitikberatkan pada motivasi karyawan, dilihat dari kuesioner yang telah diisi oleh karyawan Bank BNI cab. Ahmad Yani Bekasi tersebut diperoleh data bahwa karyawan memiliki motivasi yang tinggi pada pekerjaan yang mereka laksanakan, sehingga perusahaan perlu memotivasi karyawannya misalnya dengan pemberian penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi, promosi kerja atau kenaikan pangkat dapat meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Selain itu perlu dipertahankan hubungan yang erat dengan karyawan dan suasana kerja yang aman dan nyaman karna dapat memberi motivasi bagi karyawan untuk melakukan yang terbaik.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil Uji R2 sebesar 0,451 atau 45,1% variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi hal ini menunjukkan masih ada variabel-variabel lain yang harus diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian lebih lanjut, hendaknya menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti disiplin kerja, kepuasan kerja dan pelatihan karena dengan semakin baik kinerja dari karyawan maka akan berpengaruh baik juga bagi perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Amin, N., dan Santoso, Sigit., 2008, “Hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Karyawan PT. Telkom Divisi

(11)

Fixed Wireless Network Area Operasi Jakarta Tahun 2008, Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, (2).

Arikunto, Suharsimi., 2006., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI. Rineka Cipta, Jakarta.

_ Brahmasari, Ida Ayu.., dan Suprayetno, Agus.., 2008, “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT Pei Hai International Wiratama Indonesia),

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 10(2), hal. 124-135.

_ Dubrin, Andrew., 2005, Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

_ Fuad Mas’ud, 2004, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.

_ Ghozali, Imam., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP Universitas Diponegoro. Semarang.

_ Hasibuan,, Malayu, S P., 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Hetami, Adietya, A., 2008, “Pengaruh Motivasi Kemampuan dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan pada Sebuah Persero Asuransi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 6(2).

Ishak, Arep., dan Hendri, Tanjung., 2003, Manajemen Motivasi, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Kartono, Kartini., 2009, Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali Pers, Jakarta. Mangkunegara, Anwar, Prabu., 2005, Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan Pertama, PT Refika Aditama, Bandung.

Manurung, Henson, E., 2011, “Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sentana Adidaya Pratama Palembang”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 3 (2).

Mas’ud, 2004., “Survey Diagnosis Organizational”, Undip, Semarang.

Jakarta.

Prawirosentono, Suyadi., 2000, Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta,

Rivai, Veithzal., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT

Rajagrafindo, Jakarta

Robbins, Stephen,. P., 2006, Perilaku organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, PT Indeks Kelompok GRAMEDIA, Jakarta.

Sartika, Devi., Swasto, Bambang., dan Susilo, Heru., 2008, “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pekerjaan Umum di Sumatra Selatan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 6 (2).

Siagian, Sondong, P., 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta.

Sugiyono., 2005, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Tika, H., Moh, Pabundu., 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan Pertama, PT Bhumi Aksara, Jakarta.

Umar, Yohanas., 2006, “Pengaruh Faktor Budaya Organisasi, Program Diklat, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Riau”, Jurnal Eksekutif, 3 (2).

Usman, Umedi., 2008, “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Industri Rokok di Jawa Timur”, Jurnal Aplikasi Manajemen, 7 (3).

Wahyudi, Bambang., 2002,

Manajemen Sumber Daya Manusia, Sulita, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mensintesa HAp dari kerabang telur ayam kampung dan kerabang telur ayam broiler, dan

 Analisis Data Pengaruh Ekstrak Ikan Gabus terhadap Kondisi Luka Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kondisi luka operasi laparatomi selama penelitian, diperoleh

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan apakah usahatani Kelapa di Kampung Kendahe I masih memberikan keuntungan

Hasil penelitian: Analisis multivariate menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59

“On this PC” refers to music files actually on your machine, while “in the cloud” lists songs you’ve bought from Microsoft’s online music store; they’re held for you in

Ketika manusia yang berasal dari abu akan kembali menjadi abu, maka menjadi penting untuk kita memiliki kewarasan kita kembali.. Jangan pernah dikendalikan oleh teknologi,

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa melalui pendekatan investigasi pada siswa kelas VII E MTsN Kauman Ponorogo tahun pelajaran 2012/2013 dapat

Persepsi, abstraksi, distorsi dan hubungan antar objek merupakan elemen dari representasi internal, representasi eksternal mengungkapkan produk pemikiran tersebut dalam