Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Kelembagaan d ibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerj a yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk
meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan
Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya 10.1.
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintahan kabupaten/kota.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam UU 32/2 004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersend iri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor
kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan
BAB X
urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk
melakukan pembina an terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi
“(1) Urusan w ajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan
pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan
pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.(2) Urusan
wajib sebagaimana dimaksud pada aya t (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang
pekerjaan umum”
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM sebagai salah satu perangkat pembangunan daera h perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penata an Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub- bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan
teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya
Untuk mendukung penataan kelembagaan, secar a beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayaguna an Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dila kukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.
Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk m endukung tercapainya good governance , maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu
Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen
o
manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan
o
berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;
Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas
o
dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;
Penataan Tatalaksana, meliputi: penyu sunan SOP penyelenggaraan tugas dan
o
fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system
o
rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;
Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern
o
Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja in stansi
o
pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);
Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit
o
kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
o
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijaka n dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk
memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang S tandar
Pelayanan Minimum
Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat seb agai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam
koordinasi penyeleng garaan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penat aan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali
Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan
Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fu ngsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah
Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai
Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangk a penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus
diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, se dangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.
Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah,
khususnya untuk uru san pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.
Kondisi Kelembagaan Saat Ini 10.2.
Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya 10.2.1.
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam ped oman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya Untuk mengetahui kondisi dari keorganisasian bidang cipta karya.
Dengan telah ditetapkannya Undang-undang No. 32 tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah dan P eraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka untuk menunjang kelancaran dan efektifitas kerja pemerintahan di K abupaten OKU Selatan , dibentuk perangkat pemerintahan kabupaten sebagai berikut;
Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalan tugas pemerintahan dibantu oleh jajaran dibawahnya yaitu;
(1) Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh tiga orang Asisten, yaitu;
a. Asisten :
1. Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
2. Asisten Perekonomian Dan Pembangunan
3. Asisten Administerasi Umum
b. Bagian :
1. Bagian Admistrasi Pemerintahan Umum
2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Dan Kemasyarakatan
3. Bagian Administrasi Pembangunan
4. Bagian Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam
5. Bagian Hukum
6. Bagian Ortala
7. Bagian Keuangan
8. Bagian Umum,Perlengkapan Dan Aset
9. Bagian Humas Dan Protokol
c. Kelompok Jabatan Fungsional
2.. Dinas-Dinas, sebanyak 14 dinas yang dipimpin oleh seorang kepala dinas, yaitu; 1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pertambangan dan Energi 4. Dinas Pekerjaan Umum
5. Dinas Perhubungan,Komunikasi Dan Informatika 6. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
9. Dinas Pendapatan Daerah 10 Dinas Pemuda dan Olahraga
11 Dinas Kesejahteraan Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi
12 Dinas Koperasi,UKM,Industri,Pasar dan Perdagangan 13 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura
14 Dinas Perikanan dan Perternakan
3. Badan-Badan, sebanyak 4 badan, yang dipimpin oleh seorang kepala badan, yaitu 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
2. Badan Kepegawaian dan Diklat
3. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan
4. Kantor, sebanyak dua kantor, dipimpin seorang kepala kantor, yaitu 1 Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
2 Kantor Kesbang,Politik dan Linmas 3 Kantor Lingkungan Hidup
4 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi
5 Kantor Penelitian Pengembangan dan Statistik 6 Kantor Ketahanan Pangan
7 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
8 Satuan Polisi Pamong Praja
5. Inspektorat, sebanyak satu inspektorat daerah, dipimpin oleh seorang inspektur, yaitu;
1. Inspektorat Kabupaten
Sebagai lembaga legislasi yang mengontrol dan mengawasi jalan pemerintahan, dalam menjalan fungsinya DPRD, dibantu oleh;
1. Sekretaris DPRD, yang membawahi 3 Bagian, yaitu; 1. Bagian Umum dan Protokol
2. Bagian Persidangan Hukum dan Perundang-undangan 3. Bagian Keuangan
Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya 10.2.2.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan
Selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Ogan Komerin g Ulu Selatan yang telah disusun bahwa Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagai berikut :
VISI
” TERWUJUDNYA OGAN KOMERING ULU SELATAN YANG MAJU,ADIL,SEJAHTERA DAN BERMANFAAT ”
Maju :
Suatu kondisi sumber daya manusia OKU Selatan yang berkualitas,memiliki pola pikir dan perilaku kehidupan secara rasional, profesional ,optimis,maupun berkarya menuju masa depan lebih baik dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
Adil :
Suatu kondisi dimana ada diskriminasi dalam pelaksanaan pembangunan,kesempatan bekerja dan berusaha,perlakuan di depan hukum dan gender ,baik individu,golongan atau kelompok,strata atau status sosial.
Sejahtera :
adalah keadaan terpenuhi hak-hak dasar masyrakat di bidang ekonomi,politik,sosial dan budaya serta memiliki rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Suatu kondisi masyarakat yang memiliki jati diri ,kepribadian luhur,beraklak mulia dan yang didasarkan pada landasan moral den gan mengedepankan musyawarah dan kebersamaan.
MISI
CALON TEPILIH
Meningkatkan dan mempercepat proses pembanguan ekonomi sosial budaya masyarakat OKU Selatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan,kejujuran dan kebersamaan.
Bappeda dan PM
Mengembangkan dan meningkatkan 1.
kualitas sumber daya manusia. Menciptakan pemerintahan yang 2.
baik,bersih dan berwibawa. Meningkatkan
3.
keamanan,ketertiban,penegakan hukum dan gender.
Mengembangkan ekonomi 4.
kerakyatan berbasis Sumber Daya Lokal.
Meningkatkan dan mengemb angkan 5.
sarana dan prasarana
wilayah,pertanian,perkebunan,pertern arnakan,perikanan berskala teknis dan ekonomis dengan penerapan teknologi tepat guna.
Mengembangkan Sumber Daya Alam 6.
,pertambangan energi dan kepariwisataan berwawasan lingkungan.
Menggali dan mengembangkan 7.
hasanah budaya yang berakar pada nilai-nilai luhur dan agama.
7.
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
TERWUJUD kualitas sumber daya manusia
Terciptanya 1.
aparatur pemerintahan yang
inovatif,kreatif ,produktif dan profesional.
Terwujudnya d.
masyarakat yang handal dengan memiliki kemampuan daya saing tinggi.
d.
Menciptakan 2.
pemerintahan yang baik ,bersih
dan berwibawa.
Terwujudnya tata 2.
pemerintahan yang amanah ,baik,bersih,berwi bawa demokratis ,adil,bertanggung daerah yang transparan public yang dapat di akses dengan
mudah oleh seluruh
masyarakat c.
ADIL 3. Meningkatkan
keamanan aran hukum masyarakat dan kesetaraan
gender
Terwujud a.
nya stabilitas ekonomi,politi k,sosial dan budaya n perempuan dan
kesetaraan gender dalam pembangunan berbasis Sumber
Daya Lokal
Terwujudnya 4.
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
masyarakat
Mengemb a.
angkan OKU Selatan
an iklim usaha dan investasi yang kondusif
an lapangan pekerjaan
Meningkatkan 5.
dan
mengembangkan sarana dan prasarana wilayah
pertanian,perkeb unan,perternaka n,perikanan berskala teknis dan ekonomis dengan penerapan teknologi tepat
guna
perikanan yang
berkualitas serta sarana prasarana pangan yang beragam dan gizi
sumber daya alam,pertambang an,energy dan kepariwisataan berwawasan
lingkungan
Terwujudnya 6.
OKU Selatan sebagai wilayah pertambangan dan energi serta sebagai daerah tujuan wisata dengan kelestarian
lingkungan hidup
Terwujud a.
nya daerah pemasok sumber daya energi dan pertambangan sarana dan prasarana
wisata
Menggali dan 7.
mengembangkan hasanah budaya yang berakar pada nilai-nilai
luhur dan agama
Terciptanya 7.
masyarakat OKU Selatan yang memiliki jati diri,beraklak mulia,
berkepribadian
yang tinggi
Terwiujud a.
nya
masyarakat yang religius dan berakhlak mulia
Terwujud b.
nya
pelestarian nilai-nilai luhur adat,seni dan budaya daerah
b.
C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas P ekerjaan Umum Berdasarkan Peraturan
Bupati OKU Selatan No. 11 Tahun 2009 tentang Urai an tugas pokok Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagai berikut ;
a). Kepala Dinas
1. Dinas mempunyai tugas wewenang desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Pekerjaan Umum
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud p ada ayat (1) pasal ini,Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi ;
a. Pelaksanaan kegiatan tata usaha,urusan umum,perencanaan,kepegawaian dan keuangan ;
b. Perumusan Kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum;
c. Pengawasan dan pengendalian teknis dibidang pekerjaan umum;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
b). Sekretariat dan Sub Bagian
Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas me mberikan pelayanan administrati f 1.
umum,perlengkapan ,kepegawaian dan keuangan kepada seluruh organisasi dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam ayat (1) pasal 2.
ini,sekretariat mempunyai fungsi :
Menyiapkan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian; a.
Menyiapkan bahan pengelolaan administrasi keuangan; b.
Menyiapkan bahan pengurusan perlengkapan,rumah tangga,surat menyurat c.
kearsipan dan dokumentasi;
Menyusun perhitungan anggaran ,pembinaan organisasi dan tata laks anakan d.
serta pelaporan;
Mengkoordinir bidang-bidang di Dinas Pekerjaan Umum; e.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan se suai dengan f.
tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Kepegawaian ,Umum Dan Perlengkapan
1. Sub bagian Kepegawaian,Umum dan Per lengkapan,mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat,administrasi umum,kearsipan rumah tangga menyiapkan perencanaan dan pelaporan serta mengelola barang milik daerah yang ada dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaima na dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, Sub Bagian Kepegawaian,Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan urusan surat menyurat,kearsipan,kearsipan,ekspedisi penggandaan surat,rumah tangga,administrasi perjalan dinas,peralatan ,perlengkapan dan pelaksanaan kantor serta inventarisasi;
b. Merencanakan dan mengusulkan pengadaan peralatan serta keperluan kantor lainnya guna kelancaran tugas dinas;
c. Melakukan penyelenggaraan administrasi kepegawaian meliputi penyusunan data ,penyajian informasi, pelaksanaan Tata Usaha Kepegawaian,evaluasi dan pelaporan kepegawaian;
d. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pe nyusunan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja Dinas pembukuan
,verifikasi,perbendaharaan dan administrasi keuangan lainnya di lingkungan Dinas Pekerjaan Umium;
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi ;
a. Melakukan Penyelenggaraan administrasi kepegawaian meliputi penyusunan data ,penyajian informasi ,pelaksanaan tata usaha kepegawaian ,evaluasi dan pelaporan kepegawaian;
b. Melakukan Penyelenggaraan rapat rutin kantor dan eval uasi pelaksanaan aturan kedinasan;
c. Membantu Kepala Dinas melakukan penyelenggaran administarsi keuangan dan perbendaharaan;
Melaksanakan kegiatan keuangan meliputi pembayaran gaji serta tunjangan d.
kesejahteraan lainnya,administrasi anggran rutin dan ke giatan keuangan lainnya;
Menyusun laporan keuangan,menghimpun dan mengelola pelaporan keuangan e.
pembangunan;
Membantu Kepala Dinas dalam pemeriksaan kas dan keuangan pembangunan; f.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan g.
tugas dan fungsinya;
C. Bidang Bina Program Dan Seksi Bidang Bina Program
Bidang Bina Program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas 1.
Pekerjaan Umum di bidang peningkatan perencanaan,pengendalian dan Pemanfaatan Hasil Survey dalam bentuk Pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini 2.
,Bidang Bina Program mempunyai fungsi :
Pengendalian ,penyusunan ,penatapan ,program dan anggaran serta a.
perencanaan teknis maupun pengusulan program;
Pengumpulan ,penyimpanan data surv ey dan pelaksanaan inventarisasi b.
serta perencanaan desain teknik;
Penyelenggaraan koordinasi program antara instansi terkait dan c.
Pengelola program kerj a dinas dan mengusulkan berdasarkan skala d.
prioritas;
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program ,proyek serta e.
pembuatan laporan;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai f.
dengan tugas dan fungsinya;
Seksi Penyusunan Program Dan Perencanaan Teknis
Seksi Penyuisunan Program Dan Perencanaan Teknis mempunyai tugas 1)
penyusunan program tahunan,tiga tahunan ,lima tahunan, ,rencana pengembangan jalan dan jembatan, analisis,evaluasi status jalan dan jembatan,monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan,peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan serta studi kelayakan dan AMDAL.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal 2)
ini,Seksi Penyusunan Program Dan Perencanaan mempunyai fungsi : Mengumpulkan,menyimpan data program dan perencanaan dan a.
pelaksanaan inventarisasi serta menyelenggarakan perencanaan desain teknis,
Mengadakan perencanaan teknis; b.
Menyusun ,menganggarkan mengkoordinasikan ,mengusulkan dan c.
membahas program kegiatan pembangunan ,peningkatan,re habiltasi dan pemeliharaan rutin;
Menyelenggarakan koordinasi program kerja kepada Kepala Bidang d.
serta merencanakan rencana usulan;
Melaksanakan pembinaan administrasi teknis proyek sesuai ketentuan; e.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh ata san sesuai f.
dengan tugas dan fungsinya;
Seksi Survey Dan Pemetaan
Mempunyai tugas melaksanakan survey struktur ,topografi,perhitungan rencana 1)
dan gambar geometri jalan dan jembatan ,struktur jalan dan jembatan
,penyusunan spesifikasi teknis jalan dan jembat an serta estimasi biaya pelaksanaan pengumpulan ,pemuktahiran ,penyimpanan data jalan dan jembatan serta menyusun anggaran dinas.
Untuk melaksnakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,Seksi 2)
Pelaksanaan surve y struktur ,topografi perhitungan rencana dan gambar a.
geometri bangunan ,penyusunan teknis spesifikasi dan rekayasa teknologi bangunan;
Pelaksanaan perhitungan estimasi biaya pelaksanaan, b.
pengumpulan,pemutakhiran dan penyimpanan data bangunan;
Pengevaluasian teknis terhadap pelaksanaan pembangunan,peningkatan c.
rehabilitasi pemeliharaan dan perawatan bangunan;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan d.
tugas dan fungsinya;
Seksi Monitoring ,Evaluasi Dan Pelaporan
Mempunyai tug as melaksanakan penelitian dan penyelidikan pengujian tanah 1)
dan bahan jalan serta jembatan,pengujian kualitas pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan,serta bertanggung jawab terhadap peralatan dan bahan
laboratorium jalan dan jembatan.
Untuk melaksan akan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,seksi 2)
monitoring ,evaluasi dan pelaporan mempunyai fungsi:
Pelaksanaan penelitian dan penyelidikan pengujian tanah dan bahan jalan serta a.
jembatan;
Pelaksanaan pengujian kualitas pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan; b.
Bertanggungjawab terhadap peralatan dan bahan laboratorium jalan dan c.
jembatan;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan d.
tugas dan fungsinya;
Bidang Cipta Karya Dan Seksi
Bidang Cipta Karya
1. Tugas Pokok ;
Melaksanakan sebagian tugas pada Dinas Pekerjaan Umum dalam Bidang Cipta Karya.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :
b. Melakukan pembinaan,pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pelaksanaan bangunan perumahan,perkantoran,gedung,tower dan penyehatan lingkungan pemukiman;
c. Melakukan pengendalian maupun bimbingan te knis bangunan perumahan,perkantoran ,gedung,tower dan penyehatan lingkungan
pemukiman;
d. Menanggulangi kerusakan sarana dan prasarana cipta karya akibat bencana alam;
Melaksanakan pembinaan terhadap pejabat dan staf di lingkup bidang e.
tugasnya;
Melakuk an hubungan kerja sama dengan unsur-unsur yang terkait untuk f.
memperlancar pelaksanaan tugas;
Menyiapkan laporan pelaksanaan tugas bidang keciptakaryaan; g.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan h.
tugas dan fungsinya;
Seksi Tata Bangunan,Tata Ruang ,Pertamanan Dan Keindahan
Seksi Tata Bangunan,Tata Ruang,Pertamanan Dan Keindahan mempunyai (1)
tugas membantu sebagian tugas Bidang Cipta Karya pada urusan Tata Bangunan,Tata Ruang,Pertamanan Dan Keindahan.
Untuk melaksanakan tugas seba gaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini (2)
,Seksi Tata Bangunan,Tata Ruang,Pertamanan Dan Keindahan mempunyai fungsi :
Melakukan penerapan rencana kota pada peta situasi berdasarkan hasil a.
pengukuran;
Melaksanakan penyusunan visi,revisi atau evaluasi rencana teknis tata b.
ruang serta penataan atau pengaturan (ruang)reklame; Pemberian Rekomendasi dan pengawasan izin bangunan; c.
Melaksanakan penanggulangan bencana alam akibat banjir atau d.
melaksanakan pembangunan ;
Menilai prestasi kerja staf berdasarkan hasil kinerj a yang telah di capai e.
sebagai bahan peningkatan karier;
Melaksanakan pembinaan terhadap staf dilingkup tugasnya; f.
Menyiapkan laporan pelaksanaan tugas seksi Tata Bangunan,Tata g.
Melaksanakan pemasangan patok untuk menentukan po sisi horizontal dan h.
vertical serta memploting data dari hasil perencanaan tata kota ke dalam peta dasar;
Menyusun penataan ruang ditingkat Kabupaten ,Kota dan izin bangunan; i.
Menyusun kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan /lahan j.
wilayah dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang;
Melakukan penerapan rencana kota pada peta situasi berdasarkan rencana k.
kota setempat;
Melaksanakan koordinasi dengan Kantor Pelayanan Perizinan dalam l.
pelayanan izin lokal pemasangan reklame yang harus disesuaikan d engan tata ruang kota;
Melaksanakan pengukuran terhadap lokasi guna pembuatan keterangan m.
rencana kota;
Melaksanakan pemetaan baik secara konvensional maupun foto udara atau n.
satelit,karena adanya perubahan fisik permukaan bumi yang diakibatkan oleh pembangunan;
Melakukan hubungan kerja sama dengan unsur-unsur yang terkait untuk o.
memperlancar pelaksanaan tugas;
Merencanakan dan melaksanakan pengadaan taman dan perawatan; p.
Mengusulkan peninjauan kembali rencana tata ruang kawasan pedesaan q.
dan perkotaan;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai r.
dengan tugas dan fungsinya;
Seksi Perumahan Pemukiman
Seksi Perumahan Pemukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas (1)
bidang pemukiman dalam pengembangan permukiman dan prasarana lingkungan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) pasal (2)
ini,Seksi Perumahan Pemukiman mempunyai fungsi :
Melaksanakan perencanaan program pengendalian kegiatan dan anggaran a.
biaya di bidang perumahan dan pemukiman,
Melaksanakan perencanaan pengen dalian dan pengawasan pembangauan b.
Menyiapkan kebijakan dan strategis pembangunan perumahan dan c.
pemukiman;
Menyiapkan pembinaan dan pengaturan perumahan dan pemukiman; d.
Melaksanakan penanganan akibat bencana alam; e.
Melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perumahan dan pemukiman f.
tahan gempa;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai g.
dengan tugas dan fungsinya;
Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas 1)
melaksanakan dan menyiapkan sumber air bersih dan merencanakan ,melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan;
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini 2)
,Seksi Air Bersih Dan Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi : Melaksanakan pembuatan tempat air bersih;
a.
Mencari dan menyediakan sumber air bersih; b.
Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan c.
pembinaan di tempat-tempat umum,lingkungan
pemukiman,lingkungan kerja,perusahaan,pengendalian faktor penyakit,pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
Pelaksanaan pengumpulan,pengolahan ,penganalisisan data ditempat-d.
tempat umum,lingkungan pe mukiman,lingkungan kerja perusahaan,pengendalian faktor penyakit,pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
Pelaksanaan kegiatan pembinaan di tempat-tempat umum,lingkungan e.
pemukiman ,lingkungan kerja perusahaan,pengendalian faktor penyakit,pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
Pemberian petunjuk pembuatan sarana sanitasi dasar yang memenuhi f.
syarat kesehatan dengan pembuatan percontohan;
Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya terkait g.
pembinaan di tempat-tempat umum,lingkungan
pemukiman,lingkungan kerja perusahaan ,pengendalian faktor penyakit,pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai i.
dengan tugas dan fungsinya;
Tabel 10.1
Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan
Bidang CK
Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang
CK
-1 -2 -3 -4
1 Bappeda
Melakukan koordinasi dalam
perencanaan pembangunan
dibidang cipta karya.
Bidang fisik dan
prasarana.
2 Dinas PU
Melakukan perencanaan khusus,
pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan pembangunan dibidang
cipta karya khususnya di sub
bidang/ sub sektor air minum, air
limbah, dan drainase serta sub
bidang pengembangan
permukiman.
Bidang Cipta
Karya.
Melakukan perencanaan khusus,
pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan cipta karya
khususnya disektor penataan
bangunan dan lingkungan di
kawasan perkotaan, penataan kota
(Ibukota kabupaten dan Ibukota
kecamatan) dan Ruang terbuka
hijau (RTH) di kawasan
perkotaan ( 1 kawasan kabupaten
dan 1 kawasan kecamatan)
pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan disub sektor
persampahan.
pengelolaan
Persampahan
Tabel 10.2
Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No. Nama
SOP
Instansi yang Terlibat Tugas dan Fungsi Instansi dalam SOP
-1 -2 -3 -4
Pengembangan Permukiman
1
Dinas pu
dst
Penataan Bangunan dan Lingkungan
1
Dinas pu
dst
Pengembangan Air Minum
1
Dinas pu
&
pdam
dst
1
Disperindakop
1. Tugas bidang kebersihan.
Fungsinya menjaga kebersihan
dalam kabupaten kota
Muaradua.
2. Tugasnya bidang melakukan
proses pengelolaan dan
perencanaan persampahan
dalam kota Muaradua dan luar
kecamatan Muaradua
kabupaten Ogan Kemering Ulu
Selatan.
3.Bidang Pasar tugasnya
melakukan kegiatan menata
pasar dan kebersihan, juga
melakukan retribusi sampah,
sewa toko, sewa lus. Fungsinya
untuk meningkatkan
Pendapatan Pembelajaan
Daerah (APBD).
4. Bidang Evaluasi tugasnya
melakukan evaluasi disetiap
bidang kegiatan baik bidang
kebersihan, bidang TPA, dan
bidang Pasar.
dst
SOP Non-Teknis
1
Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya 10.2.3.
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menang ani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi
pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya
Tabel 10.3
Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis
Kelamin
Latar Belakang
Pendidikan
Jabatan Fungsional
Bidang Sarana
Gol III:11 orang S1 : 11 orang ... orang
Gol IV: - orang S2: 1 orang Jafung TPL:
Disperindakop(bidang
Pasar & Kebersihan)
Gol I/II : 4 orang Pria : 2 orang
Dengan menga cu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya 10.3.1.
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya yakni :
Struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan 1.
perundangan yang berlaku
Tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan 2.
fungsi masing-masing instansi
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor eksternal adalah 3.
tenaga ke rja, jenis output yang dihasilkan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adannya perlengkapan baru.
Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat 4.
pendidikan, pengetahuan da n ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di kabupaten OKU Selatan. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dll masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkat an kapasitas ( capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin
meningkat.
Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.
Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya 10.3.2.
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaru h terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya yakni :
1. Perda penetapan Organisasi Pemerintah Kabupaten OKU Selatan telah menguraikan tupoksi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada.
2. M ekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta karya yang terjadi selama ini sudah cukup baik.
3. Keorganisasian bidang cipta karya yang ada sudah mengikuti ketentuan dalam PP 41 tahun 2007 . S emua sektor bidang cip ta karya yaitu bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk. 4. Permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah
Kabupaten OKU Selatan ; sistem proses dan prosedur kerja yang belum begitu efisiensi dan efektifitas
Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya 10.3.3.
Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya.
Analisis S umber Daya Manusia (SDM) Bida ng Cipta Karya yakni SDM yang tersedia masih belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.
Tabel 10.4
Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia
No Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai yang ada
Jumlah Pegawai yang diperlukan 1 Bappeda SMA
Diploma
2 Dinas PU (bid.CK) SMA Diploma
3 Disperindakop(bidang
Pasar & Kebersihan
S1 Ekonomi Strata 2
Strata 3
-- Orang
-5 Orang
-Analisis SWOT Kelembagaan 10.3.4.
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan ( weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T)
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang
keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan
Tabel 10.5
Faktor External Faktor
Internal
PELUANG (O)
a.Banyaknya bidang pekerjaan yang ditangani b. Partisipasi pihak swasta cukup tinggi
ANCAMAN (T)
a. Stabilitas harga tidak dapat dijaga b. Adanya force mejeure dalam
pekerjaan
KEKUATAN (S) Adanya aturan a.
pendukung
b. Adanya komitmen pimpinan
c. Adanya sarana dan
prasarana kantor
Strategi SO (Kuadran 1).
Adanya peraturan perundang-undangan
·
sebagai dasar hukum dalam operasional kegiatan di lapangan
Tanggung jawab dan komitmen
·
pimpinan untuk selalu memperbaiki kinerja perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan menyeleraskan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang relevan dan berorientasi pencapaian Visi dan Misi.
Sarana dan prasarana yang memadai
·
didukung teknologi, komunikasi serta informatika maju dan tepat guna memenuhi kebutuhan pelayanan.
Strategi ST (Kuadran 2).
Adanya kepastian hukum akan
·
menjaga kestabilan harga dan jaminan bagi pelaku bisnis maupun pemerintah jika ada force majeure.
Komitmen pimpinan untuk
·
memperbaiki kinerja utuk selalu meminimalisir ancaman-ancaman yang akan terjadi.
KELEMAHAN (W)
SDM masih kurang a.
Waktu pelaksanaan b.
pekerjaan relatif singkat
c. Keterbatasan biaya
Strategi WO (Kuadran 3)
Meningkatkan SDM yang berkualitas
·
dan mampu bekerja keras.
Penggunaan Teknologi untuk
·
mempercepat pekerjaan.
Melibatkan peran serta masyarakat
·
dalam pembangunan termasuk pembiayaan
pembangunan melalui CSR, KPS dll.
Strategi WT (Kuadran 4)
Memperbaiki
kelemahan-·
kelemahan yang ada, juga melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir ancaman-ancaman yang berpotensi untuk melemahkan kinerja dari organisasi.
Sumber : Dinas Pu Bid CK Kabupaten OKU Selatan, 2013
Berdasarkan tabel SWOT di atas, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Menginventarisasi faktor-faktor dari metode SWOT yaitu kek uatan (internal), 1.
kelemahan (internal), peluang (eksternal) dan ancaman (eksternal)
kelembagaan organisasi perangkat kerja daerah, khususnya terkait dengan bidang Cipta Karya.
Melakukan perumusan strategi berdasarkan kolaborasi dari faktor-faktor 2.
analisis SWOT, yaitu sebagai berikut.
Mengembangkan strategi SO (kuadran I), yaitu strategi agar kekuatan
o
yang dimiliki organisasi mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada
Mengembangkan strategi ST (kuadran II), yaitu dengan kekuatan yang
o
dimiliki organisasi, dapat dirumuskan strategi untuk mengurangi dampak dari pengaruh eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi
Mengembangkan strategi WO (kuadran III), yaitu memperbaiki
o
Mengembangkan strategi WT (kuadran IV). Untuk strategi ini maka
o
diperlukan upaya yang sangat besar karena selain memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, juga harus melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir ancaman-ancaman yang berpotensi untuk
melemahkan kinerja dari organisasi
Rencana Pengembangan Kelembagaan 10.4.
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strat egi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.
Rencana Pengembangan Keorganisasian 10.4.1.
Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta
menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.
Rencana Pengembangan Tata Laksana 10.4.2.
Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana
pengembangan standar dan op erasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.
Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel 10.6
Tabel 10.6
Pelatihan Bidang Cipta Karya
No Jenis Pelatihan
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara 3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
5 Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan Bangunan Gedung dan Lingkungan
6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan 9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan 10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan
Infrastruktur Publik Bidang Keciptakaryaan
11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana
12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara 13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai 15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai 16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
17 Diklat Jabatan Fungsional
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2012
Tabel 10.7 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan
-1 -2 -3
Organisasi
Tata Laksana