KELOMPOK 3:
Alfiyyah Azhar Ulfah
Baby Putri Azahra
Dede Fansuri
Enggar triyasto pambudi
Umi zulia.B
Entalpi dan
perubahan entalpi
Jenis perubahan
entalpi
Penentu entalphi
reaksi
Hukum hess
entalpi
Perubahan entalpi
•
Entalpi (H)
adalah jumlah energi yang dimiliki sistem
pada tekanan tetap atau jumlah dari semua
bentuk energi yang tersimpan dalam suatu zat.
Entalpi dirumuskan sebagai jumlah energi yang
terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W).
H = E + W
dengan: W = P × V
E = energi (joule) W = kerja sistem (joule)
V = volume (liter) P = tekanan (atm)
Perubahan Entalpi (
∆
H)
adalah perubahan kalor yang terjadi
pada suatu reaksi kimia atau suatu zat
mengalami perubahan entalpi jika
mengalami reaksi kimia atau perubahan
fisika.
Δ
H = Hp – Hr
dengan:
Δ
H = perubahan entalpi
H = entalpi produk H
Hp = entalpi produk
* Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25
oC
dan tekanan 1 atm ( keadaan standar) disebut
perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan
tanda
DH
oatau
DH
298).
* Perubahan entalpi yang tidak merujuk pada
kondisi pengukurannya dinyatakan dengan
lambang
DH
saja.
* Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat (
kJ / mol ).
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada temperatur
298K (25
0C) dan tekanan 1 atmosfer.
Perubahan entalpi standar dinyatakan dengan simbol
Δ
H
0.Perubahan Entalpi
Standar
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( DHf
o) =
kalor pembentukan
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan
1
mol senyawa
dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan
standar ( 25
oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun
diserap. Satuannya adalah
kJ / mol
.
Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling
stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).
Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada
•
DHf unsur bebas = nol
•
Dalam entalpi pembentukan, jumlah
zat yang dihasilkan adalah
1 mol
.
•
Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam
•
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian
1 mol senyawa
menjadi unsur-unsur penyusunnya pada
keadaan standar.
•
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar,
maka dinotasikan dengan
DHd
. Satuannya =
kJ / mol
.
•
Perubahan entalpi penguraian standar merupakan
kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar,
maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
c. Perubahan Entalpi Pembakaran
Standar ( DHc
o
)
O
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran 1 mol suatu zat secara
sempurna pada keadaan standar.
O
Jika pengukuran tidak dilakukan pada
keadaan standar, maka dinotasikan dengan
DHc. Satuannya = kJ / mol.
D
. P
ERUBAHAN
E
NTALPI
N
ETRALISASI
S
TANDAR
( DH
N
O
)
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
penetralan
1 mol asam oleh basa
atau
1 mol
basa oleh asam
pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan
standar, maka dinotasikan dengan
DHn
.
Satuannya =
kJ / mol
.
e. Perubahan Entalpi Penguapan
Standar ( DH
o
vap)
•
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
penguapan
1 mol zat dalam fase cair
menjadi
fase gas pada keadaan standar.
•
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan
standar, maka dinotasikan dengan
DHvap
.
f. Perubahan Entalpi Peleburan
Standar ( DH
o
fus )
•
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pencairan / peleburan
1 mol zat dalam fase padat
menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.
•
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan
standar, maka dinotasikan dengan
DHfus
.
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi
1 mol zat dalam
fase padat
menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan
DHsub
. Satuannya =
kJ / mol
.
Perubahan Entalpi Sublimasi Standar
( DH
o
sub )
h. Perubahan Entalpi
Pelarutan Standar ( DH
o
sol )
•
Adalah perubahan entalpi yang terjadi ketika
1
mol zat melarut
dalam suatu pelarut (
umumnya air ) pada keadaan standar.
•
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan
standar, maka dinotasikan dengan
DHsol
.
Penentu entalphi reaksi
1.Kalorimeter• Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi,dimana tidak terjadi pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter
• Kalorimeter bom adalah contoh kalorimeter yang biasa digunakan untuk menentukan kalor pembakaran dari reaksi-reaksi pembakaran.
Kalorimeter bom terdiri dari
sebuah bom (wadah),tempat
berlangsungnya reaksi yang
terbuat dari bahan
stainless
steel
dan sejumlah larutan
atau air dalam wadah kedap
panas.
Dalam kenyataannya,
kalor reaksi sama
dengan jumlah kalor
yang diserap atau yang
dilepaskanlarutan
sedangakan kalor yang
diserap oleh gelas dan
lingkungan diabaikan
Qreaksi = -(qair + qbom)
HUKUM HESS
Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Henri Hess. Hukum Hess menyatakan bahwa :
"Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi bergantung pada keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi)".
Hukum Hess ini dapat juga dinyatakan sebagai berikut :
"Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap".
Manfaat hukum Hess adalah kita dapat menghitung entalpi suatu reaksi yang sangat sulit sekali diukur dilaboratorium.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan hukum hess adalah:
• Kita dapat mengkombinasikan beberapa reaksi yang telah diketahui entalpinya untuk memperoleh entalpi reaksi yang kita cari.
• Kebalikan dari suatu reaksi mengakibatkan perubahan tanda entalpi, artinya jika suatu reaksi berjalan secara eksoterm maka kebalikan reaksi tersebut adalah endoterm dengan tanda entalpi yang saling berlawanan.
• Jika suatu reaksi dikalikan dengan suatu bilangan maka entalpi reaksi tersebut juga harus dikalikan dengan bilangan yang sama.
Daftar pustaka:
• http://cerisedoux.blogspot.com/2013/07/entalpi-dan-perubahannya.html • https://santrinitas.wordpress.com/kelas-xi/termokimia-2/entalpi-dan-perubahan-entalpi/ • https://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/15/makalah-perubahan-entalpi/ • http://cerisedoux.blogspot.com/2013/08/termokimia-entalpi.html • http://alsensalo.blogspot.com/2011/10/contoh-soal-hukum-hess-dan-pembahasanya.html• Buku kimia kelas XI PT.TUNAS MELATI